You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Blakang Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral). tak dibagi menjadi telensefalon! diensefalon! mesensefalon! metensefalon! dan mielensefalon. "edula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal #-$. Secara anatomis sistem saraf tepi dibagi menjadi %# pasang saraf spinal dan #$ pasang saraf kranial. Saraf merupakan hal yang penting dalam tubuh karena merupakan pusat koordinasi kegiatan tubuh. "aka berawal dari pentingnya saraf bagi tubuh ini! kami membuat makalah tentang &natomi 'isiologi Sistem Saraf.

1.2 Rumusan Masalah &dapun rumusan masalah yang akan di bahas pada bab selanjutnya adalah mengenai ( #.$.$. )agaimana anatomi fisiologi sel-sel saraf! sistem saraf pusat #.$.*. )agaimana anatomi fisiologi sistem saraf kranial + #.$.#,. )agaimana anatomi fisiologi sistem saraf spinal + #.$.##. )agaimana anatomi fisiologi sistem saraf parasimpatis! konsep refleks. Sensibilitas) . otonom ( simpatis!

1|Page

1.3 Tujuan Penul san &dapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas perkuliahan juga untuk menambah pemahaman dan pengetahuan penulis mengenai ( #.%.#. -ntuk mengetahui dan memahami embriologi pembentukan sistem persarafan. #.%.$. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi sel-sel saraf! sistem saraf pusat dan sistem saraf perife.

#.%.%. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi Serebrum. #.%... -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi serebelum. #.%./. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi sistem limbik. #.%.0. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi hipotalamus. #.%.1. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi medula spinalis. #.%.2. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi medula oblongata. #.%.*. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi sistem saraf kranial. #.%.#,. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi sistem saraf spinal. #.%.##. -ntuk mengetahui dan memahami anatomi fisiologi sistem saraf otonom ( simpatis! parasimpatis! konsep refleks. Sensibilitas)

1.! Met"#e Penul san

"etode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan mengunakan pendekatan normative yaitu metode kepustakaan dengan

2|Page

menggunakan teknik pencatatan dari berbagai sumber yang kemudian dirangkum dalam sebuah makalah

3|Page

2.2 ANAT$MI DAN %I&I$L$'I &I&TEM &ARA% PU&AT

ANAT$MI %I&I$L$'I &I&TEM &ARA% PU&AT #. tak ( encephalon ) a. tak besar ( serebum ) "eninges ( pelapis dari otak yang terletak didalam cranium 'ungsinya ( "elindungi otak "enyediakan penyokong dari arteri! vena 3 sinus venosus. Sebagai tempat 4S' (4erebrospinal 'luid). 5urameter ( selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat. &rakhnoidea ( selaput tipis yang membentuk sebuah balon yang berisi cairan otak yang
4|Page

meliputi seluruh susunan sentral! otak! dan medulla spinalis. Piameter ( merupakan selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak. tak dan sumsum tulang belakang mempunyai % materi esensial yaitu( #. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea) $. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba) %. sel-sel neuroglia! yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Korteks serebri ( korteks serebri yang berlipat 6 lipat disebut girus! sedangkan celah di antara dua lekuk disebut sulkus.

7amina molekularis ( mengandung sedikit sel! berjalan secara hori8ontal dengan percabangan akhir dendrite dari lapisan lebih dalam yang terdapat pada permukaan korteks.

7amina granularis eksterna ( lapisan yang mengandung sel neuron berbentuk segitiga yang jumlahnya memadati lapisan ini.

7amina piramidalis ( lapisan ini mengandung sel berbentuk pyramid! di antara sel pyramid terdapat sel 6 sel granular dengan akson yang berjalan naik kea rah lapisan superficial.

7amina granularis interna ( terdiri atas sel neuron berbentuk bintang berukuran kecil dengan akson pendek yang mencapai lapisan superficial.

7amina gangglionaris ( sel neuron granular sel neuron yang naik mencapai lamina molekularis akson dari sel ini memasuki substansi alba.

