You are on page 1of 5

A.

Struktur Anatomi
Kaki sangat penting dalam aktivitas berjalan dan berlari. Kaki sangat berperan dalam menumpuh berat tubuh saat berdiri dengan pengeluaran energy otot yang minimum. Kaki juga berperan menjadi lever structural yang kaku untuk gerakan tubuh ke depan saat berjalan atau berlari. 1. Tibiofibular joint Secara anatomis, bagian superior dan inferior sendi terpisah dari angkle tetapi berperan memberikan gerakan aksesori untuk menghasilkan gerakan yang lebih luas pada angkle sehingga secara fungsional termasuk kedalam regio ankle 2. Ankle Joint Ankle Joint atau talocrural joint termasuk kedalam sendi synovial hinga joint,dibentuk oleh maleollus tibia dan fibula serta talus.ketiga tulang tersebut membentuk tenon,and mortis joint.permukaan yang konkaf dibentuk maleollus tibia dan fibula,sedangkan tenon adalah talus.Ankle Joint diperkuat oleh ligament deltoideum dan ligament kolateral lateral.Ligament Deltoideum dibantu oleh Ligamen Spring(ligament plantar calcaneunavicullar)yang memberikan hubungan horizontal antara os navicular dan proyeksi sustentaculum tali pada bagian medial calcaneus.Ligamen collateral lateral terdiri atas 3 ligamen yang memhubungkan maleoullus lateral dengan bagian upper lateral dari calcaneus serta bagian anterior dan posterior talius,yang terdiri atas ligament calcaneus fibular,ta-fibular anterior dan posterior. 3. Subtalar Joint Subtalar Joint atau talocalcanea joint termasuk kedalam sendi synovial plan joint yang di bentuk oleh permukaan inferior talus dan superior calcaneus.sendi ini diperkuat oleh ligament talocalcanea interosseus,ligament talocalcanea posterior dan lateral serta dibantu oleh dibantu oleh ligament deltodeum(ligament calcaneotibial dan talotibial posterior) dan ligament collateral lateral (ligament calcaneofibular dan talofibular posterior). 4. Talonavicular joint Secara anatomis danm fungsional merupakan bagian dari talocalcaneonavicular joint. 5. Tranversal tarsal joint Biasa dikenal dengan Choparts joint. Secara fungsional, merupakan gabungan dari 2 sendi yaitu sisi medial oleh talonavicular joint dan sisi lateral oleh calcaneocuboid joint walaupun secara anatomis terpisah. 6. Intertarsal joint dan Tarsometatarsal joint Dibentuk oleh tulang-tulang tarsal yaitu antara navicular, cuneiforme medial, cuneiforme intermediate dan cuneiforme lateral serta antara cuniforme lateral dengan cuboideum. 7. Metatarsophalangeal joint Terdiri atas lima sendi yaitu metatarsophalangeal joint I-V.

8. Interphalangeal joint Interphalangeal joint pada kaki sama dengan pada tangan, yaitu tergolong hinge joint.pada ibu jari kaki hanya terdapat interphalangeal joint, sedangkan pada jari II-V terdapat proximal interphalangeal joint dan distal interphalangeal joint. 9. Arkus plantaris Arkus plantaris terdiri atas arkus longitudinal medial, arkus longitudinal lateral dan arkus tranversal.

