You are on page 1of 192

SKRIPSI APLIKASI LOCAL DIRECTORY FASILITAS UMUM BERBASIS SMARTPHONE ANDROID

Oleh : Chery Dia Putra 107091003520

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

APLIKASI LOCAL DIRECTORY FASILITAS UMUM BERBASIS SMARTPHONE ANDROID

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Chery Dia Putra 107091003520

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H

ii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Desember 2011

Chery Dia Putra

ABSTRAK Chery Dia Putra, Aplikasi Local Directory Fasilitas Umum Berbasisi Smartphone Anroid, dibimbing oleh Arini, MT. dan Viva Arifin, MMSI. Handphone telah menjadi satu hal yang mewarnai kehidupan setiap orang saat ini, sehingga evolusi yang terjadi sangat cepat, bukan hanya perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi, tetapi handphone juga telah terlibat jauh dalam wilayah life style, hingga multimedia. Smartphone merupakan istilah dari handphone (cellular phone) dengan kemampuan multimedia dan komputing yang lebih advance daripada handphone pada umunya. Android merupakan salah satu smartphone yang mempunyai platform lengkap mulai dari sistem operasi, aplikasi, tool developing, aplikasi, market aplikasi, dukungan vendor industri mobile, bahkan dukungan dari komunitas Open System. Tentu ini merupakan keunggulan yang tidak dimiliki oleh platform lain. Penelitian ini meneliti tentang pengembangan aplikasi local directory yang khususnya membahas wilayah Bintaro Jaya Sektor 1 sampai dengan Sektor 9. Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman JAVA dengan tools ECLIPSE GALILEO dan bahasa pemrograman yang lain untuk akses server menggunakan Personal Home Page dengan database server menggunakan MySQL. Untuk metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 tahap, yaitu penelitian lapangan yang meliputi observasi dan wawancara, penelitian kepustakaan, dan studi literatur sejenis. Untuk pengembangan sistem, peneliti menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) yang memiliki 4 tahapan yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase desain, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam mencari fasilitas umum yang ada di kawasan Bintaro Jaya Sektor 1 sampai dengan Sektor 9. Untuk proses pengembangan selanjutnya, di harapkan aplikasi ini dapat memberikan feature call untuk dapat menghubungi fasilitas yang ada. Kata Kunci: Local Directory, Fasilitas Umun, Smartphone Android. Jumlah Halaman : xx+160 halaman Jumlah Daftar Pustaka : 21 sumber (1999-2010)

vi

KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya. Skripsi ini berjudul Aplikasi Local Directory Fasilitas Umum Berbasis Smartphone Android, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya: 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Yusuf Durachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Arini, MT., Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan waktunya di tengah-tengah vii

berbagai kesibukannya untuk membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. 5. Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Jakarta,

Desember 2011 Penulis

Chery Dia Putra

viii

Teruntuk
Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah mendukung, baik moril maupun materil, baik melalui doa ataupun semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 1. Teruntuk Ibu tercinta, Tjasniah dan Ayah tercinta, Ramli Abdullah. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunanNya kepada mereka. Amin. 2. Teruntuk kakak-kakakku, Rina Setiawati Ramli dan Ismail Maulana Ramli serta adikku Fitriani yang senantiasa selalu mengingatkan penulis dalam keadaan apapun. 3. Teruntuk Ratna Sri Wulandari yang senantiasa memberikan semangat dan perhatian yang tak henti kepada penulis, sehingga penulis menjadi semangat untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Teruntuk chronicles, Ardiyan Saputra Syam, Muhammad Andhika D.P, Dimas Prasiyo Budiman, Imamul Huda, Indra Pribadi Fata, dan Muhammad Alfian Kurniawan. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya. 5. Teruntuk Sidik, Ferry, Bewok, Zakir dan teman-teman seperjuangan 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu. 6. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

ix

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .................. .............................................................................. ii Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii Lembar Persetujuan Penguji ............................................................................ iv Lembar Pernyataan .......................................................................................... v Abstrak ............................................................................................................ vi Kata Pengantar ................................................................................................ vii Lembar Persembahan ....................................................................................... ix Daftar Isi ......................................................................................................... xi Daftar Gambar. ................................................................................................ xvi Daftar Tabel ..................................................................................................... xix Daftar Lampiran ............................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 5 1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 5 1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 1.6. Metodologi Penelitian ........................................................................ 8 1.7. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

xi

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10 2.1. Application (Aplikasi)......................................................................... 10 2.2. Local Directori ................................................................................... 10 2.3. Fasilitas Umum ................................................................................... 10 2.3.1. Restoran .................................................................................. 11 2.3.2. Biro Perjalanan (Travel) ......................................................... 13 2.4. Smartphone.... ..................................................................................... 13 2.5. Android ................................................................................. 17 2.5.1. Features .................................................................................. 17 2.5.2. Arsitektur Android................................................................... 19 2.5.3. Fundamental Aplikasi.............................................................. 23 2.6. Eclipse.......... ...................................................................................... 24 2.6.1. Lisensi ..................................................................................... 25 2.6.2. Instalasi ................................................................................... 25 2.7. Konsep Location Based Service ......................................................... 28 2.7.1. Definisi Location Based Service............................................. 28 2.7.2. Relasi Antara GIS dan LBS .................................................... 31 2.7.3. Komponen serta Arsitektur Location Based Service .............. 32 2.7.4. Cara Kerja Location Based Service ........................................ 36 2.7.5. Kelebihan dan Kekurangan LBS ............................................ 39 2.8. Flowchart ............................................................................................ 39 2.8.1. Simbol-simbol Flowchart....................................................... 40 2.9. UML (Unified Modelling Language) ................................................. 44

xii

2.9.1. Definisi. .................................................................. 44 2.9.2. Notasi UML ............................................................................ 50 2.10. Java ............................................................................................... 58 2.11. Studi Sejenis...................................................................................... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 77 3.1. Metode Pengumpulan Data................................................................. 77 3.1.1. Interview ................................................................................... 77 3.1.2. Kuisioner ................................................................................... 77 3.1.3. Studi Pustaka............................................................................. 78 3.2. Metode Pengembangan Sistem ........................................................... 79 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN .............................................. 84 4.1. Fase Perancangan Syarat-syarat.......................................................... 84 4.1.1. Gambaran Umum Bintaro Jaya .............................................. 84 4.1.2. Identifikasi Masalah ............................................................... 89 4.1.3. Usulan Penyelesaian Masalah ................................................ 89 4.2. Fase Perancangan ................................................................................ 89 4.2.1. Desain Aplikasi ...................................................................... 90 4.2.1.1. Penentuan Actor ....................................................... 90 4.2.1.2. Perancangan Use Case ............................................. 91 4.2.1.3. Perancangan Use Case Scenario.............................. 91 4.2.1.3.1. Use Case View Terdekat .............................. 92 4.2.1.3.2. Use Case Posisi Kita .................................... 93

xiii

4.2.1.3.3. Use Case Jarak Terdekat .............................. 93 4.2.1.3.4. Use Case View Semua Sektor ...................... 94 4.2.1.3.5. Use Case View Driving Direction................ 95 4.2.1.3.6. Use Case View Kategori .............................. 96 4.2.1.3.7. Use Case Search Engine .............................. 96 4.2.1.3.8. Use Case View Detail Tempat ..................... 97 4.2.1.3.9. Use Case Edit Data ...................................... 98 4.2.1.3.10. Use Case Create / Update Data ................... 99 4.2.1.3.11. Use Case View ............................................. 100 4.2.1.4. Activity Diagram ...................................................... 101 4.2.1.4.1. Activity Diagram View Terdekat .................. 101 4.2.1.4.2. Activity Diagram View Detail Tempat ......... 102 4.2.1.4.3. Activity Diagram Review ............................. 103 4.2.1.4.4. Activity Driving Direction............................ 104 4.2.1.4.5. Activity Diagram Lihat Peta......................... 105 4.2.1.4.6. Activity Diagram View Sektor ..................... 106 4.2.1.4.7. Activity Diagram Tempat Pada Sektor......... 107 4.2.1.4.8. Activity Diagram View Kategori .................. 108 4.2.1.4.9. Activity Diagram View Kategori Bank......... 109 4.2.1.4.10. Activity Diagram View Tempat Ibadah........ 110 4.2.1.4.11. Activity Diagram View Sekolah ................... 111 4.2.1.4.12. Activity Diagram View Tempat Makan........ 112 4.2.1.4.13. Activity Diagram View Search ..................... 114

xiv

4.2.1.5. Sequence Diagram ................................................... 115 4.2.1.5.1. Sequence Diagram View Terdekat ............... 115 4.2.1.5.2. Sequence Diagram View Detail Tempat ...... 116 4.2.1.5.3. Sequence Diagram Review........................... 117 4.2.1.5.4. Sequence Driving Direction ......................... 118 4.2.1.5.5. Sequence Diagram Lihat Peta ...................... 119 4.2.1.5.6. Sequence Diagram View Sektor................... 120 4.2.1.5.7. Sequence Diagram Tempat Pada Sektor...... 121 4.2.1.5.8. Sequence Diagram View Kategori ............... 122 4.2.1.5.9. Sequence Diagram View Kategori Bank ...... 123 4.2.1.5.10. Sequence Diagram View Tempat Ibadah ..... 124 4.2.1.5.11. Sequence Diagram View Sekolah ................ 125 4.2.1.5.12. Sequence Diagram View Tempat Makan ..... 126 4.2.1.5.13. Sequence Diagram Pencarian ...................... 127 4.2.1.6. Class Diagram ......................................................... 128 4.2.2. Desain Basis Data .................................................................. 129 4.2.2.1. Tabel Tempat ........................................................... 129 4.2.2.2. Tabel Kategori ......................................................... 129 4.2.2.3. Tabel Sektor ............................................................. 130 4.2.3. Desain Interface ..................................................................... 131 4.2.3.1. Desain Interface Tab Sektor .................................... 131 4.2.3.2. Desain Interface Tab Kategori ................................. 132 4.2.3.3. Desain Interface Tab Cari ........................................ 133

xv

4.2.3.4. Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah........ 134 4.2.3.5. Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan ....... 135 4.2.3.6. Desain Interface Tab Kategori Bank ....................... 136 4.2.3.7. Desain Interface Tab Kategori Sekolah ................... 137 4.2.3.8. Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor .............. 138 4.2.3.9. Desain Interface Detail Tempat ............................... 139 4.2.3.10. Desain Interface Tab Terdekat ................................ 140 4.3. Fase Konstruksi .................................................................................. 142 4.3.1. Implementasi Coding.............................................................. 142 4.3.2. Spesifikasi Software dan Hardware........................................ 142 4.4. Fase Pelaksanaan ................................................................................ 143 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 149 5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 149 5.2. Saran ................................................................................................... 150 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 151 LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Penyebaran market smartphone ...................................................... 2 Gambar 1.2 Perbandingan pengguna android di Indonesia ................................ 3 Gambar 2.1 Contoh Smartphone yang ada di pasaran ....................................... 16 Gambar 2.2 Emulator Phone ............. ............................................................... 18 Gambar 2.3 Arsitektur Platform Andorid. ......................... 19 Gambar 2.4 Import Project Eclipse. ...................................... 26 Gambar 2.5 Membuat Project Java Baru ........................................................... 27 Gambar 2.6 Lembar Kerja Eclipse................................. 28 Gambar 2.7 Lbs merupakan kombinasi dari beberapa disiplin ilmu ................. 30 Gambar 2.8 Komponen Location Based Service ............................................... 35 Gambar 2.9. Cara kerja Location Based Service ............................................... 36 Gambar 2.10. Notasi Aktor ................................................................................. 51 Gambar 2.11. Notasi Kelas ................................................................................ 52 Gambar 2.12. Notasi Usecase ............................................................................ 53 Gambar 2.13. Notasi Interaction........................................................................ 54 Gambar 2.14. Notasi Interface ......................................................................... 55 Gambar 2.15. Notasi Package .. 55 Gambar 2.16. Notasi Note56 Gambar 2.17. Notasi Dependency ...................................................................... 57 Gambar 2.18. Notasi Association ....................................................................... 58
xvi

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 83 Gambar 4.1. Use case Sistem yang diajukan ...................................................... 91 Gambar 4.2. Activity Diagram View Terdekat .................................................... 101 Gambar 4.3. Activity Diagram Detail Tempat .................................................... 102 Gambar 4.4. Activity Diagram Review................................................................ 103 Gambar 4.5. Activity Diagram Driving Direction .............................................. 104 Gambar 4.6. Activity Diagram Lihat Peta ........................................................... 105 Gambar 4.7. Activity Diagram View Sektor........................................................ 106 Gambar 4.8. Activity Diagram Tempat Pada Sektor........................................... 107 Gambar 4.9. Activity Diagram View Kategori .................................................... 108 Gambar 4.10. Activity Diagram View Kategori Bank ......................................... 109 Gambar 4.11. Activity Diagram View Kategori Tempat Ibadah ......................... 110 Gambar 4.12. Activity Diagram View Kategori Sekolah .................................... 111 Gambar 4.13. Activity Diagram View Kategori Tempat Makan ......................... 112 Gambar 4.14. Activity Diagram View Search ..................................................... 114 Gambar 4.15. Sequence Diagram View Terdekat ............................................... 115 Gambar 4.16. Sequence Diagram Detail Tempat ............................................... 116 Gambar 4.17. Sequence Diagram Riview ........................................................... 117 Gambar 4.18. Sequence Diagram Driving Direction ......................................... 118 Gambar 4.19. Sequence Diagram Lihat Peta ...................................................... 119 Gambar 4.20. Sequence Diagram View Sektor ................................................... 120 Gambar 4.21. Sequence Diagram Tempat Pada Sektor ...................................... 121 Gambar 4.22. Sequence Diagram View Kategori ............................................... 122
xvii

Gambar 4.23. Sequence Diagram Kategori Tempat Ibadah ............................... 123 Gambar 4.24. Sequence Diagram Kategori Tempat Makan ............................... 124 Gambar 4.25. Sequence Diagram Kategori Bank ............................................... 125 Gambar 4.26. Sequence Diagram Kategori Sekolah .......................................... 126 Gambar 4.27. Sequence Diagram Pencarian ...................................................... 127 Gambar 4.28. Class Diagram ............................................................................. 128 Gambar 4.29. Desain Interface Tab Sektor......................................................... 131 Gambar 4.30. Desain Interface Tab Kategori ..................................................... 132 Gambar 4.31. Desain Interface Tab Cari ............................................................ 133 Gambar 4.32. Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah ............................ 134 Gambar 4.33. Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan............................ 135 Gambar 4.34. Desain Interface Tab Kategori Bank............................................ 136 Gambar 4.35. Desain Interface Tab Kategori Sekolah ....................................... 137 Gambar 4.36. Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor .................................. 138 Gambar 4.37. Desain Interface Detail Tempat ................................................... 139 Gambar 4.38. Desain Interface Tab Terdekat ..................................................... 140

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Simbol Penghubung Flowchart ......................................................... 40 Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart ... ............................................................... 41 Tabel 2.3 Simbol Input Output Flowchart . ....................... 43 Tabel 4.1 Penentuan Actor. .................................................... 90 Tabel 4.2 Narasi Use Case View Terdekat......................................................... 92 Tabel 4.3 Narasi Use Case View Posisi Kita.. ............... 93 Tabel 4.4 Naskah Use Case View Jarak Terdekat............................................... 93 Tabel 4.5 Naskah Use Case View Semua Sektor ................................................ 94 Tabel 4.6 Naskah Use Case View Driving Direction.......................................... 95 Tabel 4.7 Narasi Use Case View Kategori .......................................................... 96 Tabel 4.8 Narasi Use Case View Search Engine ............................................... 96 Tabel 4.9 Narasi Use Case View Detail Tempat ................................................. 97 Tabel 4.10 Narasi Use Case Edit Data............................................................... 98 Tabel 4.11 Narasi Use Case Create / Update Data ............................................ 99 Tabel 4.12 Narasi Use Case View 100 Tabel 4.13 Tabel Pengujian ................................................................................ 144 Tabel 4.14 Penentuan Jumlah Sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan .. 145
Tabel 4.15 Tabel Hasil Pengujian Lapangan ................................................................. 147

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A (Surat-surat) Lampiran B (Kuisioner dan Wawancara) Lampiran C (Screenshot Aplikasi) Lampiran D (Source Code)

XX

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Handphone telah menjadi satu hal yang mewarnai kehidupan setiap

orang saat ini, sehingga evolusi yang terjadi sangat cepat, bukan hanya perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi, tetapi handphone juga telah terlibat jauh dalam wilayah life style, hingga multimedia (Mulyadi, 2010). Smartphone merupakan istilah dari handphone (cellular phone) dengan kemampuan multimedia dan komputing yang lebih advance daripada handphone pada umunya. Ini dikarenakan adanya kombinasi antara sistem operasi, Hardware, dan aplikasi yang jauh lebih bagus pada smartphone. Terdapat banyak platform smartphone pada saat ini, dilihat dari sistem operasi dan spesfifikasi hardware yang digunakan. Misalnya platform Symbian, RIM, Windows Phone, Iphone, dan Android. (Nielsen, 2011) Android merupakan platform lengkap mulai dari sistem operasi, aplikasi, tool developing, aplikasi, market aplikasi, dukungan vendor industri mobile, bahkan dukungan dari komunitas Open System. Tentu ini merupakan keunggulan yang tidak dimiliki oleh platform lain. Dengan melihat perkembangan pada saat ini, android telah menjadi kekuatan yang luar biasa. Pada tahun 2009, dilaporkan oleh canalys estimates, market smartphone untuk android tumbuh 1073,5% disaat platform lain tidak ada yang mencapai

pertumbuhan 100% (Mulyadi, 2010: 5). Pada diagram dibawah ini dapat diketahui jumlah para pengguna smartphone android dan perangkat smartphone lainnya di Amerika berdasarkan survey yang dilakukan oleh Nielsen.

