You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Asam urat merupakan asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, dimana purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel tubuh. Purin bisa didapatkan pada semua

makanan yang berasal dari tanaman sayur, buah, kacang kacangan dan makanan yang bersumber dari hewan: udang, cumi, kerang, kepiting dan ikan teri (Sustrani. dkk, 2005 . Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh en!im xantin oxidase, diangkut ke gin"al oleh darah untuk di#iltrasi, direabsorbsi sebagian dan akhirnya diekskresikan melalui urin. Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin yang bersi#at asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu, oleh sebab itu #ungsi gin"al yang e#ekti# dan kondisi urin yang alkalis diperlukan bila ter"adi hiperuresemia (Soeparman, $%&' . Peningkatan kadar asam urat dalam darah bisa menyebabkan adanya penyakit radang sendi yang disebut dengan artritis gout ((itahealth, 200) . Seseorang

dikatakan menderita artritis gout apabila kondisinya menun"ukkan ge"ala yang khas dari penyakit tersebut yaitu ditemukan adanya kadar asam urat yang tinggi di dalam darah dan dari pemeriksaan cairan sendi secara mikroskopik ditemukan adanya kristal asam urat yang berbentuk "arum ((ena, *. 200$ .

Peran pemeriksaan +aboratorium sebagai penun"ang diagnostik sangat penting untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit, termasuk didalamnya adalah pemeriksaan untuk menentukan kadar asam urat dalam darah. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah bisa dilakukan dengan dua metode yaitu metode cepat menggunakan stik dan metode en!imatik secara kolorimetri dengan menggunakan alat semi automatik maupun alat automatik (,oche -iagnostik, 200% . Perlakuan penundaan pemeriksaan terhadap sampel untuk pemeriksaan kadar asam urat pada plasma darah membutuhkan perlakuan yang sesuai prosedur, sehingga kondisi sampel tetap stabil. Pemantapan mutu internal merupakan kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat (Sukorini,..20$0 . /al ini tercapai apabila sampel yang digunakan untuk pemeriksaan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Ada tiga tahapan penting dalam proses pemantapan mutu internal laboratorium yaitu tahap pra analitik, analitik dan paska analitik (0ahar, 2005 . 0egiatan pemantapan mutu internal di dalam laboratorium mencakup : persiapan penderita sebelum diambil sampelnya, pengambilan bahan atau sampel pemeriksaan, penanganan sampel, pengiriman sampel, proses pemeriksaan sampel, penilaian atau interpretasi hasil pemeriksaan dan pencatatan atau pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium, dimana penyimpanan terhadap sampel pemeriksaan merupakan salah satu tindakan pada tahap pra analitik

(http:11www.bblksurabaya.com1Pemantapan23utu . Sampel yang disyaratkan pada prosedur pemeriksaaan kadar asam urat adalah serum atau plasma. Pada prosedur di"elaskan bahwa serum atau plasma stabil sampai dengan $20 "am pada suhu 2 2 &45 (,hoce -iagnostik, 200% .

Pemeriksaan kadar asam urat yang dilakukan di 6nstalasi +aboratorium ,S.Set"onegoro *onosobo menggunakan metode en!imatik secara kolorimetri dengan alat automatik. Pemeriksaan kadar asam urat bukan merupakan pemeriksaan rutin, tetapi dikehendaki oleh klinisi pada saat ada keluhan tertentu atau sebagai pendukung pemeriksaan yaitu apabila terdapat kadar ureum dan kreatinin yang tinggi, sehingga sampel darah penderita umumnya tidak langsung dimusnahkan namun disimpan dalam re#rigerator hingga 7 hari pada suhu 22&45. /al ini mengantisipasi bila terdapat pemeriksaan tambahan, termasuk didalamnya tambahan pemeriksaan kadar asam urat.

1.2. Permasalahan 8erdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan pemeriksaan terhadap

kemungkinan adanya pengaruh penyimpanan terhadap perubahan kadar asam urat pada plasma simpan 29 "am dan plasma simpan $20 "am.

1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum : .ntuk mengetahui kadar asam urat pada plasma plasma simpan 29 "am dan plasma simpan $20 "am. 1.3.2. Tujuan husus : segar,

$. .ntuk mengukur kadar asam urat pada plasma segar. 2. .ntuk mengukur kadar asam urat pada plasma simpan 29 "am 7. .ntuk mengukur kadar asam urat pada plasma simpan $20 "am. 9. .ntuk menganalisa pengaruh penyimpanan terhadap kadar asam asam urat pada plasma simpan 29 "am dan plasma simpan $20 "am.

1.!. "an#aat penelitian 1.!.1. Bagi Petugas La$%rat%rium. 0adar asam urat yang stabil di dalam proses penyimpanan memungkinkan untuk mengatasi adanya tambahan pemeriksaan yang sebelumnya tidak dikehendaki oleh klinisi, sehingga pemeriksaan bisa dilaksanakan lebih cepat dan lebih e#isien. 1.!.2. Bagi pasien. Penderita lebih nyaman oleh karena tidak dilakukan pengambilan sampel ulang untuk pemeriksaan kadar asam urat.

1.&. 'risinalitas Penelitian Peneliti, Penerbit, :ahun Sri /astutik, 20$0 .<S, ;udul Penelitian 0adar asam urat serum dan urine tikus putih (Rattus norvegicus L. hiperurikimi setelah pemberian ekstrak metanol buah mahkota dewa (Phateria macrocorpe (scheff) Boerl . =#ek anti asam urat hasil #raksionasi dari ekstrak daun kembang sungsang terhadap tikus putih "antan diabetes. 0adar asam urat serum pada kehamilan trimester 66 dan 666 sebagai prediktor ke"adian preeklampsia. /asil Penelitian Pemberian ekstrak metanol buah mahkota dewa menurunkan kadar asam urat serum dan urine.

-wiyanti, Siska. 200&

Pemberian #raksi etanol etil asetat dan n heksan daun kembang sungsang dosis tinggi dapat menurunkan kadar asam urat darah. -idapatkan peningkatan kadar asam urat serum pada kehamilan.

Pramono Adi, .<-6P, 2007

You might also like