7amina multiformis ( sel 6 selnya berbentuk kumparan dengan sumbu panjang tegak lurus terhadap permukaan korteks. &ksonnya mencapai substansi alba sebagai serat proyeksi aferen dan asosiasi

5|Page

Korteks brodman 7obus frontalis ( &rea . ( area motorik primer &rea 0 ( area premotorik &rea 2 ( gerak mata dan perubahan pupil &rea *! #,! ##! #$ ( area asosiasi frontalis

7obus parietalis ( &rea %! #! $ ( area sensorik primer ( area post sentral ) &rea /! 1 ( area asosiasi somatosensorik

7obus oksipitalis ( &rea #1 ( korteks visual primer &rea #2! #* ( area asosiasi visual

7obus temporalis ( &rea .# ( korteks auditorik primer &rea .$ ( area asosiasi auditorik &rea %2! .,! $,! $#! $$ ( area asosiasi 'ungsi korteks serebri Korteks motorik primer ( ( area .! 0! 2 ) "engontrol gerakan volunteer otot dan tulang pada sisi tubuh kontra lateral. 9mpulsnya berjalan melalui akson 6 akson dalam traktus kortiko bulber dan korkortikospinal menuju nuclei saraf serebrospinal.

6|Page

Korteks sensorik primer ( merupakan penerimaan

( area %! .! / ) sensasi umum dan

penerimaan serabut saraf radiasi talamikus yang membawa impuls sensoris dari kulit! otot sendi! dan tendon di sisi kontralateral. Korteks visual ( ( penglihatan! area #1 ) korteks ini menerima impuls dari radio optika. Korteks auditorik ( ( pendengaran! primer area .# ) korteks ini menerima impuls dari radio auditorik yang berasal dari korpusgenikulatum medialis. &rea penghidu ( olfactory receptive area ) ( apabila terjadi lesi iritasi menimnulkan halusinasi olfaktorius ( uncinate fits ). Pada keadaan ini penderita dapat meghidu bau 6 bauan yang aneh atau mengecap rasa yang aneh. &rea asosiasi ( pada manusia penting untuk aktivitas mental yang tinggi! seperti berbicara! menuliskan kata 6 kata! dan sebagainya. Korpus kallosum

)asal

:anglia ( ganglia basalis merupakan nuclei

subkortikalis yang berasal dari telesefalon. Pada otak manusia! ganglia basalia terdiri atas beberapa elemen saraf sebagai berikut ; <ucleus kaudatus dan putamen ( Korpus striatum ( pengendalian gerakan 6 gerakan tertentu di tonus otot.

7|Page

<ucleus lentiformis ( merupakan lapisan subtansia yag tipis di antara korteks dan permukaan lateral putamen!

:lobus pallidus ( terdiri atas dua bagian yaitu globus palidus medialis dan globus palidus lateralis. :lobus palidus terletak di sebelah lateral kapsula interna dan dikenal sebagai paleostriatum!

Korpus dengan hubungan

amigdaloideum fungsi olfaktorius!

fungsi dan

korpus

amigdaloideum menunjukkan hubungan yang erat mempunyai otak untuk dengan batang

mengendalikan kegiatan visceral emosional.

2.( ANAT$MI %I&I$L$'I &I&TEM &ARA% )RANIAL Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada dibagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang berasal dari otak! saraf spinal! yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan. 5ari #$ pasang saraf! % pasang memiliki jenis sensori (saraf 9! 99! =999); / pasang jenis motorik (saraf 999! 9=! =9! >9! >99) dan . pasang jenis gabungan (saraf =! =99! 9>! >). Pasangan sarafsaraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang. Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata! hidung! telinga! mulut dan lidah. Pasangan 9 dan 99 mencuat dari otak besar! sementara yang lainnya mencuat dari batang otak. ?erdapat #$ pasang syaraf cranial yaitu( a. SK 9 (olfactorius) &dalah saraf sensorik 'ungsi ( penciuman ! Sensori "enerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau 99

8|Page

"ekanisme ( Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius! dari sini! traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama.

b. SK 99 ( pticus) &dalah saraf sensorik 'ungsi ( Penglihatan! input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbic! Sensori "enerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual 999 "ekanisme ( Saraf ptikus merupakan saraf sensorik murni yang

dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini! ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum! Serabutserabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma! sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikulus superior! dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. 5ari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual lobus oksipital.5alam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal. &kibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabutserabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya. c. SK 999 ( kulomotorius) &dalah saraf motorik
9|Page