Gambar 1.1 Penyebaran market smartphone Sumber : Nielsen, 2011

Sedangkan untuk jumlah pengguna smartphone android di Indonesia, seperti berita yang dikutip dari Tempo Interaktif ( www.tempo.co) berdasarkan data yang didapatkan dari salah satu operator telekomunikasi di Indonesia yaitu Telkomsel yang menyebutkan bahwa jumlah pengguna android telah

mengungguli salah satu pesaingnya, iPhone berdasarkan kategori jumlah pengguna layanan data yang ditawarkan oleh Telkomsel.

Gambar 1.2 Perbandingan Pengguna Android di Indonesia Sumber : Telkomsel, 2011

Dikembangkan

bersama

antara

Google,

HTC,

Intel,

Motorola,

Qualcomm, T-Mobile, Nvidia yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device) (Mulyadi, 2010: 5). Sering kali saat berada di suatu tempat yang baru dan membutuhkan informasi tentang tempat tersebut, misalnya di mana letak restoran atau tempat ibadah terdekat, banyak orang seperti masyarakat di luar daerah atau pun masyarakat lokal yang kesulitan harus bertanya kemana atau kepada siapa. Biasanya orang menggunakan peta untuk menentukan arah, tetapi peta bisa juga digunakan untuk mengetahui lokasi sarana-sarana umum seperti

tempat ibadah atau restoran yang sulit dicari dan ditentukan dengan tepat, karena sarana-sarana umum tersebut biasanya tidak dicantumkan dalam peta. Pada era digital ini, banyak perangkat yang dibuat untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan akan hal-hal yang praktis dan cepat. Demikian juga dalam kasus sulitnya mencari lokasi dari sarana-sarana umum yang ada, para pengembang smartphone mulai memikirkan cara-cara yang mudah dipahami dan digunakan dalam membuat perangkat dan menyediakan layanan yang dapat membantu dalam mencari atau menentukan posisi seseorang. Bintaro merupakan merupakan wilayah yang strategis yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, selain untuk bekerja, masyarakat berkunjung ke Bintaro juga untuk berbelanja, sekolah, dan lain-lain (Direktori Pengelola Kawasan Bintaro, 2010:10). Dari hasil penyebaran kuisioner, banyak masyarakat Kawasan Bintaro belum mengetahui persis letak dari fasilitas umum yang di Kawasan Bintaro. 76% masyarakat Kawasan Bintaro belum mengetahui letak posisi dari fasilitas umum yang ada di Kawasan Bintaro, dan 24% dari penduduk Kawasan Bintaro Sektor 1 sampai dengan Sektor 9 mengetahui letak dari fasilitas umum yang ada di Kawasan Bintaro. Oleh sebab itu perlu adanya aplikasi berbasis smartphone yang ditujukan untuk mengetahui lokasi dari fasilitas yang ingin dikunjungi oleh masyarakat sekitar Bintaro ataupun masyarakat yang berada di luar Bintaro. Dari permasalahan tersebut, penulis termotivasi untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam menentukan fasiltas umum

yang dapat dilihat melalui handphone yang menggunakan operating system Android dengan menggunakan akses internet. Oleh karena itu, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Aplikasi Local Directory Fasilitas Umum Berbasis Smart Phone Android

1.2

Perumusan Masalah Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti menyimpulkan perumusan

masalah yaitu bagaimana membuat aplikasi local directory yang dapat memberikan informasi mengenai fasilitas umum yang ada di Bintaro Sektor 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9 dengan menggunakan bantuan android. 1.3 Batasan Masalah Dalam penyusunan penelitian ini, penulis membatasi pembahasannya hanya pada : 1. Aplikasi ini diperuntukkan kepada user (pengguna handphone android) untuk mengetahui fasilitas umum yang ada di Bintaro Sektor 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 2. Fasilitas umum yang dapat diketahui yaitu restoran, sekolah, bank, dan tempat-tempat ibadah yang ada di Bintaro Sektor 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 3. Cara pengaksesan aplikasi local directory ini harus online dan untuk mengetahui letak dari posisi fasilitas umum menggunakan bantuan Google Map.

4. Software pendukung yang digunakan yaitu, Eclipse SDK 3.5.2, Android SDK r-10, Android Emulator. 5. Aplikasi ini tidak membahas secara terperinci detail dari tempat yang akan ditampilkan. 6. Tidak ada feature call pada aplikasi ini

1.4

Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka tujuan penyusunan

Tugas Akhir ini adalah : 1. Menghasilkan aplikasi yang berguna untuk mengetahui fasilitas umum yang terdapat di Bintaro Sektor 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 2. Bagi masyarakat yang berada di luar Bintaro dapat mengetahui keberadaan fasilitas umum yang terdapat di wilayah Bintaro 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 3. Bagi masyarakat yang berada di wilayah Bintaro dapat lebih mengetahui keberadaan fasilitas umum yang terdapat di wilayah Bintaro 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 4. 5. Menghasilkan aplikasi yang mudah diakses dalam keadaan darurat. Mengenalkan pada masyarakat aplikasi pencarian fasilitas umum yang berupa pencarian tempat ibadah, tempat makan (restoran), bank dan sekolah.

1.5

Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a.

Bagi User (pengguna handphone android) 1. Memberikan informasi letak fasilitas umum yang ingin diketahui oleh user. 2. Memudahkan user dalam mencari informasi fasilitas umum dengan tidak bertanya kepada orang lain. 3. Membuat user lebih mengenal tata letak fasilitas umum di wilayah wilayah Bintaro 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 4. Membuat handphone lebih mempunyai banyak manfaat.

b.

Bagi Penulis 1. Lebih mengerti dan memahami bahasa pemograman yang digunakan oleh penulis, yaitu Eclipse SDK 3.5.2, Android SDK r-10 dan teknik pemrograman Java. 2. Lebih mengenal juga letak fasilitas umum yang ada di wilayah Bintaro 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9. 3. Memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai sistem kerja handphone android

c.

Bagi Universitas : 1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi

pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah. 2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

3. Memberikan

gambaran

tentang

kesiapan

mahasiswa

dalam

menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Aplikasi Local Directory Fasilitas Umum Berbasis SmartPhone Android penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode : a. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka 2. Kuisioner 3. Interview b. Metode Pengembangan Sistem Untuk metode pengembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2008: 183): 1. Fase Perencanaan Syarat-syarat 2. Fase Perancangan 3. Fase Konstruksi 4. Fase Pelaksanaan 1.7 Sistematika Dalam penelitian ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan Tugas Akhir, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan Tugas Akhir ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang mendasari analisis permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi. BAB 4 ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas mengenai hasil dari analisis, perancangan, impelementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada sistem yang dibuat. BAB 5 PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat dan juga saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem ini ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Application (Aplikasi) Application adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer

untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-Word, Ms-Excel (Misky, 2005 : 11).

2.2

Local Directory Menurut kamus komputer dan teknolosi informasi, local adalah lingkungan

sekitar menerangkan dimana sistem berada. Directory adalah Attribut dari file yang berupa directory. Informasi mengenai lokasi dari suatu file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpanan. Directory ini sebenarnya adalah sejenis file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin-rutin di sistem operasi, dan dianggap oleh manusia sebagai suatu tempat penempatan file atau dokumen. (Maseleno, 2003).

2.3

Fasilitas Umum Fasilitas Negara adalah sarana dan prasarana yang dibiayai dari APBN

dan/atau APBD (Ps. 1 angka 3 PP No. 14 Tahun 2009 ttg Tata Cara Bagi Pejabat Negara Dalam Melaksanakan Kampanye Pemilihan Umum)

10

11

Fasilitas yang dikuasai oleh negara/pemerintah, dibiayai oleh APBN atau APBD, dibawah pengurusan lembaga-lembaga negara dalam arti yang luas, tidak termasuk barang ata kekayaan yang dimiliki oleh BUMN/BUMD, yang pemanfaatannya ditujukan secara khusus untuk kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. (Kepmen Keuangan No. 225/MK/V/4/1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi Barang-barang Milik Negara) Fasilitas umum adalah barang yang dikuasai negara, dibiayai sebagian atau seluruhnya oleh anggaran dan belanja negara yang pemakaiannya atau peruntukkannya oleh pemerintah atau negara (bestemming atau bestimmung) bagi umum. ( Hukum Administrasi Negara). 2.3.1 Restoran Restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum bagi umu dan dikelola secara professional (Soekresno, 2000) Menurut Ninemeier dan Hayes (2006), berdasarkan operasionalnya ada 4 tipe restoran, yaitu: 1. Upscale (High-Check Average) Restaurant Restoran ini biasanya juga identik dengan kemewahan. Tipe restoran ini menawarkan kualitas layanan dan produk makanan dan minuman yang tinggi. Biasanya menyediakan minuman yang beralkohol dan menawarkan wine. Pemilik dari tipe restoran ini biasanya seorang pengusaha.

12

Perputaran tamu di restoran jenis ini biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan tipe restoran lainnya. 2. Casual Service (Midscale) Restaurants Biasanya menawarkan menu yang lebih banyak dan kurang formal dibandingkan dengan upscale restoran, namun harga yang ditawarkan adalah sedang. Tipe restoran ini biasanya juga memberikan suasana yang tidak terlalu formal dan seringkali memberikan kesan ethnic atau bertema. Biasanya restoran tipe ini menyajikan minuman beralkohol. Perputana tamu di casual restoran ini lebih banyak dibandingkan dengan di upscale restoran, namun lebih sedikit dibandingkan dengan family service restoran dan quick service restoran. 3. Family Service Restaurants Sesuai dengan namanya, jenis restoran ini menarik dan memberikan makanan yang sudah umum. Dengan menonjolkan menu CaliforniaStyle dimana menu yang ditawarkan sama untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam, dan menu tersebut bisa disajikan di segala waktu. Biasanya restoran tipe ini tidak menyediakan minuman beralkohol. 4. Quick - Service Restaurants Identik dengan menu yang terbatas atau makanan cepat saji. Tipe restoran ini menyediakan menu yang terbatas, begitu juga dengan pelayanannya (biasanya melayani diri sendiri di counters atau drive-throught tanpa memasuki restoran tersebut) dengan harga di bawah rata-rata. Perputaran

13

tamu di quick service restoran lebih banyan dibandingkan dengan di upscale, casual-service, atau family restoran. 2.3.2 Biro Perjalanan (Travel) Perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan. Kegiatan usaha biro perjalanan wisata: 1. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan. 2. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise). 3. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan. 4. Menyelenggarakan pemanduan wisata. 5. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan. 6. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain. 7. Mengadakan pemesanan sarana wisata. 8. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2.4 Smartphone Smatphone menjadi generasi berikutnya dari komputasi bergerak (mobile) yang akan mendorong konvergensi antara komunikasi, komputer, dan penggunaan perangkat elektronik, tiga ciri industri tradisional yang berbeda dengan interoperabilitas cukup rendah. Pada akhirnya, sebuah ponsel pintar (smartphone) kemungkinan menjadi terminal bergerak universal (universal mobile terminal)

14

dengan membawa fungsionalitas terpadu ditambah dengan mobilitas dan akses jaringan di mana-mana. PcMag Encyclopedia memberikan definisi smartphone sebagai Sebuah telepon selular dengan built-in aplikasi dan akses internet. Smartphone menyediakan layanan suara digital serta pesan teks, e-mail, Web browsing, dan kamera video, pemutar MP3 dan video dan bahkan menonton TV. Selain fungsi built in yang ada, smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi, mengubah ponsel anda menjadi komputer bergerak (mobile computer). (Ziff, 2011) Selain itu Pei Zheng dan Lionel Ni mendefinisikan smartphone sebagai sebuah kelas baru pada teknologi telepon seluler yang mampu memfasilitasi akses data dan pemrosesan informasi dengan kemampuan komputasi secara signifikan. Selain memiliki fungsi tradisional yang terdapat pada telepon selular seperti menelpon dan sms, smartphone dilengkapi dengan manajemen informasi personal (PIM) dan dan komunikasi ke beberapa media akses nirkabel . Pada dasarnya, sebuah smartphone adalah seperti komputer jaringan yang berukuran kecil dalam bentuk ponsel. Versi generasi pertama telepon seluler, meskipun ukuran besar mereka, hampir tidak bisa menawarkan apa pun selain membuat panggilan telepon. Kemudian, karena kemajuan luar biasa dalam teknologi semikonduktor, ponsel yang umumnya dilengkapi dengan prosesor yang jauh lebih kuat, media penyimpanan yang lebih besar, dan LCD, layar yang memungkinkan untuk melakukan beberapa tugas komputasi lokal. Aplikasi umum telepon selular, secara kolektif disebut sebagai aplikasi PIM, meliputi kalender,

15

contact person, agenda, dan fungsi kalkulator. Kemampuan akses ke jaringan data umumnya sangat terbatas pada teknologi ponsel ini. Intinya, generasi ponsel ini dapat dianggap kombinasi

telepon seluler dan PDA. Sebagai kebutuhan untuk akses data pada ponsel menjadi jelas, Generasi berikutnya yaitu smartphone muncul. Sebuah smartphone biasanya mendukung satu atau lebih teknologi nirkabel jarak pendek seperti Bluetooth dan inframerah, sehingga memungkinkan untuk mentransfer data melalui koneksi

nirkabel di samping untuk koneksi data selular. Smartphone dapat memberikan mobilitas layaknya sebuah komputer, akses data di mana-mana, dan kecerdasan yang menyeluruh untuk hampir setiap aspek proses bisnis dan kehidupan seharihari. Selain dari aplikasi ponsel tradisional seperti PIM, aplikasi lainnya yang menjadi khas untuk ponsel pintar meliputi game sederhana, built-in dengan kamera, pemutaran audio / video dan rekaman, instant messaging, e-mail, dan akses internet nirkabel. Selain itu, ponsel cerdas ini bisa digunakan sebagai terminal untuk layanan e-commerce, aplikasi perusahaan, dan, layanan berbasis lokasi (Location Based Service). Singkatnya, smartphone menjadi masa depan pada teknologi selular saat ini, karena menawarkan berbagai fitur dalam meningkatkan kemampuan nirkabel, daya komputasi, dan penyimpanan on-board. Saat ini, masyarakat merasakan smartphone sebagai high-end, multifungsi, ponsel berorientasi bisnis dengan menampilkan warna resolusi tinggi dan dukungan procesor yang setara dengan teknologi komputer.

16

Seperti banyak perangkat komputer populer lainnya, bagaimanapun juga smartphone akan pasti mengikuti jalur yang sama dan dirangkul oleh pasar secara massal sebagai akibat dari menurunya harga hardware serta maraknya layanan dan aplikasi powerful yang bermunculan. Visi "kapan saja, di mana saja, dari perangkat" untuk

komputasi mobile secara alami mengarah pada issue membangun platform mobile secara universal untuk komputasi berperforma tinggi yang handal dan dengan berbagai macam variasi, akses jaringan nirkabel yang lancar melalui sumber daya komputasi yang terbatas. Pada umumnya smartphone dianggap sebagai salah satu yang menjanjikan kandidat untuk mencapai tujuan tersebut. (Zheing, 2006) Contoh contoh smartphone diantaranya adalah : Smartphone berbasis operating system Android, Blackberry, iPhone, Smartphone berbasis Symbian, Smartphone berbasis BREW dan Smartphone berbasis Windows Mobile.

Gambar 2.1 Contoh Smartphone yang ada di pasaran

17

2.5

Android Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang dirilis oleh Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, Nvidia yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak ( mobile device). 2.5.1 Features Features yang tersedia pada platform Android saat ini antara lain : 1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable. 2. Mesin virtual Dalvik berjalan di atas Linux kernel yang dioptimalkan untuk perangkat mobile. 3. 4. Integrated browser berdasarkan open source engine WebKit. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang terkustomisasi, grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0 (Opsional Akselerasi Hardware). 5. 6. SQLite untuk penyimpanan data. Media support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).

18

7. 8. 9.

GSM Telephoning (tergantung hardware). Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware). Dukungan perangkat tambahan, android dapat memanfaatkan kamera, layar sentuh, accelerometers, magnetometers, GPS, akselerasi 2D (dengan perangkat orentasi, scalling, konversi format piksel) dan Akselerasi grafis 3D.

10. Multi-touch,

kemampuan

layaknya

handset

modern

yang

dapat

menggunakan dua jari atau lebih untuk berinteraksi dengan perangkat. 11. Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk Eclipse IDE. 12. Market, seperti kebanyakan Handphone yang memiliki tempat penjualan aplikasi, Market pada android merupakan katalog aplikasi yang dapat di download dan diinstall pada Handphone melalui internet.

Gambar 2.2 Emulator Phone

19

2.5.2

Arsitektur Android Pada gambar 2.3 berikut ini menunjukkan komponen utama dari sistem

operasi Android.

Gambar 2.3 Arsitektur Platform Android

1. Linux Kernel Android bukan Linux, akan tetapi android dibangun diatas Linux Kernel yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk inti sistem servis linux yang digunakan seperti keamanan, manajemen memori,

20

proses manajemen, network, dan driver model. Seperti yang terlihat digambar, Linux Kernel menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad, WiFi, Flash Memory, Audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan software stacknya.

