Dari pemeriksaan fisik di RD RSU dr Sutomo perlu memperhatikan banyak hal antara lain jenis didapatkan tajam penglihatan mata kanan 2 meter trauma, tajam penglihatan, komplikasi yang terjadi, hitung jari dengan pinhole 6/20 sedangkan mata kiri komposisi dari benda asing, besar dan posisi benda 6/30 dengan pinhole 6/6. Penderita mempunyai asing, serta apakah benda asing tersebut dapat riwayat memakai kacamata. Sedangkan tekanan diekstraksi tanpa menimbulkan kesulitan untuk intra okuli mata kanan sedikit lebih rendah yaitu 12,2 perbaikan struktur bola mata. Pemeriksaan dengan mmHg dan mata kiri 17,3 mmHg. Dari pemeriksaan slit lamp merupakan sangat penting untuk melihat segmen anterior mata kanan didapatkan laserasi adanya kelainan dari lensa serta kelainan-kelainan pada palpebra atas berupa titik dengan diameter lain yang menyertai seperti adanya prolap dari 0.5 mm yang merupakan port d'entry dari korpus vitreous ataupun yang lain. Pengambilan benda alienum, konjungtiva yang hiperemia, perdarahan asing berupa tembaga dikategorikan sebagai emergency basis subkonjungtiva, serta didapatkan korpus alienum , dimana bila tembaga ini tidak berupa serpihan kawat tembaga diantara lensa dan segera diambil akan menimbulkan deposisi dari chalcosis. iris. tembaga atau Perlu tidaknya pengangkatan lensa masih menjadi perdebatan tetapi banyak ahli yang mengemukakan bahwa lensa tidak perlu diekstraksi bila tidak ada katarak yang terjadi dan atau bila kapsul anterior maupun posterior masih utuh atau walaupun ada lesi tetapi lesi tersebut masih bisa menunjukkan tanda-tanda penyembuhan. Bila lensa diekstraksi pemilihan tehnik tergantung operator baik lensektomi, ECCE, CCE, atau kebanyakan kasus dapat memilih melakukan phakoemulsifikasi dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya komplikasi prolap dari 1,2,3,4,5 vitreous selama operasi. Kasus dengan trauma tembus dengan adanya benda asing dalam lensa memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan baik bagi penderita maupun operator. Mulai penegakan diagnosa sampai penanganan setelah operasi perlu mendapatkan perhatian lebih dikarenakan sedikit kesalahan baik sebelum maupun setelah operasi bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut dari mata. IAIALAKSANAKASbS Seorang wanita berumur 34 tahun rujukan dari RS Umum Sidoarjo dengan trauma mekanik tajam pada mata kanan dan didapatkan korpus alienum kawat tembaga diantara lensa dan iris. Dari anamnesa didapatkan pasien terkena pentalan kawat tembaga dengan diameter 2 mm pada waktu menggulung kumparan pompa air sejak 4 jam Gombor 1. Pemeriksaan fisik sebelum operasi: a. port d' sebelum datang ke RSU dr Sutomo. Pasien entry pada medial kelopak mata atas, b. port d' entry pada sklera, c. tampak benda asing mengeluh mata kanannya nyeri, silau, pandangan berupa tembaga melintang di belakang iris. kabur dan mengeluarkan darah pada kelopak akibat adanya benda asing yang tertinggal didalam FENDAHbLbAN bola mata. Salah satunya adalah yang mengenai Mata merupakan salah satu organ manusia 1,2 lensa, baik didalam maupun dikapsul dari lensa. yang terekspos dengan dunia luar yang mau tidak Sekitar 5 % dari semua benda asing dalam mau akan rentan untuk mendapatkan trauma dari bola mata akibat trauma tembus mata terdapat luar dan tentu saja akan mengakibatkan penyulit pada lensa. Dan dari kesemuanya, benda asing hingga dapat mengganggu fungsi penglihatan. berupa tembaga menempati urutan terbanyak yaitu Trauma dapat berupa trauma tumpul, tembus, kimia sekitar 8085 %. Adanya tembaga sebagai benda maupun radiasi dimana hal ini dapat mengenai asing juga menyebabkan komplikasi yang tidak semua jaringan mata tergantung berat ringannya ringan