You are on page 1of 7

Tumbuh Kembang Remaja

Posted on December 20, 2010 by sucinurul Masa remaja dibedakan dalam : 1. Masa remaja awal, 10 13 tahun. 2. Masa remaja tengah, 14 16 tahun. 3. Masa remaja akhir, 17 19 tahun. Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mulai menstruasi. Payudara dan pantat membesar. Indung telur membesar. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat. Vagina mengeluarkan cairan. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina. Tubuh bertambah tinggi.

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin. Tumbuh kumis. Mengalami mimpi basah. Tumbuh jakun. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang. Penis dan buah zakar membesar.

Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu : 1. 2. 3. 4. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.

Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya. Barangkali banyak yang setuju dengan pernyataan bahwa masa remaja adalah masa-masa yang paling indah bagi seseorang. Masa remaja adalah sebuah masa transisi seseorang dari masa kanak-kanak ke masa usia dewasa. Masa remaja adalah masa bagi seseorang mencari identitas diri. Masa remaja sebenarnya adalah sebuah fase rawan bagi seorang remaja karena kelabilan jiwanya yang sering membuatnya berpikir dan bertindak secara naif. Di sinilah peran orang tua dan keluarga sangat penting bagi seorang remaja.

Orang tua dan keluarga seharusnya memberikan perhatian yang lebih terhadap anak atau anggota keluarganya yang masih berusia remaja. Mereka seharusnya bisa menempatkan diri mereka sebagai seorang sahabat. Kenapa demikian? Bila sebuah keluarga kurang memberikan perhatiannya terhadap diri seorang anak yang telah memasuki usia remaja; karena kenaifan mereka; seringkali lebih mempercayai teman-teman mereka ketimbang orang tua dan anggota keluarganya. Masalahnya, tidak semua teman yang benar-benar baik bagi seorang remaja. Remaja seringkali menempatkan hubungan persahabatan di atas segalanya hingga kadangkadang mereka melawan orang tua mereka. Remaja suka bersahabat, rasa solidaritas diantara mereka tinggi sekali bahkan mereka lebih mengutamakan teman atau sahabat dari pada orang tua, mereka mau berkorban apa saja demi persahabatan. Tetapi tidak sedikit remaja yang jatuh karena gagal dalam persahabatan. Karena dia tidak sadar kalau dia selama bersahabat itu dijajah pribadinya oleh sahabatnya. Hal tersebut sebenarnya merupakan kejahatan yang terselubung dengan mengatasnamakan persahabatan. Kita semua harus waspada dan jangan sampai lengah dan terkecoh. Penjajahan pribadi artinya adanya dominasi atau penguasaan seseorang terhadap pribadi orang lain. Sebuah keluarga yang memiliki seorang anak berusia remaja selayaknya melakukan langkahlangkah berikut ini: Langkah pertama adalah langkah konsolidasi dan melihat apakah apakah perilaku seorang anak remaja masih memiliki prilaku normal atau mencemaskan. Misalnya pemurung, suka melawan, lebih senang sendiri atau lebih suka bersama teman-temannya daripada bersama anggota keluarga. Seoarng remaja ingin menyatakan bahwa ia berbeda dengan orang tua dan anggota keluarganya yang lain. Hal ini dapat kita lihat dari cara seorang remaja berpakaian yang merujuk mode mutakhir, gaya potongan rambut dan jenis music yang mereka nikmati. Tindakan selanjutnya adalah menetapkan batas dan mempertahankannya. Menetapkan batas itu sangatlah penting, tetapi batas-batas itu haruslah cukup lebar untuk memungkinkan eksplorasi yang sehat. Bila perilaku seorang remaja membahayakan atau melampaui batas-batas disiplin nilai-nilai keluarga dan normatif, langkah berikutnya adalah memahami apa yang tidak beres. Depresi dan perilaku yang membahayakan diri selalu merupakan respon terhadap stres yang tidak dapat diatasi seorang anak remaja. Anak remaja yang berperilaku atau suka membolos seringkali akibat meniru dan mengikuti teman-temannya, dan merupakan respon dari sikap dan nilai-nilai keluarga yang terlalu ketat atau terlalu longgar. Minum-minuman alkohol dan menghisap ganja biasanya merupakan respon terhadap stres dan akibat meniru teman yang salah. Masalah seksual paling sering mencerminkan adanya kesulitan diri di dalam proses pendewasaan. Secara umum masalah yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan baik jika orang tuanya termasuk orang tua yang cukup baik. Donald winnicott, seorang psikoanalisis dari Inggris memperkenalkan istilah good enough mothering. Ia menggunakan istilah ini untuk mengacu pada kemampuan seorang ibu dalam mengenali dan memberi respon terhadap kebutuhan anaknya, tanpa harus menjadi ibu yang sempurna. Sekarang laki-laki pun telah diikutsertakan, sehingga cukup beralasan untuk membicarakan tentang menjadi orang tua yang cukup baik (good parenting).