2. Libraries Android menyertakan libraries C / C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan kepada Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. Beberapa inti libraries tercantum di bawah ini : a. System C Library Variasi dari Implementasi BSD-berasal pelaksanaan sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat embedded berbasis Linux. b. Media Libraries PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG. c. Surface Manager Mengelola akses ke subsitem layar, lapisan komposit 2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi. d. LibWebCore Mesin web modern yang powerfull yang baik browser Android embedded web. e. SGL Mesin grafis 2D.

21

f.

3D Libraries sebuah pelaksanaan berdasarkan opengl ES 1.0 API; perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D (pabila tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D software rasterizer.

g. h.

FreeType Bitmap dan vektor font rendering. SQLite Mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung tersedia untuk semua aplikasi.

3. Android-Runtime Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari virtual Dalvik (Dalvik VM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Delvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool dx yang telah disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi, seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya. 4. Framework-Aplikasi Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama, dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi

22

dirancang agar komponen dapat digunakan kembali ( reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini dan aplikasi yang lain mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan bantuan keamanan yang didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem termasuk : a. Views yang kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi, termasuk list, grids, kotak, teks, tombol, dan bahkan sebuah embedded web. b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data (seperti data dari daftar kontak telephon) atau membagi data tersebut. c. Resource Manager yang menyediakan akses ke kode non sumber local seperti string, gambar, dan tata letak file. d. Notification Manager yang memungkinkan semua aplikasi

menampilkan alert yang bisa dikustomisasi di dalam status bar. e. Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan menyediakan navigasi umum backstack. 5. Applications Android telah menyertakan aplikasi ini seperti email client, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer inilah developer atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang isitmewa

23

adalah pada android semua aplikasi baik aplikasi inti ( native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan menggunakan library API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang dibuat untuk android akan memiliki hak akses yang setara dalam mengakses seluruh aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dalam kata lain dengan platform android ini, Programmer atau Developer secara penuh akan bisa mengkustomisasi perangkat android-nya. 2.5.3 Fundamental Aplikasi Aplikasi android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode Java yang terkompilasi bersama-sama dengan data dan file resources yang dibutuhkan oleh aplikasi yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket Android, sebuah file yang ditandai dengan suffix .apk. File inilah yang didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstall pada perangkat mobile, file ini yang didownload oleh pengguna ke perangkat mobile mereka. Semua kode dijadikan satu file .apk, dan kemudian kita sebut sebagai sebuah aplikasi. Dalam banyak cara, masing-masing aplikasi android aktif dalam lingkungannya sendiri : 1. Secara default, semua aplikasi berjalan sendiri dalam proses Linux. Android memulai proses ketika salah satu dari kode aplikasi harus dijalankan, dan menutup proses saat tidak lagi diperlukan dan sumber daya sistem tersedia untuk aplikasi lain.

24

2. Setiap proses memiliki Virtual Machine (VM) sendiri, maka kode aplikasi yang dijalankan diisolasi dari semua kode aplikasi lain. 3. Secara default, setiap aplikasi diberikan sebuah user ID Linux yang unik. Perizinan (Permission) diatur agar aplikasi dari file tersebut terlihat hanya untuk user yang memiliki izin untuk aplkasi itu sendiri, meskipun ada cara untuk mengekspornya ke aplikasi lain juga, dan bisa berjalan dengan baik. Sangat mungkin mengatur dua aplikasi yang sama untuk berbagai user ID, dalam hal ini masing-masing mereka akan dapat melihat file mereka satu sama lain. Untuk menjaga sumber daya sistem, aplikasi dengan ID yang sama juga dapat diatur untuk menjalankan proses Linux yang sama, dan berbagi VM yang sama. 2.6 Eclipse Eclipse merupakan komunitas open source yang bertujuan

menghasilkan platform pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework yang dapat dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat dan memanage software sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh ekosistem besar yang terdiri dari vendor tekonologi, start-up inovatif, universitas, riset institusi serta individu. Banyak orang mengenal Eclipse sebagai IDE (integrated development environment) untuk bahasa Java, tapi Eclipse lebih dari sekedar IDE untuk Java.

25

Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source. Proyekproyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori : 1. Enterprise Development 2. Embedded and Device Development 3. Rich Client Platform 4. Rich Internet Applications 5. Application Frameworks 6. Service Oriented Architecture (SOA) Secara umum Eclipse digunakan untuk membangun software inovatif berstandar industri, dan alat bantu beserta frameworknya membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. 2.6.1 Lisensi Eclipse menggunakan EPL (Eclipse Public License), yaitu lisensi yang memungkinkan organisasi untuk menjadikan Eclipse sebagai produk komersialnya, dan pada saat yang sama meminta orang yang melakukan perubahan untuk mengkontribusikan hasilnya kembali kepada komunitas. 2.6.2 Instalasi 1. Anda membutuhkan Java 5 JRE untuk menjalankan Eclipse. 2. Download Eclipse IDE for Java Developers untuk menggunakan kode pada situs Belajar Java ini.

26

3. Gunakan utility pada sistem operasi anda untuk membuka kompresi file tersebut ke dalam hard disk anda. 4. Catatan untuk Windows: Apabila Anda menggunakan utilitas kompresi file yang berasal dari Windows XP atau Windows Vista itu sendiri, kadang kala utilitas tersebut tidak berhasil membuka file dengan nama yang panjang. Jika Anda mengalami masalah dekompresi Eclipse pada Windows, letakkan hasil dekompresi pada root directory (misalnya C:\eclipse).

Gambar 2.4 Import Project Eclipse

27

Gambar 2.5 Membuat Project Java baru

28

Gambar 2.6 Lembar kerja Eclipse

2.7

Konsep Location Based Service 2.7.1 Definisi Location Based Service Location Based Service (LBS) atau Layanan Berbasis Lokasi merupakan layanan informasi yang dapat diakses melalui perangkat mobile melalui jaringan selular dan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan lokasi posisi perangkat mobile (Virrantaus et al. 2001). Pengertian yang sama juga diberikan oleh OpenGeospatial Consortium (OGC, 2005) mengenai LBS yaitu sebuah layanan IP nirkabel yang menggunakan informasi geografi untuk memberikan layanan kepada pengguna perangkat mobile. Setiap layanan aplikasi yang memanfaatkan

29

posisi terminal mobile (OGC, 2005). Location Based Service (LBS) adalah sebuah nama umum untuk sebuah layanan baru dimana informasi lokasi menjadi parameter utamanya (Kupper, 2005) pengertian lain juga diberikan, bahwa LBS sebenarnya salah satu nilai tambah dari layanan seluler GSM. LBS bukanlah sistem, tetapi merupakan layanan yang menggunakan sistem tambahan penunjang sistem GSM. Jadi jelas, bisa jadi ada beberapa opsi sistem yang dapat mengirim layanan LBS ini dengan teknologi bervariasi. Tetapi pada dasarnya, sistem-sistem tersebut menggunakan prinsip dasar yang sama, yaitu: Triangulasi. Jadi, prinsipnya tidak jauh beda dengan sistem GPS, hanya saja fungsi satelit digantikan oleh BTS (Riyanto, 2011). Dari beberapa definisi diatas dapat menggambarkan bahwa LBS sebagai gabungan tiga teknologi (Gambar 1). Hal ini diciptakan dari konsep baru Teknologi Informasi dan Komunikasi (NICTS) seperti sistem telekomunikasi selular dan perangkat mobile atau perangkat genggam, dari Internet dan dari Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan database spasial (Shiode et al 2004.).

30

Gambar 2.7 Lbs merupakan kombinasi dari beberapa disiplin ilmu (Sumber : Shiode Et Al, 2004)

Untuk dapat menjangkau wilayah yang luas dan memberikan posisi yang akurat, otomatis operator GSM harus menyebar BTS yang cukup, baik jangkauan maupun densitasnya. Perbedaan lain antara LBS dan GPS adalah pemrosesan posisi. Pada peralatan GPS, penggunalah yang mengukur dan mengolah suatu posisi. Sistem back-end satelit hanya memberikan info posisi satelit, kecepatan dan waktu. Sedangkan pada sistem LBS, yang melakukan kalkulasi posisi adalah back-end sistem GSM, bukan handset pengguna. Informasi akan dicatat oleh BTS yang terdekat kemudian data dikirim ke sistem LBS untuk dikalkulasi dan dikirimkan ke channel yang dituju (SMS, MMS, email atau yang lain). Perbedaan ini dimungkinkan karena pengguna GSM tercatat sebagai pelanggan yang seluruh aktifitasnya terekam oleh sistem backend. Metode ini memberikan fleksibilitas bagi operator GSM atas

31

layanan LBS apa yang ingin diluncurkan , tanpa perlu takut handset tidak mengakomodasinya. Pada perangkat GPS, hal ini tidak dimungkinkan. Perangkat harus memiliki aplikasi khusus di dalamnya untuk melakukan kalkulasi berdasarkan hasil yang dibutuhkan.(Riyanto, 2011) 2.7.2 Relasi antara GIS dan LBS Pada gambar dapat dilihat bahwa terdapat beberapa fitur umum yang memiliki kesamaan antara LBS dan SIG yakni pada penanganan data yang terkait posisi (Reference Positional) dan fungsi analisis spasial (layanan LBS) yang mampu memberikan jawaban pada pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. 2. 3. Dimana posisi saya sekarang ? Apa yang terdekat dari posisi saya ? Bagaimana saya bisa menuju ke suatu tempat ? Tetapi LBS dan GIS memiliki asal yang berbeda dan kelompok yang berbeda sebagaimana dijelaskan oleh Virrantaus et al (2001). Mereka menganalis bahwa Sistem Informasi Geografi telah berkembang selama beberapa dekade pada basis profesional aplikasi data geografi. Sedangkan LBS lahir baru-baru ini oleh evolusi layanan perangkat mobile publik. Sehubungan dengan kelompok pengguna, GIS terlihat sebagai "profesional" sistem tradisional ditujukan untuk pengguna berpengalaman dengan berbagai macam fungsi. Selanjutnya SIG

32

membutuhkan sumber daya komputasi yang besar. Sebaliknya, aplikasi LBS dikembangkan sebagai layanan terbatas untuk kelompok pengguna non-profesional. Seperti aplikasi LBS dioperasikan dengan keterbatasa lingkungan komputasi pada perangkat mobile seperti daya komputasi rendah, tampilan kecil atau ketahanan baterai yang berjalan pada perangkat mobile. LBS merupakan salah satu bagian dari implementasi mobile GIS yang lebih cenderung memberikan fungsi terapan sehari-hari seperti menampilkan direktori kota, navigasi kendaraan, pencarian alamat serta jejaring sosial dibanding fungsionalitas pada teknologi GIS populer untuk Field Based GIS (Riyanto, 2011). 2.7.3 Komponen serta Arsitektur Location Based Service Saat ini, banyak industri telekomunikasi yang mengawinkan layanan geoinformasi dengan teknologi perangkat bergerak dalam bentuk Location Based Service (LBS). Secara umum, LBS dapat didefinisikan sebagai utilitas layanan yang secara dinamis mampu membedakan dan mentransmisikan posisi seseorang dalam jaringan mobile (mobile network). LBS menyediakan informasi khusus dan relevan berupa posisi saat ini pada pengguna. LBS atau aplikasi mobile meliputi beberapa aspek berhubungan dengan mobilitas manusia, seperti : navigasi, kesehatan, keamanan, kedaruratan, hiburan, dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang pengunjung

33

ingin mencari hotel terdekat, dia tidak memiliki informasi apapun mengenai nama dan alamat hotel yang dimaksud, LBS akan memberitahu dia, misalkan hotel apa saja yang berada 1 km dari posisinya, dan lain-lain. LBS terdiri dari beberapa komponen, berikut penjabaran kompen-kompone LBS : 1. Perangkat Mobile Sebuah perangkat pengguna yang berfungsi untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Hasilnya bisa ditampilkan dalam bentuk suara, gambar, teks dan lainnya. Perangkat yang mungkin seperti PDA, Smartphone, Laptop, Handphone dan alat navigasi pada kendaraan. 2. Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi menjadi media mengirimkan data pengguna dan meminta layanan dari terminal perangkat mobile ke provider pemberi layanan dan kemudian informasi yang diperoleh dikirimkan kembali ke pengguna. 3. Komponen Pengambil Posisi Location Based Service membutuhkan data posisi pengguna yang berupa koordinat yang diperoleh dari perangkat pengambil posisi seperti GPS untuk mendapatkan informasi dari layanan Location Based Service dari provider. Selain GPS media pengambil possisi

34

bisa ditentukan oleh Cell Tower dan kombinasi antara GPS dan Cell Tower (aGPS). 4. Provider Layanan dan Aplikasi Provider informasi ini memberikan informasi berdasarkan

permintaan pengguna berdasarkan informasi lokasi atau informasi yang dikirimkan oleh pengguna. Provider melakukan proses komputasi seperti menemukan rute perjalanan, informasi tempat terdekat, mencari ke database external seperti yellow pages atau google API untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 5. Data dan Provider Konten Penyedia layanan biasanya tidak menyimpan dan mempertahankan semua informasi yang dapat diminta oleh pengguna. Oleh karena itu basis data geografi dan data informasi lokasi biasanya diminta atau berasal dari otoritas penyedia peta (misalnya lembaga pemetaan) dan mitra industri (misalnya yellow pages). 6. WMS (Web Map Server) Dapat dipilih untuk digunakan sebagai server dari LBS, salah satu sistem LBS umumnya mampu melakukan hal berikut. Pengguna memiliki suatu perangkat (misalkan GPS), maka GPS akan mengirimkan parameter posisi pengguna (melalui aplikasi klien) ke WMS melalui jaringan nirkabel, WMS akan merespon dengan

35

memproses data posisi tadi ke dalam database, kemudian data dapat diterima dari database (misalkan, oracle spatial data atau google maps). Terakhir, data yang diminta akan dikirimkan kembalik ke aplikasi klien sebagai peta dalam bentuk gambar (Riyanto, 2011)

Gambar 2.8 Komponen Location Based Service

Berdasarkan informasi yang dikirim oleh pengguna layanan LBS bisa dibedakan menjadi : a. Pull Services Pengguna secara aktif mengirimkan informasi yang

dibutuhkan. Ini sama dengan ketika kita mengakses sebuah halaman website melalui browser. Kita memasukan alamat website yang dituju kemudian kita memperoleh informasi dari halaman website yang tampil di browser. Untuk Pull Services bisa dibagi lagi menjadi dua yaitu berdasarkan layanan fungsional seperti mememsan taksi atau

36

ambulan dengan menekan tombol pada device atau layanan service seperti mencari lokasi restoran terdekat dari posisi kita. b. Push Services Memberikan informasi kepada pengguna yang mana tidak secara langsung diminta oleh pengguna. Karna metode ini diaktifkan berdasarkan sebuah event, yang mana bisa dipicu oleh sesuatu seperti memasuki sebuah wilayah tertentu. Contohnya adalah ketika aplikasi LBS kita dapat memdeteksi bahwa kita telah memasuki sebuah kota dan secara otomatis aplikasi LBS tersebut akan memberikan informasi aktual yang terkait kota tersebut. Metode ini lebih kompleks. 2.7.4 Cara Kerja Location Based Service

Gambar 2.9 Cara kerja Location Based Service (Sumber: Riyanto, 2011)

37

Untuk menggambarkan cara kerja LBS, anggaplah aplikasi LBS akan mencarikan informasi mengenai lokasi restoran yang berada di sekitar posisi kita sekarang. 1. Anggaplah sekarang fungsi pencarian telah diaktifkan, posisi pengguna sebenarnya dari perangkat mobile diperoleh dari Positioning Service. Hal ini dapat dilakukan baik oleh perangkat menggunakan GPS sendiri atau layanan posisi jaringan yang berasal dari provider (Cell Tower). Setelah itu perangkat mobile pengguna mengirimkan permintaan informasi, yang berisi tujuan untuk mencari dan mengirimkan posisi melalui jaringan komunikasi ke gateway telekomunikasi. 2. Gateway memiliki tugas untuk bertukar pesan di antara jaringan komunikasi selular dan internet. Oleh karena itu dia tahu alamat web dari beberapa aplikasi server dan rute permintaan ke spesifik server tertentu. Gateway akan menyimpan juga informasi tentang perangkat mobile yang telah meminta informasi. 3. Aplikasi server membaca permintaan dan mengaktifkan layanan yang terkait-dalam kasus ini layanan pencarian. 4. Sekarang, service menganalisis lagi pesan dan memutuskan mana informasi tambahan selain dari kriteria pencarian (restoran + padang) dan posisi pengguna diperlukan untuk menjawab permintaan pengguna. Dalam kasus ini service akan menemukan bahwa pengguna membutuhkan informasi tentang restoran dari database yellow pages

38

pada wilayah tertentu dan kemudian service tersebut akan meminta penyedia data untuk memberika data tersebut. 5. Selanjutnya service akan menemukan bahwa informasi tentang jalan, jarak dan cara yang diperlukan untuk memeriksa apakah restoran dapat dicapai (misalnya kadang-kadang sebuah restoran di sisi sungai lain mungkin tidak bisa dicapai karena tidak ada jembatan dekat dengan). 6. Setelah sekarang semua Informasi service akan melakukan buffer spasial dan query routing (seperti kita tahu dari SIG) untuk mendapatkan beberapa restoran terdekat. Setelah menghitung daftar restoran terdekat, hasil dikirim kembali ke pengguna melalui internet, gateway dan jaringan mobile. Informasi mengenai restoran sekarang akan disampaikan kepada pengguna baik sebagai daftar teks (disusun berdasarkan jarak) atau ditampilkan dalam peta. Setelah itu pengguna dapat meminta informasi lebih lanjut tentang restoran (misalnya menu dan harga), yang mengaktifkan jenis layanan yang berbeda. Akhirnya jika pengguna memilih restoran tertentu dia bisa meminta rute ke restoran itu. (Virrantaus et al. 2001).

