You are on page 1of 38

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah ibu melahirkan, maka ibu memasuki masa nifas atau yang biasa
disebut puerperium. Masa nifas (puerpurium) adalah masa dari kelahiran plasenta
dan selaput janin hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak
hamil (Varney, 200 ! "#$). %eriode ini berlangsung kira&kira ' minggu. (kan
tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan
dalam waktu ) bulan (%rawirohardjo, 2002 ! 2)).
%eriode pas*apersalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan
keluarganya se*ara fisiologis, emosional dan sosial. +emungkinan timbul
masalah dan penyulit selama masa nifas. ,iperkirakan bahwa '0- diakibatkan
kehamilan setelah persalinan dan setelah persalinan dan #0- kematian masa nifas
terjadi dalam 2. jam pertama (%rawirohardjo, 200/ ! /22).
0ntuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas
sangat perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi
upaya pen*egahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang
mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian (S1, *ara menjarangkan
kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu (%rawirohardjo, 200"!)#').
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. %erubahan
yang terjadi pada masa nifas tidak hanya terjadi se*ara fisik saja, melainkan juga
psikologis atau kejiwaan. 2anita dalam masa nifas dapat sangat rentan terhadap
stres fisiologis yang dapat menjadi patologis. %eran bidan adalah mengamati dan
memantau perubahan dini serta mampu membedakan antara perubahan normal
dan abnormal (3oad, 200'! )0.).
4leh karena itu, pelayanan5asuhan kebidanan merupakan *ara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui
se*ara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi yang sehat.
/
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami perubahan&perubahan yang terjadi
pada masa nifas, serta mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas
fisiologis dengan menggunakan pola pikir asuhan kebidanan Varney serta
mendokumentasikannya dalam format S4(%
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu!
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif
b. Menganalisa data untuk menentukan diagnosa pada ibu nifas
*. Meren*anakan asuhan kebidanan yang menyeluruh berdasarkan
kebutuhan ibu nifas
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan ren*ana yang telah
disusun
e. Melakukan e6aluasi terhadap asuhan yang telah diberikan
f. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan
1.3 Pelaksanaan
(suhan kebidanan ini disusun berdasar pada praktik klinik yang dilakukan
di 7uang Shofa 11 7S0 8aji Surabaya pada tanggal )/ ,esember 20// 9 /)
:anuari 20/2.
1.4 !stemat!ka Penul!san
8alaman :udul
;embar %engesahan
+ata %engantar
,aftar 1si
<(< 1 %endahuluan
;atar <elakang
2
=ujuan
%elaksanaan
Sistematika %enulisan
<(< 11 =injauan %ustaka
<(< 111 =injauan +asus
<(< 1V %embahasan
<(< V %enutup
,aftar %ustaka
;ampiran
)
BAB II
TIN"AUAN PUTAKA
2.1 Pengert!an N!#as
a. %eriode pas*apartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin
hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil
(Varney, 200 ! "#$).
b. Masa puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk kembalinya organ
genetalia menuju bentuk semula (2illiams ! /")/)
*. Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat&alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas
yaitu '&$ minggu. (Mu*htar, /""$!//#)
d. Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran pla*enta dan
berakhir ketika alat&alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. (%rawirohardjo, 2002!/22)
e. Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudahnya persalinan terhitung
dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat&alat kandungan.
(,epkes 71, 200.!/')
f. Masa nifas adalah waktu yang diperlukan agar organ genetalia interna ibu
kembali menjadi normal se*ara anatomis dan fungsional, berlangsung
selama '&$ minggu (Manuaba!)'$)
g. Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira&
kira ' minggu. (+apita Selekta :ilid 1, 200/!)/')
2.2 Pat$#!s!$l$g! N!#as
2.3 Peru%ahan &an A&a'tas! (!s!$l$g!s 'a&a )asa N!#as
2.2.1 In*$lus! Alat+Alat Kan&ungan
=ransisi uterus, ser6iks dan 6agina dari status hamil ke tidak hamil
disebut in6olusi (;inda, 200 ! ))"). Segera setelah lahir uterus > "00&/000
gram, =?0 > //&/2 *m diatas symphisis (8owie, /""#). 1n6olusi
.
