You are on page 1of 6

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (20) (RPKPS) (20)

TEKNOLOGI FARMASI III

OLEH : PROF. DR. H. AUZAL HALIM, APT DR. ERIZAL ZAINI, MS, APT

UNIVERSITAS ANDALAS 2012


1

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)


TEKNOLOGI FARMASI III [ 3 (2,1) ]

A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Teknologi Farmasi III


Matakuliah Teknologi Farmasi III membahas tentang konsep dasar teknik sterilisasi sediaan obat yang harus steril , uji sterilitas dan proses validasi sediaa steril .

2. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kuliah ini , diharapkan masiswa mampu menjelaskan konsep dasar teknik sterilisasi , uji sterilitas dan proses validasi sediaan steril . Setelah menyelesaikan praktikum, diharapkan mahasiswa mampu menyelesaikan formulasi sediaan steril.

3. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menjelaskan pengertian dasar tentang obat parenteral , dan jenis-jenis obat yang harus steril. Menjelaskan pengertian umum obat parenteral , syarat-syarat umum bahan pembantu , zat yang ditambahkan untuk memelihara kelarutan Menjelaskan senyawa-senyawa yang ditambahkan untuk pengisotonis , dan cara-cara apa saja yang dapat digunakan untuk penghitungan isotonis. . Menjelaskan metoda perhtiungan isotonis ; Metoda ekivalesi NaCl ; metoda penurunan titik beku. Menjelaskan metoda perhitungan isotonis ; metoda kryoskopi dan metoda grafik Menjelaskan cara sterilisasi yang baik , dan sterilisasi secara fiska. ( pemanasan basah ). Menjelaskan teori sterilitas dan syarat-syarat sterilisasi yang baik . Menjelaskan cara sterilisasi dengan bermacam-macam jenis filter. Menjelaskan proses sterilisasi dengan bahan kimia , seperti dengan gas aethylen oxida , uap formaldehyd , beta propiolacton. 10. Menjelaskan uji sterilitas ; bahan pengawet yang ideal ; mekanisme pengawetan ; kurva hubungan antara log N dan waktu hidup mikroba tergantung pada pengawet 11. Menjelaskan pembuatan API secara Osmosis balik dan pelarut / pembawa obat suntik bukan air .

12. Menjelaskan definisi pyrogen , penentuan pyrogen secara kualitatif dan kuantitatif. 13. Menjelaskan cara penghilangan pyrogen ( cara destilasi , pemanasan , penyerapan , penukar ion , gamma radiasi dan dengan getaran ultrasonik.). 14. Menjelaskan tentang definisi obat mata , Biofarmasi obat mata , Obat tetes mata dan salep mata. 15. Menjelaskan pengertian umum tentang proses validasi , penghancuran mikroba , D,Z,F Value.

Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan mampu: 1. 2. 3. 4. 5. Memformulasi sediaan steril injeksi dosis tunggal dan ganda. Memformulasi sediaan steril infus. Memformulasi sediaan steril tetes mata. Memformulasi sediaan steril salep mata. Memformulasi sediaan bedak tabur steril.

B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Jadwal Kegiatan Mingguan Perkuliahan a. Kuliah


Pertemuan
Minggu 1

Topik
Pendahuluan obat suntik

Substansi
Menjelaskan manfaat mempelajari sejarah perkembangan terapi obat parenteral. Menjelaskan sejarah terapi obat pareanteral. Menjelaskan penggolongan obat suntik. Menjelaskan jenis-jenis obat yang harus steril. Manfaat mempelajari sejarah perkembangan terapi obat parenteral Menjelaskan pengertian umum bahan pembantu pembuatan larutan parenteral Menjelaskan syarat-syarat umum bahan pembantu OS. Menjelaskan senyawa yang sering ditambahkan untuk memelihara kelarutan obat. Menjelaskan manfaat mempelajari bahan-bahan pembantu obat suntik. Menjelaskan cara-cara perhitungan isotonis Menjelaskan cara perhitungan isotonis metoda ekivalensi NaCl Menjelaskan manfaat mempelajari perhitunganisotonis metoda ekivalensi NaCl dan metoda penurunan titik beku. Menjelaskan cara-cara perhitungan isotonis, metoda penurunan titik beku dan metoda grafik dan metoda kryoskopi.