39

2.7.5 Kelebihan dan Kekurangan LBS Kelebihan LBS, tetap berfungsi bila berada di dalam gedung dan pengaruh medan elektromagnetik lain yang tidak terlalu besar. Sedangkan, kekurangan LBS adalah jangkauan area yang sangat bergantung pada jangkauan selular.

2.8 Flowchart Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005 : 263) . Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu : 1. Sistem Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. 2. Program Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program (Ladjamudin, 2005 : 263).

40

2.8.1

Simbol-Simbol Flowchart Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu

menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur) Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.1 Simbol Penghubung Flowchart

No

Symbol 1

Nama dan Keterangan Symbol Arus Flow Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

1.

2.

Simbol Communication Link Untuk menyatakan bahwa ada suatutransisi suatu data / informasi dari satulokasi ke lokasi lainnya

3.

Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman /

41

lembar yang sama

4.

Simbol Offline Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang berbeda

(Sumber : Ladjamudin, 2005 : 266)

2. Processing Symbols (Simbol Proses) Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart

No

Symbol 1

Nama dan Keterangan Simbol Offline Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya kedalam halaman/lembar yang berbeda

1.

2.

Simbol Manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)

42

3.

Simbol Decision/logika Untuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak

4.

Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk

member harga awal 5. Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program 6. Simbol Keying Operation Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard 7. Simbol Off-line Storage Untuk menunjukkan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu

43

8.

Simbol Manual Input Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard

(Sumber : Ladjamudin, 2005 : 267)

3. Input-output Symbols Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.3 Simbol Input Output Flowchart

No 1.

Symbol

Nama dan Keterangan Simbol Input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya

2.

Simbol Punched Card Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

3.

Simbol Magnetic-tape Unit Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke pita

44

4.

Simbol Disk Storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk

5.

Simbol document Untuk mencetak laporan ke printer

6.

Simbol display Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer)
(Sumber : Ladjamudin, 2005 : 268)

2.9 UML (Unified Modelling Language) 2.9.1 Definisi UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan,

menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group) (Heriyanto,2004).

45

UML adalah

bahasa

pemodelan

untuk

menspesifikasikan,

memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifakartifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya: 1. Di dalam (system intensive process), metode diterapkan sebagai proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem. 2. Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat untuk menangkap pengetahuan (semantik) mengenai suatu subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem yang dibahas. 3. Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subjek melalui formulasi model dari subjek (dan konsep yang terhubung). Model memuat pengetahuan pada subjek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia. 4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek rekayasa terbaik sistem informasi dan industri, meliputi beragam tipe sistem (perangkat lunak dan non lunak), domain (bisnis, perangkat lunak) dan proses siklus hidup. 5. Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat digunakan untuk mengkomunikasikan apa yang diperlukan dari sistem dan bagaimana sistem dapat direalisasikan.

46

6. Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum direalisasikan. 7. Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan blueprint. 8. Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada seluruh siklus hidup (Hariyanto, 2004). Diagram-diagram yang terdapat pada pemodelan UML sebagai berikut : 1. Usecase Diagram Usecase diagram merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram usecase menunjukan sekumpulan usecase, aktor dan hubungannya. Diagram usecase digunakan untuk memvisualisasikan,

menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Diagram-diagram usecase merupakan pusat permodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas.

47

2. Class Diagram Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain. Class diagram memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda 3. Statechart Diagram Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

48

4. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan perilaku internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. 5. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

49

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. 6. Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. 7. Component Diagram Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan

(dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time,

50

link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan, atau package, tapi dapat juga dari komponenkomponen yang lebih kecil. 8. Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail

bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini. 2.9.2 Notasi UML Notasi UML diturunkan dari tiga notasi yang sudah ada sebelumnya yaitu Grady Booch OOD ( Object Oriented Design), Jim Rumbough OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object Oriented Sofware Engineering). Notasi UML yang digunakan sekarang merupakan penggabungan dari tiga notasi tersebut, yang terdiri dari:

51

1. Aktor (actor) Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan. Aktor berada diluar lingkup sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan; bersifat eksternal (Hermawan, 2006). Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis aktor untuk hampir semua sistem atau perangkat lunak yang kita kembangkan: para pengguna sistem, perangkat lunak lain yang berinteraksi dengan sistem, dan perangkat lunak yang kita kembangkan serta waktu. Jadi aktor ini bisa berupa orang, perangkat keras atau mungkin juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh aktor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu.

Gambar 2.10 Notasi Aktor Sumber: (Nugroho, 2005)

52

Kelas seperti juga objek, adalah sesuatu yang membungkus (encapsulate) informasi dan perilaku dalam dirinya (Hermawan, 2006). Dalam pengembangan sistem tradisional, kita mengadakan pendekatan dengan cara memisahkan informasi-informasi pada sisi basis data dan perilaku yang mengaksesnya di sisi aplikasi pemasup atau pengakses. Pendekatan berorientasi objek berbeda, yaitu menggabungkan potongan-potongan informasi dengan perilaku yang akan mengaksesnya dalam apa yang dinamakan kelas.

Nama Kelas Atribut Operasi Notasi Kelas

Gambar 2.11 Notasi Kelas Sumber: (Nugroho, 2005) 2. Usecase Usecase adalah peringkat tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem (Hermawan, 2006). Dengan kata lain, usecase menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Usecase menjelaskan suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh

53

aktor dan sistem untuk mencapai tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun usecase hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. Keunggulan dari cara memandang sistem sebagai kumpulan usecase adalah kemampuannya untuk memisahkan implementasi sistem dari alasan mengapa sistem harus ada. Ia akan membantu kita untuk berfokus pada apa yang paling penting, yaitu menentukan apa yang dibutuhkan serta apa harapan pengguna terhadap sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

Nama Use Case

Gambar 2.12 Notasi Usecase Sumber: (Nugroho, 2005)

54

3. Interaction Menurut Hermawan (2004) interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek maupun hubungan antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.

Gambar 2.13 Notasi Interaction Sumber : ( Nugroho, 2005) 4. Interface Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan dalam operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan operasinya (Hermawan, 2004). Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.

55

Gambar 2.14 Notasi Interface Sumber: (Nugroho, 2005) 5. Package Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah

penglihatan (visibility) dari suatu model yang sedang dibangun.

Package (from Use Case View)

Gambar 2.15 Notasi Package Sumber: (Nugroho, 2005) 6. Note Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir

56

dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen notasi yang lain.

Note

Gambar 2.16 Notasi Note Sumber: (Nugroho, 2005) 7. Dependency Merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada suatu elemen memberikan pengaruh pada elemen yang lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa ada tanda panah. Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include dan extend. Include menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada di garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen yang lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya untuk notasi A B operasi yang ada di class A memicu dieksekusinya operasi yang berada di class B.

57

Extend menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disiapkan ke dalam elemen yang ada di gari dengan panah, misalnya untuk notasi AB suatu fungsi dari usecase A bisa disisipkan ke dalam usecase B atau dengan kata lain A optional untuk B. Ke dua stereotype ini di representasikan dengan

menambahkan text include atau extend di notasi dependency.

Gambar 2.17 Notasi Dependency Sumber: (Nugroho, 2005) 8. Association Association menggambarkan navigasi antar class

(navigation), berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation). Navigation di lambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukan bahwa dengan mengetahui salah satu class bisa didapatkan dari

58

informasi lainnya. Sementara dengan unidirectional navigation hanya dengan mengetahui class di ujung garis association tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.18 Notasi Association Sumber: (Nugroho, 2005) Pada penelitian kali ini penulis menggunakan Visual Paradigm untuk merancang aplikasi. Visual Paradigm adalah perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan aplikasi dengan tools UML.

2.10 JAVA Java merupakan inovasi sebuah bahasa pemrograman yang dapat menjadi pilihan untuk program yang akan berjalan pada berbagai sistem operasi. Java dapat digunakan untuk internet dan aplikasi yang berbasis jaringan. Java juga mengijinkan para penulis program untuk digunakan pada aplikasi berskalabesar yang dapat dijalankan tanpa terjadi perubahan pada komputer dengan system operasi yang mendukung Java. Hal ini yang banyak diaplikasikan pada komputer saat ini (Horton, 2005 : 1). Java memiliki beberapa keutamaan, antara lain (Friesen 2007 : 2) :

59

1. Compatibility dan stability. Kode program Java dapat berjalan pada sistem operasi yang memiliki runtime environment. Dan telah banyak kesalahan yang telah dibenahi, serta keberadaan sebuah virtual machine juga mendukung stabilitas java. 2. Monitoring dan management. Java menyediakan fungsi untuk memonitor dan mengelola aplikasi yang biasanya mempunyai skala enterprise dengan menggunakan teknologi java management extension. 3. Enterprise desktop. Java menyediakan integrasi dengan fasilitas desktop untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh aplikasi berbasis browser. 4. XML. Java juga menyediakan mendukung penggunaan XML diantaranya adalah digital signature dan streaming API untuk XML. 2.11 Studi Sejenis Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul perancangan sistem informasi pencarian lokasi fasilitas umum menggunakan mobile phone, diantaranya yang pertama adalah Membangun Sistem Informasi Spasial Fasilitas Umum Kesehatan (Studi Kasus : Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Administrasi Jakarta Selatan) ( Yuli Rahmawati, 2008). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) sebagai metode pengembangan sistem. Aplikasi dari penelitian ini berbasis web dengan mengunakan bahasa pemograman PHP (Pre Processor Hypertext) serta Mapserver sebagai alat untuk menampilkan data spasial. Sistem yang

60

dibuat adalah sistem informasi spasial, karena menampilkan peta wilayah Jakarta Selatan. Informasi spasial dibuat dengan menggunakan ArcView dab Ms4w, sedangkan data yang dibutuhkan adalah peta administrasi Jaksel, Koordinat FUK. Analisi dan Implementasi Informasi Pembayaran Rekening Air Berbasis Mobile (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang) (Syukrina Irfiyanda, 2009). Penelitian ini menghasilkan aplikasi mobile dengan memafaatkan layanan SMS (Short Message Service), yang merupakan sebuah teknologi layanan untuk penyampaian pesan dengan singkat. Sistem informasi pembayaran rekening air pada PDAM Tirta Kerta Raharja ini akan me-replay setiap SMS yang dikirimkan oleh pelanggan sesuai dengan format SMS yang telah ditentukan.Bahasa pemograman yang dipakai adalah PHP. Penyimpanan basis data menggunakan MySQL dan Engine SMS Gateway menggunakan Gammu. Impelementasi Simulator Optimasi Rute Terpendek Berbasis Mobile menggunakan metode Greedy dengan pendekatan Manhattan Distance (Studi Kasus : Jalur Transportasi Darat Wilayah Administrasi Jakarta Barat) (Muhammad Zahrudin, 2010). Penelitian ini dibuat berdasarkan kurangnya informasi para pengguna jalur transportasi darat di wilayah Jakarta Barat, khususnya para pendatang baru, dalam menentukan rute terpendek suatu daerah. Pemilihan rute terpendek menjadi solusi awal dalam pencarian nilai optimal yang efektif dan efisien.Algoritama Greedy merupakan metode yang

61

paling umum digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi yaitu dengan membentuk solusi langkah per langkah. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Java Mobilr Aplication (J2ME). Rapid Application Development (RAD) sebagai metode pengembangan sistem dalam pembuatan aplikasi ini. Pembangunan Aplikasi Event Calender Pada Platform Android Dengan Dukungan Web Service (Egi Adtya Pratama Putra, 2011).Aplikasi ini menjelaskan tentang bagaimana cara memberikan informasi event-event apa yang ada di kota Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam pengembangan system yaitu menggunakan metode waterfall dengan pembuatan model datanya menggunakan metode berorientasi objek yaitu Unified Modelling Language (UML). Aplikasi Transport Guide di Jakarta Pada Platform Android (Tigor, 2011). Aplikasi ini menjelaskan tentang rute transportasi di daerah Jakarta dengan memanfaatkan google maps yang akan memberikan rute transportasi ke daerah yang dituju. Tahap pengembangan system ini menggunakan metode waterfall dengan 6 tahap proses yaitu system engineering, analisis, design, coding, testing, dan maintenance. Rancang Bangun Aplikasi Fasilitas Umum Berbasis Lokasi Pada Platform Android Studi Kasus Kota Bandung (Apip Nugraha, 2011). Aplikasi ini menjelaskan tentang lokasi fasilitas umum yang berada di daerah Kota Bandung. Pembuatan model data pada system ini menggunakan metode

62

berorientasi objek yaitu Unified Modelling Language (UML). Lokasi fasilitas yang ditampilkan berupa lokasi yang diambil dari servis google map. Pembangunan Sistem Pelacakan Dan Penelusuran Memanfaatkan Global Positioning System Pada Platform Mobile Google Android (Morenvino Mochtar, 2011). Aplikasi dapat melakukan pelacakan yaitu identifikasi lokasi perangkat mobile dengan menyediakan informasi posisi yang dapat diakses secara remote melalui jaringan misalnya melalui SMS. Secara umum,

aplikasi menyediakan fitur auto-reply dimana ketika pengguna melakukan query lokasi terhadap mobile object, maka aplikasi akan melakukan penentuan lokasi melalui GPS. Hasil GPS yang masih berupa koordinat ini kemudian dikirim kembali kepada pengguna. Lalu di sisi pengguna posisi diproses melalui informasi yang didapat dari Geographic Information System (GIS) Server untuk mendapatkan lokasi yang lebih bermakna. Hasil informasi lokasi inilah yang ditampilkan. Selain menyediakan fungsi pelacakan, aplikasi juga menyediakan fungsi penelusuran dimana pengguna bisa mendapatkan histori posisi perangkat mobile per satuan waktu. Secara umum, aplikasi mencatat (log) posisi mobile object secara kronologis dari waktu ke waktu. Aplikasi juga dilengkapi dengan fasilitas security terutama untuk memastikan hanya pengguna yang memiliki otoritaslah yang dapat mengakses informasi lokasi dari mobile object sehingga informasi posisi tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan.

63

Membangun Aplikasi Content Aggregator Pada Mobile Android (Arief Nur Hakim, 2011). Dunia komputer dan perangkat-perangkat lainnya sudah bukan lagi menjadi sesuatu yang asing dewasa ini. Sebut saja misalnya handphone, laptop, notebook, dan mobile device. Hingga akhirnya pihak pengembang pun semakin berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada sehingga memungkinkan masyarakat untuk dapat

memanfaatkan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaannya, ataupun memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan dan lainnya. Kebutuhan akan informasi terbaru sangat di perlukan bagi para pencari berita untuk kebutuhannya, sehingga banyak dari situs web site yang menyediakan feed RSS agar bisa di akses bagi mereka yang membutuhkannya untuk keperluan tertentu Oleh karena itu, banyak dari pengembang aplikasi terutama para

pengembang aplikasi Android yang membuat aplikasi untuk mengumpulkan berita dari berbagai sumber yang ada seperti Content Aggregator, RSS Reader, News Reader dll. Aplikasi Content Aggregator adalah aplikasi yang memanfaatkan RSS berupa aplikasi desktop atau web-based sehingga pengguna bisa mengumpulkan dan meng-customize berbagai macam berita dari berbagai website di dalam satu lokasi halaman. Rancang Bangun Perangkat Lunak Androislam Berbasis Platform Mobile Android (Kemas Fei Roniawan, 2011). Seiring dengan perkembangan teknologi Informasi, maka kebutuhan akan informasi yang akurat juga semakin dibutuhkan. Salah satunya adalah informasi mengenai jadwal shalat,

64

penunjuk arah kiblat dan informasi islami lainnya.