karena tembaga termasuk jenis benda asing trauma yang terjadi. Trauma yang terjadi selain bisa dalam bola mata yang bisa menyebabkan reaksi merusak jaringan mata juga bisa menyebabkan inflamasi yang berat komplikasi-komplikasi lain yang mungkin terjadi A8SIkACI Object|ve: To report an unusual case and successful management of intralenticular foreign body extraction followed by phacoemulsification and intraocular lens implantation in penetrating injury patient. Methods: Case report, a thirty four years old woman was referred from Sidoarjo general hospital with penetrating injury in the right eye pricked by copper wire 4 hours before coming to the hospital. Visual acuity in right eye was finger counting in the 2 metres. Ophthalmologic examination showed vulnus ictum in the upper eyelid. Subconjunctival hemorrhage and anterior intralenticular yellowish foreign body was identified with slit - lamp examination. Patient was admitted to the hospital for planning foreign body extraction with local anesthesia. We had done intralenticular foreign body extraction followed by phacoemulsification procedure with intra ocular lens implantation. kesu|t: Best corrected visual acuity ( BCVA) in the right eye improved as it became 5/5 with S-1.25 C-1.50 A90. Systemic steroid had been successfully tappered off without any sign of inflammation in the anterior segment until minimal dose ( 1 X4 mg ) as it was needed to control the inflammation reaction. Conc|us|on: Foreign body extraction followed by phacoemulsification procedure may give good result for penetrating injury with foreign body in:|ce tnelens. Keywords: |ntralenticular foreign body, foreign body extraction, phacoemulsification. Correspondence: Laksono Bagus Sasmito, c/o: Departemen/SMF lmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Un|ve|:|tc: A||'cnggc/FSU D|. Scetcnc. J'. /cyenc. F|c|. D|. /ce:tcpc -8 Su|cccyc 028. F-nc|'.
1OI 1urnal Oftalmologi Indonesia 1OI I S S N . 1 6 9 3 - 2 5 8 7 Jurnal Oftalmologi ndonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 : Hal. 196 - 199 197 Jurnal Oftalmologi ndonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 INTRALENTICULAR FOREIGN BODYIN PENETRATING IN1URY W|mbo Sosono, Loksono 8ogus Sosm|to, M||tokhur kochmoh Department of Ophthalmology Medical Faculty Airlangga University / Dr.Soetomo General Hospital Surabaya A 8 C Intralenticular Foreign Body 1OI 198 Jurnal Oftalmologi ndonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 Penderi ta tel ah di MRS kan dengan DISKbSI pertimbangan akan dilakukan ekstraksi korpus Penanganan benda asing dalam bola mata alienum dengan lokal anestesi yang terencana. perlu memperhatikan banyak hal antara lain jenis Selama dirumah sakit penderita mendapat terapi trauma, tajam penglihatan, komplikasi yang terjadi, cefotaksim injeksi 1 gr intravena, ATS injeksi 1 ampul komposisi dari benda asing, besar dan posisi benda intramuskular, dexamethasone injeksi 2 x 1 ampul asing, serta apakah benda asing tersebut dapat intravena, atropin tetes mata 2 dd gtt 1 ODserta poly- diekstraksi tanpa menimbulkan kesulitan untuk neo-dexa tetes mata 4 dd gtt 1 OD. perbaikan struktur bola mata. Pemeriksaan dengan Dilakukan ekstraksi korpus alienum dalam lensa slit lamp merupakan sangat penting untuk melihat yang diikuti dengan tindakan phakoemulsifikasi dan adanya kelainan dari lensa serta kelainan-kelainan pemasangan lensa tanam. nsisi kornea dilakukan lain yang menyertai seperti adanya prolap dari dengan keratom pada jam sembilan lalu dilakukan vitreous ataupun yang lain. eksplorasi dimana didapatkan korpus alienum Pada penderita ini didapatkan benda asing serpihan tembaga didalam massa lensa dengan berupa kawat