You are on page 1of 23

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Anatomi 1. Struktur Tulang Kaki adalah suatu kesatuan unit yang kompleks dan terdiri dari 26 buah tulang yang dapat menyangga berat badan secara penuh saat berdiri dan mampu memindahkan tubuh pada semua keadaan tempat berpijak. Ke-26 tulang itu terdiri dari: 14 alang! " metatarsal dan # tarsal. Kaki dapat dibagi menjadi $ segmen ungsional. a. %ind oot &segmen posterior' (agian ini terletak langsung diba)ah os tibia dan ber ungsi sebagai penyangganya. Terdiri dari: Talus yang terletak di apeks kaki dan merupakan bagian dari sendi pergelangan kaki *alcaneus yang terletak dibagian belakang dan kontak dengan tanah b. +id oot &segmen tengah' Terdiri dari " tulang tarsal yaitu: *unei orme &$' : medial! intermedium dan lateral *uboid ,a-ikulare Ke-" tulang tersebut membentuk persegi empat ireguler dengan dasar medial dan apeks lateral. $ cunei orme dan bagian anterior cuboid serta na-iculare dan bagian belakang tulang cuboid membentuk suatu garis. c. .ore oot &segmen anterior' (agian ini terdiri dari: " metatarsal : /! //! ///! /0! 0 14 alang. 1imana ibu jari kaki mempunyai 2 alang sedangkan setiap jari lainnya $ alang

Gambar 1. Anatomi Pedis Tampak Anterior

Gambar 2. Anatomi Pedis Tampak Lateral 2. Sendi dan 2igamen Tulang-tulang tersebut diatas membentuk persendian-persendian sebagai berikut: a. 3rtikulatio talocruralis +erupakan sendi antara tibia dan ibula dengan trachlea talus. Sendi ini distabilkan oleh ligamen-ligamen:

Sisi medial 2ig. 1eltoid yang terdiri dari: 2ig. tibiona-ikularis 2ig. calcaneotibialis 2ig. talotibialis anterior dan posterior

Gambar 3. Li amen Sisi !edial Sisi lateral: 2ig. talo ibularis anterior dan posterior 2ig. calcaneo ibularis

4erak sendi ini:

5lantar leksi 1orso leksi Sedikit abduksi dan adduksi pergelangan kaki

Gambar ". Li amen Sisi Lateral

$. 3rtikulatio talotarsalis Terdiri dari 2 buah sendi yang terpisah akan tetapi secara isiologi keduanya merupakan 1 kesatuan! yaitu: (agian belakang : 3rtikulatio talocalcanearis6subtalar 2igamen yang memperkuat adalah : 2ig. talocalcanearis anterior 2ig. talocalcanearis posterior 2ig. talocalcanearis medial 2ig. talocalcanearis lateral (agian depan : 3rtikulatio talocalcaneona-icularis 2igamen yang memperkuat adalah : 2ig. tibiona-ikularis 2ig. *alcaneona-iculare plantaris calcaneocuboid &lateral' berbentuk huru 0 4erak sendi ini: /n-ersi pergelangan kaki 7-ersi pergelangan kaki

2ig. (i urcatum : pars calcaneona-icularis &medial' dan pars

c. 3rticulatio tarsotrans-ersa &*%8539T' 1isebut juga sendi midtarsal atau surgeons tarsal joint yang sering menjadi tempat amputasi kaki Terdiri dari 2 sendi! yaitu: 3rticulatio talona-icularis 3rticulatio calcaneocuboid! yang diperkuat oleh: 5ars calcaneocuboid lig. bi urcati di medial 2ig. calcaneocuboid dorsalis di sebelah dorsal 2ig. calcaneocuboid di sebelah plantar 4erak sendi ini : 9otasi kaki sekeliling aksis +emperluas in-ersi dan e-ersi art. Talotarsalis

