You are on page 1of 6

Relative Afferent Pupillary Defect

AnatomidanFisiologi Pupil Pupil adalahlubangditengah iris yangberfungsimengaturjumlahcahaya yang masuk. Pupil padaanak-anakberukurankecil, halinidiakibatbelumberkembangnyasistemsarafsimpatis. Orang dewasaukuranpupilnyasedang, dan orang tua pupil mengecilakibatlensa yangmengalamisklerosis. Diameter pupil normal padaadaptasigelapadalah 4,5 7 mm, sedangkanpadaadaptasiterangadalah 2,5 6 mm. Pupil yang kecildisebutmiosisdengan diameter kurangdari 3 mm, dan pupil yang lebardisebutmidriasisdengan diameter 6 mm. Ukuran pupil ditentukanolehbeberapafaktor yang meliputiumur, status emosi, tingkatkewaspadaan, tingkatiluminasi retina, jarakmelihatjauhataudekat, danbesarnyausahaakomodasi. Bilasubkorteksbekerjasempurnamakaterjadimiosis.Di waktubangunkorteksmenghambatpusatsubkortekssehinggaterjadimidriasis.Waktutidurha mbatansubkortekshilangsehinggaterjadikerjasubkorteks yang sempurna yang akanmenjadikanmiosis. Fungsimengecilnya pupil untukmencegahaberasikromatispadaakomodasidanuntukmemperdalamfokussepertipadak amerafoto yang difragmanyadikecilkan.Sudutbilikmatadepandibentukolehjaringankorneoskleradenganpang kalpada iris. Padabagianiniterjadipengalirankeluarcairanbilikmata.Bilaterdapathambatanpengalirancaira nmataakanterjadipenimbunancairanbilikmata di dalam bola matasehingatekanan bola mataakanmeninggiatauglaukoma. Berdekatandengansudutinididapatkanjaringantrabekulum, kanalSchelmm, bajisklera, garisSchwalbedanjonjot iris. RegulasiRefkesCahaya Pupil Lebar pupil bervariasiberkaitandenganadanyacahaya.Cahayaterangmenginduksikonstriksi pupil, dankegelapanmenginduksidilatasi pupil.Reflekscahayapupil berperanuntukmemodulasijumlahcahaya yang jatuhke retina, baikuntukmelindungifotoreseptordaripenyinaran yang berlebihandanberpotensimerusak, maupununtukmenjagabayangan visual objekpadafokus yang sebaikmungkindiretina, analog dengandiaphragmacahaya. Refleksiniseluruhnyainvolunter.

LengkungAferenRefleksCahaya Pupil Serabutaferenmenyertaiserabut visual di nervusdantraktusoptikus di dekatkorpusgenikulatumlaterale, tetapitidaklangsungmasukkestrukturtersebut, melainkanberbelokkearahkolikulus superior danberakhir di nuklei area pretektalis.Interneuron yang terletakdisiniberproyeksilebihlanjutkenukleiparasimpatikEdingerWesthpalkeduasisi.Persarafan bilateral nukleiEdingerWesthpalinimerupakandasaranatomisresponscahayakonsensual; penyinarancahayapadasatumatamenginduksikontriksi pupil tidakhanyapasasisimatatersebut, tetapijuga pupil kontralateral. Penyinaranterhadapsalahsatumatapada orang normal akanmenyebabkankedua pupil berkonstriksi. Reaksi pupil padamata yang disinarisecaralangsungdisebutrespondireksedangkanreaksi pupil padamatasebelahnyadisebutresponkonsensual. Hal
2

tersebutdiatasterjadikarenaadanyahemidekusatiopadajaraspupilomotor di chiasmadanbatangotak . Penyinarandengansinar yang reduppadasalahsatumatapada orang normal akanmenyebabkankedua pupil berkontriksi. Sinar yang lebihterangakanmenyebabkankontraksi yang lebihkuat. Bilasetelahmenyinarisatumata, sinarsecaracepatdipindahkankematasatunya, respon yang terjadiadalahkontriksikedua pupil diikutiredilatasi.Bilasinardipindahkankesisi yang satu, reaksi yang samajugaterjadi.

