You are on page 1of 112

Abu Muhammad ‘Aashim Al Maqdisiy Pernyataan Baroo’

1
Kepada para thoghut di manapun dan kapanpun ia berada…

Kepada para thoghut yang berwujud pemerintah, penguasa,


qoishor (sebutan penguasa romawi), kisro (sebutan
penguasa persi), fir’aun (sebutan penguasa mesir) dan

MILLAH IBROHIM raja…

Kepada pembantu‐pembantu mereka dan ulama’‐ulama’


SERUAN DAKWAH PARA NABI DAN ROSUL  mereka yang menyesatkan…

SERTA CARA­CARA THOGHUT UNTUK MELUNAKKANNYA  Kepada loyalis‐loyalis mereka, bala tantara mereka, aparat


DAN MEMALINGKAN PARA DA'I DARINYA  kepolisian mereka, intel‐intel mereka dan penjaga‐penjaga
mereka…

Kepada mereka semua …kami katakan…

Sesungguhnya kami baroo’ terhadap kalian dan terhadap


Penerjemah: apa yang kalian ibadahi selain Alloh…
Abu Musa Ath Thoyyaar  Kami baroo’ terhadap undang‐undang kalian, manhaj‐
manhaj kalian, hukum kalian dan prinsip‐prinsip kalian
yang busuk…
َ‫ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦ‬ َ‫ﻣِﻦ‬ َ‫ﻭَﻣَﺎﻛَﺎﻥ‬ ‫ﺣَﻨِﻴﻔًﺎ‬ َ‫ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢ‬ َ‫ﻣِﻠﱠﺔ‬ ْ‫ﺍﺗﱠﺒِﻊ‬ ِ‫ﺃَﻥ‬ َ‫ﺇِﻟَﻴْﻚ‬ ‫ﺃَﻭْﺣَﻴْﻨَﺂ‬ ‫ﺛُﻢﱠ‬  Kami kufur terhadap kalian dan telah nyata permusuhan
Kemudian Kami telah wahyukan kepadamu supaya kamu dan kebencian antara kami dan kalian selama‐lamanya
mengikuti millah Ibrohim yang haniif (lurus) dan bukanlah sampai kalian beriman kepada Alloh saja…
dia termasuk orang‐orang musyrik. (An Nahl: 123)
Sungguh akan aku perangi musuhMu selama Engkau
menghidupkanku…

Dan sungguh akan aku jadikan perang melawan mereka


sebagai adat kebiasaan…

Dan akan aku bongkar borok mereka di hadapan manusia…


Millah Ibrohim 2
Dan akan aku cengangkan mereka denngan lisanku yang
mengatakan…

Matilah kalian dengan membawa kemarahan kalian karena


Robbku mengetahui..

Kebusukan yang tersembunyi dalam hati kalian ….

Dan Allohlah yang akan membela diin dan kitabNya…

Serta RosulNya dengan ilmu dan kekuasaan…

Dan kebenaran itu adalah penopang yang tidak akan dapat


dirobohkan…

Oleh seorangpun meskipun seluruh jin dan manusia


berkumpul untuk melakukannya…
(Ibnul Qoyyim)

Millah Ibrohim 3 Millah Ibrohim 4


“Hal ini cukup sebagai bukti 
bahwa kamu berfikroh jihad dan 
memiliki senjata. Kami tidak 
menahan aktifis pergerakanpun 
kecuali dia memiliki buku ini.” 
(Thoghut Yordania) 

Millah Ibrohim 5  Millah Ibrohim 6


Kata Pengantar Kemudian ketika Alloh memberikan kemudahan
2
dengan anugrah dan nikmatNya, saya mulai
menyiapkannya untuk dicetak, terutama ketika saya telah
Segala puji bagi Alloh, Wali (pelindung) orang­orang
menyaksikan sendiri selama saya ditahanan dan dipenjara,
bertaqwa dan yang menterlantarkan musuh­musuh diin
betapa marahnya musuh­musuh Alloh terhadap buku ini.
(Islam)…
Setiap kali mereka menangkap seorang ikhwan, pertama kali
Sebaik­baik sholawat (do’a) dan sesempurna­sempurna yang mereka tanyakan adalah masalah buku ini. Apakah dia
salam (kesejahteraan) semoga terlimpahkan kepada Nabi pernah membacanya? Dan apakah dia mengenal
dan suri tauladan kami yang telah bersabda:  penulisnya? Dan kepada ikhwan yang mengiyakan
pertanyaan mereka, mereka mengatakan: “Hal ini cukup
‫ﺧﻠﻴﻼ‬ ‫ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺍﺗﺨﺬ‬ ‫ﻛﻤﺎ‬ ‫ﺧﻠﻴﻼ‬ ‫ﺍﺗﺨﺬﻧﻲ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺇﻥ‬ sebagai bukti bahwa kamu berfikroh jihad dan memiliki
Sesungguhnya Alloh telah menjadikanku sebagai kholiil (kekasih) senjata. Kami tidak menahan aktifis pergerakanpun kecuali
sebagaimana menjadikan Ibrohim sebagai kholiil.1 dia memiliki buku ini.”
Wa ba’du: Buku ini saya hadirkan kepada para pembaca Maka segala puji bagi Alloh yang telah menjadikan
yang mulia dalam penampilan baru. Yang sebelumnya telah buku ini sebagai duri dalam tenggorokan mereka,
diterbitkan, dicetak dan dicopy berkali­kali dan beredar penyumbat dalam dada mereka dan luka dalam jantung
dikalangan para pemuda di seluruh dunia sebelum saya mereka. Dan saya memohon kepada Alloh supaya menaungi
siapkan untuk dicetak. Hal itu karena dulu buku ini saya kami dengan kebahagiaan dan menjadikannya sebagai
hadiahkan kepada beberapa ikhwan Al Jazaa­ir di Pakistan su’daan bagi thoghut.2
dalam bentuk tulisan tangan. Dan ketika itu merupakan satu Demikianlah, dan semenjak dicetaknya buku ini
pasal dari sebuah buku yang tengah saya persiapkan sampai saya menulis tulisan ini saya menunggu­nunggu
mengenai “Cara­cara Thoghut dalam membuat makar nasehat atau peringatan, dan saya berharap medapatkan
terhadap dakwah dan para da’i (juru dakwah)” Yaitu di saat beberapa komentar atau kritikan dari orang­orang yang
kondisi terus berubah­rubah dan ketika masih berpindah­ panjang lidah terhadap kami dan terhadap dakwah kami
pindah dari satu negara ke negara lain yang tidak sampai serta terhadap buku ini. Dan juga dari orang­orang yang
selesai. Maka para ikhwan tersebut mencetaknya dengan memfitnah kami melakukan sesuatu yang tidak pernah kami
menggunakan peralatan mereka yang masih sederhana, akan lakukan. Sampai­sampai salah seorang diantara mereka ada
tetapi ketika itu merupakan awal keluarnya buku ini dan yang ketika berkhotbah jum’at di salah satu masjid di
penyebab beredarnya.

1Ini adalah potongan dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim 2As Su’daan adalah nama duri yang terkenal. Dalam hadits disebutkan
dari Jundab bin ‘Abdulloh secara marfuu’ bahwa anjing­anjing jahannam memiliki duri tersebut.
Millah Ibrohim 7 Millah Ibrohim 8
Kuwait, ia mengatakan bahwa saya mengatakan pada jaman ­ Mereka mengatakan ­­­ dan sungguh aneh apa yang
ini hanya saya sajalah yang sesuai dengan dengan millah mereka katakan ini ­­­ ; Sesungguhnya kita diperintahkan
Ibroiim. Ia mengatakan bahwa kami mengkafirkan semua untuk mengikuti jalan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
orang. Lalu ia menyebut kami sebagai khowaarij jaman Sedangkan ajaran Nabi Ibrohim AS adalah syariat untuk
sekarang. Dan fitnah­fitnah lainnya yang tidak ada yang bisa orang­orang sebelum kita, sedangkan syariat orang­orang
tertipu dengannya kecuali orang­orang yang taqlid buta sebelum kita tidaklah berlaku bagi kita…
saja… ­ Mereka mengatakan; Sesungguhnya ayat yang
Adapun para thoolibul ‘ilmi (penuntut ilmu) yang terdapat dalam surat Al Mumtahanah yang menerangkan
pandangan mereka diterangi oleh cahaya wahyu, mereka millah (ajaran) Nabi Ibrohim itu madaniyah (turun setelah
memahami bahwa keadaan kami dengan mereka itu sebagai hijroh ke Madinah). Dengan demikian ayat tersebut turun
mana yang dikatakan dalam sya’ir:  ketika kaum muslimin memiliki daulah (negara). Atas dasar
ini mereka menetapkan bahwa ayat yang agung ini hanya
‫ﺣﺴﻮﺩ‬ ‫ﻟﺴﺎﻥ‬ ‫ﻟﻬﺎ‬ ‫ﺃﺗﺎﺡ‬ ‫ﻃﻮﻳﺖ‬       ‫ﻓﻀﻴﻠﺔ‬ ‫ﻧﺸﺮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺃﺭﺍﺩ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬  dilaksanakan ketika ada daulah saja…
Dan apabila Alloh ingin menyebarkan sebuah keutamaan…. ­ Dan mereka mengatakan; Sesungguhnya hadits yang
yang telah ditinggalkan, Alloh siapkan baginya lidah­lidah menerangkan terjadinya penghancuran berhala di Mekah itu
pendengki… lemah. Mereka mengatakan seperti itu bertujuan untuk
Meskipun buku ini telah lama beredar, dan meskipun membantah isi buku ini dengan cara melemahkan hadits
banyak orang yang memusuhi dan mendengki, serta banyak tersebut.
orang yang mencela dan mencaci, namun sampai sekarang Dan mungkin pembaca yang cermat akan mengkritik
saya tidak mendapatkan sanggahan atau kritikan atau toleransi kami untuk tidak membantah ucapan­ucapan yang
komentar yang berarti mengenai buku ini. Dan semua yang sebenarnya hanya sebagai mana yang dikatakan dalam syair: 
sampai kepadaku hanyalah perkataan­perkataan kosong
yang diterima oleh orang­orang yang tidak sependapat ٌ‫ﻛﺎﺳﺮٌ ﻣﻜﺴﻮﺭ‬ ‫ﻭﻛﻞ‬ ‫ﺣﻘﺎ‬         ‫ﺗﺨﺎﻟﻬﺎ‬ ‫ﺗﻬﺎﻓﺖ‬ ‫ﺷﺒﻪ‬ 
dengan kami secara lisan dari syeikh­syeikh mereka, yang
syubhat­syubhat berhamburan seperti kaca yang dikira….
secara global adalah sebagai berikut:
kebenaran, padahal semuanya pecah dan memecahkan …
­ Mereka mengatakan bahwa Alloh menyebutkan
Akan tetapi tidak ada alasan bagiku untuk tidak
Ibrohim itu “awwaahun haliim” (sangat lembut hatinya dan
membantahnya karena saya khawatir akan menipu sebagian
sangat penyantun), karena ia membela kaumnya Nabi Luuth
orang atau didengar oleh orang­orang bodoh, apalagi saya
yang kafir, dan ini bertolak belakang dengan permusuhan
tidak mendengar selain syubhat­syubhat tersebut. Maka
mereka yang kalian katakan sebagai prinsip ajarannya.
secara ringkas saya katakan:

Millah Ibrohim 9 Millah Ibrohim 10


· Pertama: Adapun firman Alloh SWT tentang Ibrohim Mereka menjawab:”Tidak.”
yang berbunyi:  Ia mengatakan: “Kalau satu orang?”
Mereka menjawab:”Tidak.” 
‫ﻓﻲ‬ ‫ﻳﺠﺎﺩﻟﻨﺎ‬ ‫ﺍﻟﺒﺸﺮﻯ‬ ‫ﻭﺟﺎءﺗﻪ‬  ‫ﺍﻟﺮﻭﻉ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﺫﻫﺐ‬ ‫ﻓﻠﻤﺎ‬ 
‫ﻣﻨﻴﺐ‬ ‫ﺃﻭﺍﻩ‬ ‫ﻟﺤﻠﻴﻢ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻟﻮﻁ‬ ‫ﻗﻮﻡ‬ ‫ﻟﻨﻨﺠﻴﻨﻪ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ ‫ﺑﻤﻦ‬ ‫ﺃﻋﻠﻢ‬ ‫ﻧﺤﻦ‬ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﻟﻮﻃﺎ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬
Ia mengatakan: Sesungguhnya di dalam negeri tersebut ada Luuth.
Maka ketika rasa takut Ibrohim telah hilang dan dia telah diberi
Mereka menjawab: Kami lebih tahu siapa di dalamnya, kami pasti
kabar gembira, ia membantah Kami tentang kaum Luuth,
akan menyelamatkannya dan keluarganya. (Al ‘Ankabuut: 32)
sesungguhnya Ibrohim itu sangat penyantun, berhati lembut dan
banyak bertaubat. (Huud:74­75) Dan apa yang dikatakan para ahli tafsir ini diperkuat
Dalam ayat ini tidak ada poin yang dapat dijadikan oleh ayat­ayat dalam Al Qur’an…
alasan untuk memperkuat kebatilan mereka. Karena para Padahal sebaik­baik penafsiran adalah penafsiran Al
ahli tafsir telah meriwayatkan bahwa Ibrohim membela kaun Qur’an dengan Al Qur’an. Dan ayat pertama yang terdapat
Luuth itu karena ada Luuth bukan karena mereka. Para ahli dalam surat Huud di atas ditafsirkan oleh ayat yang terdapat
tafsir mengatakan bahwasanya ketika Ibrohim mendengar dalam surat Al ‘Ankabuut, yang merupakan penafsir dan
para Malaikat mengatakan:  penjelas.
Alloh berfirman: 
‫ﺍﻟﻘﺮﻳﺔ‬ ‫ﻫﺬﻩ‬ ‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﻣﻬﻠﻜﻮﺍ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬ ‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﻣﻬﻠﻜﻮﺍ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﺑﺎﻟﺒﺸﺮﻯ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺭﺳﻠﻨﺎ‬ ‫ﺟﺎءﺕ‬ ‫ﻭﻟﻤﺎ‬ 
Sesungguhnya Kami akan membinasakan penduduk negeri ini. (Al ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﻟﻮﻃﺎ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻇﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﻛﺎﻧﻮﺍ‬ ‫ﺃﻫﻠﻬﺎ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺍﻟﻘﺮﻳﺔ‬ ‫ﻫﺬﻩ‬ 
‘Ankabuut: 31) ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻭﺃﻫﻠﻪ‬ ‫ﻟﻨﻨﺠﻴﻨﻪ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ ‫ﺑﻤﻦ‬ ‫ﺃﻋﻠﻢ‬ ‫ﻧﺤﻦ‬ 
Ia mengatakan: “Bagaimana jika diantara mereka ada ‫ﺍﻟﻐﺎﺑﺮﻳﻦ‬
lima puluh orang Islam, apakah kalian akan membinasakan
mereka? Dan ketika para utusan Kami membawa kabar gembira kepada
Mereka menjawab: “Tidak .” Ibrohim, mereka mengatakan: Sesungguhnya kami akan
Ia mengatakan: “Kalau empat puluh orang?” membinasakan penduduk negeri ini, karena sesungguhnya
Mereka menjawab: “Tidak.” penduduknya adalah orang­orang dlolim. Ia (Ibrohim)
Ia mengatakan: “Kalau dua puluh orang?” mengatakan: Sesungguhnya di dalamnya ada Luuth. Mereka
Mereka menjawab:”Tidak.” menjawab: Kami lebih tahu dengan orang yang ada di dalamnya.
Ia mengatakan:”Kalau sepuluh orang… kalau lima Kami pasti menyelamatkannya dan keluarganya, kecuali istrinya,
ia termasuk orang­orang yang tertinggal. (Al ‘Ankabuut: 31­32)
orang?”

Millah Ibrohim 11 Millah Ibrohim 12


Kemudian seandainya Ibrohim membela kaumnya Padahal mereka pada dasarnya tidaklah diutus kecuali
Luuth, bukankah kita yang memahami hakekat dakwah para untuk baroo’ (berlepas diri dan memusuhi) kesyirikan dan
Nabi yang merupakan manusia yang paling kasih sayang para pelakunya..
terhadap kaum mereka, harus memahami bahwa pembelaan Akan tetapi karena mereka tidak mendapatkan dalil­
itu karena keinginan yang kuat untuk memberi petunjuk dalil yang jelas yang dapat mendukung kebatilan mereka
mereka sebelum dibinasakan.? maka merekapun menggunakan nash­nash (dalil­dalil) yang
Bukankah orang yang mempunyai pemahaman yang dhonniyyatud dalaalah (mengandung banyak pengertian)
benar akan memahami pembelaan yang bersifat umum ini sesuai dengan hawa nafsu mereka, lalu mereka
berdasarkan sabda Nabi SAW ketika Alloh ta’aalaa mengutus mentakwilkannya dengan pemahaman­pemahaman yang
seorang Malaikat penjaga gunung supaya Nabi salah untuk menyerang nash­nash yang jelas dan qoth’iy.
memerintahkan kepada Malaikat tersebut untuk melakukan Seperti firman Alloh ta’aalaa yang terdapat dalam surat Al
apa saja yang beliau kehendaki terhadap kaum beliau, ketika Mumtahanah yang dengan sangat jelas mengatakan: 
mereka menolak dakwah beliau. Beliau bersabda:  ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﺇﺫ‬ ‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬ 
‫ﻭﺣﺪﻩ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﻌﺒﺪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﺻﻼﺑﻬﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺨﺮﺝ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺃﺭﺟﻮ‬ ‫ﺑﻞ‬  ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﻤﺎ‬ ‫ﻣﻨﻜﻢ‬ ‫ﺑﺮءﺍﺅﺍ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬ ‫ﻟﻘﻮﻣﻬﻢ‬
‫ﺷﻴﺌﺎ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻻﻳﺸﺮﻙ‬ Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada
Tidak, aku berharap Alloh akan mengeluarkan dari tulang sulbi Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya ketika mereka
mereka keturunan yang hanya beribadah kepada Alloh saja dan mengatakan kepada kaum mereka: Sesungguhnya kami baroo’
tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. (Hadits ini (berlepas diri dan memusuhi) kepada kalian dan kepada apa yang
diriwayatkan oleh Al Bukhooriy dan Muslim) kalian ibadahi selain Alloh. (Al Mumtahanah: 4)
Bukankah adab yang baik dan husnudzon (berbaik Perhatikanlah bagaimana Alloh ta’aalaa menyatakannya
sangka) kepada para Nabi itu menuntut kita untuk sebagai suri tauladan bagi kita … kemudian setelah itu
memahaminya seperti ini, dan menuntut untuk diikuti penekanan. Alloh ta’aalaa berfirman: 
menghindarkan mereka dari pemahaman­pemahaman yang ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺮﺟﻮ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻤﻦ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻓﻴﻬﻢ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬
salah tersebut yang itu sama artinya dengan membenturkan
satu ayat dengan ayat yang lainnya dan memperburuk citra Sungguh benar­benar ada suri tauladan yang baik pada mereka
dakwah para Nabi karena berarti mengganggap mereka bagi orang yang mengharap kepada Alloh. (Al Mumtahanah: 6)
membela kebatilan dan membela orang­orang yang Maka perhatikanlah bagaimana mereka berpaling dari
mengkhianati mereka sendiri??? nash yang jelas dan gamblang ini lalu mereka mengandalkan
ayat yang terdapat dalam surat Huud di atas yang pada
penutupannya Alloh ta’aalaa berfirman:

Millah Ibrohim 13 Millah Ibrohim 14


‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﺃﻋﺮﺽ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻳﺎ‬ Sampai firmanNya yang berbunyi: 
Wahai Ibrohim berpalinglah dari ini. ‫ﺍﻟﻴﻮﻡ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺮﺟﻮ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻤﻦ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻓﻴﻬﻢ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬ 
Maka renungkanlah bagaimana syetan mempermainkan ‫ﺍﻟﺤﻤﻴﺪ‬ ‫ﺍﻟﻐﻨﻲ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﺈﻥ‬ ‫ﻳﺘﻮﻝ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮ‬
mereka. Dan pujilah Ilaah (tuhan) mu atas petunjukNya
kepadamu kepada kebenaran yang nyata:  Sungguh benar­benar ada suri tauladan yang baik pada mereka
bagi orang­orang yang mengharap kepada Alloh dan hari akhir.
‫ﺑﺎﻛﻴﺘﺎﻥ‬ ‫ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ‬ ‫ﺧﺸﻴﺔ‬ ‫ﻣﻦ‬     ‫ﻫﻤﺎ‬ ‫ﻛﻼ‬ ‫ﻣﻘﻠﺘﻴﻦ‬ ‫ﻟﻘﻠﺒﻚ‬ ‫ﻭﺍﺟﻌﻞ‬  Dan barangsiapa berpaling maka sesungguhnya Alloh itu Maha
‫ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ‬ ‫ﺃﺻﺎﺑﻊ‬ ‫ﺑﻴﻦ‬ ‫ﻓﺎﻟﻘﻠﺐ‬     ‫ﻣﺜﻠﻬﻢ‬ ‫ﺃﻳﻀﺎ‬ ‫ﻛﻨﺖ‬ ‫ﺭﺑﻚ‬ ‫ﺷﺎء‬ ‫ﻟﻮ‬ Kaya lagi Maha Terpuji. (Al Mumtahanah: 6)
Dan buatlah untuk hatimu dua mata yang keduanya.. Dan apakah mereka tidak memperhatikan firman Alloh
Menangis karena takut kepada Ar Rohmaan.. ta’aalaa yang berbunyi: 
Seandainya Robbmu menghendaki tentu kamu juga seperti mereka
.. ‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫ﺳﻔﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻣﻠﺔ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻳﺮﻏﺐ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬
Karena hati itu berada di antara dua jari­jari Ar Rohmaan.. Dan tidaklah ada orang yang membenci millah (ajaran) Ibrohim
· Kedua: Adapun perkataan mereka yang berbunyi; kecuali orang yang membodohi dirinya sendiri.
Sesungguhnya millah (ajaran) Nabi Ibrohim itu adalah Dan firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi: 
syariat untuk orang­orang sebelum kita sedangkan syariat
orang­orang sebelum kita tidak berlaku bagi kita. Perkataan َ‫ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦ‬ َ‫ﻣِﻦ‬ َ‫ﻭَﻣَﺎﻛَﺎﻥ‬ ‫ﺣﻨِﻴﻔًﺎ‬
َ  َ‫ِﺇﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢ‬ َ‫ﻣِﱠﻠﺔ‬ ْ‫ﺍﱠﺗﺒِﻊ‬ ِ‫ﺃَﻥ‬ َ‫ﺇِﻟَ ْﻴﻚ‬ ‫ﺃَﻭْﺣَﻴْﻨَﺂ‬ ‫ﺛُﻢﱠ‬
ini sangatlah aneh. Karena tidakkah mereka memperhatikan Kemudian Kami telah wahyukan kepadamu supaya kamu
firman Alloh ta’aalaa yang sangat jelas yang berbunyi :  mengikuti millah Ibrohim yang lurus dan tidaklah dia termasuk
‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﺇﺫ‬ ‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬  orang­orang musyrik. (An Nahl: 123)
‫ﺑﻜﻢ‬ ‫ﻛﻔﺮﻧﺎ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﻤﺎ‬ ‫ﻣﻨﻜﻢ‬ ‫ﺑﺮءﺍﺅﺍ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬ ‫ﻟﻘﻮﻣﻬﻢ‬  Dan berapa banyak hadits shohih yang menyebutkan
bahwa Rosululloh mewasiyatkan agar mengikuti millah
‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﺗﺆﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﺃﺑﺪﺍ‬ ‫ﺍﻟﺒﻐﻀﺎء‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ‬ ‫ﻭﺑﻴﻨﻜﻢ‬ ‫ﺑﻴﻨﻨﺎ‬ ‫ﻭﺑﺪﺍ‬  (ajaran) Ibrohim yang haniif (lurus) dan samhah (toleran).
‫ﻭﺣﺪﻩ‬ Nash­nash tersebut banyak dan menerangkan secara jelas
Sungguh ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada Ibrohim dan bahwasanya ajaran Nabi SAW dan pokok dakwahnya
orang­orang yang bersamanya, ketika mereka mengatakan kepada adalah baroo’ (berlepas diri dan memusuhi) kepada orang­
kaum mereka; Sesungguhnya kami baroo’ (lepas diri dan orang kafir, kepada sesembahan­sesembahan mereka yang
memusuhi) kepada kalian dan apa yang kalian ibadahi selain Alloh. palsu dan kepada syariat­syariat mereka yang batil, yaitu
Kami kufur (ingkar) kepada kalian, dan telah nyata permusuhan sama dengan ajaran Nabi Ibrohim AS.
dan kebencian antara kami dan kalian selamanya sampai kalian
hanya beriman kepada Alloh saja…(Al Mumtahanah: 4)

Millah Ibrohim 15  Millah Ibrohim 16


Dan dalam sebuah hadits muttafaq ‘alaih (disepakati Dan Alloh ta’aalaa berfirman: 
oleh Al Bukhooriy dan Muslim) disebutkan:  ‫ﺇﻟﻴﻚ‬ ‫ﺃﻭﺣﻴﻨﺎ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻧﻮﺣﺎ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻭﺻﻰ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﺷﺮﻉ‬ 
‫ﻋﻼﺕ‬ ‫ﺃﻭﻻﺩ‬ ‫ﺍﻷﻧﺒﻴﺎء‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻭﺻﻴﻨﺎ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬
Para Nabi itu adalah anak dari satu bapak dari ibu yang berbeda­ Alloh telah mensyariatkan diin kepada kalian yang mana telah
beda. diwasiyatkan kepada Nuuh dan yang telah Kami wahyukan
Artinya prinsip mereka satu meskipun cabang­cabangnya kepadamu dan yang telah Kami wasiyatkan kepada Ibrohim. (Asy
berbeda­beda. Dan pembahasan yang paling inti dalam buku Syuuroo: 13)
ini adalah dasar dan konsekuensi tauhid yang berupa baroo’ · Ketiga: Adapun perkataan mereka yang berbunyi;
kepada kesyirikan dan memusuhi para pelakunya. Dan telah Sesungguhnya ayat yang terdapat dalam surat Al
kita ketahui bersama bahwasanya dalam masalah ini tidak Mumtahanah tersebut madaniyah (turun setelah hijroh ke
ada nasakh (penghapusan hukum) dan tidak disebut sebagai Madinah) yang turun ketika kaum muslimin memiliki daulah
syariat orang­orang sebelum kita karena syariat para Nabi (negara).
dalam masalah dasar­dasar tauhid dan baroo’ kepada
kesyirikan dan kepada pelakunya adalah sama. Kami jawab: Sesungguhnya Alloh ta’aalaa telah
menyempurnakan diinNya untuk kita dan telah
Alloh ta’aalaa berfirman:  mencukupkan nikmatNya kepada kita. Oleh karena itu
‫ﺍﺟﺘﻨﺒﻮﺍ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺍﻋﺒﺪﻭﺍ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺭﺳﻮﻻ‬ ‫ﺃﻣﺔ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺑﻌﺜﻨﺎ‬ ‫ﻭﻟﻘﺪ‬  barang siapa hendak membeda­bedakan apa yang Alloh
‫ﺍﻟﻄﺎﻏﻮﺕ‬ ta’aalaa turunkan dengan alasan bahwa yang sebagian
madaniy dan sebagian makkiy maka dia harus mendatangkan
Dan sungguh telah Kami utus pada setiap umat seorang Rosul dalil syar’iy tentang apa yang ia inginkan itu, dan kalau dia
yang berseru: Beribadahlah kalian kepada Alloh dan jauhilah tidak sanggup maka dia termasuk orang­orang yang dusta.
thoghut. (An Nahl: 36) Alloh ta’aalaa berfirman: 
Dan Alloh ta’aalaa berfirman:  ‫ﺻﺎﺩﻗﻴﻦ‬  ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺑﺮﻫﺎﻧﻜﻢ‬ ‫ﻫﺎﺗﻮﺍ‬ ‫ﻗﻞ‬
‫ﺇﻻ‬ ‫ﺇﻟﻪ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺃﻧﻪ‬ ‫ﺇﻟﻴﻪ‬ ‫ﻧﻮﺣﻲ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺳﻮﻝ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻗﺒﻠﻚ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﺭﺳﻠﻨﺎ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬  Katakanlah: Datangkanlah dalil kalian jika kalian benar.
‫ﻓﺎﻋﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﺃﻧﺎ‬ Dan membuka permasalahan ini tanpa ada landasan
Dan tidaklah Kami utus seorang Rosulpun sebelum kamu kecuali syar’iy atau dalil, sebenarnya adalah membuka pintu yang
Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Ilaah (tuhan besar untuk keburukan dalam diin Alloh ta’aalaa. Dan ini
yang berhak diibadahi) kecuali Aku maka beribadahlah kepadaKu. mengandung penolakan terhadap dalil­dalil syar’iy.
(Al Anbiyaa’: 25) Seandainya mereka mengatakan bahwa menampakkan
ajaran yang agung ini tergantung dengan kemampun tentu
Millah Ibrohim 17 Millah Ibrohim 18
kami tidak akan membantahnya. Namun mereka Bagi kalian diin kalian dan bagi kami diin kami. (Al Kaafiruun: 1­
mematikannya dengan alasan ayatnya madaniyah yang turun 6)
ketika kaum muslimin memiliki daulah (negara). Padahal Dan apakah firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi: 
Nabi Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya ketika
mereka menyatakannya dengan terang­terangan mereka ‫ﻭﺗﺐ‬ ‫ﻟﻬﺐ‬ ‫ﺃﺑﻲ‬ ‫ﻳﺪﺍ‬ ‫ﺗﺒﺖ‬
adalah mustadl’afiin (lemah dan tertindas) dan mereka tidak Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan celakalah dia. (Al Masad:
mempunyai daulah. Namun demikian Alloh ta’aalaa 1)
menerangkan bahwa pada diri mereka terdapat suri
Sampai ayat terakhir, juga demikian?? Dan firman Alloh
tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan Alloh
ta’aalaa yang berbunyi: 
ta’aalaa dan hari akhir. Dan telah kita ketahui bersama bahwa
Nabi SAW mengikuti jejak mereka. Oleh karena itu misi ‫ﻭﻟﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻛﺮ‬ ‫ﺃﻟﻜﻢ‬ ‫ﺍﻷﺧﺮﻯ‬ ‫ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ‬ ‫ﻣﻨﺎﺓ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻭﺍﻟﻌﺰﻯ‬ ‫ﺍﻟﻼﺗﻰ‬ ‫ﺃﻓﺮﺃﻳﺘﻢ‬ 
utama dakwah beliau sepanjang hidupnya baik semasa di ‫ﺳﻤﻴﺘﻤﻮﻫﺎ‬ ‫ﺃﺳﻤﺎء‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻫﻲ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺿﻴﺰﻯ‬ ‫ﻤﺔ‬ ‫ﻗﺴ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﺗﻠﻚ‬ ‫ﺍﻷﻧﺜﻰ‬ 
Mekah maupun di Madinah adalah menerangkan tauhid
dan baroo’ kepada kesyirikan dan kepada apa­apa yang
‫ﺳﻠﻄﺎﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬  ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺃﻧﺰﻝ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﺃﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬
berkaitan dengannya dan yang merupakan konsekuensi­ Tidakkah kalian melihat kepada Laata dan ‘Uzzaa. Dan yang ketiga
konsekuensinya yang merupakan ikatan iman yang paling adalah Manaat. Apakah untuk kalian laki­laki sedangkan
kuat… dan sejarah beliau SAW menjadi saksi atas hal itu, untukNya (Alloh) perempuan? Kalau demikian itu adalah
yang diantara contohnya telah saya sebutkan dalam dalam pembagian yang tidak adil. Sesungguhnya semua berhala­berhala
buku ini … itu hanyalah nama­nama yang kalian dan bapak­bapak kalian buat
yang Alloh tidak menurunkan keterangan tentangnya. (An Najm:
Kemudian seandainya apa yang mereka katakan bahwa 19­23)
ayat yang terdapat dalam surat Al Mumtahanah itu
madaniyah, itu benar .. Dan serupa juga firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi: 
Lalu apakah surat yang menerangkan baroo’ kepada ‫ﻭﺍﺭﺩﻭﻥ‬ ‫ﻟﻬﺎ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﺟﻬﻨﻢ‬ ‫ﺣﺼﺐ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﺇﻧﻜﻢ‬ 
kesyirikan itu juga demikian ??  ‫ﺧﺎﻟﺪﻭﻥ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ ‫ﻭﻛﻞ‬ ‫ﻭﺭﺩﻭﻫﺎ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻫﺆﻻء ﺁﻟﻬﺔ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻮ‬ 
‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻋﺒﺪ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻗﻞ‬ Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian ibadahi selain Alloh
Katakanlah: Wahai orang­orang kafir, aku tidak beribadah kepada adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan memasukinya.
apa yang kalian ibadahi. Seandainya mereka itu benar­benar ilaah (tuhan yang berhak
diibadahi) tentu mereka tidak akan masuk jahannam. Dan mereka
Sampai:  semua kekal di dalamnya. (Al Anbiyaa’: 98­99)
‫ﺩﻳﻦ‬ ‫ﻟﻲ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺩﻳﻨﻜﻢ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬  Dan banyak lagi ayat­ayat yang semacam dengan ini.

Millah Ibrohim 19 Millah Ibrohim 20


Dan telah saya sebutkan dalam buku ini firman Alloh RA, ia mengatakan: Saya pergi bersama Nabi SAW menuju
ta’aalaa yang menceritakan tentang NabiNya:  ka’bah. Lalu Rosululloh bersabda kepadaku: 
‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺃﻫﺬﺍ‬ ‫ﻫﺰﻭﺍ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻳﺘﺨﺬﻭﻧﻚ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻛﻔﺮﻭﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺭءﺍﻙ‬ ‫ﻭﺇﺫﺍ‬  ‫ﺍﺟﻠﺲ‬ 
‫ﺁﻟﻬﺘﻜﻢ‬ ‫ﻳﺬﻛﺮ‬ Duduklah !
Dan apabila orang­orang kafir melihatmu, tidak lain mereka akan
Lalu beliau naik ke atas pundakku, kemudian aku berusaha
hanya mengejekmu, dengan mengatakan: Apakah orang ini yang
untuk berdiri. Ketika beliau melihat saya tidak kuat beliau
menyebut ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) kalian.
turun dan duduk untukku, lalu beliau bersabda: 
Firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi: 
‫ﻣﻨﻜﺒﻲ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﺻﻌﺪ‬
‫ﺁﻟﻬﺘﻜﻢ‬ ‫ﻳﺬﻛﺮ‬ Naiklah ke atas pundakku.
Menyebut ilaah­ilaah kalian.
Maka akupun naik ke atas pundak beliau. Lalu beliau berdiri
Artinya adalah baroo’ (berlepas diri dan memusuhi) kepada mengangkatku. Beliau seolah­olah memberi isyarat
ilaah­ilaah tersebut dan kepada orang­orang yang beribadah kepadaku supaya aku menggapai atap lalu naik ke atas
kepada ilaah­ilaah tersebut, mengkufurinya dan membodoh­ ka’bah yang di atasnya terdapat patung­patung yang terbuat
bodohkannya… apakah ini semua hanya dilakukan di dari kuningan atau tembaga. Lalu aku goyangkan ke kanan
Madinah saja? Bagaimana sedangkan ayat­ayat tersebut dan ke kiri, kedepan dan ke belakang. Sampai setelah saya
adalah Makkiyah?? Dan ayat­ayat yang serupa banyak. berhasil menggoyangnya Rosululloh bersabda kepadaku: 
· Keempat: Sebagian mereka mengatakan bahwa hadits ‫ﺑﻪ‬ ‫ﺍﻗﺬﻑ‬
yang menyebutkan bahwa Nabi menghancurkan berhala Lemparkan dia!
ketika masih di Mekah adalah hadits dlo’iif (lemah). Dan
dengan begitu mereka mengira telah melumpuhkan poin Maka saya lemparkan sehingga pecah seperti gelas yang
yang paling urgen dalam buku ini yang berupa ajaran Islam pecah. Kemudian saya turun. Maka saya dan Nabi cepat­
yang agung ini. cepat pergi sehingga kami bersembunyi di antara rumah­
rumah karena khawatir ada orang yang memergoki kami.”
Kami jawab: Pertama: Hadits ini diriwayatkan dengan
sanad hasan di dalam Musnad Imam Ahmad I/84. Saya katakan: Asbaath bin Muhammad adalah tsiqqoh
(terpercaya). Ia dlo’iif (lemah) hanya ketika meriwayatkan
‘Abdulloh berkata: Bapakku telah bercerita kepadaku, dari Ats Tsauriy, sedangkan di sini dia tidak
ia mengatakan: Al Asbaath bin Muhammad telah bercerita meriwayatkannya darinya.
kepada kami, ia dari Abu Maryam, Abu Maryam dari ‘Aliy

Millah Ibrohim 21 Millah Ibrohim 22


Sedangkan Nu’aim bin Hakiim Al Madaa­iniy; dia Thoolib, ia mengatakan; Rosululoloh SAW pergi bersamaku
dinyatakan tsiqqoh oleh Yahyaa bin Ma’iin dan Al ‘Ijliy menuju berhala­berhala. Lalu beliau bersabda: 
sebagaimana yang disebutkan dalam buku Taariikhu ‫ﺍﺟﻠﺲ‬
Baghdaad XIII/303.
Duduklah!
Dan ‘Abdulloh bin Ahmad bin Hambal mengatakan
dalam Musnad juga (I/151):”Nash­r bin ‘Aliy menceritakan Maka saya duduk di samping ka’bah. Kemudian Rosululloh
kepadaku, ia mengatakan; ‘Abdulloh bin Dawud telah SAW naik ke atas pundakku. Kemudian beliau bersabda: 
bercerita kepadaku, ia dari Nu’aim bin Hakiim, ia dari ‘Aliy ‫ﺍﻟﺼﻨﻢ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺑﻲ‬ ‫ﺍﻧﻬﺾ‬
RA, ia berkata: “Dulu di atas ka’bah itu ada beberapa
Angkatlah aku ke berhala.
berhala. Lalu saya berusaha mengangkat Nabi SAW namun
saya tidak kuat. Maka beliau mengangkatku, maka saya Maka akupun bangun mengangkatnya, namun ketika beliau
pecahkan berhala­berhala tersebut, dan kalau saya mau saya melihat aku tidak kuat berada di bawah, beliau bersabda: 
akan menggapai langit.” ‫ﺍﺟﻠﺲ‬
Dan Al Haitsamiy mencantumkan hadits ini dalam Duduklah
Majma’uz Zawaa­id VI/23 Bab “Taksiiruhu SAW Al
Ashnaam”. Uqbah mengatakan: “Hadits ini diriwayatkan Maka sayapun duduk dan saya turunkan beliau dari atas
oleh Ahmad, dan anaknya (yaitu ‘Abdulloh bin Ahmad­ pundakku. Lalu Rosululloh duduk untuk mengangkatku
pentj), Abu Ya’laa dan Al Bazzaar dengan tambahan setelah kemudian bersabda kepadaku: 
perkataannya yang berbunyi “sampai kami bersembunyi di ‫ﻣﻨﻜﺒﻲ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﺻﻌﺪ‬ ‫ﻋﻠﻲ‬ ‫ﻳﺎ‬
antara rumah­rumah” dengan tambahan yang berbunyi:
Wahai ‘Aliy naiklah ke atas pundakku.
“Sehingga tidak ditaruh berhala lagi di atasnya setelah itu”.
Ia mengatakan: “Semua rijaal (sanad) nya tsiqqoh.” Maka akupun naik ke atas pundak beliau. Kemudian beliau
mengangkatku. Sesudah mengangkatku beliau
Dan Al Khothiib Al Baghdaadiy mengatakan dalam
mengisyaratkan supaya aku menggapai atap dan aku naik
Taariikhu Baghdaad XIII/302,303: “Abu Nu’aim Al
ke atas ka’bah dan Rosulullohpun memiringkan badannya.
Haafidh Imlaa’ telah bercerita kepada kami, ia mengatakan
Kemudian saya lemparkan berhala mereka ­­­ berhala
Abu Bak­r Ahmad bin Yusuf bin Khollaad telah bercerita
Quroisy ­­­ yang paling besar. Berhala tersebut terbuat dari
kepada kami, ia mengatakan; Muhammad bin Yuunus telah
tembaga yang diberi pasak dari besi yang ditancapkan ke
bercerita kepada kami, ia mengatakan; ‘Abdulloh bin
bumi. Maka Rosululloh SAW bersabda: 
Dawud Al Khuroiyiy telah bercerita kepada kami, ia dari
Nu’aim bin Hakiim Al Madaa­iniy, ia mengatakan; Abu ‫ﺇﻳﻪ‬ ٬‫ﺇﻳﻪ‬ ٬ ‫ﺇﻳﻪ‬
Maryam telah bercerita kepadaku, ia dari ‘Aliy bin Abiy
Millah Ibrohim 23 Millah Ibrohim 24
Ih…ih..ih… bukanlah Al Hanafiy dan juga bukan Al Kuufiy. Silahkan
Maka saya terus berusa menggoyangnya sampai berhasil. lihat buku Miizaanul I’tidaal IV/573.
Lalu beliau bersabda:  Dan hadits ini dinyatakan shohiih oleh Ahmad Syaakir.
‫ﺩﻗﻪ‬ Ia mengatakan dalam catatan kaki tahqiiqnya terhadap Al
Musnad II/58: “Isnaad nya shohiih. Nu’aim bin Hakiim
Hancurkan dia! dinyatakan tsiqqoh oleh Ibnu Ma’iin dan yang lainnya. Dan
Maka saya hancurkan dan saya pecahkan dia. Kemudian Al Bukhooriy mencantumkan biografinya dalam At
saya turun.” Taariikhul Kabiir IV/2/99), namun dia tidak menyebutkan
adanya jarh (cacat) padanya … ia mengatakan: Dan yang
Saya katakan: Abu Maryam adalah Qois Ats Tsaqofiy
jelas peristiwa ini terjadi sebelum hijroh.”
Al Madaa­iniy. Ia meriwayatkan dari ‘Aliy, dan Nu’aim bin
Hakiim meriwayatkan darinya. Ia dicantumkan oleh Ibnu Saya katakan: Namun demikian kami telah katakan
Hayyaan dalam daftar orang­orang tsiqqoh. Dan An Nasaa­iy dalam buku ini setelah kami menyitir hadits ini: “Namun
menyatakannya sebagai orang tsiqqoh, akan tetapi ia adalah demikian kami katakan seandainya hadits Nabi SAW yang
sebagaimana yang dikatakan oleh Al Haafidz Ibnu Hajar: menceritakan tentang penghancuran berhala di Mekah
“Ia diragukan ketika mengatakan bahwa Abu Maryam Al ketika dalam keadaan lemah dan tertindas tersebut tidak
Hanafiy adalah Qois. Dan yang benar bahwa yang disebut shohiih, namun beliau SAW sangat kuat dalam mengikuti
Qois itu adalah Abu Maryam Ats Tsaqofiy … sampai ia millah (ajaran) Nabi Ibrohim. Sehingga beliau sekalipun tidak
mengatakan: Yang ada dalam nus­khoh (salinan) buku At pernah bermudaahanah (kompromi) dengan orang­orang
Tamyiiz karangan An Nasaa­iy yang saya dapatkan adalah kafir, dan beliau tidak pernah tinggal diam terhadap
Abu Maryam Ats Tsaqofiy, memang ia disebutkan dalam kebatilan dan ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka.
buku At Tamyiiz.. Adapun Abu Maryam Al Hanafiy tidak Akan tetapi sebaliknya konsentrasi dan kesibukan beliau
disebutkan oleh An Nasaa­iy karena ia tidak menyebutkan selama tiga belas tahun dan bahkan tahun­tahun setelahnya
kecuali orang yang ia kenal.” adalah: 
Dan orang­orang yang mempermasalahkan hadits ini ‫ﺍﻟﻄﺎﻏﻮﺕ‬ ‫ﺍﺟﺘﻨﺒﻮﺍ‬ ‫ﺍﷲ ﻭ‬ ‫ﺍﻋﺒﺪﻭﺍ‬ 
terbalik dalam memahami dua orang ini.. ia juga dinyatakan Beribadahlah kalian kepada Alloh dan jauhilah thoghut. (An Nahl:
tsiqqoh oleh Adz Dzahabiy dalam buku Al Kaasyif III/376. 36)
Ia juga dicantumkan oleh Ibnu Abiy Haatim dalam buku Al
Jarh Wat Ta’diil dan oleh Al Bukhooriy dalam buku At Maka beliau tinggal di tengah­tengah berhala selama
Taariikh Al Kabiir namun ia tidak mengomentarinya baik tiga belas tahun itu bukan berarti beliau memujinya atau
berupa jarh (cacat) atau ta’diil (dapat dipercaya).. maka dia bersumpah untuk menghormatinya ..” sampai kami katakan:
”Bahkan beliau menyatakan baroo’nya kepada orang­orang

Millah Ibrohim 25 Millah Ibrohim 26


musyrik dan perbuatan­perbuatan mereka. Beliau juga Dan di antara mereka ada yang merupakan tokoh
menunjukkan pengingkaran beliau terhadap ilaah­ilaah mereka. Di antara alasan mereka untuk membela para
(sesembahan­sesembahan) mereka meskipun beliau dan tentara kesyirikan dan undang­undang adalah peristiwa
para sahabat dalam keadaan lemah dan tertindas. Dan hal ini yang dilakukan oleh Haathib bin Abiy Balta’ah dan Abu
telah saya jelaskan kepada anda pada pembahasan­ Lubaabah Al Anshooriy. Ia mengatakan bahwa Haathib
pembahasan yang lalu, dan seandainya anda telah menjadi mata­mata bagi orang­orang kafir dan telah
memperhatikan Al Qur’an yang Makkiy (yang turun sebelum berwala’ kepada mereka, dan Abu Lubaabah telah
hijroh ke Madinah) tentu anda akan banyak memahami mengkhianati Alloh dan RosulNya. Namun demikian
tentang masalah ini … dst.” Rosululloh tidak mengkafirkan keduanya.3 Dari situ dia
Dengan demikian permasalahan ini tidak sebagaimana mengkiyaskan (menyamakan) para tentara pembela
yang mereka kira, hanya berdasar dengan satu hadits, kesyirikan dan undang­undang yang memerangi syariat
sehingga dapat dibantah dengan mendlo’iifkannya. Akan Islam dan yang memusuhi orang­orang yang menjalankan
tetapi ia mempunyai syawaahid (penguat­penguat) yang syariat Islam, dengan perbuatan dua orang sahabat yang
besar, dalil­dalil yang jelas, dasar­dasar yang kuat dan mulia tersebut. Oleh karena itu para pembela dan para
landasan­landasan yang kokoh berupa dalil­dali syar’iy yang tentara thoghut yang menghabiskan umur mereka untuk
tidak akan dapat dibantah keculi oleh orang yang sombong menjaga kesyirikan, undang­undang dan singgasana
dan ingkar.  thoghut, dan untuk memerangi syariat Islam dan orang­
orang yang melaksanakannya, mereka itu tidak boleh
‫ﺍﻟﺜﻔﻼﻥ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﺟﻤﻌﺖ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬ ‫ﺃﺣﺪ‬     ‫ﻟﻬﺪﻩ‬ ‫ﻳﻘﻮﻡ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺭﻛﻦ‬ ‫ﻓﺎﻟﺤﻖ‬ dikafirkan karena kejahatan mereka tidak melebihi
perbuatan Haathib dan Abu Lubaabah…! Bahkan lebih dari
kebenaran adalah sebuah penopang yang tidak dapat dirobohkan..
itu, ia sangat marah ketika kami menukil perkataannya. Saya
oleh seorangpun meskipun seluruh jin dan manusia berkumpul
katakan bahwasanya ia mengatakan; Para tentara kesyirikan
untuk melakukannya…
dan undang­undang tersebut tidak kafir. Akan tetapi ia
Mungkin ini cukup bagi orang yang ingin mencari mengatakan; bahwa mereka itu orang­orang dholim dan
kebenaran. jahat. Ia marah dan mengatakan bahwa kami telah merubah
Dan sebelum saya tutup kata pengantar ini, saya ingin perkataannya ketika menukil perkataannya, karena
menambahkan dalam kata pengantar ini sebuah kejadian. sesungguhnya ia tidak mengatakan bahwa mereka itu
Yaitu bahwasanya saya pernah berdiskusi dengan beberapa dholim dan jahat, akan tetapi ia hanya mengatakan sebagai
orang anggota partai politik irjaa­iy (berpaham murji­ah)
yang terkenal di dalam penjara seputar masalah iman dan 3Dan saya telah menulis bantahan terhadap perkataan mereka ini dalam
hal­hal yang berkaitan dengannya… sebuah risalah dari penjara yang saya beri judul “Asy Syihaabuts
Tsaaqib Fir Rodd ‘Alash Shohaabiy Haathib”.
Millah Ibrohim 27 Millah Ibrohim 28
bentuk pembelaan: “Mereka itu sebagiannya bisa jadi bicara mereka marah dan mengeluarkan apa yang
dholim atau jahat.” Artinya disesuaikan dengan kondisi sebelumnya mereka simpan dalam dadanya, ia mengatakan:
mereka masing­masing, bukan disesuaikan dengan “Kamu memang benar­benar orang yang menyerukan millah
perbuatan dan pembelaan mereka terhadap thoghut, dan (ajaran) Ibrohim. Dan orang yang menyerukan millah
perang yang mereka lancarkan kepada syariat Islam dan Ibrohim adalah orang yang politiknya membingungkan. Ia
kepada orang­orang yang melaksanakannya. menyerukan kepentingan Yahudi dan Nasrani, yang mana
Maka saya katakan kepada mereka: Sungguh aneh mereka itu adalah keturunan Ibrohim.” Dan saya tidak
kalian ini, kalian merasa keberatan jika para tentara thoghut menceritakan kejadian ini kecuali hanya untuk
dan kesyirikan itu dikatakan sebagai orang­orang dholim menyampaikan kata­kata ini, yang merupakan bukti siapa
dan jahat, namun kalian tidak merasa keberatan mengatakan sebenarnya mereka itu..
bahwa Haathib telah berwalaa’ (loyal) kepada orang­orang Maka saya tidak tahu apa yang harus saya katakan
kafir dan menjadi mata­mata mereka, dan bahwa Abu terhadap perkataan mereka ini??
Lubaabah telah mengkhianati Alloh dan RosulNya!! Di Dan bagaimana kami harus menjawab orang­orang
sinilah kami berpisah dengan mereka.. yang menyerang penegakan khilafah, sedangkan mereka
Dan ketika sebagian orang Islam yang berada di tidak bisa membedakan antara istilah “abnaa­u Ibrohim”
penjara berusaha untuk mendamaikan dan mengumpulkan (anak keturunan Ibrohim) yang dipromosikan oleh thoghut
kami, maka terjadilah beberapa pembicaraan antara kami, supaya mereka bersaudara dan berdamai dengan Yahudi.
dan ternyata ia tetap bersikukuh dengan perkataannya. Yaitu sebuah istilah yang digunakan untuk menghancurkan
Maka saya katakan kepada mereka: Saya tidak senang ikatan iman yang paling kuat, mencairkan prinsip ajaran
berteman dengan kalian karena kalian tidak merasa Islam dan meruntuhkan dasar­dasar Al Walaa’ (loyalitas) dan
keberatan untuk mencela sahabat dan mengatakannya telah Al Baroo’ (permusuhan) .. dan Alloh ta’aalaa telah menjawab
berkhianat padahal kalian keberatan untuk mengatakan mereka dengan berfirman:
dholim dan jahat kepada musuh Alloh ta’aalaa dan tentara­
tentara thoghut.. oleh karena itu kami tidak senang berteman
dengan kalian namun kami hanya menunjukkan sikap baik
saja kepada kalian dan kami berusaha menjauhkan diri dari sholat di belakang para pasukan kesyirikan dan undang­undang tanpa
ada paksaan. Sedangkan kami mengadakan sholat jum’at dan sholat
kalian karena kita sedang berada dalam penjara dan di jamaah sendiri dan diikuti oleh para tahanan yang lain. Adapun mereka,
tengah­tengah musuh­musuh Alloh ta’aalaa.4 Di sini juru mereka sholat dibelakang orang­orang musyrik, mengucapkan salam
duluan dan menghormati mereka. Sebagian mereka ada yang mencium
dan mengucapkan selamat pada hari­hari besar tertentu. Bahkan kami
4Perlu diketahui bahwasanya mereka di penjara berdamai dengan pernah melihat diantara aktifis dakwah yang mengucapkan selamat
musuh­musuh Alloh dan memerangi dakwah tauhid, bahkan mereka kepada mereka atas gaji yang mereka dapatkan dari thogut yang kafir.
Millah Ibrohim 29 Millah Ibrohim 30
‫ﻣﺴﻠﻤﺎ‬ ‫ﺣﻨﻴﻔﺎ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬ ‫ﻧﺼﺮﺍﻧﻴﺎ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻳﻬﻮﺩﻳﺎ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻣﺎ‬  Maka saya memohon kepada Alloh ta’aalaa agar
membela diinNya dan menghinakan musuh­musuhNya..
‫ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬
Dan agar menjadikan kami sebagai pembela ajaran ini
Bukanlah Ibrohim itu seorang Yahudi atau seorang Nasrani dan sebagai tentara dan pasukannya sepanjang hidup kami,
akan tetapi dia adalah seorang muslim yang haniif (lurus) dan dia dan agar menerima amal kami dan agar mengakhiri
tidaklah termasuk orang­orang musyrik. (Ali ‘Imroon: 67) kehidupan kami dengan mati syahid di jalanNya..
Mereka tidak bisa membedakan istilah tersebut dangan sesungguhnya Ia Maha Pemurah lagi Maha Mulia..
istilah “millah Ibrohim” (ajaran Nabi Ibrohim) yang Dan semoga Alloh ta’aalaa melimpahkan sholawat Nya
memisahkan antara bapak dan anak. Karena ia merupakan kepada NabiNya Muhammad dan kepada seluruh keluarga
furqoon (pemisah) antara wali­wali Rohmaan dan wali­wali dan sahabatnya…
Syetan, yang Alloh ta’aalaa firmankan dalam Al Qur’an: 
‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫ﺳﻔﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻣﻠﺔ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻳﺮﻏﺐ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬
Dan tidak ada yang membenci millah (ajaran) Ibrohim kecuali
orang yang mebodohkan dirinya sendiri. (Al Baqoroh: 130) Abu Muhammad

Dan masalah ini telah saya terangkan secara detail


dalam buku ini… maka perhatikanlah dan jangan kau
hiraukan hasutan orang­orang yang tidak sependapat.
Demikianlah wahai saudara dalam satu tauhid. Namun
sangat disayangkan semenjak buku ini dicetak saya belum
pernah menerima dari orang­orang yang tidak sependapat
dan dari orang­orang yang mencela kami dan dakwah kami
kecuali celaan­celaan semacam ini yang tidak perlu kami
bantah … seandainya bukan karena kami memahami kondisi
orang­orang yang hidup pada zaman ini dan mulai
kaburnya ajaran Islam yang agung ini di kalangan mereka
dan bahwasanya di antara mereka ada yang suka
mendengar dari orang­orang sesat yang Alloh ta’aalaa
sebutkan dalam awal­awal surat Ali ‘Imroon..