Pemanfaatan perangkat

handphone sebagai pendamping dalam melakukan kegiatan sehari-hari sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Hal ini disebabkan karena handphone bukan lagi hanya menjadi alat berkomunikasi. Maka untuk memenuhi kebutuhan akan informasi islami dengan memafaatkan teknologi handphone dibutuhkan sebuah aplikasi androiIslam. Aplikasi ini dibangun mengikuti

perkembangan teknologi mobile yang berkembang saat ini, yaitu dibangun pada platform mobile android. Dengan adanya aplikasi dapat mempermudah umat muslim dalam mendapatkan informasi islami. Pembangunan Aplikasi Package Tracking Management Di PT. Pandu Siwi Sentosa Bandung (Dicky Erlangga, 2011). Belum tersedianya informasi lokasi keberadaan paket pengiriman yang sedang diproses secara real time di PT. PANDU SIWI SENTOSA Bandung membuat pengirim menjadi khawatir akan paket kiriman yang sedang diproses. Berdasarkan fenomena tersebut, maka PT. PANDU SIWI SENTOSA membutuhkan suatu aplikasi yang diharapkan memberikan informasi yang akurat dan real time, sehingga menghilangkan kekhawatiran akan barang yang sedang dikirim. Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi Package Tracking Management menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari analisis, perancangan, pengkodean, pengujian serta pemeliharaan. Aplikasi Package Tracking Management merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan berbasis mobile dengan sisten operasi Android yang dapat

65

memberikan informasi secara visual lokasi keberadaan paket kiriman. Aplikasi ini terbagi 2 sisi yaitu sisi kurir dan pengirim, dimana pengirim bisa melakukan cek pengiriman dan harga pengiriman, serta kurir bisa melakukan update posisi dan update pengiriman. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi dapat digunakan untuk mengetahui informasi paket kiriman yang sedang diproses secara real time baik dari sisi pengirim maupun perusahaan. Pengembangan Library Yahoo! Messenger Pada Platform Android (Ahmy Yulrizka, 2008). Android merupakan suatu platform untuk mobile device yang dikembangkan oleh Google dan perusahaan-perusahaan yang tergabung ke dalam OpenHandset Alliance. Merupakan sebuah software stack yang berisi Sistem Operasi dengan kernel Linux 2.6. Yahoo! Messenger merupakan suatu layanan messaging yang disediakan oleh Yahoo!. Pengguna Yahoo! Messenger dapat berkomunikasi dengan user lain dengan

mengirimkan pesan, bergabung ke dalam conference, menambah daftar teman, merubah status dan masih banyak lagi. Dalam Tugas Akhir ini telah dibangun sebuah library Yahoo! Messenger pada platform Android. Dengan library ini, user dapat mengembangkan client messenger pada Android, baik yang hanya menggunakan protokol Yahoo! Messenger atau memadukan dengan protokol messaging lain. Untuk melakukan pengujian terhadap library ini, telah dibuat suatu aplikasi client messenger sederhana yang

memanfaatkan library ini. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat

66

dilihat bahwa semua fungsi yang terdapat dalam library tersebut berjalan dengan baik. Pengembangan Library Persistent Database Connection Untuk Transaksi Basis Data Pada Platform Mobile Android (Heryanto, 2009). Tugas akhir ini akan membahas bagaimana cara menangani kendala transaksi basis data pada jaringan mobile dengan cara membuat library atau API pada platform mobile Android yang mendukung persistent database connection terhadap DBMS MySQL. Persistent database connection adalah koneksi basis data yang mampu melanjutkan transaksi dalam keadaan terputus. Untuk mengembangkannya, telah dikaji dua buah solusi, namun solusi yang diimplementasikan hanya solusi menggunakan API JDBC Android. Solusi ini selain memerlukan pembangunan library di client, juga memerlukan modifikasi DBMS MySQL. Pembuatan Aplikasi Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional Berbasis Sistem Operasi Android (Manopo, 2010). Berbagai daya dan upaya dilakukan orang untuk menjaga kesehatan, mulai dari tindakan preventif dan kuratif. Salah satu dari tindakan kuratif itu adalah dengan menggunakan obat. Harga obat yang mahal mulai membuat orang melirik ke obat dari tanaman tradisional yang lebih murah. Tanaman tradisional dapat ditemukan dengan mudah di pasar bahkan beberapa tanaman tradisional dapat didapatkan dengan gratis karena tumbuh di sekitar kita. Informasi tanaman yang dapat digunakan menjadi obat tentu sangat dibutuhkan. Aplikasi ensiklopedia tanaman obat

67

tradisional ini dapat menampilkan informasi berbagai tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Informasi tersebut termasuk gambar tanaman, nama ilmiah, nama daerah, penyakit yang dapat diobati, dan cara mengolah tanaman tersebut menjadi obat. Aplikasi akan dibangun pada sistem operasi android yang merupakan sistem operasi mobile menawarkan mobilitas dibandingkan aplikasi berbasis web. Diharapkan dengan aplikasi ini dapat memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi tanaman obat tradisional. Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Lokasi Friend Finder Berbasis Gps Pada Sistem Operasi Android (Raka, 2011). Pada tugas akhir ini, akan dibangun sistem informasi lokasi pada suatu perangkat bergerak berbasis sistem operasi Android yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui posisi keberadaannya berdasarkan informasi lokasi dari sebuah built-in GPS, lalu aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk berbagi koordinat lokasinya dengan pengguna lain, selain itu aplikasi ini memungkinkan untuk mengetahui alamat aktual dari suatu koordinat lokasi, mengetahui posisi pengguna lain, mengetahui jarak dengan pengguna lain, dan menulis lokasi user pada status Facebook. Dalam tugas akhir ini, hal-hal yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengambil lokasi user melalui GPS, bagaimana menampilkan peta lokasi dalam aplikasi, bagaimana berbagi lokasi dengan user lain, dan bagaimana mendapatkan data dari server. Dengan adanya permasalahan di atas, maka akan dibangun suatu sistem informasi

68

lokasi dengan memanfaatkan perangkat bergerak berbasis Android dan builtin GPS sehingga handphone android bisa menikmati layanan serupa. Aplikasi Bulletin Board Mobile Berbasis Android (Arya, 2011). Di era yang semakin modern pemakaian internet sebagai salah satu media telah menjadi salah satu kebutuhan di berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai media untuk memperoleh informasi secara cepat dan mudah, internet juga kini telah mulai berkembang menjadi sebuah sistem yang menyediakan perangkat lunak di dalamnya dan bisa di akses oleh pengguna secara mudah. Aplikasi berbasis web dan berbasis mobile ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat kampus, sehingga dapat mengetahui perkembangan kampus ataupun perkembangan suatu mata kuliah secara online. Dengan menggunakan aplikasi ini,pengguna dapat mengaksesnya di mana dan kapan saja melalui telepon genggam ataupun laptop. Uji coba yang dilakukan pada aplikasi tugas akhir ini, bertujuan untuk menunjukkan sinkronisasi antara aplikasi website dan aplikasi mobile yang berjalan di android. Sehingga pengguna yang mengakses menggunakan webiste ataupun menggunakan telepon genggam berbasis android dapat mendapatkan data yang sama. Hasil uji coba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sinkronisasi telah berhasil dilakukan. Penentuan Jalur Terpendek Menggunakan Teknologi Google Maps Mashups Dengan Mobile System Android (Satria, 2011). Penentuan jalur (rute) terpendek diperlukan karena dalam kehidupan sering dilakukan

69

perjalanan

dari

satu

tempat

ke

tempat

yang

lain

dengan

mempertimbangkanefisiaensi waktu, jarak tempuh dan biaya. secara umum, terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan jalur terpendek, yaitu metode konvensional dan metode heuristik. untuk menghitung rute yang lebih besar digunakan metode heuristik karena waktu yang dibutukan lebih singkat . Salah satu mtode yang terkenal baik dalam perhitungan rute terpendek yang termasuk dalam metode heuristik adalah metode Ant Colony Optimization yang diambil dari perilaku koloni semut dalam pencarian jalur terpendek antara sarang dan sumber makanan.Terinspirasi dari hal tersebut dalam makalah ini akan diimplementasikan sebuah aplikasi yang berjalan pada mobile system android. Aplikasi ini memanfaatkan metode ant colony optimization dalam pencarian rute terpendek dengan menggunakan teknologi Google Maps. User Google Map dirasa tepat mengingat google menyediakan informasi map yang paling lengkap diantara penyedia map yang lain. Selain itu Google Maps akan menghasilkan sebuah aplikasi pencarian rute terpendek yang memudahkan user karena akan mendapat gambaran yang lebih detail tentang rute yang dicari. User dapat melakukan pencarian rute jalur terpendek yang dituju dengan memasukkan kota asal dan kota-kota tujuan. Uji coba ini di lakukan melalui beberapa skenario, yang mencerminkan fitur fitur yang ada di aplikasi. Hasil uji coba pada tugas akhir ini juga menunjukkan adanya efisiensi waktu dengan menggunakan aplikasi karena terdapat perkiraan waktu yang disediakan oleh Google Map sehingga berguna bagi user.

70

Sistem Pelaporan Dan Informasi Posisi Kereta Api Berbasis Global Positioning System (Gps) Pada Device Berbasis Android (Adhitya, 2011). Kereta api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak memiliki konsumen di Indonesia. Harga tiket yang relatif murah dan kemampuannya untuk mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat kereta api menjadi sarana transportasi favorit publik. Namun, banyaknya jumlah konsumen tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia. Berbagai masalah sering muncul. Mulai dari keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun sampai masalah kecelakaaan. Masalah keterlambatan jadwal seringkali dikeluhkan pelanggan. Seringkali pelanggan harus menunggu cukup lama di stasiun karena kereta api datang terlambat ke stasiun. Belum lagi akses informasi masyarakat terhadap sarana kereta api masih cukup kurang. Masyarakat harus bertanya langsung ke stasiun untuk mengetahui dimana posisi kereta sekarang. Untuk masalah kecelakaan sendiri, pada tahun 2008 saja terdapat 117 kasus kecelakaan kereta api dengan faktor terbesar adalah faktor SDM dan prasarana. Oleh karena itu, sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi akurat dari masing-masing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang didapat, dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga

71

mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di tasiun. Dari hasil implementasi dan pengujian, sistem yang dibangun dengan teknologi perangkat mobile berbasis Android yang dilengkapi dengan GPS sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan proses update informasi posisi kereta api dari perangkat mobile dengan GPS ke server penyimpanan data. Sistem yang dibuat juga telah memenuhi kebutuhan pengguna untuk dapat mengakses peta dan posisi kereta api melalui aplikasi berbasis mobile dan web. Selain itu, sistem juga sudah terintegrasi dengan perangkat peringatan dengan teknologi sms gateway.Hasil pengujian juga membuktikan bahwa sistem ini memiliki akurasi dan reliabilitas yang cukup baik untuk menyediakan informasi yang akurat tentang posisi kereta api. Pengembangan Aplikasi Penentu Waktu Shalat Otomatis Pada Smartphone Berbasis Android Dengan Penggunaan Global Positioning System (GPS) (Fauzi, 2011). Shalat fardhu lima waktu merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, banyak aplikasi yang dapat membantu muslim dalam mengatur waktu shalat. Akan tetapi, aplikasi penentu waktu shalat yang ada selama ini belum bisa menyediakan layanan yang otomatis up to date bila kita berpindah tempat ke kota atau negara lain. Kebanyakan aplikasi yang ada harus mensetting ulang kota user. Padahal user yang memiliki mobilitas tinggi membutuhkan aplikasi yang tidak perlu mengganti settingan apapun jika berpindah ke tempat lain. Dalam Tugas Akhir ini penulis akan mengimplementasikan sebuah aplikasi

72

penentu waktu shalat otomatis pada smartphone berbasis Android dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) yang diberi nama SholluDroid. Aplikasi ini dapat menentukan waktu shalat di manapun user berada dengan cara yang sangat mudah dan tidak perlu melakukan settingan apapun. Aplikasi SholluDroid ini memerlukan GPS untuk mengambil koordinat lintang dan bujur lokasi user yang akan dipakai untuk menghitung waktu shalat berdasarkan perhitungan secara astronomi. Hasil perhitungan tersebut akan menghasilkan jadwal shalat tempat user berada. Hasil uji coba menunjukkan bahwa perhitungan waktu shalat dengan menggunakan aplikasi SholluDroid tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan jadwal shalat menurut Departemen Agama dan hampir sama persis dengan jadwal shalat dari aplikasi penentu waktu shalat yang lain seperti Islamic Finder, Saalat Time dan Prayer Time PC. Aplikasi Sistem Informasi Kartu Tanda Penduduk (Ktp) Berbasis Sistem Operasi Android Mobile (Murwanto, 2011). Di era modern seperti saat ini, pengurusan administrasi kependudukan yang digunakan oleh

pemerintahan masih konvensional. Belum ada tanda-tanda perubahan teknologi yang dialami oleh pemerintah saat ini terkait dengan administrasi kependudukan. Padahal dengan adanya teknologi, proses birokrasi yang panjang dapat dikurangi. Penduduk saat ini seharusnya mendapatkan kemudahan dalam mengurus perpindahannya. Sistem Informasi

Kependudukan (SIK) dapat menampilkan informasi penduduk yang menghuni

73

pada suatu wilayah RW tertentu. Informasi yang ditampilkan yaitu daftar penghuni di setiap rumah. SIK juga menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam mengurus administrasi kependudukan.Untuk mengurus KTP, pengguna cukup menggunakan aplikasi SIK yang terdapat pada ponsel Android-nya lalu mengisi data diri yang sudah tersedia sesuai dengan KSK pengguna. Setelah itu form terkirim via internet dan tersimpan di database server yang dipegang oleh pejabat RT dan RW. Lalu pejabat RT dan RW tersebut mengisi nomor surat untuk keperluan data historis. Setelah selesai, pengguna nantinya akan diberi nomor tiket untuk kemudian mendaftar di kantor kelurahan yang juga memiliki akses terhadap aplikasi web-server tersebut dengan menggunakan nomor tiket tersebut. Setelah nomor tiket yang dibawa pengguna cocok dengan data yang diakses pejabat kelurahan, maka pihak kelurahan akan mengeluarkan surat pengantar menuju kantor kecamatan untuk proses selanjutnya (foto, cetak ktp, dan lain lain). Pembuatan Aplikasi Mobile Client Traffic Report System Berbasis Sistem Operasi Android (Kusuma, 2011). Tingkat kepadatan arus lalu-lintas di daerah perkotaan yang tidak pasti dan kerap berubah secara drastis mengakibatkan kekhawatiran dari pengguna kendaraan bermotor di jalan atas kemungkinan munculnya kemacetan arus lalu-lintas. Bagi masyarakat modern yang memiliki aktifitas yang sangat banyak tentu saja kemacetan lalu-lintas adalah suatu hal yang ingin dihindari. Cara terbaik untuk menghindari kemacetan adalah dengan mengetahui daerah mana saja yang sedang terjadi

74

kemacetan lalu-lintas dan mengetahui tingkat kemacetannya. Namun hal tersebut bukanlah perkara mudah karena belum ada sistem yang memungkinkan penguna jalan raya dalam mengakses informasi kemacetan arus lalu-lintas tersebut. Informasi yang disediakan oleh server Traffic Report System sendiri adalah data informasi arus lalu-lintas di sekitar pengguna yang mengakses Traffic Report System. Untuk menentukan posisi pengguna, penulis digunakan GPS dengan pertimbangan tingkat keakuratan informasi yang tinggi.Aplikasi mobile client Traffic Report System yang dibangun di atas sistem operasi android ini dapat mengirimkan laporan kepada server berupa area yang dipantau serta tingkat kemacetan arus lalu-lintasnya. Informasi yang diolah server kemudian dikembalikan ke aplikasi grafis untuk diterjemahkan ke dalam tampilan antar muka yang memudahkan pengguna dalam memahami informasi yang diberikan server. Sistem informasi yang dimasukkan kepada server merupakan kumpulan dari informasi pengguna lain sehingga arus informasi akan berjalan dari pengguna kepada pengguna. Dari beberapa penelitian sejenis yang dijadikan sebagai perbandingan dengan penelitian ini, terdapat beberapa kekurangan yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan yang lebih baik pada aplikasi yang dirancang ini. Dari hasil studi penelitian sejenis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa kelebihan yang ada pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

75

1.

Pengembangan aplikasi yang pernah dibuat sebelumnya baik dalam platform mobile (J2ME) memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan diantaranya pada platform mobile memiliki kelebihan dimana aplikasi dapat dibawa kemanapun pengguna pergi membawa perangkat mobile tersebut. Namun memiliki kekurangan kurang leluasanya memasukkan elemen multimedia kedalam platform J2ME ini. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, smartphone android menjadi salah satu solusi untuk pengembangan pemrograman berbasis mobile.

2.

Seperti halnya pengembangan aplikasi dalam perangkat mobile, pengembangan aplikasi pada platform desktop juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu pengembangan aplikasi pada platform desktop memiliki keleluasaan pengembang dalam hal jumlah data storage untuk memasukkan data-data maupun elemen multimedia didalamnya untuk mendukung konten aplikasi. Sedangkan,

kekurangannya yaitu dimana aplikasi ini tidak bersifat mobile sehingga aplikasi pencarian fasilitas umum ini kurang dapat membantu jika si pengguna berada jauh dari platform desktop. Dengan adanya pengembangan berbasis smartphone android, diharapkan user dapat mengetahui letak fasilitas umum di mana saja, khususnya di wilayah Bintaro. 3. Pada studi sejenis lainnya dalam konteks pengembangan aplikasi melalui platform android terdapat fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan

76

dalam pengembangan aplikasi pencarian fasilitas umum yang peneliti lakukan, salah satunya yaitu pemanfaatan fitur GPS (Global Positioning System) dan Googlemaps yang terdapat pada smatrphone android. Berdasarkan dari perbandingan di atas maka peneliti dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan penelitian sebelumnya. Maka peneliti mencoba melengkapi kekurangan yang terdapat pada penelitian sebelumnya dengan cara memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam smartphone android untuk memaksimalkan aplikasi yang peneliti kembangkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dua aspek yaitu: 3.1.1 Interview (Wawancara) Pada tahap awal perancangan aplikasi ini, terlebih dahulu dilakukan wawancara dengan pihak terkait guna mendapatkan informasi tentang permasalahan dan kebutuhan aplikasi yang akan dirancang. Pihak yang dimaksud adalah Manajaer dari Kantor Pengelola Kawasan Bintaro yaitu Ir. Riyaldi Lokaputra. Hasil wawancara dapat dilihat pada bagian Lampiran. 3.1.2 Kuisioner Selain selanjutnya melakukan wawancara langsung, tahap

yang peneliti lakukan adalah menyebarkan

kuisioner. Untuk mengetahui permasalahan dan keinginan yang diharapakan oleh calon pengguna aplikasi, maka dilakukan penyebaran kuisioner kepada responden yang akan dijadikan sampel data. Sampel yang di ambil sebanyak 50, peneliti membaginya ke dalam dua bagian yaitu 15 responden yang sudah mengetahui tentang hal seputar letak fasilitas umum

77

78

yang ada di Kawasan Bintaro, untuk kasus ini yaitu masyarakat sekitar Bintaro Sektor1 sampai dengan Sektor 9. Selanjutnya 35 responden ditujukan kepada masyarakat pengguna

smarthphone android. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan

melakukan penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel datanya adalah orang yang ahli politik (Sugiyono, 2009). Alasan penggunaan teknik ini karena peneliti akan mengembangkan aplikasi Local Directory yang berhubungan dengan Fasilitas Umum yang ada di Kawasan Bintaro, maka responden yang dipilih adalah masyarakat yang berada di wilayah Bintaro Sektor 1 sampai dengan Sektor 9. Kemudian aplikasi ini dikembangkan dalam media platform android, maka peneliti perlu mengambil data sampel dari para pengguna smartphone android yang nantinya sebagai pengguna aplikasi 3.1.3 Studi Pustaka Pada tahapan pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan

79

tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam

penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan sistem secara langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka.