4. 3rtikulatio tarsometatarsal &2/S.93,*' 3dalah sendi diantara basis os metatarsal /-0 dengan permukaan sendi distal pada os cunei ormis /-/// 9ongga sendi ada $ buah! yaitu: 1iantara os metatarsal / dan cuneo ormis / 1iantara os metatarsal // dan /// dengan cunei ormis // dan /// 1iantara os metatarsal /0 dan 0 dengan cuboid 2igg. Tarsi plantaris 2igg. Tarsi dorsalis 2igg. (asium os metatarsal dorsalis! interosea dan plantaris

2igamentum pengikatnya adalah:


". 3rticulatio metacarpo alangeal 2igamen pengikatnya adalah : lig. collateralia pada kedua sisi tiap sendi 4erak sendi ini

.leksi-ekstensi sendi metacarpal 3bduksi-adduksi sendi metacarpal

6. 3rtculatio inter alangeal 2igamen pengikat: lig. colateral di sebelah plantar pedis 4erak sendi ini:

.leksi-ekstensi inter alang 3bduksi-adduksi inter alang

Gambar #. Sendi$sendi pada Pedis #. 8tot 8tot-otot penggerak kaki dibagi menjadi 2! yaitu:

a. 8tot-otot ekstrinsik 3dalah otot-otot yang berorigo dan bekerja di luar kaki. 8tot-otot tersebut adalah otot-otot tungkai ba)ah! yaitu: +. gastrocnemius 8tot ini berorigo pada condylus emoralis medialis dan lateralis dan berakhir sebagai tendon 3chilles yang berinsersi di sisi posterior calcaneus. (er ungsi untuk: 5lantar leksi (ersama dengan soleus! membantu supinasi sendi subtalar saat segmen anterior kaki menapak di tanah +. soleus 8tot ini terletak diba)ah gastrocnemius dan berorigo pada tibia dan ibula bagian atas! diba)ah sendi lutut. (erakhir sebagai bagian dalam tendo 3chilles. (er ungsi untuk : plantar leksi 8tot ekstrinsik yang lain dibagi menjadi $ kelompok! yaitu: Kelompok lateral terdiri dari : +. peroneus longus dan bre-is : berorigo pada sisi lateral ibula. 5eroneus bre-is berinsersi di basis metatarsal 0 sedangkan peroneus longus pada basis metatarsal / dan sunei ormis medialis di permukaan plantar. (er ungsi untuk: e-ersi pergelangan kaki. Kelompok anterior terdiri dari: +. tibialis anterior: berorigo pada sisi lateral tibia dan berinsersi di cunei ormis medialis dan basis metatarsal /. (er ungsi untuk: in-ersi pergelangan kaki dan dorso leksi pergelangan kaki +. ekstensor hallucis longus: berorigo pada permukaan anterior ibula dan membran interoseus dan berinsersi di atas alang distal ibu jari kaki.

(er ungsi untuk: ektensi ibu jari kaki dan membantu dorso leksi pergelangan kaki +. ekstensor digitorum longus: berorigo pada condylus tibia lateralis dan permukaan anterior ibula dan berakhir sebagai 4 tendon yang melekat disisi dorsal ke-4 jari-jari kaki. 1i ujung tiap tendon terbagi tiga! 1 berinsersi di atas alang tengah dan 2 lainnya berinsersi di atas alang distal. (er ungsi untuk: ekstensi jari-jari kaki dan bersama-sama dengan m. peroneus tertius! yang merupakan bagian dari dorso leksi dan ekstensor digirotum longus membantu e-ersi pergelangan kaki. Kelompok medial terdiri dari: +. tibialis posterior:berorigo pada tibia dan sisi posterior ibula dan berinsersi di tarsal dan metatarsal medial. (er ungsi plantar leksi +. leksor hallucis longus: berorigo pada sisi lateral ibula dan tibia! berinsersi di alang distal ibu jari kaki. (er ungsi untuk : leksi alang distal ibu jari kaki +. leksor digitorum longus: berorigo pada sisi posterior tibia dan berinsersi di sisi lateral alang distal ke-4 jari kaki. (er ungsi untuk : leksi jari-jari kaki b. 8tot-otot intrinsik 3dalah otot-otot yang berorigo dan berinsersi pada kaki. 8tot-otot tersebut adalah otot-otot kaki. 8tot-otot ini tidak dapat diperiksa secara indi-idual dan untuk detailnya! dapat merujuk ke buku-buku anatomi. :ang termasuk otot-otot intrinsik yaitu : 2apis / +. 3bduktor digiti kuinti +. abduktor hallucis +. .leksor digitorum bre-is untuk : in-ersi pergelangan kaki dan