B. Osteokinamatika
Kaki juga harus beradaptasi dengan tujuan untuk mengaborsi tenaga dan mengakomodasi permukaan yang tidak rata, serta dapat menjadi struktur yang kaku dalam rangka mendorong tubuh kedepan saat berjalan dan berlari. Pada sendi angkle memiliki 3 axis utama yaitu : Axis tranversalis : berjalan melalui kedua malleoulus dan berhubungan dengan axis ankle secara tepat. Axis ini untuk mengontrol gerakan fleksi dan ekstensi. Axis longitudinal tungkai, berjalan secara vertical dan mengontrol gerakan abduksiadduksi. Axis longitudinal kaki, berjalan secara horizontal dan terletak pada bidang gerak sagital untuk mengontrol gerakan pronasi dan supinasi(eversi=telapak kaki menghadap kebawah dan luar, inverse=telapak kaki menghadap kebawah dan dalam/medial). 1. Tibiofibular joint Hanya mengahasilkan gerakan slide saat gerakan plantar fleksi, dorsofleksi, supinasi dan pronasi. Pada saat plantarfleksi ankle, malleolus lateral (fibula) akan berotasi ke medial dan tertarik kea rah inferior serta kedua malleoli saling mendekati. Pada saat dorsifleksi ankle, malleolus lateral akan berotasi ke lateral dan tertarik kea rah superior serta kedua malleoli saling membuka. Sedangkan pada saat sendi superior, caput fibula akan slide kea rah superior. Pada saat supinasi kaki, caput fibula akan slide ke distal dan posterior(external rotasi). Sedangkan saat pronasi kaki caput fibula akan slide ke proksimal dan anterior (internal rotasi).

2. Angkle joint ROM plantar fleksi ankle adalah 00- 500. Otot yang bekerja adalah otot gastrocnemius dan soleus, yang dibantu oleh otot tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus, serta otot peroneus longus dan brevis. Pada saat plantarfleksi ankle, talus juga akan terjadi adduksi dan sedikit inverse disekitar axis oblique sehingga gerakan plantarfleksi selalu disertai dengan adduksi dan inverse. ROM dorsofleksi ankle adalah 00 - 200. Otot yang bekerja adalah otot tibialis anterior (juga invertor angkle), ekstensor hallucis longus, ekstensor digitorum longus (juga ekstensor jari-jari kaki), dan peroneus tertius. 3. Subtalar joint Subtalar joint merupakan bentuk sendi plane non-axial yang mengikuti gerakan yang terjadi pada tranversal tarsal joint,tetapi sendi ini dapat digerakkan secara pasif yaitu gerakan inversi dan eversi subtalar joint.(menggerakkan calcaneus kearah medial dan lateral). ROM eversi calcaneus secara pasif adalah 00-50/100, Sedangkan ROM inverse calcaneus secara pasif adalah 00-200/300. 4. Talonavicular joint dan tranversal tarsal joint Tranversal tarsal joint menghasilkan gerakan aktif supinasi-pronasi dan inverseeversi, serta gerakan pasif abduksi-adduksi. Gerakan supinasi-pronasi merupakan gabungan dari beberapa gerakan. Gerakan supinasi dalam keadaan NWB (non weight bearing) adalah gabungan gerakan inverse calcaneus (varus), adduksi navicular, dan plantar fleksi talus. Sedangkan gerakan pronasi dalam keadaan NWB (non weight-bearing) adalah gabungan gerakan eversi calcaneus (valgus), abduksi naviculare,dan dorsofleksi talus. Berbeda halnya dalam keadaan weight-bearing, dimana gerakan supinasi adalah gabungan gerakan inverse calcaneus (varus), abduksi (lateral rotasi) dan dorsofleksi talus. Sedangkan gerakan pronasi adalah gabungan gerakan eversi calcaneus (valgus), adduksi (medial rotasi) dan plantar fleksi talus serta medial rotasi tibiofibular. ROM inverse adalah 00-350, sedangkan ROM eversi adalah 00-250.. Otot yang bekerja pada gerakan inverse adalah otot tibialis posterior, yang dibantu oleh tibialis anterior. Otot yang bekerja pada gerakan eversi adalah otot peroneus longus et brevis yang dibantu oleh otot peroneus tertius. 5. Tarsometatarsal joint Talometatarsal joint juga merupakan bentuk sendi plane non-axial yang hanya mengikuti gerakan tranversal tarsal joint, subtalar joint dan ankle joint. Gerakan terjadi pada talometatarsal I-V. gerakan pada talometatarsal joint adalah saling terikat seperti pada carpometacarpal joint II-V. Gerakan yang dihasilkan adalah hollowing kaki (melengkungkan arkus plantaris) dan flattening kaki (mendatarkan arkus plantaris).