3.2.

Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah metode Rapid Application Development (RAD). Metode ini memiliki empat tahap siklus pengembangan, yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Pemilihan metode ini dikarenakan sistem ini diharapkan

mempunyai suatu desain yang dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan mudah karena perancangan sistem sekarang ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya batasan-batasan sistem yang dibutuhkan yang bertujuan agar sistem tidak mengalami perubahan. Selain itu, Rapid Application Development (RAD) dipilih karena aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi yang sederhana. Di bawah ini fase-fase yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi ini sesuai dengan fase-fase RAD yang telah digambarkan pada gambar 2.11:

80

1. Fase perencanaan syarat-syarat Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai. Dari analisis sistem tersebut dapat ditetapkan tujuan perancangan, pengajuan usulan informasi yang layak dapat diterima. Tahap yang dilakukan antara lain : 1. Gambaran Umum Fasilitas, yang bertujuan untuk mengetahui data-data seputar fasilitas yang akan dimasukkan dalam aplikasi yang akan dibuat dan secara detail dapat dilihat di Bab IV sub bab 4.1.1. 2. Identifikasi Masalah atau analisa masalah. Identifikasi masalah atau analisa masalah bertujuan untuk mengetahui masalahmasalah yang ada, yang berkaitan dengan aplikasi yang dibuat. 3. Pemecahan Masalah. Merupakan usulan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan dalam pencarian lokasi fasilitas umum yang berupa restoran (tempat makan yang unik), tempat ibadah, sekaloh, dan bank. 2. Fase Perancangan Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendalakendala atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya adalah mendesain sistem yang diusulkan agar dapat berjalan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.

81

Menerapkan model yang diinginkan pemakai, tahapan yang dilakukan yaitu: 1. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem menggunakan diagram UML yaitu dengan membuat Activity Diagram dengan jumlah 13 Activity Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.4.1 sampai dengan sub Bab 4.2.1.4.13, Use Case Diagram dengan jummlah 1 Use Case Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.2, Class Diagram dengan jumlah 1 Class Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.6, dan Sequence Diagram dengan jumlah 13 Sequence Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.5. Dalam perancangan dengan UML ini, penulis menggunakan software Visual Paradigm. 2. Perancangan spesifikasi proses yang dibutuhkan, dengan menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan dalam bentuk program. 3. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar tampilan yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Setelah rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap konstruksi.

82

3. Fase konstruksi Pada tahapan ini merupakan presentasi dari hasil perancangan ke dalam program. Dalam tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan platform Eclipse Galileo dan Android Emulator. 4. Fase Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi dengan melakukan dua tahapan pengujian, yaitu pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user yaitu pengguna smartphone android yang nantinya akan menggunakan sistem ini. Tahap ini memfokuskan suatu pengujian pada persyaratan fungsional perangkat lunak, yaitu memastikan bahwa input akan diproses menjadi output yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik pengujian yang dipakai adalah teknik black box testing yaitu metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak

diperlukan.

83

Merumuskan masalah

wawancara, kuisioner, studi pustaka

Fase perencanaan syarat-syarat

Analisa masalah, kebutuhan, tujuan, syarat

Visual Paradigm

Fase perancangan

Usecase Diagram Activity Diagram Sequance Diagram

Perancangan Menggunakan UML

Perancangan Struktur Data Perancangan Interface

J2ME for Android, SQL server

Fase konstruksi

Aplikasi

Fase pelaksanaan

Pengujian mandiri oleh penulis dan user

Pembuatan Kesimpulan dan Saran Pengembangan Sistem

Baik

Tanggapan User

Kurang

Perbaikan atau Tambahan

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB IV PEMBAHASAN

4.1

Fase Perencanaan Syarat-syarat 4.1.1 Gambaran Umum Bintaro Jaya Bintaro Jaya merupakan sebuah kawasan pemukiman yang kian lengkap, terintegrasi, dan mandiri dalan usianya yang menginjak 30 tahun. Bintaro Jaya yang dikembangkan pada tahun 1979 dan tercatat sebagai anggota REI Nomor 1, dikelola oleh PT Jaya Real Property, Tbk. Saat ini, telah dibangun puluhan ribu unit rumah dan dihuni oleh lebih dari 22.000 kk. Membentang luas dari sector 1 yang masih termasuk wilayah selatan Jakarta, hingga Graha Raya, yang masuk dalam wilayah adminitrasi pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sebagai sebuah kawasan pemukiman yang sudah sangat dikenal, Bintaro Jaya sebagai tempat tinggal sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti kawasan niaga, perkantoran, sarana olahraga, pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, sarana transportasi, dan lain-lain. Semua ini mejadikan Bintaro Jaya sebagai tempat tinggal pilihan para professional, sehingga tidah berlebihan jika disebut The Professionals City.
84

85

Lebih

penting

lagi,

PT

Jaya

Real

Property,Tbk

selalu

menempatkan konsumen sebagai prioritas utama sesuai dengan visi perusahaan, yaitu menjadi salah satu pengembang dan properti terbaik di Indonesia. Perusahaan juga senantiasa menyajikan pelayanan purna jual, pengolaan air bersih, perawatan, dan pemeliharaan lingkungan. PT Jaya Real Property,Tbk, bukan hanya menyediakan fasilitas sosial dan umum, tapi juga sangat memperhatikan kualitas fisik rumah. Setiap bangunan dirancang sesuai dengan cita rasa seni arsitektur yang memiliki nilai estetika tinggi. Kenyataan ruang, baik hunian maupun lingkungan, senantiasa mengedepankan keserasian, keasrian,

keindahan, dan kenyamanan bagi para penghuninya. Sejak dikembangkan tiga dasawarsa lalu PT Jaya Real Property,Tbk, telah mempersembahkan karya-karya sesuai dengan tren desain yang diminati konsumen. Beberapa gaya arsitektur yang pernah dikembangkan, kian menambah khazanah estetika selaras dengan perjalanan panajang kawasan pemukiman ini. Mulai dari desain arsitektur Country, Art Deco, Mediterania, Minimalis Modern, hingga Yankee. Demi kenyamanan dan keamanan para warga, lingkungan hunian pun didesain dengan sistem cluster. Maka muncullah beberapa nama cluster yang menghiasi hunian Bintaro Jaya. Antara lain, Taman Puri

86

Bintaro, Puri Town House, Kebayoran Height, Emerald Residence, Taman Senayan, Graha Taman, Permata Bintaro, Althia Park, dan masih banyak lagi. 1. Akses Mobilitas Warga Lokasi kawasan pemukiman ini terbilang strategis. Hanya memerlukan jarak tempuh kurang lebih 5 menit dari Pondok Indah. Keberadaan jalan tol Bintaro Pondok Indah kian memudahkan mobilitas warga. Apalagi, jalan bebas hambatan ini terhubung langsung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Jakarta Cikampek, Jagorawi, dan Cipularang. Rencana jalan tol Jakarta Outer Ring Road II yang bakal melalui kawasan pemukiman ini menambah akses keluar masuk Bintaro Jaya. Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas seiring dengan pertumbuhan warga yang terus menignkat, PT Jaya Real Property,Tbk telah mempersiapkan jalan arteri baru bernama Boulevard Bintaro Jaya yang akan menghubungkan jalan tol BIntaro Pondok Indah, Pusat Kawasan Niaga (CBD) Sektor 7 hingga Graha Bintaro dan rencana tol JORR II. PT Jaya Real Property,Tbk juga telah merancang sistem transportasi makro untuk memudahkan mobilitas warga. Sistem ini akan memadukan moda transportasi bus, kereta api, dan

87

transportasi internal Bintaro. Kini telah tersedia moda transportasi yang nyaman, Trans Bintaro Jaya sebagai feeder Trans Jakarta, dan KRL Ekspres AC jurusan Bintaro Sudirman. Kelak, Bintaro Jaya juga akan memiliki Terminal Termoda Terpadu, sebagai pusat moda transportasi umum. Rancangan sistem transportasi makro merupakan salah satu upaya manajemen menyediakan sarana transportasi umum yang representative, sekaligus meminimalkan efek pemanasan global dengan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan probadi. Dalam kaitan itu, PT Jaya Real Property,Tbk meluncurkan gaya hidup baru yang lebih ramah dan peduli lingkungan yang dikemas dalam program ECOmmunity Lifestyle. Meliputi gagasan Earth Care, Health Care, dan Energy Care. Dengan gaya hidup baru ini, manajemen bersama seluruh warga bergandeng tangan berupaya menciptakan kawasan pemukiman yang bersih, sehat, hijau, asri, dan nyaman. 2. Pengelola Kawasan Bintaro PT Jaya Real Property,Tbk telah mengembangkan kawasan pemukiman Bintaro Jaya sejak tahun 1979, disebuah daerah yang bernama Bintaro . Dari tahun ke tahun, pengembangannya begitu pesat. Kini Bintaro Jaya memiliki land bank sekitar 1500 hektar.

88

Baru setengahnya saja yang sudah dibangun hunian, area komersial, dan fasilitas umum serta social. Area kawasan meliputi Sektor 1 hingga Graha Raya. Sebagai pengembang, PT Jaya Real Property,Tbk tidak hanya sekedar menjual produk rumah. Estate management menjadi pelayanan purna jual bagi para penghuni perumahan Bintaro Jaya. Pelayanan ini ditangani oleh sebuah unit bernama Pengelolaan dan Perawatan Lingkungan Bintaro Jaya, yang belakangan berganti nama menjadi unit Pengelola Kawasan Bintaro (PKB). PKB inilah yang melaksanakan pengelolaan dan perawatan lingkungan kawasan pemukiman seluruh Bintaro Jaya. Mulai dari perawtan jalan, lampu penerang jalan umum, penanaman pohon, mempercantik lingkungan hunian, pengelolaan sampah, air bersih, fasilitas umum dan sosial, keamanan kawasan, penyediaan dan pengaturan transportasi umum, hingga kegiatan kehumasan. Mengingat begitu luasnya skala estate management yang berada di bawah kendali PKB, pendelegasian wewenang dibagi ke dalam empat sub unit. Yaitu, unit Tata Lingkungan, Air Bersih, Fasilitas dan Transportasi, serta sub unit Hubungan Masyarakat dan Keamanan. Masing-masing sub unit memiliki wewenang dan tanggung jawab sendiri dan dipimpin oleh seorang manajer.

89

4.1.2

Identifikasi Masalah Dalam mencari sebuah informasi fasilitas umum yang terdapat di Bintaro, masyarakat yang datang ke daerah tersebut merasa bingung untuk menentukan lokasi yang ingin dituju karena mereka belum tahu letak posisi dari fasilitas umum itu berada, sehingga menyulitkan mereka. Tak sedikit orang pun yang enggan untuk membawa peta kemana-mana dikarenakan ukuran yang terlalu besar, sulit untuk membaca arah peta itu sendiri, dan tidak lengkapnya letak fasilitas umum yang berada di peta.

4.1.3

Usulan Penyelesaian Masalah Dari permasalahan yang tersebut di atas, maka dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi letak fasilitas umum yang berada di kawasan Bintaro Jaya. Aplikasi yang nantinya dapat digunakan semua pengguna handphone yang menggunakan operating system Android. Dengan aplikasi ini diharapkan permasalahan yang tersebut di atas, dapat teratasi.

4.2

Fase Perancangan Pada tahapan desain ini, penulis akan merancang sistem guna menyelesaikan masalah yang ada. Adapun rancangan sistem yang penulis buat meliputi rancangan penentuan actor, perancangan usecase, perancangan

90

usecase scenario atau narasi usecase, activity diagram, sequence diagram, class diagram, dan design Interface. 4.2.1 Desain Aplikasi

4.2.1.1 Penentuan Actor

Adapun aktor yang terlibat pada aplikasi ini adalah user dan admin. User adalah actor yang menggunakan handphone berbasis smartphone android. User hanya bisa melihat data yang terdapat pada aplikasi ini. Sedangkan admin memiliki hak penuh atas data dan aplikasi ini, meliputi edit data, update data, dan melihat semua isi data pada aplikasi. Tabel 4.1 Penentan Actor No. 1 Actor User Keterangan User adalah actor yang menggunakan handphone berbasis smartphone android. User hanya bisa melihat data yang terdapat pada aplikasi ini 2 Admin admin memiliki hak penuh atas data dan aplikasi ini, meliputi edit data, update data, dan melihat semua isi data pada aplikasi.

91

4.2.1.2 Perancangan Use Case

Gambar 4.1 Use case Sistem yang diajukan 4.2.1.3 Perancangan Use Case Scenario Usecase scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci mengenai masing-masing usecase yang terjadi di dalam sistem. Usecase diagram terdiri dari : a. Nama usecase : nama usecase yang dideskripsikan b. Actor yang terlibat

92

c. Description d. Trigger

: deskripsi usecase : tujuan dari usecase

e. Pre Condition : syarat penting bagi usecase untuk memulai f. Action : kegiatan yang dilakukan oleh usecase

g. Post condition : kegiatan setelah usecase dilaksanakan Berikut adalah usecase scenario dari diagram usecase di atas : 4.2.1.3.1 Use Case View Terdekat

Tabel 4.2 Narasi Use Case View Terdekat Use Case Name Use Case Id Actor Use Case View Terdekat 1 User Use Case ini menggambarkan user atau actor yang Description dapat mengetahui tempat apa saja (tempat ibadah, bank, sekolah, dan restoran) yang terdekat dari posisi user. Pre Condition User atau actor belum menjalankan aplikasi dan masih berada pada tampilan menu pada smartphone Android. User dapat mengetahui letak terdekat suatu tempat dari posisi user itu berada. Actor Action 1. klik tab terdekat Typical Course of Event System Response 2. menampilkan listview dari tempat-tempat yang terdekat dari posisi user. Post Condition User dapat memilih tempat ibadah yang ingin diketahui

Trigger

93

dengan masuk ke halaman tempat ibadah

4.2.1.3.2

Use Case View Posisi Kita

Tabel 4.3 Naskah Use Case View Posisi Kita Use Case Name Use Case Id Actor Description Pre Condition Trigger Use Case View Posisi Kita 2 User Use Case ini menggambarkan alamat dari posisi kita berada User atau actor belum mengetahui posisi kita berada User yang ingin mengetahui letak posisi user Actor Action Typical Course of Event 1. Klik tab menu terdekat System Response 2. menampilkan keterangan posisi user Post Condition Actor atau user mengetahui posisinya berada

4.2.1.3.3 Use Case View Jarak Terdekat Tabel 4.4 Naskah Use Case View Jarak Terdekat Use Case Name Use Case Id Actor Use Case View Jarak Terdekat 3 User Use Case ini menggambarkan jarak yang terdekat antara Description suatu tempat yang telah ada pada tab menu terdekat dengan posisi user berada

94

Pre Condition

User atau actor belum mengetahui jarak antara tempat terdekat dengan posisi user User yang ingin mengetahui jarak antara user dengan tempat yang terdekat dari user Actor Action System Response 2. menampilkan listview tempat terdekat beserta jarak tempuhnya

Trigger

Typical Course of Event

1. klik tab menu terdekat

Post Condition

User dapat mengetahui jarak antara posisi user dengan tempat user berada

4.2.1.3.4 Use Case View Semua Sektor Tabel 4.5 Naskah Use Case View Semua Sektor Use Case Name Use Case Id Actor Description Use Case View Semua Sektor 4 User Use Case ini menggambarkan listview dari semua sektor yang ada di Bintaro Jaya User atau actor belum mengetahui sektor yang ada di kawasan Bintaro Jaya User yang ingin mengetahui sektor-sektor yang ada di kawasan Bintaro Jaya Actor Action Typical Course of Event 1. klik tab menu sektor System Response 2. menampilkan listview dari sektor yang ada di

Pre Condition

Trigger

95

kawasan Bintaro Jaya Post Condition User dapat memilih sektor berapa saja di Bintaro

4.2.1.3.5 Use Case View Driving Direction Tabel 4.6 Naskah Use Case View Driving Direction Use Case Name Use Case Id Actor Use Case View Driving Direction 5 User Use Case ini menggambarkan driving direction atau Description penunjuk perjalan dari posisi user ke tempat tujuan yang diinginkan Pre Condition Trigger User atau actor belum mengetahui penunjuk perjalan User yang ingin mengetahui rute perjalanan dari posisi user menuju tempat tujuan Actor Action 1. klik salah satu tempat tujuan Typical Course of Event 3. klik button driving direction System Response 2. menampilkan listviewdetail pilihan dari tempat yang dipilih 4. menampilkan reute perjalan ke tempat tujuan Post Condition User dapat mengetahui rute perjalan dari posisi user menuju tempat yang di tentukan