2apis // +. Kuadratus plantaris +m. 2umbricales

2apis /// +. 3dduktor hallucis kaput trans-ersal dan oblik +. .leksor hallucis bre-is +. .leksor digiti kuinti bre-is

2apis /0 +m. /nterosseus plantaris dan dorsalis

Gambar %. &tot Pedis Tampak S'per(isial dan Intermediet

Gambar ). &tot Pedis Tampak Ba ian *alam ;. .ascia .ascia plantaris merupakan sebuah ligamentous6jaringan ikat yang kuat yang yang menghubungakan dua tulang di ba)ah kaki yang membentuk lengkungan &arkus'! melekat atau berorigo pada bagian medial tubercalcaneum dan menyebar ke anterior dan bergabung atau berinsersio dengan ligamen-ligamen dari sendi metatarsophalangeal /-0. .ascia plantaris memiliki dua ungsi! yaitu ungsi statis arkus longitudinal medial dan secara dinamis mengembalikan arcus dan membantu mengkon igurasikan kaki saat berjalan.

Gambar +. ,as-ia Plantaris .ungsi utama dari ascia plantaris adalah untuk menstabilkan arcus longitudinal pada kaki! yang bekerja seperti pegas. <ntuk menahan tekanan ke dasar6landasan tumit dan telapak kaki berikut jari-jari kaki! dilengkapi dengan jaringan-jaringan lunak yang merupakan bantalan penahan beban yang menekan pada landasan berupa bursa subcalcaneus dan heel pad dari jaringan lemak yang tebal. Secara normal! beban tubuh se)aktu berdiri jatuh lurus ke talus dan kemudian dibagi ke calcaneus! ke anterior medial dan ke anterior lateral! sehingga terlihat cetakan kaki dimana sisi medial tidak terlihat. (ila diumpamakan berat yang membebani talus adalah 6 kg makan beban

10

yang jatuh ke calcaneus $ kg! ke anterior media 2 kg! dan ke anterior lateral 1 kg. 5ada kondisi tertentu dimana beban dari tibia ke talus menyebabkan talus cenderung bergeser ke anterior dan ke medial di atas calcaneus! maka calcaneus akan terputar ke posterior dan ke lateral atau tidak pada posisinya. Keadaan ini membuat arcus longitudinal akan memanjang sehingga ascia plantaris akan bertambah tegang. %al ini membuat tarikan di periosteum juga meningkat. 1engan adanya rotasi calcaneus ke posterior! na-iculare akan turun oleh tarikan ligamen calcaneona-iculare. 1engan adanya tarikan calcaneus ke lateral &calcaneus -algus' pada a)alnya akan mengakibatkan terjadi peregangan pada ligamen colateral medial! apabila keadaan ini berlanjut akan mengakibatkan pula peregangan pada ligamen talocalcaneal. Ketegangan pada tendon 3chilles turut memberikan tekanan pada ascia plantaris dan ini sering dihubungkan dengan nyeri tumit. B. *e(inisi Secara hara iah calcaneal spur artinya! bagian tulang yang mengeras menjadi taji. =adi calcaneus spur adalah pembentukan tulang kecil seperti taji di tumit. Calcaneal spur adalah eksostosis &pertumbuhan tulang yang tidak semestinya' di daerah tuber calcaneus! yang bentuknya seperti jalu ayam. .. /tiolo i 5enyebab calcaneal spur adalah 4erakan yang abnormal pada sendi dari )aktu ke )aktu dapat menyebabkan spur. Ketegangan yang berlebihan pada ascia palntaris tulang calcaneus dapat menyebabkan spur &seperti dalam kasus plantar asciitis! plantar asia menjadi meradang karena stres yang berlebihan dan dapat menyebabkan calcaneal spur'. 5eregangan asia plantar sering terjadi karena o-erpronasi &flat foot'! tetapi orang-orang dengan lengkungan yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan calcaneal spur.