'ungsi ( Pergerakan bola mata elevasi alis! konstriksi pupil dan memfokuskan lensa! Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata! konstriksi pupil! dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf kranial 9= dan =9 juga membantu pengontrolan gerakan mata.) d. SK 9= (?rochlearis) &dalah saraf motorik 'ungsi( Pergerakan bola mata ke bawah e. SK = (?rigeminus) &dalah saraf motorik dan saraf sensorik 'ungsi ( #) o=#(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik fungsi ( input dari kornea! rongga hidung bagian atas! kulit kepala bagian frontal! dahi! bagian atas alis! konjungtiva kelenjar air mata $) o=$ (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorik fungsi ( input dari dagu! bibir atas! gigi atas! mukosa rongga hidung! palatum! faring %) o=% (Syaraf "andibular)adalah saraf motorik dan sensorik fungsi ( a) sensorik ( input dari lidah (bukan pengecapan)! gigi bawah! kulit di bawah dagu b) motorik ( mengunyah f. SK =9 (&bdusen) &dalah saraf motorik 'ungsi ( Pergerakan mata ke lateral g. SK =99 ('asialis) &dalah saraf motorik dan sensorik #) 'ungsi ( a) Sensorik( "enerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
10 | P a g e

b)

"otorik( "engendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

$)

"ekanisme ( Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari <ukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. 'ungsi sensorik berasal dari <ukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli! otot buksinator! otot oksipital! otot frontal! otot stapedius! otot stilohioideus! otot digastriktus posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.

h. SK =999(=estibulocochlearis)( &dalah saraf sensorik #) 'ungsi ( =estibular untuk keseimbangan! cochlearis untuk pendengaran $) "ekanisme ( Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabutserabut aferen yang mengurusi pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons! dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabutserabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini

11 | P a g e

kemudian memasuki pons! serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batang dan serebelum.

i. SK 9>(:lossofaringeus) &dalah saraf motorik dan sensorik! #) a) b) 'ungsi ( "otoris ( membantu menelan Sensoris ( "enerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa $) "ekanisme ( Saraf :losofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut! saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion! yaitu ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen! saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. 5i antara otot ini dan otot stiloglosal! saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring! tonsil dan sepertiga posterior lidah.

@. SK > (vagus) &dalah saraf motorik dan sensorik #) 'ungsi ( Sensori( "enerima rangsang dari organ dalam "otorik( "engendalikan organ-organ dalam >9 $) "ekanisme ( <ervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. <ervus vagus memiliki dua ganglia
12 | P a g e

sensorik! yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. <ervus vagus kanan dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radiA paru kanan untuk ikut membentuk pleAus pulmonalis. Selanjutnya! nervus fagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk pleAus esogafus. <ervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum! hepar! ginjal! dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga kolon transversum.

k. SK >9(&ksesorius) &dalah saraf motorik #) 'ungsi ( "otorik( "engendalikan pergerakan kepal $) Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot trape8ius! otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trape8ius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas. %) "ekanisme ( <ervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radiA cranialis dan radiA spinalis. BadiA spinalis berasal dari 4#-4/ dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum! bersatu dengan saraf kranial membentuk nervus asesoris. <ervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen jugulare dan kembali terpisah! saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trape8ius di leher yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala! sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi motorik brakial di faring! laring! dan palate. l. SK >99(Cipoglosus) &dalah saraf motorik

13 | P a g e

'ungsi ( Pergerakan lidah saat bicara! mengunyah.

2.1* ANAT$MI %I&I$L$'I &I&TEM &ARA% &PINAL Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal! sehingga sifatnya sensorik. )erdasarkan asalnya! saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah %# dibedakan menjadi( a) 2 pasang saraf leher (saraf cervical) "eliputi ( 4 menunjukkan sekmen ?!7!S!4o (#) Pleksus servikal berasal dari ramus anterior saraf spinal 4# 6 4. ($) 7eksus brakial 4/ 6 ?# D ?$ mempersarafi anggota bagian atas! saraf yang mempersarafi anggota bawah 7$ 6 S%. b) #$ pasang saraf punggung (saraf thoraA) c) / pasang saraf pinggang (saraf lumbar)

d) / pasang saraf pinggul (saraf sacral) e) # pasang saraf ekor (saraf coccyigeal). tot 6 otot representative dan segmen 6 segmen spinal yang bersangkutan serta persarafannya( #. $. %. .. /. 0. 1. tot bisep lengan 4/ 6 40 tot trisep 40 6 42 totbrakial 40 6 41 tot intrinsic tangan 42 6 ?# Susunan otot dada ?# 6 ?2 tot abdomen ?0 6 ?#$ tot Euadrisep paha 7$ 6 7.
14 | P a g e