6. Metatarsophalangeal joint Metatarsophalangeal joint merupakan bentuk sendi condyloid biaxial yang menghasilkan 2 pasang gerakan (2DKG) yaitu fleksi-extensi dan abduksi-adduksi. ROM fleksi MTP adalah 00-450, sedangkan ROM extensi MTP adalah 00-200 (secara aktif) dan 00-700 (secara pasif). Otot yang bekerja pada fleksi MTP adalah fleksor hallucis longus dan fleksor digitorum longus, sedangkan pada extensi MTP adalah ekstensor hallucis longus dan ekstensor digitorum longus. ROM ekstensi pada metatarsophalangeal joint lebih penting daripada fleksi (berbeda dengan MCP) karena gerakan ekstensi pada metatarsophalangeal joint sangat dibutuhkan untuk aktivitas berjalan. 7. Interphalangeal joint Merupakan bentuk sendi hinge uniaxial dengan 1 pasang gerakan (1 DKG) yaitu fleksi-ekstensi. ROM fleksi untuk PIP sekitar 00-350, untuk DIP sekitar 00-600. Sedangkan ROM extensi sekitar 00-200.

C. Arthrokinematika
1. Tibiofibular joint Hanya menghasilkan gerakan slide saat terjadi gerakan dorsofleksi, plantarfleksi, supinasi dan pronasi. 2. Ankle joint Permukaan sendi yang konkaf dibentuk oleh ujung distal tibia (malleolus medialis) dan ujung distal fibula (malleolus lateralis), malleolus lateralis lebih panjang daripada malleolus medialis Permukaan sendi yang konveks adalah corpus talus yang berbentuk sudut melebar sisianterior dan juga berbentuk konus yang ujungnya menghadap kemedial. Untuk mengahasilkan gerakan fisiologis ankle, maka corpus talus akan slide dalam arah yang berlawanan dengan gerakan fisiologisnya (gerak angular). 3. Subtalar joint Bagian bawah talus berbentuk konkaf sedangkan permukaan lawannya calcaneus berbentuk konveks. Untuk menghasilkan gerak angular (gerak fisiologis), maka calcaneus yang konveks bergerak terhadap talus yang konkaf sehingga arah slide berlawanan arah.

4. Talonavicular joint/tranversal tarsal joint Caput talus berbentuk konveks dan bagian proximalnya akan bersendi dengan permukaan navicular yang konkaf. Untuk gerakan fisiologis kaki, tulang navicular akan slide kedalam arah yang sama dengan forefoot (kaki bagian depan). Pada saat closed kinamatika , gerakan talus dan navicular akan berlawanan arah sehinggah jika caput talus kearah bawah dan rotasi medial maka navicular akan slide ke dorsal dan rotasi lateral. 5. Tarsometatarsal joint Permukaan yang konveks adalah barisan tarsal bagian distal, sedangkan permukaan yang konkaf adalah basis metatarsal I-V Untuk menghasilkan gerakan hallowing kaki dan flattening kaki maka basis metatarsal akan bergerak slide dalam arah yang sama dengan gerak angularnya (gerak fisiologis). 6. Metatarsophalangeal joint Permukaan yang konveks adalah caput metatarsal I-V sedangkan permukaan yang konkaf adalah basis phalanx proksimal. Dalam gerakan fisiologis, basis phalanx proximal yang konkaf bergerak terhadap caput metatarsal I-V yang konveks sehingga arah slide searah dengan gerak angularnya (gerak fisiologis). 7. Interphalangeal joint o Permukaan yang konveks adalah caput phalanx proximal atau middle sedangkan permukaan yang konkaf adalah bassis phalanx middle atau distal. o Dalam gerak fisiologis, basis phalanx middle atau distal yang konkaf bergerak terhadap caput phalanx proximal atau middle yang konveks sehingga arah slide searah dengan gerak angularnya (gerak fisiologis).

You might also like