Trauma! baik yang parah dan berulang &every day wear and tear'! dapat menyebabkan calcaneal spur.

11

5enyakit seperti osteomielitis dan Charcot foot bisa menyebabkan calcaneal spur. 3rthritis dan in alamasi yang luas dapat menyebabkan calcaneal spur. 8rang yang overweight atau obesitas 8rang tua >anita 5emakain sepatu yang tidak tepat 5ato isiologi calcaneal spur masih belum begitu jelas. (eberapa

.aktor resiko calcaneal spur :


*. Pato enesis hipotesis menjelaskan terjadinya calcaneal spur. Longitudinal traction hypothesis menyebutkan bah)a adanya traksi yang berulang-ulang pada insersi ascia plantaris di tulang kalkaneus menyebabkan terjadinya in lamasi dan osi ikasi reakti . (ukti yang mendukung hipotesis ini berdasarkan penelitian yang menyebutkan bah)a ketegangan ascia plantaris akan meningkat jika kelengkungan telapak kaki bagian medial rendah &flat foot'! hal ini akan menyebabkan nyeri pada tumit & heel pain'. ,amun -aliditas dari hipotesis ini masih dipertanyakan! karena beberapa penelitian lain menunjukkan bah)a : 1.' sebagian besar spur berada pada bagian dalam ascia plantaris &khususnya pada insersi m. leksor digitorum bre-is! m. ?uadratus plantar! dan m. abduktor hallucis! juga berada di dalam ibrokartilago dan jaringan ikat longgar'! 2.' analisis histologis pada plantar ascia yang dieksisi tidak menujukkan adanya tanda-tanda in lamasi! $.' trabekula tulang dari spur tidak sejajar dengan arah dari traksi ascia plantaris! 4.' spur yang telah dieksisi dapat terjadi kembali pada pasien yang ascia plantarisnya telah dilepas dengan operasi. 3danya penguluran yang berulang-ulang dari asia plantaris atau aponeurosis akan menyebabkan kerobekan mikroskopis jaringan yang disertai tarikan periosteum dari tulang &calcaneus'! sehingga daerah subperiosteum akan bertambah lebar. Kemudian terjadi peradangan subperiosteum yang juga menyebabkan nyeri. Setelah itu akan terjadi pembentukan jaringan ibrous yang akan memicu penumpukan kalsium di subperiosteum! dan selanjutnya