Millah Ibrohim 31  Millah Ibrohim 32


Penjelasan Tentang Millah Ibrohim 

“Tidak bisa dibayangkan ada orang 
yang memahami dan mengamalkan 
tauhid namun dia tidak memusuhi 
orang­orang musyrik. Dan orang 
yang tidak memusuhi mereka 
tidak bisa dikatakan dia telah 
memahami dan mengamalkan 
tauhid.” 
(Syaikh ‘Abdul Lathiif bin ‘Abdur 
Rohmaan) 

Millah Ibrohim 33 Millah Ibrohim 34


Atas nama Alloh, Dialah yang mencukupiku dan Dia adalah adalah orang yang bodoh, ia tertipu. Ia menyangka bahwa
sebaik­baik Penjamin. dirinya lebih tahu tentang metode dakwah dari pada Nabi
Ibrohim AS yang Alloh ta’aalaa puji dalam firmanNya: 
‫ﺭﺷﺪﻩ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺁﺗﻴﻨﺎ‬ ‫ﻭﻟﻘﺪ‬
PEMBAHASAN PERTAMA:
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrohim
3 Penjelasan Tentang Millah Ibrohim petunjuk kebenaran. (Al Anbiyaa’: 51)
Dan dalam firmaNya: 
Alloh ta’aalaa berfirman mengenai millah Ibrohim:  ‫ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ‬ ‫ﻟﻤﻦ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮﺓ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻭﺇﻧﻪ‬ ‫ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺍﺻﻄﻔﻴﻨﺎﻩ‬ ‫ﻭﻟﻘﺪ‬
‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫ﺳﻔﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻣﻠﺔ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻳﺮﻏﺐ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ Dan telah Kami pilih dia di dunia, dan di akherat dia termasuk
Dan tidak ada yang benci terhadap millah Ibrohim kecuali orang orang­orang yang sholih. (Al Baqoroh: 130)
yang membodohi dirinya sendiri. (Al Baqoroh: 130) Alloh ta’aalaa memuji dakwahnya dan memerintahkan
Alloh ta’aalaa juga berfirman kepada NabiNya kepada penutup para Nabi dan Rosul (Nabi Muhammad)
Muhammad SAW:  agar mengikutinya, dan Alloh ta’aalaa menjadikan
kebodohan itu bagi orang yang membenci jalan dan
‫ﻣﻦ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﺣﻨﻴﻔﺎ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻣﻠﺔ‬ ‫ﺍﺗﺒﻊ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺇﻟﻴﻚ‬ ‫ﺃﻭﺣﻴﻨﺎ‬ ‫ﺛﻢ‬  manhajnya. Dan millah Ibrohim itu adalah:
‫ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ‬ 4 Memurnikan ibadah kepada Alloh ta’aalaa dengan
Kemudian Kami telah wahyukan kepadamu supaya kamu segala pengertiannya yang tercakup dalam makna ibadah.5
mengikuti millah Ibrohim yang haniif (lurus) dan bukanlah dia
termasuk orang­orang musyrik. (An Nahl: 123)
5 Dan seorang hamba tidak akan mampu menghadapi kesyirikan dan
Demikianlah Alloh ta’aalaa menerangkan manhaj dan penganutnya, dan juga tidak akan kuat untuk bersikap baroo’ kepada
jalan kepada kita secara jelas dan gamblang… bahwa jalan mereka serta menunjukkan permusuhan terhadap kebatilan mereka
yang benar dan manhaj yang lurus itu … adalah millah kecuali dengan beribadah kepada Alloh dengan sebenar­benarnya. Dan
Ibrohim… tidak ada yang samar dan tidak ada yang rancu Alloh SWT telah memerintahkan NabiNya Muhammad SAW untuk
tilawatul Qur’an dan qiyaamul lail ketika di Mekah, dan Alloh
padanya. Barang siapa membenci jalan ini dengan alasan
memberitahukan kepadanya bahwa hal itu merupakan bekal yang dapat
untuk kemaslahatan (kepentingan) dakwah atau dengan membantunya untuk memikul beban dakwah yang berat, yang
alasan bahwa jalan ini akan menimbulkan fitnah dan tercantum sebelum firmanNya: 
bencana bagi kaum muslimin atau dengan alasan­alasan ‫ﺛﻘﻴﻼ‬ ‫ﻗﻮﻻ‬ ‫ﻋﻠﻴﻚ‬ ‫ﺳﻨﻠﻘﻲ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬
yang tidak benar lainnya… yang dihembuskan syetan ke
Sesungguhnya Kami akan menyampaikan kepadamu perkataan yang berat. (Al
dalam jiwa orang­orang yang lemah imannya… maka dia Muzzammil: 5)
Millah Ibrohim 35 Millah Ibrohim 36
Dan baroo’ kepada kesyirikan dan kepada pelakunya. Imam Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab rh
berkata: “Pokok dan dasar diin Islam itu ada dua:

Alloh berfirman:  Pertama: Perintah untuk beribadah kepada Alloh


‫ﻭﺭﺗﻞ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺃﻭﺯﺩ‬ ‫ﻗﻠﻴﻼ‬ ‫ﻣﻨﻪ‬ ‫ﺍﻧﻘﺺ‬ ‫ﺍﻭ‬ ‫ﻧﺼﻔﻪ‬ ‫ﻗﻠﻴﻼ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺍﻟﻠﻴﻞ‬ ‫ﻗﻢ‬ ‫ﺍﻟﻤﺰﻣﻞ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬  ta’aalaa saja dan tidak ada sekutu bagiNya, dan hasungan
‫ﺗﺮﺗﻴﻼ‬ ‫ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ‬ untuk melaksanakan perintah tersebut dan saling berwalaa’
(loyal) atas dasar perintah tersebut serta mengkafirkan orang
Wahai orang yang berselimut, bangunlah pada malam hari kecuali sedikit,
yang meninggalkan perintah tersebut.
separohnya atau kurangilah sedikit dari itu atau tambahlah, dan bacalah Al
Qur’an dengan tartiil. (Al Muzzammil: 1­4) Kedua: Peringatan agar menjauhi perbuatan syirik
Maka Nabi dan para sahabatpun berdiri melakukan sholat sampai kaki dalam beribadah kepada Alloh ta’aalaa, dan bersikap keras
mereka bengkak­bengkak… sampai Alloh SWT menurunkan keringanan dalam masalah ini, dan mengkafirkan orang yang
pada akhir surat. melakukannya.”
Dan sesungguhnya berdiri dengan membaca ayat­ayat Alloh serta
dengan merenungkan firman­firmanNya ini… benar­benar merupakan
Inilah tauhid yang didakwahkan oleh para Rosul SAW.
bekal dan penopang bagi seorang juru dakwah, yang dapat meneguhkan Dan ini merupakan makna kalimat laa ilaaha
dan membantunya untuk menghadapi beban­beban dan rintangan­ illallooh, yaitu ikhlas, mentauhidkan dan mengesakan
rintangan dakwah ... dan sesungguhnya orang­orang yang mengira akan
mampu memikul dakwah yang besar ini dengan berbagai beban­
Alloh ta’aalaa dalam beribadah, dan berwalaa’ (loyal) kepada
bebannya yang berat tanpa dengan ikhlas beribadah kepada Alloh diinNya dan kepada wali­waliNya, dan kufur serta baroo’
dengan berlama­lama dalam berdzikir dan bertasbih, sungguh mereka kepada segala sesembahan selain Alloh ta’aalaa, dan
benar­benar keliru dan tertipu … meskipun mereka telah berjalan memusuhi musuh­musuhNya..
beberapa langkah, namun mereka tidak akan mampu untuk meneruskan
dalam menempuh jalan yang benar dan lurus tanpa bekal …dan Maka ini adalah tauhiid i'tiqoodiy sekaligus tauhiid
sesungguhnya sebaik­baik bekal adalah taqwa.. ‘amaliy.. dan surat Al Ikhlaash merupakan dalil untuk tauhiid
Dan sesungguhnya Alloh telah menyebutkan ciri­ciri para pengikut i'tiqoodiy sedangkan surat Al Kaafiruun merupakan dalil
dakwah ini, yang mana Alloh telah memerintahkan NabiNya untuk untuk tauhiid ‘amaliy. Dan dahulu Rosululloh SAW sering
bersabar bersama mereka, bahwa mereka itu berdoa (beribadah) kepada membaca dua surat tersebut dan senantiasa membacanya
Robb mereka pada pagi dan sore hari, dengan mengharapkan wajahNya, dalam sholat sunnah fajar dan yang lain … karena sangat
dan bahwa mereka itu sedikit tidur pada malam hari..dan lambung­
lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka berdoa kepada Robb pentingnya dua surat tersebut.
mereka dengan rasa takut dan penuh harap.. dan mereka takut kepada Peringatan yang harus disampaikan: Ada orang yang
Robb mereka pada suatu hari yang mana orang­orang bermuka masam 5 menyangka bahwasanya millah Ibrohim ini dapat
penuh kesulitan.. dan ciri­ciri yang lain, yang mana orang tidak akan
mampu melaksanakan dakwah ini dan memikul beban­bebannya kecuali terrealisasi pada zaman sekarang dengan cara belajar tauhid
orang yang yang memiliki cici­ciri tersebut.. semoga Alloh menjadikan dengan memahami tiga pembagian dan macamnya, dengan
kita masuk golongan mereka, maka camkanlah hal ini!!
Millah Ibrohim 37 Millah Ibrohim 38
memahaminya secara teori saja… namun bersikap diam berbagai hadiah, ijazah dan gelar­gelar yang besar, selama
terhadap orang­orang yang melakukan kebatilan dan tidak mengancam kebatilan dan perbuatan mereka, dan
dengan tanpa menampakkan dan menunjukkan sikap baroo’ selama mereka hanya sebatas itu.
(berlepas diri dan memusuhi) kepada kebatilan mereka. 6 Syaikh ‘Abdul Lathiif bin ‘Abdur Rohmaan
Kepada mereka ini kami katakan: Seandainya millah mengatakan dalam Ad Duror As Sunniyah: “Tidak bisa
Ibrohim itu seperti itu tentu beliau tidak dilemparkan oleh dibayangkan ada orang yang memahami dan mengamalkan
kaumnya ke dalam api. Bahkan seandainya beliau mau tauhid namun dia tidak memusuhi orang­orang musyrik.
bermudaahanah (kompromi, toleransi) dengan mereka, diam Dan orang yang tidak memusuhi mereka tidak bisa
terhadap sebagian kebatilan mereka dan tidak membodoh­ dikatakan dia telah memahami dan mengamalkan tauhid.”
bodohkan ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka, dan (Juz Jihad, hal. 167)
tidak menyatakan permusuhannya kepada mereka, lalu Dan demikian pula Rosululloh SAW, seandainya beliau
mencukupkan diri dengan tauhiid nadhoriy (tauhid teoritis) ketika awal­awal tidak membodoh­bodohkan akal orang­
yang dia pelajari bersama para pengikutnya dan tidak orang Quroisy dan tidak mencela ilaah­ilaah (sesembahan­
mewujudkannya dalam bentuk al walaa’ (loyalitas), al baroo’, sesembahan) mereka, dan seandainya ­­­ dan ini tidak
cinta, benci, permusuhan dan hijroon (memisahkan diri) mungkin ­­­ beliau menyebunyikan ayat­ayat yang mencela
karena Alloh ta’aalaa … seandainya beliau melakukan seperti ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka seperti laata,
itu tentu mereka membukakan semua pintu untuk beliau. uzzaa dan manaat…dan demikian pula ayat­ayat yang
Bahkan mungkin mereka akan membangunkan sekolahan­ menerangkan baroo’ terhadap mereka, terhadap diin mereka
sekolahan dan perguruan­perguruan sebagaimana yang dan terhadap ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka ­­
terjadi pada zaman sekarang yang di sana dipelajari tauhiid ­ dan betapa banyak ayat­ayat tersebut seperti surat Al
nadhoriy (tauhid teoritis) semacam ini… dan mungkin Kaafiruun dan yang lainya ­­­ seandainya beliau berbuat
mereka akan membuatkan padanya spanduk besar yang seperti itu … dan ini tidak mungkin … tentu mereka mau
bertuliskan; Sekolah atau Perguruan Tauhid dan Fakultas bersahabat, memuliakan dan mendekati beliau … dan tentu
Dakwah Dan Ushuulud Diin…. Dan lain­lain… ini semua mereka tidak menaruh kotoran onta ketika beliau sedang
tidak akan membahayakan mereka dan tidak akan sujud, dan tentu beliau tidak mendapat gangguan dari
mempengaruhi mereka selama tidak dipraktekkan ke dalam mereka sebagaimana yang dijelaskan dan disebutkan dalam
dunia nyata… meskipun universitas­universitas, sekolahan­ siiroh (sejarah)… dan tentu beliau tidak perlu hijroh,
sekolahan dan fakultas­fakultas tersebut mengeluarkan bersusah­payah dan berpenat­penat… dan tentu beliau dan
ribuan gagasan, tesis dan disertasi tentang ikhlas, tauhid dan para sahabat dapat duduk­duduk di negeri mereka dengan
dakwah….pasti mereka tidak mengingkarinya bahkan aman… maka permasalahan berwalaa’ (loyal) kepada diin
mereka akan merestui dan memberikan kepada penulisnya Alloh ta’aalaa dan para pemeluknya, dan memusuhi

Millah Ibrohim 39 Millah Ibrohim 40


kebatilan dan para pelakunya, telah diwajibkan kepada Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada diri
kaum muslimin pada awal­awal dakwah sebelum Rosululloh bagi orang yang mengharap kepada Alloh dan hari
diwajibkannya sholat, zakat, shoum (puasa) dan haji. Dan akhir, dan banyak mengingat Alloh.
inilah yang menyebabkan munculnya siksaan, gangguan dan (Dinukil dari Juz Jihad hal. 199)
cobaan, bukan karena yang lain..
7 Demikianlah, sesungguhnya semua thoghut di setiap
Syaikh Hamad bin ‘Atiiq mengatakan dalam salah waktu dan tempat, mereka tidaklah menunjukkan kerelaan
satu risalahnya, dalam Ad Duror As Sunniyah: “Hendaknya kepada Islam atau bermudaahanah (toleransi) kepadanya, dan
orang yang berakal, berfikir dan orang yang ingin untuk itu mereka mengadakan konferensi­konferensi dan
menasehati dirinya sendiri, mencari apa penyebab yang mengedarkan buku­buku dan majalah­majalah, mendirikan
mendorong orang­orang Quroisy mengusir Nabi SAW dan perguruan­perguruan dan universitas­universitas. Kecuali
para sahabatnya dari Mekah yang merupakan daerah yang jika diin tersebut picik dan pincang serta terputus kedua
paling mulia. Sesungguhnya telah kita ketahui bersama sayapnya, yang jauh dari kenyataan dan jauh dari praktek
bahwasanya orang­orang Quroisy tidaklah mengusir Nabi walaa’ kepada orang­orang beriman, baroo’ kepada musuh­
SAW dan para sahabat kecuali setelah mereka mencela diin musuh diin, serta menunjukkan permusuhan kepada
orang­orang Quroisy dan menyesat­nyesatkan bapak­bapak mereka, kepada sesembahan­sesembahan mereka dan
mereka secara terang­terangan. Mereka menginginkan manhaj­manhaj mereka yang batil.
supaya beliau SAW menghentikan hal itu dan mereka
mengancam akan mengusir beliau dan para sahabat beliau. Dan sesungguhnya hal ini kami saksikan secara jelas
Para sahabatpun mengeluhkan kepada beliau akan kerasnya di sebuah negara yang bernama “Daulah Sa’uudiyyah” (Saudi
siksaan orang­orang Quroisy kepada mereka. Maka Arabia). Negara ini menipu manusia dengan cara
beliaupun menyuruh mereka untuk bersabar dan menghasung mereka untuk bertauhid, menerbitkan buku­
meneladani orang­orang sebelum mereka yang buku tauhid dan mengijinkan buku­buku tersebut dicetak,
mendapatkan siksaan. Dan beliau tidak menyuruh mereka bahkan menghasung para ulama’ untuk memerangi
untuk tidak lagi mencela diin orang­orang musyrik dan kuburan, paham shuufiy, syirik jimat, mantera, pepohonan
membodoh­bodohkan akal mereka. Maka beliaupun dan bebatuan… dan lain­lain yang tidak menghkhwatirkan
memilih untuk meninggalkan negeri bersama para sahabat dan membahayakannya atau tidak membahayakan politik
beliau, padahal Mekah adalah tempat yang paling mulia di luar dan dalam negerinya. Dan selama teuhid yang parsial
muka bumi.  dan kurang tersebut jauh dari menyinggung penguasa dan
singgasana mereka yang kafir tentu mereka akan
‫ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺮﺟﻮ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻤﻦ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺭﺳﻮﻝ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬  memberikan sokongan, bantuan dan dorongan … kalau
‫ﻛﺜﻴﺮﺍ‬ ‫ﺫﻛﺮﺍﷲ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮ‬ ‫ﺍﻟﻴﻮﻡ‬  tidak demikian, lalu dimanakah tulisan­tulisan Juhaimaan
dan orang­orang yang seperti dia yang penuh dengan
Millah Ibrohim 41 Millah Ibrohim 42
pembahasan tauhid itu? Kenapa pemerintah tidak Ia juga mengatakan dalam Ad Duror As Sunniyah:
menyokong dan menghasungnya?? Meskipun dalam tulisan­ “Dan idh­haarud diin adalah: mengkafirkan mereka,
tulisannya tersebut ia tidak mengkafirkan pemerintah menghina diin mereka, mencela mereka, baroo’ terhadap
Saudi… ataukah karena tauhid yang ia tulis tidak sesuai mereka, menjaga diri agar tidak mengasihi mereka dan agar
dengan para thoghut dan hawa nafsu mereka, dan dia tidak rukuun (sedikit condong) kepada mereka, serta
berbicara masalah politik dan menerangkan al walaa’ wal memisahkan diri dari mereka. Dan hanya sekedar bisa
baroo’ (loyalitas dan permusuhan), bai’at dan imaaroh melaksanakan sholat itu tidak bisa disebut idh­haarud diin.”
(kepemimpinan). Silahkan kaji pembahasan dia dalam (Juz Jihad, hal. 196)
Risaalatul Amri Bil Ma’ruuf Wan Nahyi ‘Anil Munkar, hal. Dan Syaikh Sulaimaan bin Samhaan mengatakan
108 sampai 110 dalam Ar Rosaa­ilus Sab’u. Saya lihat ia dalam sya’ir ‘Uquudul Jawaahir yang tersusun indah: 
dalam masalah ini mempunyai pandangan tajam. Semoga
Alloh ta’aalaa merahmatinya. ‫ﻛﻔـﺎﺭ‬ ‫ﻣﻌﺸﺮ‬ ‫ﺇﺫﻫﻢ‬ ‫ﺑﺎﻟﻜﻔﺮ‬  ‫ﺗﺼﺮﻳﺢ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﺇﻇﻬﺎﺭ‬
8 Syaikh Hamad bin ‘Atiiq rh mengatakan dalam ‫ﺃﻓﻜـﺎﺭ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﺃﻣﺎ‬ ‫ﻟﻠﻌﻘﻮﻝ‬ ‫ﻳﺎ‬  ‫ﻟﻬﻢ‬ 
bukunya yang berjudul Sabiilun Najaat Wal Fikaak Min ‫ﺍﻟﻤﻌﻴﺎﺭ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﻣﻨﻪ‬ ‫ﺍﻟﺤﺐ‬ ‫ﻭ‬  ‫ﻭﺑﻐﺾ‬ ‫ﺗﺒﺪﻭ‬ ‫ﻭﻋﺪﺍﻭﺓ‬ 
Muwaalaatil Murtaddiin Wa Ahlil Isyrook: ”Sesungguhnya
banyak orang yang kadang menyangka bahwasanya apabila
‫ﻭﺟﻬﺎﺭ‬ ‫ﻟﻬﻢ‬ ‫ﻭﺗﺼﺮﻳﺤﺎ‬ ‫ﺟﻬﺮﺍ‬  ‫ــﺎﻫﺮ‬ ‫ﻇ‬ 
ia bisa mengucapkan dua kalimat syahadat, melakukan ‫ﻛﺎﻑ‬ ‫ﺍﻟﻘﻠﺐ‬ ‫ﻭﻟﻴﺲ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ 
sholat dan tidak dilarang pergi ke masjid berarti dia telah ‫ﺑﻐﻀﻪ‬ 
melaksanakan idh­haarud diin (menunjukkan diin), meskipun
ia berada di tengah­tengah orang­orang musyrik atau di ‫ﺑـــﻪ‬ ‫ﺗﺄﺗﻲ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺍﻟﻤﻌﻴﺎﺭ‬ ‫ﻟﻜﻨﻤﺎ‬
tempat orang­orang murtad. Dan sungguh dalam hal ini dia Idh­haarud diin adalah menyatakan kepada mereka ..
telah salah besar. kekufuran karena mereka adalah orang­orang kafir..
Dan ketahuilah bahwasanya kekafiran itu bermacam­ permusuhan yang nampak dan kebencian yang jelas..
wahai orang yang berakal, apakah kalian tidak mempunyai otak ..
macam sebanyak mukaffiroot (hal­hal yang menyebabkan
demikianlah, dan tidaklah cukup dengan membenci dalam hati..
kekafiran)nya. Dan setiap kelompok kafir, masing­masing
dan mencintai bagian darinya namun ia bukanlah patokan..
mempunyai kekafiran yang menonjol dikalangan mereka.
akan tetapi yang menjadi patokan adalah engkau lakukan ..
Dan seorang muslim tidak bisa dikatakan telah
dengan jelas, terang­terangan dan nyata kepada mereka…
melaksanakan idh­haarud diin (menunjukkan diin) sampai dia
menyelisihi setiap kekafiran yang menonjol pada masing­ Dan Syaikh Is­haaq bin ‘Abdur Rohmaan
masing kelompok tersebut dan menyatakan permusuhan mengatakan dalam buku Ad Duror As Sunniyah pada juz
serta baroo’nya terhadapnya..” Jihad hal. 141: “Dan pendapat orang yang dibutakan

Millah Ibrohim 43 Millah Ibrohim 44


matanya oleh Alloh ta’aalaa, yang mengira bahwasanya idh­ bergabunglah dengan wali­waliNya yang beriman. Dan
haarud diin itu adalah tidak dilarangnya untuk melaksanakan waspadalah terhadap musuh­musuhNya yang
ibadah atau untuk belajar, adalah pendapat yang batil. menyeleweng. Karena ibadah kepada Alloh ta’aalaa yang
Perkiraannya itu tertolak baik secara akal maupun secera paling utama itu adalah membenci orang­orang yang
syar’iy. Kalau demikian maka akan senanglah dengan menentang Alloh ta’aalaa dan RosulNya dan jihad
hukum yang batil tersebut, orang­orang yang tinggal di terhadapnya dengan tangan, lidah dan hati sesuai dengan
negara­negara nasrani, majusi dan hindu karena di negara­ kemampuan.” (dari Ad Duror As Sunniyah, juz jihad, hal.
negara mereka ada sholat, adzan dan pengajaran..” 238)
Dan semoga Alloh ta’aalaa merahmati orang yang 9
Peringatan kedua: Dan sebaliknya, selain baroo’
mengatakan:  kepada kesyirikan dan orang­orang yang berbuat syirik…
‫ﻋﻦ‬ ‫ﻭﺍﻟﺴﻜﻮﺕ‬  ‫ﺻﻼﺓ‬ ‫ﻭﻓﻌﻞ‬  ‫ﺍﻟﻔﻼ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻟﺒﻴﻚ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻳﻈﻨﻮﻥ‬  juga; “Berwalaa’ (loyal) kepada diin Alloh ta’aalaa dan wali­
‫ﺍﻟﻤﻼ‬  ‫ﻗﺪ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻟﺬﺍ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﺧﺎﻟﻂ‬ ‫ﻭﺳﺎﻟﻢ‬  waliNya, serta membela, membantu dan setia kepada
mereka dan menunjukkan dan menampakkan hal itu.”
‫ﻭﺍﻟﺒﻐﺾ‬ ‫ﺍﻟﺤﺐ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬  ‫ﻗﻼ‬  Sehingga hati bersatu dan barisan merapat. Meskipun kita
‫ﻭﺍﻟﻮﻻ‬  terkadang bersikap keras terhadap ikhwan­ikhwan yang
bertauhid yang menyimpang dari kebenaran, dan meskipun
‫ﺁﺛﻢ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻏﺎﻭ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﻟﺒﺮﺍ‬ ‫ﻭﻛﺬﺍ‬ kita terkadang keras dalam memberi nasehat kepada
Mereka menyangkan bahwa diin itu adalah mengucapkan mereka, dan mengkritik jalan mereka yang menyimpang
labbaika di tanah lapang (melaksanakan haji).. dari jalan para Nabi.. karena seorang muslim dengan muslim
dan melaksanakan sholat serta diam terhadap manusia.. lainnya itu sebagaimana yang dikatakan Ibnu Taimiyah
dan berdamai serta berbaur dengan orang yang membenci diin ini.. adalah seperti dua belah tangan yang mana salah satunya
padahal diin itu tidak lain adalah cinta, benci dan walaa’... membasuh yang lain. Dan terkadang untuk menghilangkan
demikian pula baroo’ terhadap setiap orang yang menyeleweng kotoran diperlukan sedikit keras yang akibatnya baik.
dan berbuat dosa.. Karena tujuan dibalik itu adalah menjaga keselamatan dan
Dan Abul Wafaa’ bin ‘Uqoil rh berkata: “Apabila kebersihan kedua tangan tersebut… dan kami sama sekali
engkau ingin mengetahui kondisi Islamnya manusia pada tidak memperbolehkan untuk baroo’ kepada mereka secara
suatu masa, jangalah kamu melihat berjubelnya mereka di total.. karena seorang muslim itu memiliki hak dari saudara
pintu­pintu masjid atau gema labbaika mereka, akan tetapi muslim lainnya untuk diberikan walaa’nya, yang tidak boleh
lihatlah permufakatan mereka dengan musuh­musuh terputus kecuali karena murtad dan keluar dari Islam .. dan
syariat. Maka berlindunglah ke dalam benteng diin, Alloh ta’aalaa telah mengagungkan hak ini dalam
berpeganglah dengan tali Alloh ta’aalaa yang sangat kuat dan firmanNya:

Millah Ibrohim 45 Millah Ibrohim 46


‫ﻛﺒﻴﺮ‬ ‫ﻭﻓﺴﺎﺩ‬  ‫ﺍﻷﺭﺽ‬ ‫ﻓﻲ‬  ‫ﻓﺘﻨﺔ‬ ‫ﺗﻜﻦ‬ ‫ﺗﻔﻌﻠﻮﻩ‬ ‫ﺇﻻ‬ senang dengan tertangkapnya orang­orang Islam yang tidak
sependapat dengan mereka ketangan thoghut. Dan mereka
Kalau kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di mengatakan: “Memang dia pantas menerima itu.” Atau
muka bumi dan kerusakan yang besar. (Al Anfaal: 73) mengatakan: “Bagus, mereka melumpuhkannya.” Atau kata­
Sedangkan orang Islam yang menyimpang, disikapi baroo’ kata lain yang bisa jadi akan menjerumuskan mereka ke
hanya kepada kebatilan atau kebid’ahannya dan dalam jahannam selama tujuh puluh musim sedangkan
penyelewengannya, dengan tetap memberikan dasar walaa’ mereka tidak menyadari dan tidak menghiraukannya.
kepadanya.. bukankah anda melihat bahwa hukum­hukum 10 Dan ketauhilah bahwasanya diantara ciri­ciri yang
yang ada dalam perang melawan bughoot (pemberontak) dan paling menonjol dan tugas yang paling penting dalam
orang­orang yang seperti mereka… berbeda dengan hukum­ millah Ibrohim yang kami lihat dilailaikan dan bahkan
hukum yang ada dalam perang melawan orang­orang ditinggalkan dan dimatikan oleh mayoritas da’i (juru
murtad… dan kami sama sekali tidak akan pernah membuat dakwah) pada zaman sekarang adalah:
senang para thoghut selamanya… sebagaimana yang
dilakukan oleh orang­orang yang mengaku Islam yang rusak ­ menunjukkan sikap baroo’ terhadap orang­orang musyrik
timbangan al walaa’ dan al baroo’ mereka di zaman sekarang dan sesembahan­sesembahan mereka yang batil.
ini. Mereka berlebihan dalam melakukan baroo’ dan dalam ­ Menyatakan kufur (pengingkaran) kepada mereka,
mencaci orang­orang bertauhid yang tidak sependapat kepada ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka,
dengan mereka, dan dalam mengingatkan orang lain agar manhaj­manhaj mereka, undang­undang mereka dan
berhati­hati terhadap orang­orang bertauhid yang tidak syariat­syariat syirik mereka.
sependapat dengan mereka tersebut dan terhadap banyak
­ Menampakkan permusuhan dan kebencian kepada
kebenaran yang ada pada mereka. Bahkan kadang mereka
mereka dan kepada perilaku kafir mereka sampai mereka
menulis dalam surat­surat kabar yang busuk yang
kembali kepada Alloh ta’aalaa dan meninggalkan
memusuhi Islam dan kaum muslimin. Bahkan lebih dari itu
semuannya serta mengkufurinya.
mereka menghasut orang­orang bodoh dan para penguasa
agar memusuhi orang­orang yang bertauhid tersebut dan Alloh ta’aalaa berfirman: 
memusuhi dakwah mereka., dengan melontarkan fitnah­ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﺇﺫ‬ ‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬ 
fitnah batil terhadap mereka. Atau menyokong para thoghut
dengan fatwa­fatwa yang bertujuan untuk menumpas
‫ﺑﻜﻢ‬ ‫ﻛﻔﺮﻧﺎ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﻤﺎ‬ ‫ﻣﻨﻜﻢ‬ ‫ﺑﺮءﺍﺅﺍ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬ ‫ﻟﻘﻮﻣﻬﻢ‬ 
mereka. Seperti dengan mengatakan bahwa mereka adalah ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﺗﺆﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﺃﺑﺪﺍ‬ ‫ﺍﻟﺒﻐﻀﺎء‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ‬ ‫ﻭﺑﻴﻨﻜﻢ‬ ‫ﺑﻴﻨﻨﺎ‬ ‫ﻭﺑﺪﺍ‬ 
bughoot (pemberontak) dan Khowaarij, atau mereka itu lebih ‫ﻭﺣﺪﻩ‬
berbahaya terhadap Islam dari pada yahudi dan nasrani, dan
lain sebagainya. Dan saya sering melihat ada orang yang
Millah Ibrohim 47  Millah Ibrohim 48
Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada ketika itulah permusuhan dan kebencian itu nampak.” (Dari
Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya ketika mereka Sabiilun Najaat Wal Fikaak Min Muwaalaatil Murtaddiin
mengatakan kepada kaum mereka: Sesungguhnya kami baroo’ Wa Ahlil Isyrook)
(berlepas diri dan memusuhi) kepada kalian dan kepada apa yang
Dan Syaikh Is­haaq bin ‘Abdur Rohmaan
kalian ibadahi selain Alloh. Kami kufur (ingkar) kepada kalian dan
mengatakan: “Dan tidak cukup hanya dengan membenci
telah nampak permusuhan dan kebencian antara kami dan kalian
mereka dengan hati, namun harus dengan menunjukkan
selamanya sampai kalian beriman kepada Alloh semata. (Al
Mumtahanah: 4) permusuhan dan kebencian ­­­ kemudian ia menyitir ayat
yang terdapat dalam surat Al Mumtahanah di atas, lalu
Al ‘Allaamah Ibnul Qoyyim mengatakan: “Ketika mengatakan ­­­ maka lihatlah penjelasan yang tidak ada lagi
Alloh ta’aalaa melarang orang­orang beriman untuk penjelasan yang lebih jelas dari padanya, yaitu Alloh ta’aalaa
berwalaa’ kepada orang­orang kafir hal itu mengandung berfirman: 
kosekuensi untuk memusuhi dan baroo’ kepada mereka serta
menyatakan permusuhan pada setiap keadaan.” (Dari ‫ﺑﻴﻨﻨﺎ‬ ‫ﺑﺪﺍ‬
Badaa­i'ul Fawaa­id III/69) Telah nampak di antara kita.
Dan Syaikh Hamad bin ‘Atiiq rh mengatakan: Maksudnya adalah  ‫( ﻇﻬﺮ‬nampak). Inilah yang dimaksud
“Firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi:  ‫ﻭﺑﺪﺍ‬ (dan telah dengan idh­haarud diin. Maka harus dilakukan dengan
nampak) maksudnya adalah: ‫( ﻇﻬﺮ‬nampak) dan: ‫( ﺑﺎﻥ‬jelas). menyatakan permusuhan dan mengkafirkan mereka dengan
terang­terangan serta memutuskan hubungan secara fisik.
Dan perhatikanlah didahulukannya al ‘adaawah
(permusuhan) dari pada al baghdloo’ (kebencian) karena Sedangkan yang dimaksud dengan  ‫ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ‬ adalah
yang pertama lebih utama dari pada yang kedua. Karena hendaknya berada pada  ‫ﻭَﺓ‬ ْ‫ﻋَﺪ‬
    (tempat yang jauh/ujung)
sesungguhnya terkadang orang benci kepada orang­orang
musyrik namun ia tidak memusuhi mereka (orang­orang sedangkan lawannya berada pada  ‫ﻭَﺓ‬ ْ‫ﻋَﺪ‬    (tempat yang
musyrik tersebut), sehingga ia belum melaksanakan jauh/ujung) yang lain. Sebagaimana asal al baroo­ah adalah
kewajibannya sampai ia merealisasikan permusuhan dan al muqootho’ah (memutuskan hubungan) dengan hati, lisan
kebencian. Selain itu permusuhan dan kebencian itu harus dan fisik. Dan hati orang yang beriman tidak akan pernah
nampak jelas dan nyata. Dan ketahuilah meskipun kebencian kosong dari memusuhi orang kafir… namun yang
itu adalah amalan hati, namun kebencian itu tidak ada diperselisihkan itu adalah mengenai idh­haarul ‘adaawah
gunanya sampai nampak tanda­tandanya dan timbul (menampakkan permusuhan)…” (Dari Ad Duror, juz Jihad,
dampak­dampaknya, dan ini tidak akan terrealisasi kecuali hal. 141)
dengan permusuhan dan memutuskan hubungan. Maka

Millah Ibrohim 49 Millah Ibrohim 50


Al ‘Allaamah Syaikh ‘Abdur Rohmaan bin Hasan Apabila engkau telah memahami hal ini dengan baik tentu engkau
bin Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab (penulis mengetahui bahwasannya banyak orang yang mengaku berdiin
buku Fat­hul Majiid) mengatakan tentang ayat yang namun dia tidak memahaminya. Sebab, apakah yang menyebabkan
terdapat dalam surat Al Mumtahanah di atas: “Maka barang kaum muslimin harus bersabar menanggung siksaan, penawanan
siapa merenungkan ayat tersebut tentu dia memahami dan beban­beban hijroh ke Habasyah (Ethiopia) padahal beliau
tauhid yang Alloh ta’aalaa turunkan melalui para Rosul dan adalah manusia yang paling penyayang, sehingga seandainya ada
kitab­kitabNya, dan tentu dia memahami sikap orang­orang rukh­shoh (dispensasi) tentu beliau memberikan rukh­shoh
yang menentang ajaran para Rosul dan pengikut­pengikut kepada mereka. Bagaimana, sedangkan Alloh telah menurunkan
mereka, yaitu orang­orang bodoh yang tertipu lagi merugi. kepada beliau ayat: 
Syaikh kita ­­­ yaitu kakeknya yang bernama Muhammad
bin ‘Abdul Wahhaab ­­­ ketika menerangkan dakwah Nabi
SAW kepada orang­orang Quroisy untuk bertauhid, dan apa
‫ﻓﺘﻨﺔ‬ ‫ﺟﻌﻞ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺃﻭﺫﻱ‬ ‫ﻓﺈﺫﺍ‬  ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﺁﻣﻨﺎ‬ ‫ﻳﻘﻮﻝ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ 
yang beliau dapatkan dari mereka ketika beliau ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻛﻌﺬﺍﺏ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬
menyinggung ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka Dan di antara manusia itu ada yang mengatakan; Kami beriman
bahwasanya mereka itu tidak dapat mendatangkan manfaat kepada Alloh, namun apabila dia mendapatkan gangguan dalam
dan bahaya, mereka menganggap hal itu sebagai cacian, ia menjalankan ajaran Alloh dia menganggap gangguan manusia
(Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab) mengatakan; tersebut seperti siksaan Alloh. (Al ‘Ankabuut: 10)
“Maka apabila engkau telah memahami hal ini, tentu engkau
memahami bahwasanya manusia itu tidak akan lurus Islamnya, Jika orang yang menyetujui dengan lisannya saja dikatakan seperti
meskipun ia telah mentauhidkan Alloh dan meninggalkan syirik ini dalam ayat ini, lalu bagaimana dengan yang lainnya.”
kecuali dengan memusuhi orang­orang musyrik 6 dan menyatakan Maksudnya dengan orang yang menyetujui mereka dengan
permusuhan dan kebencian kepada mereka, sebagaimana firman perkataan dan perbuatan, dengan tanpa mendapatkan
Alloh ta’aalaa:  gangguan. Ia membantu mereka, membela mereka dan
orang yang setuju dengan mereka serta mengingkari orang
‫ﺍﷲ‬ ‫ﺣﺎﺩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻮﺍﺩﻭﻥ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮ‬ ‫ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ‬ ‫ﻗﻮﻣﺎ‬ ‫ﺗﺠﺪ‬ ‫ﻻ‬  yang tidak sependapat dengan mereka sebagaimana yang
‫ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ‬ terjadi sekarang.” (Ad Duror, juz Jihad, hal. 93) Dan saya
Kamu tidak akan dapatkan orang­orang yang beriman kepada katakan kepada mereka: Sungguh menakjubkan engkau,
Alloh dan hari akhir saling mencintai dengan orang­orang yang seolah­olah engkau berbicara pada zaman kami sekarang….
menentang Alloh dan RosulNya. … (Al Mujadalah: 22) Dan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Lathiif dalam
Ad Duror As Sunniyah mengatakan: “Ketahuilah ­­­ semoga
Alloh ta’aalaa memberi petunjuk kita kepada apa yang Ia
cintai dan Ia ridloi ­­­ bahwasanya seseorang itu tidak lurus
6 Lihat catatan kaki berikutnya.
Millah Ibrohim 51 Millah Ibrohim 52
Islam dan diinnya kecuali dia memusuhi musuh­musuh Inilah diin seluruh Rosul.. dan inilah dakwah dan
Alloh ta’aalaa dan musuh­musuh RosulNya7, dan yang jalan mereka sebagaimana yang diterangkan dalam berbagai
berwalaa’ kepada wali­wali Alloh ta’aalaa dan RosulNya. ayat dan hadits… dan begitu pula dalam firman Alloh
Alloh ta’aalaa berfirman:  ta’aalaa dalam surat Al Mumtahanah yang berbunyi: 
‫ﺇﻥ‬ ‫ﺃﻭﻟﻴﺎء‬ ‫ﻭﺇﺧﻮﺍﻧﻜﻢ‬ ‫ﺁﺑﺎءﻛﻢ‬ ‫ﺗﺘﺨﺬﻭﺍ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬  ‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬
‫ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﻟﻜﻔﺮ‬ ‫ﺍﺳﺘﺤﺒﻮﺍ‬ Dan orang­orang yang bersamanya
Wahai orang­orang yang beriman janganlah kalian menjadikan Maksudnya adalah para Rosul yang berada di atas diin dan
bapak­bapak dan saudara­saudara kalian sebagai wali­wali jika millahnya .. hal ini dikatakan oleh lebih dari seorang mufassir
mereka lebih mencintai kekafiran dari pada keimanan. (At Taubah: (ahli tafsir)
23)
Dan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Lathiif bin
‘Abdur Rohmaan mengatakan: “Dan inilah yang dimaksud
dengan idh­haarud diin, bukan sebagaimana yang dikira oleh
7 Jika yang dimaksud itu dasar permusuhan (ash­lul ‘adaawah) maka
perkataan beliau tersebut berlaku secara mutlak, namun jika yang orang­orang bodoh yang mengira bahwasanya jika orang­
dimaksud adalah permusuhan secara umum, yang mencakup; orang kafir membiarkannya sholat, membaca Al Qur’an dan
menunjukkan, melaksanakan secara terperinci dan menyatakan menyibukkan diri dengan amalan­amalan sunnah yang dia
permusuhan tersebut secara terang­terangan, maka yang dimaksud inginkan berarti dia telah melaksanakan idh­haarud diin. Ini
dalam perkataan tersebut adalah lurusnya Islam dan bukan hilangnya
adalah salah besar. Karena sesungguhnya orang yang
ash­lul Islam (Islam sampai akarnya). Dan Syaikh ‘Abdul Lathiif
mempunyai penjelasan secara terperinci dalam bukunya yang berjudul menyatakan permusuhan kepada orang musyrik dan baroo’
Mish­baahudh Dholaam mengenai masalah ini. Barangsiapa kepada mereka tidak akan mereka biarkan tinggal ditengah­
menghendaki silahkan merujuk buku tersebut. Di sana ia mengatakan: tengah mereka, akan tetapi mereka akan membunuh atau
“Maka orang yang memahami dari perkataan Syaikh bahwa orang yang mengusirnya jika mereka mempunyai kesempatan
tidak menyatakan permusuhannya itu kafir maka pemahamannya itu
sebagaimana yang diterangkan dalam firman Alloh ta’aalaa
batil dan pandangannya itu sesat… “ Dan secara terperinci perkataannya
akan kami cantumkan pada halaman­halaman berikutnya. Dan mengenai orang­orang kafir, yang berbunyi: 
sesungguhnya tujuan kami cantumkan perkataan­perkataan mereka di
sini adalah untuk menjelaskan betapa pentingnya prinsip ini, yang mana ‫ﺃﻭﻟﺘﻌﻮﺩﻥ‬ ‫ﺃﺭﺿﻨﺎ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻟﻨﺨﺮﺟﻨﻜﻢ‬ ‫ﻟﺮﺳﻠﻬﻢ‬ ‫ﻛﻔﺮﻭﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭﻗﺎﻝ‬ 
rambu­rambunya telah hilang dari para da’i (juru dakwah) pada zaman
sekarang ini. Kemudian kami cantumkan keterangan­keterangan ini ­­­
‫ﻣﻠﺘﻨﺎ‬ ‫ﻓﻲ‬
meskipun perkataan tersebut telah jelas ­­­ dengan tujuan untuk Dan orang­orang kafir mengatakan kepada Rosul­rosul mereka:
menutup jalan bagi orang­orang yang hendak mengail di air keruh; yang Kami pasti akan mengusir kalian dari wilayah kami atau kalian
selalu mencari­cari ungkapan­ungkapan yang bersifat umum dan hal­hal
harus kembali kepada millah kami … (Ibrohim: 13)
yang dapat memperkuat tuduhan mereka bahwa kami beraqidah
khwaarij.
Millah Ibrohim 53 Millah Ibrohim 54
Dan Alloh ta’aalaa menceritakan tentang kaumnya Syu’aib:  Maka orang muslim harus memusuhi musuh­musuh Alloh
ta’aalaa, menampakkan permusuhan kepada mereka,
‫ﻟﺘﻌﻮﺩﻥ‬ ‫ﺃﻭ‬ ‫ﻗﺮﻳﺘﻨﺎ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻣﻌﻚ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺷﻌﻴﺐ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻟﻨﺨﺮﺟﻨﻚ‬  menjauhkan diri dari mereka sejauh­jauhnya, dan tidak
‫ﻣﻠﺘﻨﺎ‬ ‫ﻓﻲ‬ boleh berwalaa’ kepada mereka atau bergaul dengan mereka
atau berbaur dengan mereka…” (Ad Duror As Sunniyah,
Kami benar­benar akan mengusirmu dan orang­orang yang
juz Jihad, hal. 221)
beriman bersamamu dari wilayah kami wahai Syu’aib atau kalian
harus kembali kepada millah kami…(Al A’roof: 88) Dan di tempat lain Alloh ta’aalaa menceritakan
tentang millah Ibrohim: 
Dan Alloh ta’aalaa menceritakan tentang kisah ash­haabul
kahfi (orang­orang yang menyelamatkan diri ke goa), ‫ﻓﺈﻧﻬﻢ‬  ‫ﺍﻷﻗﺪﻣﻮﻥ‬ ‫ﻭﺁﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻓﺮﺃﻳﺘﻢ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ 
sesungguhnya mereka mengatakan: 
‫ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﺭﺏ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻟﻲ‬ ‫ﻋﺪﻭ‬
‫ﻭﻟﻦ‬ ‫ﻣﻠﺘﻬﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻳﻌﻴﺪﻭﻛﻢ‬ ‫ﺃﻭ‬ ‫ﻳﺮﺟﻤﻮﻛﻢ‬ ‫ﻋﻠﻴﻜﻢ‬ ‫ﻳﻈﻬﺮﻭﺍ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺇﻧﻬﻢ‬  Ibrohim mengatakan: Tahukah kalian apa yang kalian ibadahi. Baik
‫ﺃﺑﺪﺍ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﺗﻔﻠﺤﻮﺍ‬ kalian maupun bapak­bapak kalian yang terdahulu. Sesungguhnya
mereka itu adalah musuhku kecuali Robb semesta alam. (Asy
Sesungguhnya jika kalian nampak oleh mereka niscaya mereka
Syu’aroo’: 75­77)
melempari kalian dengan batu atau mengembalikan kalian kepada
millah mereka dan dengan demikian kalian tidak akan beruntung Dan di tempat yang lain Alloh ta’aalaa berfirman: 
selamanya. (Al Kahfi: 20)
‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﺍء‬ ‫ﺇﻧﻨﻲ‬ ‫ﻭﻗﻮﻣﻪ‬ ‫ﻷﺑﻴﻪ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻭﺇﺫ‬ 
Dan bukankah permusuhan mereka terhadap para Rosul itu
memuncak hanya setelah para Rosul itu mencaci diin ‫ﺳﻴﻬﺪﻳﻦ‬ ‫ﻓﺈﻧﻪ‬ ‫ﻓﻄﺮﻧﻲ‬
mereka, membodoh­bodohkan akal mereka dan mencela Dan ingatlah ketika Ibrohim mengatakan kepada bapak dan
ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka.” (Dari Ad kaumnya: Sesungguhnya aku baroo’ kepada kalian dan kepada apa
Duror, juz Jihad, hal. 208) yang kalian ibadahi kecuali Yang menciptakanku, karena
sesungguhnya Dia akan menunjukiku. (Az Zukhruf: 26­27)
Dan Syaikh Sulaimaan bin Samhaan mengatakan
mengenai ayat yang terdapat dalam surat Al Mumtahanah Syaikh Al ‘Allaamah ‘Abrur Rohmaan bin Hasan
juga: “Inilah millah Ibrohim yang Alloh ta’aalaa maksudkan bin Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab rh
dalam firmanNya yang berbunyi:  mengatakan: “Dan Alloh ta’aalaa telah mewajibkan baroo’
‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫ﺳﻔﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻣﻠﺔ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻳﺮﻏﺐ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ terhadap kesyirikan dan orang­orang yang berbuat syirik,
serta mengkufuri, memusuhi, membenci dan jihad terhadap
Dan tidak ada orang yang membenci millah Ibrohim kecuali mereka:
orang yang membodohi dirinya sendiri. (Al Baqoroh: 130)

Millah Ibrohim 55 Millah Ibrohim 56


‫ﻟﻬﻢ‬ ‫ﻗﻴﻞ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﻏﻴﺮ‬ ‫ﻗﻮﻻ‬ ‫ﻇﻠﻤﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻓﺒﺪﻝ‬ seorang muslim terhadap sesembahan­sesembahan, manhaj­
manhaj dan syariat­syariat orang­orang kafir yang batil itu
Maka orang­orang dholim merubahnya dengan perkataan yang sendiri… adapun millah Ibrohim yang berarti memurnikan
tidak dikatakan kepada mereka. (Al Baqoroh: 59) ibadah hanya kepada Alloh ta’aalaa saja dan kufur terhadap
Maka merekapun berwalaa’, membantu dan menolong segala sesuatu yang kita ibadahi selain Alloh ta’aalaa, ini
orang­orang musyrik itu. Dan orang­orang musyrik itupun tidak boleh diakhirkan atau diundur… bahkan seharusnya
meminta bantuan kepada mereka untuk memusuhi orang­ tidak dimulai kecuali dengannya. Karena ini merupakan
orang beriman. Sehingga dalam rangka itu mereka kandungan laa ilaaha illallooh yang mencakup An Nafyu
membenci dan mencela orang­orang beriman. Dan (peniadaan) dan Al Itsbaat (penetapan). Dan ini adalah dasar
perbuatan­perbuatan ini semuanya membatalkan Islam 12 diin dan poros dakwah para Nabi dan Rosul. Dan untuk
sebagaimana yang diterangkan oleh Al Qur’an dan Sunnah menepis seluruh kerancuan ini, di sini saya akan terangkan
pada beberapa tempat. dua permasalah:
11  ­ Di sini ada sebuah syubhat yang dilontarkan banyak orang Pertama: Baroo’ kepada thoghut dan ilaah­ilaah
yang tergesa­gesa. Mereka mengatakan: Sesungguhnya (sesembahan­sesembahan) yang diibadahi selain Alloh
millah Ibrohim itu hanyalah dilakukan pada fase dakwah ta’aalaa serta kufur kepadanya. Hal ini tidak boleh
yang terakhir yang mana sebelumnya telah melalui proses diakhirkan atau diundur… bahkan ini harus ditunjukkan
dakwah dengan cara hikmah (bijaksana) dan berdebat dengan dan ditampakkan sejak langkah pertama.
cara yang paling baik. Dan seorang da’i (juru dakwah) tidak Kedua: Baroo’ kepada orang­orang musyrik ketika
boleh melaksanakan millah Ibrohim yang berarti baroo’ mereka tetap bersikukuh dalam kebatilan mereka. Dan
kepada musuh­musuh Alloh ta’aalaa dan kepada berikut ini perincian dan penjelasannya:
sesembahan­sesembahan mereka, dan kufur kepadanya,
serta menunujukkan permusuhan dan kebencian kepada 13 Masalah pertama: yaitu kufur kepada thoghut yang
mereka kecuali setelah menempuh seluruh tata cara yang diibadahi selain Alloh ta’aalaa. Baik thoghut itu berupa
lembut dan hikmah.. mengenai persoalan ini kami jawab ­­­ berhala dari batu atau matahari atau bulan atau kuburan
wabillaahit taufiiq­­­: Kerancuan ini sebenarnya muncul dari atau pohon atau hukum dan undang­undang buat
ketidak jelasan mereka dalam memahami millah Ibrohim manusia… millah Ibrohim dan dakwah para Nabi dan Rosul
dan karena mencampur adukkan antara metode dakwah menuntut untuk menunjukkan sikap kufur kepada semua
kepada orang­orang kafir pada tahap permulaan dengan sesembahan tersebut, serta menampakkan permusuhan dan
metode dakwah kepada orang­orang kafir yang kebencian kepadanya, membodoh­bodohkannya,
membangkang… dan juga perbedaan antara semua itu merendahkan nilainya, dan membongkar kepalsuan,
(sikap terhadap orang­orang musyrik­pentj.) dengan sikap kekurangan serta cacatnya sejak langkah pertama. Dan

Millah Ibrohim 57 Millah Ibrohim 58


beginilah langkah para Nabi ketika memulai dakwah kepada Dan sebagaimana firmanNya mengenai kaumnya
kaum mereka, yaitu mengatakan:  Ibrohim: 
‫ﺍﻟﻄﺎﻏﻮﺕ‬ ‫ﺍﺟﺘﻨﺒﻮﺍ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺍﻋﺒﺪﻭﺍ‬ ‫ﻓﺘﻰ‬ ‫ﺳﻤﻌﻨﺎ‬ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﻟﻤﻦ‬ ‫ﺇﻧﻪ‬ ‫ﺑﺂﻟﻬﺘﻨﺎ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﻓﻌﻞ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ 
Beribadahlah kalian kepada Alloh dan jauhilah thoghut. (An Nahl: ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﻳﻘﺎﻝ‬ ‫ﻳﺬﻛﺮﻫﻢ‬
36)
Mereka mengatakan: Siapa yang melakukan ini terhadap ilaah­
Termasuk dalam hal ini adalah firman Alloh ta’aalaa yang ilaah (sesembahan­sesembahan) kita, sesungguhnya dia benar­
menerangkan tentang millah Ibrohim AS.  benar termasuk orang­orang yang dholim. Mereka mengatakan:
Kami mendengar ada seorang pemuda yang menyebut mereka
‫ﻓﺈﻧﻬﻢ‬  ‫ﺍﻷﻗﺪﻣﻮﻥ‬ ‫ﻭﺁﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻓﺮﺃﻳﺘﻢ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬  (ilaah­ilaah kita), ia dipanggil dengan nama Ibrohim. (Al
‫ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﺭﺏ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻟﻲ‬ ‫ﻋﺪﻭ‬  Ambiyaa’: 59­60)

