You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR II
SEL GALVANI
Tanggal : 06 April 2014











Oleh :
Kelompok 1
Kloter 1
1. Velda Meitra Bahari (1113016200039)
2. Afifah Raisa Halim (1113016200046)
3. Ernis Miratul Hayah (1113016200050)
4. Amir Al-Ghifari 1113016200063)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAGUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
I. ABSTRAK
Pada konsep elektrokimia sering ditemukan miskonsepsi terutama
pada aliran arus listrik, sel Galvani dan fungsi jembatan garam. Dalam
aplikasinya sel Galvani digunakan sebagai penghasil energi listrik dari reaksi
redoks seperti baterai, sel kering dan kinerja aki. Beberapa sel penghasil
energi listrik tersebut tidak menggunakan dua larutan elektrolit yang
dihubungkan oleh jembatan garam.Pada percobaan ini, sel Galvani disusun
dengan menggunakan jembatan garam yang terbuat dari agar-agar, buah
mangga, buah bengkuang dan buah melon yang bertujuan untuk menguji
jembatan garam mana yang paling baik. Larutan yang digunakan adalah
CuSO
4
dan FeSO
4
serta menggunakan elektroda Fe dan elektroda Cu. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa jembatan garam yang terbuat dari buah
mangga memiliki voltase sebesar 0,61 V, agar-agar sebesar 0,60 V, buah
melon sebesar 0,59 V dan buah bengkuang sebesar 0,50 V.

Kata kunci : sel Galvani, jembatan garam, dan tegangan (voltase).

II. PENDAHULUAN
Reaksi elektrokimia dapat dibagi dalam dua kelas; yang menghasilkan
arus listrik (proses yang terjadi dalam baterai) dan yang dihasilkan oleh arus
listrik elektrolisis. Tipe pertama reaksi bersifat sertamerta, dan energi bebas
sistem kimianya berkurang; sistem itu dapat melakukan kerja, misalnya
menjalankan motor. Tipe kedua harus dipaksa agar terjadi (oleh kerja yang
dilakukan terhadap sistem kimia), dan energi bebas sistem kimia bertambah.
Sel volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang
memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang
teroksidasi ke zat kimia yang direduksi (Keenan, 1979 :29). Suatu sel galvanik
adalah sel dimana reaksi kimia muncul secara spontan, melepaskan energi
listrik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Gaya gerak listrik
(ggl) diukur dalam satuan volt dan disebut sebagai voltase atau potensial dari
sel tersebut. Satu volt adalah ggl yang diperlukan untuk memberikan satu
joule (J) energi pada sebuah muatan listrik sebesar satu colulomb (C) (R.A.
Day, 2001: 248).
Hubungan listrik antara dua setengah-sel harus dilakukan dengan cara
tertentu. Kedua elektrode logam dan larutannya harus berhubungan, dengan
demikian lingkar arus yang sinambung terbentuk dan merupakan jalanagar
partikel bermuatan mengalir. Secara sederhana elektrode saling dihubungkan
dengan kawat logam yang memungkinkan aliran elektron (Petrucci, 1987: 9).
Para ahli kimia menyebut sisi berlangsungnya oksidasi dalam sel elektrokimia
sebagai anoda dan sisi berlangsungnya reduksi sebagai katoda (Oxtoby, 2001:
378).
Sel terdiri dari dua setengah-sel yang elektrodanya dihubungkan
dengan kawat dan larutannya dengan jembatan garam (ujung jembatan garam
disumbat dengan bahan berpori yang memungkinkan ioan bermigrasi, tetapi
mencegah aliran cairan dalam jumlah besar). Potensiometer mengukur
perbedaan potensial antara dua elektroda (Petrucci, 1987: 9).
Aliran listrik anatara dua larutan harus berbentuk migrasi ion. Hal ini
hanya dpat dilakukan melalui larutan lain yang menjembatani kedua
setengah-sel dan tak dapat dengan kawat biasa : hubungan ini disebut
jembatan garam (salt bridge) (Petrucci, 1987: 10).

III. ALAT, BAHAN DAN LANGKAH KERJA
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah multimeter, kabel penghubung, tabung U,
gelas ukur 10mL, pipet tetes, aqua gelas, stopwatch dan amplas. Bahan yang
digunakan adalah larutan FeSO
4
1M, larutan CuSO
4
1M, elektroda Fe dan Cu,
agar-agar, KCl, buah mangga, buah melon dan buah bengkoang.