Secara umum tugas-tugas yang dilakukan oleh sebuah keluarga yang cukup baik adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan esensial; sandang, pangan dan kesehatan. 2. Memberikan ikatan dan hubungan emosional, hubungan yang erat ini merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan emosional yang sehat dari seorang anak, terutama saat seorang anak berusia remaja. 3. Memberikan sutu landasan yang kokoh, ini berarti memberikan suasana rumah dan kehidupan keluarga yang stabil. 4. Membimbing dan mengendalikan perilaku dengan nilai-nilai normatif. 5. Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal, hal ini diperlukan untuk membantu seorang anak remaja agar dapat berprilaku matang dan akhirnya mampu menjadi seorang dewasa yang mandiri. Sebagian besar keluarga telah memberikan pengalaman-pengalaman itu secara alami. 6. Mengajarkan cara berkomunikasi, keluarga yang baik mengajarkan anak agar mampu menuangkan pikiran ke dalam kata-kata dan memberi nama pada setiap gagasan, mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit dan berbicara tentang hal-hal yang terkadang sulit untuk dibicarakan seperti ketakutan dan amarah. 7. Menjadi sahabat, sebuah keluarga selayaknya mengajak teman-teman anaknya yang berusia remaja berkumpul bersama-sama mereka. Ini dilakukan untuk mengetahui dengan siapa saja anaknya bergaul. 8. Berkomunikasi dengan guru di sekolahnya terutama wali kelas dan guru pembimbingnya.Karena, seorang guru juga merupakan orang tua bagi seorang anak yang wajib membimbing, mendidik nilai-nilai selain memberikan pengajaran keilmuan. 9. Memberikan nilai-nilai keteladanan. Di tengah kepungan informasi yang sedemikian masif saat ini, dimana kecenderungan untuk meninggalkan nilai-nilai keluarga dan mengedepankan budaya pemberontakan yang seolah menemukan pembenaran bagi remaja karena kenaifan dan gejolak mudanya, maka keluarga hendaknya dapat memainkan peran sebagai salah satu unit pranata social yang mampu menyiapkan seorang generasi yang dapat bermanfaat bagi lingkungan dan bangsanya kelak. Itulah salah satu tanggungjawab kita sebagai warga negara yang baik. Terlalu utopis? Tidak juga Semoga bermanfaat(nfr) Sumber: Lask, Bryan. Memahami dan mengatasi masalah anak. 1985. Gramedia. Jakarta Nadeak, wilson. Memahami anak remaja. 1991. Kanisius. Yogyakarta http://cakrawalabersama.blogspot.com/2010/01/peran-keluarga-bagi-tumbuh-kembang.html Tubuh yang berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan energi,protein dan vitamin dalam jumlah besar.Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah cepat. Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras,jagung,kentang,dan bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat. Nasi,bubur,jagung,roti,biskuit,adalah makanan olahan bibi-bijian yang menyumbang energi paling banyak bagi tubuh kita.Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok bagi tubuh kita.Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita. Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang.Tanpa protein pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna.Protein didapat dari hewan dan pertumbuhan.Protein yang didapat dari hewan disebut protein hewani,dan protein yang didapat dari tumbuhan disebut protein nabati.

Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sbg zat pengatur.Sel-sel tubuh membutuhkan vitamin dan mineral untuk metabolisme sel. Tanpa vitamin dan miniral,sel-sel tubuh tdk dapat bekerja dg baik.Sel-sel lensa mata,misalnya,tdk dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila kekurangan vitamin A. Tanpa vitamin C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah terserang penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi,kita perlu makan makanan dg gizi seimbang supaya cerdas. Makanan dg gizi seimbang terdiri dari karbohidrat sbg pemasok tenaga,protein sbg zat pembangun dan vitamin serta mineral sbg zat pengatur.Inilah yg disebut sbg makanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada remaja Kebutuhan nutrisi remaja tergantung pada kecepatan tumbuh, derajat maturasi fisis, komposisi tubuh dan derajat aktifitas. Kebutuhan enerji terbesar terjadi saat growth spurt yaitu pertambahan cepat tinggi badan, berat badan dan masa tubuh bebas lemak (lean body mass). Pada perempuan dimulai pada usia 10-11 tahun dengan puncak 12 tahun dan berakhir pada usia 15 tahun, sedangkan pada pria dimulai usia 12-13 tahun mencapai puncak pada usia 14 tahun dan berakhir pada usia 19 tahun. Laju pertumbuhan pada remaja perempuan disertai dengan peningkatan proporsi lemak tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan remaja pria. Sedangkan pada remaja pria disertai dengan peningkatan proporsi masa tubuh bebas lemak dan volume darah yang lebih besar dibandingkan dengan remaja perempuan. Tampaknya perbandingan kadar kalsium total pada remaja pria dan perempuan sebanding dengan perbandingan masa tumbuh bebas lemak.