berlangsung *epat, > #0- dari massa total jaringan lenyap dlm / minggu
(ke*epatan in6olusi / *m5hari). =erjadi perubahan yang *epat dan men*olok
dlm kandungan kolagen dan elastin (Stone @ ?ranAblau, /""#), sementara
air dan protein lenyap. 1n6olusi terjadi akibat hilangnya hormon plasenta
yang dibebaskan dari sel miometrium, sel endotel pembuluh darah, dan
makrofag. 4rganel sitoplasma mengalami autodigesti, sedangkan sitoplasma
intrasel dan kolagen ekstrasel berkurang. 2anita masa nifas berada dlm
status keseimbangan nitrogen yang negatif karena penguraian protein dari
sel miometrium menyebabkan pembebasan asam amino kedalam sirkulasi
kemudian ke urine.
Sebab&sebab in6olusi uterus adalah sebagai berikut!
(utolysis
8an*urnya sel&sel yang bertambah akibat hiperplasi saat hamil
+ontraksi otot
,isebabkan oleh hormone pituitrin yang lebih aktif. +ontraksi ini
membuat otot polos berkontraksi dan karena uterus terdiri dari otot
polos, maka uterus ikut berkontraksi
7egenerasi epitel
Bpitel tumbuh pada bekas tempat perlekatan plasenta dari samping,
sekitar lapisan uterus serta keatas dari bawah tempat perlekatan
plasenta. %ertumbuhan endometrium ini membuat pembuluh darah yang
mengalami pembekuan rapuh sehingga meluruh dan membentuk
lokhea. %roses ini memakan waktu ' minggu.
Segera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan, konstriksi 6askuler
dan trombosis menurunkan tempat plasenta ke suatu area yang meninggi
dan bernodul tidak teratur. =empat pla*enta merupakan tempat dengan
permukaan besar, tidak rata dan kira& kira sebesar telapak tangan. %ada
permulaan nifas pla*enta mengandung pembuluh darah besar yang
#
tersumbat oleh trombus. <iasanya luka yang demikian sembuh dengan
menjadi parut. =etapi luka bekas pla*enta tidak meninggalkan parut. 8al ini
disebabkan karena luka dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan
endometrium baru ditambah permukaan luka.
%erubahan normal yang terjadi pada uterus!
1n6olusi =inggi ?undus 0teri <erat uterus
<ayi lahir
%lasenta lahir
/ minggu
2 minggu
' minggu
$ minggu
Setinggi pusat
2 jari bawah pusat
pertengahan pusat simpisis
tidak teraba diatas simpisis
bertambah ke*il
sebesar normal
/000 gram
#0 gram
#00 gram
)#0 gram
#0 gram
)0 gram
After pain adalah Cyeri ikutan5susulan5 mules&mules sesudah partus akibat
kontraksi uterus. +adang&kadang sangat mengganggu selama 2&) hari post partum
(2iknjosastro,2002).(fter pain berkaitan dengan laktasi, terutama pada wanita
multipara yang sering mengeluh peningkatan pengeluaran *airan per6agina ketika
menyusui (3oad,200'). %erasaan sakit itu pun timbul bila masih terdapat sisa&sisa
selaput ketuban, sisa plasenta, atau gumpalan darah dalam ka6um uteri.
(2iknjosastro, 2002)
2.2.2 Kerusakan &an Per%a!kan "ar!ngan Lunak
=ingkatan la*erasi berdasarkan luasnya robekan adalah sebagai berikut!
Superfisial
;e*et kulit epidermis terpisah akibat tekanan peregangan
Derajat satu
7obekan kulit dan jaringan superfisial dibawahnya (tidak termasuk otot).
=api *enderung menyebabkan jaringan parut
Derajat dua
7obekan menyebabkan kerusakan otot perineum
Derajat tiga
'
4tot sfingter anus terkena
Derajat empat
7obekan sangat luas, sfingter anus dapat terputus (mukosa rektum)
,i dalam hea*ting ada dua prinsip yaitu!
a. Homeostasis
memastikan bahwa setiap titik perdarahan aktif diikat untuk mengurangi
perdarahan (men*egah hematom).
b. Alignment
menyatukan jaringan sehingga proses penyembuhan optimal dan luka
mendekati keadaan sebelum robekan.
%roses penyembuhan luka yaitu!
