You are on page 1of 17

CASING

Casing dipasang setelah sumur di bor seperti kedalaman tertentu. Casing terbuat dari pipa besi yang
kokoh dan kuat.

Ukuran dan jumlah casing yang dipasang tergantung :
1. Daerah yang bersangkutan
2. Kedalaman sumur
3. Karakteristik formasi
Casing string adalah panjang total casing dengan diameter yang konstan.
Section casing string adalah satu panjang casing yang kontinyu dengan grade dan ketebalan dinding
yang uniform serta type joint (penyambung) yang sama.
Perencanaan casing harus dapat menahan tekanan dan gaya yang bekerja pada rangkaian casing
supaya rangkaian casing tidak rusak.
Fungsi casing
1. Mencegah gugurnya lubang bor
2. Mencegah kontaminasi air tawar oleh lumpur pada lapisan pasir di dekat permukaan
3. Mencegah hubungan hubungan antara formasi di belakang formasi
4. Mengontrol tekanan
5. Sebagai fondasi BOP
6. Tempat untuk meletakkan dan tempat pegangan alat alat produksi
7. Media untuk memproduksikan minyak/gas ke permukaan
Macam atau jenis casing
1. Stove pipe : dipakai untuk offshore drill
2. Conductor casing : adalah casing dengan diameter terbesar dan berfungsi utk menutup formasi air
tawar. Casing ini disemen sampai permukaan
3. Surface casing : berfungsi untuk menutup zone yg bertekanan tinggi
4. Intermediate casing : dipakai bila terdapat beberapa formasi yang bertekanan tinggi, weak zone
dan mudah runtuh
5. Production casing : dipakai untuk lapisan produktip sampai ke surface dan disemen sampai
kepermukaan atau bertahap.

SPESIFIKASI CASING
Didasarkan kepada : - diameter luar ( OD )
- grade
- nominal weight atau pounder
- type joint / thread / sambungan / ulir
- range panjang
Penyebutan casing sbb : 7 in, J-55, 23 #/ft, LTC, R2
GRADE CASING
Ada 2 standart yaitu standart API dan non API.
Ditentukan berdasarkan yield strength minimum dari bahan casing. Jadi perbedaan grade casing
dapat dilihat dari yield strengthnya.
Yield strength adalah besarnya tensile stress yang diperlukan untuk menghasilkan total perpanjangan
sebesar 0.5% dari panjang keseluruhan.









Tabel : Jenis grade casing dan yield strength API
Casing non API yaitu S-80, S-90 dan S-105 serta MN-80 ( khusus utk H2S service).
PANJANG CASING
API membagi dalam 3 range yaitu :
1. R1 : 16 - 25 ft
2. R2 : 25 - 34 ft
3. R3 : > 34 ft






Tabel : Range panjang casing

DIMENSI CASING
Di desain oleh OD dan tebal dinding ( nominal weight )











Tabel : Dimensi casing

Panjang casing bila disambung dengan coupling adalah dihitung dari ujung casing yang sudah
dilepas dari sambungannya sampai ujung lain pada bagian luar dari coupling.
Akibatnya maka panjang rangkaian casing akan lebih pendek dibanding dengan jumlah casing yang
berdiri sendiri.
Hal ini disebabkan adanya "make up loss" (susunan yang tidak dihitung) yang mengikat ujung casing
diabaikan










Gambar : Make up loss per joint dari casing

Dimana : L : Panjang casing dengan coupling yang terikat , ft
Lc : Panjang coupling , in
J : Jarak dari ujung casing sampai bagian tengah dari coupling , in
Lj : make up losee , in
Lp : Panjang casing tanpa coupling , ft
CASING THREAD AND COUPLING
Untuk menyambung casing dipakai ulir / thread sambungan dimana kekuatan ulir sambungan
tergantung pada mekanisme penyekatan yaitu yang disebut " threaded and couple" dan "
metal to metal seal "
Threaded and coupled , yaitu sambungan yang didapat dari hubungan antara sayap ulir
pada casing dan coupling yang saling membentuk ikatan. Ada 4 type sesuai bentuk ulirnya yaitu :
1. 8 round thread-short coupling ( 8 ST&C )
Sambungan (coupling) relatif pendek dibanding yg lain,mempunyai 8 ulir tiap inch,membentuk
sudut 30
0
diukur dari garis sumbu yang melalui puncak gigi ulir dan digunakan untuk menyambung
rangkaian casing dengan beban rendah sehingga dipasang pada rangkaian casing di bawah.
2. 8 round thread-long coupling ( 8 LT&C )
Sambungan (coupling) relatif panjang dibanding yg lain, mempunyai 8 ulir tiap inch,membentuk
sudut 30
0
diukur dari garis sumbu yang melalui puncak gigi ulir dan digunakan untuk menyambung
rangkaian casing dengan beban yang lebih berat sehingga dipasang pada rangkaian casing di atas.
3. Buttress thread coupling ( BT & C )
Coupling amat panjang & ulir hampir peregi shg mempunyai ikatan yang lebih besar, 5 ulir tiap inch.
Utk casing dg OD > 13 3/8" maka ujung ulir memp. ukuran 1 inch per ft pjg csg dan bila< 13
3/8"maka ujungnya berukuran "per ft pjg csg.