Ibrohim mengatakan: Tahukah kalian apa yang kalian ibadahi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa: 
Kalian dan juga bapak­bapak kalian terdahulu. Sesungguhnya
mereka itu adalah musuhku kecuali Robb semesta alam. (Asy­
‫ﻳﺬﻛﺮﻫﻢ‬
Menyebut mereka (ilaah­ilaah kita).
Syuuroo: 75­77)
Maksudnya adalah mencela, mengejek dan menghina
Dan firman Alloh ta’aalaa yang terdapat dalam surat mereka. Al Qur’an dan Sunnah penuh dengan dalil­dalil
Al An’aam yang berbunyi:  yang menunjukkan tentang masalah ini. Dan cukuplah bagi
kita apa yang dilakukan oleh Nabi SAW di Mekah sebagai
‫ﺗﺸﺮﻛﻮﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﻱء‬ ‫ﺇﻧﻲ‬ ‫ﻗﻮﻡ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ petunjuk. Bagaimana beliau membodoh­bodohkan ilaah­ilaah
Ia mengatakan: Wahai kaumku sesungguhnya aku baroo’ terhadap (sesembahan­sesembahan) orang­orang Quroisy, dan beliau
apa yang kalian sekutukan. (Al An’aam: 78) menunjukkan sikap baroo’ beliau terhadap ilaah­ilaah
Dan firmanNya SWT:  tersebut, serta kufur terhadapnya sampai­sampai mereka
menyebut beliau sebagai ash soobi’iy.
‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﺍء‬ ‫ﺇﻧﻨﻲ‬ ‫ﻭﻗﻮﻣﻪ‬ ‫ﻷﺑﻴﻪ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻭﺇﺫ‬  Dan jika engkau ingin mempertegas dan meyakinkan
‫ﺳﻴﻬﺪﻳﻦ‬ ‫ﻓﺈﻧﻪ‬ ‫ﻓﻄﺮﻧﻲ‬  mengenai masalah ini silahkan kaji dan renungkan ayat­ayat
Al Qur’an yang makkiy (turun sebelum hijroh ke Madinah).
Dan ingatlah ketika Ibrohim mengatakan kepada bapak dan
Yang mana setiap kali turun kepada Nabi SAW beberapa
kaumnya: Sesungguhnya aku baroo’ dari apa yang kalian ibadahi
ayat saja akan segera tersebar ke timur, ke barat, ke utara
selain yang menciptakanku, sesungguhnya DIA akan memberi
petunjuk kepadaku. (Az Zukhruf: 26­27) dan ke selatan. Dan menjadi bahan pembicaraan di pasar­
pasar, di majlis­majlis dan di pertemuan­pertemuan.. dan

Millah Ibrohim 59 Millah Ibrohim 60


ayat­ayat tersebut berbicara kepada orang­orang Arab untuk menghidari fitnah (bencana/kerusakan) … padahal
dengan bahasa mereka yang dapat dipahami.. dengan jelas fitnah apakah yang lebih besar dari pada menutup­nutupi
dan gamblang ayat­ayat tersebut membodoh­bodohkan tauhid dan menipu manusia tentang diin mereka. Dan
ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka, dan yang kemaslahatan apakah yang lebih besar dari pada
paling utama adalah laata, uzzaa dan yang ketiga adalah menegakkan millah Ibrohim serta menunjukkan sikap
manaat, yang merupakan ilaah­ilaah terbesar pada zaman itu. berwalaa’ kepada diin Alloh ta’aalaa dan permusuhan kepada
Dan ayat­ayat itu menyatakan baroo’ terhadap ilaah­ilaah thoghut yang diibadahi dan ditaati selain Alloh ta’aalaa. Dan
tersebut, tidak menyetujui atau meridloinya dan tidak pula apabila kaum muslimin tidak mendapatkan ujian dalam
menyembunyikan sedikitpun dari sikap­sikap semua itu…. rangka melaksanakan itu semua, juga apabila pengorbanan
Karena beliau hanyalah seorang pemberi peringatan. itu tidak dipersembahkan dalam rangka menjalankan itu
Maka orang­orang yang menempatkan diri di bidang semua, lalu untuk apa ujian itu akan terjadi… maka kufur
dakwah pada zaman sekarang ini, mereka perlu untuk terhadap thoghut itu adalah kewajiban bagi setiap muslim,
yang merupakan setengah dari syahaadatul Islaam… dan
merenungkan ayat­ayat tersebut baik­baik, dan banyak
mengevaluasi diri …karena gerakan dakwah yang ingin mengumumkan hal itu, menunjukkan serta
berjuang untuk memenangkan diin Alloh ta’aalaa namun dia menampakkannya adalah kewajiban besar juga yang harus
melemparkan prinsip yang pokok ini kebelakang disampaikan secara terang­terangan oleh seluruh jamaah­
punggungnya, tidak akan mungkin berjalan sesuai dengan jamaah Islam atau minimal oleh sekelompok orang dari
manhaj para Nabi dan Rosul… dan lihatlah pada zaman ini setiap jamaah, sehingga hal ini menjadi terkenal dan
kita menghadapi tersebarnya syirik berupa berhukum tersebar, serta menjadi simbol dan ciri khas bagi gerakan­
kepada undang­undang dan hukum buatan manusia. Maka gerakan dakwah tersebut, sebagaimana Nabi SAW dulu.
dakwah ini harus, dan tidak boleh tidak, untuk meneladani Bukan hanya ketika berkuasa saja, akan tetapi juga ketika
NabiNya dalam mengikuti millah Ibrohim dengan cara dalam keadaan lemah dan tertindas. Sehingga beliau
dituding, diwaspadai dan dikatakan telah memusuhi ilaah­
membodoh­bodohkan undang­undang tersebut,
ilaah (sesembahan­sesembahan) dan lain­lain… dan sungguh
menyebutkan dan mengungkapkan kekurangan­
kekurangannya kepada menusia, menyatakan permusuhan kami heran, kemaslahatan dakwah apakah yang ditangisi
kepadanya serta mendakwahkan itu semua kepada manusia oleh para da’i (juru dakwah) tersebut. Dan diin apakah yang
… kalau tidak, lalu kapan kebenaran ini akan nampak, dan ingin mereka tegakkan serta perjuangkan, sedangkan rata­
bagaimana manusia dapat memahami diin mereka dengan rata mereka gemar memuji undang­undang buatan manusia
benar, serta dapat membedakan antara yang haq dan yang ­­­ dan sungguh ini adalah musibah ­­­ dan sebagian mereka
batil dan antara musuh dan waliy (kawan)… dan mungkin menyanjung dan memberikan kesaksian atas kesuciannya.
mayoritas orang berdalih dengan kemaslahatan dakwah dan Dan banyak di antara mereka yang bersumpah untuk
menghormati dan mematuhi butir­butir dan ketentuan­

Millah Ibrohim 61 Millah Ibrohim 62


ketentuannya. Yang bertolak belakang dengan prinsip dan Dan Syaikh Hamad bin ‘Atiiq rh dalam buku
jalan yang seharusnya ditempuh. Maka sebagai ganti dari Sabiilun Najaat Wal Fikaak mengatakan mengenai ayat: 
menampakkan dan menunjukkan permusuhan serta
kekufuran terhadapnya, mereka menunjukkan sikap walaa' ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﻤﺎ‬ ‫ﻣﻨﻜﻢ‬ ‫ﺑﺮءﺍﺅﺍ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬
dan ridlo kepadanya. Maka apakah orang­orang semacam Sesungguhnya kami baroo’ kepada kalian dan kepada apa yang
mereka ini bisa dikatakan sedang menyebarkan tauhid dan kalian ibadahi selain Alloh. (Al Mumtahanah: 4)
menegakkan diin?! Hanya kepada Alloh lah kita mengadu…
Ia mengatakan: “Dan di sini ada poin penting yaitu
Permasalah menampakkan dan menunjukkan (baroo’ bahwasanya Alloh ta’aalaa lebih mendahulukan sikap baroo’
dan permusuhan terhadap ilaah­ilaah selain Alloh dan terhadap orang­orang musyrik dan orang­orang yang
thoghut) ini, lain dengan permasalahan mengkafirkan beribadah kepada selain Alloh ta’aalaa dari pada sikap baroo’
penguasa yang bersikukuh menjalankan hukum selain terhadap berhala­berhala yang diibadahi selain Alloh
syariat Ar Rohmaan (Alloh yang Maha Pengasih) … karena ta’aalaa, kerena yang pertama itu lebih penting dari pada
permasalahan ini berkaitan dengan undang­undang atau yang kedua. Sebab sesungguhnya jika seseorang baroo’
syariat atau hukum yang berlaku, dihormati dan terhadap berhala namun tidak baroo’ terhadap orang­orang
dilaksanakan di kalangan manusia. yang beribadah kepadanya berarti dia belum melaksanakan
14 Masalah kedua: yaitu baroo’ kepada orang­orang kewajibannya. Dan adapun jika ia telah baroo’ kepada orang­
musyrik serta kufur terhadap mereka. Juga menunjukkan orang musyrik maka pasti baroo’nya sudah mencakup baroo’
permusuhan dan kebencian kepada mereka. terhadap sesembahan­sesembahan mereka. Dan demikian
pula firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi: 
Al ‘Allaamah Ibnul Qoyyim rh dalam buku
Ighootsatul Lahfaan mengatakan: “Dan tidak ada orang ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﺪﻋﻮﻥ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﻭﺃﻋﺘﺰﻟﻜﻢ‬ 
yang selamat dari syirik akbar ini kecuali orang yang Dan aku tinggalkan kalian dan apa­apa yang kalian ibadahi selain
memurnikan tauhidnya kepada Alloh ta’aalaa dan memusuhi Alloh. .. (Maryam: 48)
orang­orang musyrik karena Alloh ta’aalaa, dan beribadah
Dalam ayat ini lebih didahulukan meninggalkan mereka dari
kepada Alloh ta’aalaa dengan cara membenci mereka.” Dan
pada meninggalkan apa yang mereka sembah selain Alloh
ia (Ibnul Qoyyim) mengatakan bahwa permasalahan ini ­­­
ta’aalaa. Dan demikian pula firman Alloh ta’aalaa yang
yaitu masalah bersikap baroo’ terhadap orang­orang musyrik
berbunyi: 
­­­ dikatakan oleh Ibnu Taimiyah lebih utama dari pada
permasalahan yang pertama di atas (yaitu baroo’ terhadap ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﻋﺘﺰﻟﻬﻢ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﻓﻠﻤﺎ‬ 
sesembahan­sesembahan mereka).
Maka ketika ia meninggalkan mereka dan apa yang mereka ibadahi
selain Alloh… (Maryam: 49)

Millah Ibrohim 63 Millah Ibrohim 64


Dan firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi:  meninggalkan tauhid baik pokoknya maupun cabangnya
yang mengakibatkan iman yang ia ridloi tidak lurus. Karena
‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﺍﻋﺘﺰﻟﺘﻤﻮﻫﻢ‬ ‫ﻭﺇﺫ‬ dia tidak mencintai dan tidak membenci karena Alloh
Dan ingatlah ketika kalian meninggalkan mereka dan apa yang ta’aalaa, serta tidak bermusuhan dan berwalaa’ atas dasar
mereka ibadahi selain Alloh. (Al Kahfi: 16) keagungan Dzat yang telah menciptakannya dengan
sempurna. Dan semua (pemahaman) ini di ambil dari laa
Maka renungkanlah poin ini niscaya akan terbuka bagimu
ilaaha illallooh.” (Dari juz Jihad, hal. 681)
sebuah pintu menuju permusuhan dengan musuh­musuh
Alloh ta’aalaa. Karena betapa banyak orang yang tidak Dan dalam buku yang sama hal. 842 tapi dalam
berbuat syirik akan tetapi ia tidak memusuhi orang­orang risalah yang berbeda ia juga mengatakan: “Dan ibadah
yang berbuat syirik, sehingga ia tidak bisa dikatakan sebagai kepada Alloh ta’aalaa yang paling utama adalah membenci,
orang muslim karena dia tidak melaksanakan diin seluruh marah, memusuhi dan jihad terhadap musuh­musuh Alloh
Rosul.”8 ta’aalaa yang musyrik. Dengan ini seseorang dapat selamat
dari berwalaa’ kepada selain orang­orang beriman. Dan jika
Dan Syaikh ‘Abdul Lathiif bin ‘Abdur Rohmaan
dia tidak melakukannya berarti dia telah berwalaa’ kepada
dalam sebuah risalah yang terdapat dalam buku Ad Duror
mereka sesuai apa yang tidak ia lakukan itu. Maka
As Sunniyah mengatakan: “Dan seseorang kadang terbebas
waspadalah terhadap hal­hal yang dapat merobohkan Islam
dari kesyirikan dan mencintai tauhid akan tetapi dia
dan mencabut akarnya.”
melakukan kekurangan dengan tidak bersikap baroo’
terhadap orang­orang musyrik, serta tidak berwalaa’ dan Dan Sulaimaan bin Samhaan mengatakan: 
membela ahlut tauhiid. Maka berarti dia telah mengikuti ‫ﻳﺘﺠﻨﺐ‬ ‫ﻭﻟﻢ‬ ‫ﻳﺒﻐﺾ‬ ‫ﻭﻟﻢ‬ ‫ﻳﻮﺍﻝ‬  ‫ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ‬ ‫ﻳﻌﺎﺩ‬ ‫ﻟﻢ‬ ‫ﻓﻤﻦ‬ 
hawa nafsunya dan terjerumus ke dalam cabang kesyirikan
yang merobohkan diinnya dan apa yang dia bangun dan
‫ﺏ‬ ‫ﻣﻌﺮ‬ ‫ﻗﻮﻳﻢ‬ ‫ﻧﻬﺞ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻭﻟﻴﺲ‬  ‫ﻭﻟﻢ‬ 
‫ﺳﻨﺔ‬ ‫ﻣﻨﻬﺎﺝ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻓﻠﻴﺲ‬ 
8 Yang dimaksud Syaikh di sini adalah ­­­ walloohu a’lam ­­­ ia tidak ‫ﺃﺣﻤﺪ‬
memusuhi dan tidak membenci mereka baik secara global maupun
maka barangsiapa tidak memusuhi orang­orang musyrik dan tidak
secara terperinci, sampai meskipun dalam hati. Bahkan sebagai gantinya
ia memendam rasa cinta dan kasih sayang kepada mereka. Orang ..
semacam ini tidak diragukan lagi telah batal imannya dan telah berwalaa’ atau membenci atau memusuhi …
meninggalkan diin seluruh Rosul. Alloh berfirman:  maka dia tidak berada di atas manhaj sunnah Ahmad (Nabi
‫ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺣﺎﺩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻮﺍﺩﻭﻥ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮ‬ ‫ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ‬ ‫ﻗﻮﻣﺎ‬ ‫ﺗﺠﺪ‬ ‫ﻻ‬ Muhammad)..
dan dia tidak berada di atas jalan yang lurus yang diturunkan di
Kamu tidak akan mendapatkan sebuah kaum yang beriman kepada Alloh dan
hari akhir saling berkasih sayang dengan orang yang menentang Alloh dan
Arab..
RosulNya.
Millah Ibrohim 65 Millah Ibrohim 66
Dan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab rh (Dinukil dari Ad Duror).9
mengatakan: “Seorang muslim harus menyatakan bahwa Sulaimaan bin Samhaan mengatakan: 
dirinya adalah termasuk kelompok orang beriman, sehingga
ia menguatkan kelompok tersebut dan kelompok tersebut ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﺍﻻﻩ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﻭﻭﺍﻝ‬  ‫ﻣﺤﻤﺪ‬ ‫ﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻋﺎﺩﻯ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﻓﻌﺎﺩ‬ 
menguatkan dirinya, serta menggentarkan thoghut yang ‫ﻣﻬﺘﺪ‬  ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﺤﺐ‬ ‫ﻭﺃﺣﺐ‬ 
mana mereka tidak akan memusuhinya dengan keras
sampai dia menyatakan permusuhannya tersebut kepada
‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﺒﻐﺾ‬ ‫ﻭﺃﺑﻐﺾ‬  ‫ﻣﺆﻣﻨﺎ‬ 
mereka dan bahwasanya dia termasuk kelompok yang ‫ﺍﻟﺘﻤﺮﺩ‬  ‫ﻭﺍﻟﺒﻐﺾ‬ ‫ﺍﻟﺤﺐ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ 
memerangi mereka.” (dari Majmuu’atut Tauhiid) ‫ﻭﻣﻌﺘﺪ‬ ‫ﻏﺎﻭ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﻟﺒﺮﺍ‬ ‫ﻛﺬﺍ‬  ‫ﻭﺍﻟﻮﻻ‬
Syaikh Husain dan Syaikh ‘Abdulloh, keduanya maka musuhilah orang­orang yang memusuhi diin Muhammad..
anak dari Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab, dan berwalaa’lah kepada orang­orang yang berwalaa’ kepadanya
keduanya ditanya mengenai orang yang masuk Islam dan dari kalangan orang­orang yang mendapat petunjuk..
dia mencintai Islam dan para pemeluknya, akan tetapi dia dan cintailah orang yang beriman atas dasar cinta kepada Alloh
tidak memusuhi orang­orang musyrik atau dia memusuhi ta’aalaa ..
mereka tapi tidak mengkafirkan mereka, maka di antara isi dan bencilah orang yang membangkang atas dasar benci karena
jawaban keduanya berbunyi: “Barangsiapa mengatakan; Alloh..
Saya tidak memusuhi orang­orang musyrik, atau memusuhi dan diin itu tidak lain adalah, cinta, benci dan walaa’..
mereka tapi tidak mengkafirkan mereka, maka dia bukan begitu pula baroo’ kepada setiap orang yang menyeleweng dan
orang muslim. Dan dia termasuk orang­orang yang melampaui batas..
dikatakan oleh Alloh ta’aalaa dalam firmanNya yang
Ia juga mengatakan: 
berbunyi: 
‫ﻳﺘﺨﺬﻭﺍ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻭﻳﺮﻳﺪﻭﻥ‬ ‫ﺑﺒﻌﺾ‬ ‫ﻭﻧﻜﻔﺮ‬ ‫ﺑﺒﻌﺾ‬ ‫ﻧﺆﻣﻦ‬ ‫ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ‬  ‫ﻳﻜﻔﺮ‬ ‫ﻭﻳﺤﻚ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻟﻌﺎﺩﻳﺖ‬  ‫ﻓﻴﻤﺎ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺻﺪﻗﺖ‬ ‫ﻟﻮ‬ ‫ﻧﻌﻢ‬ 
‫ﻟﻠﻜﺎﻓﺮﻳﻦ‬ ‫ﻭﺃﻋﺘﺪﻧﺎ‬ ‫ﺣﻘﺎ‬ ‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫ﻫﻢ‬ ‫ﺃﻭﻟﺌﻚ‬ ‫ﺳﺒﻴﻼ‬ ‫ﺫﻟﻚ‬ ‫ﺑﻴﻦ‬  ‫ﺗﻨﺼـﺮ‬ ‫ﻭﻟﻠﻜﻔﺮ‬ ‫ﺗﻬﺎﺟﻴﻬﻢ‬ ‫ﻭﻟﻤﺎ‬  ‫ﺯﻋﻤـﺘﻪ‬ 
‫ﻣﻬﻴﻨﺎ‬ ‫ﻋﺬﺍﺑﺎ‬ ‫ﺗﺬﻛـﺮ‬ ‫ﻫﻨﺎﻙ‬ ‫ﺑﺄﺷﺮﺍﻁ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬  ‫ﺳﺮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺤﻖ‬ ‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﻭﻭﺍﻟﻴﺖ‬ 
‫ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ‬ ‫ﺍﻟﻨﺺ‬ ‫ﺟﺎءﻧﺎ‬ ‫ﺑﺬﺍ‬  ‫ﻭﺟﻬـﺮﺓ‬ 
Dan mereka mengatakan; Kami beriman dengan sebagian kitab dan
kafir dengan sebagian yang lain, dan mereka hendak menempuh ‫ﺍﻟﻤﻘﺮﺭ‬  ‫ﻗﻠﺖ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻗﺪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻓﻤﺎ‬ 
jalan antara hal itu. Mereka itu adalah orang­orang yang benar­ ‫ﻭﺃﻇﻬﺮﻭﺍ‬ ‫ﺃﺗﻮﻩ‬ ‫ﻓﻴﻤﺎ‬ ‫ﻭﺗﻀﻠﻴﻠﻬﻢ‬  ‫ﻣﺴﻠﻢ‬
benar kafir. Dan Kami telah siapkan bagi orang­orang kafir siksaan
yang menghinakan. (An Nisaa’: 151)
9 Lihat catatan kaki sebelumnya.
Millah Ibrohim 67 Millah Ibrohim 68
‫ﻭﺗﺠﻬﺮ‬ ‫ﻟﺬﺍﻙ‬ ‫ﺳﺮﺍ‬ ‫ﻭﺗﺪﻋﻮﻫﻤﻮﺍ‬  ‫ﻣﻮﻃـﻦ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ‬ ‫ﻣﺒﺎﻳﻨﺔ‬  Tentu tidak kami katakan bahwa menunjukkan baroo’
dan permusuhan ini dilakukan kepada semua orang
‫ﺗﺸﻌﺮ‬ ‫ﻟﻮﻛﻨﺖ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻭﻣﻠﺔ‬  ‫ﺗﺴﻔﻴﻪ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺟﻬﺮﺍ‬ ‫ﻭﺗﻜﻔﻴﺮﻫﻢ‬  musyrik sekalipun kepada orang­orang mu­allaf (yang ingin
‫ﺭﺃﻳﻬﻢ‬  dijinakkan hatinya), atau kepada orang­orang yang
menunjukkan kecondongannya untuk menerima Islam dan
‫ﺑﻴﻦ‬ ‫ﺑﺎﻟﺘﻮﺣﻴﺪ‬ ‫ﻭﺗﺼﺪﻉ‬  tidak menunjukkan permusuhan kepada diin Alloh ta’aalaa.
‫ﻇﻬﻮﺭﻫـﻢ‬  Meskipun baroo’ dan permusuhan terhadap semua orang
‫ﺍﻟﺤﻨﻴﻔﻲ‬ ‫ﺍﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﻓﻬﺬﺍ‬  musyrik di dalam hati itu wajib ada, sampai orang musyrik
tersebut membersihkan diri dari kesyirikannya. Namun
‫ﻭﺍﻟﻬـﺪﻯ‬ menampakkan, menunjukkan dan menyatakannya secara
ya, kalau pengakuanmu kepada Alloh itu benar­benar tulus.. terang­terangan kepada orang­orang kafir seperti mereka ini
tentu engkau memusuhi orang yang kafir kepada Alloh.. lain permasalahannya. Bahkan kepada orang­orang yang
dan tentu engkau berwalaa’ kepada ahlul haq baik secara sombong dan dholim sekalipun, untuk pertama kali mereka
sembunyi­sembunyi maupun secara terang­terangan.. didakwahi agar taat kepada Alloh ta’aalaa dengan cara yang
dan tentu engkau tidak membenci mereka, dan tentu engkau tidak hikmah (bijaksana) dan mau’idhoh hasanah (nasehat yang baik).
membela kekafiran.. Jika mereka menerima maka mereka adalah ikhwan­ikhwan
karena tidak semua orang yang mengatakan sebagaimana yang kita yang harus kita cintai sesuai dengan ketaatan mereka
engkau katakan berarti ia muslim.. kepada Alloh ta’aalaa. Hak mereka sama dengan hak kita dan
akan tetapi ia harus memenuhi syarat­syarat yang ada.. kewajiban mereka sama dengan kewajiban kita. Tapi jika
yaitu harus berseberangan dengan orang­orang kafir di setiap mereka menolak padahal telah diterangkan secara jelas,
tempat.. mereka sombong dan tetap bersikukuh dengan kebatilan
dalam hal ini telah datang kepada kita nash yang shohiih.. dan kesyirikan mereka, dan mereka berdiri dalam barisan
dan mengkafirkan mereka secara terang­terangan serta membodoh­ yang memusuhi diin Alloh ta’aalaa, maka tidak ada lagi
bodohkan akal mereka.. lemah lembut dan mudaahanah (kompromi) dengan
dan menyesatkan apa yang mereka kerjakan serta apa yang mereka mereka… namun kewajiban kita ketika itu adalah
tunjukkan.. menunjukkan dan menampakkan baroo’ kepada mereka…
dan menyatakan tauhid dengan terang­terangan di hadapan
dan di sini harus dibedakan antara keinginan untuk
mereka..
memberi hidaayah kepada orang­orang musyrik dan kafir,
dan engkau dakwahkan hal itu kepada mereka baik secara
berusaha merekrut orang untuk menjadi pembela Islam,
sembunyi­sembunyi maupun secara terang­terangan..
lemah lembut dalam penyampaian, hikmah dan mau’idhoh
inilah diin yang haniif (lurus), kebenaran..
hasanah dan antara permasalahan cinta, benci, walaa’ dan
dan millah Ibrohim jika engkau menyadari..
bermusuhan atas dasar diin Alloh ta’aalaa. Karena banyak

Millah Ibrohim 69  Millah Ibrohim 70


orang yang mencampur adukkan masalah ini sehingga Maka katakanlah kepadanya dengan perkataan yang lembut supaya
mereka merasa rancu dengan banyak nash, seperti nash dia mengambil pelajaran atau merasa takut..(Toohaa: 44)
yang berbunyi:  Maka beliaupun memulai dengan kata­kata yang lembut
‫ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻓﺈﻧﻬﻢ‬ ‫ﻗﻮﻣﻲ‬ ‫ﺍﻫﺪ‬ ‫ﺍﻟﻠﻬﻢ‬ mengikuti perintah Alloh ta’aalaa. Beliau mengatakan: 
Ya Alloh, berilah petunjuk kaumku karena sesungguhnya mereka ‫ﻓﺘﺨﺸﻰ‬ ‫ﺭﺑﻚ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﻭﺃﻫﺪﻳﻚ‬ ‫ﺗﺰﻛﻰ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﻟﻚ‬ ‫ﻫﻞ‬
itu tidak mengetahui.
Apakah kamu mau mensucikan diri dan saya tunjukkan kamu
Dan nash­nash yang lain. kepada Robb mu sehingga kamu takut kepadaNya..
Dan Ibrohim telah baroo’ kepada orang yang paling Lalu beliau menunjukkan ayat­ayat dan bukti­bukti
dekat dengannya ketika ternyata orang yang paling dekat (mu’jizat)… lalu ketika Fir’aun menunjukkan pendustaan
tersebut bersikukuh dengan kesyirikan dan kekafirannya. dan penolakan serta bersikukuh dengan kebatilan, maka
Alloh ta’aalaa berfirman tentang beliau:  Musapun berkata kepadanya, sebagaimana yang Alloh
‫ﻣﻨﻪ‬ ‫ﺗﺒﺮﺃ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﻋﺪﻭ‬ ‫ﺃﻧﻪ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﺗﺒﻴﻦ‬ ‫ﻓﻠﻤﺎ‬  ta’aalaa ceritakan: 
Maka ketika jelas baginya bahwasanya dia (yaitu bapaknya) itu ‫ﺍﻷﺭﺽ‬  ‫ﺍﻟﺴﻤﺎﻭﺍﺕ‬ ‫ﺭﺏ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻫﺆﻻء‬ ‫ﺃﻧﺰﻝ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻋﻠﻤﺖ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬ 
musuh Alloh iapun baroo’ kepadanya. (At Taubah: 114)
‫ﻣﺜﺒﻮﺭﺍ‬ ‫ﻳﺎﻓﺮﻋﻮﻥ‬ ‫ﻷﻇﻨﻚ‬ ‫ﻭﺇﻧﻲ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺑﺼﺎﺋ‬ 
Hal itu beliau lakukan setelah beliau mendakwahinya
dengan hikmah dan mau’idhoh hasanah. Engkau dapatkan Sungguh kamu telah mengetahui mereka itu, kecuali Robb langit
beliau mengatakan kepada bapaknya:  dan bumi, tidaklah menurunkan keterangan­keterangan dan
sesungguhnya aku menyangkamu sebagai orang yang akan binasa
‫ﺍﻟﻌﻠﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺟﺎءﻧﻲ‬ ‫ﻗﺪ‬ ‫ﺇﻧﻲ‬ ‫ﺃﺑﺖ‬ ‫ﻳﺎ‬ wahai fir’aun. (Al Isroo’:102)
Wahai bapakku sesungguhnya telah datang kepadaku ilmu.. Bahkan beliau mendo’akan kecelakaan untuk mereka
(Maryam: 43)  dengan doa yang berbunyi: 
‫ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﺬﺍﺏ‬ ‫ﻳﻤﺴﻚ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺃﺧﺎﻑ‬ ‫ﺇﻧﻲ‬ ‫ﺃﺑﺖ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ‬ ‫ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻭﺃﻣﻮﺍﻻ‬ ‫ﺯﻳﻨﺔ‬ ‫ﻭﻣﻸﻩ‬ ‫ﻓﺮﻋﻮﻥ‬ ‫ﺁﺗﻴﺖ‬ ‫ﺇﻧﻚ‬ ‫ﺭﺑﻨﺎ‬ 
Wahai bapakku sesungguhnya aku takut jika engkau tersentuh ‫ﻭﺍﺷﺪﺩ‬ ‫ﺃﻣﻮﺍﻟﻬﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﻃﻤﺲ‬ ‫ﺭﺑﻨﺎ‬ ‫ﺳﺒﻴﻠﻚ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻟﻴﻀﻠﻮﺍ‬ ‫ﺭﺑﻨﺎ‬ 
siksaan dari Ar Rohmaan.. (Maryam: 45)
‫ﺍﻷﻟﻴﻢ‬ ‫ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ‬ ‫ﻳﺮﻭﺍ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﻳﺆﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬
Dan demikian pula Musa dengan Fir’aun... setelah Alloh
ta’aalaa mengutusnya dan berfirman:  Wahai Robb kami sesungguhnya Engkau telah memberi kepada
Fir’aun dan kaumnya berupa perhiasan dan harta di dalam
‫ﻳﺨﺸﻰ‬ ‫ﺃﻭ‬ ‫ﻳﺘﺬﻛﺮ‬ ‫ﻟﻌﻠﻪ‬ ‫ﻟﻴﻨﺎ‬ ‫ﻗﻮﻻ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﻓﻘﻮﻻ‬  kehidupan dunia ini. Wahai Robb kami, hancurkanlah harta benda

Millah Ibrohim 71 Millah Ibrohim 72


mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak mush­lihiin (para aktifis pembaharuan / reformer) setelah
beriman sampai mereka melihat siksa yang pedih. (Yuunus: 88) sebelumnya senantiasa mengawasi mereka dengan para
Oleh karena itu orang­orang yang mendengung­ aparat dari intel dan kepolisian… dan dalam waktu yang
dengungkan nash­nash tentang kelemah­lembutan, sama ia memberikan keleluasaan kepada semua orang yang
kesantunan dan kemudahan secara lepas, dan tidak memerangi diin Alloh ta’aalaa, serta memberikan
memahaminya sebagaimana mestinya serta meletakkannya kelonggaran kepada musuh­musuh Alloh ta’aalaa dan
tidak pada tempatnya, hendaknya mereka banyak memberikan kemudahan terhadap sarana­sarana yang
merenungkan dan memikirkan masalah ini, serta merusak kepada musuh­musuh Alloh ta’aalaa bahkan
memahaminya dengan baik.. jika mereka memang benar­ menyediakan media­media massa untuk menyiarkan
benar tulus ikhlas… kerusakan dan penyelewengan mereka. Serta mengeluarkan
undang­undang dan peraturan­peraturan untuk
15 Dan setelah itu hendaknya mereka memahami menghukum setiap orang yang menyerang El Yaasiq gaya
dengan baik, bahwasanya barangsiapa yang telah dinasehati barunya yang merupakan kesyirikan, atau orang yang
dengan berbagai macam cara dan yang kebanyakan menyatakan kekufuran dan baroo’nya terhadap undang­
menggunakan cara­cara yang lembut dan santun, baik undang tersebut atau menghinanya atau menerangkan
melalui surat atau buku atau secara langsung dan berhadap­ kebatilannya kepada manusia.. dan dia bersikukuh untuk
hadapan, yang dilakukan oleh para da’i (juru dakwah), dan menetapkannya sebagai sandaran hukum yang menjadi
telah dijelaskan kepadanya bahwasanya berhukum dengan pemutus perkara diantara manusia dalam masalah darah
selain apa yang diturunkan Alloh ta’aalaa itu kafir… dan dia (nyawa), harta dan sex (perkawinan) mereka, meskipun
telah memahami bahwasanya dia tidak boleh memutuskan hukum tersebut dipenuhi dengan kufrun bawwaah (kekafiran
perkara dengan selain syariat Alloh ta’aalaa … akan tetapi yang nyata).. dan dia tidak mau tunduk dengan syariat
meskipun demikian dia tetap bersikukuh dan Alloh ta’aalaa, dan dia tidak mau menjadikan syariat tersebut
menyombongkan diri… meskipun secara dhohir di berbagai sebagai landasan hukum padahal dia mengetahui hal itu
kesempatan dia tertawa dihadapan orang­orang yang merupakan kewajiban dan yang menjadi tuntutan mush­
malang itu dengan memberikan janji­janji kosong lagi dusta lihiin (para aktifis pembaharuan / reformer)… dengan orang
dan dengan kata­kata manis serta alasan­alasan yang lemah yang semacam ini kita tidak boleh bermudaahanah
dan palsu…sedangkan perbuatannya mendustakan (kompromi) atau berdamai atau menunjukkan sikap­sikap
ucapannya. Hal itu nampak dari sikap dia yang membiarkan yang baik atau menghormatinya dengan gelar­gelar yang ia
dan tinggal diam terhadap tumbuhnya kekafiran dan miliki atau mengucapkan selamat pada hari­hari besar dan
kerusakan di dalam negri dan di tengah­tengah manusia dari pada momen­momen tertentu atau menunjukkan walaa’
hari ke hari. Dan dia bersikap keras terhadap para da’i (juru kepadanya dan kepada pemerintahannya… namun tidak
dakwah) dan orang­orang yang beriman, dan menekan dikatakan kepadanya kecuali sebagaimana yang dikatakan

Millah Ibrohim 73 Millah Ibrohim 74


oleh Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya kepada pintunya. Sedangkan penguasa tersebut mencari dan
kaum mereka, yaitu; Sesungguhnya kami baroo’ terhadap membujuk mereka dengan harta dan yang lainnya. Adapun
kamu, terhadap undang­undangmu dan terhadap hukummu orang­orang yang mengaku mengikuti salaf pada hari ini,
yang merupakan kesyirikan, dan juga terhadap dari kalangan orang­orang yang diin mereka dipermainkan
pemerintahanmu yang kafir.. kami kufur (ingkar) terhadap oleh syetan, mereka mencari keuntungan dunia mereka
kalian.. dan telah nyata permusuhan dan kebencian antara dengan cara merusak diin mereka. Mereka mendatangi dan
kami dan kalian selama­lamanya sampai kalian kembali mencari­cari pintu penguasa sedangkan penguasa
kepada Alloh ta’aalaa dan tunduk serta patuh kepada menghinakan mereka dan berpaling dari mereka… dahulu
syariatNya semata.. dan juga termasuk dalam hal ini adalah salaf melarang masuk ke istana para penguasa yang dholim,
mengingatkan orang lain agar tidak berwalaa’, taat dan meskipun untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar
merasa tenang dengan mereka, dan agar tidak sekalipun, karena khawatir akan tertipu dengan mereka
memperbanyak jumlah mereka dengan cara menjadi sehingga ia akan bermudaahanah (kompromi) dengan mereka
pegawai­pegawai mereka dalam pekerjaan­pekerjaan yang atau berbaik­baikan dengan mereka karena mereka
dapat membantu kebatilan mereka atau memperkokoh memuliakannya, atau ia akan diam dan membiarkan
pemerintahan mereka, dan yang berfungsi menjaga atau sebagian kebatilan mereka. Dan para salaf dahulu
melaksanakan undang­undang mereka yang batil seperti memandang bahwasanya menjauhi dan mengasingkan diri
menjadi tentara, polisi, intel dan lain­lain… dari penguasa itu lebih baik, sebagai bentuk dari baroo’ dan
16 Dan sungguh sikap salaf terhadap para penguasa ingkar mereka terhadap tindakan­tindakan penguasa
mereka pada zaman mereka ­­­ yang mana para penguasa tersebut.. dan coba dengarkan apa yang dikatakan oleh
tersebut sama sekali tidak dapat disamakan dengan para Sufyaan Ats Tsauriy dalam suratnya kepada ‘Ibaad bin
thoghut jaman sekarang dan orang­orang yang semacam ‘Ibaad yang berbunyi: “Janganlah kamu mendekati atau
dengan mereka ­­­ adalah sikap yang tegas, jelas dan bersih.. 17 bergaul dengan para penguasa sedikitpun. Dan jangan
dan dimanakah posisi para da’i (juru dakwah) pada zaman sampai ada yang mengatakan kepadamu;(Lakukan saja)
kita sekarang ini jika dibandingkan dengan sikap para salaf supaya kamu dapat membela atau mempertahankan orang
tersebut… padahal para da’i tersebut sangat terkenal dan yang didholimi atau mengembalikan hak orang yang
para pengikut mereka bertepuk tangan untuk mereka… dan diambil secara dholim. Karena ini adalah tipu daya
padahal para salaf tersebut bukanlah lulusan dari fakultas­ iblis...yang dijadikan tangga (dalih) oleh para quroo’ (ahli Al
fakultas politik atau hukum. Dan mereka juga tidak Qur’an) yang bejat.” (Dari Siyarul A’laam An Nubalaa’
membaca surat­surat kabar atau majalah­majalah yang XIII/586 dan Jaami’u Bayaanil ‘Ilmi Wa Fadl­lihi I/179)
busuk dengan dalih untuk memahami tipu daya musuh… Lihatlah, Sufyaan Ats Stauriy rh mengatakan bahwa apa
namun demikian mereka lari dari penguasa dan pintu­ yang dikatakan oleh para da’i hari ini sebagai kemaslahatan
dakwah adalah “tipu daya iblis”. Dan beliau tidak

Millah Ibrohim 75 Millah Ibrohim 76


mengatakan kepada orang yang melakukannya sebagaimana bahkan di dalamnya terdapat undang­undang nasrani berkuasa…
yang dikatakan oleh banyak da’i zaman sekarang yang dan bukan nash yang datang dari Al Qur’an…
menghabiskan umur mereka untuk mengejar kemaslahatan sungguh celaka kalian wahai sekumpulan manusia yang telah
dakwah dan membela diin di sisi musuh­musuh dan orang­ terbuai dengan…
orang yang memerangi diin: “Tidak begitu wahai cinta perselisihan dan menyuap penguasa…
saudaraku!! Pertahankanlah posisimu dan dekatilah mereka Dan lihatlah Syaikh Muhammad bin ‘Abdul
supaya kamu dapat meraih kedudukan atau mendapatkan Wahhaab, beliau sering mengulangi perkataan Sufyaan Ats
kursi di kementerian atau di parlemen, dan supaya kamu Tsauriy yang berbunyi: “Barangsiapa bergaul dengan pelaku
dapat meringankan kedholiman atau dapat memberikan bid’ah, dia tidak akan selamat dari salah satu dari tiga hal:
manfaat kepada saudara­saudaramu. Jangan kamu biarkan
jabatan ini dipegang oleh orang­orang yang banyak maksiyat ­ Orang lain akan terkecoh dengan perbuatannya yang
dan orang­orang yang jahat sehingga mereka bergaul dengan pelaku bid’ah tersebut. Sedangkan dalam
memanfaatkannya dan… dan…” Namun beliau menyebut hadits disebutkan: 
hal ini sebagai tangga (dalih) para qurroo’ (ahli Al Qur’an) ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﺃﺟﺮ‬ ‫ﺃﺟﺮﻫﺎ‬ ‫ﻓﻠﻪ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬  ‫ﺳﻨﺔ‬ ‫ﺍﻹﺳﻼﻡ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺳﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬ 
yang bejat untuk meraih kesenangan dunia. Dan jika pada
zaman mereka saja seperti ini, lalu bagaimana dengan zaman ‫ﺷﻲء‬ ‫ﺃﺟﻮﺭﻫﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻨﻘﺺ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻏﻴﺮ‬ ‫ﻣﻦ‬ ٬‫ﺑﻌﺪﻩ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻋﻤﻞ‬ 
kita sekarang. Kami memohon kepada Alloh ta’aalaa ‫ﻭ‬ ‫ﻭﺯﺭﻫﺎ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﺳﻴﺌﺔ‬  ‫ﺳﻨﺔ‬ ‫ﺍﻹﺳﻼﻡ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺳﻦ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ 
kesejahteraan dan kami berlindung kepada Alloh ta’aalaa
dari kejahatan orang­orang zaman sekarang dan dari
‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻨﻘﺺ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻏﻴﺮ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻌﺪﻩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻋﻤﻞ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﺯﺭ‬ 
kejahatan tipu daya mereka. Semoga Alloh ta’aalaa ‫ﺷﻲء‬ ‫ﺃﻭﺯﺍﺭﻫﻢ‬
merahmati orang yang mengatakan:  Barangsiapa membuat sebuah kebiasaan baik dalam Islam maka dia
‫ﺩﺍﻥ‬ ‫ﻛﻔــﺮ‬ ‫ﻭﻛﻞ‬ ‫ﺍﻟﺸﻘﺎء‬ ‫ﻓﻴﻪ‬  ‫ﻣﻬﻄﻌﻴﻦ‬ ‫ﺗﺮﺍﻫﻢ‬ ‫ﻮﻡ‬ ‫ﻗ‬  mendapatkan pahala amalannya dan amalan orang­orang yang
‫ﻓﻲ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻧﺺ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬  ‫ﻟﻤﺠﻠـﺲ‬  mengikuti setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka
sedikitpun. Dan barangsiapa membuat sebuah kebiasaan yang
‫ﺍﻟﻘـﺮﺁﻥ‬  ‫ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ‬ ‫ﻗﺎﻧﻮﻥ‬ ‫ﻓﻴﻪ‬ ‫ﺑﻞ‬  jelek dalam Islam maka dia mendapatkan dosa dari
‫ﻭﺭﺷﻮﺓ‬ ‫ﺍﻟﺨﻼﻑ‬ ‫ﺣﺐ‬  ‫ﺣﺎﻛﻤﺎ‬  perbuatannya dan perbuatan orang yang mengikuti setelahnya
tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (Hadits ini
‫ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ‬  ‫ﻗﺪ‬ ‫ﻣﻌﺸﺮ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﺗﺒﺎ‬  diriwayatkan Muslim)
‫ﺃﺷـﺮﺑﻮﺍ‬ ­ Atau hatinya akan menganggapnya baik, sehingga ia
sebuah kaum kau lihat mereka bergegas­gegas menuju majlis… akan tergelincir, lalu dengan itu Alloh akan
yang di dalamnya terdapat kesengsaraan dan segala kekafiran yang memasukkannya ke dalam naar (neraka).
hina…
Millah Ibrohim 77 Millah Ibrohim 78
­ Atau dia akan mengatakan: Demi Alloh saya tidak akan Dan janganlah kalian rukuun (sedikit condong) kepada orang­
menghiraukan apa yang mereka katakan dan saya yakin orang dholim yang akan menyebabkan kalian disentuh naar (api
bahwa diriku akan tetap teguh. Padahal barang siapa neraka). Dan tidak ada wali (pelindung) bagi kalian selain Alloh
merasa aman dari hal­hal yang merusak diinnya sekejap kemudian kalian tidak akan mendapat pertolongan. (Huud: 113)
mata saja maka Alloh ta’aalaa akan merampas diinnya Maka tidak ada kemenangan bagi diin atau kemaslahatan
darinya.” (Dari Ad Duror As Sunniyah dan lain­lain) yang terletak pada berbagai mudaahanah (kompromi) dan
Jika bergaul dengan pelaku bid’ah yang jalan­jalan yang menyimpang ini, meskipun orang­orang
kebid’ahannya tidak sampai mengakibatkan kafir ­­­ menyangka demikian… kecuali jika sentuhan naar (api
sebagaimana yang dipahami dari berbagai perkataan mereka neraka) itu menurut mereka adalah kemaslahatan dakwah
­­­ saja mereka katakan seperti ini… lalu apa kiranya yang … maka sadarlah dari tidurmu dan janganlah kamu
akan mereka katakan mengenai bergaul dengan orang­orang terpengaruh oleh setiap orang yang berkicau dan
murtad dari kalangan penyembah undang­undang dan menggonggong.
orang­orang musyrik lainnya. Dan coba perhatikan 18 Para ahli tafsir mengatakan tentang firman Alloh
perkataannya pada poin ke tiga yang berbunyi ta’aalaa yang berbunyi: 
“sesungguhnya aku yakin bahwa diriku akan tetap teguh”
Dan berapa banyak para da’i pada zaman sekarang ini yang ‫ﺗﺮﻛﻨﻮﺍ‬ ‫ﻻ‬
berguguran lantaran hal ini. Maka carilah keselamatan dan
Janganlah kalian rukuun.
carilah keselamatan..
Ar Rukuun artinya adalah sedikit condong.
Yang jelas bagaimanapun Alloh ta’aalaa telah
membantah semua metode yang bengkok tersebut yang para Abul ‘Aaliyah berkata: “Dan janganlah kalian
pelakunya berangan­angan bahwa dengannya mereka akan condong kepada mereka dengan sepenuhnya dalam
dapat memenangkan diin ini. Maka Alloh ta’aalaa mencintai dan lemah­lembut dalam berbicara.”
menerangkan bahwasanya tidak ada kemenangan yang Dan Sufyaan Ats Tsauriy mengatakan: “Barangsiapa
dapat diharapkan dan tidak ada kemaslahatan diin sama mencairkan tinta atau merautkan pena atau mengambilkan
sekali yang terdapat pada mendekatkan diri kepada orang­ kertas untuk mereka maka dia telah terjerumus dalam
orang dholim. Dalam surat Huud yang telah membuat Nabi larangan tersebut.”
SAW beruban Alloh ta’aalaa berfirman: 
Syaikh Hamad bin ‘Atiiq berkata: “Alloh ta’aalaa
‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺭ‬ ‫ﻓﺘﻤﺴﻜﻢ‬ ‫ﻇﻠﻤﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺗﺮﻛﻨﻮﺍ‬ ‫ﻭﻻ‬  mengancam untuk menyentuhkan naar (api neraka) kepada
setiap orang yang rukuun (sedikit condong) kepada musuh­
‫ﺗﻨﺼﺮﻭﻥ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺃﻭﻟﻴﺎء‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﷲ‬  musuhNya meskipun hanya dengan berkata lembut.”

Millah Ibrohim 79 Millah Ibrohim 80


Dan Syaikh ‘Abdul Lathiif bin ‘Abdur Rohmaan ­­­ Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab
beliau juga termasuk salah seorang imam dakwah najdiyah mengatakan: ”Alloh…Alloh…Wahai saudara­saudaraku
salafiyah ­­­ setelah menyitir perkataan para ahli tafsir yang berpegang teguhlah kalian dengan pokok diin kalian. Dan
berkenaan dengan makna rukuun di atas, ia mengatakan: yang mana yang paling utama, pondasi dan kepalanya
“Hal itu karena dosa syirik itu merupakan tingkatan adalah syahadat laailaaha illallooh. Pahamilah artinya,
kemaksiatan kepada Alloh ta’aalaa yang paling tinggi. Lalu cintailah ia dan orang­orang yang melaziminya, dan
bagaimana jika selain itu ditambah dengan sesuatu yang jadikanlah mereka sebagai saudara­saudara kalian meskipun
lebih buruk lagi, seperti mengolok­olok ayat­ayat Alloh secara nasab (hubungan darah) mereka jauh darimu. Dan
ta’aalaa, mencampakkan hukum­hukum dan perintah­ kufurlah terhadap thoghut, musuhilah dan bencilah mereka
perintahNya, dan menyebut apa yang menyelisihi dan dan bencilah pula orang yang mencintai mereka. Atau
bertentangan denganNya sebagai keadilan, sedangkan Alloh debatlah dia kenapa dia tidak mengkafirkan mereka, atau
ta’aalaa, RosulNya dan orang­orang beriman mengetahui kenapa dia mengatakan; Apa peduliku dengan mereka, atau
bahwa itu semua adalah kekafiran, kebodohan dan kenapa dia mengatakan; Alloh ta’aalaa tidak membebaniku
kesesatan. Barangsiapa memiliki sedikit saja harga diri dan untuk mengurusi mereka. Karena orang ini telah membuat
hatinya masih ada kehidupan tentu dia akan tersinggung kebohongan atas nama Alloh… dan telah berbuat dosa yang
karena Alloh ta’aalaa, Rosul, kitab dan diinNya, dan tentu dia nyata. Karena sesungguhnya Alloh ta’aalaa telah
akan mengingkarinya dengan keras pada setiap pertemuan memerintahkan kepada setiap muslim agar membeci orang­
dan setiap majlis. Dan ini merupakan jihad yang mana tanpa orang kafir, dan mewajibkannya agar memusuhi dan
dengannya tidak akan terjadi jihad melawan musuh. Maka mengkafirkan mereka serta baroo’ terhadap mereka,
tunjukkanlah diin Alloh ta’aalaa dan senantiasalah saling meskipun mereka itu adalah bapak­bapak atau anak­anak
mengingatkan tentangnya, celalah apa yang menyelisihinya atau saudara­saudaranya. Oleh karena itu takutlah kepada
dan baroo’ kepadanya dan kepada pelakunya. Dan Alloh dan takutlah kepada Alloh…pegangiah itu semua
perhatikanlah sarana­sarana yang menjerumuskan kepada supaya kalian menjumpai Robb kalian dalam keadaan tidak
kerusakan yang sangat besar ini. Dan perhatikanlah dalil­ menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.” (Dari
dalil syar’iy yang menutup sarana­sarana tersebut. Majmuu’atut Tauhiid)
Kebanyakan manusia meskipun dia telah baroo’ kepadanya 19
Peringatan: Setelah ini semua, maka ketahuilah
dan kepada pelakunya namun mereka menjadi bala tentera bahwasanya pelaksanaan millah Ibrohim ini tidaklah
pemimpi mereka, ramah kepada pemimpin tersebut dan bertentangan dengan pelaksanaan sirriyyah (bergerak secara
menjaga kekuasaannya. Hanya kepada Alloh ta’aalaa sajalah sembunyi­sembunyi) dan kitmaan (menjaga rahasia) dalam
kita memohon pertolongan.” (Dari Ad Duror, juz Jihad, hal. berjuang untuk memenangkan diin..dan semua penjelasan
161) Demi Alloh, alangkah menakjubkannya beliau ini, ini juga tidaklah bertentangan dengan usaha besar yang
seolah­olah ia berbicara mengenai jaman kita sekarang ini.

