You are on page 1of 11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Teori Dasar

2.1.1 Ventilasi
Ventilasi adalah pengendalian pergerakan udara, ventilasi tambang berarti mengangkut keluar udara kotor (Injure Air) dan menggantinya dengan udara bersih (Fresh Air). Ventilasi tambang sangat penting dalam dunia pertambangan, khususnya dalam penambangan bawah tanah (Underground Mining).

Gambar 2.1 Main Fan

Secara umum, sejumlah hembusan udara tertentu yang ada pada aliran udara bahkan jika tidak ada kipas pada jaringan ventilasi tambang oleh perbedaan kepekatan udara di dalam jaringan (ventilasi alam). Bagaimanapun, hembusan udara tersebut tidak cukup untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang dibutuhkan, khususnya pada tambang batubara. Pada kasus seperti ini, satu atau lebih kipas yang dipasang untuk menyediakan lebih banyak hembusan udara ke dalam tambang. Juga diperlukan pemasangan pintu pintu tambang dan regulator dalam jaringan. Hal ini untuk menghitung rata rata hembusan udara di semua

aliran udara di dalam tambang di bawah kondisi kondisi tertentu yang dibuat oleh ahli ventilasi untuk menyediakan sejumlah udara ketempat tempat yang disediakan. Akhirnya, kondisi yang paling cocok akan ditemukan setelah perbandingan beberapa kondisi. Analisis jaringan ventilasi diguakan hanya untuk mengetahui peredaran aliran udara melalui jejaring yang lama. Bagaimanapun, tujuan analisis telah diperluas tidak hanya untuk peredaran aliran udara tetapi juga Estimasi Panas Lingkungan dan Simulasi Kebakaran di Tambang, dan lain lain. Hasil analisis jaringan ventilasi yang dianggap pengaruh tambang dimanfaatkan untuk

menemukan jalan keluar teraman dari bawah tanah ke permukaan saat kebakaran tambang terjadi. Sistem analisis jaringan ventilasi saat ini dapat menghitung rata rata hembusan udara, temperature dan kelembaban diwaktu yang sama. Bagaimanapun, analisis peredaran aliran udara adalah dasar dari seluruh analisis analisis tersebut.

Gambar 2.2 Sistem Aliran Udara Tambang Bawah Tanah

Sistem ventilasi tambang merupakan hal yang wajib dipenuhi untuk menjamin kondisi keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu tujuan penting dari sistem ventilasi tersebut adalah menyediakan jumlah udara segar ke dalam tambang sehingga kebutuhan oksigen untuk para pekerja tambang dan juga untuk keperluan mesin mesin yang beroperasi di dalam tambang tersebut tercukupi. Untuk

mempermudah analisis kuantitas jaringan ventilasi tambang yang kompleks diperlukan perhitungan dengan metode komputasi. Salah satu metode yang digunakan dalam penyelesaian analisis kuantitas jaringan tambang adalah metode Hardy Cross. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan menerapkan metode Hardy Cross dalam analisis kuantitas jaringan ventilasi tambang

2.1.2 Kelembaban Relatif


Pengukuran kelembaban relatif udara dilakukan dengan menggunakan hygrometer dan sling psychrometer atau whrilling hygrometer. Dalam percobaan sebenarnya yang diukur adalah temperatur cembung kering dan temperatur cembung basah sehingga diperoleh nilai kelembaban relatif udara. Kelembaban relatif atau kelembaban nisbi merupakan bilangan yang dinyatakan dalam % yang menunjukkan perbandingan antara jumlah uap yang dikandung udara pada temperatur tertentu terhadap jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung pada temperatur yang sama. Dinyatakan dengan : Kelembaban Relatif =

Pengukuran kelembaban udara dilakukan dengan menggunakan hygrometer dan sling psychrometer atau whriling hygrometer.

2.1.3 Kondisi Aliran Udara


Pada dasarnya tujuan dari ventilasi adalah menyalurkan udara yang cukup kedalam tambang. Panjang jalur yang harus dilalui oleh udara yang dikirimkan dari permukaan kedalam tambang bawah tanah dapat menyebabkan proses ventilasi menjadi semakin sulit dan akan memerlukan biaya yang sangat mahal, khususnya dalam penyediaan atau persiapan infrastruktur dari peralatan ventilasi tersebut. Pada prinsipnya ventilasi tambang merupakan aplikasi prinsip prinsip dinamika fluida udara dalam tambang dan pipa. Meskipun pada dasarnya udara berupa gas dan merupakan material yang dapat ditekan, namun dalam hal ini udara dianggap