4. Pittsburg 8 ACME
hampir sama dg type a dan b hanya bentuk ulir membulat dan membentuk sudut 12.5
0
, 8 ulir tiap
inch
Proses penyambungan dengan coupling yang dibagi menjadi LT &C dan ST&C di mana LT&C
mempunyai tension sstrength 30% lebih besar dari ST&C.
METAL TO METAL SEAL
Disebut juga penyambungan secara integral joint yaitu
penyambungan pada 2 ujung pipa dengan menggunakan sistim ulir di mana ulir bagian luar disebut
"pin" dan di ujung yang lain mempunyai ulir di bagian dalam yang disebut "box". Ulir pada pin dan box
ini akan menyatu membentuk ikatan yang kuat dan disebut ikatan "metal to metal seal".
- Hydrill casing thread : ikatan ini tidak menggunakan coupling ( secara pin dan box ) dengan bentuk
ulir hampir bulat di mana 1 sisi membentuk sudut 3
0
dari garis sumbu dan sisi yang lain 10
0
.
- API Extreme Line Casing : Penyambungan secara pin dan box dengan bagian sambungan
mempunyai ukuran yang relatif tebal dibanding tebal body pipa nya sehingga rangkaian casing
dengan sambungan ini akan diletakkan pada bagian bawah

BERAT CASING
Ada 3 terminologi berat yaitu "plain and weight", "average weight" dan " nominal weight"
Plain-end weigth adalah berat casing tanpa Extreme Line Casing : Penyambungan secara pin dan box
dengan bagian sambungan mempunyai ukuran yang relatif tebal dibanding tebal body pipa nya
sehingga rangkaian casing dengan sambungan ini akan diletakkan pada bagian bawah
ulir dan coupling.. Ini mudah dihitung dengan melakukan asumsi bahwa casing dianggap merupakan satu
bentuk pipa yang mempunyai ketebalan dinding uniform. Karena itu plain-end weigth dapat ditentukan sebagai
berikut :
Diameter rata - rata = 0,5 de + ( de 2 t )
= de - t , in
Keliling rata rata = x ( de - t ) , in
Luas potongan melintang ( A )
( A ) = + ( de - t ) , in
2

Sehingga Volume L ft casing : V = 12 + ( de - t ) , in
3

Dengan mengambil density baja : 0,2833 lb / cu in , maka plaind-end weight adalah :
Wp = 0,28333 x 12 t ( de t )
= 10,68 t ( de - t )
Dimana : de : diameter luar casing , in
t : tebal dinding casing , in
de 2t : diameter dalam casing , in
Average weigth adalah berat rata rata casing dengan ulir dan coupling dan diberi symbol Wtc .
Besarnya Wtc adalah :
Wtc = ( Lp Wp - 2 Wt + Wc )
L
dimana : Lp : panjang casing tanpa coupling , ft
= L - ( Lc + 2 J )
24
L : panjang casing dengan casing yang terikat , ft
Dari persamaan diatas terlihat bahwa berat casing yang dihitung akan mempunyai harga yang berbeda untuk
range panjang yang berbeda . untuk itu API telah membuat table Wtc ( Average weight ) yang didasarkan pada
panjang pipa 20 ft .
Nominal weight , hanyalah merupakan satu istilah berat saja . di pakainya istilah ini karena tidak dimaksudkan
untuk menentukan berat rata ratanya secara tapat , nmun hanya merupakan pendekatan
PERENCANAAN PEMASANGAN CASING
Untuk sumur sumur yang bertekanan normal , perencanaan pemasangan casing meliputi :
1. Conductor casing
2. Surface casing
3. Production casing
4. Production tubing
Untuk production casing , ini di pasang setelah surface casing disemen , dimana pemboran dilanjutkan tanpa
membutuhkan casing yang agak panjang apabila berat lumpur normal dapat di gunakan ( berkisar 12 13 ppg )
Sumur sumur dikomlesi pada interval , diamana terdapat production casing. Production casing ini
ukuran dari 2 3/8 inch sampai 9 5/8 inch dan dapat di pasang di depan atau dilewatkan formasi produktif.
Casing ini disemen sampai pada ketinggian yang cukup di atas formasi produktif.