12

terbentuk spur. 5ada pemulaannya! nyeri kemungkinan disebabkan oleh peradangan dari jaringan tendo ascioperoeosteal! pada stadium lanjut nyeri disebabkan oleh spur yang memicu peradangan tendo ascio plantaris %ipotesis lain diajukan oleh Kumai dan (enjamin! yang disebut vertical compression hypothesis. %ipotesis ini menyebutkan bah)a calcaneal spur dapat terjadi akibat kompresi yang berulang-ulang dibanding akibat suatu traksi. Calcaneal spur adalah suatu jaringan ibrokartilago yang tumbuh berlebihan akibat stress raktur pada kalkaneus! dengan tujuan melindungi kalkaneus dari suatu retakan. %ipotesis ini didukung oleh penelitian yang menujukkan bah)a calcaneal spur lebih sering terjadi pada orang yang obesitas dan pada orang yang mengalami penurunan elastisitas lapisan lemak di telapak kaki! contohnya pada orang tua. Selain itu! analisis histologis juga menujukkan bah)a trabekula dari spur mengarah secara -ertical! membuktikan bah)a adanya stres yang menyebabkan terjadinya spur berasal dari beban yang -ertikal. /. Ge0ala Klinis 5asien dengan calcaneal spur belum tentu merasa bermasalah dengan kakinya. (ahkan sangat mungkin tidak merasakan keluhan apapun meski sudah terbentuk spur di tulang tumitnya. 3dapun gejala yang sering timbul adalah nyeri di tumit se)aktu bangun pagi atau sesudah duduk. +enapakkan kaki pertama kali setelah bangun tidur yang seringkali membangkitkan nyeri tumitnya. %al ini merupakan pertanda khas pada kasus calcaneal spur. 5ada beberapa kasus! keluhan nyeri juga sering muncul setelah duduk atau berbaring lama. Keluhan juga bisa muncul setelah kaki menapak ke lantai lagi setelah lama tidak menapak. Seiring berjalannya )aktu! rasa sakit ini bisa reda pada siang hari. /ntensitas rasa sakit ber-ariasi! bisa ringan sampai berat. 9asa nyeri ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderitanya. Selain tidak leluasa melakukan akti itas! gerakan tubuh pun jadi terbatas karena calcaneal spur. Keluhan lain juga berupa kaki terasa lelah dan tidak nyaman! kadang berjalan dengan pincang. 5ada beberapa kasus timbul nyeri

13

pada daerah betis dan terjadi kram. Karena seringkali muncul tanpa gejala! para penderita tidak tahu jika dirinya terkena penyakit ini. ,. Pene akan *ia nosis 5ada pemeriksaan isik terdapat nyeri tekan pada perlekatan asia plantaris yaitu di tuber calcaneus sisi antero-medial. ,yeri terjadi pada perlekatan asia plantaris dan akan bertambah bila jari kaki digerakkan pasi ke arah dorsi leksi. ,yeri juga bertambah jika kaki atau ibu jari pada posisi leksi atau ekstensi.

Gambar 1. N2eri Tekan pada T'mit *ara untuk mendeteksi kondisi ini dengan melakukan pemeriksaan oto rontgen pada pedis secara 35 dan lateral. %asil pemeriksaan akan tampak jelas pada oto lateral. %asil oto menunjukkan seberapa besar spur yang sudah tumbuh. 3kan tetapi! besarnya spur yang tumbuh tidak ada hubungannya dengan nyeri. +isalnya! spur di kaki kiri lebih besar daripada kaki kanan. Tapi! kaki kanan lebih terasa nyeri dibanding kaki kiri.

14

Gambar 13. Gambaran ,oto 4ont en Pedis Lateral5 A 6 t'lan kalkane's normal5 B 6 terdapat plantar calcaneal spur 5emeriksaan <S4 dilakukan untuk menge-aluasi adanya perubahan pada ascia plantaris dan untuk mengidenti ikasi adanya in lamsi pada bursa.

Gambar 11. 7asil USG dapat !endeteksi Abnormalitas pada Plantar ,as-ia dan B'rsa G. Penatalaksanaan 5enatalaksanaan calcaneal spur sama seperti pengobatan plantar asciitis. Karena penyebabnya berhubungan! maka pengobatannya sama. 2angkah pertama dalam pengobatan adalah mengistirahatkan tumit dalam jangka pendek dan mengontrol peradangan. (erikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengobati gejala plantar asciitis dan calcaneal spur : 1. /stirahat 2angkah pengobatan pertama adalah menghindari kegiatan yang memperburuk gejala. +isalnya! tidak melakukan joging atau berdiri terlalu lama untuk sementara agar mengistirahatkan tumit yang sakit. %anya dengan beristirahat biasanya dapat membantu menghilangkan rasa sakit yang parah dan tidak memperberat proses in lamasi. 2. 8bat-obatan a' ,S3/1 &Non Steroid Anti Inflamation rugs' yang dapat digunakan antara lain adalah /bupro en. /bupro en ber ungsi untuk menghambat