sebagai fluida yang tidak dapat ditekan dan hal ini merupakan penyerdehanaan dalam perhitungan. Arah aliran udara dalam tambang dipengaruhi oleh beberapa kondisi : Tempat dengan perbedaan tekanan, yaitu udara akan mengalir dari tempat bertekanan tinggi ketempat yang bertekanan lebih rendah. Udara mengalir dari tempat yang temperaturnya rendah ke tempat dengan temperature lebih tinggi. Udara mengalir dari tempat yang kerapatannya tinggi ke tempat yang kerapatannya rendah. Ventilasi udara dalam tambang merupakan suatu contoh proses aliran udara steady, yaitu suatu aliran yang variabel variable alirannya tidak berubah dengan waktu. Energi total suatu aliran terdiri dari energi statis, energi potensial, dan energi panas. Apabila digambarkan suatu aliran yang melalui dua titik 1 dan 2, maka persamaan energinya menjadi : Total energi 1 = Total energi 2 + kehilangan energi 1 + 2

Di dalam mekanika fluida dikenal dua bentuk aliran fluida pada zona transisi yaitu aliran laminar dan aliran Turbulen. Acuan dari pengklasifikasian jenis aliran udara tersebut adalah dari bilangan Reynolds. Aliran laminar ini terjadi apabila Nre = 2000, sedangkan aliran turbulen terjadi apabila Nre 4000. Kecepatan pada bilangan Reynolds = 4000 disebut kecepatan kritis. Apabila kecepatan udara yang mengalir melaui saluran lebih besar dari kecepatan kritis maka alirannya adalah Turbulen. Aliran udara pada suatu bukaan atau pipa ventilasi, kecepatan

maksimumnya akan terjadi pada pusat bukaan atau pipa tersebut, sedangkan pada bagian tepi kecepatannya lebih rendah. Kecepatan aliran udara merupakan parameter yang sering diukur. Hal ini dilakukan karena kecepatan aliran udara adalah parameter penting untuk menghitung kuantitas aliran udara, kebutuhan daya fan serta effisiensi fan. Peralatan yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara di dalam tambang sangat beragam tergantung kepada besarnya kecepatan aliran.

Tekanan

udara suatu material yang selalu bergerak atau dalam hal ini

memiliki mobilitas yang tinggi, hal ini akan terjadi apabila ada suatu perbedaan tekanan yang berbeda dari tempat yang satu dengan yang lain. Volume udara yang akan bergerak persatuan waktu tergantung pada besarnya perbedaan tekanan tersebut dan pada tekanan yang diberikan oleh lubang atau saluran pipa terhadap aliran udara tersebut. Bila udara mengalir melalui suatu lubang atau pipa tekanan yang diperlukan untuk memasukkan (force) atau ditarik (draw) udara melalui duct tersebut tergantung tidak pada gesekan udara, kekasaran dinding dinding samping, sifat udara, rintangan rintangan yang ada serta berat jenis udara juga turut mempengaruhi tekanan. Ventilasi udara dalam tambang merupakan suatu contoh proses aliran udara steady, yaitu suatu aliran yang variable variable alirannya tidak berubah dengan perubahan waktu.

2.2

Pengenalan Alat
Yang dimaksud dengan peralatan ventilasi (mekanis) dalam tambang dalam

adalah semua jenis mesin penggerak yang digunakan untuk memompa dan menekan udara segar agar mengalir kedalam lubang bawah tanah. Yang terpenting dan umum dipakai dalam hal ini adalah Fan, walaupun kompresor dan injektor masih suka digunakan dalam beberapa tempat. Dalam praktikum pengukuran di laboratorium ventilasi ini digunakan beberapa jenis peralatan yaitu meliputi :

2.2.1 Duct
Duct merupakan salah satu jaringan yang dibuat sebagai tempat mengalirnya udara dan alata ini merupakan inti dari suatu kegiatan berlangsungnya suatu teori atau mekanisme ventilasi udara di suatu tempat yang memang membutuhkan udara agar kegiatannya berlangsung lancer dan member kenyamanan pada para pekerja untuk mengefektifkan suatu pekerjaan terutama di dunia pertambangan tambang bawah tanah.

