You are on page 1of 22

Sistem saraf sensorik : sistem saraf yang membawa informasi dari luar menuju sel saraf (SSP) informasi

i akan diolah di sistem saraf dan selanjutnya respon yang diputuskan dihantar lewat saraf motorik

Saraf sensoris

Saraf sensoris

INTERNAL

SISTEM SARAF AUTONOM

CNS

SISTEM SARAF SOMATIK

EKSTERNAL

Saraf motoris

Saraf motoris

SARAF SENSORIS

Aktivitas Reseptor

Lokasi Reseptor

Jenis Stimulus

Aktivitas Reseptor
Ia
serabut-serabut yang berasal dari ujung anulospiral kumparan otot (diameter sekitar 17 m, merupakan tipe serabut A). Fungsi : menghantarkan impuls dari muscle spindle. serabut-serabut yang berasal dari Organ Tendon Golgi (diameter sekitar 16 m, merupakan tipe serabut A). Fungsi : menghantarkan impuls dari GTO. serabut-serabut yang berasal dari reseptor raba di kulit dan dari ujung flower spray kumparan otot (diameter sekitar 8 m, merupakan tipe serabut A dan A). Fungsi : menghantarkan impuls dari reseptor taktil kulit dan muscle spindle. serabut yang menjalarkan sensasi suhu, raba kasar, dan sensasi nyeri tusukan (diameter sekitar 3 m, merupakan tipe serabut A). serabut tak bermielin yang menjalarkan rasa nyeri, rasa gatal, rasa suhu, dan raba kasar (diameternya antara 0,5-2 m, merupakan tipe serabut C).

Ib

GOLONGAN SERABUT

II

III

IV

Eksteroseptor
Reseptor yang memberikan respon terhadap stimulus yang datang dari luar tubuh, seperti cahaya, suara, bahan kimia.

Interoseptor
Lokasi Reseptor Reseptor dari sistem saraf otonom (visceroseptor) yang memberikan perasaan sadar dan juga mempunyai fungsi regulasi.

Proprioseptor
Reseptor yang memberikan signal tentang kecepatan dan besarnya regangan & tegangan otot, perubahan posisi sendi, serta mempunyai fungsi regulasi.

Mekanoreseptor

Termoreseptor

Jenis Stimulus

Nosiseptor

Elektromagnetik reseptor

Kemoreseptor

Jenis reseptor

Stimulus

Nama reseptor Corpus meissner Corpus pacini Corpus merkel

Lokasi Folikel rambut Kulit Kulit

Mekanoreseptor Tekanan ringan Tekanan kuat Perabaan

Baroreseptor
Thermoreseptor Nosiseptor Khemoreseptor

Tekanan darah Nerve ending


Suhu dingin Suhu panas Nyeri O2,CO2, dan H Bebauan, Krauses ending Nerve ending Nerve ending Aorta & A.carotis Reseptor pencium Reseptor pengecap Glukostat

Dinding aorta dan A.carotis


Kulit Kulit Kulit & organ dalam Dinding aorta & A.carotis Epitel hidung

5 rasa
Glukosa

Taste buds lidah Hipothalamus

Jenis reseptor Elektromagnetik reseptor

Stimulus Cahaya gelap, Cahaya terang & warna, Suara, Pergerakan kepala, Gravitasi Distensi (bulla), Perubahan panjang, Perubahan tegangan

Nama reseptor Sel batang Sel kerucut Sel rambut Krista ampularis Makula Corpus Ruffini Muscle spindle Golgi tendon

Lokasi Retina Retina Organ corti Ampula telinga dalam Utrikulus dan sakulus Kulit dan sendi Otot rangka Antara otot dan tendo

Propioseptor

Stimulus-ion

channel terbuka-

reseptor potensial-aksi potensialpenghantaran oleh saraf sensoris ke SSP.

Reseptor sensoris dapat beradaptasi dengan baik terhadap setiap rangsangan konstan, secara sebagian atau keseluruhan sesudah periode waktu tertentu.

Bila rangsangan sensoris diberikan terus menerus, reseptor mula-mula akan bersepons terhadap kecepatan impuls yang tinggi, kemudian secara progresif akan berkurang sampai akhirnya kecepatan potensial aksi menurun menjadi sedikit atau seringkali tidak ada sama sekali.

1.

2.

Sistem dorsal columna medial lemniscal : sensasi raba lokalisasi jelas & cepat, posisi, vibrasi, dan tekanan. Sistem anterolateral : sensasi nyeri, sensasi suhu, raba kasar, sensasi gatal dan geli, sensasi seksual.

SENSE OF BELONGING SENSORY FOR RESPONSIBILITY

You might also like