Masalah nutrisi pada masa remaja Pola makan remaja berbeda dengan anak-anak, ditandai dengan; (1) kecenderungan untuk melewatkan waktu makan terutama sarapan pagi dan makan siang; (2) mengemil, terutama yang berkadar gula tinggi misalnya permen; (3) konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan; (4) membatasi asupan makanan (diet). Beberapa bahkan mulai menerapkan pola makan vegetarian

atau pola pembatasan makanan yang ekstrim misalnya diet makrobiotik Zen. Hal tersebut diatas dapat dijelaskan karena remaja baru mendapatkan kemandiriannya serta aktifitas yang padat, sulit menerima pola lama, tidak puas dengan body image, proses pencarian jati diri, keinginan untuk diterima peer group, dan kebutuhan untuk mengikuti gaya hidup remaja. Sebagai akibat terjadilah hal-hal tersebut di bawah: 1. Asupan energi rendah menyebabkan kesulitan mendapatkan asupan zat gizi yang cukup misalnya zat besi, seng, dan lain-lain. 2. Asupan kalsium rendah yang berkaitan dengan asupan tinggi protein sehingga terjadi gangguan keseimbangan kalsium yang dapat berdampak osteoporosis di usia lanjut 3. Kebutuhan zat besi meningkat pada remaja pria untuk mengantisipasi peningkatan masa tubuh bebas lemak dan masa hemoglobin, sedangkan pada remaja perempuan diperlukan untuk menggantikan kehilangan zat besi akibat menstruasi. 4. Sindrom defisiensi seng ditandai dengan gagal tumbuh, hypogonadism, dan penurunan kemampuan mengecap rasa 5. Remaja vegetarian yang tidak mengonsumsi telur dan daging atau susu (vegan) rentan terhadap kekurangan beberapa zat gizi terutama vitamin D dan B12, riboflavin, protein, kalsium, zat besi, dan mungkin beberapa trace elemen lain. 6. Karies gigi merupakan problem yang terkait dengan makanan yang paling sering ditemukan pada masa remaja. Hal ini disebabkan defisiensi fluor serta kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. 7. Eating disorders adalah masalah utama remaja. Pilihan jenis makanan pada masa pubertas dipengaruhi oleh tekanan sosial untuk mencapai sosok ideal didalam budaya tertentu misalnya tubuh kurus seperi peragawati untuk perempuan atau tubuh berotot untuk pria, pengakuan dari peer group, serta pembuktian kemandirian yang bebas dari pengaruh orang tua. Keadaan seperti ini dapat memicu terjadinya eating disorders. Eating disorders tersering adalah anoreksia nervosa (kelainan yang menyebabkan seseorang makanan berlebihan kemudian dimuntahkan atau menggunakan obat pencahar) dan binge eating (suatu kelainan yang menyebabkan seseorang makan berlebihan). Pada akhirnya berdampak pada malnutrisi. 8. Interaksi obat-makanan pada remaja penyandang penyakit kronis yang menggunakan obat dalam jangka panjang misalnya obat anti kejang fenitoin dan fenobarbital berisiko mengganggu metabolisme vitamin D dan berdampak terjadi rickets dan/atau osteomalacia sehingga suplementasi vitamin D perlu dipertimbangkan. Isoniazid Kesimpulan Kebutuhan nutrisi serta masalah kesehatan yang terkait nutrisi pada remaja mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan masa anak-anak maupun dewasa. Kekhasan kebutuhan nutrisi terkait dengan

transisi biologis yaitu pubertas dengan growth spurt-nya, sedangkan masalah makan terkait dengan transisi perilaku dan psikososial 1. Christie D, Vinner R. ABC of adolescence - Adolescent development. British 1. Medical Journal 330 : 301-304 (2005). 2. Eating disorders in adolescents: Position papers of the society for adolescents 2. Medicine. Journal of Adolescent Health 33:496-503 (2003) 3. Growth and development. IAAF Introduction to Coaching Theory. Diunduh 3. dari: www.coachr.org/growth_and_development.htm 3Agustus 2009 4. Kleinman RE. Pediatric Nutrition Handbook 54. th eds American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition. 5. Rome ES, Vasquez IS, Blazar NE. Adolescent: Healthy and Disordered eating. 5. In Walker, Duggan,Watkins. Nutrition in Pediatrics 4th Eds 2008. 6. Story M, Stang J. Understanding adolescent eating behaviour6. . Diunduh dari: http://www.epi.umn.edu/let/pubs/img/adol.ch2.pdf. 3 Agustus,2009