Foto 2.1 Duct

2.2.2 Fan
Fan adalah alat yang berfungsi untuk menciptakan perbedaan tekanan dalam saluran udara (duct), sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara dari permukaan ke dalam tambang bawah tanah. Fan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Centrifugal, yang dibagi menjadi 2 yaitu : Steel Plate Multiblade, fan jenis ini dibagi menjadi 3 : Backward Curve, Radial Tip, Forward Curve

.
Gambar 2.2 Klasifikasi Centrifugal Fan

Sedangkan kompresor terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : Centrifugal Axial Flow Positive displacement

Dan Injector terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : Cylindrical Conical Venturi

Centrifugal Fan Fan jenis ini digerakan secara mekanis dengan tenaga listrik dan dengan fan

ini akan diperoleh tekanan udara yang relatif besar dan volume aliran yang rendah, bila dibandingkan dengan axial fan. Axial Fan Axial fan adalah kipas yang berbentuk sekrup. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberikan percepatan tangensial ke udara saat melewati impeller fan. Energi rotatif yang terjadi saat udara melewati impeller harus dikonversikan menjadi energi aliran linear dan static head, hal ini penting untuk memperoleh effisiensi yang tinggi.

Foto 2.3 Axial Fan

Barometer Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan absolut udara disekitar peralatan. Terdapat 2 jenis barometer, yaitu : Aneroid Barometer, terdiri dari ruang vakum udara dengan diafragma elastic.

Mercury Barometer, dimana kolom mercury seimbang dengan tekanan udara.

2.2.2 Anemometer
Alat ini digunakan untuk mengukur aliran udara yang berkecepatan sedang, yang sering digunakan adalah jenis Vane Anemometer yang prinsip kerjannya ialah udara akan menggerakkan rotor dengan kecepatan proporsional dan operasi rotasinya dengan counting system, yaitu beroperasi pada waktu tertentu dengan kecepatan ditentukan dari total revolusi dibagi dengan waktu. Cara menggunakan alat ini pada saat percobaan suatu alat dalam ilmu ventilasi yaitu dengan cara rotor atau kipas yang tersambung kabel ke counting system yang berguna untuk

menghitung kecepatan rotor yang di ujukan ke dalam Duct dengan demikian kita dapat menentukan kecepatan aliran udara di dalam Duct.

Foto 2.4 Vane Anemometer

2.2.4 Manometer
Bentuk manometer sederhana adalah tabung vertical U yang diisi dengan fluida (air) setengahnya, ke dua kaki dari tabung U dihubungkan dengan titik yang akan diukur perbedaan tekanannya oleh sebuah tabung plastic yang dihubungkan dengan pito tube, setelah dihubungkan maka cairan akan mengalir ketempat yang lebih rendah setelah di hubungakan maka kia dapat mendaptkan atau membaca selisihketinggian kedua permukaan fluida yang ,erupakan nilai besaran tekanan

yang kita tunjukan. Fungsi dari manometer sendiri adalah untuk mengatur perbedaan tekanan yang tidak terlalu besar. Prinsip kerjanya yaitu mengisi manometer dengan fluida yang bobot isinya lebih rendah daripada air.

Foto 2.5 Manometer

2.2.5 Pitot Tube


Pitot tube digunakan untuk mengukur tekanan udara pada aliran udara berkecepatan tinggi, alat ini juga sering dapat dijumpai pada pesawat terbang. Pitot tube terdiri dari dua pipa kosentris yang berbentuk L. Pipa bagian dalamnya memiliki ujung muka yang terbuka sebagai tempat aliran masuk udara. Sedangkan pipa bagian luarnya tertutup ujungnya, yang pada sekeliling ujungnya terdapat lubang lubang kecil tempat aliran udara masuk. Head aliran udara yang melalui pitot tube diukur oleh manometer yang dihubungkan dengan selang selang plastic. Sedangkan data pengukuran yang dapat diambil adalah head total, head static, serta head velocity.

Foto 2.6 Pitot Tube

2.2.6 Sling Psychrometer


Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara di ruang terbuka. Sling psychrometer terdiri dari dua buah thermometer air raksa yang tujuannya untuk mengukur temperature cembung kering dan cembung basah. Tenperatur cembung kering nerupakan ukuran panan sensible di atmosfer dan temperature basah yaitu terjadinya penguapan dari permukaan. thermometer tersebut namun dalam kondisi jenuh kedua thermometer tersebut berfungsi sama.

Foto 2.7 Sling Psychrometer

2.2.7 Portable Ventilasi Booster


Portable Ventilasi Booster yaitu pembantu atau tambahan yang di pasang dengan Fan sebagai alat tambahan untuk memperbesar tekanan udara di dalam duck.

2.2.8 Regulator
Regulator digunakan sebagai tahanan buatan untuk mengatur aliran udara tambang. Regulator mempunyai bentuk empat persegipanjang, dengan

diameter/lebar lubang dalam bervariasi antara 5 x 5 cm sampai dengan 15 x 15 cm Dalam percobaan kali ini terdapat 4 Regulator dan tiap tiap regulator memiliki perbedaan tersendiri.

Foto 2.8 Regulator

You might also like