96

4.2.1.3.6 Use Case View Kategori Tabel 4.7 Narasi Use Case View Kategori Use Case Name Use Case Id Actor Description Use Case View Kategori 6 User Use Case ini menampilkan listview berbagai macam kategori yang ada pada aplikasi User case dilakukan ketika user memasuki homepage lalu memilih tab menu kategori User yang ingin mengetahui kategori apa saja yang ada pada aplikasi Actor Action Typical Course of Event 1. klik tab menu pada kategori System Response 2. menampilkan listview dari kategori yang ada pada aplikasi Post Condition User dapat mengetahui kategori apa saja yang ada pada aplikasi ini

Pre Condition

Trigger

4.2.1.3.7 Use Case View Seacrh Engine Tabel 4.8 Narasi Use Case View Search Engine Use Case Name Use Case Id Actor Description Use Case View Search Engine 7 User Use Case ini melakukan pencarian terhadap tempat-

97

tempat yang berada pada database Pre Condition User case dilakukan ketika user memasuki homepage lalu memilih tab menu cari User yang ingin mencari tempat-tempat yang berada pada aplikasi ini Actor Action System Response

Trigger

1. klik tab menu pada cari 2. menampilkan box Typical Course of Event 3. klik image button yang ada di samping box pencarian untuk menginput data yang ingin di cari 4. menampilkan data yang telah diinputkan Post Condition User dapat mencari tempat-tempat yang ingin dicari

4.2.1.3.8 Use Case View Detail Tempat Tabel 4.9 Narasi Use Case View Detail Tempat Use Case Name Use Case Id Actor Description Use Case View Detail Tempat 8 User Use Case ini menampilkan listview dari detail tempat yang telah dipilih oleh user User case dilakukan ketika user memasuki homepage Pre Condition lalu memilih salah satu tab menu, lalu muncul list dari tempat dan memilih salah satu tempat yang diinginkan Trigger User dapat mengetahui penjelasan lebih detail dari tempat yang telah dipilih

98

Actor Action 1. klik tab menu pada terdekat Typical Course of Event 3. klik salah satu tempat yang diinginkan

System Response 2. menampilkan listview dari tempat yang terdekat dengan posisi user 4. menampilkan detail dari tempat yang telah dipilih

Post Condition

User dapat mengetahui detail tempat

4.2.1.3.9 Use Case Edit Data Tabel 4.10 Narasi Use Case Edit Data Use Case Name Use Case Id Actor Description Use Case Edit Data 9 Admin Use Case ini menggambarkan kondisi dimana admin dapat merubah data yang ada User case dilakukan ketika terdapat data yang salah ataupun tidak sesuai Tujuan dari usecase ini adalah agar data yang diterima oleh user dapat tersampaikan dengan baik Actor Action Typical Course of Event 1. Admin menuju file database yang ada di server System Response 2. menampilkan database mobile 5. menampilkan form

Pre Condition

Trigger

99

3. Klik tombol edit pada salah satu data yang akan dirubah 4. Merubah data yang diinginkan dan menekan tombol Go Post Condition Diperoleh data baru

editor untuk merubah data 6. kembali ke database mobile

4.2.1.3.10 Use Case Create / Update Data Tabel 4.11 Narasi Use Case Create / Update Data Use Case Name Use Case Id Actor Use Case Edit Data 10 Admin Use Case ini menggambarkan kondisi dimana admin Description dapat menambahkan data baru yang belum ada di penyimpanan data Pre Condition User case dilakukan ketika terdapat data baru yang belum terdapat pada database Tujuan dari usecase ini adalah agar data yang diterima oleh user semakin lebih banyak dan up to date Actor Action 1. Admin menuju file Typical Course of Event database yang ada di server 3. Klik tombol Go pada System Response 2. menampilkan database mobile 4. menampilkan form penambahan data baru

Trigger

100

salah satu tabel yang akan ditambahkan datanya 5. Menambahkan data baru dan menekan tombol go untuk menambah Post Condition Diperoleh data baru

6. kembali ke database mobile

4.2.1.3.11 Use Case View Tabel 4.12 Narasi Use Case View Use Case Name Use Case Id Actor Use Case Edit Data 11 Admin Use Case ini menggambarkan kondisi di mana admin Description dapat melihat seluruh isi dari tempat, sektor, kategori, dan sub kategori Pre Condition User case dilakukan ketika semua data telah valid terisi penuh Tujuan dari usecase ini adalah melihat data apakah semua data telah terisikan dengan benar Actor Action Typical Course of Event 1. Admin membuka mozilla firefox 3. Memasukkan address System Response 2. Menampilkan halaman utama mozilla firefox

Trigger

101

http://localhost/mobile/inde x.php pada address bar mozilla firefox

4. menampilkan JSON data yang telah terisikan seluruhnya

Post Condition

Menampilkan seluruh data yang telah terisi

4.2.1.4 Activity Diagram 4.2.1.4.1 Activity Diagram View Terdekat

Gambar 4.2 Activity Diagram View Terdekat Dalam activity diagram view terdekat ini, menjelaskan urutan aktivitas yang harus dilakukan oleh user saat ingin mengetahui letak terdekat tempat-tempat umum dari posisi user. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah dengan membuka aplikasi

102

BintaroDirectory setelah

membuka

aplikasi

user

langsung dihadapkan dengan home page yaitu tab menu terdekat. Sehingga user dapat melihat list dari tempattempat terdekat dari posisi user. 4.2.1.4.2 Activity Diagram View Detail Tempat

Gambar 4.3 Activity Diagram Detail Tempat Dalam activity diagram view detail tempat ini, menjelaskan hal-hal terperinci mengenai tempat yang telah dipilih. Hal-hal tersebut adalah peta, review, driving direction, serta alamat lengkap dari posisi

103

tempat tujuan. Langkah untuk mengetahui detail tempat tersebut yakni setelah kita memasuki home page aplikasi kita memilih salah satu tempat dari tab terdekat yang ada. Setelah itu kita dapat melihat detail tempat yang ada. 4.2.1.4.3 Activity Diagram Review

Gambar 4.4 Activity Diagram Review

104

Dalam activity diagram review ini, menjelaskan tentang seputar informasi dari tempat tujuan yang dipilih. Informasi itu berisikan tentang keteranganketerangan tempat, letak tempat pada peta, dan driving direction menuju tempat tujuan. 4.2.1.4.4 Activity Diagram Driving Direction

Gambar 4.5 Activity Diagram Driving Direction

105

Dalam activity diagram driving direction ini, menjelaskan tentang bagaimana user tahu untuk menuju tempat yang telah dipilih. 4.2.1.4.5 Activity Diagram Lihat Peta

Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Peta Dalam activity diagram lihat peta ini, user dapat mengetahui posisi dari tempat yang akan dituju. Pada

106

beberapa tab pilih lokasi tujuan, lalu dengan memilih tombol lihat peta, maka user dapat mengetahui posisi dari tempat yang akan dituju. 4.2.1.4.6 Activity Diagram View Sektor

Gambar 4.7 Activity Diagram View Sektor Dalam activity diagram view sektor ini, user akan diarahkan untuk melihat sector-sektor yang berada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada

107

activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab sector yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat sektor-sektor yang ada. 4.2.1.4.7 Activity Diagram Tempat Pada Sektor

Gambar 4.8 Activity Diagram View Tempat Pada Sektor Dalam activity diagram view tempat pada sektor ini, user akan diarahkan untuk melihat sektor-sektor yang berada di kawasan Bintaro Jaya dan tempat-

108

tempat apa saja yang ada pada sector-sektor tersebut. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab sektor yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat sektor-sektor yang ada, lalu pilih salah satu sektor yang ada, maka akan terlihat list dari tempat berdasarkan sektor yang dipilih. 4.2.1.4.8 Activity Diagram View Kategori

Gambar 4.9 Activity Diagram View Kategori Dalam activity diagram view kategori ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori-kategori yang ada, seperti bank, restoran, sekolah dan tempat ibadah

109

yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia. 4.2.1.4.9 Activity Diagram View Kategori Bank

Gambar 4.10 Activity Diagram View Kategori Bank Dalam activity diagram view kategori bank ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori bank yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu

110

ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori bank, kemudian akan tampil list dari bank-bank apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya. 4.2.1.4.10 Activity Diagram View Kategori Tempat Ibadah

Gambar 4.11 Activity Diagram View Tempat Ibadah Dalam activity diagram view kategori tempat ibadah ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori

111

tempat ibadah yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori tempat ibadah, kemudian akan tampil list dari tempat ibadah-tempat ibadah apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya. 4.2.1.4.11 Activity Diagram View Kategori Sekolah

Gambar 4.12 Activity Diagram View Kategori Sekolah

112

Dalam activity diagram view kategori sekolah ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori sekolah yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori sekolah, kemudian akan tampil list dari sekolah-sekolah. 4.2.1.4.12 Activity Diagram View Kategori Tempat Makan

Gambar 4.13 Activity Diagram View Kategori Tempat Makan

113

Dalam activity diagram view kategori tempat makan ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori tempat makan atau restoran yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori tempat makan, kemudian akan tampil list dari tempat makan apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya. User dapat memilih tempat makan yang berada di Kawasan Bintaro Jaya mulai dai restoran, cafe, sampai bakery yang dapat memuaskan para pengunjung daerah kawasan Bintaro Jaya.

114

4.2.1.4.13 Activity Diagram View Search

Gambar 4.14 Activity Diagram View Search Dalam activity diagram view search ini, user akan diarahkan untuk menggunakan fungsi pencarian pada aplikasi.User dapat mencari lokasi tempat yang ada di wilayah Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika user memasuki home page,

115

user memilih tab search yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat form pencarian, kemudian ketikkan nama tempat yang ingin dicari, kemudian klik tombol cari, maka akan tampil nama tempat yang dicari. 4.2.1.5 Sequence Diagram 4.2.1.5.1 Sequence Diagram View Terdekat

Gambar 4.15 Sequence Diagram View Terdekat Pada sequence diagram view tedekat ini,

menerangkan serangkaian hubungan yang terjadi antara aktor dan objek-objek serta kelas objek pada saat memulai aplikasi. Dalam diagram ini aktor yang terlibat adalah user yang menggunakan smartphone android. Sedangkan objek yang berinteraksi dengan aktor tersebut adalah objek yang ditemani oleh beberapa kelas yaitu MainActivit, dan Terdekat. Adapun interaksi

116

antara aktor dan objek beserta kelas tersebut dapat dilihat pada sequence diagram view terdekat di atas. 4.2.1.5.2 Sequence Diagram Detail Tempat

Gambar 4.16 Sequence Diagram Detail Tempat Pada sequence diagram detail tempat ini,

menerangkan serangkaian hubungan yang terjadi antara aktor dan objek-objek serta kelas objek pada saat user atau aktor ingin mengetahui detail dari suatu tempat. Dalam diagram ini aktor yang terlibat adalah user yang menggunakan smartphone android. Sedangkan objek yang berinteraksi dengan aktor tersebut adalah objek yang ditemani oleh beberapa kelas yaitu Main Activity, Terdekat, dan Obyek_Wisata. Adapun interaksi antara

117

aktor dan objek beserta kelas tersebut dapat dilihat pada sequence diagram view terdekat di atas. 4.2.1.5.3 Sequence Diagram Review

Gambar 4.17 Sequence Diagram Review Dalam sequence diagram review ini,

menjelaskan tentang seputar informasi dari tempat tujuan yang dipilih. Informasi itu berisikan tentang keterangan-keterangan tempat, letak tempat pada peta, dan driving direction menuju tempat tujuan.

118

4.2.1.5.4 Sequence Diagram Driving Direction

Gambar 4.18 Sequence Diagram Driving Direction Dalam activity diagram driving direction ini, menjelaskan tentang bagaimana user tahu untuk menuju tempat yang telah dipilih. User harus memilih terlebih dahulu tempat yang akan dituju, setelah itu user dapat mengetahui driving direction menuju tempat yang diinginkan.

119

4.2.1.5.5 Sequence Diagram Lihat Peta

Gambar 4.19 Sequence Diagram Lihat Peta Dalam sequence diagram lihat peta ini, user dapat mengetahui posisi dari tempat yang akan dituju. Pada beberapa tab pilih lokasi tujuan, lalu dengan memilih tombol lihat peta, maka user dapat mengetahui posisi dari tempat yang akan dituju.

120

4.2.1.5.6 Sequence Diagram View Sektor

Gambar 4.20 Sequence Diagram View Sektor Dalam sequence diagram view sektor ini, user akan diarahkan untuk melihat sector-sektor yang berada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab sector yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat sektor-sektor yang ada.

121

4.2.1.5.7 Sequence Diagram Tempat Pada Sektor

Gambar 4.21 Sequence Diagram Tempat Pada Sektor Dalam sequence diagram view tempat pada sektor ini, user akan diarahkan untuk melihat sektorsektor yang berada di kawasan Bintaro Jaya dan tempattempat apa saja yang ada pada sektor-sektor tersebut. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab sektor yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat sektor-sektor yang ada, lalu pilih salah satu sektor yang ada, maka akan terlihat list dari tempat berdasarkan sektor yang dipilih.

122

4.2.1.5.8 Sequence Diagram View Kategori

Gambar 4.22 Sequence Diagram View Kategori Dalam sequence diagram view kategori ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori-kategori yang ada, seperti bank, restoran, sekolah dan tempat ibadah yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia.

123

4.2.1.5.9 Sequence Diagram Kategori Tempat Ibadah

Gambar 4.23 Sequence Diagram Kategori Tempat Ibadah Dalam sequence diagram kategori tempat ibadah ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori tempat ibadah yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkahlangkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori tempat ibadah, kemudian akan tampil list dari tempat

124

ibadah-tempat ibadah apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya. 4.2.1.5.10 Sequence Diagram Kategori Tempat Makan

Gambar 4.24 Sequence Diagram Kategori Tempat Makan Dalam sequence diagram kategori tempat makan ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori tempat makan atau restoran yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori tempat makan, kemudian akan

125

tampil list dari tempat makan apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya. 4.2.1.5.11 Sequence Diagram Kategori Bank

Gambar 4.25 Sequence Diagram Kategori Bank Dalam sequence diagram kategori bank ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori bank yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori bank, kemudian akan tampil list dari bank-bank apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya.

126

4.2.1.5.12 Sequence Diagram Kategori Sekolah

Gambar 4.26 Sequence Diagram Kategori Sekolah Dalam sequence diagram kategori sekolah ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori sekolah yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori sekolah,

127

kemudian akan tampil list dari sekolah-sekolah apa saja yang berada di kawasan Bintaro Jaya. 4.2.1.5.13 Sequence Diagram Pencarian

Gambar 4.27 Sequence Diagram Pencarian Dalam sequence diagram pencarian ini, user akan diarahkan untuk menggunakan fungsi pencarian pada aplikasi.User dapat mencari lokasi tempat yang ada di wilayah Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user memilih tab search yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat form pencarian, kemudian ketikkan

128

nama tempat yang ingin dicari, kemudian klik tombol cari, maka akan tampil nama tempat yang dicari. 4.2.1.6 Class Diagram Class diagram ini digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari class dan hubungannya. Diagram ini merupakan diagram yang paling umum ditemukan dalam pemodelan sistem berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus layanan untuk memanipulasi keadaaan metode atau fungsi sehingga class memiliki tiga area pokok, yaitu: nama, atribut, dan metode. Selain itu setiap class yang dapat menjadi sebuah form saat pembuatan program. Class diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.28 Class Diagram

129

4.2.2 Desain Basis Data


Pada database ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang terjadi, dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut : 4.2.2.1 Tabel Tempat Table Name Primary Key Foreign Key : tempat : id_tempat : id_kategori

Tabel 4.10 Tabel tempat

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Field id_tempat nama alamat telp longitude latitude sektor id_kategori

Type INT(11) VARCHAR (255) VARCHAR (255) VARCHAR (255) VARCHAR (255) VARCHAR (255) INT (11) VARCHAR (11)

Extra Auto_Increment

4.2.2.2 Desain Tabel Kategori Table Name : kategori

Primary Key : id_kategori Foreign Key : -

130

Tabel 4.11 Tabel kategori No 1 2 Field Id_kategori Kategori Type INT (11) VARCHAR (255) Extra Auto_increment

4.2.2.3 Tabel Sektor Table Name : sektor

Primary Key : id_Sektor Foreign Key : -

No 1 2

Field Id_sektor sektor

Type INT(11) VARCHAR (255)

Extra Auto_increment

131

4.2.3

Desain Interface 4.2.3.1 Desain Interface Tab Sektor

HEADER

Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro

Gambar 4.29 Desain Interface Tab Sektor

132

4.2.3.2 Desain Interface Tab Kategori

HEADER

Listview Kategori dari Fasilitas Umum Listview Kategori dari Fasilitas Umum Listview Kategori dari Fasilitas Umum Listview Kategori dari Fasilitas Umum

Gambar 4.30 Desain Interface Tab Kategori

133

4.2.3.3 Desain Interface Tab Cari

HEADER
Text input

Button Cari

Gambar 4.31 Desain Interface Tab Cari

134

4.2.3.4 Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah

HEADER
Tempat Ibadah

Listview Kategori Tempat Ibadah (berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak) Listview Kategori Tempat Ibadah (berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak) Listview Kategori Tempat Ibadah (berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak) Listview Kategori Tempat Ibadah (berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak)

Gambar 4.32 Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah

135

4.2.3.5 Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan

HEADER
Tempat Makan

Listview Kategori Tempat Makan (berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak) Listview Kategori Tempat Makan (berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak) Listview Kategori Tempat Makan (berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak) Listview Kategori Tempat Makan (berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak)