Millah Ibrohim 81 Millah Ibrohim 82


ditempuh oleh Nabi SAW, dan dalil­dalilnya dari siiroh sedangkan terang­terangan itu dilakukan dalam
(sejarah) sangat banyak kalau mau dihitung… namun yang menyampaikan dakwah.
benar adalah sirriyyah ini harus diletakkan pada tempatnya
Kami menjelaskan masalah ini karena banyak orang,
yang sesuai… yaitu sirriyyah dalam membuat perencanaan baik dari kalangan murjifiin (orang­orang yang suka
dan dalam melakukan i'daad (persiapan). Adapun millah
melemahkan semangat) maupun orang­orang yang tidak
Ibrohim dan kufur terhadap thoghut serta terhadap manhaj­
memahami dakwah para Nabi secara benar, yang
manhaj dan ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka
mengatakan karena kebodohan mereka; Metode yang anda
yang batil, semua ini tidak mengandung unsur sirriyyah,
serukan itu akan membongkar rahasia kami, mengungkap
akan tetapi ini adalah dakwah yang terang­terangan program­program kami dan akan menghancurkan dakwah
sehingga harus dijelaskan secara terang­terangan sejak dan buah­buah yang dihasilkannya dengan cepat…
pertama kali melangkah sebagaimana yang telah kami
jelaskan di muka. Dan beginilah cara memahami sabda Nabi Kepada orang­orang semacam mereka ini kami
SAW yang berbunyi:  katakan: Pertama; Sesungguhnya buah­buah yang semu
tersebut tidak akan matang dan tidak akan menunjukkan
‫ﺍﻟﺤﻖ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻇﺎﻫﺮﻳﻦ‬ ‫ﺃﻣﺘﻲ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻃﺎﺋﻔﺔ‬ ‫ﻻﺗﺰﺍﻝ‬ kebaikannya kecuali jika ditanam di atas manhaj nubuwwah
Akan senatiasa ada sekelompok orang dari umatku yang yang (metode Nabi), dan kenyataan yang dialami oleh gerakan­
dhoohir di atas kebenaran. (Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim gerakan dakwah hari ini menjadi bukti yang paling nyata,
dan lain­lain) setelah dalil­dalil syar’iy di depan mengenai millah Ibrohim
dan dakwah para Nabi dan Rosul SAW… karena
Adapun menyembunyikan dan menutup­nutupinya sebagai sesungguhnya apa yang menimpa kita hari ini berupa
bentuk mudaahanah (toleransi, kompromi) dengan thoghut, bodohnya umat Islam dan bercampur­aduknya antara yang
ini berarti masuk ke dalam barisan mereka..dan ingin haq dan yang batil serta tidak jelasnya sikap al walaa’ wal
mendapatkan jabatan dari mereka… maka ini bukanlah yang baroo’, sebenarnya hanyalah diakibatkan oleh diamnya dan
dicontohkan Nabi SAW .. akan tetapi ini adalah ajaran dan kitmaannya para ulama’ dan da’i terhadap kebenaran ini.
sirriyyah orang yang menggunakan sistem organisasi buatan Seandainya mereka menunjukkan dan menyetakan
manusia, yang mana kepada mereka ini seharusnya kebenaran tersebut secara terang­terangan, sebagaimana
dikatakan:  yang dilakukan oleh para Nabi tentu kebenaran itu akan
‫ﺩﻳﻦ‬ ‫ﻭﻟﻲ‬ ‫ﺩﻳﻨﻜﻢ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ nampak jelas bagi seluruh manusia. Dan dengan begitu tentu
akan tersaring dan terpisah antara ahlul haqq dengan ahlul
Bagi kalian adalah diin kalian dan bagiku adalah diinku.
baathil, dan tentu ajaran Alloh ta’aalaa akan tersampaikan,
Ringkas kata dari permasalahan ini adalah bahwasanya serta pasti akan hilang kekaburan yang terjadi pada
sirriyyah itu dilakukan dalam i'daad dan perencanaan, manusia, terutama mengenai masalah­masalah penting dan

Millah Ibrohim 83 Millah Ibrohim 84


fital pada zaman ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh yang paling besar ini.. dan dalam peristiwa ash­haabul ukh­
orang: duud terdapat pelajaran bagi orang­orang yang berakal.
‫ﺍﻟﺤﻖ‬ ‫ﻳﻈﻬﺮ‬ ‫ﻓﻤﺘﻰ‬ ‫ﺑﺠﻬﻠﻪ‬ ‫ﻭﺍﻟﺠﺎﻫﻞ‬ ‫ﺗﻘﻴﺔ‬ ‫ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ‬ ‫ﺗﻜﻠﻢ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ Karena pemuda yang sebagai seorang da’i yang tulus itu, ia
tidak menegakkan daulah dan tidak pula meraih kekuasaan,
Apabila ulama’ berbicara secara taqiyah (memelintir perkataan akan tetapi dia telah menunjukkan tauhid dengan sejelas­
supaya tidak difahami hakekatnya karena takut / khawatir), jelasnya, dan dia telah membela diin yang haq dengan
sedangkan orang yang bodoh tetap dengan kebodohannya, maka pembelaan yang kuat dan dia telah meraih syahaadah (mati
kapan kebenaran akan nampak. syahid). Lalu kalau sudah begitu apalagi nilainya hidup ini,
Dan apabila diin Alloh ta’aalaa dan tauhid, baik secara dan apa beratnya dibunuh, dibakar dan disiksa jika seorang
‘amaliy maupun i'tiqoodiy tidak jelas bagi manusia…maka da’i telah meraih kesuksesan yang paling besar… baik tegak
buah apakah yang ditunggu­tunggu dan diharapkan oleh daulah maupun tidak.. meskipun orang­orang beriman
para da’i itu? dibakar dan digalikan parit­parit, sesungguhnya mereka
telah meraih kemenangan karena kalimatulloh telah nampak
Apakah berupa Daulah Islaamiyah? Sesungguhnya
jelas dan tinggi… selain itu mereka telah meraih syahaadah
menampakkan tauhid yang benar kepada manusia,
(mati syahid) dan mendapatkan jannah .. maka alangkah
mengentaskan mereka dari kegelapan syirik menuju cahaya
berbahagianya dia dengan apa yang telah ia raih dan
tauhid adalah tujuan terbesar dan target terpenting,
alangkah bahagianya dia..
meskipun dalam rangka mewujudkan itu gerakan­gerakan
dakwah harus mendapatkan bencana dan para da’i harus Dengan demikian engkau dapat memahami bahwa
mendapatkan ujian… orang­orang bodoh yang mengatakan: “Sesungguhnya
metode dakwah seperti ini akan menghancurkan dakwah
20 Dan bukankah diin itu tidak akan nampak kecuali
dan akan mempercepat rusaknya buah­buah yang telah
dengan pertarungan dan ujian: 
diraih dalam dakwah.” adalah merupakan irjaaf (usaha
‫ﺍﻷﺭﺽ‬ ‫ﻟﻔﺴﺪﺕ‬  ‫ﺑﺒﻌﺾ‬ ‫ﺑﻌﻀﻬﻢ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻓﻊ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬ untuk melemahkan semangat) dan kebodohan. Karena
Seandainya Alloh tidak menolak sebagian manusia dengan metode dakwah seperti ini merupakan ajaran dalam diin
sebagian yang lain pasti bumi akan rusak. (Al Baqoroh: 251) Alloh ta’aalaa yang Alloh ta’aalaa janjikan akan dimenangkan
atas seluruh diin meskipun orang­orang musyrik tidak
Maka beginilah cara meninggikan diin Alloh ta’aalaa,
menyukainya. Dan hal itu tidak diragukan lagi pasti
menyelamatkan manusia dan mengentaskan mereka dari terrealisasi. Sedangkan menang dan tingginya diin Alloh
berbagai kesyirikan. Dan inilah tujuan yang dalam rangka ta’aalaa itu tidaklah tergantung dengan para murjifiin (orang­
mewujudkannya terjadi cobaan dan menghadapi orang yang berusaha melemahkan semangat) tersebut
sengsaranya pengorbanan…sedangkan daulah Islamiyah itu sehingga akan gagal dengan kegagalan mereka atau akan
tidak lain hanyalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan

Millah Ibrohim 85 Millah Ibrohim 86


hancur dengan hancurnya mereka atau dengan berpalingnya terhadap cahaya mereka, bahkan hanya semakin menambah
mereka… Alloh ta’aalaa berfirman:  jelas dan terkenal serta merasuk ke dalam hati manusia dan
‫ﺃﻣﺜﺎﻟﻜﻢ‬ ‫ﻳﻜﻮﻧﻮﺍ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﻏﻴﺮﻛﻢ‬ ‫ﻗﻮﻣﺎ‬ ‫ﻳﺴﺘﺒﺪﻝ‬ ‫ﺗﺘﻮﻟﻮﺍ‬ ‫ﻭﺇﻥ‬ dikalangan mereka. Dan lihatlah sampai hari ini dakwah
tersebut terus menjadi cahaya yang menerangi jalan orang­
Dan jika kalian berpaling, Alloh akan mengganti kalian dengan orang beriman dalam berdakwah. Dan inilah kebenaran
kaum yang lain kemudian mereka tidak berlaku seperti kalian. yang tidak diragukan lagi.
(Muhammad: 38)
21 Kemudian selain itu semua, di sini ada satu
Dan Alloh ta’aalaa berfirman:  permasalahan terakhir yang harus dipahami… yaitu
‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺄﺗﻲ‬ ‫ﻓﺴﻮﻑ‬ ‫ﺩﻳﻨﻪ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻣﻨﻜﻢ‬ ‫ﻳﺮﺗﺪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬  bahwasanya menyatakan permusuhan dan baroo’ secara
terang­terangan kepada orang­orang kafir yang
‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺃﻋﺰﺓ‬ ‫ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺃﺫﻟﺔ‬ ‫ﻭﻳﺤﺒﻮﻧﻪ‬ ‫ﻳﺤﺒﻬﻢ‬ ‫ﺑﻘﻮﻡ‬ 
membangkang, dan menunjukkan kekufuran terhadap
‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﻀﻞ‬ ‫ﺫﻟﻚ‬ ‫ﻻﺋﻢ‬ ‫ﻟﻮﻣﺔ‬ ‫ﻳﺨﺎﻓﻮﻥ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺳﺒﻴﻞ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻳﺠﺎﻫﺪﻭﻥ‬  sesembahan mereka yang batil dan berbeda­beda pada
‫ﻋﻠﻴﻢ‬ ‫ﻭﺍﺳﻊ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬ ‫ﻳﺸﺎء‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﺆﺗﻴﻪ‬ setiap zaman… meskipun hal ini merupakan sikap dasar
setiap da’i muslim… dan inilah ciri khas para Nabi serta
Wahai orang­orang yang beriman, barangsiapa diantara kalian metode dakwah mereka yang lurus dan jelas.. yang mana
murtad dari diinnya niscara Alloh akan mendatangkan sebuah
jika tidak melaksanakan dan mengikutinya, gerakan­gerakan
kaum yang Alloh cintai dan mereka mencintai Alloh, yang lemah­
dakwah tersebut tidak akan sukses, tidak akan benar tujuan
lembut terhadap orang­orang beriman dan bersikap keras terhadap
dan sikapnya, tidak akan nampak jelas diin Alloh ta’aalaa,
orang­orang kafir, berjihad di jalan Alloh, dan mereka tidak takut
dan manusia tidak akan memahami kebenaran. Namun
dengan celaan orang­orang yang mencela. Itu adalah karunia Alloh
demikian jika telah ada sekelompok ahlul haqq yang
yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Alloh
Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (Al Maa idah: 54) menyampaikannya dengan terang­terangan, maka gugurlah
kewajiban tersebut ­­­ yaitu kewajiban untuk
Dan Alloh ta’aalaa berfirman:  menyampaikannya secara terang­terangan ­­­ dari yang lain,
‫ﺍﻟﺤﻤﻴﺪ‬ ‫ﺍﻟﻐﻨﻲ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﺈﻥ‬ ‫ﻳﺘﻮﻝ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ terutama bagi orang­orang yang lemah dan tertindas.
Adapun kebencian dan permusuhan itu sendiri merupakan
Dan barang siapa berpaling maka sesungguhnya Alloh adalah
kewajiban setiap muslim disetiap waktu dan tempat. Karena
Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Al Hadiid: 24)
sebagaimana yang telah saya sampaikan bahwsanya hal ini
Dan inilah dakwah para Nabi dan Rosul serta para pengikut adalah kandungan laa ilaaha illallooh yang mana Islam
mereka, yang merupakan bukti yang paling nyata dalam seseorang tidak akan syah kecuali dengannya. Namun jika
sejarah. Dan sungguh mereka adalah orang­orang yang hal ini ditinggalkan secara keseluruhan dalam dakwah,
paling berat ujiannya namun hal itu tidak berpengaruh padahal ini adalah prinsip yang paling pokok dalam dakwah

Millah Ibrohim 87 Millah Ibrohim 88


para Nabi, maka ini adalah aneh dan mengada­ada, dan tidak akan mampu karena kekuatan kaum muslimin lemah
bukan termasuk ajaran Islam sama sekali, bahkan para da’i dan kami khawatir kamu akan mendapatkan gangguan dari
yang berdakwah dengan tidak mengikuti petunjuk Nabi orang­orang kafir Quroisy. Namun kamu telah memperoleh
SAW itu taqlid dan mengekor kepada partai­partai buatan pahala, maka tetaplah kamu Islam dan kembalilah kepada
manusia dan gerakan­gerakannya, yang menggunakan kaummu. Dan tetaplah kamu Islam sampai kamu
prinsip taqiyah (memelintir perkataan supaya tidak difahami mengetahui bahwa aku telah menang, maka datanglah
hakekatnya karena takut / khwatir) dalam berbagai keadaan kepadaku…” Ini adalah salah seorang yang diijinkan Nabi
dan tidak menghiraukan larangan mudaahanah (kompromi, SAW untuk tidak menunjukkan dan menampakkan
toleransi) dan tidak merasa keberatan dengan kemunafikan diinnya… karena ketika itu diin Alloh ta’aalaa dan dakwah
… Nabi SAW telah terkenal dan telah nampak. Yang
Dan pengecualian yang kami tetapkan ini tidaklah menunjukkan hal ini adalah sabda beliau dalam hadits yang
muncul dari hawa nafsu atau akal­akalan belaka akan tetapi sama yang berbunyi: 
bersumber dari nash­nash syar’iy yang banyak … dan bagi ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻭﺣﺎﻝ‬ ‫ﺣﺎﻟﻲ‬ ‫ﺃﻻ ﺗﺮﻯ‬ 
orang yang memberhatikan siiroh Nabi SAW ia akan
memahami masalah ini dengan jelas… sebagai contoh Apakah kamu tidak melihat apa yang terjadi antara aku dan orang­
lihatlah kisah Islamnya ‘Amr bin ‘Abasah As Sulamiy yang orang.
terdapat dalam Shohiih Muslim, dan yang dijadikan Dan juga kisah Islamnya Abu Dzar yang terdapat
landasan adalah perkataan ‘Amr bin ‘Abasah As Sulamiy dalam Shohiih Al Bukhooriy, dan yang dijadikan landasan
yang berbunyi: “Sungguh aku ingin mengikutimu.” Maka adalah sabda Rosul kepadanya yang berbunyi: 
Rosululloh bersabda: 
‫ﻇﻬﻮﺭﻧﺎ‬ ‫ﺑﻠﻐﻚ‬ ‫ﻓﺈﺫﺍ‬ ‫ﺑﻠﺪﻙ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﻭﺍﺭﺟﻊ‬ ‫ﺍﻷﻣﺮ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﺍﻛﺘﻢ‬ ‫ﺫﺭ‬ ‫ﺃﺑﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ 
‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻭﺣﺎﻝ‬ ‫ﺣﺎﻟﻲ‬ ‫ﺗﺮﻯ‬ ‫ﺃﻻ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﻳﻮﻣﻚ‬ ‫ﺫﻟﻚ‬ ‫ﺗﺴﺘﻄﻴﻊ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺇﻧﻚ‬  ... ‫ﻓﺎﻗﺒﻞ‬ 
...‫ﻓﺄﺗﻨﻲ‬  ‫ﻬﺮﺕ‬ ‫ﻇ‬ ‫ﻗﺪ‬ ‫ﺑﻲ‬ ‫ﺳﻤﻌﺖ‬ ‫ﻓﺈﺫﺍ‬ ‫ﺃﻫﻠﻚ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺍﺭﺟﻊ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬  Wahai Abu Dzar, sembunyikanlah masalah ini, dan pulanglah ke
Pada hari ini kamu tidak akan mampu melakukaannya. Tidakkah negerimu. Lalu apabila kamu telah mendengar kami menang maka
kamu melihat apa yang terjadi antara aku dan orang­orang. Maka datanglah… (Hadits)
kamu pulang saja ke keluargamu, apabila kamu mendengar aku
Namun demikian Abu Dzar malah menyatakannya
telah menang maka datanglah kepadaku….(Hadits)
dengan terang­terangan di hadapan orang­orang kafir
An Nawawiy mengatakan: “Maksudnya adalah ia karena ingin mengikuti cara dan metode Nabi SAW.
mengatakan kepada Rosul; Sesungguhnya aku ingin Meskipun mereka memukulinya sampai hampir mati,
mengikutimu dalam menunjukkan Islam di sini dan aku sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, dan meskipun
akan tinggal bersamamu. Maka beliau menjawab; Kamu ia malahan mengulangi perbuatannya, meskipun demikian
Millah Ibrohim 89 Millah Ibrohim 90
Nabi SAW tidak mengingkari perbuatannya dan tidak pula kafir dan bolehnya sebagian kaum muslimin bersembunyi di
melemahkan semangatnya. Atau mengatakan kepadanya sela­sela barisan mereka ketika terjadi konfrontasi dan
sebagaimana yang dikatakan oleh para da’i zaman sekarang, peperangan, selama diin itu telah dhoohir (nampak jelas) dan
yang mengatakan: Dengan perbuatanmu ini kamu telah prinsip dakwah telah terkenal… maka dalam kondisi
mengacaukan dakwah dan menimbulkan fitnah (bencana), semacam ini dibenarkan untuk beralasan dengan peristiwa
membahayakan dakwah dan memperlambatnya selama pembunuhan Ka’ab bin Al Asyroof dan yang semisalnya…
seratus tahun…. Dan tidaklah mungkin Rosululloh adapun menghabiskan umur sebagai pasukan thoghut yang
mengatakan seperti itu… karena beliau adalah suri tauladan berwalaa’ dan bermudaahanah, hidup dan mati untuk
dan panutan dalam meniti jalan dakwah bagi seluruh mengabdi kepada mereka dan mengabdi kepada lembaga­
manusia sampai hari qiyamat. Maka sembunyi­sembunyi lembaga mereka yang jahat dengan alasan untuk berdakwah
dalam mengikuti dakwah yang dilakukan oleh sebagian dan memperjuangkan diin, sebagai mana yanng dilakukan
mustadl’afiin (orang­orang yang lemah dan tertindas) adalah oleh para da’i tersebut… sehingga mengaburkan diin
sebuah permasalahan sedangkan nampak dan jelasnya diin manusia dan mengubur tauhid… maka sesungguhnya cara­
adalah permasalahan yang lain. Dahulu dakwah Nabi SAW cara tersebut adalah di barat sedangkan dakwah Nabi SAW
adalah jelas dan terkenal, dan semua orang tahu bahwa dan petunjuk beliau berada di ujung timur. 
pokok dan konsentrasinya adalah kufur terhadap thoghut­ ‫ﻣﻐﺮﺏ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻣﺸﺮﻕ‬ ‫ﺑﻴﻦ‬ ‫ﺷﺘﺎﻥ‬  ‫ﻭﺳﺮﺕ‬ ‫ﻣﺸﺮﻗﺔ‬ ‫ﺳﺎﺭﺕ‬ 
thoghut yang ada pada zaman itu, dan bertauhid dalam
berbagai macam bentuk ibadah kepada Alloh ta’aalaa … ‫ﻣﻐﺮﺑﺎ‬
sampai­sampai beliau benar­benar mengingatkan agar ia berjalan ke timur sedangkan aku berjalan ke barat…
menjauhi thoghut tersebut dan memeranginya dengan sungguh berbeda antara orang yang berjalan ke timur dengan
berbagai sarana. Dan tidaklah para pengikutnya yang orang yang berjalan ke barat…
mustadl’afiin (lemah lagi tertindas) itu memerlukan untuk 23 Dengan demikian maka millah Ibrohim adalah cara
menyembunyikan diri dan hijroh, dan tidak pula mereka dakwah yang benar .. yang menyebabkan perpisahan
akan mendapatkan gangguan dan penindasan kecuali dengan orang­orang yang dicintai dan menyebabkan
disebabkan karena jelas dan terkenalnya dakwah. pemenggalan leher … adapun jalan­jalan, cara­cara dan
Seandainya mereka mau sedikit saja bermudaahanah manhaj­manhaj lain yang bengkok dan menyeleweng yang
(kompromi) sebagaimana yang dilakukan orang­orang pada digunakan untuk meneguhkan diin Alloh ta’aalaa dengan
zaman sekarang ini, tentu itu semua tidak akan terjadi. tanpa menjauhi pangkat dan kedudukan, dan dengan tanpa
22 Dan setelah engkau memahami poin ini, engkau akan marah terhadap para pemegang kekuasaan .. atau tanpa
memahami permasalah penting yang lain, yaitu: bolehnya harus kehilangan istana, istri­istri dan kebahagiaan dalam
melakukan mukhooda’ah (tipu daya) terhadap orang­orang keluarga, rumah dan negara, maka ini sama sekali bukanlah
millah Ibrohim, meskipun orang­orang yang melakukan
Millah Ibrohim 91 Millah Ibrohim 92
gerakan­gerakan dakwah tersebut mengaku bahwa mereka
berada di atas manhaj salaf dan manhaj dakwah para Nabi engkau tidak akan kesulitan untuk mendapatkannya… dan Ibnu Hajar
dan Rosul… dan sungguh kami pernah melihat mereka… menukil perkataan Al Qoodliy ‘Iyaadl dalam Fat­hul Baariy yang
kami pernah melihat bagaimana wajah mereka berseri­seri berbunyi: “Seluruh ulama’ mensyaratkan untuk menjadi imam haruslah
Qurosyiy (keturunan suku Quroisy), dan mereka memasukkan hal ini ke
dihadapan orang­orang munafiq dan dholim, bahkan dalam masaa­ilu ijmaa’ (termasuk permasalahan­permasalahan yang telah
dihadapan orang­orang kafir yang menentang Alloh ta’aalaa disepakati). Dan tidak ada riwayat dari seorang salafpun yang
dan RosulNya, bukan untuk mendakwahi mereka atau menyelesihinya, begitu pula orang­orang setelah mereka diseluruh
mengharapkan mereka dapat hidayah, akan tetapi orang­ daerah.” Ia mengatakan: “Dan tidaklah dianggap pendapat khowaarij dan
orang tersebut bergaul dengan mereka sebagai bentuk orang­orang yang sependapat dengan mereka dari kalangan mu’tazilah.”
(XXXI/91)
mudaahanah (kompromi) dan sikap diam orang­orang
tersebut terhadap kebatilan mereka. Dan orang­orang Kemudian saya melihat Syaikh ‘Abdulloh Abu Thiin, seorang ulama’
Dakwah Najdiyyah, beliau membantah orang­orang yang menjuluki
tersebut bertepuk tangan dan berdiri untuk menghormati
Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab dan ‘Abdul ‘Aziiz bin
mereka. Orang­orang tersebut mengagungkan mereka Muhammad bin Sa’uud dengan gelar imaam, sesungguhnya dia itu
dengan cara memanggil mereka dengan gelar­gelar hanyalah seorang ulama’ yang mendakwahkan kebenaran dan
mereka… seperti Shoohibul Jalaalah (yang agung), Al Malikul berperang di atasnya. Dan semasa hidupnya ia tidak bergelar sebagai
25 imam. Begitu pula ‘Abdul ‘Aziiz bin Muhammad bin Sa’uud, semasa
Mu’adh­dhom (raja yang diagungkan), Ar Ro­iisul Mukmin
hidupnya tidak ada seorangpun yang menyebutnya sebagai imam.
(pemimpin yang beriman), Shoohibus Sumuwwi (yang
Namun penyebutan imam itu terjadi pada orang­orang yang menjabat
mempunyai derajat tinggi) bahkan Imaamul Muslimiin dan setelah keduanya meninggal…” (Lihat Ad Duror As Sunniyah, juz Jihad,
Amiirul Mukminiin, padahal mereka memerangi Islam dan hal. 240). Lihatlah bagaimana seorang ulama’ robbaaniy ini memungkiri
kaum muslimin.10… Ya, demi Alloh ta’aalaa kami melihat hal ini. Meskipun keduanya termasuk penyeru kebenaran. Dan ia tidak
membantah dengan sombong sebagaimana yang dilakukan oleh banyak
Masyaayikh pemerintah pada zaman sekarang yang bersikukuh, yang
10 Di sini ada sebuah tambahan penting yang membongkar kesesatan menyebut thoghut­thoghut mereka dengan sebutan imam dan amiirul
para ulama’ pemerintah. Ketahuilah ­­­ semoga Alloh menyelamatkan mukminiin … maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka itu
kita dari tipu daya orang­orang yang menyesatkan ­­­ sesungguhnya berjalan di atas manhaj khowaarij… yang (mana paham khowaarij ini)
orang­orang bodoh itu meskipun mereka disebut sebagai Masyaayikh dan adalah fitnah yang sering mereka lontarkan kepada tholabatul ‘ilmi (para
bergelar Salafiy, yang menyebut para thoghut zaman ini dengan gelar penuntut ilmu) dan kepada para da’i yang menyerukan kebenaran dan
Amiirul Mukminiin atau Imaamul Muslimiin … sesungguhnya dalam hal menentang thoghut­thoghut mereka… 
ini mereka mengikuti jejak khowaarij dan mu’tazilah yang tidak mengakui
bahwa di antara syarat menjadi imam itu adalah harus Qurosyiy
‫ﺍﻟﺠﺎﻧﻲ‬ ‫ﻓﻌﻞ‬ ‫ﻋﻨﻪ‬ ‫ﻟﻴﺪﻓﻊ‬ ‫ﺃﻭﻟﻰ‬  ‫ﺍﻟﺮﺍﻣﻲ‬ ‫ﺑﻤﺎ‬ ‫ﺑﻐﻴﺎ‬ ‫ﺭﻣﻮﻫﻢ‬ ‫ﻭ‬ 
(keturunan suku Quroisy)… tentang masalah ini silahkan merujuk ke ‫ﻳﺸﺘﺒﻬــﺎﻥ‬ ‫ﺍﻟﻐﺮ‬ ‫ﻋﻨﺪ‬ ‫ﻭﻟﺬﺍﻙ‬  ‫ﺑـﻪ‬ 
Shohiih Al Bukhooriy, Kitaabul Ahkaam, Baabu Al Umaroo’ Min
Quroisy, juga kutubus sunan (kitab­kitab hadits), buku­buku fiqih dan Al
‫ﺟﻨﺎﻩ‬ ‫ﺑﻤﺎ‬ ‫ﺍﻟﺒﺮﻱء‬ ‫ﻳﺮﻣﻲ‬ 
Ahkaam As Sulthooniyah (buku­buku tentang ketata negaraan) yang ‫ﻣﺒﺎﻫﺘﺎ‬
lain. Sesungguhnya ini adalah permasalah yang sudah masyhur sehingga mereka menuduh secara dholim yang sebenarnya penunduhnya…
Millah Ibrohim 93 Millah Ibrohim 94
diantara mereka pergi pada waktu pagi dan pulang pada ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻳﻜﻔﺮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺁﻳﺎﺕ‬ ‫ﺳﻤﻌﺘﻢ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﺃﻥ‬  ‫ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻋﻠﻴﻜﻢ‬ ‫ﻧﺰﻝ‬ ‫ﻭﻗﺪ‬ 
waktu sore … menjual diin nya dengan harga yang lebih
murah dari pada sayap nyamuk … pada waktu sore dia ‫ﺣﺪﻳﺚ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻳﺨﻮﺿﻮﺍ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﻣﻌﻬﻢ‬ ‫ﺗﻘﻌﺪﻭﺍ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻭﻳﺴﺘﻬﺰﺃ‬ 
beriman, belajar tauhid dan mungkin mengajar tauhid ... ‫ﻣﺜﻠﻬﻢ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﺇﻧﻜﻢ‬ ‫ﻏﻴﺮﻩ‬ 
namun pada waktu pagi dia bersumpah untuk menghormati
Dan sungguh Alloh telah menurunkan kepada kalian dalam kitab
hukum dan undang­undang kafir, dan dia bersaksi atas
bahwasanya apabila kalian mendengar ayat­ayat Alloh dikafirkan
kesucian undang­undang buatan manusia … Dan
dan di olok­olok maka janganlah kalian duduk bersama mereka
memperbanyak barisah orang­orang dholim dan menemani
sampai mereka berbicara tentang yang lain, jika demikian kalian
mereka dengan wajah yang berseri­seri dan dengan kata­ seperti mereka … (An­Nisaa’ : 140)
kata yang manis… Padahal siang dan malam mereka
membaca ayat­ayat yang melarang mereka untuk sedikit Syaikh Sulaimaan bin ‘Abdulloh bin Syaikh
condong atau taat kepada orang dholim dan ridho terhadap Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab mengatakan tentang
sebagian dari kebatilan mereka. Mereka membaca ayat­ayat makna firman Alloh ta’aalaa yang berbunyi : 
tersebut seperti : 
‫ﻣﺜﻠﻬﻢ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﺇﻧﻜﻢ‬
‫ﺍﻟﻨﺎﺭ‬ ‫ﻓﺘﻤﺴﻜﻢ‬ ‫ﻇﻠﻤﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺗﺮﻛﻨﻮﺍ‬ ‫ﻭﻻ‬
jika demikian kalian seperti mereka,
Dan janganlah kalian sedikit condong kepada orang­orang dholim
sehingga kalian disentuh naar (api neraka). (QS.Huud : 113) ayat ini sesuai dengan dhohirnya yaitu bahwasanya apabila
seseorang mendengar ayat­ayat Alloh ta’aalaa dikufuri dan
Dan : di olok­olok lalu dia duduk bersama orang­orang kafir yang
mengolok­olok tersebut, dengan tanpa ikrooh (dipaksa) atau
mengingkari atau pergi dengan meninggalkan mereka…
sampai mereka berbicara tentang yang lain, maka dia kafir
lebih layak untuk memungkiri kejahatan yang dilakukannya…
seperti mereka meskipun dia tidak melakukan apa yang
ia menuduh orang yang tidak melakukan perbuatan yang justru ia lakukan mereka lakukan … “ (Dari Ad Duror As Sunniyah, juz Jihad
sendiri… hal. 79).
oleh karena itu orang yang tidak berpengalaman akan sulit membedakan siapa
yang melakukannya … Dan firman Alloh ‘Azza wa Jalla : 
Ini semua mengenai syarat imam harus Qurosyiy (dari keturunan suku ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﻋﻨﻬﻢ‬ ‫ﻓﺄﻋﺮﺽ‬ ‫ﺁﻳﺎﺗﻨﺎ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻳﺨﻮﺿﻮﻥ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺭﺃﻳﺖ‬ ‫ﻭﺇﺫﺍ‬ 
Quroisy). Lalu bagaimana jika selain mereka bukan Qurosyiy (keturunan
suku Quroisy) mereka juga tidak memenuhi syarat Al ‘Adaalah, ilmu,
‫ﻏﻴﺮﻩ‬ ‫ﺣﺪﻳﺚ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻳﺨﻮﺿﻮﺍ‬
hikmah dan syarat­syarat untuk menjadi imam lainnya? Dan bagaimana
jika syarat harus Islam dan beriman tidak terpenuhi? Bagaimana dan
bagaimana?
Millah Ibrohim 95 Millah Ibrohim 96 
Dan apabila kamu melihat orang­orang yang mempermainkan Dan orang­orang yang berpaling dari perkataan atau perbuatan
ayat­ayat Kami maka berpalinglah kalian dari mereka sampai yang tidak berguna. (QS. Al Mu’minun:3)
mereka berbicara tentang yang lain. (Al An’am : 68)
Dan firman Alloh ta’aalaa: 
Al Hasan Al Bashriy mengatakan: “Dia tidak boleh
duduk bersama mereka baik mereka mempermainkan atau ‫ﻛﺮﺍﻣﺎ‬ ‫ﻣﺮﻭﺍ‬ ‫ﺑﺎﻟﻠﻐﻮ‬ ‫ﻣﺮﻭﺍ‬ ‫ﻭﺇﺫﺍ‬ ‫ﺍﻟﺰﻭﺭ‬ ‫ﻳﺸﻬﺪﻭﻥ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ‬
tidak mempermainkan, berdasarkan firman Alloh ta’aalaa: 
Dan orang­oarng yang tidak memberi kesaksian palsu dan apabila
‫ﺍﻟﻘﻮﻡ‬ ‫ﻣﻊ‬ ‫ﺍﻟﺬﻛﺮﻯ‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ‫ﺗﻘﻌﺪ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ‬ ‫ﻳﻨﺴﻴﻨﻚ‬ ‫ﻭﺇﻣﺎ‬  mereka melewati hal yang tidak berguna mereka melewatinya
‫ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ‬ dengan mulia. (QS. Al Furqoon: 72)
Dan apabila syetan menjadikan kamu lupa maka setelah ingat Dan mereka mengaku bahwa mereka di atas manhaj
janganlah kamu duduk bersama orang­orang dholim. (Al An’aam: Salaf, padahal salaf lari menjauh dari pintu­pintu dan
68) kedudukan yang diberikan para penguasa pada masa syariat
Dan begitu pula firman Alloh ta’aalaa:  dan kebenaran berkuasa, bukan pada masa kedholiman dan
kegelapan… Dan demi Alloh ta’aalaa, tidaklah diletakkan
‫ﻷﺫﻗﻨﺎﻙ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﻗﻠﻴﻼ‬ ‫ﺷﻴﺌﺎ‬ ‫ﺇﻟﻴﻬﻢ‬ ‫ﺗﺮﻛﻦ‬ ‫ﻛﺪﺕ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬ ‫ﺛﺒﺘﻨﺎﻙ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻭﻟﻮﻻ‬  pedang di atas leher mereka atau dibelenggu kaki mereka
‫ﻧﺼﻴﺮﺍ‬ ‫ﻋﻠﻴﻨﺎ‬ ‫ﻟﻚ‬ ‫ﺗﺠﺪ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺍﻟﻤﻤﺎﺕ‬ ‫ﻭﺿﻌﻒ‬ ‫ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ‬ ‫ﺿﻌﻒ‬ atau dipaksa untuk begitu…. akan tetapi mereka
melakukannya dengan suka rela dan membayar uang yang
Dan jika tidak Kami teguhkan kamu tentu kamu benar­benar banyak…. dan diplomasi­diplomasi yang kuat. Maka kami
hampir rukuun (sedikit condong) kepada mereka. Dengan berlindung kepada Alloh ta’aalaa dari hawa nafsu dan
demikian Kami akan rasakan kepadamu siksaan yang berlipat tertutupnya penglihatan…Mereka tidak mengatakan: ”Kami
ganda pada waktu hidup dan sesudah mati, kemudian kamu tidak lakukan ini semua karena tamak terhadap dunia.”…namun
akan mendapatkan penolong dari Kami. (Al­Isro’ : 74)
mereka mengatakan bahwa ini semua mereka lakukan untuk
Syaikh Sulaimaan bin ‘Abdulloh mengatakan: kemaslahatan dakwah dan memperjuangkan diin…lalu
“Apabila perkataan ini ditujukan kepada manusia yang siapakah yang kalian tertawakan wahai orang­orang yang
paling mulia SAW, lalu bagaimana dengan orang yang malang… apakah kami yang lemah ini?? Sesungguhnya
lainnya.” (Dari Ad Duror As Sunniyah, juz Jihad hal. 47) kami tidak kuasa memberikan manfaat atau madlorot
kepada kalian …ataukah penguasa langit dan bumi, yang
Dan mereka juga membaca firman Alloh ta’aalaa yang tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya dan Dia
menggambarkan keadaan orang­orang beriman:  mengetahui apa yang kalian bisikkan….
‫ﻣﻌﺮﺿﻮﻥ‬ ‫ﺍﻟﻠﻐﻮ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻫﻢ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ‬ 

Millah Ibrohim 97 Millah Ibrohim 98


Dan kami telah mendengar mereka menuduh orang­ ‫ﻣﻠﺔ‬ ‫ﻭﺍﺗﺒﻊ‬ ‫ﻣﺤﺴﻦ‬ ‫ﻭﻫﻮ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﻭﺟﻬﻪ‬ ‫ﺃﺳﻠﻢ‬ ‫ﻣﻤﻦ‬ ‫ﺩﻳﻨﺎ‬ ‫ﺃﺣﺴﻦ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ 
orang yang tidak sependapat dengan mereka dan
mengingkari mereka atas perbuatan tersebut, sebagai orang­ ‫ﺧﻠﻴﻼ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭﺍﺗﺨﺬ‬ ‫ﺣﻨﻴﻔﺎ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ 
orang yang dangkal pemikirannya dan sedikit
Dan siapakah yang lebih baik diinnya daripada orang yang
pengalamannya, dan bahwasanya mereka tidak secara
menyerahkan wajahnya kepada Alloh sedangkan dia berbuat baik
hikmah dalam berdakwah dan tidak sabar dalam menuai
dan mengikuti millah Ibrohim yang lurus. Dan Alloh telah
hasil atau tidak memahami waaqi’ (kondisi realita) dan
menjadikan Ibrohim sebagai kholiil (kekasih). (QS. An Nissa’:
sunnah kauniyah (hukum alam)…. dan bahwasanya mereka
125)
tidak memahami politik dan dangkal pemahamannya.
Sedangkan orang­orang yang malang itu tidak menyadari, Dan Alloh ta’aalaa menjauhkan Ibrohim dari kebodohan dan
bahwasanya mereka tidaklah menuduh orang­orang tertentu menyatakan bahwa ia adalah orang yang mendapat
akan tetapi yang mereka tuduh itu adalah diin seluruh Rosul petunjuk….dalam firmanNya: 
dan millah Ibrohim …yang diantara prinsip terpentingnya
adalah menyatakan baroo’ dan kufur kepada musuh­musuh
‫ﻋﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻭﻛﻨﺎ‬ ‫ﻗﺒﻞ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺭﺷﺪﻩ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺁﺗﻴﻨﺎ‬ ‫ﻭﻟﻘﺪ‬
Alloh ta’aalaa dan kepada jalan­jalan mereka yang Dan sungguh Kami telah anugerahkan kepada Ibrohim petunjuk
menyimpang, dan menunjukkan permusuhan serta sebelumnya dan Kami adalah mengetahui tentang dirinya. (QS. Al
kebencian kepada manhaj­manhaj mereka yang kafir…Dan Anbiyaa’:51)
mereka tidak menyadari bahwa dengan mengatakan seperti
itu berarti mereka menuduh bahwasanya Ibrohim dan Kemudian Alloh ta’aalaa menceritakan dakwahnya, bahkan
orang­orang yang bersamanya itu tidak berdakwah secara Alloh ta’aalaa menerangkan sebagaimana yang telah kami
hikmah dan tidak memahami waaqi’ (kondisi realita)…..dan uraikan di depan bahwasanya tidak ada yang membenci
bahwasanya mereka itu ekstrim dan tergesa­gesa…padahal millah Ibrohim kecuali orang yang bodoh….Dan bagaimana
Alloh ta’aalaa telah memuji mereka dan memerintahkan kita mungkin orang yang bodoh itu dapat berdakwah secara
agar mendahului mereka….Alloh ta’aalaa berfirman:  hikmah, memiliki pemahaman yang jelas, manhaj yang benar
dan jalan yang lurus sebagai mana yang ia klaimkan….??
‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬
Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada diri
Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya. (QS. Al Mumtahanah:
4)

Dan Alloh ta’aalaa berfiman:

Millah Ibrohim 99 Millah Ibrohim 100 


”Jangan terburu­buru wahai 
penduduk Yatsrib! Sesungguhnya 
membawa keluar beliau pada hari ini 
artinya adalah memisahkan diri dari 
seluruh bangsa Arab, membunuh 
para pemuka kalian dan kalian akan 
diacungkan pedang dari berbagai 
penjuru. Jika kalian sabar untuk itu 
maka bawalah dia dan kalian akan 
mendapat pahala dari Alloh, namun 
jika kalian takut maka tinggalkanlah 
dia dan katakanlah kepadanya 
dengan terus terang karena hal itu 
lebih ringan bagi kalian di sisi Alloh” 
(As’ad bin Zarooroh)

Millah Ibrohim 101 Millah Ibrohim 102 


PEMBAHASAN KEDUA

26 Dan ketahuilah ­­­ semoga Alloh ta’aalaa


mengokohkan kita di atas jalan yang lurus ­­­ bahwasanya
baroo­ah dan permusuhan yang harus ditampakkan dan
ditunjukkan kepada orang­orang kafir dan sesembah­
sesembah mereka sesuai dengan millah Ibrohim itu akan
menuntut banyak pengorbanan…..

Maka janganlah ada yang mengira bahwa jalan ini


penuh dengan bunga­bunga dan wewangian, atau dengan
santai dan kenikmatan. Namun, demi Alloh ta’aalaa jalan ini
penuh dengan hal­hal yang tidak enak dan ujian….akan
tetapi akan berakhir dengan wewangian, nikmat dan
kesenangan, sedangkan Alloh ta’aalaa tidak murka….Kami
tidak mengharapkan ujian menimpa diri kami atau menimpa
kaum muslimin, akan tetapi ujian itu adalah sunnatulloh
‘Azza wa Jalla dalam menempuh jalan ini untuk memisahkan
antara yang baik dan yang buruk. Ini adalah jalan yang tidak
disukai hawa nafsu dan penguasa karena jalan ini jelas­jelas
bertentangan dengan kondisi mereka, dan karena jalan ini
adalah baroo­ah yang nyata terhadap sesembahan­
sesembahan dan kesyirikan­kesyirikan mereka. Adapun
selain jalan ini, sungguh engkau akan dapatkan rata­rata
pelakunya adalah orang yang mewah dan cenderung kepada
kehidupan dunia. Tidak terlihat adanya ujian padanya,
karena sesungguhnya orang itu diuji sesuai dengan kadar
keimanannya. Maka orang yang paling berat ujiannya
adalah para Nabi, kemudian orang­orang yang di bawahnya
dan begitu seterusnya…sedangkan para pengikut millah
Millah Ibrohim 103 Millah Ibrohim 104
Ibrohim adalah orang­orang yang paling berat ujiannya Alloh”. Ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al
karena mereka mengikuti manhaj para Nabi dalam Baihaqiy.
berdakwah….sebagaimana yang dikatakan Waroqoh bin Perhatikanlah ini baik­baik, karena sesungguhnya kita
Naufal kepada Nabi SAW: “Tidak ada seorangpun orang sangat membutuhkannya pada saat sekarang, dimana
yang membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali ia masalah ini telah dikubur oleh para da’i dan aktivitas
pasti dimusuhi….” Ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy. dakwah…. Maka perhatikanlah dirimu sendiri, lalu
Maka jika engkau melihat orang yang mengaku adakanlah evaluasi … bandingkanlah dakwah tersebut
mendakwahkan apa yang didakwahkan oleh Nabi SAW dan dengan jalan ini, lalu buatlah perhitungan atas kelalaian
dengan menggunakan metode dakwah beliau serta sesuai yang terjadi. Jika kamu termasuk orang yang sabar untuk
dengan manhaj beliau, namun dia tidak memusuhi para menjalankannya maka tempuhlah jalan itu dengan benar
pelaku kebatilan dan penguasa, bahkan dia tenang dan dan mohonkanlah kepada Alloh ‘Azza wa Jalla agar
santai berada di tengah­tengah mereka…. maka lihatlah meneguhkanmu dalam menghadapi ujian yang akan
kondisinya…. pasti dia tersesat jalan….dan tidak membawa menimpamu… Atau jika kamu termasuk orang­orang yang
apa yang dibawa Nabi SAW, dan mengikuti jalan yang takut dan kamu melihat dirimu tidak mampu untuk
bengkok… atau pengakuannya dusta, dia mengenakan melaksakannya dan untuk menyatakan millah ini secara
pakaian yang tidak layak dia kenakan, baik karena menuruti teran­terangan maka janganlah engkau mengenakan baju
hawa nafsu atau karena setiap orang berbangga dengan da’i, tutuplah pintu rumahmu, uruslah urusan­urusan
pemikirannya sendiri, karena ingin meraih materi duniawi, pribadimu dan tinggalkanlah urusan orang­orang banyak …
seperti menjadi intel dan mata­mata untuk para penguasa Atau lakukanlah ‘uzlah (mengasingkan diri) disebuah
terhadap orang­orang yang menjalankan diin… dan apa 27 lembah dengan domba­domba yang kamu miliki…. Karena
yang dikatakan oleh Waroqoh kepada Nabi SAW tersebut demi Alloh seseungguhnya hal itu sebagaimana yang
telah menancap pada jiwa para sahabat ketika mereka dikatakan oleh As’ad bin Zarooroh, lebih ringan disisi Alloh
berbai’at kepada Nabi SAW, yaitu dengan berdirinya As’ad dari pada kamu mentertawakan dirimu dan mentertawakan
bin Zarooroh untuk mengingatkan mereka: ”Jangan terburu­ manusia, karena kamu tidak kuat melaksanakan millah
buru wahai penduduk Yatsrib! Sesungguhnya membawa Ibrohim lalu kamu berdakwah dengan cara yang bengkok,
keluar beliau pada hari ini artinya adalah memisahkan diri dan kamu mengikuti selain petunjuk Nabi SAW, dengan
dari seluruh bangsa Arab, membunuh para pemuka kalian berbasa­basi dan mudaahanah (kompromi) dengan thoghut,
dan kalian akan diacungkan pedang dari berbagai penjuru. serta menutupi dan tidak menunjukkan permusuhan kepada
Jika kalian sabar untuk itu maka bawalah dia dan kalian mereka atau kepada kebatilan mereka… maka demi Alloh
akan mendapat pahala dari Alloh, namun jika kalian takut ta’aalaa, sesungguhnya ketika itu orang yang menyendiri
maka tinggalkanlah dia dan katakanlah kepadanya dengan disebuah lembah dengan membawa domba­dombanya itu
terus terang karena hal itu lebih ringan bagi kalian di sisi

Millah Ibrohim 105 Millah Ibrohim 106


lebih baik dan lebih lurus jalannya dari pada dirimu, dan pada hari ini dengan kata­kata ….
sungguh benar orang yang mengatakan :  mereka naik ke mimbar­mimbar dan memenuhi lembaran­lembaran
dengan tulisan …
‫ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ‬ ‫ﻃﻴﺐ‬  ‫ﺍﻟﺴﺮﻳﺮﺓ‬ ‫ﻧﺠﺲ‬ 
28 ‫ﻛﻼﻡ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﻓﻀﻞ‬ ‫ﺍﻟﺼﻤﺖ‬  mereka maju dalam setiap pertemuan …
‫ﻭﻋﺎﺕ‬ ‫ﻃﺎﻍ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﻭﻳﻌﺠﺐ‬ ‫ﻳﺮﺿﻰ‬  ‫ﻣﺪﺍﻫﻦ‬  demi Alloh ta’aalaa, mereka itu tidak mengucapkan kebenaran…
‫ﺑﺎﻟﻜﻠﻤﺎﺕ‬ ‫ﻷﻳﺎﻡ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﻫﺬﻩ‬ ‫ﻓﻲ‬  ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺣﺎﺩ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ‬ ‫ﻋﺮﻑ‬  sekali­kali tidak, mereka tidak menyingkap hal­hal yang merusak…
bagaimana ia bisa menunjukkan kebenaran sedangkan dia
‫ﺍﻟﺤﻔـﻼﺕ‬ ‫ﺳﺎﺋﺮ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻭﺗﻘﺪﻣﻮﺍ‬  ‫ﺍﻟﺬﻱ‬  senang…
‫ﺎﺕ‬ ‫ﺍﻟﻬﻠﻜ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻛﺸﻔﻮﺍ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻛﻼ‬  ‫ﻣﻤﻦ‬  ‫ﻗﻮﻡ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﺗﻌﺠﺒﻮﺍ‬ ‫ﻻ‬  berhubungan dengan orang dholim dengan mengumbar hawa
nafsu …
‫ﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻟﻈﻠﻢ‬ ‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﻭﺻﻞ‬ ‫ﻓﻲ‬  ‫ﺃﺧﻀﺒﻮﺍ‬  atau mencari kedudukan di zaman yang …
‫ﺑﺎﻟﻨـﺰﻭﺍﺕ‬ ‫ﻟﻠﻤﺸﻬﻮﺭ‬ ‫ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ‬  ‫ﺍﻟﺼﺤﺎﺋﻒ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻨﺎﺑﺮ‬ ‫ﺍﻟﻤ‬ ‫ﻭﻋﻠﻮﺍ‬  kehormatan orang­orang ternama hanya didapatkan dengan
kejahatan dan kejelekan…
‫ﺍﻟﺮﻏﺒﺎﺕ‬ ‫ﺑﺘﻮﻓﺮ‬ ‫ﻋﺼﺮﻧﺎ‬ ‫ﻓﻲ‬  ‫ﺳﻮﺩﻭﺍ‬  maka nasehatku wahai kaumku, janganlah kalian tamak …
‫ﻬـﺎﺕ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻭﺍﻟﺸ‬ ‫ﺑﺎﻟﺮﻳﺐ‬ ‫ﻣﺨﻔﻮﻓﺔ‬  ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ‬ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬  dengan banyaknya kesenangan pada zaman kita …
‫ﺍﻟـﻬﺪﻯ‬  hiduplah untuk diin Alloh ta’aalaa, bukan untuk kebudayaan …
yang dipenuhi dengan keraguan dan hal­hal yang samar…
‫ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﻳﺸﻴﺮ‬ ‫ﺃﻧﻰ‬ 
‫ﺭﺍﻏــﺐ‬  Dan sungguh kami melihat mereka sering menjelek­jelekan
orang­orang yang telah melihat penyelewengan mereka dan
‫ﺑﻪ‬ ‫ﻋﺼــﺮ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻟﻠﺠﺎﻩ‬ ‫ﻃﺎﻟﺒﺎ‬ ‫ﺃﻭ‬  penyimpangan jalan mereka, lalu berpaling dari mereka dan
‫ﺃﻻ‬ ‫ﻗﻮﻡ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻓﻨﺼﻴﺤﺘﻲ‬  dari dakwah mereka yang tidak sesuai dengan manhaj
nubuwah (metode Nabi) … kami melihat mereka mengejek
‫ﺗﻄﻤــﻌﻮﺍ‬  orang­orang tersebut lantaran mereka ‘uzlah (mengasingkan
‫ﻟﺤﻀــﺎﺭﺓ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻋﻴﺸﻮﺍ‬ diri) … mereka mencibir orang­orang tersebut dengan
diam itu lebih utama dari pada ucapan orang yang mengatakan bahwa mereka berpangku tangan, cenderung
bermudaahanah (kompromi)… kepada dunia dan melalaikan dakwah… lalu dakwah yang
hatinya najis namun kata­katanya indah… bagaimanakah yang kalian gunakan sebagai sarana untuk
dia memahami kebenaran kemudia berpaling kepada sesuatu yang menjadi tentara dan polisi, anggota MPR, Parlemen yang
… syirik dan jabatan­jabatan lain yang turut memperbanyak
menyenagkan semua thoghut yang melampaui batas… barisan orang­orang dholim, atau yang kalian gunakan
wahai kaumku, jangankah kalian heran dengan orang­orang yang untuk masuk ke lembaga­lembaga kekejian seperti
meramaikan … Universitas­universitas yang di dalamnya bercampur aduk
Millah Ibrohim 107 Millah Ibrohim 108
antara laki­laki dan perempuan, perguruan­perguruan, fasiq, fajir dan orang­orang yang bermaksiat, serta tidak
sekolahan­sekolahan yang rusak dan lain­lain, dengan alasan menyatakan baroo’ kepada kesyirikan­kesyirikan mereka dan
untuk kemaslahatn dakwah sehingga kalian tidak jalan­jalan mereka yang bengkok…..justru malah bergaul
menyatakan diin kalian yang benar dan tidak dengan mereka, membiarkan kebatilan mereka, bermuka
mendakwahkannya sesuai denagn petunjuk Nabi SAW… senang di hadapan mereka dan tidak bermuka masam
bagaimana bisa orang­orang tersebut melalaikan dakwah (marah) karena Alloh ta’aalaa sedikitpun ketika mereka
yang benar, yang berarti melalaikan furqoon (pemisah secara melanggar hukum­hukum Alloh ta’aalaa dengan
tegas) dalam berdakwah yaitu “Millah Ibrohim” lalu mereka menggunakan dalih bersikap lembut dan hikmah, dan
berhujjah dengan sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh mau’idhoh hasanah (memberi nasehat dengan cara yang baik),
Imam Ahmad, At Tirmiidziy, dan lain­lain:  tidak membikin manusia lari dari diin, kemaslahatan
dakwah dan lain­lain. Ia merobohkan diin satu ikatan demi
‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﻓﻀﻞ‬ ‫ﺃﺫﺍﻫﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻭﻳﺼﺒ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻳﺨﺎﻟﻂ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ‬  satu ikatan lantaran sikap lembut mereka yang menyimpang
‫ﺃﺫﺍﻫﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻳﺼﺒﺮ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻻﻳﺨﺎﻟﻂ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ‬ dan hikmah mereka yang bid’ah.