15

reaksi peradangan dan nyeri dengan menurunkan sintesa prostaglandin digunakan sebagai anti in lamasi dan analgesik! diberikan per oral. 5engobatan ini merupakan cara yang paling baik dan aman. *ontoh lain obat golongan ini adalah aspirin. 3spirin ber ungsi untuk menurunkan respon peradangan dan e ek sistemik yang menga)ali terjadinya peradangan selanjutnya. b' /njeksi 2" mg *ortison acetat &/0' /njeksi 2" mg cortison acetat &/0' dilakukan pada insersio paponeurosis plantaris pada tulang calcaneus atau tepat pada samping tubulus medial tulang calcaneus. /njeksi yang terlalu banyak dapat melemahkan serta merusak plantar ascia serta menyusutkan bantalan lemak di sekeliling tumit. /njeksi kortikosteroid diindikasikan jika dengan pengobatan oral selama $ bulan tidak mengalami perbaikan. c' +ethylprednisolon topical +ethylprednisolon topical ber ungsi untuk menurunkan peradangan dengan menekan migrasi dari sel 5+, dan menurunkan permeabilitas kapiler. $. .isioterapi a' Terapi dingin Kompres es akan membantu mengurangi beberapa gejala dan mengontrol nyeri pada tumit. %al ini berguna pada kondisi nyeri dan spasme yang akut dan tidak dianjurkan untuk terapi jangka panjang. b' Terapi 5anas Terapi panas ini diberikan melalui !ltrasound massage atau Short "ave iathermy selama 2-$ minggu tergantung pada beratnya nyeri. Terapi panas membantu untuk meringankan nyeri dan spasme otot. c' T7,S &#ranscutaneous electrical nerve stimulation' T7,S adalah bentuk lain dari terapi panas yang berguna pada kondisi nyeri yang akut. d' /n ra +erah

16

Terapi ini lebih rendah daripada terapi panas yang disebutkan di atas. /n ra merah hanya memanaskan struktur yang super isial seperti kulit dan jaringan subkutan. 5asien dapat melakukan sendiri di rumah. e' 7S>T &$%tracorporeal Shoc& "ave #herapy' 7S>T adalah terapi gelombang kejut yang diarahkan ke lokasi rasa sakit untuk merangsang peredaran darah sehingga terjadi perbaikan jaringan! menghilangkan peradangan! dan menghilangkan nyeri sehingga pasien bisa berakti-itas lagi.

Gambar 12. /S8T pada t'mit ' +asase +asase yang regular dan ritmis pada tumit yang sakit dengan menggunakan salep anti nyeri &topikal' dapat menstimulasi relaksasi otot-otot dan menghilangkan nyeri. Selama masase kekuatan yang digunakan tidak boleh terlalu kuat. +asase dilakukan selama 1" menit. Setelah selesai masase! kaki direndam di air hangat selama 1@-1" menit. Kemudian kaki di letakkan pada lantai selama beberapa menit. Selanjutnya mulai melangkah secara perlahan.

Gambar 13. Teknik !asase Kaki

17

4. 2atihan dan peregangan a' 2atihan "all Stretches 2atihan ini dilakukan untuk merenggangkan otot gastrocnemius dan otot hamstring. 2atihan dilakukan dengan cara posisi tubuh menghadap ke dinding! berdiri sekitar dua sampai tiga kaki dari tembok! kemudian lakukan dorongan dengan tangan pada tembok. 1engan kaki yang sakit di belakang dan kaki lainnya dibelakang. 1orong tembok! jadikan kaki yang depan sebagai tumpuan! sementara meregangkan kaki yang belakang! biarkan tumit kaki yang belakang menempel di lantai. 5osisi ini akan meregangkan tumit. Tahan posisi ini selama 1@ detik. <langi setidaknya 1@ kali dan lakukan selama $ kali sehari.