Metode
Ceramah dan tanya jawab

Fasilitas
-WB -LCD

Minggu 2

Bahan bahan pembantu pada pembuatan obat suntik

Presentasi dan Diskusi

LCD

Minggu 3

Senyawa yang dapat ditambahkan untuk pengisotonis

Presentasi dan Diskusi

LCD

Minggu 4

Metoda perhitungan isotonis

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Minggu 5

Metoda perhitungan isotonis

Minggu 6

Cara-cara sterilisasi

Minggu 7

Cara-cara sterilisasi

Minggu 8 Minggu 9

Cara-cara steriliasi menggunakan filter

Minggu 10

Proses sterilisasi dengan cara kimia

Minggu 11

Uji Sterilitas dan proses pengawetan

Minggu 12

Pelarut dan pembawa obat suntik

Minggu 13

Pyrogen

Minggu 14

Depyrogenasi

Minggu 15

Obat mata

Menjelaskan manfaat mempelajari perhitungan isotonis, metoda penurunan titik beku, metoda kryoskopi dan metoda grafik. Menjelaskan cara-cara perhitungan isotonis, metoda penurunan titik beku dan metoda grafik dan metoda kryoskopi. Menjelaskan manfaat mempelajari sterilisasi. Menjelaskan cara-cara sterilisasi, sterilisasi menggunakan autoclave. Menjelaskan menfaat mempelajari cara sterilisasi Menjelaskan cara Tyndalisasi, pasteurisasi, uperisasi, steriliasi menggunakan sinar UV, menggunakan radiasi ionisasi Mid Test Menjelaskan manfaat mempelajari proses sterilisasi dengan cara filtrasi. Menjelaskan secara rinci proses sterilisasi dengan filtrasi, mekanisme hilangnya mikroba, jenis-jenis filter. Menjelaskan manfaat mempelajari proses sterilisasi dengan penambahan bahan kimia Menjelaskan secara rinci proses sterilisasi dengan gas aethylen oxide. Menjelaskan secara rinci proses sterilisasi dengan uap formalin. Sterilisasi dengan gas propiolacton. Menjelaskan manfaat mempelajari uji sterilitas, proses pengawetan Menjelaskan secara rinci cara uji sterilitas, proses pengawetan, kurva hubungan Log N dengan waktu hidup mikroba Menjelaskan manfaat mempelajari pembuatan aqua pro injeksi secara osmosis balik dan pelarut / pembawa obat suntik bukan air. Menjelaskan cara pembuatan API secara osmosis balik dan pelarut / pembawa obat suntik bukan air. Menjelaskan manfaat mempelajari pyrogen Menjelaskan defenisi pyrogen, penentuan pyrogen secara kuantitatif dan kualitatif. Menjelaskan manfaat mempelajari cara depyrogenasi Menjelaskan cara menghilangkan pyrogen secara destilasi, secara pemanasan, penyerapan, gamma radiasi, penukar ion dan ultrasonic. Menjelaskan manfaat mempelajari obat mata Menjelaskan defenisi obat mata,

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Presentasi dan Diskusi Kasus

LCD

Minggu 16

Proses validasi sediaan steril

Minggu 17

biofarmasi obat mata, obat tetes mata dan salp mata Menjelaskan manfaat mempelajari proses validasi sediaan steril. Menjelaskan defenisi umum proses validasi, menjelaskan secara rinci proses penghancuran mikroba, dan cara-cara perhitungan D, Z, F, Value Ujian Akhir Semester

b. Praktikum
Pertemuan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6

Topik
Formulasi injeksi (ampul) Formulasi Injeksi (vial) Formulasi Infus

Substansi
Memformulasi dan membuat sediaan injeksi volume kecil dosis tunggal Memformulasi dan membuat sediaan injeksi volume kecil dosis ganda Memformulasi dan membuat sediaan infus Memformulasi dan membuat sediaan tetes mata steril

Metode
Orientasi, praktikum, dan laporan Orientasi, praktikum, dan laporan Orientasi, praktikum, dan laporan Orientasi, praktikum, dan laporan Orientasi, praktikum, dan laporan Orientasi, praktikum, dan laporan

Fasilitas

Formulasi tetes mata steril Formulasi salep mata steril Formulasi bedak tabur steril

Memformulasi dan membuat sediaan salep mata steril Memformulasi dan membuat sediaan bedak tabur steril

2. Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan


Tatap muka di kelas dengan pelaksanaan sebagai berikut: Dosen menerangkan secara umum intisari mata kuliah dengan alat bantu buku ajar, White Board, Laptop dan LCD projector dilanjutkan tanya jawab antara dosen dan mahasiswa. Bentuk kegiatan lain, yaitu presentasi dan diskusi kasus. Pemberian tugas mandiri bersifat wajib, dilakukan sebanyak 3 kali dengan tujuan untuk mempersiapkan diskusi kelompok. Pelaksanaan diskusi adalah sebagai berikut: Dosen menyiapkan bahan diskusi berupa kasus yang berhubungan dengan SAP. Bentuk diskusi ini bagi mahasiswa akan mampu menganalisis kasus yang diberikan secara kelompok, bekerja sama dengan teman satu kelompok, aktif memberikan pendapat (saling memberi masukan) sesuai dengan pokok bahasan sehingga diskusi

akan berjalan lancar, merangkum pendapat-pendapat yang ada sehingga terjadi satu pemahaman mengenai satu pokok bahasan.

C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran


Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi antara lain meliputi pemahaman, ketrampilan, kreativitas, dan leadership. Komponen pemahaman dan ketrampilan meliputi tugas-tugas yang diberikan setiap pokok bahasan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Karena mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar dan memerlukan pemahaman yang intensif, maka skor tertinggi diberikan untuk mid dan final test. Di samping itu monitoring dan umpan balik dari mahasiswa diharapkan dapat memantau selama masa perkuliahan (berupa kuesioner dan kritiksaran dari mahasiswa)

2. Penilaian (assessment) Aspek penilaian meliputi:


Aspek Penilaian Pemahaman Kreativitas Leadership Unsur Penilaian Tugas Ujian Mid Semester Ujian Akhir Keaktivan dalam diskusi Kedisiplinan pengumpulan tugas Presentasi Partisipasi di kelas Skor Maks 200 200 300 100 100 100 100 1200 Persentase 14,00 25,00 25,00 9 9 9 9 100%

Hasil akhir ditentukan sebagai berikut: Nilai A untuk 960 poin (>80%) poin (70 80%) poin (60 70%) poin (40 60%) Tidak Lulus Nilai B untuk 840 959 Nilai C untuk 720 839 Nilai D untuk 480 719 Kurang dari 480 dianggap

D. DAFTAR PUSTAKA

You might also like