Orang beriman yang bercampur dengan manusia dan dia bersabar Syaikh ‘Abdul Lathiif bin ‘Abdur Rohmaan dalam
terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada orang beriman sebuah risalahnya yang terdapat dalam Ad Duror As
yang tidak bercampur dengan manusia dan tidak bersabar dangan Sunniyah, ketika menjelaskan masalah terang­terangan
gangguan mereka. dalam menyampaikan diin Islam dan amar ma’ruuf nahi
munkar, ia mengatakan: “Dan meninggalkan itu semua
Kami katakan, sesungguhnya hadits ini di timur dan kalian sebagai bentuk mudaahanah (kompromi), bergaul dan lain­
di barat, karena bercampur dengan manusia itu harus sesuai lain sebagaimana yang dilakukan orang­orang bodoh itu
dengan petunjuk Nabi SAW bukan dengan mengikuti hawa lebih besar bahaya dan dosanya daripada orang yang
nafsu dan pikiran kalian serta metode­metode dakwah meninggalkannya hanya karena kebodohan, karena
kalian yang bid’ah…Jika hal ini dilakukan, maksudnya golongan ini berpendapat bahwa ma’iisyah (sumber
sesuai dengan petunjuk Nabi SAW maka gangguan dan penghidupan) itu tidak diperoleh kecuali dengan begitu,
pahala itu akan sama­sama didapatkan...kalau tidak begitu, sehingga mereka menyelisihi para Rosul dan para
lalu pahala apakah yang ditunggu­tunggu orang yang tidak pengikutnya, dan mereka keluar dari jalan dan manhaj
berdakwah sesuai dengan petunjuk Nabi SAW sedangkan mereka. Karena mereka berpendapat berdasarkan akal
dia telah melalaikan salah satu syarat yang besar dari syarat­ mereka, untuk menyenangkan manusia dalam berbagai
syarat diterimanya amal yaitu ittibaa’ (mengikuti petunjuk lapisannya, hidup damai dengan mereka dan berusaha
Nabi SAW). Dan gangguan apa yang akan ditemui orang mendapatkan cinta dan kasih sayang mereka. Namun
yang tidak menunjukkan permusuhan kepada orang­orang demikian tidak ada peluang untuk itu maka dia lebih

Millah Ibrohim 109 Millah Ibrohim 110


mengutamakan kesenangan hawa nafsu, kenikmatan, wahai orang yang beribadah di dua tempat suci, seandainya
berdamai dengan manusia dan tidak bermusuhan karena engkau melihat kami…
Alloh ta’aalaa serta menghadapi gangguan karenanya. Ini tentu engkau mengerti bahwa engkau bermain­main dalam
semua sebenarnya hanya akan mengakibatkan kebinasaan di beribadah…
masa yang akan datang. Karena orang yang tidak berwalaa’ barang siapa yang membasahi lehernya dengan air matanya….
dan bermusuhan karena Alloh ta’aalaa tidak akan merasakan maka leher­leher kami basah dengan darah­darah kami…
nikmatnya iman. Sedangkan ridlo Alloh dan RosulNya tidak ……..dan seterusnya….
akan dapat diraih dengan akal­akalan, karena ia hanya dapat
diperoleh dengan cara membikin marah musuh­musuh Padahal seandainya orang yang beribadah di dua tempat
Alloh ta’aalaa dan lebih mengutamakan ridlo Alloh ta’aalaa, suci itu melihat aktifitas dakwah mereka yang bengkok,
serta marah apabila hukum­hukum Alloh ta’aalaa mungkin dia akan mengatakan: “Segala puji bagi Alloh yang
dilecehkan. Sedangkan marah itu tumbuh dari hati yang telah menyelematkan aku dari apa yang menimpa kalian dan
hidup, kecemburuan serta pengagungannya. Dan apabila memberi banyak keutamaan kepadaku di atas makhluqNya
hati tidak ada kehidupan, kecemburuan dan pengagungan, ….”
serta tidak ada kemarahan dan perasaaan muak, dan 29 Dan saya katakan: Jauh berbeda antara dakwah­
menganggap sama antara yang buruk dan yang baik dalam
dakwah dan jalan­jalan yang kalian tempuh dan antara
pergaulan, muwaalah (loyalitas) dan permusuhannya, maka
jihadnya Ibnul Mubaarok dan orang­orang sholih tersebut,
kebaikan apakah yang masih tersisa dalam hati orang ini….”
sehingga kalian tidak mungkin menandingi ibadah orang­
(juz Jihad hal. 35)
orang sholih tersebut dengan dakwah kalian…bahkan
Dan engkau akan mendapatkan sebagian mereka mungkin seandainya Ibnul Mubaarok melihat dakwah
mentertawakan para pengikutnya dari kalangan pemuda mereka tentu ia akan menulis bait­bait syair berikut kepada
dan mereka memerangi ‘uzlah (mengasingkan diri) secara Fudhoil: 
mutlak, dan mereka menolak nash­nash yang kuat tentang ‫ﻏﺎﺋﺐ‬ ‫ﺑﺎﻟﻌﺒﺎﺩﺓ‬ ‫ﺃﻧﻚ‬ ‫ﻟﺤﻤﺪﺕ‬  ‫ﻟﻮ‬ ‫ﺍﻟﺤﺮﻣﻴﻦ‬ ‫ﻋﺎﺑﺪ‬ ‫ﻳﺎ‬ 
masalah ini…dan mereka melantunkan syair Ibnul ‫ﻳﺘﻼﻋﺐ‬ ‫ﺑﺪﻳﻨﻪ‬ ‫ﺍﻟﺠﻬﻮﻝ‬ ‫ﻓﻬﻮ‬  ‫ﺃﺑﺼﺮﺗﻨﺎ‬ 
Mubaarok rh yang dikirim kepada Al Fudhoil: 
‫ﺑﻬﺪﻱ‬ ‫ﻳﺪﻋﻮ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ 
‫ﺗﻠﻌﺐ‬ ‫ﺑﺎﻟﻌﺒﺎﺩﺓ‬ ‫ﺃﻧﻚ‬ ‫ﻟﻌﻠﻤﺖ‬  ‫ﻟﻮ‬ ‫ﺍﻟﺤﺮﻣﻴﻦ‬ ‫ﻋﺎﺑﺪ‬ ‫ﻳﺎ‬ 
‫ﻧﺒﻴﻪ‬
‫ﺗﺘﺨﻀﺐ‬ ‫ﺑﺪﻣﺎﺋﻨﺎ‬ ‫ﻓﻨﺤﻮﺭﻧﺎ‬  ‫ﺃﺑﺼﺮﺗﻨــﺎ‬  wahai orang yang beribadah di dua tempat suci, seandainya
‫ﺟﻴﺪﻩ‬ ‫ﻳﺨﻀﺐ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬  engkau melihat mereka…
‫ﺑﺪﻣﻮﻋﻪ‬  tentu engkau bersyukur karena engkau beribadah dan tidak ikut
bersama mereka…

Millah Ibrohim 111 Millah Ibrohim 112


barang siapa yang tidak berdakwah sesuai dengan petunjuk
nabinya…
maka dia adalah orang yang amat bodoh yang bermain­main
dengan diinnya…

Millah Ibrohim 113 Millah Ibrohim 114


“Dan sungguh orang pasti tercengang 
terhadap seseorang yang menghadapi 
kaumnya yang meyakini ilaah­ilaah 
(tuhan­tuhan) palsu mereka dengan 
keyakinan seperti ini, lalu orang 
tersebut membodoh­bodohkan 
aqidah mereka dan menggertak 
mereka. Kemudian membangkitkan 
kemarahan mereka dengan 
menantang. Ia tidak meminta 
tenggang waktu untuk 
mempersiapkan sebagaimana 
kesiapan yang mereka miliki, dan dia 
tidak membiarkan kemarahan 
mereka dapat mereda.” 
(Sayyid Quth­b) 

Millah Ibrohim 115  Millah Ibrohim 116


Dan coba dengarkan perkataan Nuuh pada zaman
PEMBAHASAN KETIGA dahulu, ketika dia mengatakan kepada kaumnya sendirian,
ia tidak takut dengan kekuasaan dan kekejaman mereka… ia
mengatakan: 
30 Ya…sesungguhnya millah Ibrohim itu ‫ﻓﻌﻠﻰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺑﺂﻳﺎﺕ‬ ‫ﻭﺗﺬﻛﻴﺮﻱ‬ ‫ﻣﻘﺎﻣﻲ‬ ‫ﻋﻠﻴﻜﻢ‬ ‫ﻛﺒﺮ‬  ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻗﻮﻡ‬ ‫ﻳﺎ‬ 
membutuhkan banyak pengorbanan….akan tetapi ‫ﺃﻣﺮﻛﻢ‬ ‫ﻳﻜﻦ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﻭﺷﺮﻛﺎءﻛﻢ‬ ‫ﺃﻣﺮﻛﻢ‬ ‫ﻓﺄﺟﻤﻌﻮﺍ‬ ‫ﺗﻮﻛﻠﺖ‬ ‫ﺍﷲ‬ 
padanyalah terletak pertolongan Alloh ta’aalaa dan
kemenangan yang besar…dan dengannya akan terpisah ‫ﺗﻨﻈﺮﻭﻥ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺇﻟﻲ‬ ‫ﺍﻗﻀﻮﺍ‬  ‫ﺛﻢ‬ ‫ﻏﻤﺔ‬ ‫ﻋﻠﻴﻜﻢ‬ 
manusia menjadi dua kelompok….kelompok iman dan
Wahai kaumku, jika kalian merasa berat dengan keberadaanku dan
kelompok kafir, fasiq dan maksiat…dan dengannya akan
peringatanku dengan ayat­ayat Alloh, maka hanya kepada Allohlah
jelas siapa auliyaa­ur rohmaan dan siapa auliyaa­usy
aku bertawakkal, oleh karena itu bulatkan keputusan kalian dan
syaithoon…dan demikianlah dakwah para Nabi dan
kumpulkanlah sekutu­sekutu kalian kemudian putusan itu
Rosul….Mereka tidak berada di tengah­tengah kondisi yang
janganlah kalian tutup­tutupi lalu laksanakanlah terhadap diriku
menyenangkan sebagaimana yang kita alami pada hari ini,
dan janganlah kalian menangguhkanku. (QS. Yuunus: 71)
yaitu dengan bercampurnya orang yang mulia dan orang
yang hina, orang yang sholih dengan orang yang bejat, Apakah orang yang bermudaahanah akan mengatakan
bermudaahanah (kompromi) dan bergaulnya orang­orang seperti itu kepada kaumnya….sesungguhnya perkataannya
yang berjenggot dengan orang­orang fasiq dan jahat, itu adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyid Quth­b
menghormati dan menghargai mereka serta lebih rh: “Sebuah tantangan yang jelas dan provokatif yang tidak
mengutamakan mereka dari pada orang­orang yang akan dikatakan oleh seseorang kecuali jika dia mempunyai
bertaqwa dan orang­orang yang baik…Meskipun mereka kekuatan penuh, yakin dengan segala kesiapan yang ia
menunjukkan kebencian dan permusuhan terhadap diin miliki, sehingga ia berani membangkitkan permusuhan para
dengan berbagai macam bentuk, serta mencari­cari penentangnya terhadap dirinya dan menghasung mereka
kesempatan untuk mencelakakan para penganutnya… Akan dengan kata­kata yang provokatif supaya mereka
tetapi dakwah mereka (para Nabi dan Rosul) adalah baroo­ah menyerang dirinya. Lalu apa sebenarnya kekuatan dan
yang jelas kepada kaum mereka yang berpaling dari syariat kesiapan yang di belakang Nuuh?…. adalah Alloh ta’aalaa
Alloh ta’aalaa, dan permusuhan yang nyata terhadap bersamanya, dan cukuplah Alloh ta’aalaa sebagai pemberi
sesembahan­sesembahan mereka yang batil, bukan malah petunjuk dan sebagai penolong….dan pada permulaan ayat
bertemu di tengah jalan atau bermudaahanah (kompromi) ini Alloh memerintahkan Nabi Muhammad SAW agar
atau mujaamalah (menunjukkan sikap yang baik) dalam menceritakan hal ini kepada kaumnya, Alloh berfirman: 
menyampaikan syariat Alloh ta’aalaa …
... ‫ﻟﻘﻮﻣﻪ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﺇﺫ‬ ‫ﻧﻮﺡ‬ ‫ﻧﺒﺄ‬ ‫ﻋﻠﻴﻬﻢ‬ ‫ﻭﺍﺗﻞ‬ 
Millah Ibrohim 117 Millah Ibrohim 118
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Nuuh ketika ia mengatakan Dan kepada orang­orang yang banyak menukil
31
kepada kaumnya…… (QS. Yuunus: 71) perkataan Sayyid Quth­b rh dengan fasih, sedangkan
mereka berlomba­lomba untuk meminta­minta kepada para
Dan lihatlah Huud as ketika beliau menghadapi thoghut yang berpaling dari syariat Alloh supaya mereka
kaumnya yang mana mereka adalah manusia yang paling menjalankan hukum berdasarkan syariat Alloh dalam
kuat dan kejam, beliau menghadapi mereka beberapa persoalan atau supaya mereka memberi ijin untuk
sendirian….akan tetapi beliau menghadapi mereka dengan berdakwah atau supaya mendapatkan kursi di dalam majlis
teguh sebagaimana kokohnya gunung atau lebih dari syirik, fasiq dan kemaksiatan….Kepada mereka ini kami
itu….Dengarkanlah perkataan beliau ketika beliau sampaikan perkataan Sayyid Quth­b seputar ayat ini…..Ia
menyatakan baroo­ah yang jelas dan nyata terhadap mengatakan: ”Sesungguhnya ayat ini menerangkan tentang
kesyirikan­kesyirikan mereka, beliau memperdengarkan bangkitnya sikap baroo’ terhadap sebuah kaum, padahal dia
kepada mereka kata­kata beliau yang diabadikan:  (Huud) adalah bagian dari mereka dan dia adalah saudara
‫ﺩﻭﻧﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﺸﺮﻛﻮﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﻱء‬ ‫ﺃﻧﻲ‬ ‫ﻭﺍﺷﻬﺪﻭﺍ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺃﺷﻬﺪ‬ ‫ﺇﻧﻲ‬  mereka. Dan menerangkan bangkitnya rasa khawatir untuk
tetap tinggal bersama mereka karena mereka telah
‫ﺗﻨﻈﺮﻭﻥ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺟﻤﻴﻌﺎ‬ ‫ﻓﻜﻴﺪﻭﻥ‬ menempuh jalan selain jalan Alloh….Dan menerangkan
Sesungguhnya saya bersaksi kepada Alloh dan saksikanlah oleh bangkitnya proses perpisahan antara dua kubu yang tidak
kalian bahwasanya saya baroo’ kepada apa­apa yang kalian akan pernah bertemu….Dan dia (Huud) bersaksi kepada
sekutukan selain Alloh, maka buatlah tipu daya terhadap diriku Alloh, Robbnya, atas baroo’nya terhadap kaumnya yang
dan janganlah kalian beri tangguh diriku sesat, atas pemisahan diin dan pemutusan hubungannya
dari mereka. Dan mempersaksikan baroo’nya terhadap
beliau mengatakan itu kepada mereka sedangkan beliau mereka di hadapan mereka sendiri, supaya tidak tersisa lagi
seorang diri….buatlah tipu daya terhadap diriku dengan kesamaran dalam jiwa mereka bahwa ia telah berlepas diri
jumlah kalian dan tentara­tentara kalian serta ilaah­ilaah dari mereka dan bahwa dia takut dirinya akan termasuk
(tuhan­tuhan) kalian yang batil….  golongan mereka.
‫ﺁﺧﺬ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺩﺍﺑﺔ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﺭﺑﻜﻢ‬ ‫ﺭﺑﻲ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺗﻮﻛﻠﺖ‬ ‫ﺇﻧﻲ‬  Dan sungguh orang pasti tercengang terhadap
‫ﻣﺴﺘﻘﻴﻢ‬ ‫ﺻﺮﺍﻁ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺭﺑﻲ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺑﻨﺎﺻﻴﺘﻬﺎ‬ seseorang yang menghadapi kaumnya yang meyakini ilaah­
ilaah (tuhan­tuhan) palsu mereka dengan keyakinan seperti
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Alloh, Robbku dan Robb ini, lalu orang tersebut membodoh­bodohkan aqidah mereka
kalian. Tidak ada seekor binatang melatapun kecuali Dia­lah yang dan menggertak mereka. Kemudian membangkitkan
memegang ubun­ubunnya. Sesungguhnya Robbku di atas jalan kemarahan mereka dengan menantang. Ia tidak meminta
yang lurus. (QS. Huud: 56) tenggang waktu untuk mempersiapkan sebagaimana

Millah Ibrohim 119 Millah Ibrohim 120


kesiapan yang mereka miliki, dan dia tidak membiarkan mereka sedangkan jalannya dengan jalan mereka berbeda?”
kemarahan mereka dapat mereda. Sesungguhnya para juru (Dinukil secara ringkas dari Fii dhilaalil Qur’an).
dakwah di setiap tempat dan waktu perlu untuk banyak
merenungkan sikap yang tegas ini….seorang diri, tidak ada Demikianlah sikap para Rosul SAW terhadap
yang beriman bersamanya kecuali sedikit. Menghadapi kaumnya yang membangkang…. dan demikianlah cara
penduduk bumi yang paling ganas, paling kaya dan paling dakwah mereka. Perseteruan yang abadi dengan kebatilan,
maju kebudayaan materinya pada zaman mereka…Mereka dakwah secara jelas dan menyatakan permusuhan dan baroo­
adalah orang­orang yang ganas dan perkasa, yang menyiksa ah…Dan dakwah mereka tidak mengenal mudaahanah
tanpa belas kasih, yang sombong lantaran kenikmatan yang (kompromi) atau ridlo dengan sebagian kebatilan atau
diberikan kepada mereka. Dan mereka membangun bertemu di tengah jalan….
benteng­benteng dengan tujuan supaya mereka semakin
Maka permusuhan ahlul haqq terhadap kebatilan dan
perkasa dan kekal… Sungguh ini adalah iman, keyakinan
dan ketenangan… Iman kepada Alloh, yakin dengan janji­ para penganutnya adalah persoalan yang sudah semenjak
janji­Nya dan tenang dengan pertolongann­Nya.  dahulu sekali, yang telah Alloh wajibkan semenjak Alloh
turunkan Adam as ke muka bumi ini…dan Alloh memang
‫ﺁﺧﺬ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺩﺍﺑﺔ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﺭﺑﻜﻢ‬ ‫ﺭﺑﻲ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺗﻮﻛﻠﺖ‬ ‫ﺇﻧﻲ‬  menghendakinya secara syar’iy maupun qodariy, dengan
tujuan untuk memisahkan para waliNya dari musuh­
‫ﻣﺴﺘﻘﻴﻢ‬ ‫ﺻﺮﺍﻁ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺭﺑﻲ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺑﻨﺎﺻﻴﺘﻬﺎ‬ musuhNya, kelompokNya dari musuhNya, dan yang buruk
Sesungguhnya aku bertawakkal kapada Alloh Robbku dan Robb dari yang baik, serta untuk mengambil syuhadaa’ dari orang­
kalian. Tidak ada seekor binatang melatapun kecuali Dia­lah yang orang beriman…Maka Alloh SWT berfirman: 
memegang ubun­ubunnya. Sesungguhnya Robb­ku adalah di atas ‫ﻋﺪﻭ‬ ‫ﻟﺒﻌﺾ‬ ‫ﺑﻌﻀﻜﻢ‬ ‫ﺍﻫﺒﻄﻮﺍ‬
jalan yang lurus. (QS. Huud : 56).
Turunlah kalian, sebagian dari kalian adalah musuh bagi sebagian
Dan orang­orang yang keras dan kejam dari kaumnya itu yang lain. (QS. Al A’raaf:24)
hanyalah diantara binatang melata yang Alloh pegang ubun­
ubunya, yang dengan kekuatanNya Alloh akan Dan sesuai dengan ayat inilah barisan seluruh Rosul berlalu
mengalahkannya… Lalu kenapa dia harus takut dan dan berjalan…. Dan seperti inilah diin mereka, sebagaimana
bersikap ramah kepada binatang melata tersebut?? yang dapat engkau pahami sendiri. Alloh Ta’aalaa berfirman: 
Sedangkan binatang tersebut tidak akan dapat ‫ﻭﺍﻟﺠﻦ‬ ‫ﺍﻹﻧﺲ‬ ‫ﺷﻴﺎﻃﻴﻦ‬ ‫ﻋﺪﻭﺍ‬ ‫ﻧﺒﻲ‬ ‫ﻟﻜﻞ‬ ‫ﺟﻌﻠﻨﺎ‬ ‫ﻭﻛﺬﻟﻚ‬
menguasainya dan jika menguasainya maka itu hanyalah
atas ijin Robbnya? Dan kenapa ia harus tetap bersama

Millah Ibrohim 121 Millah Ibrohim 122


Dan demikianlah Kami telah jadikan bagi setiap Nabi, musuh ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻓَﺮْﻕٌ ﺑﻴﻦ‬ 
berupa syetan dari kalangan manusia dan jin. (QS. Al An’aam:
112) Pemisah antar manusia. (Ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy)
Dan Alloh SWT berfirman:  Dan dalam riwayat yang lain disebutkan: 
‫ﺍﻟﻤﺠﺮﻣﻴﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﺪﻭﺍ‬ ‫ﻧﺒﻲ‬ ‫ﻟﻜﻞ‬ ‫ﺟﻌﻠﻨﺎ‬ ‫ﻭﻛﺬﻟﻚ‬ 
‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﺑﻴﻦ‬ َ‫ﻓَﺮﱠﻕ‬
Dan demikianlah Kami telah jadikan bagi setiap nabi musuh dari
kalangan orang­orang jahat. (QS. Al furqoon: 31) Ia memisahkan antara manusia

Lalu diantara mereka ada yang Alloh ceritakan kepada kita Beliau menyambut perintah Alloh untuk mengikuti millah
kisah mereka bersama musuh­musuh mereka, dan diantara Ibrohim as , maka beliau tidak pernah diam terhadap
mereka ada yang tidak Alloh ceritakan…Hal ini juga kesyirikan dan penganutnya atau bermudaahanah
diperkuat dengan hadits muttafaqun ‘alaihi dari Abu (kompromi) dengan mereka atau bersikap ramah dengan
Huroiroh, bahwasanya Nabi SAW bersabda:  mereka atau dengan yang lainnya…Bahkan ketika di Mekah,
‫ﻋﻼﺕ‬ ‫ﺃﻭﻻﺩ‬ ‫ﺍﻷﻧﺒﻴﺎء‬ padahal pengikutnya sedikit, dan mereka dalam keadaan
lemah dan tertindas, Beliau menyatakan baroo­ah nya
Dan para Nabi adalah anak­anak dari beberapa istri, satu ayah…..  terhadap orang­orang kafir dan sesembahan­sesembahan
‫ ﺍﻟﻌﻠﺔ‬artinya adalah  ‫( ﺍﻟﻀﺮﺓ‬istri kedua, buah dada) diambil mereka yang batil…… Dan membodoh­bodohkan mereka
dan mengatakan sesuai dengan perintah Alloh SWT agar
dari kata  ‫ ﺍﻟﻌﻠﻞ‬yang artinya minum yang kedua setelah menyatakan baroo’nya kepada kesyirikan dan
minum yang pertama; seolah seorang suami minum kedua mengungkapkan dengan terang­terangan kufurnya terhadap
kalinya dari istri yang kedua tersebut setelah dia pertama para penganutnya dan baroo­ahnya mereka dari diinnya serta
kali minum dari istri yang lainnya. Sedangkan  ‫ﺍﻟﻌﻼﺕ‬ ‫ﺃﻭﻻﺩ‬ baroo­ahnya diinnya dari mereka: 
artinya adalah  ‫ﺍﻟﻀﺮﺍﺕ‬  ‫ﺃﻭﻻﺩ‬  (anak beberapa orang istri ‫ﻋﺎﺑﺪﻭﻥ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﻭﻻ‬ * ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻋﺒﺪ‬ ‫ﻻ‬ * ‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻗﻞ‬ 
dari satu suami)…Hadits ini menguatkan bahwa para Nabi
itu pokok diin, dakwah dan jalan mereka satu sedangkan
* ‫ﺃﻋﺒﺪ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻋﺎﺑﺪﻭﻥ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﻭﻻ‬ * ‫ﻋﺒﺪﺗﻢ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻋﺎﺑﺪ‬ ‫ﺃﻧﺎ‬ ‫ﻭﻻ‬ * ‫ﺃﻋﺒﺪ‬ ‫ﻣﺎ‬ 
cabang­cabang ajaran mereka berbeda­beda. ‫ﺩﻳﻦ‬ ‫ﻟﻲ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺩﻳﻨﻜﻢ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬
32 Katakanlah: Wahai orang­orang kafir. Aku tidak beribadah kepada
Dan demikian pula penutup para Nabi dan Rosul
apa yang kalian ibadahi. Dan tidaklah kalian beribadah kepada apa
SAW yang disebut dengan :
yang aku ibadahi. Dan aku tidak beribadah kepada apa yang kalian

Millah Ibrohim 123 Millah Ibrohim 124 


ibadahi. Dan tidaklah kalian beribadah kepada apa yang aku Alloh adalah Robb kami dan Robb kalian bagi kami amalan kami
ibadahi. Bagi kalian diin kalian dan bagiku diinku. (QS. Al dan bagi kalian amalan kalian. (QS. Asy Syuro: 15).
Kaafiruun:1­6).
Disebutkan dalam sebuah hadits shohih yang
Dan menyatakan dengan terang­terangan kepada diriwayatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya bahwasanya
mereka bahwasanya dia tetap teguh di atas jalannya ini, dan Rosululloh SAW bersabda kepada salah seorang sahabatnya
baroo’ terhadap orang yang menyelisihi jalannya, dan : 
bahwasanya dirinya termasuk orang­orang beriman yang
mana mereka itu adalah musuh mereka dan musuh diin
mereka.  ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﺮﺍءﺓ‬ ‫ﻓﺈﻧﻬﺎ‬ ‫ﺧﺎﺗﻤﺘﻬﺎ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻧﻢ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻗﻞ‬ ‫ﺍﻗﺮﺃ‬ 
‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺃﻋﺒﺪ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﺩﻳﻨﻲ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺷﻚ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻗﻞ‬  ‫ﺍﻟﺸﺮﻙ‬
Bacalah: Katakanlah: Wahai orang­orang kafir. (surat Al
‫ﻭﺃﻣﺮﺕ‬ ‫ﻳﺘﻮﻓﺎﻛﻢ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺃﻋﺒﺪ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬ ‫ﺍﷲ‬  ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﻥ‬ ‫ﺒﺪ‬ ‫ﺗﻌ‬  Kaafiruun) Kemudian tidurlah setelah menyelesaikannya, karena
‫ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﻛﻮﻥ‬ ‫ﺃﻥ‬ sesungguhnya surat ini adalah baroo­ah dari kesyirikan.
Katakanlah: Wahai manusia, jika kalian ragu­ragu terhadap Dan disebutkan dalam Risaalatu Asbaabi Najatis
diinku, maka aku tidaklah beribadah kepada apa yang kalian Sa’uul Minas Saifil Masluul yang secara ringkas adalah
ibadahi, akan tetapi aku beribadah kepada Alloh Yang Mematikan sebagai berikut: “Sesungguhnya kalimatul ikhlaash Laa ilaaha
kalian. Dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang­orang illallah itu mempunyai syarat­syarat yang berat. Makanya
yang beriman. (QS. Yunus:104). Imaamul Hunafaa’ (Ibrohim as.) tidak hanya
Dan Alloh SWT berfirman kepadanya:  mengucapkannya saja, dan kecintaan serta walaa’ beliau
tidak sempurna kecuali dengan permusuhan, padahal beliau
‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﻳﺌﻮﻥ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﻋﻤﻠﻜﻢ‬ ‫ﻭﻟﻜﻢ‬ ‫ﻋﻤﻠﻲ‬ ‫ﻟﻲ‬ ‫ﻓﻘﻞ‬ ‫ﻛﺬﺑﻮﻙ‬ ‫ﻭﺇﻥ‬  adalah imaamul muhibbiin sebagaimana yang diceritakan
‫ﺗﻌﻤﻠﻮﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﻱء‬ ‫ﻭﺃﻧﺎ‬ ‫ﺃﻋﻤﻞ‬ Alloh bahwa ia mengatakan: 
Dan jika mereka mendustakanmu maka katakanlah: Bagiku ‫ﻟﻲ‬ ‫ﻋﺪﻭ‬ ‫ﻓﺈﻧﻬﻢ‬  ‫ﺍﻷﻗﺪﻣﻮﻥ‬ ‫ﻭﺁﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻓﺮﺃﻳﺘﻢ‬ 
amalanku dan bagi kalian amalan kalian, kalian baroo’ (berlepas
diri) dari apa yang aku kerjakan dan aku baroo’ (berlepas diri) dari ‫ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﺭﺏ‬ ‫ﺇﻻ‬
apa yang kalian kerjakan. Tahukah kalian apa yang kalian dan bapak­bapak kalian dahulu
Dan Alloh mengajarkan orang­orang beriman supaya sembah, sesungguhnya mereka (sesembahan­sesembahan) itu
mereka mengatakan:  musuhku, kecuali Rabb Semesta Alam (QS. Asy Syu’aroo’:77).
‫ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ‬ ‫ﻭﻟﻜﻢ‬ ‫ﺃﻋﻤﺎﻟﻨﺎ‬ ‫ﻟﻨﺎ‬ ‫ﻭﺭﺑﻜﻢ‬ ‫ﺭﺑﻨﺎ‬ ‫ﺍﷲ‬  Dan inilah makna kalimat Laa ilaaha illallah
sebagaimana firman Alloh SWT:
Millah Ibrohim 125 Millah Ibrohim 126
‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﺍء‬ ‫ﺇﻧﻨﻲ‬ ‫ﻭﻗﻮﻣﻪ‬ ‫ﻷﺑﻴﻪ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻭﺇﺫ‬  Sabarlah wahai keluarga Yaasir, karena kalian dijanjikan dengan
jannah (syurga). (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Haakim dan
‫ﻌﻠﻬﻢ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻋﻘﺒﻪ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺑﺎﻗﻴﺔ‬ ‫ﻛﻠﻤﺔ‬ ‫ﻭﺟﻌﻠﻬﺎ‬ ‫ﺳﻴﻬﺪﻳﻦ‬ ‫ﻓﺈﻧﻪ‬ ‫ﻓﻄﺮﻧﻲ‬  yang lainnya).
‫ﻳﺮﺟﻌﻮﻥ‬ Dan sabda beliau kepada Khobaab: 
Dan ingatlah ketika Ibrohim mengatakan kepada bapaknya dan
kaumnya: Sesungguhnya aku baroo’ dari apa yang kalian ibadahi
‫ﻓﻴﺠﻌﻞ‬ ‫ﺍﻷﺭﺽ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻓﻴﺤﻔﺮ‬ ‫ﺍﻟﺮﺟﻞ‬ ‫ﻳﺆﺧﺬ‬ ‫ﻗﺒﻠﻜﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻗﺪ‬
kecuali yang menciptakan aku karena sesungguhnya Dia akan ‫ﻧﺼﻔﻴﻦ‬ ‫ﻓﻴﺠﻌﻞ‬ ‫ﺭﺃﺳﻪ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻓﻴﻮﺿﻊ‬ ‫ﺑﺎﻟﻤﻨﺸﺎﺭ‬ ‫ﻳﺆﺗﻰ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ 
memberi petunjuk kepadaku dan ia jadikan kata­kata itu kekal ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻳﺼﺪﻩ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﻋﻈﻤﻪ‬ ‫ﻟﺤﻤﻪ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺍﻟﺤﺪﻳﺪ‬ ‫ﺑﺄﻣﺸﺎﻁ‬ ‫ﻭﻳﻤﺸﻂ‬ 
sepeninggalnya, supaya mereka kembali.” (QS. Az Zukhruf:28).
‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﻟﺮﺍﻛﺐ‬ ‫ﻳﺴﻴﺮ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﺍﻷﻣﺮ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﺗﻌﺎﻟﻰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﻴﺘﻤﻦ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬ ‫ﺩﻳﻨﻪ‬ 
Maka kata­kata itu diwariskan kepada pengikutnya,
yang kemudian para Nabi saling mewarisi antara satu dan ‫ﻏﻨﻤﻪ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﺋﺐ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻳﺨﺎﻑ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﺣﻀﺮﻣﻮﺕ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺻﻨﻌﺎء‬ 
lainnya. Lalu ketika Nabi kita SAW diutus, Alloh ‫ﺗﺴﺘﻌﺠﻠﻮﻥ‬ ‫ﻭﻟﻜﻨﻜﻢ‬
memerintahkannya untuk mengucapkan kata­kata yang
Sesungguhnya sebelum kalian ada orang yang ditanam di dalam
pernah dikatakan oleh bapak kita Ibrohim. Makanya Alloh
tanah kemudian dibawakan gergaji dan diletakkan di atas
‘Azza wa Jalla menurunkannya dalam surat Al Kaafiruun.”
kepalanya lalu dibelah menjadi dua bagian. Dan ada yang disisir
(Dari Majmuu’atut Tauhiid).
daging dan tulangnya dengan sisir dari besi, namun hal itu tidak
Dan Nabi SAW pun menyatakannya dan menjadikan mereka berbalik dari diinnya. Demi Alloh, Alloh pasti
menyampaikannya dengan terang­terangan serta tidak menyempurnakan diin ini sampai­sampai orang yang
menyembunyikannya. Oleh karena beliau dan para berkendaraan berjalan dari San’a sampai Hadramaut tidak takut
sahabatpun menghadapi dan mendapatkan gangguan. Dan kecuali kepada Alloh dan serigala terhadap kambingnya. Akan
beliau tidak bermudaahanah (kompomi) dalam hal ini. Dan tetapi kalian tergesa­gesa.11
tidak mungkin beliau bermudaahanah dengan mereka.
Namun yang beliau lakukan justru menguatkan sikap 11 Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhooriy dan yang lainnya.
Demikianlah sikap Nabi SAW, beliau selalu meneguhkan dan
mereka dan mengingatkan mereka dengan janji Alloh SWT
mengingatkan para sahabat beliau dengan cerita orang­orang yang teguh
dan jannah (Syurga). Dan juga mengingatkan sikap orang­ pendirian. Sehingga apabila diantara mereka mendapatkan ujian yang
orang yang teguh dalam memegang pendirian mereka dari sangat berat di jalan Alloh, yang tidak mampu ditanggung sebagaimana
kalangan orang­orang sebelum mereka. Sebagaimana sabda yang menimpa ‘Amaar ra, beliau menyampaikan ampunan Alloh atas
beliau:  perbuatannya dan keringanan untuknya … tidak sebagaimana yang
dilakukan oleh para da’i pada zaman sekarang ini. Mereka menggembar­
‫ﺍﻟﺠﻨﺔ‬ ‫ﻣﻮﻋﺪﻛﻢ‬ ‫ﻓﺈﻥ‬ ‫ﻳﺎﺳﺮ‬ ‫ﺁﻝ‬ ‫ﺻﺒﺮﺍ‬  gemborkan hadits yang menyebutkan tentang rukhshoh (keringanan) dan
ikrooh (keterpaksaan) serta keadaan­keadaan darurat sepanjang hidup
mereka. Padahal semua hari­harinya tidak sesuai dengan hadits tersebut.
Millah Ibrohim 127  Millah Ibrohim 128
Hal itu beliau katakan kepada para sahabatnya. Dan Atas dasar itu semua, juga karena dakwahnya seperti
pada waktu yang sama beliau mengatakan kepada orang­ itu maka orang­orang dholim tidak pernah rela dengannya.
orang Quroisy sesuai dengan perintah Alloh SWT:  Juga mereka tidak pernah merasa senang atau tenang
‫ﻭﺍﺣﺪ‬ ‫ﺇﻟﻪ‬ ‫ﺇﻟﻬﻜﻢ‬ ‫ﺃﻧﻤﺎ‬ ‫ﺇﻟﻲ‬ ‫ﻳﻮﺣﻰ‬ ‫ﻣﺜﻠﻜﻢ‬ ‫ﺑﺸﺮ‬ ‫ﺃﻧﺎ‬ ‫ﺇﻧﻤﺎ‬ ‫ﻗﻞ‬  dengan dakwah beliau… akan tetapi mereka berdiri dan
bangkit… dan berapa kali mereka tawar­menawar dengan
‫ﻟﻠﻤﺸﺮﻛﻴﻦ‬ ‫ﻭﻭﻳﻞ‬ ‫ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮﻭﻩ‬ ‫ﺇﻟﻴﻪ‬ ‫ﻓﺎﺳﺘﻘﻴﻤﻮﺍ‬ beliau… akan tetapi beliau berdiri tegak memandang kepada
Katakanlah: Sesungguhnya aku adalah manusia seperti kalian kebatilan mereka dan kelompok mereka yang mereka
yang mana telah diwahyukan kepadaku bahwasanya ilaah kalian gunakan untuk membuat tipu daya. Dan meskipun beliau
adalah ilaah yang satu maka tetaplah di atas jalan yang lurus sangat berharap untuk memberi petunjuk kepada mereka,
menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadaNya dan celakalah namun beliau menolak untuk bersepakat di atas jalan
bagi orang­orang musyrik. (QS. Al Fushshilat: 6). kebatilan bersama mereka atau menuruti sedikit hal yang
Dan ayat­ayat ini adalah ayat­ayat Makiyyah (turun meringankan mereka atau mereka cintai dari kebatilan
mereka… Bahkan setelah itu beliau selalu mengatakan
sebelum hijroh ke Madinah). Dan Alloh SWT berfirman : 
kepada mereka sesuai dengan perintah Robbnya : 
‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭﻟﻲ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺗﻨﻈﺮﻭﻥ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﻛﻴﺪﻭﻥ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺷﺮﻛﺎءﻛﻢ‬ ‫ﺍﺩﻋﻮﺍ‬ ‫ﻗﻞ‬  ‫ﺍﻟﻤﻬﺎﺩ‬ ‫ﻭﺑﺌﺲ‬ ‫ﺟﻬﻨﻢ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﻭﺗﺨﺸﺮﻭﻥ‬ ‫ﺳﺘﻐﻠﺒﻮﻥ‬ ‫ﻛﻔﺮﻭﺍ‬ ‫ﻟﻠﺬﻳﻦ‬ ‫ﻗﻞ‬
‫ﺩﻭﻧﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﺪﻋﻮﻥ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ‬ ‫ﻳﺘﻮﻟﻰ‬ ‫ﻭﻫﻮ‬ ‫ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ‬ ‫ﻧﺰﻝ‬ 
Katakanlah kepada orang­orang kafir: Kalian akan terkalahkan dan
‫ﻳﻨﺼﺮﻭﻥ‬ ‫ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻧﺼﺮﻛﻢ‬ ‫ﻻﻳﺴﺘﻄﻴﻌﻮﻥ‬ dikumpulkan kejahannam dan jahannam adalah seburuk­buruk
Katakanlah: Panggillah sekutu­sekutu kalian kemudian buatlah tempat kembali. (Ali ‘Imroon : 12).
tipu daya terhadap diriku dan janganlah kalian memberi tangguh Setelah menyebutkan kisah ketegasan dan keteguhan
kepadaku sesungguhnya wali (pelindung) ku adalah Alloh yang beberapa sahabat Nabi SAW Syaikh ‘Abdur Rohmaan bin
telah menurunkan kitab dan dia berwalaa’ (melindungi) orang­ Hasan mengatakan: “Demikianlah sikap para sahabat
orang yang sholih. Sedangkan yang kalian ibadahi selain Dia tidak Rosululloh SAW dan kerasnya gangguan yang mereka
dapat menolong kalian dan juga tidak dapat menolong diri mereka dapatkan dari orang­orang musyrik. Lalu bagaimanakah jika
sendiri.(Al A’roof : 195­197). hal ini dibandingkan dengan sikap orang­orang yang tertipu
Ayat­ayat ini juga Makkiyyah. itu, yang bergegas­gegas menuju kebatilan, membuat­buat,
berbolak­balik, mencintai, bermudaahanah (kompromi),
condong, mengagungkan dan memujinya? Mereka ini sangat
Mereka melakukan segala kebatilan dengan menggunakan hadits­hadits mirip dengan firman Alloh SWT:
tersebut sebagai alasan. Dan mereka memperbanyak jumlah barisan
pemerintah kafir dan musyrik dengan tanpa ada ikrooh atau keadaan
darurat yang hakiki…..lalu kapan diin ini akan terang.
Millah Ibrohim 129 Millah Ibrohim 130
‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﻷﺗﻮﻫﺎ‬ ‫ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ‬ ‫ﺳﺌﻠﻮﺍ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺃﻗﻄﺎﺭﻫﺎ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﻠﻴﻬﻢ‬ ‫ﺩﺧﻠﺖ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬  orang musyrik mengganggu mereka, mereka diperintahkan
untuk hijroh ke Habasyah (Ethiopia) seandainya ada
‫ﻳﺴﻴﺮﺍ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﺗﻠﺒﺜﻮﺍ‬ rukhshoh (dispensasi) bagi mereka untuk bersikap diam
Dan seandainya mereka diserang dari berbagai penjuru kemudian terhadap orang­orang musyrik tentu mereka tidak
mereka diminta untuk berbuat fitnah (murtad atau memerangi diperintahkan untuk hijroh ke negeri asing.” (Dari Sabiilun
orang Islam) niscaya mereka mengerjakannya dan mereka tidak Najaat Wal Fikaak, hal. 67).
menunda­nundanya kecuali sebentar”.(QS. Al Ahzaab:14) 33
Dan di sini ada syubhat yang didengung­dengungkan
Kami memohon kepada Alloh keteguhan diatas orang yang tidak memahami millah Ibrohim as, dan tidak
Islam, dan kami memohon kepada Alloh dari kesesatan dan mengerti kandungannya. Yaitu orang­orang bodoh yang
fitnah baik yang lahir maupun yang batin. Dan termasuk hal mengatakan: Sesungguhnya millah Ibrohim itu bagi kita
yang sudah kita ketahui bersama bahwasanya orang­orang telah mansuukh (sudah tidak berlaku). Mereka berdalil
yang masuk Islam dan beriman kepada Nabi SAW serta bahwasanya berhala­berhala yang berada di sekeliling
kepada ajaran beliau, seandainya bukan karena baroo’ Ka’bah yang menurut sangkaan mereka tidak dihancurkan
mereka terhadap kesyirikan dan penganutnya, dan oleh Nabi SAW selama beliau tinggal di Mekkah pada masa
meninggalkan orang­orang musyrik lantaran diin mereka lemah dan tertindas. Sampai­sampai saya mendengar salah
serta mencela ilaah­ilaah mereka tentu mereka tidak seorang Syaikh terkenal yang buku­bukunya memenuhi
mengganggu dengan berbagai macam gangguan……”(Dari pasar­pasar. Saya mendengar dalam sebuah kaset rekaman
Ad Duror, juz Jihad, hal. 124). ceramahnya, dengan sombong ia membual yang secara
global dia mengatakan: ”Sesungguhnya Rosululloh SAW
Syaikh Hamad bin ’Atiiq ketika berbicara mengenai
orang yang pertama kali berpaling dari millah Ibrohim yang
surat “Al­Baroo­ah Minasy Syirki” (berlepas diri dari
kalian maksudkan karena dia tinggal di Makkah selama 13
kesyirikan; yaitu surat Al Kaafiruun) mengatakan: ”Maka
tahun diantara patung­patung tersebut dan beliau tidak
Alloh memerintahkan RasulNya SAW untuk mengatakan
menghancurkannya”. Maka kami katakan kepadanya dan
kepada orang­orang kafir: Aku baroo’ terhadap diin yang
kepada orang­orang yang seperti dia: Sesungguhnya yang
kalian anut dan kalian baroo’ terhadap diin yang aku anut.
menghalangi kalian untuk memahami dan mengerti millah
Dan yang dimaksud adalah menyatakan dengan terang­
Ibrohim adalah pendeknya nalar kalian dan sempitnya
terangan bahwasanya mereka itu menganut kekafiran, dan
pemahaman kalian karena kalian hanya membatasi millah
bahwasanya dirinya baroo’ terhadap mereka dan diin
Ibrohim hanya dengan menghancurkan berhala­berhala, dan
mereka. Maka hendaknya orang­orang yang mengikuti Nabi
karena kalian menganggap bahwasanya millah Ibrohim
SAW menyatakan hal itu. Dan dia tidak dikatakan telah
yang kami maksudkan itu hanya terilhami dari perbuatan
melaksanakan idh­haarud diin kecuali dengan begitu. Oleh
beliau (Nabi Ibrohim) as ketika mendatangi berhala­berhala
karena itu ketika para sahabat memahami hal itu, dan orang­

Millah Ibrohim 131  Millah Ibrohim 132


kaumnya lalu memukulinya dengan tangan kanannya dan merupakan makna laa ilaaha illallooh, dan bahwasanya
sehingga hancur lebur kecuali berhala mereka yang paling kandungannya yang berupa an nafyu (peniadaan) dan al
besar supaya mereka sadar. Dan karena menurut kalian itsbaat (penetapan) adalah berupa baroo’ terhadap kesyirikan
Rosululloh SAW melakukan seperti itu terhadap berhala­ dan para penganutnya, menunjukkan permusuhan kepada
berhala kaumnya, maka menurut pandangan kalian yang mereka serta memurnikan ibadah hanya kepada Alloh
sempit itu millah Ibrohim itu bagi kita, semuanya telah semata, serta berwalaa’ kepada para walinya. Dan engkau
mansukh (sudah tidak berlaku), dan sedikitpun tidak berlaku juga telah memahami bahwa pokok ajaran diin ini adalah
untuk kita. Selanjutnya maka semua ayat­ayat yang telah syariat yang telah muhkam (jelas dan kokoh) yang seandainya
saya sebutkan di muka tentang anjuran untuk mengikuti seluruh orang dari berbagai penjuru dunia baik yang
millah Ibrohim dan peringatan agar tidak berpaling darinya, berilmu maupun yang bodoh berkumpul untuk
dan penjelasan secara terperinci tentang dakwah Nabi membantahnya, pasti mereka tak akan mampu
Ibrohim dan orang­orang yang beriman bersamanya, sikap membantahnya dengan alasan apapun. Dan kami telah
mereka terhadap kaum mereka dan sikap para Nabi dan terangkan kepadamu bahwasanya Alloh ta’aalaa telah
yang lainnya terhadap kaum mereka … berarti itu semua menjelaskan kepada kita tentang sikap Nabi Ibrohim dan
tidak ada manfaatnya di dalam kitab Alloh. Maha Suci Robb orang­orang yang beriman bersamanya terhadap kaum
kami, ini adalah tuduhan yang besar semoga Alloh mereka, bagaimana mereka bersikap baroo’ serta
merahmati Ibnul Qoyyim ketika beliau mengatakan:  menunjukkan permusuhan dan kebencian kepada kaum
‫ﻭﺍﻟﻜﺘﻤﺎﻥ‬ ‫ﺑﺎﻟﺼﻤﺖ‬ ‫ﻓﻠﻴﺴﺘﺘﺮ‬     ‫ﻋﻠﻤﻪ‬ ‫ﻣﺒﻠﻎ‬ ‫ﺍﻟﻘﺪﺭ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ mereka. Dan sebelum Alloh menerangkan sikap mereka ini.
Barang siapa ilmunya hanya sebatas ini ... Alloh berfirman: 
hendaknya dia menutupi dirinya dengan diam… ‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬
Dan Maha Suci serta Maha Tinggi Alloh dari sesuatu Sungguh telah terdapat suri tauladan yang baik bagi kalian pada
yang tidak ada manfaatnya atau terdapat sesuatu yang tidak diri Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya….. (QS. Al
ada faedahnya yang dicantumkan dalam kitabNya. Mumtahanah:4)
Kesalahan­kesalahan seperti ini merupakan syubhat­syubhat Dan setelahnya Alloh juga berfirman: 
yang tak perlu dibantah secara panjang dan detail. Ini
hanyalah perkataan­perkataan yang kontroversi dalam ‫ﺍﻟﻴﻮﻡ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺮﺟﻮ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻤﻦ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻓﻴﻬﻢ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬ 
pandangan mereka sendiri, yang menghalangi mereka untuk ‫ﺍﻵﺧﺮ‬
memahami millah Ibrohim ini secara detil… terutama dari
Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada diri
pembahasan yang telah lalu engkau telah memahami millah
mereka bagi orang­orang yang mengharap kepada Alloh dan hari
Ibrohim dan engkau telah mengerti kandungan maksudnya.
Akhir. (QS. Al Mumtahanah: 6)
Engkau telah memahami bahwasanya ia adalah dasar Islam

Millah Ibrohim 133 Millah Ibrohim 134


Kemudian Alloh berfirman ... dan perhatikanlah firmanNya:  dari ‘Aliy bin Abi Thoolib, ia mengatakan: “Aku bersama
‫ﺍﻟﺤﻤﻴﺪ‬ ‫ﺍﻟﻐﻨﻲ‬ ‫ﻫﻮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﺈﻥ‬ ‫ﻳﺘﻮﻝ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬  Nabi SAW pergi menuju Ka’bah. Lalu Rosululloh SAW
bersabda kepadaku: 
Dan barangsiapa berpaling maka sesungguhnya Alloh itu Maha
Kaya lagi Maha Terpuji. (QS.Al Mumtahanah:6). ‫ﺍﺟﻠﺲ‬
34 Dan engkau telah memahami juga bahwasanya inilah ”Duduklah!”
pokok dari millah Ibrohim yang kami maksudkan dan kami
Kemudian beliau naik di atas pundakku lalu aku berusaha
serukan, dan yang kami lihat telah dilalaikan oleh mayoritas
untuk bangkit mengangkat beliau. Lalu Rosululloh melihat
penduduk bumi. Dan engkau telah memahami bahwa inilah
aku lemah maka beliaupun turun dan duduk untukku, lalu
jalan untuk meraih pertolongan Alloh, untuk memuliakan
beliau bersabda: 
diinNya dan untuk menghancurkan kesyirikan serta para
penganutnya. Jika demikian, maka apabila Syaikh tersebut ‫ﻣﻨﻜﺒﻲ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﺻﻌﺪ‬
ingin membantah jalan ini hendaknya ia memperbaiki
”Naiklah ke atas pundakku!”
ungkapannya yaitu hendaknya dia mengatakan:
“Sesungguhnya Nabi SAW tinggal di Makkah selama 13 Maka akupun naik ke atas pundak beliau, lalu beliau bangkit
tahun diantara patung­patung tersebut. Dan beliau tidak mengangkat diriku. Lalu beliau memberi isyarat kepadaku
menunjukkan sikap baroo’ dan pengingkaran serta agar kalau bisa supaya aku menggapai atap. Sehingga saya
permusuhan kepada patung­patung tersebut.” Supaya naik ke atas Ka’bah, yang di atasnya terdapat patung dari
setelah itu dapat dikatakan kepadanya: ”Anggaplah dirimu kuningan atau tembaga. Lalu saya berusaha
sebagai seorang Nasrani atau Yahudi atau Majusi atau apa menggoyangnya ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke
yang saja yang kamu mau, adapun kepada millah Ibrohim, belakang. Ketika aku telah berhasil Rosululloh SAW
maka katakanlah: ”Selamat tinggal.” bersabda kepadaku: 
Dan kami katakan: Adapun penghancuran berhala ‫ﺑﻪ‬ ‫ﺍﻗﺬﻑ‬
secara haqiqi sebagaimana yang dilakukan oleh Ibrohim,
telah disebutkan dalam hadits shohiih bahwasanya beliau ”Lemparkan dia!”
pernah melakukannya ketika beliau mampu sedangkan Maka akupun melemparkannya sehingga pecah seperti kaca.
orang­orang kafir Quroisy dalam keadaan lengah. Dan yang Kemudian aku turun. Lalu aku dan Rosululloh SAW cepat­
saya maksud bukanlah setelah Fat­hu Makkah (penaklukan cepat pergi sehingga kami berlindung di antara rumah­
Mekah) akan tetapi ketika masih dalam kondisi lemah dan rumah karena takut ada orang yang memergoki kami.” Dan
tertindas. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Al Haitsamiy menaruhnya pada satu bab tersendiri dalam
Ahmad, Abu Ya’laa dan Al Bazzaar dengan sanad hasan, Majma’uz Zawaa­id, Bab Taksiiruhu SAW Al Ash­naam.”

Millah Ibrohim 135 Millah Ibrohim 136


(Bab. Beliau SAW menghancurkan berhala). Dan beliau akan tetapi konsentrasi dan kesibukan beliau selama 13
mencantumkan sebuah riwayat yang berbunyi : “Dahulu di tahun tersebut, dan pada masa­masa yang lain adalah : 
atas Ka’bah ada beberapa berhala, lalu aku berusaha ‫ﺍﻟﻄﺎﻏﻮﺕ‬ ‫ﺍﺟﺘﻨﺒﻮﺍ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺍﻋﺒﺪﻭﺍ‬
mengangkat Rosululloh SAW dan saya tidak mampu, maka
beliau mengangkatku lalu aku menghancurkannya. Dan Beribadahlah kepada Alloh dan jauhilah thoghut. (QS. An Nahl :
dalam sebuah riwayat diberi tambahan: ”Maka setelah itu 36)
tidak diletakkan lagi di atasnya, maksudnya adalah berhala­ Maka beliau tinggal di tengah­tengah berhala selama
berhala tersebut.” Ia mengatakan: ”Semua roowiy dalam 13 tahun itu bukan berarti beliau memujinya atau
sanadnya tsiqqoh (dapat dipercaya).” Dan Abu Ja’far Ath bersumpah untuk menghormatinya sebagaimana yang
Thobariy mencantumkannya dalam Tahdziibul Aatsaar, dilakukan oleh para aktifis dakwah yang bodoh tersebut,
dan ia menerangkan tentang beberapa hukum fiqih yang terhadap El yasiq modern pada zaman ini…akan tetapi
dapat diambil darinya. Lihat hal : 236 sampai hal : 243 dalam justru beliau menyatakan baroo­ah beliau terhadap orang­
Musnad ‘Aliy …. Oleh karena itu saya sama sekali tidak orang musyrik dan amalan­amalan mereka, dan beliau
merasa keberatan untuk mengatakan bahwa perbuatan menunjukkan pengingkaran beliau terhadap ilaah­ilaah
seperti itu juga diperintahkan kepada kita ketika kita (sesembahan­sesembahan) mereka meskipun beliau dan
mampu untuk melakukanya baik pada waktu lemah dan para sahabat beliau dalam keadaan lemah dan tertindas…
tertindas maupun tidak… sama saja apakah berhala itu dan hal ini telah kami jelaskan kepadamu di muka, dan
berupa patung atau kuburan atau thoghut atau sistem…. seandainya engkau perhatiakan ayat­ayat Al Qur’an yang
atau yang lainnya, sesuai dengan fariasi bentuknya di setiap Makkiy (turun sebelum hijroh ke Madinah) tentu banyak
masa dan tempat… dan yang saya maksud disini adalah yang menerangkan kepadamumu tentang masalah itu …
jihad dan perang yang merupakan tingkatan yang tertinggi Diantara contohnya adalah firman Alloh SWT yang
dari pernyataan permusuhan dan kebencian terhadap menerangkan keadaan Nabi Nya SAW di Mekah bersama
musuh­musuh Alloh. orang­orang kafir : 
35 Namun demikian kami katakan seandainya tidak ada
hadits shohiih yang menyebutkan bahwasanya Nabi SAW
‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺃﻫﺬﺍ‬ ‫ﻫﺰﻭﺍ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻳﺘﺨﺬﻭﻧﻚ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻛﻔﺮﻭﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺭءﺍﻙ‬ ‫ﻭﺇﺫﺍ‬ 
menghancurkan berhala di Mekah pada masa lemah dan ‫ﻛﺎﻓﺮﻭﻥ‬ ‫ﻫﻢ‬ ‫ﺑﺬﻛﺮ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ‬ ‫ﻭﻫﻢ‬ ‫ﺁﻟﻬﺘﻜﻢ‬ ‫ﻳﺬﻛﺮ‬ 
tertindas... namun sesungguhnya beliau SAW sangat kuat Dan apabila orang­orang kafir melihatmu, mereka hanyalah
mengikuti millah Ibrohim… sehingga beliau tidak pernah mempermainkanmu (mereka mengatakan); “Apakah ini orang
sekejap pun bermudaahanah (kompromi) dengan orang­orang yang menyebut ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) kalian?
kafir dan tidak pernah beliau bersikap diam terhadap Padahal merekalah orang­orang yang ingkar dengan sebutan Ar­
kebatilan dan ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) mereka… Rohmaan (Alloh yang Maha Pengasih). (Al­Anbiya’ : 36).