2.

tot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki 7/ 6 S$ Kemudian diantara beberapa saraf! ada yang menjadi satu ikatan atau

gabungan(pleksus)membentuk macam!yaitu(

jaringan

urat

saraf.Pleksusterbagi

menjadi

#) PleAus cervicalis (gabungan urat saraf leher ) $) PleAus branchialis (gabungan urat saraf lengan) %) PleAus lumbo sakralis (gabungan urat saraf punggung dan pinggang) Setiap saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah akar! yaitu akar depan (anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar anterior dibentuk oleh beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum tulang belakang pada satu alur membujur dan teratur dalam satu baris. ?empat alaur tersebut sesuai dengan tempat tanduk depan terletak paling dekat di bawah permukaan sumsum tulang belakang. )enang-benang akar dari satu segmen berhimpun untuk membentuk satu akar depan. &kar posterior pun terdiri atas benang-benang akar serupa! yang mencapai sumsum tulang belakang pada satu alur di permukaan belakang sumsum tulang belakang. Setiap akar belakang mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang dinamakan simpul saraf spinal. &kar anterior dan posterior bertaut satu sama lain membentuk saraf spinal yang meninggalkan terusan tulang belakang melalui sebuah lubang antar ruas tulang belakang dan kemudian segera bercabang menjadi sebuah cabang belakang! cabang depan! dan cabang penghubung.

4abang-cabang belakang sraf spinal mempersarafi otot-otot punggung sejati dan sebagian kecil kulit punggung. 4abang-cabang depan mempersarafi semua otot kerangka batang badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali kulit punggung. 4abang-cabang depan untuk persarafan lengan membentuk suatu anyaman (pleAus)! yaitu anyaman lengan (pleAus brachialis). 5ari anyaman inilah dilepaskan beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak! dan beberapa cabang panjang untuk lengan dan tangan. 5emikian pula dibentuk oleh cabangcabang depan untuk anggota-anggota gerak bawah dan untuk panggul sebuah
15 | P a g e

anyaman yang disebut pleAus lumbosakralis! yang juga mengirimkan beberapa cabang pendek ke arah pangkal paha dan bokong! serta beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan tungkai bawah. Fang terbesar adalah saraf tulang duduk. Saraf ini terletak di bidang posterior tulang paha

2.11 ANAT$MI %I&I$L$'I &I&TEM &ARA% $T$N$M Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam! misalnya jantung! paru-paru! ginjal! kelenjar keringat! otot polos sistem pencernaan! otot polos pembuluh darah. )erdasarkan sifat kerjanya! sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang! sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut praganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Sistem saraf otonom disusun oleh saraf sensorik dan saraf motorik. "erupakan saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis disebut juga otot tak sadar. Sistem saraf otonom terbagi menjadi $ bagian yaitu ( #. Sistem simpatis
16 | P a g e

?erbagi menjadi dua bagian yang terdiri dari saraf otonom cranial dan saraf otonom sacral.. ?erletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. 'ungsinya ( - "ensarafi otot jantung - "ensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar - "empersarafi semua alat dalam seperti lambung! pancreas dan usus - "elayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat - Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit - "empertahankan tonus semua otot sadar $. Saraf Parasimpatis 'ungsi saraf parasimpatis adalah - "erangsang sekresi kelenjar air mata! kelenjar sublingualis! submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung - "ensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung - "enpersarafi kelenjar ludah - "empersarafi parotis - "empersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung! paru-paru! :9?! ginjal! pancreas! lien! hepar dan kelenjar suprarenalis - "empersarafi kolon desendens! sigmoid! rectum! vesika urinaria dan alat kelamin - "iksi dan defekasi Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik umumnya akan bekerja pada organ target yang sama dengan sifat bertolak belakang. Sistem saraf parasimpatetik mengatur banyak sistem kerja tubuh! seperti mengendurkan laju

detak jantung! penyempitan pupil! dan kontraksi kandung kemih. Sementara itu!
17 | P a g e

saraf simpatetik bekerja sebaliknya! seperti mempercepat detak jantung! pelebaran pupil! dan relaksasi kandung kemih.