1. ,es'$n Pera&angan
mengisolasi jaringan yang rusak, mengurangi penyebaran. Sel darah putih
menelan semua bakteri yang masuk dan menguraikan semua jaringan nekrotik.
2. (ase )!grat$r!k
infiltrasi luka oleh sel mesenkim D fibroblas D krusta diatas luka D
pembuluh darah tumbuh D pertumbuhan jaringan baru (granulasi)
3. (ase Pr$l!#erat!#
sel eptel tumbuh dibawah krusta. ?ase ini berakhir dengan pematangan sel baru
dan terlepasnya krusta
=ahapan %enyembuhan ;uka sebagai berikut!
8ari 0&)
bekuan darah terbentuk
terjadi respon peradangan akut, edema lokal
/ minggu
+rusta mengering, mengeras, terlepas
;uka berkontraksi
=erjadi akti6itas mitosis di sel epidermis bermigrasi diatas jaringan
yang hidup

=erbentuk kapiler darah baru yang membawa nutrien


:aringan ikat baru
' bulan
,epresi permukaan mungkin masih tampak di bekas luka
Bpitelisasi tuntas
:aringan ikat mengalami reorganisasi, pembuluh darah berkurang
dan jaringan menjadi lebih kuat
2.2.3 L$-hea
;o*hea adalah *airan yang keluar dari 6agina pada masa nifas yang terdiri
dari darah yang terkumpul di dalam saluran reproduksi dan produk autolitik
desidua yang nekrotik dari tempat perlekatan plasenta. <ersifat basa dan
men*egah infeksi asenden. ,alam keadaan normal, lokia berkurang5memudar
se*ara progresif baik dalam 6olume maupun warna.
)a-am+ma-am l$-hea.
L$-hea ,u%ra
<erwarna merah, berisi darah segar, sisa & sisa selaput ketuban, sel & sel
desidua, sisa & sisa amnion, lanugo, 6erniE *asiosa, dan mekonium. ;o*hea
rubra biasanya terjadi pada hari /&2 hari pas*a persalinan.
L$-hea angu!n$lenta
<erwarna merah kuning, berisi darah dan lendir. ;o*hea Sanguinolenta
biasanya terjadi pada )& hari pas*a peralinan.
L$-hea er$sa
<erwarna kuning, biasanya *airan sudah tidak berdarah lagi. ;o*hea Serosa
biasanya terjadi pada &/. hari pas*a peralinan mengandung laukosit, mukus,
sel epittel 6agina, desidua nekrotik, dan bakteri nonpatologis.
L$-hea Al%a
$
<erwarna putih, mengandung leukosit, selaput lendir ser6iks, dan serabut
jaringan yang mati. ;o*hea (lba biasanya terjadi setelah 2 minggu pas*a
peralinan.
L$-hea Purulenta
+eluarnya *airan seperti nanah, berbau busuk, dan telah terjadi infeksi.
L$-he$stas!s
;o*hia keluar se*ara tak lan*ar (Mo*htar, /""$! //'&//$).
2.2.4 Peru%ahan Pa&a er*!ks &an /ag!na
Muara ser6iks, yang berdilatasi /0 *m sewaktu melahirkan menutup se*ara
bertahap. 2 jari mungkin masih bisa dimasukkan ke dalam muara ser6iks pada
hari ke .&' pas*a partum, tetapi hanya tangkai kuret terke*il yang dapat
dimasukkan pada akhir minggu ke 2 (<obak, 200.! ."#). 2alaupun begitu
setelah in6olusi selesai ostium eksternum tidak serupa dengan keadaannya
sebelum hamil. %ada umumnya ostium eksternum lebih besar dan tetap ada retak&
retak dan robekan&robekan pada pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya.
%ada ser6iks terbentuk sel&sel otot baru hipersalifasi ini dan karena terakhir
retraksi dari ser6ik robekan ser6iks menjadi sembuh.Vagina yang sangat regang
waktu persalinan lambat laun men*apai ukuran&ukurannya yang normal pada
minggu ke&) pada masa nifas rugae mulai tampak kembali. Sisa himen tetap ada
(karunkula mirtiformis)
2.2.0 D!n&!ng Perut &an Per!t$n!um
,inding abdomen mungkin tetap lunak dan kendor selama beberapa
minggu.