Millah Ibrohim 137 Millah Ibrohim 138


Ibnu Katsiir berkata: “Yang mereka maksud adalah : Ia menjawab : Saya pernah hadir bersama mereka ketika
Apakah ini orang yang mencela ilaah­ilaah (sesembahan­ pembesar­pembesar mereka berkumpul di Hijr, lalu mereka
sesembahan) kalian dan membodoh­bodohkan akal kalian … membicarakan Rosululloh SAW, mereka mengatakan : 
dan seterusnya.” ‫ﺃﺣﻼﻣﻨﺎ‬ ‫ﺳﻔﻪ‬ ‫ﻗﻂ‬ ‫ﺍﻟﺮﺟﻞ‬ ‫ﻫﺬﺍ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺻﺒﺮﻧﺎ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻣﺜﻞ‬ ‫ﺭﺃﻳﻨﺎ‬ ‫ﻣﺎ‬ 
Dan juga hadits berikut ini yang terdapat dalam ‫ﻟﻘﺪ‬ ٬‫ﺁﻟﻬﺘﻨﺎ‬ ‫ﻭﺳﺐ‬ ‫ﺟﻤﺎﻋﺘﻨﺎ‬ ‫ﻭﻓﺮﻕ‬ ‫ﺩﻳﻨﻨﺎ‬ ‫ﻭﻋﺎﺏ‬ ‫ﺁﺑﺎﺋﻨﺎ‬ ‫ﻭﺷﺘﻢ‬ 
Musnad Imam Ahmad dan lainnya dengan sanad shohiih
menerangkan tentang sikap dan keadaan beliau SAW di ‫ﻋﻈﻴﻢ‬ ‫ﺃﻣﺮ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻣﻨﻪ‬ ‫ﺻﺒﺮﻧﺎ‬
Mekah pada masa lemah dan tertindas…Perhatikan, Kita sama sekali belum pernah melihat sesuatu seperti apa yang
renungkan dan lihat bagaimana Nabi kita SAW menyebut kita sabarkan dari orang ini. Ia telah membodoh­bodohkan akal kita,
orang­orang kafir dengan mencela ilaah­ilaah mereka dan mencaci bapak­bapak kita, menghina diin kita, memecah belah
membodoh­bodohkan akal mereka dan seterusnya…. Dan persatuan kita dan mencela ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan)
lihatlah mereka, ketika mereka mengerumuni beliau kita, sungguh kita telah bersabar terhadap permasalahan yang
sendirian untuk meminta penjelasan tentang apa yang beliau besar.
katakan. Mereka bertanya : “Apakah kamu yang Atau kata­kata semacam itu. Ketika dalam keadaan seperti
mengatakan begini dan begini??” Maka beliaupun menjawab itu tiba­tiba Rosululloh SAW datang ke arah mereka dengan
dengan tanpa mudaahanah (kompromi) atau takut atau berjalan. Sampai beliau menyentuh rukun Ka’bah.
khawatir. Akan tetapi beliau menjawab dengan tegas, teguh Kemudian beliau melewati mereka ketika bertowaf di
dan jelas: ”Ya, saya yang mengatakan seperti itu.” Ka’bah. Maka ketika beliau melewati mereka, mereka
‘Abdulloh bin Ahmad bin Hambal mengatakan: mencibir beliau lantaran kata­kata yang beliau katakan.
Bapakku telah bercerita kepadaku, Ya’kub berkata: Bapakku Maka saya melihat wajah beliau berubah. Kemudian beliau
telah bercerita kepadaku, dan juga Yahya bin ‘Urwah bin Az berlalu. Lalu beliau melewati mereka yang kedua kalinya.
Zubair bercerita kepadaku, ia dari bapaknya yaitu Urwah, ia Maka mereka mencibir beliau sebagaimana sebelumnya.
dari ‘Abdulloh bin ‘Amr bin Al ‘Aash, aku bertanya Maka saya melihat wajah beliau berubah. Kemudian beliau
kepadanya:  berlalu. Lalu beliau melewati mereka yang ketiga kalinya.
Maka mereka mencibir beliau sebagaimana sebelumnya,
‫ﺍﷲ‬ ‫ﺻﻠﻰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺭﺳﻮﻝ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﺻﺎﺏ‬ ‫ﻗﺮﻳﺸﺎ‬ ‫ﺭﺃﻳﺖ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻛﺜﺮ‬ ‫ﻣﺎ‬  maka beliau bersabda: 
‫ﻋﺪﺍﻭﺗﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻈﻬﺮ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻓﻴﻤﺎ‬ ‫ﻭﺳﻠﻢ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬ ٬‫ﺑﻴﺪﻩ‬ ‫ﻣﺤﻤﺪ‬ ‫ﻧﻔﺲ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺃﻣﺎ‬ ٬‫ﻗﺮﻳﺶ‬ ‫ﻣﻌﺸﺮ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﺗﺴﻤﻌﻮﻥ‬ 
Sejauh mana gangguan orang­orang Quroisy terhadap Rosululloh
SAW yang kamu lihat?
‫ﺑﺎﻟﺬﺑﺢ‬ ‫ﺟﺌﺘﻜﻢ‬

Millah Ibrohim 139 Millah Ibrohim 140


Kalian dengar wahai orang­orang Quroisy. Demi Dzat yang jiwa Lalu kulihat salah seorang diantara mereka
Muhammad ada di tanganNya, sesungguhnya Aku datang kepada memegang tempat pertemuan sorban beliau. Dan Abu Bak­r
kalian untuk menyembelih kalian. Ash Shiddiiq berdiri menghalangi beliau dan mengatakan
Maka kata­kata beliau ini memukul mereka sampai­sampai sambil menangis: ”Apakah kalian akan membunuh orang
tidak ada seorangpun diantara mereka kecuali seolah­olah hanya karena ia mengatakan Alloh Robbku?” Kemudian
ada seekor burung yang hinggap di atas kepalanya mereka meninggalkan beliau, dan sungguh hal itu adalah
(maksudnya: diam tertegun­pentj). Sehingga orang yang sesuatu yang paling keras apa yang didengar oleh orang­
sebelumnya paling keras diantara mereka, ia berusaha orang Quroisy dari beliau yang pernah aku lihat." (7036 dari
menenangkan beliau dengan perkataan yang paling baik, ia Al Musnad yang ditahqiiq oleh Ahmad Syaakir dan ia
mengatakan: ”Pergilah wahai Abul Qoosim sebagai orang mengatakan sanad hadits ini shohiih). Dan apa yang dia
yang benar, Demi Alloh engkau bukan orang yang bodoh”. katakan ini benar (yaitu bahwa hadits ini shohiih). Dan di
Lalu Rosululloh SAW pun pergi. Sampai keesokan harinya dalam riwayat yang lain dalam Al Musnad juga (II/204)
mereka berkumpul di Hijr dan saya ketika itu bersama bahwasanya ketika Nabi SAW sholat yang kedua kalinya di
dengan mereka. Lalu sebagian mereka mengatakan kepada Ka’bah, tiba­tiba ‘Uqbah bin Abiy Mi’yath datang lalu
sebagian yang lain: ”Kalian ingat apa yang kalian telah memegang pundak Nabi SAW dan melilitkan bajunya pada
katakan kepadanya dan apa yang telah kalian dengar leher beliau. Lalu dia mencekik beliau dengan sekeras­
darinya, sehingga ketika dia mengejutkan kalian dengan kerasnya. Kemudian Abu Bak­r ra datang lalu memegang
sesuatu yang tidak kalian sukai kalian tinggalkan dia?!” Lalu pundaknya dan mendorongnya dari Rosululloh SAW, Abu
ketika mereka sedang seperti itu tiba­tiba muncul Rosululloh Bak­r mengatakan: ”Apakah kalian akan membunuh orang
SAW lalu mereka mengerumuni dan mengepung beliau. karena dia mengatakan Alloh Robbku dan dia datang
Mereka mengatakan:  dengan membawa bukti­bukti dari Robb kalian.”
Coba, perhatikan peran Nabi Saw sebagaimana yang
‫ﻭﻛﺬﺍ؟؟‬ ‫ﻛﺬﺍ‬ ‫ﺗﻘﻮﻝ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺃﻧﺖ‬ digambarkan oleh Malaikat yang diriwayatkan dalam
”Apakah kamu yang mengatakan begini dan begini?”. Shohiih Al Bukhooriy: 
Yaitu perkataan beliau yang mereka dengar bahwa beliau ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﺑﻴﻦ‬ ‫ﻓﺮﻕ‬ ‫ﻭﺳﻠﻢ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺻﻠﻰ‬ ‫ﺇﻧﻪ‬ 
mencela ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) dan diin
mereka. Maka Rosululloh SAW menjawab:  “Sesungguhnya dia SAW telah memisahkan antar manusia”.
Perhatikanlah peran beliau terhadap orang­orang kafir pada
‫ﺫﻟﻚ‬ ‫ﺃﻗﻮﻝ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺃﻧﺎ‬ ‫ﻧﻌﻢ‬ zaman beliau, bagaimana permusuhan itu ditunjukkan
”Ya, akulah yang mengatakan hal itu.” terhadap setiap orang yang memusuhi diin, perpisahan jalan
dan baroo­ah yang jelas. Tidak sebagaimana sikap orang­

Millah Ibrohim 141 Millah Ibrohim 142


orang pada zaman kita yang nyeleneh yaitu condongnya mengikuti sunnah dan berbuat ikhlas. Hal ini banyak terjadi
para penganut diin kepada ahlul batil. Mereka di kalangan orang­orang yang bergelut dengan ilmu dan
bermudaahanah (kompromi), bersikap baik bahkan menolong ibadah yang menyeleweng dari jalan yang lurus (Ad Duror,
dan membela ahlul baathil, dan yang terjadi adalah kerjasama juz Jihad, hal. 127)
dan bahu membahu untuk kepentingan Negara dan Dan di sini muncul sebuah permasalahan yang
36
masyarakat, tinggal dalam asuhan dan menetek kepada mungkin agak rancu bagi sebagian orang yaitu bagaimana
mereka…… maka hanya kepada Allohlah tempat memohon mengkompromikan antara celaan yang dilakukan oleh Nabi
pertolongan. SAW terhadap ilaah­ilaah dan diin mereka sebagaimana yang
Ketika membicarakan orang­orang semacam mereka disebutkan dalam hadits di atas dan yang lainnya, dengan
ini, Syaikh ‘Abdur Rohmaan bin Hasan berkata: “Mereka firman Alloh SWT: 
menceburkan diri dalam lautan kesesatan. Hati mereka ‫ﺑﻐﻴﺮ‬ ‫ﻋﺪﻭﺍ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﻴﺴﺒﻮﺍ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﺪﻋﻮﻥ‬ ‫ﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﺗﺴﺒﻮﺍ‬ ‫ﻭﻻ‬ 
cenderung kepada para pelaku kedholiman dan
permusuhan, mereka sering berbolak balik mendatangi ‫ﻋﻠﻢ‬
mereka dengan suka rela, dan mengejar­ngejar harta Dan janganlah kalian mencaci maki orang­orang yang beribadah
duniawi yang ada di tangan mereka baik secara diam­diam kepada selain Alloh sehingga mereka mencaci Alloh secara
atau terang­terangan. Lalu bagaimana hatinya tetap tenang berlebihan dan tanpa berdasarkan ilmu. (QS. Al An’aam: 108).
dalam keimanan apabila motivasinya berjalan bersama hawa
Maka dengan memohon petunjuk kepada Alloh, kami
nafsunya di setiap tempat. Maka alangkah miripnya mereka
katakan: ”Bahwa sanya semua penjelasan tentang millah
ini dengan contoh yang disebutkan oleh Al ‘Allaamah Ibnul
Ibrohim yang telah kami sebutkan di depan yang berupa
Qoyyim rh: “Dan mereka adalah orang yang paling terkena
celaan terhadap ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) yang
dalam firman Alloh SWT: 
batil, membodoh­bodohkanya dan menjatuhkan nilainya
‫ﺑﻤﺎ‬ ‫ﻳﺤﻤﺪﻭﺍ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻭﻳﺤﺒﻮﻥ‬ ‫ﺃﺗﻮﺍ‬ ‫ﺑﻤﺎ‬ ‫ﻳﻔﺮﺣﻮﻥ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺗﺤﺴﺒﻦ‬ ‫ﻭﻻ‬  meskipun sebagian orang menyebutnya sebagai cacian….
namun sebenarnya hal ini bukanlah hanya sekedar cacian
‫ﺍﻟﻴﻢ‬ ‫ﻋﺬﺍﺏ‬ ‫ﻭﻟﻬﻢ‬ ‫ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻤﻔﺎﺯﺓ‬ ‫ﺗﺤﺴﺒﻨﻬﻢ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﻳﻔﻌﻠﻮﺍ‬ ‫ﻟﻢ‬ akan tetapi sebenarnya maksudnya adalah: menjelaskan
Janganlah kamu mengira orang­orang yang senang dengan apa tauhid kepada manusia dengan cara….
yang mereka kerjakan dan ingin dipuji dengan sesuatu yang belum ­ Menerangkan batilnya sifat uluuhiyah (ketuhanan)
mereka kerjakan. Maka janganlah kamu kira mereka lolos dari
pada robb­robb yang bermacam­macam dan palsu tersebut
siksaan. Dan bagi mereka adalah siksa yang pedih. (QS. Ali
dan kufur (ingkar) terhadapnya serta menjelaskan
‘Imroon:188)
kepalsuannya kepada manusia. Sebagaimana firman Alloh
Mereka senang dengan bid’ah dan kesesatan yang mereka SWT:
kerjakan, dan mereka ingin dipuji sebagai orang yang
Millah Ibrohim 143 Millah Ibrohim 144
‫ﻓﺎﺩﻋﻮﻫﻢ‬ ‫ﺃﻣﺜﺎﻟﻜﻢ‬ ‫ﻋﺒﺎﺩ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﺪﻋﻮﻥ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺇﻥ‬  ‫ﺍﻟﻈﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻳﺘﺒﻌﻮﻥ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺳﻠﻄﺎﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺃﻧﺰﻝ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﺃﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ 
‫ﺃﻡ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻳﻤﺸﻮﻥ‬ ‫ﺃﺭﺟﻞ‬ ‫ﺃﻟﻬﻢ‬ ‫ﺻﺎﺩﻗﻴﻦ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻓﻠﻴﺴﺘﺠﻴﺒﻮﺍ‬  ‫ﺍﻟﻬﺪﻯ‬ ‫ﺭﺑﻜﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﻗﺪﺟﺎءﻛﻢ‬ ‫ﺍﻷﻧﻔﺲ‬ ‫ﺗﻬﻮﻯ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬
‫ﺁﺫﺍﻥ‬ ‫ﻟﻬﻢ‬ ‫ﺃﻡ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻳﺒﺼﺮﻭﻥ‬ ‫ﺃﻋﻴﻦ‬ ‫ﻟﻬﻢ‬ ‫ﺃﻡ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻳﺒﻄﺸﻮﻥ‬ ‫ﺃﻳﺪ‬ ‫ﻟﻬﻢ‬  Apa pendapat kalian tentang Laata dan ‘Uzza dan Manaat yang
‫ﺇﻥ‬ ‫ﺗﻨﻈﺮﻭﻥ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﻛﻴﺪﻭﻥ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﺷﺮﻛﺎءﻛﻢ‬ ‫ﺍﺩﻋﻮﺍ‬ ‫ﻗﻞ‬ ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﻳﺴﻤﻌﻮﻥ‬  ketiganya. Apakah patut bagi kalian anak laki­laki dan bagi Alloh
anak perempuan. Kalau demikian itu adalah pembagian yang tidak
‫ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ‬ ‫ﻳﺘﻮﻟﻰ‬ ‫ﻭﻫﻮ‬ ‫ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ‬ ‫ﻧﺰﻝ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭﻟﻲ‬  adil. Itu adalah nama­nama kalian dan bapak­bapak kalian
‫ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻧﺼﺮﻛﻢ‬ ‫ﻳﺴﺘﻄﻴﻌﻮﻥ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺩﻭﻧﻪ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﺪﻋﻮﻥ‬  namakan yang Alloh tidak menurunkan keterangan tentangnya.
Mereka itu hanyalah mengikuti perkiraan dan hawa nafsu. Dan
‫ﻳﻨﺼﺮﻭﻥ‬ sungguh telah datang petunjuk dari Robb kalian”. (QS. An
Sesungguhnya sesembahan­sesembahan yang kalian sembah selain Najm:19­22)
itu Alloh itu adalah hamba­hamba juga seperti kalian maka cobalah Dan juga semua nash yang menjelaskan tentang ilaah­ilaah
berdoa kepada mereka dan hendaknya mereka mengabulkan doa tersebut. Seperti menjelaskan bahwa ilaah­ilaah (sesembahan­
kalian, jika kalian memang orang­orang yang benar. Apakah sesembahan) tersebut tidak berhak untuk diibadahi, atau
mereka mempunyai kaki untuk berjalan atau tangan untuk bahwa ilaah­ilaah tersebut adalah thogut atau bahwa
memegang dengan keras atau mata untuk melihat atau telinga beribadah kepada ilaah­ilaah tersebut berarti mentaati syetan.
untuk mendengar. Katakanlah: Panggillah sekutu­sekutu kalian
Dan bahwasanya ilaah­ilaah tersebut dan mereka adalah
itu kemudian buatlah tipu daya kepadaku dan janganlah kalian
bahan bakar jahannam……dst.
tangguhkan lagi diriku. Sesungguhnya wali (pelindung) ku adalah
Alloh yang menurunkan kitab dan Dia melindungi orang­orang ­ Dan begitu pula dengan melaksanakan tauhid ini
shalih. (QS. Al A’roof: 194­196) secara ‘amaliy, dengan cara menunjukkan permusuhan,
kebencian dan baroo­ah kepada ilaah­ilaah tersebut serta kufur
Dan Ibrohim as mengatakan: 
kepadanya. Seperti firman Alloh tentang Ibrohim: 
‫ﺷﻴﺌﺎ‬ ‫ﻋﻨﻚ‬ ‫ﻳﻐﻨﻲ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻳﺒﺼﺮ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻳﺴﻤﻊ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪ‬ ‫ﻟﻢ‬ ‫ﺃﺑﺖ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻋﺪﻭ‬ ‫ﻓﺈﻧﻬﻢ‬  ‫ﺍﻷﻗﺪﻣﻮﻥ‬ ‫ﻭﺁﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺃﻧﺘﻢ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﻓﺮﺃﻳﺘﻢ‬ ‫ﻗﻞ‬ 
Wahai bapakku kenapa engkau beribadah kepada yang tidak dapat
mendengar atau melihat atau mencukupimu sedikitpun. (QS.
‫ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬ ‫ﺭﺏ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻟﻲ‬
Maryam: 42) Ia mengatakan: Tahukah kalian apa yang kalian ibadahi, baik
kalian dan bapak­bapak kalian dahulu. Sesungguhnya mereka
Dan firman Alloh dalam surat An Najm: 
(yang kalian ibadahi itu) adalah musuhku kecuali Robb semesta
‫ﻭﻟﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻛﺮ‬ ‫ﺃﻟﻜﻢ‬ ‫ﺍﻷﺧﺮﻯ‬ ‫ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ‬ ‫ﻣﻨﺎﺓ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻭﺍﻟﻌﺰﻯ‬ ‫ﺍﻟﻼﺕ‬ ‫ﺃﻓﺮﺃﻳﺘﻢ‬  alam. (QS. Asy Syu’aroo: 75­77)

‫ﺳﻤﻴﺘﻤﻮﻫﺎ‬ ‫ﺃﺳﻤﺎء‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﻫﻲ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺿﻴﺰﻯ‬ ‫ﻗﺴﻤﺔ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬ ‫ﺗﻠﻚ‬ ‫ﺍﻷﻧﺜﻰ‬  Dan firmanNya:

Millah Ibrohim 145  Millah Ibrohim 146 


‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻣﻤﺎ‬ ‫ﺑﺮﻱء‬ ‫ﺇﻧﻲ‬ ‫ﻗﻮﻡ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ dalam ayat tersebut, meskipun para penyembah dan
pengabdi El Yasiq itu menyebutnya sebagai cacian….. atau
Ia mengatakan: Wahai kaumku sesungguhnya aku baroo’ kepada panjang lidah, bahkan seharusnya sebagaimana yang telah
apa­apa yang kalian ibadahi. (QS. Al An’aam: 78) engkau fahami dari pembahasan yang lalu, bahwa para da’i
(juru dakwah) haruslah menunjukkan dan menyatakannya
secara terang­terangan…. Namun jika hanya murni berupa
Dan makna­makna yang terkandung dalam surat Al baroo­
mencaci mereka, mencaci pemerintahan, penguasa dan
ah Minasy Syirki (pembebasan diri dari kesyirikan; yaitu Al
undang­undang mereka, untuk sekedar membikin mereka
Kaafiruun) dan lain­lain yang telah kami sebutkan di
dongkol…..maka ini dilarang karena hal ini mendorong
muka…… sesungguhnya semua itu tidaklah termasuk
orang­orang bodoh itu untuk mencaci orang yang mencaci
cacian yang dilarang dalam ayat di atas, (yaitu cacian) yang
mereka, mencaci diinnya dan jalannya. Meskipun mereka
tujuannya hanya membikin marah musuh, menghina dan
mengatasnamakan Islam sebagai bentuk kedustaan dan
mencelanya saja tanpa mengandung manfaat dan penjelasan,
tuduhan. Sedangkan mereka bersaksi atas rubuubiyah Alloh
yang menyebabkan dia mencaci Alloh SWT berdasarkan
dan mungkin mereka mentauhidkan Alloh dalam beberapa
permusuhan dan kebodohan, dan mungkin tanpa ada
bentuk uluuhiyahNya selain dalam masalah hukum dan
tujuan. Terutama orang yang masih meyakini tauhid
perundang­undangan….Sebagaimana yang dijelaskan para
rubuubiyah seperti orang kafir Quroisy dan begitu pula para
ahli tafsir tentang firman Alloh yang berbunyi: 
penyembah El Yasiq maka sesungguhnya millah Ibrohim
mengajarkan untuk memberi peringatan tentang El Yasiq ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﻴﺴﺒﻮﺍ‬
mereka, memusuhi dan membencinya, mengajak manusia Sehingga mereka mencaci Alloh
untuk mengingkarinya dan baroo’ terhadapnya, terhadap
wali­walinya dan terhadap penyembah­penyembahnya yang Artinya: sehingga mereka mencaci (Alloh) yang
bersikukuh untuk menjalankannya sebagai hukum, dengan memerintahkan kalian untuk mencaci ilaah­ilaah tersebut.
cara menyebutkan kejelekan­kejelekannya, menyingkap Maka cacian itu kembali kepada Alloh karena kebodohan
kepalsuan dan kebatilan hukum­hukumnya yang secara dan permusuhan tanpa dasar ilmu. Sebagaimana terkadang
nyata bertentangan dengan diin Alloh, karena ia seseorang mencela bapak orang lain lalu orang tersebut balik
memberikan kebebasan untuk berbuat murtad dan riba, mencela bapaknya, bahkan bisa jadi keduanya bersaudara
mendukung sarana perbuatan keji dan dosa, menggugurkan dari satu bapak. Sebab murka, marah dan dongkol yang
pelaksanaan huduud seperti hukuman zina, qodzaf, mencuri murni itu akan menjadikan lawan tidak berfikir dan
dan minum khomer dan menggantinya dengan hukum kafir merenung, serta mendorong dia untuk mencaci …
dan sesat. Dan contoh­contoh lainnya yang banyak Muhammad Rosyiid Ridloo dalam tafsirnya mengatakan:
sekali….sesungguhnya hal ini bukan termasuk yang dilarang ”Yang mendorong untuk berbuat di sini adalah keinginan
untuk mencaci yang tujuannya adalah menghina yang
Millah Ibrohim 147  Millah Ibrohim 148
dicaci, maka sesungguhnya orang yang mencaci ini tidak Ibnu Taimiyah juga menganggapnya seperti itu dalam
mempunyai tujuan kecuali hanya ingin menghina lawan bukunya yang berjudul Ash Shoorimul Masluul ‘Alaa
bicaranya yang ia caci.” Lain halnya jika dengan Syaatimir Rosuul dalam penjelasan tentang macam­macam
memerankan akal, memasukkan unsur dakwah, berdialog cacian, hal. 528 dan lainnya… Akan tetapi dalam
dan mamalingkan perhatiannya kepada kepalsuan ilaah­ilaah permasalahan ini bukan murni celaan sebagaimana yang
tersebut dan bahwasanya ilaah­ilaah (sesembahan­ telah engkau ketahui. Namun Nabi SAW adalah
sesembahan) tersebut tidak dapat mendengar atau melihat melaksanakan dakwah tauhid yang diperintahkan oleh
atau mendatangkan bahaya atau memberi manfaat atau Alloh dan melaksanakan millah Ibrohim yang Alloh
mendekatkan diri kepada Alloh atau memberi syafaat atau perintahkan kepada beliau untuk mengikutinya. Dan ini
menolong dirinya sendiri dan para pengikutnya dianggap oleh orang­orang musyrik sebagai cacian karena
sedikitpun….Dan perhatikanlah kisah Ibrohim bersama ini merupakan pernyataan yang membatalkan diin mereka
kaumnya, bagaimana beliau mamalingkan perhatian mereka dan merendahkan ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan)
kepada kepalsuan ilaah­ilaah palsu tersebut. Dan berdialog mereka yang semu dengan cara melepaskan sifat­sifat
dengan mereka, tidak hanya sekedar membangkitkan uluuhiyah (ketuhanan) yang mereka sandangkan kepada
kemarahan atau menghinakan mereka… Dan perhatikanlah ilaah­ilaah mereka…Inilah yang mereka maksud dengan
bagaimana beliau membongkar aib mereka dengan tindakan mencela ilaah­ilaah mereka... begitu juga menyebut sesat
beliau, mereka terjungkir, saling kontradiksi dan berbuat terhadap nenek moyang mereka, ini bukan sekedar
serampangan… maka ketika itu beliau mengatakan kepada membikin marah saja, akan tetapi untuk menghardik mereka
mereka dengan keras:  agar tidak taqlid kepada nenek moyang mereka dan untuk
menghalangi mereka agar tidak mengikuti kesesatan nenek
‫ﺗﻌﻘﻠﻮﻥ‬ ‫ﺃﻓﻼ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺩﻭﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ‬ ‫ﻭﻟﻤﺎ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﺃﻑ‬ moyang mereka…. Al Qoosimiy menukil perkataan Ar
Ah celaka kalian dan apa yang kalian ibadahi selain Alloh, tidakkah Rooziy dalam tafsirnya yang berbunyi: ”Ayat ini
kalian berakal ? (Al Anbiyaa’: 67) memberikan arahan kepada orang yang mendakwahkan
diin, supaya ia tidak sibuk dengan sesuatu yang tidak ada
Dan jika engkau perhatikan perkataan ‘Abdulloh bin
manfaatnya dalam meraih tujuan. Karena menyebut patung­
‘Amr, rowi hadits di atas, ketika dia menyitir perkataan
patung itu sebagai benda mati yang tidak dapat
orang­orang Quroisy kepada Nabi SAW : “Apakah kamu
mendatangkan bahaya dan manfaat itu cukup sebagai celaan
yang mengatakan begini dan begini”. Kemudian ia
terhadap sifat uluuhiyah (ketuhanan) nya sehingga tidak
menerangkan tentang perkataan tersebut dengan
diperlukan lagi untuk mencacinya….” Namun demikian hal
mengatakan: “Ketika mereka mendengar beliau mencela
ini tetap tidak membuat senang orang­orang kafir meskipun
ilaah­ilaah dan diin mereka. Sedangkan celaan itu menurut
hal ini bukan murni cacian. Karena ini merupakan serangan
orang Arab merupakan cacian atau sama dengan cacian. Dan
dan pengingkaran terhadap ilaah­ilaah mereka…. Oleh

Millah Ibrohim 149 Millah Ibrohim 150


karenanya mereka menganggapnya sebagai cacian. dilarang) niscaya kita akan meninggalkan seluruh ajaran diin
Sebagaimana mereka menganggap sebutan sesat terhadap kita demi untuk menyenangkan orang­orang kafir..karena
nenek moyang mereka itu sebagai makian. Mereka diin kita semuanya tegak di atas dasar iman kepada Alloh
mengatakan: ”Ia membodoh­bodohkan akal kita memaki dan kufur terhadap segala bentuk thogut…maka camkanlah
nenek moyang kita, mencela diin kita, memecah persatuan ini….lalu qiyaskanlah ini kepada thogut­thogut
kita dan mencaci ilaah­ilaah (sesembahan­sesembahan) kontemporer…yaitu yang berupa undang­undang, manhaj
kita…” (peraturan hidup), hukum, pemerintahan dan lain­lain…
Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab dan pengertian ini tidak terbatas pada berhala­berhala yang
mengatakan pada point kedua dari enam point mengenai terbuat dari batu sehingga menyempitkan artinya yang luas.
Nabi SAW yang ia sebutkan dalam siiroh bahwasanya ketika Maka dengan demikian kaidah ini hanya dibenarkan
beliau terang­terangan dalam mencaci diin mereka dan untuk hal­hal yang mubah dan sunnah bukan untuk hal­hal
membodoh­bodohkan ulama’­ulama’ mereka, ketika itulah yang wajib. Sehingga sebuah kewajiban diin, seperti
mereka melancarkan permusuhan kepada beliau dan para menerangkan tauhid dan membantah diinnya orang­orang
sahabat, dan mereka mengatakan: ”Ia membodoh­bodohkan musyrik tidak boleh ditinggalkan dengan dalih untuk
akal kita, mencela diin kita dan memaki ilaah­ilaah menutup kemungkinan tersebut (orang kafir akan mencela
(sesembahan­sesembahan) kita. Padahal kita tahu bahwa Alloh dan diinNya). Sebagaimana yang mungkin dipahami
beliau SAW tidak memaki Isa dan ibunya, atau para oleh sebagian orang… kalau kita melonggarkan masalah ini
Malaikat atau orang­orang sholih, akan tetapi karena beliau tentu kita akan menggugurkan sebagian besar ajaran diin
mengatakan bahwa mereka itu tidak boleh diibadahi atau kita…Oleh karena itu Abu Bak­r Ibnul ‘Arobiy mengatakan
tidak dapat memberikan manfaat dan mendatangkan dalam Ahkaamul Qur­aan, hal. 474: “Masalah kedua: Hal ini
bahaya, mereka menganggap hal itu sebagai makian…” menunjukkan bahwasanya orang yang melakukan
Ringkasnya, bahwa semua itu tidak termasuk murni kebenaran harus menghentikan perbuatannya jika hal itu
cacian yang Alloh larang dalam ayat, dan tidak pula yang mengakibatkan sesuatu yang membahayakan diin. Dalam
dimaksud dalam ayat tersebut. Meskipun hal itu hal ini ada kajian yang panjang, yang intinya adalah jika
mengakibatkan orang kafir mencaci Alloh atau diin secara kebenaran tersebut sebuah kewajiban maka bagaimanapun
berlebihan. Maka seorang muslim tidak boleh meninggalkan harus dilaksanakan dan jika perbuatan tersebut sebuah
perintah Alloh kepadanya untuk menyatakan tauhid dan perbuatan yang jaa’iz (boleh dikerjakan dan boleh
idzhaarud diin dengan alasan tersebut. Karena cacian ini ditinggalkan) maka berlakulah kaidah ini. Walloohu A’lam”.
merupakan permusuhan atas dasar ilmu, sebab ada hujjah Dan Muhammad Rosyiid Ridloo mengatakan: ”Dan
dan penjelasannya. Namun jika kita berpandangan seperti diantaranya adalah: apa yang dinukil Abu Manshuur, ia
diatas (yaitu bahwa semua ini masuk dalam cacian yang mengatakan: Bagaimana mungkin Alloh ta’aalaa melarang

Millah Ibrohim 151 Millah Ibrohim 152


kita untuk mencaci orang yang berhak untuk dicaci dengan ‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﺗﺨﺎﻓﺖ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺑﺼﻼﺗﻚ‬ ‫ﺗﺠﻬﺮ‬ ‫ﻭﻻ‬
alasan agar dia tidak mencaci orang yang tidak berhak untuk
dicaci, padahal Alloh telah memerintahkan kita untuk Janganlah engkau keraskan (bacaan) sholatmu dan janganlah
memerangi mereka, dan padahal jika kita memerangi engkau lirihkan. (QS.Al Isroo’: 110)
mereka, pasti mereka memerangi kita, sedangkan Janganlah engkau keraskan (bacaan) sholatmu sehingga
membunuh orang mukmin tanpa alasan yang benar itu orang­orang musyrik mendengarnya dan janganlah engkau
adalah kemungkaran? Dan begitu pula Nabi SAW telah lirihkan sehingga para sahabatmu tidak dapat
memerintahkan untuk menyampaikan dan membacakan mendengarnya. Dan bacalah pertengahan antara keduanya.
(ayat Al Qur’an) kepada mereka meskipun mereka Mereka berhujjah dengan ini untuk membantah apa yang
mendustakannya… Dan jawaban untuk persoalan ini adalah kami sebutkan di muka yaitu wajibnya idzhaarud diin.
bahwasanya mencaci ilaah­ilaah (berhala­berhala) itu adalah
Maka dakwah untuk beribadah kepada Alloh pun
mubah dan tidak diwajibkan sedangkan memerangi mereka
berjalan, diin kaum muslimin nampak nyata, dakwah
dan juga tabliigh (menyampaikan ayat Al Qur’an) adalah
mereka untuk mencampakkan berhala diketahui oleh setiap
wajib. Dan sesuatu yang mubah itu bisa dilarang dengan
orang di Mekah dan baroo­ah mereka terhadap berhala­
alasan hal­hal yang akan ditimbulkannya, sedangkan
berhala tersebutpun nampak jelas. Apabila keadaanya telah
sesuatu yang wajib itu tidak bisa dilarang dengan
semacam ini, maka tidak membaca Al Qur’an dengan suara
menggunakan alasan hal­hal yang ditimbulkannya”. Dan
keras untuk menghindari dampak negatif tersebut tidak
demikianlah bantahan terhadap orang yang berhujjah
akan memadamkan cahaya dakwah dan juga tidak akan
dengan hadits shohiih yang diriwayatkan oleh Al Bukhooriy
berdampak negatif padanya sama sekali…Al Qur’an tersebar
yang menyebutkan bahwa firman Alloh SWT yang berbunyi: 
di setiap tempat meskipun orang­orang musyrik tidak
‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﺗﺨﺎﻓﺖ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺑﺼﻼﺗﻚ‬ ‫ﺗﺠﻬﺮ‬ ‫ﻭﻻ‬ menyukainya…Dan millah Ibrohim tersiar, sampai­sampai
orang yang menyatakan Islam ketika itu disebut sebagai
Janganlah engkau keraskan (bacaan) sholatmu dan janganlah Shoobi’iy, yang artinya adalah orang yang kafir terhadap diin
engkau lirihkan. (QS. Al Isroo’: 110)
dan berhala­berhala mereka. Dan permasalahan ini
Ayat ini turun ketika Rosulullah SAW masih sembunyi­ sangatlah jelas dan tidak ada kerancuan atau kesamaran
sembunyi di Mekah. Dahulu jika beliau mengeraskan padanya. Selain itu mengeraskan bacaan sholat sampai
suaranya, orang­orang musyrik mendengarnya sehingga terdengar oleh orang­orang yang tidak sholat bukanlah
mereka mencaci Al Qur’an, mencaci yang menurunkannya merupakan kewajiban dalam sholat, maka ia boleh
(yaitu Alloh) dan mencaci orang yang membawanya (Rosul). ditinggalkan untuk mencegah akibat (yang negatif) tersebut.
Maka Alloh SWT berfirman: Berdasarkan dengan kaidah di atas (yaitu meninggalkan
sebuah amalan untuk menghindari dampak yang negatif­

Millah Ibrohim 153 Millah Ibrohim 154 


pentj.) yang hanya berlaku untuk amalan­amalan yang orang­orang kafir yang aqidah dan manhajnya berbeda
mubaah dan mustahabb, dan tidak berlaku untuk amalan­ dengannya sebagaimana yang disebutkan dalam kisah­kisah
amalan yang wajib, maka hal itu (tidak mengeraskan bacaan di atas?? Apakah hal ini tidak bertentangan dengan millah
ketika sholat) bukanlah sebuah bentuk meninggalkan Ibrohim dalam bersikap baroo’ terhadap orang­orang
kewajiban, akan tetapi dalam masalah ini imam cukup musyrik…?”
memperdengarkan orang yang sholat di belakangnya. Dan Maka dengan memohon petunjuk kepada Alloh kami
inilah yang diperintahkan Alloh SWT kepada RosulNya jawab: Sesungguhnya kisah­kisah di atas tidaklah
dalam firmanNya:  bertentangan dengan millah Ibrohim serta dakwah para
‫ﺑﻬﺎ‬ ‫ﺗﺨﺎﻓﺖ‬ ‫ﻭﻻ‬ Nabi dan Rosul. Hal itu karena dalam permasalahan ini ada
Dan janganlah engkau lirihkan bacaan sholatmu. dua hal yang berbeda sebagimana yang telah kami sebutkan
di depan:
Maksudnya adalah (janganlah engkau lirihkan bacaanmu)
sehingga tidak terdengar oleh sahabat­sahabatmu. Pertama: baroo­ah terhadap ilaah­ilaah batil mereka
dan kufur terhadap thogut­thogut mereka yang diibadahi
37 Dan ada lagi syubhat lain yang mungkin dijadikan selain Alloh ‘Azza wa Jalla.
hujjah oleh sebagian orang….yaitu perlindungan yang
dilakukan oleh Abu Thoolib terhadap Nabi SAW yang Kedua: Memusuhi orang­orang musyrik yang
Alloh ‘Azza wa Jalla puji dalam firmanNya:  bersikukuh diatas kebatilan mereka… Dan telah kami
terangkan juga di depan bahwa point yang pertama di atas
‫ﻓﺂﻭﻯ‬ ‫ﻳﺘﻴﻤﺎ‬ ‫ﻳﺠﺪﻙ‬ ‫ﺃﻟﻢ‬ harus laksanakan oleh setiap muslim sejak langkah
Bukankah Alloh mendapatkanmu dalam keadaan yatim lalu pertamanya di atas jalan ini tanpa mengulur­ngulur waktu
melindungimu… (QS. Adl Dluhaa: 6) atau menunda­nundanya. Bahkan ini harus ditunjukkan dan
dinyatakan oleh sekelompok dari umat Islam supaya
Dan begitu pula kisah­kisah pemberian jaminan keamanan
manusia mengetahui pokok dakwah, dan terkenal sehingga
oleh orang kafir kepada orang muslim contohnya banyak.
menjadi ciri khas bagi setiap orang yang masuk diin ini…
Diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh Al Bukhooriy
dalam kitab Shohihnya tentang jaminan keamanan Ibnu Ad Adapun yang kedua, tidaklah ditampakkan atau
Daghnah kepada Abu Bak­r di Mekah…Begitu pula ditunjukkan kecuali jika mereka bersikukuh di atas kebatilan
perlindungan An Najaasyiy kepada kaum muslimin ketika dan memusuhi kebenaran dan penganutnya. Abu Thoolib
dia beragama Nasrani sebelum dia masuk Islam…..dan lain­ misalnya…meskipun dia tetap dalam kekafirannya namun ia
lain…. Yang mana inti dari syubhat ini adalah: “Jika tidak menampakkan permusuhan dan kebencian kepada
memang demikian lalu bagaimana mungkin orang muslim kebenaran dan penganutnya. Bahkan sebaliknya dia menjadi
bisa menerima perlindungan dan jaminan keamanan dari penopang dan pembela pelaku dan pembawa kebenaran

Millah Ibrohim 155 Millah Ibrohim 156


SAW sebagaimana yang diterangkan oleh Al ’Abbaas ra bergembiralah dengan hal itu dan senanglah…
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhooriy, Namun sebelum itu semua, di sana ada permasalahan
ia mengatakan kepada Nabi SAW:  lain…yaitu point yang pertama dan yang penting dalam
... ‫ﻟﻚ‬ ‫ﻭﻳﻐﻀﺐ‬ ‫ﻭﻳﻨﺼﺮﻙ‬ ‫ﻳﺤﻮﻃﻚ‬ ‫ﻓﺈﻧﻪ‬ ‫ﻋﻤﻚ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﺃﻏﻨﻴﺖ‬ ‫ﻣﺎ‬  pembahasan ini… yaitu bahwasanya Nabi SAW menghadapi
sikap pamannya yang membela ini, beliau tidak pernah
Aku tidak bisa seperti pamanmu, karena dia melindungimu, bermudaahanah (kompromi) dengannya dalam masalah
membelamu dan marah untukmu….” dakwah dan diinnya. Justru paman beliau memahami
Meskipun hal itu dilakukan karena fanatisme dan ikatan dakwah beliau SAW dan mendengar permusuhan beliau
kekeluargaan. Dalam hal ini silahkan lihat keterangan Al dan celaan beliau terhadap ilaah­ilaah batil mereka. Dan
‘Allamah Asy Syinqiithiy dalam Adl­waa­ul Bayaan III / orang­orang Quroisy telah berusaha bersamanya untuk
41, 43, 406, 407 tentang dibelanya diin ini dengan orang yang menekan Nabi SAW supaya berhenti berdakwah dan
fajir, karena ikatan­ikatan fanatisme kelompok dan mencela terhadap ilaah­ilaah mereka serta membodoh­
hubungan­hubungan kekeluargaan meskipun ikatan­ikatan bodohkan akal mereka. Dan ketika Abu Thoolib berusaha
tersebut batil dan meskipun kasih sayang tersebut batil melakukan hal itu, beliau SAW tidak bermudaahanah
ditinjau dari landasan dan batasannya… Sehingga itu semua (kompromi) dengannya dan tidak mundur sedikitpun dari
menunjukkan bahwa pelindung dan pembela seperti ini… ajaran diinnya, untuk menyenangkan hati pamannya yang
masih tersisa harapan ia akan mendapat hidayah dan telah melindungi, menjaga dan membelanya. Bahkan beliau
mengikuti kebenaran sampai akhir hayatnya selama dia mengucapkan kata­kata yang terkenal: 
tidak berdiri di barisan yang memusuhi dan memeranginya,
bahkan dia berdiri sebagai pembela bagi sebagian
‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﺣﺪ‬ ‫ﻳﺸﻌﻞ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﺑﻌﺜﺖ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺃﺩﻉ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﺑﺄﻗﺪﺭ‬ ‫ﺃﻧﺎ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬ 
pengikutnya… Apalagi selain itu dia merupakan orang ‫ﻧﺎﺭ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺷﻌﻠﺔ‬ ‫ﺍﻟﺸﻤﺲ‬ ‫ﻫﺬﻩ‬
khusus atau kerabat seorang da’i yang mencintainya…. Oleh Demi Alloh, saya tidak lebih mampu meninggalkan ajaran yang
karena itu Nabi SAW tidak pernah berputus asa untuk Alloh perintahkan untuk saya sampaikan dari pada orang ingin
mendakwahi pamannya yang mengatakan:  menyalakan api dari matahari.
‫ﺩﻓﻴﻨﺎ‬ ‫ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺃﻭﺳﺪ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬  ‫ﺇﻟﻴﻚ‬ ‫ﻳﺼﻠﻮﺍ‬ ‫ﻟﻦ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭ‬  Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ath Thobrooniy dan
‫ﻋﻴﻮﻧـﺎ‬ ‫ﻣﻨﻪ‬ ‫ﻭﻗﺮ‬ ‫ﺑﺬﺍﻙ‬ ‫ﺃﺑﺸﺮ‬  ‫ﺑﺠﻤﻌﻬﻢ‬  yang lainnya. Dan beliau SAW sama sekali tidak ada ikatan
‫ﻋﻠــﻴﻚ‬ ‫ﻣﺎ‬  ‫ﺑﺄﻣﺮﻙ‬ ‫ﻓﺎﺻﺪﻉ‬ kasih sayang atau cinta dengan pamannya yang kafir.
demi Alloh mereka semua tidak akan dapat menyentuhmu… Bagaimana mungkin sedangkan beliau SAW adalah suri
sampai aku terbaring dikuburkan dalam tanah... tauladan dan panutan kita yang paling tinggi dalam
maka sampaikanlah ajaranmu, tidak masalah... melaksanakan firman Alloh ‫ﻟﻰ‬ ‫ ﺗﻌﺎ‬yang berbunyi:

Millah Ibrohim 157 Millah Ibrohim 158


‫ﺍﷲ‬ ‫ﺣﺎﺩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻮﺍﺩﻭﻥ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮ‬ ‫ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ‬ ‫ﻗﻮﻣﺎ‬ ‫ﺗﺠﺪ‬ ‫ﻻ‬  Hal ini sama dengan roh­th (suku, sanak kerabat) nya
Nabi Syu’aib yang membela beliau dari orang­orang kafir.
...‫ﺁﺑﺎءﻫﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﻮﺍ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬ ‫ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ‬  Alloh berfirman mengenai perkataan musuh­musuh
Kamu tidak akan mendapatkan sebuah kaum yang beriman kepada NabiNya ini: 
Alloh dan Hari Akhir berkasih sayang dengan orang yang ‫ﻟﺮﺟﻤﻨﺎﻙ‬ ‫ﻻﺭﻫﻄﻚ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬
menentang Alloh dan RosulNya meskipun mereka adalah bapak­
bapak mereka. Seandainya bukan karena roh­th (suku, sanak kerabat) mu pasti
kami akan merajammu.” (QS. Huud: 91)
Meskipun beliau sangat berkeinginan untuk memberikan
hidayah kepadanya…. karena hal ini tidak ada hubungannya Padahal mereka adalah orang­orang kafir…Begitu pula kisah
dengan cinta dan kasih sayang….Dan Nabi SAW tidak Nabi Shoolih as dengan waliy (pembela) nya yang ditakuti
pernah menyolatkannya ketika meninggal meskipun ia oleh orang­orang kafir. 
melindungi, membela dan menjaga beliau… Bahkan Alloh ‫ﺷﻬﺪﻧﺎ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻟﻮﻟﻴﻪ‬ ‫ﻟﻨﻘﻮﻟﻦ‬ ‫ﺛﻢ‬ ‫ﻭﺃﻫﻠﻪ‬ ‫ﻟﻨﺒﻴﺘﻨﻪ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﺗﻘﺎﺳﻤﻮﺍ‬ ‫ﻗﺎﻟﻮﺍ‬ 
‘Azza wa Jalla melarang beliau meskipun hanya sekedar
memintakan ampun untuknya, yaitu dengan diturunkannya ‫ﻟﺼﺎﺩﻗﻮﻥ‬ ‫ﻭﺇﻧﺎ‬ ‫ﺃﻫﻠﻪ‬ ‫ﻣﻬﻠﻚ‬
ayat yang berbunyi:  Mereka mengatakan: Bersumpahlah kalian atas nama Alloh bahwa
‫ﻟﻠﻤﺸﺮﻛﻴﻦ‬ ‫ﻳﺴﺘﻐﻔﺮﻭﺍ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻟﻠﻨﺒﻲ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻣﺎ‬ kita benar­benar akan menyerangnya beserta keluarganya pada
malam hari kemudian kita akan katakan kepada waliy­nya : Kami
Tidak sepatutnya Nabi dan orang­orang yang beriman tidak menyaksikan binasanya keluarganya dan kami adalah benar­
memintakan ampun untuk orang­orang musyrik. (QS. At Taubah: benar orang yang jujur. (QS. An Naml: 49)
113)
Selain itu ada perbedaan yang jelas yang harus
Dan ketika ‘Aliy ra datang kepada beliau SAW dan 38
diperhatikan dan diperhitungkan antara orang kafir yang
mengatakan:  menolong atau melindungi, membela dan menjaga seorang
‫؟‬ ‫ﻳﻮﺍﺭﻳﻪ‬ ‫ﻓﻤﻦ‬ ‫ﻣﺎﺕ‬ ‫ﻗﺪ‬ ‫ﺍﻟﻀﺎﻝ‬ ‫ﺍﻟﺸﻴﺦ‬ ‫ﻋﻤﻚ‬ ‫ﺇﻥ‬  muslin atas kemauannya sendiri tanpa orang muslim
tersebut menyandarkan diri kepadanya atau merendahkan
Sesungguhnya pamanmu, orang tua yang sesat itu telah mati, lalu diri dan mencintai kepadanya, akan tetapi hal itu hanyalah
siapa yang akan menguburkannya? dilakukan oleh orang kafir dengan sendirinya karena
Beliau hanya menjawab:  motivasi kesukuan atau fanatisme golongan atau
kekerabatan atau yang lain…dan antara orang muslim yang
‫ﻓﻮﺍﺭﻩ‬ ‫ﺍﺫﻫﺐ‬ memintanya dari orang kafir dan permintaannya itu
Pergilah dan kuburkan dia. (Ini diriwayatkan oleh Ahmad, An mengandung unsur merendahkan diri, takut, mudaahanah
Nasaa­iy dan yang lain). (kompromi) atau membiarkan dan mendiamkan

Millah Ibrohim 159  Millah Ibrohim 160


kebatilannya atau ridlo terhadap kesyirikannya…Tidak dalam barisan yang memerangi dan memusuhi yang
diragukan lagi bahwa perbedaan antara keduanya jelas dan menghalangi jalan Alloh…Jika keduanya melakukan hal itu
nyata yang dapat dilihat oleh orang yang mempunyai maka ia harus baroo’ kepada keduanya secara terang­
penglihatan. Dan kalau engkau perhatikan peristiwa­ terangan sebagaimana yang dilakukan Ibrohim kepada
peristiwa di atas tentu engkau dapat melihat bahwa bapaknya ketika dia mengetahui bahwa bapaknya adalah
peristiwa­peristiwa tersebut termasuk jenis yang musuh Alloh…Bahkan kedua orang tua itu dimusuhi dan
pertama…Dan ada perkataan lembut Abu Ja’far Ath diperangi sebagaimana yang dilakukan oleh Abu ‘Ubaidah
Thohaawiy yang mirip dengan masalah ini dalam dan sahabat­sahabat yang lainnya ketika perang Badar….
Musykilul Aatsaar III / 239. Beliau membedakan antara Demikian pula Nabi Ibrohim as, sebagaimana yang telah
meminta bantuan orang­orang musyrik dalam peperangan kami terangkan di depan, beliau berusaha menjinakkan hati
yang termasuk dilarang oleh Alloh SWT dalam firmanNya:  bapaknya, mengajaknya dengan cara yang paling baik dan
‫ﻳﺄﻟﻮﻧﻜﻢ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺩﻭﻧﻜﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻄﺎﻧﺔ‬ ‫ﻻﺗﺘﺨﺬﻭﺍ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬  lembut, dan beliau menunjukkan keinginan keras beliau
untuk memberikan hidayah kepadanya dan rasa takutnya
..‫ﺧﺒﺎﻻ‬  kepada siksa Alloh terhadap wali­wali (pengikut­pengikut)
Wahai orang­orang yang beriman janganlah kalian menjadikan syetan…. akan tetapi beliau baroo’ dan memisahkan diri
orang yang di luar kalian sebagai teman kepercayaan, mereka tidak darinya ketika beliau mengetahui permusuhannya yang
henti­hentinya mendatangkan bahaya kepada kalian. (QS. Ali nyata kepada Alloh….Dan Alloh mengecualikan
‘Imroon: 118) permohonan ampun beliau untuk bapaknya, dalam
perintahNya agar meneladani Ibrohim dan orang­orang
Dan antara orang­orang kafir yang dengan sendirinya
yang bersamanya dalam surat Al Mumtahanah. Sedangkan
memerangi musuh­musuh kaum muslimin tanpa
dalam surat At Taubah Alloh melarang orang­orang beriman
permintaaan bantuan dari kaum musllimin. Silahkan kaji
memintakan ampun untuk orang­orang musyrik meskipun
pembahasan tersebut karena bermanfaat dalam masalah
mereka itu adalah kerabat mereka, kemudian Alloh
ini… Begitu pula jaminan keamanan Ibnu Ad Daghnah
berfirman mengenai Ibrohim: 
kepada Abu Bak­r… semuanya termasuk bagian ini….
Dan juga termasuk hal ini adalah menjalin hubungan,
‫ﺣﻠﻴﻢ‬ ‫ﻷﻭﺍﻩ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻣﻨﻪ‬ ‫ﺗﺒﺮﺃ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﻋﺪﻭ‬ ‫ﺃﻧﻪ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﺗﺒﻴﻦ‬ ‫ﻓﻠﻤﺎ‬
bergaul secara baik dan menjalin ikatan hati dengan kedua Maka tatkala Ibrohim mengetahui ternyata ia adalah musuh Alloh,
orang tua yang musyrik. Sebab ada harapan keduanya akan Ibrohimpun baroo’ kepadanya, sesungguhnya Ibrohim itu hatinya
terpengaruh dengan anaknya dan dengan kebenaran yang sangat lembut lagi penyantun.
diserukannya itu selama keduanya ada ikatan dengan Dan senada dengan ini firman Alloh ta’aalaa: 
anak….. sampai meskipun keduanya berusaha keras agar ia
menyekutukan Alloh….selama keduanya tidak berada di
‫ﺃﺣﺴﻦ‬ ‫ﻫﻲ‬ ‫ﺑﺎﻟﺘﻲ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ‬ ‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﺗﺠﺎﺩﻟﻮﺍ‬ ‫ﻭﻻ‬
Millah Ibrohim 161 Millah Ibrohim 162
Dan janganlah kalian berbantah dengan ahlul kitab kecuali dengan alasan mereka dengan orang beriman yang berada dalam
cara yang paling baik… keluarga fir’aun, dan demikian juga hal 212.
kemudian Alloh ta’aalaa mengecualikan:  Dan ringkasan dari semua itu adalah … bahwasanya
... ‫ﻣﻨﻬﻢ‬ ‫ﻇﻠﻤﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬  bermusuhan dengan ahlul baathil, dan menunjukkan baroo­ah
kepada mereka, kepada ilaah­ilaah palsu mereka, diin batil
Kecuali orang­orang yang dholim di antara mereka. (QS. Al mereka dan undang­undang busuk mereka… merupakan
‘Ankaabut: 64) prinsip yang agung dan rukun yang kokoh dalam dakwah
Begitun pula jaminan keamanan yang diberikan oleh para Nabi dan Rasul … dan sebagaimana yang telah engkau
An Najaasyiy kepada para sahabat yang hijroh…Silahkan fahami bahwa masalah ini merupakan syari’at yang jelas
kaji kisah Ja’far dan sikapnya dalam menyatakan diin dan yang bersandar kepada pokok ajaran dan pondasi Islam …
keyakinannya tentang Isa as secara terang­terangan, yang Maka seandainya seluruh penduduk bumi berkumpul untuk
bertentangan dengan diin orang­orang yang ia tinggal di membantah dan meggugurkannya niscaya mereka tidak
tengah­tengah mereka. Meskipun ia dan orang­orang yang akan mampu…. Sedangkan orang yang tidak sependapat
bersamanya dalam keadaan lemah dan tertindas, dan dalam permasalahan ini tidaklah berdalil kecuali dengan
meskipun ia dan orang­orang yang bersamanya berada peristiwa­peristiwa tertentu yang menurut mayoritas
dalam jaminan keamanan mereka…Bahkan An Najaasyiy ushuuliyyuun (ahli ushul fiqih) dan para peneliti tidak
menangis ketika mendengar firman Alloh dibacakan, dan ia berlaku secara umum. Akan tetapi kisah­kisah tersebut
menunjukkan sikap mendukung dan menerima, dan ia terjadi dengan pengecualian dan pengkhususan … Dan
memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Sehingga apabila telah ditetapkan bahwasanya jalan ini adalah prinsip
mereka pun menunjukkan diin dan keyakinan mereka yang agung dan muhkam (jelas) … maka dalil­dalil parsial
kepada setiap orang. Maka Islamnya An Najaasyiy dan dan yang lainnya, yang dianggap sebagai dalil­dalil yang
penduduk Habasyah yang masuk Islam adalah lantaran bertentangan oleh orang­orang yang tidak sependapat dalam
petunjuk Alloh ta’aalaa kemudian lantaran para sahabat masalah ini … adalah dalil­dalil mutasyaabih (samar) yang
menunjukkan diin mereka… Dan untuk membantah syubhat harus dirujuk kepada dalil­dalil yang muhkam, bukan malah
ini silahkan kaji risalah Al Mauridul ‘Adzbuz Zallaal, membenturkan sebagian ayat Alloh dengan ayat yang lain
karangan Syaikh ‘Abdur Rohmaan bin Hasan bin Syaikh atau dengan sunnatul Musthofaa (hadits). Camkanlah
Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab rh dalam Ad Duror As masalah ini dan janganlah engkau tertipu dengan syubhat­
Sunniyah, juz Mukhtasorootur Ruduud, hal. 124, dan juga syubhat orang­orang yang mencampur adukkannya.
hal. 197 dalam juz yang sama. Risalah ini penting untuk “Dan demikianlah, para aktivis dakwah harus
membantah syubhat tersebut dan dan syubhat lainnya, yaitu mengambil sikap memisahkan diri secara sempurna dari
kaumnya…. Dan ketika pemisahan ini terlaksana, maka akan