)"nse+ 'erak Befleks merupakan kejadian involunter dan tidak dapat dikendalikan oleh kemauan. ?indakan dari sebuah (refleA action) merupakan gerakan motorik involunter atau atau respons sekretorik yang diperlihatkan jaringan terhadap stimulus sensorik! seperti refleks menarik diri! bersin! batuk dan mengedip (Sue C9nchliff! #***). Secara fisiologis dengan ringkas dapat dijelaskan bahwa suatu respons refleks terjEsi bila suatu otot rangka dengan persarafan utuh diregangkan! otot ini akan kontraksi. Bespons seperti ini disebut refleks reganf. Bangsang yang membangkitkan refleks regang adalah regangan pada otot! dan responsnya adalah kontraksi otot yang diregangkan itu. Beseptornya adalah kumparan otot dihantarkan ke SSP melalui serat saraf sensorik penghantar cepat. 9mpuls kemudian diteruskan ke neuron-neuron motorik yang mempersarafi otot yang teregang itu. <eurotransmitter di sinaps pusat adalah glutamat. Befleks-refleks regang merupakan refleks monosinaptikyang paling banyak digunakan dalam pemeriksaan neurologis! seperti pada ketukan di tendo patela yang akan membangkitkan refleks patela! suatu refleks regang otot kuadriseps femoris! karena ketukan pada tendo akan meregang otot. Kontraksi serupa akan timbul bila otot kuadriseps diregang secara manual (:anong!#***). ?ahanan otot terhadap regangan kerap disebut tonus. )ila neuron (saraf) motorik di suatu otot dipotong! otot itu memberikan tahanan yang lemah dan disebut flaksid. tot yang hipertonik (spastik) adalah otot yang mempunyai tahanan yang tinggi terhadap regangan karena adanya
18 | P a g e

refleks regang yang hiperaktif. 5iantara keadaan flaksid dan spastis terdapat area yang salah diartikan sebagai area tonus normal. tot umumnya hipotonik bila pelepasan impuls eferennya rendah dan hipertonik bila tinngi. ?emuan lain yang khas untuk keadaan peningkatan impuls eferen adalah klonus . ?anda neurologis ini merupakan peristiwa kontraksi otot yang teratur dan berirama akibat regangan yang tiba-tiba dan bertahan. Klonus pergelangan kaki merupakan contoh yang khas. Klonus ini dimulai dengan dorsifleksi kaki yang cepat dan mantap! dan responsnya adalah plantar fleksi pergelangan kaki berirama. &ens , l tas Sensibilitas adalah kemampuan untuk menafsirkan rangsangan dari luar atau dari dalam tubuh.9nformasi mengenai lingkungan dalam dan lingkunagn luar dapat mencapai SSP melalui berbagai reseptor sensorik. Beseptor sensorik sering kali bersatu dengan sel-sel nonsaraf yang melingkupinya dan membentuk alat indra. )entuk-bentuk energi yang diubah oleh neurotransmitter! misalnya mekanisme(raba-tekan)! suhu(derajat sensasi hangat!)! elektromagnetik (cahaya)! dan energi kimia (bau! kecap! dan kandungan oksigen dalam darah ).

19 | P a g e

BAB III PENUTUP

1.1 )E&IMPULAN

Sistem saraf terbagi dua ( sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SS?). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSPyang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak dan sumsum tulang belakang Keduanya merupakan organ yang sangat lunak! dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang! otak juga dilindungi % lapisan selaput meninges. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak!

20 | P a g e

sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung! gerak saluran pencernaan! dan sekresi keringat.

1.2 &ARAN 5i harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa keperawatan agar bisa lebih memahami mengenai anatomi fisiologi dari system persarafan sehingga dapat menambah pemahaman mengenai saraf dan dapat menerapkannya dalam praktek keperawatan.

DA%TAR PU&TA)A

)atticaca! fransisca ).$,,2.Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan.@akarta( Salemba "edika. "uttaEin! &rif. $,,2. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. @akarta(Salemba "edika Syaifuddin.$,,*. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.Edisi .@akarta ( G:4

Sloane! Gthel. ($,,.). &natomi dan 'isiologi untuk Pemula. @akarta(G:4

http(DDnuansachalidawaluddin.wordpress.diakses tanggal * maret $,#$ pukul #$.%, wib http(DDjundapakiringan.blogspot.comD$,##D,%Dsaraf-kranial-dan-sarafspinal.html.diakses tanggal ,* maret $,#$ pukul ##../ wib

21 | P a g e

22 | P a g e

You might also like