Untuk production tubing , dipasang untuk mengalirkan produksi dari lubang bor dan berfungsi
melindungi casing dari kerusakan akibat erosi atau korosi. Ukuran tubing tergantung pada rate produksi yang di
inginkan.
Untuk sumur sumur yang bertekanan abnormal
Susunan casing yang dipasang adalah :
1. Conductor casing
2. Surface casing
3. Protective casing
4. Liner
5. Production casing
6. Production tubing















Gambar Penempatan pemasangan casing


1. Protective casing dipasang apabila dijumpai tekanan abnormal dan dipakai berat lumpur
yang terlalu besar untuk mengontrolnya sehingga casing ini dapat untuk mencegah hilangnya
lumpur tadi bila menembus lapisan di bawahnya . Panjang casing ini anatara 7000 - 15000 ft
dengan diameter 7 11
3
/
16 .
Semakin besar casing akan mempermudah laju pemboran dan
memotong biaya pemboran tetapi kebalikannya semakin besar casing , akan lebih mahal
sehingga diperlukan keseimbangan secara ekonomis. Umumnya yang disemen hanya bagian
terbawah setinggi 1000 ft dan selebihnya akan menggantung pada surface casing . Tingginya
kolom semen kadang kadang digunakan untuk mengatasi bucling.
2 Liners
Seringkali gradient tekanan abnormal bertambah cukup besar pada kedalaman di mana tekanan
rekah dari zona terendah yang bertekanan abnormal akan dilewati dan karna itu harus ditutup
untuk mencegah loss of circulation . Untuk itu protective casing dilengkapi dengan liner dan
liner ini disemen sampai panjang yang dimungkinkan . Ukuran umum yane dipakai adalah 7 dan
5 inch .

3 Production Casing
Seringkali untuk sumur sumur pengembangan , protective casing dikembangkan melalui
formasi produktif dengan linier dan kombinasi protective / linier ini akan berlaku sebagai
production string.pada waktu dijumpai tekanan abnormal yang terlalau tinggi , dibutuhkan
production casing yang berdiameter kecil untuk mengontrol tekanan tinggi terserbut . ukuran
yang di pakai berkisar dari 4
1
/
2
inch 5
1
/
2
inch .

4 Tubing
Pemakaian hampir sama dengan untuk sumur sumur bertekanan normal kecuali pada rating
tekanannya , perbedaan yang terbesar dalah semakin besarnya tekanan yang harus ditahan





BEBAN YANG BEKERJA PADA CASING
1.Tension Load
2. External Pressure
3. Internal Pressure
4. Biaxial Stress
1. TENSION LOAD
Tension load ( gaya tarikan) adalah beban yg diderita oleh casing akibat berat casing yang
menggantung di dlm lubang sumur. Tension load terbesar diderita casing teratas sehingga makin
panjang casing maka tension load yang diderita casing teratas makin besar. Bagian dari casing yang
paling menderita adalah pada joint atau ulirnya yaitu pada joint casing yang paling tipis, karena itu
tension load disebut juga jont l oad
Joint Load = > JL = L x BN
di mana : JL = Joint Load, lbs
L = panjang casing, ft
BN = berat nominal , lb/ft
Kekuatan casing untuk menahan joint load disebut joint strength dan tergantung :
1. OD
2. Berat nominal
3. Jenis sambungan / thread
4. Grade

2. EXTERNAL PRESSURE
External press adalah tekanan dari luar yang diderita oleh casing . Asumsi yang dipakai :
- external press adalah tek. Hidrostatik dibelakang casing
- kondisi terburuk adalah di saat casing kosong atau tekanan di dalam casing = nol
Sebagai akibatnya maka external press terbesar yang diderita casing adalah bagian terbawah.
External pressure = tek. Hidrostatik = 0.052 x MW x TVD, psi
Di mana : MW = berat jenis lumpur, ppg
TVD = kedalaman vertikal, ft
Apabila external pressure lebih besar dari kekuatan casing yg menahan maka casing akan collaps
( kempot) atau tertekuk kedalam.
Kekuatan casing untuk menahan external press supaya tidak collaps secara permanent maupun tidak
permanent disebut Collaps Resistant
Elastic failure adalah kerusakan casing secara tidak permanent sebagai akibat external press yg
bekerja pada casing tsb. Elastic failure ini tidak berhubungan dengan deformasi permanent.
Plastic failure adalah kerusakan casing secara permanent sebagai akibat external press yg bekerja
pada casing tsb. Plastic failure ini berhubungan dengan deformasi permanent.

Collaps Resistant dapat ditentukan berdasarkan :
1. Perbandingan OD dengan ketebalan
2. Komposisi material pembuat casing
3. Tegangan yg searah dengan poros ( axial tension )
Collaps Resistant berbanding lurus dg yield strength besi sehingga semakin besar yield strength
maka Collaps Resistant akan naik juga.















LAMPIRAN
Gambar Profil sumur























Gambar Profile sumur





Gambar BOP












GAMBAR BAGIAN BAGIAN DARI BOP





















Tabel Casing setting depth











DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&
docid=Z8Yw9GwB4IXatM&tbnid=sKzXLBI3P_tLTM:&ved=0CAQQjB0&url=http%3A%2F%
2Fborminyak.blogspot.com%2F2014%2F04%2Fdrill-pipe-pipa-bor.html&ei=Bm-
JU_bXPJGPuATLm4GwBg&psig=AFQjCNEF3do0Rz6-qQnPttwrdwRK-
T03Ag&ust=1401602002738739
PPT . Casing Design untuk bor
Universitas Indonesia Optimasi desain casing..., Muhammad Anugrah, FT UI, 2008

You might also like