tembaga yang masuk dari kelopak kapsul anterior yang masih intak. Korpus alienum mata atas, menembus sklera dan berhenti di dalam diekstraksi menggunakanutratadandidapatkanserpihan lensa. Tidak ada robekan yang tampak pada kapsul kawat tenbaga sepanjang kurang lebih 1 cm. Setelah anterior dan posterior, lensa masih terlihat jernih dan terambil maka dilakukan prosedur phakoemulsifikasi belum tampak adanya deposit. serta pemasangan lensa tanam. Kornea dijahit 1 Pengambilan benda asing berupa tembaga jahitan dengan nilon 10.0 dan simpul ditanam. dikategorikan sebagai emergency basis, dimana bila Untuk terapi pasca operasi diberikan tetes mata tembaga ini tidak segera diambil akan menimbulkan 4 dd gtt 1 OD dan methyl prednisolon 3 X 8 mg deposisi dari tembaga atau chalcosis. Perlu tidaknya (tappering off). Satu hari setelah operasi tajam pengangkatan lensa masih menjadi perdebatan penglihatanmatakananmembaik menjadi 6/20dengan tetapi banyak ahli yang mengemukakan bahwa lensa pinhole 6/6,6 dan pada segmen anterior didapatkan tidak perlu diekstraksi bila tidak ada katarak yang subkonjungtiva bleeding, kornea jernih dengan 1 terjadi dan atau bila kapsul anterior maupun posterior jahitan pada jam sembilan serta pupil midriasis masih utuh atau walaupun ada lesi tetapi lesi tersebut karena pemberian atropin. Penderita diperbolehkan masih bisa menunjukkan tanda-tanda penyembuhan. pulang 2 hari setelah operasi dengan mendapatkan Bila lensa diekstraksi pemilihan tehnik tergantung terapi tambahan methyl prednisolon 3 X8 mg tappering operator baik lensektomi, ECCE, CCE atau off dan kontrol ke poli mata 3 hari sesudahnya. kebanyakan kasus dapat memilih melakukan Setelah 2 bulan pasca operasi pada segmen anterior fakoemulsifikasi dengan mempertimbangkan tidak didapatkan tanda-tanda inflamasi serta pada kemungkinan terjadinya komplikasi prolap dari 1,3,4,5 pemeriksaan tajam penglihatan didapatkan: 5/40 S - vitreous selama operasi. 1.25 C- 1.50 A90 5/5. Pada penderita ini diputuskan untuk dilakukan DAFIAkFbSIAKA pengambilan benda asing kawat tembaga, karena 1. Rapuano C J., Anterior Segment, The Requisites th lokasinya berada di dalam lensa maka harus in Ophtalmology, 1 edition Mosby inc, Missouri. dilakukan capsuloreksis untuk membuka kapsul 2000, pp 314-316 lensa baru kemudian dilakukana ekstraksi benda 2. Pavan D, Langston, Manual of Ocular Diagnosis th asing tersebut. Dilanjutkan dengan fakoemulsifikasi and Therapy, 5 edition Lippincott William & dan pemasangan lensa tanam dengan power yang Wilkins, Philadelphia. 2002, pp 229-230 th sesuai untuk rehabilitasi tajam penglihatan. 3. Kuhn F, Ocular Traumatology, 1 edition Springer
Kasus dengan trauma tembus dengan Verlag, Berlin. 2008, p 245-250 adanya benda asing dalam lensa memerlukan 4. Kanski JJ, Uveitis : Clinical Ophtalmology, a th penanganan yang tepat dan cepat untuk Systemic Approach, 7 editionButterworth
mendapatkan hasil yang memuaskan baik bagi Heinemann, USA. 2007, pp 279-280 penderita maupun operator. Mulai penegakan 5. KhawP.T, ShawP., Elkington A.R, ABCof Eyes, th diagnosa sampai penanganan setelah operasi perlu 4 edition BMJ Publishing Group, London. 2004, mendapatkan perhatian lebih dikarenakan sedikit pp 150 kesalahan baik sebelum maupun setelah operasi
bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut dari mata. Gombor 2. Tindakan-tindakan selama operasi: 1. Didapatkan corpus alienum intra lenticular, dilakukan ccc, 2. Pengangkatancorpusalienummenggunakantying lurus, 3. Corpus alienum berhasil diekstraksi, 4. Post ekstraksi dan phaco. Intralenticular Foreign Body 1OI 199 Jurnal Oftalmologi ndonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 Intralenticular Foreign Body