Gambar 1". Lati9an Wall Stretches +etode lain yang dapat digunakan untuk merenggangkan otot gastrocnemius dan otot hamstring dengan stetching e%ercise berikut :

Gambar 1#. Stretching exercise 'nt'k otot astro-nemi's dan otot 9amstrin . b' 2atihan 5eregangan dengan Counter #op

18

5asien menghadap depan dengan memegang counter top! letakkan kaki terpisah dengan satu kaki didepan kaki yang lain. Kemudian tekuk lutut sampai dalam posisi jongkok dan tahan. 5osisi tumit ditahan dilantai selama mungkin. Tumit dan busur kaki akan meregang dan tahan posisi

ini selama 1@ detik. Setelah 1@ detik kaki rileks! kemudian luruskan kembali! ulangi sampai 2@ kali Gambar 1%. Lati9an Pere an an den an Counter Top c' 2atihan 'olling the foot 2atihan dilakukan dengan cara memutar sebuah bola atau kaleng bekas yang diletakkan di telapak kaki ke arah depan dan belakang. 2atihan ini dapat membantu masase tumit yang nyeri dan kekakuan kaki.

Gambar 1). Lati9an Rolling the foot d' 2atihan #owel Stretching dan Cross(friction )assage 2atihan ini dilakukan sebelum pasien turun dari tempat tidur! baik saat bangun tidur atau setelah istirahat lama. %al ini dilakukan karena saat tidur plantar ascia semakin mengencang.

19

Gambar 1+. Lati9an Towel Stretching dan Cross-friction Massage e' 2atihan mobilisasi 2atihan dilakukan dengan menggerakkan seluruh sendi pada kaki dan pergelangan kaki secara akti selama " menit. %al ini akan meningkatkan 98+ dari sendi kaki.

Gambar 11. Lati9an mobilisasi ". 3lat bantu 1. *eel pad dan heel cup *eel pad adalah sol yang diletakkan di dalam sandal atau sepatu. *eel pad berupa bantalan untuk tumit sepatu yang bentuknya mirip donat dengan lubang ditengahnya. .ungsi heel pad berguna untuk menyerap goncangan yang terjadi selama berjalan. Selain itu juga mengurangi tekanan pada tumit! sehingga mengurangi nyeri. *eel cup memiliki bentuk yang sedikit berbeda! dengan bagian posterior yang lebih tinggi dan bagian tengahnya tidak berlubang! namun mebih lunak.

Gambar 23. Heel Pad :kiri; dan Heel Cup :kanan;

20

2. Arch support 5asien dengan kaki yang datar secara teori memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi tekanan dari kaki. <ntuk memperbaiki hal ini dapat dibantu dengan Arch support yang ber ungsi untuk mengurangi tekanan pada kaki dan mengontrol biomekanik dari kaki.

Gambar 21. Arch Support $. Night splints &(idai malam' Night splints dirancang untuk menjaga telapak kaki seseorang dalam posisi netral sepanjang malam. Kebanyakan indi-idu biasanya tidur dengan telapak kaki dalam posisi leAi! sebuah posisi yang menyebabkan plantar ascia dalam posisi yang memendek. 5enggunaan Night dorsifle%ion splint &bidai dorso liAi malam' memungkinkan peregangan pasi dari betis dan plantar ascia selama tidur. 5eregangan yang terjadi dapat memungkinkan untuk penyembuhan karena saat itu plantar ascia dalam posisi dipanjangkan! sehingga terjadi pengurangan tegangan saat melangkah pertama di pagi hari.