Usia 10-17 tahun Menjelang remaja sampai remaja, mereka membutuhkan tidur harian antara 8 jam dan 9 jam. Studi menunjukkan bahwa remaja yang kurang tidur, lebih rentan terkena depresi, tidak fokus, punya nilai sekolah yang buruk, bahkan kecelakaan mobil. Dewasa Orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7 jam hingga 9 jam setiap hari. Para dokter menyarankan bagi mereka yang ingin hidup sehat untuk menerapkan aturan ini pada kehidupannya. Menurut penelitian, orang yang mengalami kekurangan tidur 1-2 jam setiap hari atau tidur tidak teratur akan meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan peradangan dalam tubuh serta meningkatkan nafsu makan sehingga berisiko obesitas.

PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL Seiring dengan pertumbuhan fisik dan organ-organ seks yang terjadi pada remaja, matang pulalah kelenjar-kelenjar kelamin pada diri remaja hal ini menimbulkan adanya desakandesakan baru yang ada pada diri remaja, berupa desakan-desakan untuk melakukan hubungan seksual. Perubahan Psikoseksual sendiri ditandai dengan timbulnya perubahan seksual, seperti mulai bisa merasakan rangsangan seksual, timbulnya pikiran seksual, seperti keinginan untuk berfantasi seksual, dan timbul dorongan untuk melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis. Freud menyebut masa remaja sebagai fase genital, yaitu energi libido atau seksual yang pada masa pra remaja bersifat laten kini hidup kembali. Dorongan seks dicetuskan oleh hormonhormon androgen tertentu seperti testosteron yang selama masa remaja ini kadarnya meningkat. Tidak jarang mereka melakukan masturbasi sebagai cara yang aman untuk memuaskan dorongan seksualnya, kadang-kadang mereka melakukan sublimasi terhadap

dorongan seksualnya kearah aktifitas yang lebih bisa diterima, misalnya kearah sastra, psikologi, olah raga atau kerja sukarela, sistem sosial yang memadai sering membantu remaja menemukan cara-cara yang dapat menyalurkan energi seksualnya pada aktivitas atau peran yang lebih bisa diterima (Sadock, 1997) . Salah satu pendapat Aristoteles tentang sifat remaja yang sampai saat ini masih juga dianggap benar adalah pernyataannya tentang kuatnya hasrat seksual pada fase ini, dengan gamblang dia mengungkapkan: Orang-orang muda punya hasrat-hasrat yang sangat kuat dan mereka cenderung untuk memenuhi hasrat-hasrat itu semuanya tanpa membeda-bedakannya dari hasrat yang ada pada tubuh mereka, hasrat seksuallah yang paling mendesak dan dalam hal inilah mereka menunjukkan hilangnya kontrol diri (Sarwono, 2001). Pendapat Aristoteles diatas diperkuat dengan pendapat Kaplan & Sadock (1988), menurutnya pada fase remaja pertengahan berdasarkan literatur barat perilaku dan pengalaman seksual sudah menjadi kelaziman. Dari waktu-kewaktu mereka makin dini melakukan aktivitas seksual (rata-rata telah melakukan pada usia 16 tahun). Baru pada masa remaja akhir mereka mulai ada perhatian terhadap rasa kasih sayang sesama manusia, moral, etika, agama, dan mereka mulai memikirkan masalah-masalah dunia (Sadock, 1997). Jelasnya citra tubuh, minat berkencan, dan perilaku seksual pada remaja sangat dipengaruhi oleh perubahan pada masa pubertas, yaitu suatu periode dimana kematangan kerangkan dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. kembali keatas anda juga dapat melihat artikel ini disini DAFTAR PUSTAKA: Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta:Radja Grafindo Persada, 2001). Kaplan & Sadock, Sinopsis Psikiatri jilid 1, terjemahan oleh Widjaja Kusuma, (Jakarta:Bumi Putra Aksara, 1997).

You might also like