Langkah Kerja
Larutkan agar-agar kedalam air panas, lalu tambahkan KCl secukupnya.
Setelah itu, masukkan agar-agar kedalam tabung U, kemudian diamkan
sampai mengeras. Siapkan elektroda yang sudah dibersihkan menggunakan
amplas dan buah yang dipotong menyerupai huruf U. Setelah itu masukkan
larutan CuSO
4
1M dan larutan FeSO
4
1M sebanyak 20mL kedalam gelas yang
berbeda. Rangkai alat percobaan dengan menggunakan kabel penghubung
yang dihubungkan pada multimeter dan elektroda. Elektroda Cu dimasukkan
kedalam larutan CuSO
4
1M sedangkan elektroda Fe dimasukkan kedalam
larutan FeSO
4
1M. Letakkan jembatan garam yang terbuat dari agar-agar pada
kedua larutan. Catat voltase yang dihasilkan selama 2 menit dengan
menggunakan stopwatch. Lakukan langkah diatas dengan menggunakan
jembatan garam yang terbuat dari buah-buahan.


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
No. Jembatan Garam Waktu Voltase yang dihasilkan
1 Agar-agar 120 s 0,6 V
2 Buah mangga 120 s 0,61 V
3 Buah melon 120 s 0,59 V
4 Buah bengkuang 120 s 0,50 V

Persamaan Reaksi
Katoda : Cu
2+
(aq)
+ 2e
-
Cu
(s)

Anoda : Fe(s) Fe
2+
(aq)
+ 2e
-

Fe(s) + Cu
2+
(aq)
Fe
2+
(aq)
+ Cu
(s)


Pembahasan
Pada praktikum ini, praktikan melakukan percobaan tentang sel galvani
yang menggunakan 2 jenis jembatan garam yaitu jembatan garam yang terbuat
dari agar-agar dan jembatan garam yang terbuat dari buah-buahan. Elektorda
yang digunakan yaitu elektroda Fe dan Cu.
Pertama, praktikan membenamkan elektroda Fe kedalam larutan FeSO
4

dan membenamkan elktroda Cu kedalam larutan CuSO
4
. Kedua larutan
tersebut dihubungkan menggunakan jembatan garam sehingga memungkinkan
difusi ion-ion tetapi mencegah aliran cairan dalam jumlah besar. Elektorda Fe
mengalami oksidasi sedangkan elektroda Cu mengalami reduksi. Hal ini
diketahui berdasarkan tabel E
0
sel
standar dalam Chang, 2005.
Elektron mengalir dari elektroda Fe melalui kabel penghubung dengan
membentuk ion-ion Fe
2+
, lalu memasuki larutan dan berdifusi menjauhi
elektroda Fe. Persamaan reaksinya adalah Fe(s) Fe
2+
(aq)
+ 2e
-
. Elektron
yang dilepaskan oleh elektroda Fe menyebabkan elektroda-elektroda pada
ujung lain berkumpul pada permukaan elektroda Cu. Elektron-elektron ini
beraksi dengan ion tembaga untuk membentuk ataom tembaga yang melekat
pada elektroda itu sebagai suatu sepuhan Cu. Persamaan reaksinya adalah
Cu
2+
(aq)
+ 2e
-
Cu
(s)
.
Ion SO
4
2-
yang ditinggalkan oleh ion Cu pada larutan CuSO
4
akan
berdifusi menjauhi elektroda Cu. Dari jembatan garam yang terbuat dari agar-
agar yang dicampur dengan KCl, ion K
+
akan berdifusi keluar menuju
tembaga. Mekanisme yang sama terjadi juga pada jembatan garam dari buah-
buahan.
Bedasarkan hasil percobaan, jembatan garam yang terbuat dari buah
mangga dapat menghasilkan voltase yang lebih tinggi dibandingkan jembatan
garam yang terbuat dari agar-agar, melon dan bengkuang. Sedangkan
jembatan garam yang terbuat dari buah bengkuang menghasilkan voltase yang
lebih rendah.
Dilihat dari alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, pada kabel
penghubung yang rentan putus dari elektroda dapat mempengaruhi data
percobaan pada praktikum ini.




V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Sel galvani mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat
melakukan kerja.
2. Buah mangga merupakan jembatan garam yang lebih baik dibandingkan
jembatan garam dari agar-agar dan buah-buahan lainnya didalam
praktikum.
3. Buah mangga menghasilkan voltase tertinggi yaitu 0,61 Volt dan buah
bengkuang menghasilkan voltase terendah yaitu 0,50 Volt.
4. Fungsi jembatan garam yaitu sebagai suatu medium penghantar agar
kation dan anion dapat bergerak dari satu kumparmeten elektroda ke
elektroda lainnya.
5. Elektroda Fe bertindak sebagai anoda karena mengalami oksidasi dan
elektroda Cu bertindak sebagai katoda karena mengalami reduksi.

VI. DAFTAR PUSTAKA
Jr, R.A. Day. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Keenan, Charles W, dkk. 1979. Kimia untuk Universitas Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Oxtoby, David W, dkk. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.

You might also like