Gambar 22. Night splints :Bidai malam;

21

6. Tindakan operasi =ika pengobatan konser-ati tidak dapat mengurangi rasa sakit di tumit! operasi mungkin diperlukan. 5rosedur yang paling umum endoscopic plantar fascia release! yang mampu mengurangi ketegangan struktur di sekitar tumit. Setelah tulang kalkaneus bebas dari ascia plantaris! maka spur dapat di-remove. #. /nter-ensi dan edukasi a' (erolah raga yang mengurangi beban pada tumit contohnya berenang. b' 1iet dan menurunkan berat badan pada penderita obesitas atau kegemukan. c' +elakukan latihan peregangan otot setiap hari akan meningkatkan leksibelitas plantar ascia! otot achilles dan otot betis. (eberapa latihan peregangan diantaranya adalah : +embersihkan jari-jari kaki dengan handuk +eregangkan jari-jari kaki dengan bantuan jari tangan +eregangkan betis dan tumit pada lantai

d' Setelah bangun tidur pagi hari hendaknya duduk dengan rileks dengan kaki ditaruh di lantai e' +emakai sepatu bertumit rendah antara 2!"-" cm. Kokoh dan mendukung bagian tengah dan telapak kaki! pilih kualitas sepatu yang baik dan berkualitas untuk berjalan dan berlari. ' =angan memberikan beban terlalu berat terhadap kaki g' 5emberian kompres es pada kaki setelah melakukan akti-itas berat h' +elakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan olah raga atau akti-itas yang berat.

22

BAB III K/SI!PULAN


A. Kesimp'lan Calcaneal spur adalah eksostosis &pertumbuhan tulang yang tidak semestinya' di daerah tuber calcaneus! yang bentuknya seperti jalu ayam. 5enyebab calcaneal spur adalah gerakan yang abnormal pada sendi dari )aktu ke )aktu dapat menyebabkan spur! ketegangan yang berlebihan pada ascia plantaris tulang! trauma+ penyakit seperti osteomielitis dan Charcot foot. 4ejala yang sering timbul adalah nyeri di tumit se)aktu bangun pagi atau sesudah duduk! +enapakkan kaki pertama kali setelah bangun tidur yang seringkali membangkitkan nyeri tumitnya! keluhan nyeri juga sering muncul setelah duduk atau berbaring lama dan setelah kaki menapak ke lantai lagi setelah lama tidak menapak. Seiring berjalannya )aktu! rasa sakit ini bisa reda pada siang hari. 5enegakan diagnosis dengan menggunakan oto rontgen pedis 35 dan lateral. 5ada posisi lateral calcaneal spur lebih jelas terlihat. 5enatalaksanaan calcaneal spur meliputi istirahat! medikamentosa! isioterapi! latihan dan peregangan! menggunakan alat bantu atau ortesa! dan tindakan operasi. B. Saran Tindakan non medikamentosa sangat berpengaruh terhadap penanganan calcaneal spur. <ntuk itu! tindakan isioterapi! latihan dan peregangan! serta penggunaan alat bantu atau ortesa sangat perlu untuk dilakukan.

23

*A,TA4 PUSTAKA
1. 7dmund! +.! Kosmahl! 5T. 1B;#. Pain('l plantar 9eel5 plantar (as-iitis5 and -al-aneal sp'r6 etiolo 2 and treatment . #he journal of orthopedic and sports physical therapy 0ol B &1' 2. =ames 2. Thomas! =e rey *. *hristensen. 2@1@. T9e *ia nosis and Treatment o( 7eel Pain 6 A .lini-al Pra-ti-e G'ideline . #he ,ournal of An&le and -oot Surgery 0ol 4B &$' $. +aisie. 2@@B. 7eel Sp'rs6 .al-aneal Sp'r Treatment. 3-ailable at http:66))).buCCle.com6articles6heel-spur-treatment.html. 4. Sidharta! 5riguna. 1BBB. Ne'rolo i Klinis *alam Praktek Um'm.. =akarta : 1ian 9akyat ". Snell! 9ichard. 1BB;. Anatomi Klinik. =akarta : 74* 6. Tooney 75. 2@@B. Plantar 7eel Pain. ,ournal of -oot An&le Clin 0ol 14 &2': 22B-4"

You might also like