Millah Ibrohim 163 Millah Ibrohim 164


terwujud janji Alloh untuk menolong para wali­Nya dengan manusia dan bersabar terhadap gangguan mereka.
terhadap musuh­musuhNya… Dan di sepanjang sejarah Dialah orang yang sukses meraih kemuliaan di dua alam
dakwah, Alloh tidak akan memisahkan antara wali­waliNya (dunia dan akhirat), yang Alloh sebutkan dalam firmanNya: 
dan musuh­musuhNya kecuali setelah wali­waliNya sendiri ‫ﺇﻧﻨﻲ‬ ‫ﻭﻗﺎﻝ‬ ‫ﺻﺎﻟﺤﺎ‬ ‫ﻭﻋﻤﻞ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺩﻋﺎ‬ ‫ﻣﻤﻦ‬ ‫ﻗﻮﻻ‬ ‫ﺃﺣﺴﻦ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ 
yang memisahkan diri dari musuh­musuhNya atas dasar
aqidah, sehingga mereka hanya memilih Alloh saja… Dan ‫ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ‬ ‫ﻣﻦ‬
para aktivis dakwah mendapatkan suri tauladan yang baik Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang
dari para Rasul Alloh…Dan sesungguhnya hati mereka menyeru (untuk beribadah) kepada Alloh dan beramal sholih, dan
harus dipenuhi dengan tsiqqoh (keyakinan kepada Alloh) dia mengatakan: Sesungguhnya aku termasuk orang­orang yang
sampai mati…. Dan mereka harus bertawakkal kepada Alloh berserah diri (kepada Alloh). (QS. Fush­shilat: 33)
saja di hadapan thoghut, apapun bentuknya…Dan thogut itu
Dan orang semacam inilah yang dimaksud dalam hadits
tidak akan dapat membahayakannya kecuali hanya
yang berbunyi: 
gangguan….sebagai bentuk ujian dari Alloh, dan bukan
karena Alloh tidak mampu untuk membela wali­waliNya, ... ‫ﺧﻴﺮ‬ ‫ﺃﺫﺍﻫﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻭﻳﺼﺒﺮ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻳﺨﺎﻟﻂ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ‬ 
dan bukan pula karena Alloh menterlantarkan mereka dan
menyerahkan mereka kepada musuh­musuhNya. Akan Orang beriman yang berbaur dengan manusia dan bersabar
terhadap gangguan mereka itu lebih baik…..
tetapi ini adalah ujian untuk menyaring hati dan menyaring
barisan… Kemudian kejayaan itu adalah milik orang­orang Dan sesungguhnya dia mendapatkan gangguan itu
beriman dan terwujudlah janji Alloh kepada mereka untuk disebabkan karena ia menyampaikan apa yang disampaikan
memberikan kemenangan dan kekuasaan.” (Dinukil dari Fii oleh para Rosul…ia tidak bermudaahanah (kompromi)
Dhilaalil Qur­aan dengan sedikit perubahan). dengan ahlul baathil atau rukuun (sidikit condong) kepada
39
Dan yang terakhir hendaknya engkau memahami mereka atau ridlo dengan kebatilan mereka, akan tetapi dia
baroo’ kepada mereka, menunjukkan permusuhan kepada
bahwa manusia dalam menyikapi kebenaran ini ada empat
macam: mereka dan menjauhi segala apa yang membantu mereka
untuk berbuat batil, seperti kedudukan dan jabatan atau
· Orang yang teguh dan secara tegas mengikuti millah pekerjaan atau sarana. Maka barang siapa bersikap seperti
Ibrohim dan diin seluruh Rosul sesuai dengan yang telah ini dia tidak berdosa untuk tetap tinggal di antara mereka
diterangkan di muka. Ia tidak takut terhadap celaan orang dan di negeri mereka, dan dia tidak wajib untuk hijroh dari
dalam menjalankan perintah Alloh. Orang semacam ini negeri manapun dia berada. Syaikh Hamad bin ‘Atiiq
termasuk dalam golongan Ath Thoo­ifah Adh Dhoohiroh dalam Ad Duror As Sunniyah ketika membahas firman
Al Manshuuroh (kelompok yang nampak dan mendapat Alloh yang berbunyi:
pertolongan). Dia mendakwahkan kebenaran, ia berbaur

Millah Ibrohim 165 Millah Ibrohim 166


‫ﻣﻌﻪ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺃﺳﻮﺓ‬ ‫ﻟﻜﻢ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬ ‫ﻭﺃﻭﺗﺎﺩﻫﺎ‬ ‫ﺭﻭﺍﺳﻴﻬﺎ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬  ‫ﺗﻤﻴﺪ‬ ‫ﻛﺎﺩﺕ‬ ‫ﻻﻫﻢ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬ 
Sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada diri ‫ﻫﻢ‬  ‫ﺑﺄﻫﻠﻬﺎ‬ 
Ibrohim dan orang­orang yang bersamanya”. (QS. Al ‫ﺑﺪﻭﺭ‬ ‫ﻓﻴﻬﺎ‬ ‫ﻫﻢ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬  ‫ﻇﻼﻣﺎ‬ ‫ﻛﺎﻧﺖ‬ ‫ﻻﻫﻢ‬ ‫ﻭﻟﻮ‬ 
Mumtahanah: 4).
‫ﻢ‬ ‫ﻭﺃﻧﺠـ‬  ‫ﺑﺄﻫﻠﻬﺎ‬
Ia mengatakan: “Makna dari firmanNya yang berbunyi  ‫ﺑﺪﺍ‬ kalau bukan karena mereka, hampir saja penduduknya goncang…
adalah  ‫( ﻇﻬﺮ‬nampak) dan  ‫( ﺑﺎﻥ‬jelas), dan maksudnya akan tetapi merekalah yang menjadi gunung­gunung dan pasak­
pasaknya. ..
adalah terang­terangan untuk terus menerus memusuhi dan
kalau bukan karena mereka, pasti penghuninya akan diselimuti
mebenci orang yang bertauhid kepada Robbnya. Barang
kegelapan. ..
siapa telah merealisasikan ini dengan ilmu dan amal, dan
akan tetapi merekalah yang menjadi rembulan dan bintang di
telah menyatakannya dengan terang­terangan sehingga
sana…
penduduk negerinya mengetahuinya, maka dia tidak wajib
hijroh dari negeri mana saja dia berada. Adapun orang yang · Atau orang yang lebih rendah tingkatannya daripada
tidak melaksanakan seperti itu, lalu dia menyangka bahwa yang pertama. Ia tidak mampu menempuh jalan yang
apabila dia dibiarkan mengerjakan sholat, shoum (puasa) dipenuhi dengan hal­hal yang tidak menyenangkan tersebut.
dan haji berarti telah gugur kewajiban hijroh baginya, maka Ia khawatir terhadap diinnya namun dia tidak mampu
ini merupakan bentuk kebodohan terhadap diin dan untuk menyatakannya dengan terang­terangan….Maka dia
kelalaian terhadap inti ajaran para Rosul….” (hal. 199 dari ‘uzlah (mengasingkan diri) dengan membawa kambing­
juz Jihad). Orang semacam ini apabila dia telah kambing miliknya di tempat­tempat turunnya hujan
menyampaikan kebenaran dengan terang­terangan lalu dia (lembah) dan perbukitan. Di sana dia beribadah kepada
diancam untuk dibunuh dan disiksa, sedangkan tidak ada Alloh dan lari menyelamatkan diinnya dari fitnah (ujian,
negara yang ia dapat hijroh ke sana, maka suri tauladan kerusakan)….
yang baik baginya adalah ash­haabul kahfi (orang­orang yang · Atau orang mustadl’af (yang lemah dan tertindas),
bersembunyi di goa) yang mempertahankan diinnya dan yang menutup pintu rumahnya dan dia urusi urusan­urusan
mereka melarikan diri ke gunung……dan ada suri tauladan pribadinya (keluarganya). Ia berusaha untuk
yang lain yaitu ash­haabul ukhduud yang dibakar karena menyelamatkan dan menjaga keluarganya dari kesyirikan,
mempertahankan aqidah dan tauhid mereka, sedangkan dari orang­orang musyrik, dan dari naar (neraka) yang bahan
mereka tidak merasa lemah atau tunduk... dan juga ada suri bakarnya adalah manusia dan batu….Ia menjauhi dan
tauladan pada sahabat­sahabat Nabi yang berhijroh, memalingkan diri dari orang kafir. Ia tidak menampakkan
berjihad, berperang dan terbunuh. Dan cukuplah bagimu sikap ridlo terhadap kebatilan mereka dan tidak pula
Robbmu sebagai pemberi petunjuk dan pembela. mendukungnya dalam bentuk apapun…. Dan untuk
Millah Ibrohim 167  Millah Ibrohim 168 
menyelamatkan tauhidnya, hatinya harus tetap memendam c. Keadaan Ketiga: ia mengikuti mereka secara dhoohir
permusuhan dan kebencian terhadap kesyirikan dan orang­ namun hatinya tidak setuju dengan mereka. Orang
orang musyrik. Ia menunggu­nunggu hilangnya semacam ini ada 2 macam:
penghalang… Dan mencari­cari kesempatan untuk lari
· Pertama: dia melakukannya karena ia berada di
menyelamatkan diinnya dan hijroh ke tempat yang lebih
bawah kekuasaan mereka dan mereka memukul,
ringan kejahatannya…. yang ia dapat melaksanakan idz­
memenjarakan dan mengancamnya untuk dibunuh.
haarud diin (menunjukkan diin), sebagaimana hijrohnya para
Dalam keadaan seperti ini dia boleh mengikuti
sahabat ke Habasyah (Ethiopia).
mereka secara dhohir namun hatinya harus tetap
· Atau orang yang menunjukkan sikap ridlo terhadap dalam keadaan iman, sebagaimana yang terjadi
ahlul baathil, bermudaahanah (kompromi) dengan kedustaan dengan ‘Ammaar. Alloh berfirman: 
dan kesesatan mereka. Orang semacam ini ada 3 macam ‫ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ‬ ‫ﻣﻄﻤﺌﻦ‬ ‫ﻭﻗﻠﺒﻪ‬ ‫ﺃﻛﺮﻩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬
keadaannya sebagaimana yang diterangkan oleh Syaikh
Ibnu ‘Atiiq dalam Sabiilun Najaat wal Fikaak, hal. 62, ia Kecuali orang yang mukroh (dipaksa) sedangkan hatinya
mengatakan: tetap beriman. (QS. An Nahl: 106).

a. Keadaan Pertama: ia mengikuti mereka baik lahir Saya katakan: Dalam kadaan seperti ini hendaknya
maupun batin. Orang semacam ini kafir dan keluar dari ia senantiasa berusaha untuk lari menyelamatkan
Islam. Sama saja apakah dia mukroh (dipaksa) atau diinnya, sebagaimana yang dilakukan para sahabat
tidak. Dia ini termasuk dalam firman Alloh:  Nabi SAW yang lemah dan tertindas, dan
senantiasa berdoa dengan: 
‫ﺍﷲ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻏﻀﺐ‬ ‫ﻓﻌﻠﻴﻬﻢ‬ ‫ﺻﺪﺭﺍ‬ ‫ﺑﺎﻟﻜﻔﺮ‬ ‫ﺷﺮﺡ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻭﻟﻜﻦ‬ 
‫ﻟﻨﺎ‬ ‫ﻭﺍﺟﻌﻞ‬ ‫ﺃﻫﻠﻬﺎ‬ ‫ﺍﻟﻈﺎﻟﻢ‬ ‫ﺍﻟﻘﺮﻳﺔ‬ ‫ﻫﺬﻩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺃﺧﺮﺟﻨﺎ‬ ‫ﺭﺑﻨﺎ‬ 
‫ﻋﻈﻴﻢ‬ ‫ﻋﺬﺍﺏ‬ ‫ﻭﻟﻬﻢ‬
‫ﻧﺼﻴﺮﺍ‬ ‫ﻟﺪﻧﻚ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻟﻨﺎ‬ ‫ﻭﺍﺟﻌﻞ‬ ‫ﻭﻟﻴﺎ‬ ‫ﻟﺪﻧﻚ‬ ‫ﻣﻦ‬
Akan tetapi barang siapa yang dadanya lapang terhadap
kekafiran, maka baginya adalah murka dari Alloh dan siksa Wahai Robb kami keluarkanlah kami dari negeri yang
yang besar. (QS. An Nahl: 106). penduduknya dholim ini, dan jadikanlah bagi kami
penolong dari sisiMu dan jadikanlah bagi kami pembela
b. Keadaan Kedua: ia mengikuti dan cenderung dari sisiMu. (QS. An Nissa’: 75).
kepada mereka dalam hati, namun secara dhohir ia
menyelisihi mereka. Ini juga kafir dan mereka inilah 40 · Kemudian ia (Syaikh Ibnu ‘Atiiq) mengatakan:
yang disebut orang­orang munafiq. “Kedua: Ia mengikuti mereka secara dhohir namun
hatinya tidak setuju dengan mereka, padahal dia
tidak berada di bawah kekuasaan mereka. Akan
tetapi yang mendorongnya bersikap seperti itu
Millah Ibrohim 169 Millah Ibrohim 170
adalah tamak terhadap kekuasaan atau harta atau bertauhid, meskipun dia tidak menyekutukan Alloh, sangat
cinta terhadap Negara atau keluarga atau khawatir banyak untuk disebutkan, baik dari firman Alloh, sabda
terjadi apa­apa dengan hartanya. Orang semacam RosulNya dan perkataan para ulama’. Dan di sini saya
ini murtad dan kebenciannya dalam hati kepada sebutkan sebuah ayat yang penafsirannya telah disepakati
mereka tidak ada manfaatnya. Orang semacam ini oleh para ulama’, yaitu bahwasanya ayat tersebut turun
termasuk yang Alloh maksud dalam firmanNya:  mengenai kaum muslimin dan juga bahwasanya apabila
‫ﻭﺇﻥ‬ ‫ﺍﻵﺧﺮﺓ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ‬ ‫ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ‬ ‫ﺍﺳﺘﺤﺒﻮﺍ‬ ‫ﺑﺄﻧﻬﻢ‬ ‫ﺫﻟﻚ‬  seseorang mengucapkannya maka dia telah kafir, kapanpun
dia mengucapkannya. Alloh Ta’ala berfirman: 
‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ‬ ‫ﺍﻟﻘﻮﻡ‬ ‫ﻳﻬﺪﻱ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺍﷲ‬
‫ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ‬ ‫ﻣﻄﻤﺌﻦ‬ ‫ﻭﻗﻠﺒﻪ‬ ‫ﺃﻛﺮﻩ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻻ‬ ‫ﺇﻳﻤﺎﻧﻪ‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﻛﻔﺮ‬ ‫ﻣﻦ‬
Hal itu disebabkan karena mereka lebih mencintai
kehidupan dunia daripada Akherat. Dan sesungguhnya Barang siapa yang kafir kepada Alloh setelah dia beriman, kecuali
Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang­orang yang orang yang mukroh (dipaksa) sedangkan hatinya tetap beriman.
dholim. (QS. An Nahl: 107) (QS. An Nahl: 106).

Dalam ayat ini Alloh menerangkan bahwasanya Dalam ayat ini disebutkan bahwasanya mereka lebih
yang mendorong mereka untuk melakukan mencintai kehidupan dunia dari pada akherat. Maka apabila
kekafiran bukanlah kebodohan atau kebenciannya para ulama’ mengatakan bahwa ayat ini turun mengenai
atau kecintaannya kepada kebatilan, akan tetapi para sahabat yang disakiti oleh penduduk Mekkah, dan para
nilai­nilai duniawi yang lebih dia utamakan ulama’ juga mengatakan bahwasanya apabila seseorang
daripada diin….” Ia (Syaikh Ibnu ‘Atiiq) juga sahabat mengucapkan kata­kata syirik dengan lisannya,
mengatakan: “Dan inilah yang dimaksud dalam meskipun ia membencinya dan memusuhi penganutnya,
perkataan Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdul akan tetapi dia mengucapkannya karena takut kepada
Wahhaab rh.” mereka maka dia telah kafir setelah dia beriman”.

Saya katakan: “Perkataan Syaikhul Islam Muhammad Ini sesuai dengan perkataan Syaikh Ibnu ‘Atiiq
bin ‘Abdul Wahhaab yang dimaksud oleh Ibnu ‘Atiq sebelumnya dan perkataan Syaikh Sulaimaan yang
tersebut terdapat di banyak tempat dalam buku­buku dan tercantum setelahnya. Dan ini adalah perkataan yang sangat
risalah­risalahnya. Sebagai contoh adalah perkataannya sensitif. Dan saya yakin betul seandainya ini perkataan kami
dalam Majmuu’atur Rosaa­il An Najdiyah, hal. 42, yaitu dan bukan perkataan para imam tersebut pasti akan
yang berbunyi: “Ketahuilah bahwasanya dalil­dalil yang dikatakan: khowaarij dan takfiir.. Padahal ayat tersebut
menunjukkan atas kafirnya orang muslim yang shohih merupakan nash yang jelas menunjukkan
apabila ia menyekutukan Alloh atau berada dalam barisan padanya…Permasalahan ini berbeda dengan permasalahan
orang­orang musyrik dalam memusuhi orang­orang yang ikrooh (dipaksa) atau dipukul atau disiksa yang mana

Millah Ibrohim 171 Millah Ibrohim 172


pelakunya akan Alloh maafkan. Akan tetapi di sini kami jarak waktu yang lama. Dan Alloh mengingatkan kalian dari
berbicara mengenai orang­orang yang tidak dipaksa, tidak diriNya. (QS. Ali ‘Imroon: 30)
dipukul dan tidak disiksa, akan tetapi yang mendorong Ini merupakan ancaman yang paling besar bagi orang
mereka mengikuti dan berwalaa’ kepada orang­orang yang merenungkan dan memikirkan Al Qur’an….Akan
musyrik adalah cinta dunia, khawatir dengannya, tamak tetapi barang siapa yang Alloh ingin menyesatkannya, maka
dengan harta dan cinta kepada tempat tinggal (yang mereka engkau sama sekali tidak berkuasa menghalangiNya
sebut sebagai tanah dan tabungan). Ini berarti ia lebih sedikitpun… Hal itu disebabkan karena banyak orang yang
mencintai kehidupan dunia daripada akherat dan menukar tidak ada nilainya beralasan dengan ikrooh padahal mereka
kesenangan yang fana dengan mengorbankan diin, tauhid bukanlah orang yang mukroh (dipaksa) … Dan para ulama’
dan aqidah…Dan terkadang mereka beralasan dengan ikrooh 41 telah menyebutkan syarat­syarat syahnya ikrooh, yaitu
dan mengaku karena dloruuroh padahal sebenarnya tidak diantaranya:
demikian. Oleh karena itu Alloh Taa’alaa berfirman dalam
surat Ali ‘Imoon setelah melarang berwalaa’ (loyal) kepada · Hendaknya orang yang mukrih (memaksa) mampu untuk
musuh­musuhNya dan memperbolehkan untuk taqiyah bagi melakukan apa yang dia ancamkan, dan orang yang
orang yang benar­benar mukroh. Alloh mengingatkan mukroh (dipaksa) tidak mampu melawan meskipun
dengan firmanNya:  dengan lari….
‫ﻓﻲ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﺗﺨﻔﻮﺍ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻗﻞ‬ * ‫ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭﺇﻟﻰ‬ ‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭﻳﺤﺬﺭﻛﻢ‬  · Hendaknya ia mempunyai perkiraan kuat seandainya ia
menolak, pasti ancaman itu ditimpakan kepadanya.
‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﻌﻠﻤﻪ‬ ‫ﺗﺒﺪﻭﻩ‬ ‫ﺃﻭ‬ ‫ﺻﺪﻭﺭﻛﻢ‬ 
· Hendaknya ancaman itu bersifat segera. Sehingga kalau
Dan Alloh mengingatkan kalian terhadap diriNya. Dan hanya
dia mengatakan:”Jika kamu tidak melakukan begini pasti
kepadaNyalah tempat kembali. Katakanlah: Jika kalian
menyembunyikan apa yang ada dalam dada­dada kalian atau kamu akan aku pukul besok.” Ini tidak dianggap sebagai
kalian menampakkannya niscaya Alloh mengetahuinya. (QS. Ali mukroh (orang yang dipaksa).
‘Imroon: 28­29) · Orang yang disuruh itu tidak menunjukkan tindakan
Dan Alloh langsung berfirman pada ayat setelahnya:  berlebih­lebihan dengan melakukan perbuatan melebihi
apa yang dapat menghindarkan dirinya dari siksaan.
‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﻤﻠﺖ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﻣﺤﻀﺮﺍ‬ ‫ﺧﻴﺮ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﻤﻠﺖ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻧﻔﺲ‬ ‫ﻛﻞ‬ ‫ﺗﺠﺪ‬ ‫ﻳﻮﻡ‬ 
Para ulama’ juga membedakan antara ancaman untuk
... ‫ﻧﻔﺴﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻭﻳﺤﺬﺭﻛﻢ‬  ‫ﺑﻌﻴﺪﺍ‬ ‫ﺃﻣﺪﺍ‬ ‫ﻭﺑﻴﻨﻪ‬ ‫ﺑﻴﻨﻬﺎ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻟﻮ‬ ‫ﺗﻮﺩ‬ ‫ﺳﻮء‬  perbuatan maksiat dan antara ancaman untuk mengucapkan
Pada hari dimana tiap­tiap jiwa mendapatkan kebaikan yang ia kata­kata kafir atau untuk berwaala’ kepada orang­orang
lakukan dihadapkan kepadanya, dan begitu pula kejelekan yang ia kafir dan hal­hal yang semisal dengannya. Bagian yang
lakukan. Ia berharap seandainya antara dirinya dan hari itu ada kedua ini tidak boleh dilakukan kecuali bagi orang yang

Millah Ibrohim 173 Millah Ibrohim 174


disiksa dengan siksaan yang ia tidak mampu Ahmad dalam menghadapi fitnah Kholqul Qur’an (paham
menanggungnya. Para ulama’ menyebutkan sebagai yang mengatakan bahwa Al Qur’an itu makhluq) dan
contohnya adalah dibunuh, dibakar dengan api, dipotong banyak lagi yang lain….
anggota badannya, dipennjara selamanya dan lain­lain. Dan Dan merka menyitir firman Alloh Ta’aalaa: 
‘Ammaar ra adalah orang yang menjadi penyebab turunnya
ayat taqiyah. Padahal kita tahu bahwa dia tidak ‫ﻓﺘﻨﺔ‬ ‫ﺟﻌﻞ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺃﻭﺫﻱ‬ ‫ﻓﺈﺫﺍ‬ ‫ﺑﺎﷲ‬ ‫ﺁﻣﻨﺎ‬ ‫ﻳﻘﻮﻝ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ 
mengucapkan kata­kata kafir kecuali setelah melihat
pembunuhan terhadap bapak dan ibunya dan setelah ia
‫ﺍﷲ‬ ‫ﻛﻌﺬﺍﺏ‬ ‫ﺍﻟﻨﺎﺱ‬
merasakan berbagai macam siksaan. Sehingga tulang Dan diantara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman
rusuknya patah dan ia mendapatkan siksaan di jalan Alloh kepada Alloh, namun apabila mendapat gangguan di jalan Alloh ia
dengan siksaan yang keras…Dan mayoritas orang­orang menganggap gangguan manusia itu seperti siksaan Alloh. (QS. Al
yang beralasan dengan taqiyah, yang menimbulkan fitnah ‘Ankaabut:10)
dan tenggelam dalam kebatilan dan kesyirikan itu belum Mereka juga menerangkan bahwasanya jika masih
mendapatkan sepersepuluhpun dari apa yang didapatkan ada alternatif (pilihan) untuk menggugurkan ikrooh,
oleh ‘Ammaar. Akan tetapi sebagaimana yang saya katakan sebagaimana kondisi Nabi Syu’aib bersama kaumnya ketika
sebelumnya, barang siapa yang Alloh ingin menyesatkannya mereka memberikan pilihan kepadanya antara kembali
maka sekali­kali engkau tidak akan dapat menghalang­ kepada kekafiran atau keluar dari negeri mereka, bahwa
halangiNya sedikitpun. dalam keadaan seperti ini para ulama’ tidak
Selain itu, sesungguhnya para ulama’ selain memperbolehkan menuruti mereka untuk menunjukkan
menerangkan itu semua dalam bab­bab ikrooh untuk kekafiran. Semua ini kami paparkan supaya orang yang
mengucapkan kata­kata kafir, mereka juga mengatakan diberikan karunia akal dan tauhid oleh Alloh mengetahui
bahwasanya memilih ‘aziimah (hukum asal) dan bersabar keterasingan diin ini pada zaman ini dan keterasingan para
menghadapi siksaan sambil mengharap pahala di sisi Alloh da’inya serta penganutnya yang benar­benar memahaminya
SWT itu lebih agung dan lebih utama. Dan sikap­sikap para … dan bahwasanya mayoritas manusia pada hari ini telah
sahabat, tabi’in dan para imam memperkuat hal ini. Karena masuk diin (agama) pemerintah dan diin para thoghut
dengan sikap­sikap seperti ini idz­haarud diin (menampakkan dengan sukarela tanpa ada ikrooh yang haqiqi, akan tetapi
diin) dan memuliakannya terwujud. Lihat juga Shohiih Al karena lebih mencintai kehidupan dunia, tempat tinggal,
Bukhooriy, Baab “Orang yang memilih dipukul, dibunuh harta, kesenangan dan kedudukan dari pada diin Alloh.
dan dihinakan daripada melakukan kekafiran”. Dan banyak Mereka mengorbankannya dan menjualnya dengan harga
hal yang memperkuat hal ini. Begitu pula sikap para imam yang sangat murah. Maka jangan sampai engkau seperti
sangat banyak jika mau disebutkan seperti sikap Imam mereka sehingga engkau akan menyesal…

Millah Ibrohim 175 Millah Ibrohim 176


42 Dengan semua ini dan juga hal­hal yang semisalnya, mereka ada yang melakukannya dengan kesadaran dan ada
sirnalah apa yang dianggap aneh dan jahat oleh kebanyakan yang dipaksa, maka di dunia Alloh binasakan mereka semua
manusia, seperti perkataan Syaikh Ibnu ‘Atiiq diatas dan pada Hari Qiyamat Alloh bangkitkan mereka sesuai
mengenai orang yang secara dhohir mengikuti orang dengan niatnya…Dan inilah yang dimaksud dalam
musyrik meskipun secara batin dia menyelisihi mereka perkataan ‘Umar ibnul Khoththoob ra yang terdapat dalam
ketika dia tidak berada di bawah kekuasaan mereka. Akan Shohiih Al Bukhooriy: 
tetapi yang mendorongnya berbuat seperti itu adalah hal­hal
yang ia sebutkan yang bersifat duniawi dan bukan ‫ﺻﻠﻰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺭﺳﻮﻝ‬ ‫ﻋﻬﺪ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﺑﺎﻟﻮﺣﻲ‬ ‫ﻳﺆﺧﺬﻭﻥ‬ ‫ﻛﺎﻧﻮﺍ‬ ‫ﺃﻧﺎﺳﺎ‬ ‫ﺇﻥ‬ 
ikrooh…Dan perkataannnya yang berbunyi: ”Meskipun ‫ﺇﻟﻴﻨﺎ‬ ‫ﻭﻟﻴﺲ‬ ‫ﻭﻗﺮﺑﻨﺎﻩ‬ ‫ﺃﻣﻨﺎﻩ‬ ‫ﺧﻴﺮﺍ‬ ‫ﻟﻨﺎ‬ ‫ﺃﻇﻬﺮ‬ ‫ﻓﻤﻦ‬ ‫ﻭﺳﻠﻢ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ 
dalam hatinya dia menyelisihi mereka”. Maksudnya adalah,
waliohu a’lam: ”Hal itu menurut anggapan dirinya” karena
‫ﺳﻮءﺍ‬ ‫ﻟﻨﺎ‬ ‫ﺃﻇﻬﺮ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ . ‫ﺳﺮﻳﺮﺗﻪ‬ ‫ﻳﺤﺎﺳﺐ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺷﻲء‬ ‫ﺮﻳﺮﺗﻪ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻣﻦ‬ 
bagaimana kita dapat mengetahui hakekat isi hatinya ketika ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺳﺮﻳﺮﺗﻪ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﻭﺇﻥ‬ ‫ﻧﺼﺪﻗﻪ‬ ‫ﻭﻟﻢ‬ ‫ﻧﺄﻣﻨﻪ‬ ‫ﻟﻢ‬
itu, kecuali melalui wahyu sebagaimana dalam kisah Dahulu pada zaman Rosulullah SAW seseorang dihukum
Haathib bin Abiy Balta’ah…Dan Alloh ‘Azza wa Jalla tidak berdasarkan wahyu. Maka barang siapa menampakkan kebaikan
membebani kita dengan hal­hal yang ada dalam hati, akan kepada kami maka akan kami jamin keamanannya dan kami dekati
tetapi kita menghukuminya berdasarkan yang dhohir. dia, sedangkan apa yang ada dalam hatinya bukanlah tanggung
Sebagaimana kita menahan pedang­pedang kita dari orang jawab kami akan tetapi Allohlah yang akan memperhitungkannya.
yang memendam kemunafiqan namun menunjukkan walaa’ Dan barang siapa menunjukkan kejahatan kepada kami maka kami
(loyal) kepada Islam dan menampakkan syi’ar­syi’arnya, tidak menjamin keamanannya dan kami tidak mempercayainya,
maka begitu pula kita menyikapi orang yang menunjukkan meskipun ia mengatakan bahwa hatinya baik.
walaa’ (loyal) nya kepada orang­orang kafir dan bergabung
Dan demikianlah Nabi SAW dalam bersikap terhadap
dengan mereka, meskipun ia mengaku memendam Islam
manusia dalam peperangan dan lainnya. Coba perhatikan Al
dalam hatinya…Karena di dalam hukum dunia ini Alloh
‘Abbaas bin ‘Abdul Mutholib, ia mengaku telah memeluk
‘Azza wa Jalla memerintahkan kita beribadah dengan
Islam. Sebagai contoh lihat VI/88,89 dan 91 dalam Majma’uz
berdasarkan hal­hal yang dhohir. Dan hanya Alloh sajalah
Zawaa­id, IV/242­246 dalam Musykilul Aatsaar, dan lain­
yang mengurusi apa yang tersembunyi dalam hati, dan yang
lain…Akan tetapi dia tetap tinggal di Mekah yang ketika itu
mengetahui siapa yang jujur dan siapa yang dusta. Lalu
adalah Daarul Kufri (Negara kafir) dan dia tidak berhijroh ke
Alloh menghitung amalan­amalan manusia dan
Daarul Islam, kemudian dia keluar berperang bersama orang­
membangkitkan mereka sesuai dengan niat­niat mereka,
orang musyrik pada perang Badar. Lalu ia ditawan oleh
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Ummul
kaum muslimin dan diperlakukan berdasarkan dhohirnya
Mu’miniin yang muttafaqun ‘alaihi tentang sebuah pasukan
dan bukan berdasarkan pengakuannya bahwa dia dalam
yang ditenggelamkan ke dalam bumi sedangkan diantara

Millah Ibrohim 177 Millah Ibrohim 178


hatinya Islam, karena dia ikut dalam barisan orang­orang Dan ini merupakan karunia Alloh kepada kita, karena kalau
musyrik dan memperbanyak jumlah mereka. Dan dalam 43 tidak demikian tentu Islam dan penganutnya akan menjadi
suatu riwayat disebutkan bahwa dia mengaku mukroh permainan dan bahan tertawaan bagi setiap intel (mata­
(dipaksa) untuk ikut bersama mereka sebagaimana mata), orang jahat dan zindiiq (munafiq). Termasuk dalam
disebutkan dalam beberapa atsar di atas. Diantara riwayat hal ini adalah apa yang dilakukan oleh Haathib ketika
tersebut menyebutkan bahwasanya Nabi SAW mengatakan penaklukkan Mekah. Maka pada prinsipnya, seseorang itu
kepadanya ketika dia beralasan dengan ikrooh (dipaksa) dan divonis kafir sesuai dengan perbuatan dhohirnya, dan kaum
dia mengaku menganut Islam:  muslimin melaksanakan konsekuensi­konsekuensinya pada
pelakunya berupa hukum­hukum di dunia seperti
‫ﻓﺄﻣﺎ‬ ‫ﺑﺬﻟﻚ‬ ‫ﻳﺠﺰﻳﻚ‬ ‫ﻓﺎﷲ‬ ‫ﺣﻘﺎ‬ ‫ﺗﺪﻋﻲ‬ ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻳﻚ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺑﺸﺄﻧﻚ‬ ‫ﺃﻋﻠﻢ‬ ‫ﺍﷲ‬  membunuh dan menawannya. Dan barang siapa
‫ﻧﻔﺴﻚ‬ ‫ﻓﺎﻓﺪ‬ ‫ﻋﻠﻴﻨﺎ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﻓﻘﺪ‬ ‫ﺃﻣﺮﻙ‬ ‫ﻇﺎﻫﺮ‬ memperhatikan orang­orang murtad, bentuk­bentuknya,
alasan­alasan mereka, penakwilan­penakwilan mereka, dan
Allah lebih mengetahui tentang dirimu. Jika apa yang kau katakan
alasan­alasan orang yang terkecoh dengan kesaksian orang­
itu benar maka Alloh akan memberimu pahala sesuai dengan itu.
orang atas kenabian Musailamah, dan kisah Tsumaamah, Al
Namun secara dhohir kamu memusuhi kami maka tebuslah dirimu.
Yasykuriy dan lain­lain…dan bagaimana Ash Shiddiiq
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan sanadnya tsiqqoh
memperlakukan mereka semua sesuai dengan dhohirnya…
(terpercaya), namun ada satu rowi yang tidak ia sebutkan).
iapun membunuh dan menawan mereka … dan bahwasanya
Namun bagaimanapun bagi kita cukup apa yang ini merupakan keutamaan, sikap dan kebaikan Abu Bak­r
terdapat dalam Shohiih Al Bukhooriy dan lainnya yaitu yang paling besar; barangsiapa memperhatikan ini semua
bahwasanya memperlakukannya sesuai dengan dhohirnya pasti ia memahami kebenaran apa yang kami maksudkan
dan beliau tidak membebaskannya kecuali setelah ia dan kami lontarkan. Dan dalam hal ini silahkan kaji
menebus dirinya sebagaimana tawanan­tawanan musyrik perkataan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab rh,
yang lain…Dan mungkin juga termasuk dalam masalah ini perkataan beliau dalam hal ini banyak … sebagai contoh
apa yang disebutkan dalam Shohiih Muslim, yaitu Hadits lihat 6 poin yang ia sebutkan dalam kata pengantar siirohnya,
dari ‘Imroon bin Hushoin tentang seseorang dari Baniy dan banyak lagi yang lain … Dan ini persis dengan apa yang
‘Uqoil yang merupakan sekutu Baniy Tsaqiif, ia ditawan di pahami ‘Umar ra dalam kisah Haathib dan yang ia
oleh Nabi Saw dan beliau tidak melepaskannya meskipun ia nyatakan dihadapan Nabi SAW, dan sebagaiman yang kita
mengaku Islam. Lihat dalam Mukhtashor Al­Mundziriy no: ketahui bahwasanya Nabi SAW tidak mengingkari
1008. pemahaman ‘Umar ini. Beliau ketika itu juga tidak besabda
Berdasarkan ini semua dapat dipahami bahwa dalam kepadanya : 
muamalat dan hukum dunia kita diperintahkan bersikap
berdasarkan yang nampak, bukan yang berada dalam hati.
‫ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﺑﺎء‬ ‫ﻓﻘﺪ‬ ‫ﻛﺎﻓﺮ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﻷﺧﻴﻪ‬ ‫ﺍﻟﺮﺣﻞ‬ ‫ﻗﺎﻝ‬ ‫ﺇﺫﺍ‬
Millah Ibrohim 179 Millah Ibrohim 180
Apabila seseorang mengatakan kepada saudaranya : wahai orang ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻭﺳﻠﻢ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺻﻠﻰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﺮﺳﻮﻝ‬ ‫ﻏﺸﺎ‬ ‫ﺃﻓﻌﻠﻪ‬ ‫ﻟﻢ‬ ‫ﺇﻧﻲ‬ ‫ﺃﻣﺎ‬ 
kafir, maka perkataan itu akan menimpa kepada salah seorang
diantara keduanya. ‫ﻧﻮﺭﻩ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﻭﻣﺘﻢ‬ ‫ﺭﺳﻮﻟﻪ‬ ‫ﻣﻈﻬﺮ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻋﻠﻤﺖ‬ ‫ﻗﺪ‬ ‫ﻧﻔﺎﻗﺎ‬
Bahkan beliau membiarkan vonisnya dan tidak Sesungguhnya aku melakukannya bukan karena berkhianat kepada
mengingkarinya untuk orang yang tidak terdapat maani’ Rosulullah SAW atau berbuat kemunafikan. Saya tahu
(penghalang) sebagaimana yang terdapat pada diri Haathib. bahwasanya Alloh akan memenangkan RosulNya dan
Dan beliau memuji apa yang ada dalam hati Haathib dengan menyempurnakan cahayaNya. (Lihat Majma’uz Zawaa­id
bersabda :  IX/306).
Dan perhatikanlah sabda Nabi SAW dalam riwayat Al
‫ﺑﺪﺭ‬ ‫ﺃﻫﻞ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺍﻃﻠﻊ‬ ‫ﻗﺞ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﻌﻞ‬ ‫ﻳﺪﺭﻳﻚ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ Bukhooriy yang berbunyi: 
Tahukah kamu, mungkin Alloh telah menlihat kepada Ahlul Badar
(orang­orang yang ikut perang Badar)….dst. ‫ﺻﺪﻗﻜﻢ‬ ‫ﻗﺪ‬
Dan dalam Shohiih Al Bukhooriy dan lainnya Haathib ra Dia telah berkata jujur kepada kalian
mengatakan:  Seorang sahabat yang mengikuti perang Badar ini
dikecualikan, dipuji dan diberi kesaksikan mengenai isi
‫ﺑﻌﺪ‬ ‫ﺑﺎﻟﻜﻔﺮ‬ ‫ﺭﺿﻰ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺍﺭﺗﺪﺍﺩﺍ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻛﻔﺮﺍ‬ ‫ﺫﻟﻚ‬ ‫ﻓﻌﻠﺖ‬ ‫ﻣﺎ‬  hatinya oleh Nabi SAW bahwasanya dia melakukannya
‫ﺍﻹﺳﻼﻡ‬ bukan karena murtad atau kafir, akan tetapi baginya adalah
Saya melakukan hal itu bukan karena saya kafir atau murtad atau dosa besar yang diampuni karena dia ikut perang
ridlo terhadap kekafiran, setelah saya Islam… Badar…Lalu apakah orang­orang yang menganggap enteng
masalah berwalaa’ kepada orang­orang kafir yang berlebih­
Dan beliau SAW membenarkannya dengan bersabda:  lebihan dalam memandang kisah Haathib, apakah ada
diantara mereka hari ini yang pernah ikut perang Badar,
‫ﺻﺪﻗﻜﻢ‬ ‫ﻗﺪ‬ yang telah Alloh lihat hatinya, sehingga mereka menjadikan
Dia telah berkata benar kepada kalian perbuatan ini merupakan dosa besar secara mutlak, mereka
Ia ra segera mengatakan seperti itu. Hal ini jelas meremehkannya serta berguguran di dalamnya…??
menunjukkan bahwasanya dalam jiwa para sahabat itu telah Dan ini tidak kita tanyakan kecuali setelah kita
tertanam pemahaman bahwa pada dasarnya perbuatan mengetahui kejujuran hati mereka dan bahwa mereka
tersebut adalah kemurtadan dan kekafiran …. Sedangkan melakukannya bukan karena murtad atau kafir…dan untuk
dalam riwayat Abu Ya’laa dan Ahmad, ia mengatakan: itu….dari mana kita mengetahui kebenaran isi hati mereka
setelah wahyu terputus, dan siapakah yang akan memuji

Millah Ibrohim 181 Millah Ibrohim 182 


mereka dan memberikan kesaksikan hal itu sepeninggal Lihatlah dalam Shohiih Al Bukhooriy dan yang lainnya
Rosulullah SAW. Karena ini merupakan maani’ (penghalang karena ini bermanfaat dalam masalah ini….Giatlah dan
vonis) kafir yang bersifat baathin…dan bukan bersifat perhatikanlah semua itu, dan singkirkanlah debu­debu tidur
dhoohir. Dan kita tidak dibebani dengannya setelah wahyu dari kedua matamu, dan janganlah kamu bersama orang­
terputus. Oleh karena itu pada prinsipnya orang yang orang malas yang taqlid….
condong, setuju dan berwalaa’ kepada orang kafir kita vonis
Dan terakhir, Al Haafidz menyebutkan dalam kitab
dia berdasarkan dhohirnya sebagaimana penjelasan di Fat­hul Baariy VII / 521 riwayat dari beberapa ahli sejarah
depan, dan Alloh lah yang mengurusi isi hatinya, jika perang, yaitu yang tedapat dalam Tafsiir Yahyaa bin
berbeda dengan dhohirnya, dan ia akan dibangkitkan sesuai Salaam, bahwa surat Haathib itu bunyinya: 
dengan niatnya jika dia dibunuh kaum muslimin pada saat
ia berada dalam barisan orang­orang kafir. Dan jika tertawan ‫ﻭﺳﻠﻢ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺻﻠﻰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﺭﺳﻮﻝ‬ ‫ﻓﺈﻥ‬ ٬‫ﻗﺮﻳﺶ‬ ‫ﻣﻌﺸﺮ‬ ‫ﻳﺎ‬ ‫ﺑﻌﺪ‬ ‫ﺃﻣﺎ‬ 
maka diberlakukan kepadanya hukum­hukum yang berlaku
pada orang­orang kafir, sebagaimana yang telah dijelaskan
‫ﻭﺣﺪﻩ‬ ‫ﺟﺎءﻛﻢ‬ ‫ﻟﻮ‬ ‫ﻓﻮﺍﷲ‬ ٬‫ﻛﺎﻟﺴﻴﻞ‬ ‫ﻳﺴﻴﺮ‬ ‫ﻛﺎﻟﻠﻴﻞ‬ ‫ﺑﺠﻴﺶ‬ ‫ﺟﺎءﻛﻢ‬ ‫ﻗﺪ‬ 
di depan. Sedangkan kaum muslimin ma’dzuur (dimaafkan) ‫ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ‬ ‫ﻷﻧﻔﺴﻜﻢ‬ ‫ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ‬ ٬‫ﻭﻋﺪﻩ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﻭﺃﻧﺠﺰ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻟﻨﺼﺮﻩ‬
untuk membunuh orang yang menunjukkan perbuatan Amma ba’du: Wahai orang­orang Quroisy, sesungguhnya
seperti ini, meskipun ia mengaku bahwa dalam hati ia Islam Rosululloh SAW telah datang kepada kalian dengan pasukan
dan berwalaa’ (loyal) kepada para pemeluknya. Dan dalam seperti malam yang mengalir seperti air bah. Demi Alloh
masalah ini silahkan lihat perkataan Syaikhul Islam Ibnu seandainya ia datang sendirian saja pasti Alloh akan
Taimiyah rh tentang sebuah pasukan yang menyerang memenangkannya dan menepati janjiNya kepada beliau, maka
Ka’bah kemudian ditenggelamkan ke bumi. Dan kisah berpikirlah untuk diri kalian sendiri, Wassalam
penawanan Al ‘Abbaas pada perang Badar dan
pengakuannya sebagai orang Islam… dalam Majmu’ Fatawa Inilah yang diriwayatkan oleh As Suhailiy.
XXVIII / 537, dan perkataan muridnya yaitu Al ‘Allaamah Saya katakan: Seandainya orang yang berakal
Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma’aad III / 422 dan ulama’­ memperhatikan isi surat Haathib dan keyakinannya
ulama’ muhaqqiqiin yang lain. Dan perhatikan pula sebab terhadap pertolongan Alloh kepada NabiNYa SAW ini, serta
turunnya firman Alloh Ta’aalaa yang berbunyi:  penghormatannya kepada beliau. Namun demikian lantaran
perbuatannya itu Alloh menurunkan ayat yang agung yang
‫ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ‬ ‫ﻇﺎﻟﻤﻲ‬ ‫ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ‬ ‫ﺗﻮﻓﺎﻫﻢ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺇﻥ‬ membikin kulit orang­orang beriman bergetar, yang
Sesungguhnya orang­orang yang dimatikan oleh para Malaikat berbunyi: 
dalam keadaan mendholimi diri mereka sendiri...(QS. An Nissa’: ‫ﺗﻠﻘﻮﻥ‬ ‫ﺃﻭﻟﻴﺎء‬ ‫ﻋﺪﻭﻛﻢ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻋﺪﻭﻱ‬ ‫ﻻﺗﺘﺨﺬﻭﺍ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ 
97).
‫ﻳﺨﺮﺟﻮﻥ‬ ‫ﺍﻟﺤﻖ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺟﺎءﻛﻢ‬ ‫ﺑﻤﺎ‬ ‫ﻛﻔﺮﻭﺍ‬ ‫ﻭﻗﺪ‬ ‫ﺑﺎﻟﻤﻮﺩﺓ‬ ‫ﺇﻟﻴﻬﻢ‬
Millah Ibrohim 183 Millah Ibrohim 184
‫ﺟﻬﺎﺩﺍ‬ ‫ﺧﺮﺟﺘﻢ‬ ‫ﻛﻨﺘﻢ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﺭﺑﻜﻢ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﺑﺎ‬ ‫ﺗﺆﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺃﻥ‬ ‫ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ‬ ‫ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ‬  keterasingan diin ini dan keterasingan penganutnya yang
memahaminya dengan benar. Maka janganlah engkau
‫ﺃﻋﻠﻢ‬ ‫ﻭﺃﻧﺎ‬ ‫ﺑﺎﻟﻤﻮﺩﺓ‬ ‫ﺇﻟﻴﻬﻢ‬ ‫ﺗﺴﺮﻭﻥ‬ ‫ﻣﺮﺿﺎﺗﻲ‬ ‫ﻭﺍﺑﺘﻐﺎء‬ ‫ﺳﺒﻴﻠﻲ‬ ‫ﻓﻲ‬  melalaikan diin…jangan….sekali­kali jangan.
‫ﺍﻟﺴﺒﻴﻞ‬ ‫ﺳﻮﺍء‬ ‫ﺿﻞ‬ ‫ﻓﻘﺪ‬ ‫ﻣﻨﻜﻢ‬ ‫ﻳﻔﻌﻠﻪ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ ‫ﺃﻋﻠﻨﺘﻢ‬ ‫ﻭﻣﺎ‬ ‫ﺃﺧﻔﻴﺘﻢ‬ ‫ﺑﻤﺎ‬ 44 Syaikh Hamad bin ‘Atiiq mengatakan: ”Dan adapun
Wahai orang­orang yang beriman, janganlah kalian jadikan apa yang diyakini oleh kebanyakan manusia sebagai udzur
musuh­musuhKu dan musuh­musuh kalian sebagai wali (kawan­ (alasan) sebenarnya hanyalah tipu daya dan bujukan syetan.
kawan dekat) kalian, dengan cara membocorkan rahasia kepada Hal itu karena jika diantara mereka di takut­takuti oleh para
mereka karena kalian sayang kepada mereka, padahal mereka telah wali (kawan­kawan) syetan dengan gertakan dan bukan
kafir kepada ajaran yang datang kepada kalian. Mereka mengusir sungguhan, ia menyangka dengan begitu ia diperbolehkan
Rosul dan mengusir kalian lantaran kalian beriman kepada Alloh, untuk menampakkan sikap setuju dan tunduk kepada orang
Robb kalian, jika kalian memang benar­benar keluar untuk berjihad musyrik…dst”. Kemudian ia menyebutkan perkataan Ibnu
di jalan Ku dan mencari ridloKu. Kalian bocorkan rahasia kepada Taimiyah mengenai bentuk ikrooh untuk mengucapkan kata­
mereka secara diam­diam karena kalian sayang kepada mereka. Dan kata kafir, yaitu bahwasanya tidak ada ikrooh kecuali dengan
Aku mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan apa yang dipukul atau disiksa atau dibunuh, dan bukan dengan
kalian tampakkan. Dan barang siapa diantara kalian yang berbuat sekedar dengan ucapan atau ditakut­takuti untuk
seperti itu maka dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (QS. Al dipisahkan dengan istrinya atau hartanya atau
Mumtahanah: 1) keluarganya… Kemudian ia rh mengatakan : “Apabila
Seandainya engkau memperhatikan ayat ini tentu Alloh engkau telah mamahami hal ini dan memahami apa yang
memberi petunjuk kepadamu, bagaimana dalam ayat ini dilakukan oleh kebanyakan manusia tentu engkau
Alloh Ta’aalaa berbicara keras dan menganggap perbuatan memahami sabda Nabi SAW yang berbunyi : 
tersebut sebagai walaa’ (loyal) dan sayang kepada musuh­
musuhNya…kemudian engkau lihat keadaan orang­orang
‫ﺑﺪﺃ‬ ‫ﻛﻤﺎ‬ ‫ﻏﺮﻳﺒﺎ‬ ‫ﻭﺳﻴﻌﻮﺩ‬ ‫ﻏﺮﻳﺒﺎ‬ ‫ﺍﻹﺳﻼﻡ‬ ‫ﺑﺪﺃ‬
yang mengaku sebagai juru dakwah dan sebagai orang Islam Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing
pada jaman sekarang, serta apa yang mereka lakukan berupa sebagaimana semula.
memberi restu, dan bermudaahanah (kompromi) bahkan Dan sungguh ia telah kembali asing, dan lebih asing lagi
membela dan mendukumg para penyembah undang­ orang yang memahaminya dengan benar. Wabillaahit Taufiiq.
undang… dan kaki tangan orang­orang Eropa serta musuh­ (Dari Sabiilun Najaat, pada tempat yang sama)
musuh syariat dan tauhid. Juga sikap­sikap yang mereka
tunjukkan berupa berwalaa’ kepada hukum dan 45 Dan Syaikh Sulaimaan bin ‘Abdulloh bin Syaikh
pemerintahan mereka, dan bersumpah untuk menghormati Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab (penulis buku Taisiirul
undang­undang mereka; tentu engkau memahami hakekat ‘Aziizi Hamiid) mengatakan dalam pengantar risalah

Millah Ibrohim 185  Millah Ibrohim 186


Hukmu Muwaalaati Ahlil Isyrook: “Ketahuilah ­­­ semoga orang­orang yang sepaham dengan mereka, membela
Alloh merahmatimu ­­­ jika seseorang menunjukkan undang­undang mereka, pemerintahan mereka dan tentara­
persetujuan dengan orang­orang musyrik tentang diin tentara mereka … Dan hendaknya para aktifis dakwah
mereka karena takut atau mudaarooh (basa­basi) atau tersebut merenungkan ini semua… karena hal ini sangat
mudaahanah (kompromi) kepada mereka dengan tujuan penting bagi mereka, terutama apabila mereka mengetahui
untuk menghindar dari kejahatan mereka, maka dia kafir bahwa ini semua ditulis berkenaan dengan tentra­tentara
seperti mereka meskipun dia membenci diin mereka, Mesir ketika menyerang Nejd pada masa Syaikh Ahmad
membenci mereka dan mencintai Islam dan kaum bin ‘Atiiq dan Syaikh Sulaimaan yang mana ketika itu
muslimin…” keduanya menulis buku Sabiilun Najaat Wal Fikaak dan
Kemudian ia menyebut hal yang lebih parah lagi buku Ad Dalaa­il untuk mengingatkan manusia agar tidak
berwalaa’ (loyal) kepada para tentara tersebut, yang mana
yaitu membantu orang­orang musyrik dengan harta,
berwalaa’ (loyal) kepada mereka dan memutuskan walaa’ nya mereka banyak melakukan bid’ah, khurofat dan syirik­syirik
kepada kaum muslimin … Sampai ia mengatakan : “Dan kuburan. Lihat Ad Duror As Sunniyah, juz Jihad hal. 309
dari semua itu tidak ada yang dikecualikan selain mukroh dan lainnya…. Dan telah kita ketahui bersama bahwa para
(orang yang dipaksa), yaitu orang yang dikuasai oleh orang­ ulama’ Nejd yang terkenal dari anak­anak Syaikh
orang musyrik, lalu mereka mengatakan kepadanya : Muhammad bin ‘Abdul Wahhaab rh dan para pengikutnya
Kafirlah, atau berbuatlah begini, kalau kamu tidak mau pada masa itu, mereka mengkafirkan pemerintah Mesir dan
maka kami akan berbuat sesuatu kepadamu dan kamu akan tentaranya yang tunduk kepada negara Turki, sebagaiman
kami bunuh. Atau mereka menangkapnya lalu menyiksanya yang masyhur dalam berbagai risalah­risalah mereka.
Bahkan mereka mengkafirkan setiap orang yang berwalaa’
sampai dia mau menyetujui mereka. Dalam keadaan seperti
ini dia diperbolehkan setuju dengan mereka secara lisan (loyal) kepada mereka atau menta’ati mereka dan ridho
terhadap mereka, menjadikan mereka sebagai waliijah
namun hatinya tetap beriman. Dan para ulama’ telah
bersepakat bahwasanya barangsiapa mengucapkan kata­ (sahabat karib) selain orang­orang beriman… Dan sekarang
kata kafir secara main­main (tidak serius) maka dia kafir. pertanyaan yang sangat mendesak untuk dijawab adalah:
Lalu bagai mana dengan orang yang menunjukkan Apabila seperti ini vonis para imam besar terhadap para
perbuatan kafir karena takut atau karena tamak dengan tentara yang tunduk kepada sebuah daulah yang
dunia.??” Kemudian ia memaparkan lebih dari 20 dalil kejatuhannya banyak di tangisi oleh mayoritas kaum
tentang masalah ini… Oleh karena itu bukunya tersebut muslimin pada zaman ini … lalu apa kiranya yang akan
terkenal dengan nama Ad Dalaa­il. Hendaknya itu semua mereka katakan mengenai para penyembah Elyasiq
direnungkan oleh para aktifis dakwah yang menunjukkan modern??
walaa’ (loyalitas) nya kepada para penyembah Elyasiq dan