Gambar 4.33 Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan

136

4.2.3.6 Desain Interface Tab Kategori Bank

HEADER

Bank

Listview Kategori Bank (berisikan nama bank,alamat dan jarak) Listview Kategori Bank (berisikan nama bank,alamat dan jarak) Listview Kategori Bank (berisikan nama bank,alamat dan jarak) Listview Kategori Bank (berisikan nama bank,alamat dan jarak)

Gambar 4.34 Desain Interface Tab Kategori Bank

137

4.2.3.7 Desain Interface Tab Kategori Sekolah

HEADER
Sekolah

Listview Kategori Sekolah (berisikan nama sekolah,alamat dan jarak) Listview Kategori Sekolah (berisikan nama sekolah,alamat dan jarak) Listview Kategori Sekolah (berisikan nama sekolah,alamat dan jarak) Listview Kategori Sekolah (berisikan nama sekolah,alamat dan jarak)

Gambar 4.35 Desain Interface Tab Kategori Sekolah

138

4.2.3.8 Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor

HEADER
Sektor 1
(Salah satu contoh dari list tempat yang berada di setiap pilihan sektor)

Nama Tempat Alamat dari tempat Jarak dari posisi pengguna android Nama Tempat Alamat dari tempat Jarak dari posisi pengguna android Nama Tempat Alamat dari tempat Jarak dari posisi pengguna android

Gambar 4.36 Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor

139

4.2.3.9 Desain Interface Detail Tempat

HEADER

Lihat Peta

Gambar 4.37 Desain Interface Detail Tempat

140

4.2.3.10 Desain Interface Splash Screen

Splash Screen

Gambar 4.38 Desain Interface Tab Terdekat

141

4.2.3.11 Desain Interface Menu Utama

HEADER

Menu Utama Sektor Menu Utama Kategori Menu Utama Pencarian

Gambar 4.39 Desain Interface Menu Utama

142

4.3

Fase Konstruksi 4.3.1 Implementasi Coding Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi dari rancanganrancangan basis data, rancangan sistem, maupun rancangan tampilan. Bahasa pemrograman yang digunakan pada perancangan sistem ini adalah menggunakan PHP dan Java. Untuk basis data menggunakan MySQL Server sebagai media penyimpanan data. Untuk menjalankan code diperlukan application server, pada perancangan sistem ini digunakan Apache. Untuk editor dan unit test digunakan Eclipse Galileo. Pada tahap debugging penulis menggunakan plugin dari eclipse yaitu Android Emulator dengan memanfaatkan sdk yang telah diberikan. Untuk hasil kode dapat dilihat pada lampiran akhir penulisan skripsi ini. 4.3.2 Spesifikasi Software dan Hardware Agar aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan benar maka dibutuhkan perangkat yang mampu mendukung aplikasi ini, baik dari software ataupun dari hardware. Untuk itu perlu diperhatikan kategori dari perangkat yang dapat menjalankan aplikasi ini. 1. Handphone dengan OS Android atau biasa disebut Smartphone Android 2. Smartphone Android dengan minimal API adalah 7

143

4.4. Fase Pelaksanaan Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan. Dan agar bebas dari kesalahan maka perlu dilakukan pengujian untuk menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi seperti dalam kesalahan bahasa, kesalahan logika program dan kesalahan analisis. Tahap ini dilakukan agar aplikasi dapat terus digunakan dan berjalan dengan baik. Adapun yang penulis lakukan adalah pemeliharaan aplikasi, pemeliharaan ini dilakukan terhadap kemungkinan kesalahan ( error ) yang terjadi pada aplikasi yang sudah berjalan, sehingga perlu adanya pengecekkan atau pengontrolan secara berkala. Pelaksanaan aplikasi diterapkan dengan testing aplikasi yang telah dibangun, apakah yang dibangun sudah sesuai dengan harapan dari user, pada tahap ini jika sistem yang dikembangkan belum sesuai dengan yang diharapkan maka penulis melakukan revisi terhadap aplikasi. Pemeriksaan dilakukan pada semua hal yang berkaitan dengan aplikasi. Pengujian aplikasi dengan metode blackbox.
Pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu testing mandiri dan testing oleh user.

1. Testing Mandiri Pengujian mandiri dilakukan dengan menjalankan aplikasi bintaro direktori dan melihat aplikasi ini apakah sesuai dengan domain masalah serta kesimpulan yang diharapkan. Hasil pengujian mandiri bisa dilihat pada tabel 4.13.

144

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Aplikasi No. Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian OK

Interface halaman Splash Screen

Interface halaman Splash Screen dengan tulisan Bintaro Directory

Interface halaman utama aplikasi Interface halaman pada tab Sektor

Interface menu utama dengan 4 button Menampilkan list dari sektor-sektor yang ada di Bintaro Jaya

OK OK

Tombol sektor pada tab Sektor 4

User dapat memilih sektor yang ada, dan memilih tempat yang ada pada sektor yang dipilih

OK

Tab Kategori pada aplikasi

User dapat melihat kategori apa saja yang terdapat pada aplikasi

OK

Tombol perkategori

User dapat memillih kategori apa saja yang akan dilihat

OK

Tombol Cari

User dapat mencari tempat di dalam aplikasi

OK

145

2. Pengujian Lapangan Pengujian lapangan dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada aplikasi ini. Penulis melakukan pengujian terhadap 50 orang yang ditentukan dengan menggunakan Nomogram Herry King seperti pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Penentuan Jumlah Sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10% s N 1% 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 10 15 19 24 29 33 38 42 47 51 55 59 63 5% 10 14 19 23 28 32 36 40 44 48 51 55 58 10% 10 14 19 23 27 31 35 39 42 46 49 53 56

146

75 80 85 90 95 100 10000 15000 20000

67 71 75 79 83 87 622 635 642

62 65 68 72 75 78 336 340 342

59 62 65 68 71 73 263 266 267

(Sumber : Sugiyono, 2009 : 71)

Pengujian lapangan dari aplikasi ini bisa dilihat pada lampiran C. Hasil yang didapat dari pengujian lapangan dapat dilihat pada tabel 4.10.

147

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Lapangan

No.

Pertanyaan Bagaimana penilaian Anda tentang aplikasi ini? Bagaimana penilaian anda tentang fitur user aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang kelengkapan fasiltas umum yang ada di aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang fasilitas jarak terdekat yang di berikan oleh aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang menu pendukung (driving direction)? Bagaimana penilaian Anda

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

47 (94%)

3 (6%) -

1.

35 (70%)

15 (30%) -

2.

38 (76%)

10 (20%)

2 (4%)

3.

45 (90%)

5 (10%) -

4.

42 (84%)

8 (16%) -

5.

6.

30

15

148

tentang antarmuka aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang akses ke menu dalam aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan user?

(60%)

(30%)

(10%)

36 (72%)

12 (24%)

2 (4%)

7.

45 (90%)

5 (10%) -

8.

Setelah melakukan pengujian mandiri maupun pengujian lapangan, penulis mengambil kesimpulan aplikasi ini berjalan dengan baik. 94% masyarakat Kawasan Bintaro mengatakan aplikasi ini baik untuk digunakan dalam pencarian fasilitas umum yang berada di Kawasan Bintaro Sektor 1 sampai dengan Sektor 9.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menganalisa dan merancang aplikasi Bintaro Directory maka tersedia aplikasi yang memberikan informasi seputar Bintaro, khususnya tempat makan, tempat ibadah, bank, dan sekolah. 2. Aplikasi ini dapat menentukan jarak dari posisi user dengan posisi tempat yang akan dituju dengan memanfaatkan akses internet. 3. Aplikasi ini menggunakan IDE Java dengan Framework Eclipse Galileo dan SDK Android. 4. Selain dapat menentukan jarak, aplikasi ini dapat juga memberikan driving direction atau penunjuk arah dari posisi user ke posisi tempat yang dituju. 5. Penentuan jarak diambil dari longitude dan latitude user dan tempat yang dituju. 6. Pada halaman admin, admin dapat menambahkan tempat baru yang belum terdaftar dalam database server.

149

150

5.2.

Saran Aplikasi ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aplikasi ini agar menjadi lebih baik lagi, antara lain: 1. Penulis mengharapkan untuk perkembangan yang lebih lanjut lagi, aplikasi ini dapat menginputkan data ke dalam database melalui gadget yang dimiliki oleh user. Sehingga user dapat menambahkan beberapa tempat yang belum terdaftar oleh penulis 2. Pada aplikasi ini belum adanya fitur call yang dapat menghubungi langsung tempat yang ditujtu. Penulis berharap adanya pengembangan dalam permasalahan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Direktori Pengelola Kawasan Bintaro Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data : Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya. Bandung: Informatika. Hariyanto, Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek . Bandung: Informatika. Irfiyanda, Syukrina. 2009. Analisi dan Implementasi Informasi Pembayaran Rekening Air Berbasis Mobile (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum Kerta Raharja Kab. Tangerang). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Kendall, K.E., dan Kendall, J.E. 2008. System Analysis and Design 7th Edition.New Jersey: Prentice Hall. Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2005. Analisi Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu Maseleno, Andino. 2003. Kamus Istilah Komputer dan Informatika. Dokumen tidak diterbitkan. Misky, Dudi. 2005. Kamus Informasi & Teknologi. Jakarta: EDSA Mahkota Mulyadi, 2010. Membuat Aplikasi Untuk Android Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relation Dengan MySQL. Yogyakarta : Andi Sugiyono, Prof. DR. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alvabeta Suryadi, I Gede Iwan. Kepariwisataan. STMIK STIKOM bali. Dokumen tidak diterbitkan.

151

152

Rahmawati, Yuli. 2008. Membangun Sistem Informasi Spasial Fasilitas Umum Kesehatan (Studi Kasus : Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Administrasi Jakarta Selatan). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Wulandari, Sri. 2010. Aplikasi Proses Hierarki Analitik (PHA) Dalam Memilih Handphone. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Tidak Diterbitkan. Zahrudin, Muhammad. 2010. Impelementasi Simulator Optimasi Rute Terpendek Berbasis Mobile menggunakan metode Greedy dengan pendekatan Manhattan Distance (Studi Kasus : Jalur Transportasi Darat Wilayah Administrasi Jakarta Barat). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tidak diterbitkan.

LAMPIRAN A

LAMPIRAN - B

B-1

KUESIONER 1: KEBUTUHAN APLIKASI Nama : Alamat : Isilah dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban Pilihan Jawaban No. Pertanyaan Ya Tidak Apakah Anda pengguna fasilitas umum yang 1. ada di bintaro? Apakah Anda mengetahui persis letak fasilitas 2. umum yang ada bintaro? Apakah Anda memanfaatkan fasilitas umum 3. itu dengan baik? Apakah menurut Anda fasilitas yang 4. disediakan tersebut efektif? Apakah menurut Anda perlu adanya aplikasi 5. yang memberitahukan anda letak fasilitas umum yang ada di bintaro?

No.

Pertanyaan Fasilitas pencarian informasi apa yang efektif menurut anda? Fasilitas pencarian informasi apa yang mudah anda akses?

Pilihan Jawaban Mobile Aplikasi Aplikasi Desktop

1.

2.

B-2

HASIL KUESIONER 1

Judul Kuesioner Jumlah Responden

: Kuesioner Kebutuhan Aplikasi : 50 orang

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Pertanyaan Apakah Anda pengguna fasilitas umum yang ada di bintaro? Apakah Anda mengetahui persis letak fasilitas umum yang ada bintaro? Apakah Anda memanfaatkan fasilitas umum itu dengan baik? Apakah menurut Anda fasilitas yang disediakan tersebut efektif? Apakah menurut Anda perlu adanya aplikasi yang memberitahukan anda letak fasilitas umum yang ada di bintaro?

Pilihan Jawaban Ya Tidak 50 (100%) (0%) 12 38 (24%) (76%) 50 (100%) (0%) 50 (100%) (0%) 45 (90%) 5 (10%)

No.

Pertanyaan Fasilitas pencarian informasi fasiltas umum apa yang efektif menurut anda? Fasilitas pencarian informasi fasilitas umum apa yang mudah anda akses?

Pilihan Jawaban Mobile Aplikasi Aplikasi Desktop 30 (60%) 20 (40%)

1.

2.

47 (94%)

3 (6%)

B-3

KUESIONER 2: PENGUJIAN APLIKASI BINTARO DIRECTORY Nama Alamat : :

Isilah dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban No. 1. Pertanyaan Bagaimana penilaian Anda tentang aplikasi ini? Bagaimana penilaian anda tentang fitur user aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang kelengkapan fasiltas umum yang ada di aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang fasilitas jarak terdekat yang di berikan oleh aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang menu pendukung (driving direction)? Bagaimana penilaian Anda tentang antarmuka aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang akses ke menu dalam aplikasi ini? Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

2.

3.

4.

5.

6.

7.

B-4

8.

Bagaimana penilaian Anda tentang kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan user?

HASIL KUESIONER 2

Judul Kuesioner Jumlah Responden No. 1.

: Kuesioner Pengujian Aplikasi Simulasi TOEFL : 50 orang Sangat Baik Baik 47 (94%) 35 (70%) Cukup 3 (6%) 15 (30%) Kurang Sangat Kurang -

Pertanyaan Bagaimana penilaian Anda tentang aplikasi ini? Bagaimana penilaian anda tentang fitur user aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang kelengkapan fasiltas umum yang ada di aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang fasilitas jarak terdekat yang di berikan oleh aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang menu pendukung (driving direction)? Bagaimana penilaian Anda tentang antarmuka aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang akses ke

2.

3.

38 (76%)

10 (20%)

2 (4%)

4.

45 (90%)

5 (10%)

5.

42 (84%) 30 (60%) 36 (72%)

8 (16%) 15 (30%) 12 (24%)

6. 7.

5 (10%) 2 (4%)

B-5

8.

menu dalam aplikasi ini? Bagaimana penilaian Anda tentang kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan user?

45 (90%)

5 (10%)

B-6

WAWANCARA

Hari/Tanggal Narasumber Jabatan

: Kamis, 13 Oktober 2011 : Ir. Riyaldi Lokaputra : Manajer Kantor Pengelola Kawasan Bintaro

1.

Apakah di wiliayah Bintaro ini sudah ada aplikasi local directory berbasis smartphone android? Jawab : Di wilayah ini belum ada aplikasi local directory berbasis smartphone android yang memberi penjelasan informasi seputar letak dari fasilitas umum yang ada di sini.

2.

Apabila ada aplikasi yang dapat memberikan informasi letak fasilitas umum dapat berguna bagi masyarakat di luar kawasan bintaro pada khususnya dan masyarakat di kawasan bintaro pada umumnya? Jawab : Saya kira itu akan sangat membantu bagi masyarakat yang belum tahu letak fasilitas umum yang ada di wilayah bintaro ini terkhusus bagi masyarakat pendatang yang ingin mengetahui letak dari fasilitas tersebut.

3.

Menurut bapak feature apa saja yang dapat mendukung aplikasi yang memberikan informasi letak fasilitas umum ini dapat menghasilkan aplikasi yang sangat berguna bagi para penggunanya atau user?

Jawab : Untuk menu yang dapat mendukung aplikasi tersebut yang pastinya menu yang dapat mempermudah langsung mengetahui letak fasilitas tersebut dari posisi user itu berada. Jadi user dapat langsung mengetahui tempat-tempat apa saja yang berada di dekat user. Untuk menu yang lain mungkin dapat diberikan berupa keterangan kategori tempat yang akan dimunculkan pada aplikasi tersebut, sektor-sektor yang ada di kawasan bintaro ini, dan tempattempat apa saja yang berada pada sektor tersebut, dan menu pencarian untuk dapat mempermudah user dalam mencari fasilitas yang ingin di cari. Mungkin untuk menu-menu yang ditampilkan di dalam aplikasi tersebut sudah cukup mewakili apa yang ada dalam aplikasi bintaro directory ini. 4. Untuk tempat-tempat yang sering di kunjungi oleh masyarakat bintaro pada umumnya dan di luar bintaro pada khususnya, lebih dominan mereka mengunjungi tempat-tempat umum seperti apa? Jawab : Untuk tempat-tempat yang biasanya dikunjungi oleh masyarakat yang ada di bintaro maupun di luar bintaro itu adalah tempat-tempat dimana banyak menyediakan kebutuhan masyarakat, misalkan mal, pasar swalayan, bank, sekolah dan restaurant.

LAMPIRAN C

SCREENSHOT APLIKASI 1. Menu Utama

2. View Terdekat

3. View Sektor

4. View Tempat Pada Sektor

5. View Kategori

6. View Tempat Kategori

7. View Cari

8. View Tempat Pencarian

LAMPIRAN D

Source Code Menu Utama.Java


package com.chery.ta;

import android.app.Activity; import android.content.Intent; import android.os.Bundle; import android.view.View; import android.view.View.OnClickListener; import android.widget.ImageButton;

public class Menu_Utama extends Activity { private ImageButton b1, b2, b3, b4; /** Called when the activity is first created. */ @Override public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.menu_utama);

b1 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton1); b1.setOnClickListener(new OnClickListener() {

@Override public void onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub

go_dekat (); } private void go_dekat(){ Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, dekat.class); startActivity(i); } });

b2 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton2); b2.setOnClickListener(new OnClickListener() {

@Override public void onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub go_sektor(); } private void go_sektor(){ Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, sektor.class); startActivity(i); } }); b3 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton3); b3.setOnClickListener(new OnClickListener() {

@Override

public void onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub go_kategori (); } private void go_kategori(){ Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, kategori.class); startActivity(i); } }); b4 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton4); b4.setOnClickListener(new OnClickListener() {

@Override public void onClick(View v) { // TODO Auto-generated method stub go_cari (); } private void go_cari(){ Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, cari.class); startActivity(i); } }); }}

You might also like