You are on page 1of 4

ONDANSETRON

rumus bangun ondansetron


Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja
dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada
reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna.
Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika
terdapat toksin dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf
vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian terjadi mual dan
muntah.
Ondansetron dibandingkan dengan obat anti mual dan muntah yang lain adalah:
sangat efektif mengatasi mual dan muntah yang hebat. Relatif lebih aman karena tidak
menimbulkan reaksi ekstrapyramidal, aman digunakan untuk anak dan kasus hyperemesis
gravidarum pada ibu hamil dengan mempercepat pengosongan lambung
Efek samping Ondansetron yang relatif sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing
dan susah buang air besar. Tetapi terkadang efek samping ini hilang dengan sendirinya tanpa
perlu pengobatan khusus.
Jika obat anti mual dan muntah yang lain tidak dapat mengatasi mual dan muntah,
maka Ondansetron adalah obat yang paling tepat untuk mengatasi derita akibat mual dan
muntah.
Ondansetron dalam bentuk sediaan injeksi 4mg/2 ml dan 8 mg/4ml dikategorikan
sebagai produk baru Indofarma (INAF). Padahal jika kita bandingkan Ondansetron INAF
dengan produk lain dengan komposisi yang sama telah hadir di pasar farmasi sejak awal
tahun 2000-an, sehingga sebenarnya Ondansetron INAF bukan merupakan produk baru di
pasar farmasi. Ondansetron dengan sediaan tablet 4 mg dan 8 mg.
Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3 yang poten dan selektif. Pemberian
obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus
halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal
lewat reseptor 5HT3. Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini. Aktifasi serabut
afferen vagal juga dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema, yang berlokasi
di dasar ventrikel keempat.dan ini juga dapat merangsang emesis/muntah melalui mekanisme
sentral. Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi
oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini mungkin disebabkan oleh antagonisme reseptor
5HT3 pada neuron yang berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi. Pada
percobaan psikomotor, Ondansetron tidak mengganggu tampilan dan juga tidak
menyebabkan sedasi. Ondansetron tidak mengganggu konsentrasi prolaktin dalam plasma.
Adapun nama dagang Ondansentron yang ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal,
Entron, Frazon, Invomit, Lametic, Narfoz, Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran,
Vometraz, Vometron, Zantron, Zofran
Indikasi Ondansenteron adalah :
Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan
radioterapi sitotoksik.
Pencegahan mual dan muntah pasca operasi.
Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain.
Kontraindikasi
Narfoz jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap
Ondansetron.
Efek samping
Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat
pada kepala dan epigastrium.
Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah
peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.
Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan
konstipasi pada beberapa penderita.
Ada beberapa laporan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.
Kehamilan. Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik. Belum ada
percobaan yang dilakukan pada manusia. Sama seperti obat-obat lainnya, sebaiknya
Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, kecuali bila
manfaat yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.
Wanita menyusui. Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada
ASI. Oleh karena itu, ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui.
Ondansetron dapat menimbulkan gangguan irama jantung Obat ondansetron, salah satu
antiemetik pada kemoterapi, terbukti memiliki risiko untuk gangguan irama jantung. FDA
melaporkan bahwa pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ondansetron harus lebih hati-
hati dan perlu dilakukan monitoring dengan memantau gambaran EKG. Kondisi-kondisi yang
disarankan lebih hati-hati dalam menggunakan ondansetron antara lain pasien dengan bakat
gangguan irama jantung yaitu pasien dengan kongenital long QT syndrome, gangguan
mineral misalnya hipokalemia, hipomagnesia, gagal jantung, bradikardia dan penggunanaan
bersama obat-obatan yang mengakibatkan pemanjangan interval QT.
Kemasan
Ondansetron : Narfoz 4 mg tablet, dus,2 strip @ 6 tablet.
Ondansetron : Narfoz 8 mg tablet, dus,1 strip @ 12 tablet.
Ondansetron :Narfoz sirup, 5 mg/5 ml, 1 botol @ 60 ml.
Ondansetron : Narfoz 4 mg injeksi, dus, 5 ampul @ 2 ml.
Simpan pada suhu di bawah 25C di tempat kering, terlindung dari cahaya, dan jauhkan
dari jangkauan anak-anak.

You might also like