Millah Ibrohim 187 Millah Ibrohim 188


Dan apa kiranya vonis mereka terhadap orang yang tidak akan memberi petunjuk kepada orang­orang fasiq. (At
menunjukkkan walaa’nya kepada tentara serta aparat Taubah: 24)
kepolisian mereka karena takut tidak mendapatkan tempat Renungkanlah dan perhatikanlah ayat ini karena
tinggal dan bagian atau pekerjaan atau hal­hal lain yang sesungguhnya Alloh telah mewajibkan agar Alloh, Rasul­
merupakan kulit dan kesenangan dunia?? Dan apa kiranya Nya dan jihad dijalan­Nya itu lebih dicintai dari pada
vonis mereka terhadap orang yang bersumpah untuk bekerja delapan hal tersebut. Secara keseluruhan, apalagi kalau
secara tulus kepada mereka atau untuk menghormati cuma satu diantaranya atau lebih dari itu atau lebih remeh
undang­undang mereka … seandainya para ulama’ itu dari pada itu semua. Maka hendaknya diin itu engkau
melihat zaman ini??? jadikan sesuatu yang paling mahal dan paling tinggi…”
“Oleh karena itu waspadalah dan waspadalah wahai (Dari Ad Duror, juz Jihad hal. 128)
orang­orang yang berakal. Bertaubatlah dan bertaubatlah
wahai orang­orang yang lalai. Karena fitnah (bencana) itu
telah terjadi pada pokok ajaran diin (Islam) dan bukan pada
cabang­cabangnya, atau pada masalah duniawi. Oleh karena
itu seharusnya keluarga, istri, harta, perdagangan dan
tempat tinggal itu dijadikan sebagai penjaga dan tumbal
untuk diin bukan malah diin dijadikan tumbal dan penjaga
untuk semua itu. Alloh SWT berfirman : 

‫ﻭﻋﺸﻴﺮﺗﻜﻢ‬ ‫ﻭﺃﺯﻭﺍﺟﻜﻢ‬ ‫ﺇﺧﻮﺍﻧﻜﻢ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻭﺃﺑﻨﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﺁﺑﺎﺅﻛﻢ‬ ‫ﻛﺎﻥ‬ ‫ﺇﻥ‬ ‫ﻗﻞ‬ 
‫ﻭﻣﺴﺎﻛﻦ‬ ‫ﻛﺴﺎﺩﻫﺎ‬ ‫ﺗﺨﺸﻮﻥ‬ ‫ﻭﺗﺠﺎﺭﺓ‬ ‫ﺍﻗﺘﺮﻓﺘﻤﻮﻫﺎ‬ ‫ﻭﺃﻣﻮﺍﻝ‬ 
‫ﺳﺒﻴﻠﻪ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻭﺟﻬﺎﺩ‬ ‫ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺇﻟﻴﻜﻢ‬ ‫ﺃﺣﺐ‬ ‫ﺗﺮﺿﻮﻧﻬﺎ‬ 
‫ﺍﻟﻔﺎﺳﻘﻴﻦ‬ ‫ﺍﻟﻘﻮﻡ‬ ‫ﻳﻬﺪﻱ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬ ‫ﺑﺄﻣﺮﻩ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻳﺄﺗﻲ‬ ‫ﺣﺘﻰ‬ ‫ﻓﺘﺮﺑﺼﻮﺍ‬
Katakanlah jika bapak­bapak kalian, anak­anak kalian, saudara­
saudara kalian, istri­istri kalian, keluarga kalian, harta benda yang
kalian usahakan, perdagangan yang kalian khawatirkan
kerusakannya, dan tempat tinggal yang kalian senangi, lebih kalian
cintai dari pada Alloh, Rasul­Nya dan jihad dijalanNya maka
tunggulah sampai Alloh mendatangkan kepetusanNya dan Alloh

Millah Ibrohim 189 Millah Ibrohim 190


Diantara Cara­cara Thoghut Untuk Melunakkan
Millah Ibrohim Dan Mematikannya Dari Jiwa Para
Da’i 

Dan diantara pengemban dakwah ini 
ada yang menyeleweng dari 
dakwahnya lantaran tertipu dengan 
bujukan ini karena dia melihat hal 
ini hanyalah masalah sepele. Para 
penguasa tersebut tidak akan 
menuntut kepadanya untuk 
meninggalkan dakwahnya secara 
keseluruhan, akan tetapi mereka 
hanya meminta sedikit penyesuaian 
saja supaya kedua belah fihak dapat 
menemukan kata sepakat. 
(Sayyid Quth­b)

Millah Ibrohim 191 Millah Ibrohim 192


PEMBAHASAN KEEMPAT
Diantara Cara­cara Thoghut Untuk Melunakkan
Millah Ibrohim Dan Mematikannya Dari Jiwa Para
Da’i

46
Waba’du…. Jika engkau telah memahami millah
Ibrohim dengan baik…. Dan engkau telah memahami bahwa
ia merupakan manhaj para Rasul dan pengikut­pengikut
mereka …. dan bahwasanya ia merupakan jalan untuk
meraih kemenangan, kesuksesan dan kebahagiaan di dua
alam (dunia dan akhirat) … Maka engkau setelah itu harus
benar­benar paham dan yakin bahwasanya thoghut di setiap
masa itu tidak akan pernah rela dengannya, bahkan mereka
takut dan khawatir terhadap millah yang agung ini…. Dan
mereka sangat ingin untuk mematikan dan mencabutnya
dari jiwa para Da’i (juru dakwah) dengan berbagai tipu daya
dan cara …
Sebagaimana yang Alloh telah beritahukan hal itu sejak
dulu dalam surat Al Qolam : yang merupakan surat
Makkiyah : 
‫ﻓﻴﺪﻫﻨﻮﻥ‬ ‫ﺗﺪﻫﻦ‬ ‫ﻟﻮ‬ ‫ﻭﺩﻭﺍ‬
Mereka berharap seandainya engkau mau bermudaahanah
(kompromi) sehingga mereka juga akan bermudaahanah
(kompromi). (QS.Al­Qolam: 9)
Mereka berharap supaya para da’i itu menempuh
jalan­jalan lain yang menyeleweng dari metode dakwah para
Nabi yang kokoh dan lurus itu…. kepada jalan­jalan yang
mendiamkan berbagai kebatilan mereka, yang

Millah Ibrohim 193 Millah Ibrohim 194


mennyenangkan hati mereka … atau bersepakat dengan oleh nenek moyang mereka dan yang lainnya …. Ia (Sayyid
mereka pada beberapa permasalahan .… demikianlah…. Quth­b) mengatakan: “Usaha­usaha tersebut yang mana
Sehingga dakwah menjadi mati, sikapnya melunak dan para Alloh telah menjaga Rasul­Nya dari usaha­usaha tersebut,
dai’i (juru dakwah) nya menyimpang dari jalannya yang senantiasa dilakukan oleh para penguasa terhadap para da’i.
jelas, terang dan lurus. Karena para thoghut itu mengetahui Yaitu usaha untuk membujuk mereka agar mereka
bahwa langkah mundurnya yang pertama kali itu … akan menyeleweng dari keteguhan dan kemurnian dakwah
disusul dengan langkah­langkah berikutnya… Yang akan meskipun hanya sedikit. Dan agar mereka mau menerima
melupakan para da’i tersebut dari manhaj dakwah yang penyelesaian jalan tengah, untuk membujuk mereka supaya
kokoh…. Kemudian penyelewengan ini dipastikan akan menerimanya sebagai ganti dari keberuntungan yang
mengakibatkan … bersepakat dengan ahlul baathil pada banyak (jannah­pentj)… Dan diantara pengemban dakwah
berbagai atau sebagian kebathilan mereka … dan inilah yang ini ada yang menyeleweng dari dakwahnya lantaran tertipu
mereka harapkan sejak pertama …. Oleh karena itu dengan bujukan ini karena dia melihat hal ini hanyalah
sesungguhnya jika mereka melihat para da’i tersebut masalah sepele. Para penguasa tersebut tidak akan menuntut
mundur… mereka akan menunjukkan sikap ridho terhadap kepadanya untuk meninggalkan dakwahnya secara
para da’i tersebut dan terhadap dakwah mereka, juga akan keseluruhan, akan tetapi mereka hanya meminta sedikit
mendekati mereka dan memuji kerja keras mereka serta penyesuaian saja supaya kedua belah fihak dapat
menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada mereka …. menemukan kata sepakat. Dan terkadang syetan masuk
Alloh berfirman :  kepada pengemban dakwah lewat celah ini. Lalu ia
menggambarkan bahwa sebaik­baik dakwah adalah
‫ﻋﻠﻴﻨﺎ‬ ‫ﻟﺘﻔﺘﺮﻱ‬ ‫ﺇﻟﻴﻚ‬ ‫ﺃﻭﺣﻴﻨﺎ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻟﻴﻔﺘﻨﻮﻧﻚ‬ ‫ﻛﺎﺩﻭﺍ‬ ‫ﻭﺇﻥ‬  merekrut para penguasa tersebut supaya bergabung dengan
gerakan dakwah, meskipun pada satu sisi ia harus
‫ﺧﻠﻴﻼ‬ ‫ﻻﺗﺨﺬﻭﻙ‬ ‫ﻭﺇﺫﺍ‬ ‫ﻏﻴﺮﻩ‬ melakukan sebuah kompromi! Akan tetapi sedikit
Dan hampir saja mereka memalingkanmu dari apa yang telah penyelewengan yang ia lakukan pada langkah pertama
Kami wahyukan kepadamu supaya kamu membuat kebohongan tersebut akan berakhir dengan penyelewengan secara total
yang lain kepada Kami dan kalau sudah begitu tentu mereka pada akhir perjalanan. Dan seorang aktivis dakwah yang
menjadikanmu sebagai kekasih. (Al Isroo’: 73) telah menerima untuk berkompromi pada sebagian dari
47
Sayyid Quth­b rh mengatakan ketika membahas ayat dakwahnya walaupun hanya sedikit, dan melalaikannya
ini, telah ia menyebutkan usaha­usaha orang musyrik untuk walaupun hanya pada masalah sepele, ia tidak akan mampu
tawar­menawar dengan Rasululloh SAW terhadap bertahan sejak pertama kali dia berkompromi. Karena
permasalahan diin dan dakwaknya yang diantaranya kesediaannya untuk berkompromi itu akan terus bertambah
adalah: Supaya dia tidak menyesat­nyesatkan ilaah­ilaah setiap kali ia melangkah mundur! Sedangkan para penguasa
(sesembahan­sesembahan) mereka dan apa saja yang dianut membujuk para aktivis dakwah tersebut secara berangsur­

Millah Ibrohim 195 Millah Ibrohim 196


angsur. Lalu apabila mereka menyerah pada satu bagian negara, perekonomiannya, keamanannya dan lain­lain…
maka mereka telah kehilangan kewibawaan dan Untuk kepentingan negara yang diperintah oleh thoghut
kekenyalannya. Dan orang­orang yang berkuasa memahami dengan menggunakan hawa nafsunya dan kekafirannya…
bahwa tawar­menawar akan terus berlanjut dan dan ini merupakan ketergelinciran orang­orang yang kami
harganyapun akan terus naik, sehingga akan mengakhiri telah hidup bersama mereka dan yang kami lihat
usaha para da’i tersebut untuk merekrut penguasa ke dalam kebanyakan mereka mengaku bermanhaj salaf atau orang­
barisan dakwah. Ini adalah bentuk kelemahan mental yang orang yang bersemangat membawakan perkataan Sayyid
berupa menggantungkan diri kepada penguasa dalam Quth­b dan orang­orang yang semisalnya….Namun setelah
memperjuangkan dakwah. mereka tergelincir dalam lobang ini mereka bertepuk tangan
Ya…. dan sungguh kami telah melihat banyak para untuk para thoghut dan berdiri untuk menghormati para
da’i pada hari ini yang telah dijadikan sebagai sahabat karib thoghut tersebut, serta menyebut mereka dengan
oleh para thoghut, sehingga mereka tidak diganggu dan menggunakan gelar­gelar mereka bahkan menyerukan
loyalitas (walaa’) kepada pemerintahan mereka, tentara­
tidak di musuhi …. Karena para da’i tersebut telah
menunjukkan sikap ridho terhadap berbagai kebatilan tentara mereka dan aparat kepolisian mereka…Mereka juga
mereka maka merekapun menemui kata sepakat di tengah bersumpah untuk menghormati undang­undang dan hukum
jalan… dan mereka duduk berdampingan di berbagai forum, mereka…dan lain­lain….lalu apa yang mereka sisakan untuk
upacara dan kehancuran…. dakwah mereka? Kami berlindung kepada Alloh dari
48
kesesatan….
Dan diantara cara­cara yang digunakan thoghut pada
zaman kita sekarang ini adalah: 50 Dan diantara cara yang lain adalah apa yang
dilakukan oleh para thoghut tersebut yaitu memanfaatkan
49 Apa yang telah kami jelaskan yaitu berupa hal­hal dan menyibukkan para ulama’ tersebut untuk kepentingan
yang diadakan oleh para thoghut yang berupa parlemen, mereka dalam memerangi musuh­musuh mereka dan
dewan perwakilan rakyat dan lain­lain …. Untuk memerangi siapa saja yang mereka takuti sistem dan
mengumpulkan lawan­lawannya dari kalangan para da’i pemerintahannya, seperti komunis misalnya atau syi’ah atau
dan yang lainnya, sehingga mereka di ajak duduk bersama yang lain yang mengancam mereka dan mengancam
dan bercampur baur sampai akhirnya permasalahan antara kekuasaan mereka. Maka para thoghut tersebutpun
mereka dapat dicairkan. Maka permasalahannya pun bukan memanfaatkan sebagian dari para ulama’ tersebut yang
lagi permasalahan baroo’ terhadap mereka atau kufur bersemangat dan membenci aliran­aliran sesat tersebut ….
terhadap undang­undang mereka dan hukum mereka atau Thoghut tersebut membantu mereka untuk memerangi
menjauhkan diri dari seluruh kebatilan mereka … akan musuh­musuh yang musyrik tersebut, dan menipu para
tetapi yang ada adalah kerjasama, bahu­membahu dan ulama’ tersebut dengan menampakkan antusiasnya terhadap
duduk bersama di meja perundingan untuk kepentingan
Millah Ibrohim 197 Millah Ibrohim 198
diin dan para penganutnya, dan juga menampakkan orang kafir”. Dhohiir artinya adalah mu’iin
kekhawatirannya terhadap kehormatan kaum muslimin dari (pembela/pembantu). Dan alangkah baiknya jika mereka
mereka. Ia juga menyokong para ulama’ tersebut dengan memikirkan firman Alloh ta’aalaa: 
bantuan dan dukungan materi serta sarana­sarana untuk
memerangi mereka. Maka terperosoklah para ulama’ yang ‫ﻭﻟﻴﺠﺪﻭﺍ‬ ‫ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳﻠﻮﻧﻜﻢ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﻗﺎﺗﻠﻮﺍ‬ ‫ﺁﻣﻨﻮﺍ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬ ‫ﺃﻳﻬﺎ‬ ‫ﻳﺎ‬ 
malang itu ke dalam perangkap, dan habislah waktu, umur .. ‫ﻏﻠﻈﺔ‬ ‫ﻓﻴﻜﻢ‬ 
dan dakwah mereka untuk membantu musuh dalam
Wahai orang­orang beriman perangilah orang­orang kafir yang
menghadapi musuh…Bahkan banyak diantara mereka yang
berada di dekat kalian, dan hendaknya mereka mendapatkan sikap
melalaikan permusuhan mereka terhadap thoghut yang
keras dari kalian. (QS. At Taubah: 123)
dekat dan bersahabat dengannya bahkan terkadang pada
suatu saat mereka menjadi tentara dan pembantu­ Jadi ketika mereka terjerumus dalam perbuatan mereka
pembantunya yang setia kepadanya dan kepada ini….sesungguhnya orang­orang komunis atau yang
pemerintahannya…Mereka mempersembahkan hidup lainnya, meskipun mereka ini musuh­musuh Islam dan para
mereka dalam rangka mengabdi kepadanya dan penganutnya…dan memusuhi mereka, baroo’ kepada mereka
memperkokoh singgasana, kekuasaan dan negaranya ... baik dan kufur terhadap kebatilan mereka juga
mereka sadar atau tidak ... Dan alangkah baiknya jika diperintahkan…Namun memulai dengan yang paling
mereka memikirkan perkataan seorang hamba yang sholih:  penting dan yang paling dekat adalah merupakan prinsip
yang telah ditetapkan dan dipahami dalam sejarah Nabi kita
‫ﻟﻠﻤﺠﺮﻣﻴﻦ‬ ‫ﻇﻬﻴﺮﺍ‬ ‫ﺃﻛﻮﻥ‬ ‫ﻓﻠﻦ‬ ‫ﻋﻠﻲ‬ ‫ﺃﻧﻌﻤﺖ‬ ‫ﺑﻤﺎ‬ ‫ﺭﺏ‬ Muhammad SAW, bahkan akal sehatpun akan menolak hal
Wahai Robbku, lantaran nikmat yang telah Engkau yang bertentangan dengan ini. Hal itu karena ancaman yang
anugerahkan kepadaku, maka sekali­kali aku tidak akan menjadi berada paling dekat yang berhubungan langsung, dampak
pembela bagi orang­orang yang jahat (banyak berbuat dosa). (QS. dan kerusakannya lebih besar daripada yang jauh atau yang
Al Qoshosh: 17) dekat tapi tidak berhubungan secara langsung oleh karena
Tentang ayat ini Al Qurthubiy menukil beberapa itu jihad melawan hawa nafsu dan syetan itu dilakukan
riwayat yang mengatakan bahwasanya seorang bani Isroil terlebih dahulu daripada jihad melawan musuh secara
yang meminta pertolongan kepada Musa adalah orang kafir. umum. Dan Rosulullah SAW pun tidak memulai dengan
Ia dikatakan sebagai orang dari kelompoknya hanya karena melawan Persi dan Romawi atau dengan melawan Yahudi
ia orang bani Isroil dan maksudnya bukan orang yang dan melalaikan orang­orang yang berada di sekeliling beliau.
menganut diin yang sama dengan diin Musa … Oleh karena Bahkan mungkin kebanyakan thoghut menggunakan
51
itu ia menyesal karena ia telah membela orang kafir perangkap bahaya semacam ini…mereka banyak
melawan orang kafir, maka setelah itu Musa mengatakan: memanfaatkan para ulama yang bodoh semacam mereka
“Setelah ini aku tidak akan menjadi “dhohiir” bagi orang­ ini…untuk menghalangi para da’i dan berusaha untuk
Millah Ibrohim 199 Millah Ibrohim 200
menjauhkan manusia dari jama’ah Islam mereka, yang terkekang dan terbebani, dan mulut mereka tersumbat
menjadi seteru para ulama’ tersebut dalam dakwah atau dengan semua itu…sehingga posisis mereka dengan para
madzhab atau manhaj … atau dalam hal yang lain …. thoghut tersebut adalah sebagaimana pepatah yang
Bahkan terkadang mereka mengumpulkan fatwa untuk mengatakan: 
menghancurkan mereka (para da’i dan ulama’ yang
berseteru dengan mereka) dan menghancurkan dakwah ‫ﻻﺗﻌﻀﻪ‬ ‫ﻳﺮﺿﻌﻚ‬ ‫ﺍﻟﺬﻱ‬ ‫ﺍﻟﺜﺪﻱ‬
mereka dengan alasan mereka itu adalah khowarij atau Janganlah kamu gigit payudara yang menyusuimu.
bughoot yang keluar dari Islam dan yang membikin
Dan demikian seterusnya sampai para da’i tersebut
kerusakan di muka bumi…. 
atau para ulama’ tersebut dapat mereka sesatkan dan
‫ﺍﻟﻤﻔﺴﺪﻭﻥ‬ ‫ﻫﻢ‬ ‫ﺇﻧﻬﻢ‬ ‫ﺃﻻ‬ merekapun tersesat lantaran kekuasaan mereka, sampai
mereka membela kebatilan para thoghut dengan fatwa­fatwa
ketahuilah bahwasanya mereka sendirilah yang membuat
yang saling kontroversi….dan dengan pujian­pujian yang
kerusakan.
senantiasa mereka agung­agungkan siang dan malam….
… atas sepengetahuan dan kesadaran mereka …. Dan
Ibnul Jauziy mengatakan dalam Talbiisul Ibliis hal.
sungguh ketergelinciran para ulama’ ini telah banyak kami
121: ”Dan diantara tipu daya iblis terhadap para fuqohaa’
saksikan pada zaman ini, dan hanya kepada Alloh sajalah
(ahli fiqih) adalah bergaulnya mereka dengan para
tempat mengadu. Sedangkan para ulama’ yang malang penguasa dan pemimpin dan bermudaahanah (kompromi)
tersebut atau saudara­saudara mereka dari kalangan para
serta tidak mengingkari para penguasa tersebut padahal
da’i tidak memahaminya meski seberapapunpun
mereka mampu melakukannya”. Dan pada hal. 122, ia
penyelewengan mereka …. sesungguhnya ini adalah
mengatakan: “Intinya mendatangi para penguasa adalah
penyelewengan yang muncul dari kebodohan atau
bahaya besar, karena mungkin pada awalnya ia mendatangi
pentakwilan …. bahkan meskipun penyelewengan tersebut
dengan niat yang baik, namun kemudian berubah lantaran
muncul berdasarkan ilmu dan pembangkangan, namun
penghormatan dan kenikmatan yang diberikan oleh para
penyelewengan ini tidak akan menyamai penyelewengan
penguasa tersebut atau lantaran tamak terhadap apa yang
para thoghut dan penentangan mereka terhadap Alloh dan
mereka miliki, lalu dia bermudaahanah (kompromi) dengan
diinNya…
mereka dan tidak mengingkari mereka”. Dan Sufyaan Ats
52
Dan diantara cara yang lainnya adalah membujuk Tsauriy pernah mengatakan: “Aku tidak takut mereka
orang­orang beriman dan para da’i dengan kedudukan, menghinakanku, namun yang aku takutkan adalah
kantor, pekerjaan dan gelar. Dan memberi mereka hadiah­ penghormatan yang mereka berikan kepadaku sehingga
hadiah, harta dan tempat tinggal serta melimpahkan kepada membuat hatiku condong kepada mereka.”
mereka berbagai kebaikan dan lain­lain sehingga mereka

Millah Ibrohim 201 Millah Ibrohim 202


Dan seandainya orang yang berakal itu berfikir Dan termasuk juga dalam hal ini adalah lembaga­
tentang kondisi orang­orang yang dikhawatirkan oleh lembaga dan yayasan­yayasan pengrusak yang didirikan
Sufyaan hatinya akan condong kepada mereka, tentu ia akan oleh para thoghut tersebut…seperti Roobithotul ‘Aalam Al
mendapatkan perbedaan yang jauh antara mereka dan para Islaamiy yang banyak menipu para ulama’ kita yang
thoghut pada zaman sekarang….Maka hanya kepada malang, meskipun programnya telah tersingkap jelas­jelas
Allohlah kita memohon pertolongan…Dan semoga Alloh berkompromi dengan negara­negara rusak secara umum,
merahmati orang yang mengatakan:  dan dengan pemerintah Saudi serta para thoghutnya secara
‫ﺍﻟﺠﻬﺎﻝ‬ ‫ﻣﻊ‬ ‫ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻟﻌﺒﺖ‬  ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺻﻔﻘﺔ‬ ‫ﺃﺧﺴﺮ‬ ‫ﺷﻲء‬ ‫ﻻ‬  khusus…sampai­sampai jarang sekali bulletin atau buku
yang mereka terbitkan kecuali isinya penuh dengan mencari
‫ﺍﻟﻤﺎﻝ‬ ‫ﻟﺠﻤﻊ‬ ‫ﺣﺮﺻﺎ‬ ‫ﻭﻳﺰﻳﻠﻪ‬  ‫ﻋﺎﻟﻢ‬  muka dan sikap munafiq terhadap pemerintah tersebut.
‫ﻭﺍﻝ‬ ‫ﻭﻣﺎﻟـــﻪ‬ ‫ﻳﺪﺍﻩ‬ ‫ﺗﺒﺖ‬  ‫ﺳـﺒﺎ‬ ‫ﺃﻳﺪ‬ ‫ﺩﻳﻨﻪ‬ ‫ﻳﻔﺮﻕ‬ ‫ﻓﻐﺪﺍ‬  Belum lagi hubungan lembaga tersebut dan para
penanggung jawabnya dengan para thoghut dari berbagai
‫ﻭﻳﺨﻠــﻪ‬ ‫ﺭﺑﻪ‬ ‫ﻳﺮﺍﻗﺐ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻣﻦ‬ negara yang lain….sedangkan perselisihan dan kritikannya
tidak ada yang lebih rugi perniagaannya dari pada ulama’ …
terhadap beberapa negara itu hanyalah mengikuti negara
yang dipermainkan oleh dunia bersama orang­orang bodoh…
induknya….Namun apabila para thoghut tersebut sesuai
lalu diinnya dicerai­beraikan oleh tangan­tangan bocah…
dengan keinginannya maka lembaga tersebut pun bersama
dan dimusnahkan oleh ketamakan untuk mengumpulkan harta…
orang yang tidak merasa diawasi oleh Robbnya dan ia mereka. Dan apabila ada seorang thoghut seperti Qodzafiy,
meninggalkannya… menyerang negaranya atau thoghut­thoghutnya dan
celakalah ia, dan tidak ada penolong baginya… perpolitikannya maka fatwa­fatwa dan pengingkaran­
pengingkaran keluar secara bertubi­tubi…..kemudian
53 Diantara cara yang lain lagi adalah para thoghut apabila kondisi telah kembali seperti semula antara para
tersebut menunjukkan antusias mereka kepada beberapa sisi thoghut tersebut maka fatwa­fatwa tersebut akan tenang dan
diin dan mendakwahkannya. Hal ini untuk merekrut banyak membisu dan kita tidak akan mendengar lagi sikap kritisnya.
da’i dan ulama’ yang mereka khawatirkan keikhlasan para Padahal thoghut tetaplah thoghut. Keadaannya tidak akan
da’i dan ulama’ tersebut dan yang mereka khawatirkan berubah dan tidak akan berganti, bahkan terkadang
manusia akan mencintai para da’i dan ulama’ tersebut. Oleh keadaannya semakin parah dari yang sebelumnya….dan
karena itu mereka membangunkan pondok­pondok bahkan seandainya mereka melihatnya dengan mata kepala
pesantren, pustaka­pustaka dan radio­radio untuk para mereka sendiri, ia melakukan thowaf di Ka’bah dengan
ulama’ dan da’i tersebut serta menempatkan mereka di kenajisan dan kelalimannya….tentu dia tidak akan bergerak
dalam Kementrian Wakaf, proyek­proyek wakaf, perluasan­ sedikitpun. Maka hanya kepada Alloh lah tempat
perluasan wakaf dan lain­lain yang tidak bersinggungan mengadu….dan ‘ala kulli haal (bagaimanapun) lembaga ini
dengan kedholiman dan kerusakan para thoghut. dan juga lembaga­lembaga yang semisal dengannya adalah

Millah Ibrohim 203 Millah Ibrohim 204


lembaga pemerintah, tidak lebih dari itu dan kami telah mereka. Sebagai ganti pemusnahan generasi secara fisik
terbiasa untuk tidak percaya dengan apa yang datang dari sebagaimana yang dilakukan Fir’aun, mereka membunuh
pemerintah…..dan ini adalah kebiasaan yang baik…. millah ini dari jiwa mereka sehingga mereka binasa dengan
Diantara cara yang lain juga adalah ijin­ijin yang sebenar­benarnya. Hal ini dilakukan dengan cara mendidik
mereka agar cinta dan berwalaa’ kepada mereka dan kepada
diberikan kepada para da’i untuk berdakwah dan
berkhotbah, dan lembaga­lembaga amar ma’ruf nahi undang­undang serta pemerintahan mereka melalui sekolah­
mungkar yang mereka dirikan yang menghimpun para da’i sekolah mereka yang rusak dan juga media­media massa
yang bersemangat untuk memalingkan mereka dari lain yang oleh kaum muslimin yang bodoh dimasukan ke
kemungkaran­kemungkaran, politik, kebatilan dan dalam rumah­rumah mereka …. Dan sebagai gantinya dari
kerusakan thoghut­thoghut pemerintah yang besar…dengan cara yang dapat membikin marah manusia, para thoghut itu
cara menyibukkan mereka dengan kenungkaran­ mempercepat kematian mereka yang haqiqi …. dengan
kemungkaran orang­orang awam…..Yang intinya menggunakan strategi jahat ini supaya manusia memuji dan
kemungkaran­kemungkaran tersebut adalah kemungkaran­ menyanjung mereka lantaran jasa mereka, yaitu bahwa
kemungkaran yang bisa mengancam keamanan dan mereka telah memberantas buta huruf dan menyebar
ketenangan kekuasaan thoghut…..dan mereka tidak akan luaskan ilmu dan peradaban … Dan lebih dari itu semua
melampaui tingkatan yang lebih tinggi dan lebih besar dengan menggunakan dalih ini, mereka mendidik generasi
selama mereka mengikatkan diri dengan lembaga­lembaga kaum muslimin untuk menjadi pengikut dan pembantu
tersebut atau dengan ijin tersebut yang mengatur mereka mereka, undang­undang mereka dan keluarga penguasa
dan dakwah mereka…dan mengikat erat mereka…. mereka … Atau minimal mereka mendidik generasi yang
telah jinak, bodoh dan menyeleweng serta membenci
54 Diantara cara yang lainnya adalah usaha mereka dakwah yang kokoh dan millah yang lurus … yang mau
untuk menghancurkan, merobohkan dan membunuh ajaran berkompromi dengan kebatilan … yang tidak mampu,
ini dari jiwa para generasi orang­orang yang beriman bahkan tidak layak lagi untuk menghadapi mereka atau
melalui sekolah­sekolah, pondok­pondok, media­media berfikir untuk itu … Dan permasalahan ini telah kami
massa dan lembaga­lembaga thoghut mereka yang ungkap secara terperinci dalam risalah kami yang berjadul
bermacam­macam … Namun karena para thoghut tersebut “I’daadul Qoodaatil Fawaaris Bi Hajri Fasaadil Madaaris”.
lebih keji dan lebih licik makarnya dari pada Fir’aun … maka
mereka tidak mengikuti cara fir’aun dengan membunuhi Dan berapa banyak para da’i yang berjatuhan dan
anak laki­laki, kecuali pada cara terakhir, ketika mereka berguguran disebabkan terperosok dalam perangkap­
tidak mampu menggunakan cara­cara keji yang lain. Oleh perangkap ini. Dan sesungguhnya apa yang kita alami pada
karena itu sebelumnya mereka berusaha dengan sungguh­ hari ini, berupa ketidak percayaan manusia terhadap para
sungguh untuk membunuh millah Ibrohim ini dalam jiwa pemimpin Islam dan para ulama’nya hanyalah salah satu

Millah Ibrohim 205 Millah Ibrohim 206


dampak dari perangkap ini … Dan berapa banyak jiwa Maka janganlah kamu mentaati orang­orang yang mendustakan.
mereka yang mengecil di mata para thoghut dan tercabut (QS. Al Qolam: 8).
rasa gentar dari dada para thoghut tersebut sehingga mereka Jangan kau taati mereka … jangan kau condong kepada
tidak takut kepadanya atau kepada dakwahnya … dan mereka dan jangan kau terima solusi yang mereka tawarkan
merekapun tidak memperhitungkannya lagi … Namun jika … Karena Robbmu telah memberikan kepadamu diin
para thoghut tersebut melihatnya tegar dan teguh (agama) yang haqq, dan menunjukimu jalan yang lurus serta
sebagaimana gunung, dan baroo’, menolak dan tidak mau kepada millah Ibrohim..
berkompromi dengan mereka pada titik manapun pada
manhaj mereka yang bertentangan dengan manhaj dakwah Dan persis dengan ini, firman Alloh yang terdapat di
yang lurus, maka ketika itulah mereka akan membuat seribu dalam surat Al Insaan yang merupakan surat makkiyah juga: 
perhitungan terhadapnya, dan Alloh akan menumbuhkan
rasa gentar dan takut dalam hati para thoghut tersebut
‫ﻭﻻ‬ ‫ﺭﺑﻚ‬ ‫ﻟﺤﻜﻢ‬ ‫ﻓﺎﺻﺒﺮ‬ ‫ﺗﻨﺰﻳﻼ‬ ‫ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ‬ ‫ﻋﻠﻴﻚ‬ ‫ﻧﺰﻟﻨﺎ‬ ‫ﻧﺤﻦ‬ ‫ﺇﻧﺎ‬ 
sebagaimana hati orang­orang kafir gentar terhadap Nabi ‫ﻛﻔﻮﺭﺍ‬ ‫ﺃﻭ‬ ‫ﺁﺛﻤﺎ‬ ‫ﻣﻨﻬﻢ‬ ‫ﺗﻄﻊ‬
SAW … dan juga sebagaimana beliau dimenangkan lantaran Sesungguhnya kami telah menurunkan Qur’an kepadamu secara
rasa gentar musuh terhadapnya dalam jarak sebulan berangsur­angsur. Maka bersabarlah kamu terhadap hukum
perjalanan … Maka waspadalah terhadap perangkap ini … Robbmu dan jangan kamu taati orang yang berdosa atau kafir
dan waspadalah agar tidak terjerumus ke dalam permainan diantara mereka. (QS. Al Insan: 24)
para thoghut …
Disebutkannya Al Qur’an dan anugrah Alloh kepada
55 Terakhir … sesungguhnya Alloh ‘Azza wa Jalla telah NabiNya dengan menurunkan Al Qur’an kepadanya,
menjelaskan siasat para thoghut tersebut, dan menyingkap sebelum larangan untuk mentaati orang­orang kafir yang
permainan­permainan tersebut di hadapan kita serta berdosa ini, merupakan penjelasan mengenai metode
memerintahkan kita agar mewaspadainya … dan juga telah dakwah yang benar … sesungguhnya metode ini bukanlah
memberikan solusi dan jalan keluar kepada kita … dan telah pilihan para da’i sendiri, dan mereka juga tidak berhak
menunjuki kita jalan yang benar. Maka Alloh secara untuk menggariskan atau menetapkan rambu­rambunya
langsung, sebelum berfirman:  sesuai dengan kemauan dan keinginan mereka …
‫ﻓﻴﺪﻫﻨﻮﻥ‬ ‫ﺗﺪﻫﻦ‬ ‫ﻟﻮ‬ ‫ﻭﺩﻭﺍ‬ Sesungguhnya ini adalah millah Ibrohim dan metode
dakwah para Nabi dan Rosul yang disebutkan secara
Mereka berharap seandainya engkau mau kompromi sehingga
terperinci dalam Al Qur’an.
merekapun akan kompromi. (QS. Al Qolam: 9).
Dan serupa dengan itu pula firman Alloh ta’aalaa yang
Alloh berfirman: 
terdapat di dalam surat Al Furqoon yang juga merupakan
‫ﺍﻟﻤﻜﺬﺑﻴﻦ‬ ‫ﺗﻄﻊ‬ ‫ﻓﻼ‬  surat makkiyah:

Millah Ibrohim 207 Millah Ibrohim 208


‫ﻛﺒﻴﺮﺍ‬ ‫ﺟﻬﺎﺩﺍ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻭﺟﺎﻫﺪﻫﻢ‬ ‫ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ‬ ‫ﺗﻄﻊ‬ ‫ﻓﻼ‬ ‫ﺃﻣﺮﻩ‬ ‫ﻭﻛﺎﻥ‬ ‫ﻫﻮﺍﻩ‬ ‫ﻭﺍﺗﺒﻊ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺫﻛﺮﻧ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻗﻠﺒﻪ‬ ‫ﺃﻏﻔﻠﻨﺎ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺗﻄﻊ‬ ‫ﻭﻻ‬ 
Maka janganlah kamu taati orang­orang kafir dan berjihadlah ‫ﺷﺎء‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ ‫ﻓﻠﻴﺆﻣﻦ‬ ‫ﺷﺎء‬ ‫ﻓﻤﻦ‬ ‫ﺭﺑﻜﻢ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺍﻟﺤﻖ‬ ‫ﻭﻗﻞ‬  ‫ﻓﺮﻃﺎ‬ 
melawan mereka dengannya dengan jihad yang besar. (QS. Al .. ‫ﻓﻠﻴﻜﻔﺮ‬ 
Furqon: 52)
Dan janganlah kamu mentaati orang yang kami lalaikan hatinya
“Dan berjihadlah melawan mereka dengannya”, maksudnya dari mengingat Kami, dan mengikuti hawa nafsunya dan
adalah dengan Al Qur’an yang mulia … Maka janganlah perkaranya melampaui batas. Dan Katakanlah: Kebenaran itu dari
kamu menempuh manhaj atau metode atau jalan dakwah Robb kalian, maka barangsiapa mau beriman silahkan beriman dan
selain jalan yang diperintahkan di dalam Al Quran, dan barangsiapa mau kafir silahkan kafir. (QS. Al Kahfi: 28­29)
janganlah kamu mengikuti selainnya yang merupakan jalan­
jalan yang melenceng dan bengkok yang mengandung unsur Dan ayat­ayat ini adalah makkiyah.
taat kepada orang­orang kafir atau diam terhadap sebagian Dan yang serupa juga adalah firman Alloh yang
dari kebatilan mereka. terdapat di dalam surat Asy Syuro yang juga makkiyah,
Dan yang serupa lagi adalah firman Alloh kepada setelah menyebutkan syariatNya kepada kita dan kepada
Nabinya setelah memerintahkannya untuk tilaawatul qur­ para Nabi sebelumnya, yaitu Nuuh, Ibrohim, Musa dan
aan12: ‘Isa…… 
.. ‫ﺃﻫﻮﺍءﻫﻢ‬ ‫ﺗﺘﺒﻊ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﺃﻣﺮﺕ‬ ‫ﻛﻤﺎ‬ ‫ﻭﺍﺳﺘﻘﻢ‬ ‫ﻓﺎﺩﻉ‬ ‫ﻓﻠﺬﻟﻚ‬ 
12 Diantara pengertian tilaawah adalah ittibaa’ (mengikuti) dari kata:  Maka oleh karena itu berdakwalah kepada syariat tersebut dan
‫ﺍﻟﺸﻲء‬ ‫ ﺗﻼ‬Artinya adalah: mengikutinya. istiqomahlah sebagaimana yang diperintahkan kepadamu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu mereka. (QS. Asy Syuro :15)
Dan tidak diragukan lagi bahwasanya tilaawatul qur­aan
dengan cara membaca, mempelajari, berpegang teguh dan Dan setelah itu Alloh memerintahkan kepada NabiNya
mengikuti perintah­perintahnya adalah diantara sarana yang untuk mengatakan kepada orang­orang kafir: 
paling besar untuk tetap teguh diatas jalan ini sebagaimana yang ‫ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ‬ ‫ﻭﻟﻜﻢ‬ ‫ﺃﻋﻤﺎﻟﻨﺎ‬ ‫ﻟﻨﺎ‬
telah kami terangkan di depan. Dan hal itu diiringi dengan selalu
berdzikir kepada Alloh, merasa selalu diawasi Alloh dan Bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian. (QS. Asy
qiyaamullail … sebagaimana firman Alloh ta’aalaa setelah ayat Syuro: 15)
yang terdapat dalam surat Al Insaan di depan secara langsung: 
Ini merupakan baroo­ah yang jelas kepada mereka dan
‫ﻃﻮﻳﻼ‬ ‫ﻟﻴﻼ‬ ‫ﻭﺳﺒﺤﻪ‬ ‫ﻟﻪ‬ ‫ﻓﺎﺳﺠﺪ‬ ‫ﺍﻟﻠﻴﻞ‬ ‫ﻭﻣﻦ‬ ‫ﻭﺃﺻﻴﻼ‬ ‫ﺑﻜﺮﺓ‬ ‫ﺭﺑﻚ‬ ‫ﺍﺳﻢ‬ ‫ﻭﺍﺫﻛﺮ‬ kepada hawa nafsu, manhaj dan jalan mereka yang bengkok.
Dan sebutlah nama Robbmu pada waktu pagi dan petang. Dan dari sebagian
malam bersujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada malam yang
panjang. (QS. Al Insaan: 25).
Millah Ibrohim 209  Millah Ibrohim 210 
Dan juga serupa denganya firman Alloh ta’aalaa kepada Syariat Alloh atau hawa nafsu orang­orang yang tidak
NabiNya dalam surat Al Jaatsiyah, yang juga merupakan mengetahui … dan tidak ada pilihan yang ketiga, dan tidak
surat makkiyah:  ada jalan tengah antara syariat yang lurus dan hawa nafsu
‫ﺃﻫﻮﺍء‬ ‫ﺗﺘﺒﻊ‬ ‫ﻭﻻ‬ ‫ﻓﺎﺗﺒﻌﻬﺎ‬ ‫ﺍﻷﻣﺮ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺷﺮﻳﻌﺔ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﺟﻌﻠﻨﺎﻙ‬ ‫ﺛﻢ‬  yang berbolak­balik …

‫ﻭﺇﻥ‬ ‫ﺷﻴﺌﺎ‬ ‫ﺍﷲ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﻋﻨﻚ‬ ‫ﻳﻐﻨﻮﺍ‬ ‫ﻟﻦ‬ ‫ﺇﻧﻬﻢ‬ ‫ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺍﻟﺬﻳﻦ‬  Dan sesungguhnya ayat­ayat ini benar­benar


menentukan dan menunjukkan jalan bagi juru dakwah. Dan
‫ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ‬ ‫ﻭﻟﻲ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬ ‫ﺑﻌﺾ‬ ‫ﺃﻭﻟﻴﺎء‬ ‫ﺑﻌﻀﻬﻢ‬ ‫ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ‬ dengan ini ia tidak memerlukan lagi kepada perkataan atau
Kemudian Kami jadikan kamu di atas syariat yang berupa komentar atau penjelasan yang lain … sesungguhnya hanya
perintah, maka ikutilah syariat tersebut dan janganlah kamu ikuti satu syariat saja yang berhak memiliki sifat seperti ini,
hawa nafsu orang­orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya adapun selainnya adalah hawa nafsu yang bersumber dari
mereka itu tidak akan dapat menolak siksa Alloh sedikitpun kebodohan … Dan bagi juru dakwah hendaknya hanya
darimu. Dan sesungguhnya orang­orang dholim itu sebagian mengikuti syariat saja dan meninggalkan semua hawa nafsu
mereka merupakan wali (pelindung) bagi sebagian yang lain, dan … Dan hendaknya dia jangan berpaling sedikitpun dari
Alloh adalah wali (pelindung) orang­orang yang bertaqwa. (QS. Al syariat kemudian mengikuti hawa nafsu walaupun sedikit
Jaatsiyah: 18­19) … Sesungguhnya para pengikut hawa nafsu tersebut saling
Demikianlah, dan seandainya kita meneliti ayat­ayat bantu membantu melawan pengikut syariat … Maka kita
Al Qur’an, tentu kita akan dapatkan puluhan bahkan ratusan tidak boleh mengharapkan pertolongan dari sebagian
ayat yang menunjukkan makna­makna penting seperti ini. mereka … karena mereka berkomplot dalam memusuhi
Alloh ‘Azza wa Jalla tidaklah menciptakan hamba­hambaNya syariat tersebut, sebagian mereka adalah wali (penolong)
dengan sia­sia dan tidak akan membiarkan mereka begitu bagi sebagian yang lain … Namun demikian mereka sangat
saja … Apakah belum cukup bagi para da’i, jelas dan lemah untuk dapat membahayakannya … dan mereka tidak
56 lurusnya manhaj ini…?? Tidakkah mereka dapat akan dapat memberikan bahaya kecuali hanya sekedar
menerimanya dengan lapang dada sebagaimana Rosulullah gangguan, karena Alloh adalah wali dan pelindungnya, dan
SAW dan para Nabi?? seberapakah nilainya pertolongan tersebut jika
dibandingkan dengan pertolongan Alloh? Dan seberapakah
Belumkah tiba saatnya mereka sadar dari kelalaian?? nilainya orang­orang lemah yang bodoh lagi kurus yang
Dan meluruskan penyelewengan­penyelewengan … saling tolong­menolong tersebut jika dibandingkan dengan
Belumkah cukup mereka terjerumus dalam permainan­ pengikut syariat yang dilindungi oleh Alloh …”13 
permainan para thoghut … menyembunyikan kebenaran …
menyesatkan manusia … menyia­nyiakan usaha dan umur??
‫ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ‬ ‫ﻭﻟﻲ‬ ‫ﻭﺍﷲ‬
Demi Alloh, sesungguhnya kita harus memilih salah satu.
13 Dari Fii Dhilaalil Quran dengan sedikit perubahan
Millah Ibrohim 211 Millah Ibrohim 212
Dan Alloh adalah wali (pelindung) orang­orang yang bertaqwa…
Daftar Isi
Inilah jalan yang benar … lalu adakah orang­orang
yang perwira??
Abu Muhammad
1. Pernyataan Baroo’ … 2
Thn. 1405 H
2. Kata pengantar … 7

3. Penjelasan mengenai millah Ibrohim … 35

4. Beribadah kepada Alloh dengan sebenar­benarnya


adalah di antara hal yang dapat membatu untuk
melaksanakan millah Ibrohim ini … 36

5. Millah Ibrohim bukanlah sekedar tauhid nadhoriy


(hanya sekedar teori) dan qouliy (hanya sekedar ucapan) …38

6. Memusuhi kesyirikan dan para penganutnya adalah


termasuk prinsip millah Ibrohim … 40

7. Para thoghut tidak pernah rela terhadap diin (Islam)


kecuali jika diin (agama) itu jauh dari memusuhi kebatilan
mereka … 42

8. Yang dimaksud dengan menyatakan kebenaran secara


terang­terangan dan idh­haarud diin … 43

9. Berwalaa’ (loyal) kepada diin (agama) Alloh dan


membela para waliNya adalah termasuk prinsip millah
Ibrohim … 46

10. Menyatakan permusuhan kepada orang­orang musyrik


dan sesembahan­sesembahan mereka, serta memperlihatkan

Millah Ibrohim 213 Millah Ibrohim 214 


dan mengumumkan permusuhan tersebut adalah termasuk dan meskipun para da’i dimusnahkan semua, karena daulah
pengertian yang paling penting yang terkandung di dalam islaamiyyah itu hanyalah sebuah sarana untuk meninggikan
millah Ibrohim … 48 dan menyatakan millah ini … 86

11. Syubhat: Seputar menunjukkan permusuhan kepada 21. Apabila sebagian dari para da’i ada yang telah
kesyirikan dan kepada para penganutnya … 57 menyatakan millah ini secara terang­terangan maka
diperbolehkan bagi yang lain untuk tidak menyatakannya
12. Penjelasan bahwa baroo­ah dan permusuhan di dalam secara terang­terangan … 88
millah Ibrohim itu ada dua macam … 58
22. Perbedaan antara membuat tipu daya kepada orang­
13. Pertama: permusuhan terhadap thoghut dan berhala orang kafir ketika terjadi konfrontasi dalam rangka membela
yang diibadahi … 58 diin (agama) dan antara berbagai penyelewengan yang
dilakukan oleh para da’i … 92
14. Kedua: permusuhan terhadap orang­orang musyrik .. 63
23. Millah Ibrohim jelas­jelas bertentangan dengan para
15. Sikap terhadap para penguasa dan thoghut perundang­ penguasa pada zaman ini … 93
undangan mereka para zaman sekarang … 73
24. Barangsiapa memberikan gelar imaamul muslimiin atau
16. Sikap salaf terhadap para penguasa mereka yang dholim amiirul mu’miniin kepada selain keturunan Quroisy maka ia
pada masa syari’at Islam masih berlaku dan penaklukan­ menempuh jalannya orang­orang khowaarij … 93
penaklukan negara­negara kafir masih berjalan … 75
25. Penyelewengan para da’i pada zaman sekarang dari
17. Perangkap kemaslahatan dakwah atau tipu daya iblis 77 millah Ibrohim … 94
18. Beberapa pengertian ar rukuun (condong) kepada orang­
26. Ujian adalah sunnatulloh terhadap orang yang
orang dholim … 80 menyatakan millah Ibrohim secara terang­terangan … 105
19. Syubhat: Sesungguhnya millah Ibrohim itu 27. Memusuhi manusia dan memisahkan diri dari mereka
membongkar dakwah dan bertentangan dengan prinsip adalah di antara ciri­ciri jalan ini … 107
sirriyyah (bergerak secara rahasia/diam­diam) … 83
28. ‘Uzlah (mengasingkan diri) itu lebih baik dan lebih
20. Pembelaan terbesar terhadap diin (agama) adalah utama dari pada melakukan dakwah yang menyimpang dari
menyatakan millah Ibrohim secara terang­terangan jalan para Rosul … 108
meskipun tidak berhasil menegakkan daulah (negara) Islam
Millah Ibrohim 215 Millah Ibrohim 216
29. Diam itu lebih baik dari pada mudaahanah (kompromi) … 38. Penjelasan mengenai kerancuan yang terdapat pada
113 permusuhan terhadap orang­orang musyrik dengan
pembelaan yang dilakukan oleh Abu Thoolib terhadap Nabi
30. Seorang ‘aabid (ahli ibadah) yang melakukan ‘uzlah SAW, perintah untuk menjalin hubungan baik dengan kedua
(mengasingkan diri) itu lebih baik dari pada seorang da’i orang tua yang musyrik, perlindungan yang diberikan oleh
(juru dakwah) yang melakukan mudaahanah (kompromi) dan Ibnu Ad Daghnah kepada Abu Bak­r, perlindungan An
menyesatkan … 117 Najaasyiy dan hal­hal yang semacam itu … 161
31. Millah Ibrohim adalah jalan menuju kemenangan dan ia 39. Perbedaan antara meminta bantuan kepada orang­orang
adalah merupakan jalan para Nabi dan Rosul … 120 musyrik dan antara orang musyrik yang dengan sendirinya
memberikan bantuan kepada orang Islam dengan motifasi
32. Kepada orang­orang yang menyimpang dari dakwah fanatisme golonngan atau yang lain, tanpa orang muslim
para Rosul yang sering mendengung­dengungkan perkataan tersebut bersandar atau condong kepadanya … 166
Sayyid Quth­b … 124
40. Pembagian manusia di dalam melaksanakan millah
33. Dahwah Nabi SAW adalah mengikuti millah Ibrohim Ibrohim … 171
dan menyatakannya secara terang­terangan … 132
41. Condong kepada orang­orang musyrik dan
34. Syubhat: Berhala­berhala yang berada di sekeliling menampakkan walaa’ kepada mereka karena takut terhadap
ka’bah dan kedustaan orang yang mengatakan bahwa Nabi hela­hal yang bersifat duniawi tanpa ada ikrooh (dipaksa)
SAW diam terhadap berhala­berhala tersebut … 135 adalah perbuatan yang secara dhohir adalah kekafiran … 175
35. Di Mekah Rosululloh SAW menghancurkan berhala 42. Syarat­syarat syah ikrooh dan perbedaan antara ikrooh
ketika dalam keadaan mustadl’af (lemah dan tertindas) … 138 (dipaksa) untuk berbuat maksiyat dengan ikrooh (dipaksa)
untuk melakukan perbuatan kafir … 177
36. Pokok dakwah Nabi SAW aadalah menyatakan baroo­ah
terhadap orang­orang musyrik dan terhadap berhala­berhala 43. Hukum di dunia didasarkan kepada yang dhohir dan
mereka ketika dalam keadaan tertindas dan ketika berkuasa Allohlah yang mengurusi apa yang ada di dalam hati … 181
… 144
44. Kisah Haathib bin Abiy Balta’ah … 187
37. Penjelasan mengenai kerancuan yang terdapat pada
celaan terhadap sesembahan­sesembahan dengan larangan 45. Pengakuan dusta banyak manusia mengenai ikrooh dan
Alloh SWT di dalam Al Qur’an untuk mencaci mereka … 156 penjelasan tentang mukroh yang sebenarnya … 188

Millah Ibrohim 217 Millah Ibrohim 218


46. Para ulama’ Najd mengkafirkan tentara­tentara negara 55. Solusi dan jalan keluar dari fitnah ini adalah millah
Turki dan orang­orang yang berwalaa’ kepada mereka … 195 Ibrohim … 208

47. Para thoghut berharap supayapara da’i menyimpang 56. Kapan para da’i akan bangkit??? Dan kapan
dari jalan ini … 196 keterlenaan ini akan berakhir??? … 212

48. Cara­cara thoghut untuk melunakkan millah Ibrohim


pada zaman sekarang … 196

49. Membujuk para da’i supaya masuk ke dalam parlemen


dan dewan perwakilan rakyat … 196 1 sya’ban 1426 H

50. Banyak ulama’ dan da’i yang dimanfaatkan dan 5 september 2005 M
dilalaikan serta diperalat untuk memerangi musuh­musuh
thoghut … 199

51. Mereka juga dimanfaatkan untuk memerangi ikhwan­


ikhwan (saudara­saudara) mereka sendiri dari kalangan
umat Islam … 202

52. Membujuk mereka dengan jabatan­jabatan, kantor­


kantor dan gelar­gelar … 203

53. Menyibukkan mereka di dalam yayasan­yayasan


pemerintah yang membahayakan … seperti Roobithotul
‘Aalam Al Islaamiy, kementerian wakaf, pondok­pondok
pesantren, lembaga­lembaga amar ma’ruf nahi munkar, dan
memanfaatkan itu semua untuk kepentingan para thoghut
dan pemerintahan mereka … 204

54. Mendidik generasi yang berwalaa’ (loyal) kepada mereka


dan senantiasa memuji mereka melalui lembaga­lembaga
pendidikan … 206

Millah Ibrohim 219 Millah Ibrohim 220


Millah Ibrohim 221 Millah Ibrohim 222
Perhatian:
Dipersilahkan kepada siapa saja untuk memperbanyak
atau menukil isi buku ini baik sebagian maupun secara
keseluruhan dengan cara apapun, tanpa merobah isinya.
Semoga Alloh memberi balasan kepada siapa saja yang
membantu tersebarnya buku ini.

Millah Ibrohim 223

You might also like