You are on page 1of 5

SURAT PERJANJIAN KERJA Perjanjian kerja (Selanjutnya disebut sebagai Perjanjian) ini ditandatangani pada hari ini Senin,

09 September 2013 oleh dan antara: 1. Nama Jabatan Alamat (PT) : Nurul Riski Amalia Liwang : Owner : PT Liwang

(Selanjutnya disebut sebagai Perusahaan atau Pihak Pertama); dan 2. Nama : Norma Jemmi Samarinda, 03 Juni 1992

Tempat, Tanggal lahir :

No Mahasiswa Alamat

: 10082 : JL.Maccini Raya No.22 Muhajirin

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri. (Selanjutnya disebut sebagai Pekerja atau Pihak Kedua).

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk membuat Perjanjian ini dengan ketentuanketentuan sebagai berikut: Pasal 1 Jangka Waktu Kerja Pihak Pertama bersedia menerima dan memperkerjakan Pihak Kedua sebagai Pekerja di PT Liwang berlokasi di Makassar untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 2 Tugas dan Penempatan 1. Pihak Kedua diterima bekerja oleh Pihak Pertama untuk bekerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jabatan : Karyawan

b. Tanggal Mulai Bekerja : 12 September 2013 c. Lokasi Bekerja : Makassar

2. Pihak Pertama berhak untuk memindahkan atau memutuskan Pihak Kedua ke bagian lain dan atau daerah lain sepanjang diperlukan oleh Pihak Pertama dengan tidak mengurangi upah yang diterima oleh Pihak Kedua. Pasal 3 Pelaksanaan Tugas 1. Pihak Kedua wajib menjalankan tugas dengan baik dan memenuhi Standar Kerja yang telah ditentukan oleh Pihak Pertama dan atas perintah/arahan dari pihak perusahaan yang tertera dalam Deskripsi Pekerjaan (Job Description) yang merupakan bagian dari Perjanjian ini. 2. Pihak Pertama berhak untuk memberikan pengarahan dan perintah mengenai pelaksanaan pekerjaan terhadap Pihak Kedua selama berlakunya Perjanjian ini, termasuk ketentuan pengawasan yang diperlukan. 3. Pihak Kedua wajib menjaga rahasia Perusahaan dan wajib menandatangani Perjanjian Kerahasiaan dan Larangan Pengungkapan Rahasia (Non Disclosure Agreement) yang mengatur hal-hal yang bersifat rahasia serta senantiasa berupaya untuk menjaga nama baik Perusahaan. 4. Bilamana Pihak Kedua melakukan pelanggaran terhadap ayat 3 (tiga) di atas maka Pihak Pertama meberikan sanksi sesuai dengan peraturan Perusahaan.

Pasal 4 Pengupahan 1. Pihak Pertama akan memberikan/membayarkan upah kepada Pihak Kedua dengan komponennya sebagai berikut: Upah Pokok : Rp500,000 pada bulan pertama, Rp550,000 pada bulan kedua, Rp650,000 pada bulan ketiga dan Rp750,000 seterusnya. Dan dibayarkan ditiap akhir bulan melalui bank atau rekening pekerja atau penerimaan langsung. 2. Apabila Pekerja atau Pihak Kedua mangkir atau tidak masuk kerja tanpa surat keterangan tertulis yang dilengkapi bukti yang sah, Pihak Pertama dapat memberikan sanksi berupa pemotongan upah sebesar Rp35,000/hari.

Pasal 5 Waktu Kerja 1. Waktu kerja Pihak Kedua adalah 7 (tujuh) hari dalam seminggu dengan jam kerja 8 (delapan) jam sehari. 2. Pihak Kedua berhak atas day off maksimal 3 (tiga) hari dalam sebulan. 3. Dalam kondisi tertentu Perusahaan berhak meminta pekerja untuk bekerja melebihi waktu di atas sesuai dengan tanggung jawab dan tugas jabatannya. 4. Jadwal jam kerja biasa, shift, dan lembur diatur dan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

Pasal 6 Ketentuan dan Tata Tertib Kedua belah pihak sanggup menaati semua ketentuan ketenagakerjaan sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 juncto Peraturan

Ketenagakerjaan yang berlaku dan Pihak Kedua sanggup menaati peraturan/ketentuan Perusahaan dan atau tata tertib yang dibuat oleh Pihak Pertama tanpa merasa dipaksa oleh Pihak Pertama dan merupakan bagian dari Perjanjian Kerja ini.

Pasal 7 Berakhirnya Perjanjian Kerja 1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk dapat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan dan atau keadaan sebagai berikut: a. Pihak Kedua tidak mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan Standar Kinerja yang disepakati walaupun Perusahaan telah memberikan kesempatan kepada Pihak Kedua untuk memperbaiki kinerjanya. b. Pihak Kedua tidak melaksanakan kesepakatan dalam Perjanjian ini. c. Pihak Kedua melanggar Peraturan Perusahaan, displin/tata tertib yang berlaku. d. Hal-hal lain yang diatur di dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama yang berlaku di tempat kerja Pihak Kedua dan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang dapat mengakibatkan seorang Karyawan diputuskan hubungan kerjanya.

2. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat, sebelum masa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebagaimana tersebut dalam pasal 1 (satu) berakhir, apabila Pihak Kedua mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan atau diputuskan hubungan kerjanya oleh Pihak Pertama disebabkan kesalahan Pihak Kedua yang melakukan tindakan sebagaimana tersebut dalam ayat 1 (satu) di atas, maka kepada Pihak Kedua akan diberlakukan sanksi ganti kerugian kepada Pihak Pertama sebesar sisa upah yang belum dibayarkan sampai masa kerja berakhir. 3. Apabila Pihak Pertama melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pihak Kedua selama masa perjanjian ini belum berakhir dan bukan dikarenakan kesalahan Pihak Kedua, maka Pihak Kedua tidak berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Pihak Pertama sebagaimana tersebut di ayat 2 (dua) dan Pihak Pertama membayar sanksi ganti kerugian kepada Pihak Kedua sebesar sisa upah yang belum dibayarkan sampai masa kerja berakhir.

Pasal 8 Perpanjangan Perjanjian Kerja Bilamana Pihak Pertama hendak memperpanjang kerja dengan persetujuan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir.

Pasal 9 Perselisihan 1. Semua bentuk perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diselesaikan secara kekeluargaan dan dengan cara musyawarah mufakat. 2. Jika tidak terdapat kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka kedua belah pihak sepakat untuk meminta bantuan kepada pihak yang berwenang untuk mencari penyelesaiannya.

Pasal 10 Penandatanganan 1. Surat Perjanjian ini ditandatangani dalam keadaan sadar oleh kedua belah pihak dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

2. Surat Perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap, yaitu 1 (satu) untuk Pihak Pertama dan 1 (satu) untuk Pihak Kedua, yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama. 3. Dengan ditandatanganinya Surat perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kerja ini dan dengan demikian kedua belah pihak terikat demi hukum dalam suatu hubungan kerja.

PIHAK PIHAK YANG MENGADAKAN PERJANJIAN

Makassar, 09 September 2013

Pihak Pertama

Pihak Kedua

Nurul Riski Amalia

Norma Jemmi

You might also like