LesiJarasAferen Lesipadaradiasiooptika,korteks visual,ataukolikulus superior tidakmempengaruhi reflex cahaya pupil.Suatulesi di area pretektalismenghilangkan reflex ini.Hal inimenunjukkanbahwastruktur-struktur yang disebutkanpertama kali tidakberpartisipasipadalengkung reflex,danbahwalengkungaferen reflex harusberjalanmelewati area pretektalis,meskipunlokalisasianatomisjarasinisecaratepatbelumdiketahui.Begitu pula padalesinervusoptikus,yang menggangguserabutaferenlengkung reflex di lokasi yang berbeda,mengganggurespon pupil terhadappenyinaranpadamatasisilesi :pupil ipsilateralmaupunkontralateraltidakdapatberkonstriksisecara normal.Penyinaranmatapadasisikontralateralakandiikutiolehkonstriksikedua pupil secara normal.Temuaninimenunjukkanadanyadefekaferen pupil. Lengkungeferenreflekscahaya pupil. SerabuteferenberasaldarinukleusEdinger-Westhpaldanberjalan di nervusokulomotoriuskeorbita.Serabutpraganglionikparasimpatisbercabangdarinervusokulo motorius di dalamorbitadanberjalanke ganglion siliare, yang selselganglionnyamembentukstasiun relay sinaptik.Serabutpostganglion yang pendekkeluardari ganglion siliaredankemudianmemasuki bola matadanmempersarafim.spinghterpupilae. LesiJarasEferen Jikanervusokulomotoriusatau ganglion siliarerusak,impulsdarinuleusEdingerWestphaltidakdapatlagimencapaimuskulusspingter pupil mataipsilateral.Hasilnyaadalahmidriasistanpaadanyareflekscahaya. Relative efferent pupillary defect Bilaterdapatsuatulesi di nervusopticus, refleks pupil terhadapcahaya (baikreflekslangsung di mata yang dirangsangdanreflekskonsensual di matasebelahnya) kurangkuatsaatmata yang sakitdirangsangdibandingkandengansaatmata yang normal dirangsang.Fenomenainidisebutdefek pupil afferent relative (Relative Afferent Pupillary Defect) atauseringdikenaldengannama Marcus-Gunn Pupil. Fenomenainijugaakanpositifbilaterdapatsuatulesibesar di retina ataulesiberat di makula.
3

Padalesi di brachium colliculussuperioris, dapatterjadidefek pupil aferen relative denganfungsipengelihatan yang normal. Penyebab Relative Afferent Pupillary Defect (RAPD) dapatterjadikarenaberbagaipenyebab, namuntidakada yang menyebabkanhilangnyapersepsipengelihatansecaratotal : 1) Central Retinal Artery occlusion (CRAO) 2) Central Retinal Vein occlusion (CRVO) 3) Optic Atrophy 4) Marked retinal detachment 5) Anterior Ischemic Optic Neuropathy (AION) 6) Branch Retinal Vein Occlusion (BRVO) 7) Asymmetric Primary Open Angle Glaucoma (POAG) 8) Optic Neuritis Diagnosis Diagnosis RAPD adalah dengan Swinging Flashlight Test. Pada saat tes, pasien diharuskan memfiksasi pengelihatan pada satu target untuk menghindari akomodasi. Cahaya yang diberikan harus langsung sesuai pada axis mata untuk mengiluminasi pupil yang satu dengan yang lainnya. Tes ayun cahaya didiamkan selama 3 5 detik tiap mata dan harus dilakukan bergantian. Hasil Tes Ayun Cahaya Pada Mata Normal :

Hasil Tes Ayun Cahaya pada RAPD :

Misalnya pada adanya neuritis optic mata kiri yang ringan, maka serabut aferen pupilomotor akan mengalami gangguan ringan. Refleks pupil direk mata kiri lebih lemah dibanding reflex indirek. Jadi mata kiri mengalami defek aferen relative, sedangkan eferen ke mata kanan maupun kiri adalah normal.

DaftarPustaka Hartono.Sari Neurooftalmologi. Yogyakarta: BagianIlmuPenyakit Mata FakultasKedokteranUniversitasGadjahMada. 2006. Ilyas, Sidarta. IlmuPenyakit Mata. Edisiketiga.FKUI. Jakarta. 2007. S.M. Lumbantobung. Neurologiklinik, pemeriksaanfisikdan mental.BadanPenerbit FKUI. Jakarta. 2012 Vaughan, Asbury's. General Ophthalmology17th Edition.The McGraw-Hill Companies. 2007

You might also like