%eregangan yang berlebihan, misalnya pada kehamilan multipel,
polihidramnion, dapat menyebabkan kelemahan otot yang menetap
Sendi dan ligamentum panggul yang melunak se*ara perlahan kembali ke
normal selama beberapa bulan
"
2.2.1 2t$t Dasar Panggul
+ekuatan otot dasar panggul dan pengendalian neuromuskulus terganggu
dan mengalami trauma mekanis yang lebih besar pada wanita yang
melahirkan per&6aginam (dalam minggu 1)
=onus dan kekuatan otot kembali normal dlm 2 bulan
Melemahnya otot sirkum6agina berkaitan dengan keadaan perineum,
episiotomi, lama kala 2 persalinan, berat bayi dan teknik pendorongan
;igamentum latum @ rotundum lbh kendor, pemulihannya lama
,asar panggul yang inefektif spt prolaps uterus, inkontinensia urine, dan
prolaps rektum meningkat seiring dg jumlah paritas
;atihan dasar panggul membantu memulihkan tonus otot dan fungsi dasar
panggul
,iastasis muskulus rektus
:ika tidak pulih, dinding abdomen disekitar garis tengah hanya dibentuk
oleh peritoneum, fasia tipis, lemak subkutan dan kulit.
Bfeknya! dukungan otot sangat berkurang pada kehamilan berikutnya, nyeri
punggung, dan kesulitan masuknya bagian terendah janin ke panggul pada
persalinan berikutnya.
<ebat abdomen tidak diperlukan karena tidak mampu mengembalikan
postur tubuh ibu
<ila abdomen luar biasa kendur atau menggantung, penggunaan korset
sering kali membantu
4lah raga untuk mengembalikan tonus dinding abdomen boleh dimulai
kapan saja setelah persalinan per6aginam dan segera setelah nyeri pada
perut berkurang pada S3
2.2.3 !stem )uskul$s-eletal
=erjadi penurunan tonus otot se*ara bertahap
+elahiran bayi sering menimbulkan trauma mus*ulo pubo*o*ygeal dan
sfingter mayor pubis.
/0
%ada 2. jam %% terjadi nyeri, lemah pada kaki ketegangan otot dan
penggunaan tenaga.
2.2.4 !stem Kar&!$*askuler
%enurunan 6olume darah sangat berkaitan dengan kehilangan darah
yang dialami selama melahirkan. Volume plasma awalnya menurun
sebesar /000 ml karena kehilangan darah dan diuresis. Setelah post
partum hari pertama, 6olume meningkat "00 ml sampai /200 ml
sebagai akibat perpindahan *airan ekstraselular ke dalam ruang
intra6as*ular. 1ni mengakibatkan hemodelusi yang menurunkan
hematokrit, hemoglobin dan protein plasma (2alsh, 200! ).))
Se*ara bertahap akan kembali normal *ardia* output 2&" hari akan
kembali seperti sebelum hamil.
Setelah satu minggu post partum 6olume darah akan kembali stabil.
2.2.5 !stem Perna#asan
Sensitifitas tubuh terhadap karbondioksida menurun (progesteron F)
sehingga tekanan parsial 342 kembali seperti keadaan prahamil.
%eningkatan jarak gerakan diafragma D 6entilasi lobu&lobus dapat
berlangsung penuh
Volume alun napas, ke*epatan pernapasan dapat kembali normal pada
/&) minggu
2.2.16 !stem Perkem!han
%erpindahan *airan ekstra6askular ke ruang intra6as*ular dalam beberapa
hari pertama setelah melahirkan mengakibatkan menetapnya peningkatan aliran
darah ginjal selama periode tersebut. %eningkatan aliran darah ke ginjal ini
dikaitkan dengan dieresis dan natriuresis yang mengeluarkan *airan dan natrium
yang tertahan selama trimester ketiga. %enurunan tiba&tiba oksitosin menyebabkan
//
dieresis karena oksitosin meningkatkan responsi, resorbsi bebas air (2alsh, 200!
)..).
=rauma persalinan (partus lama, persalinan tindakan, analgesia5anastetik,
tekanan presentasi janin) D Bdema, hyperemia kandung kemih D=onus otot
melemah D%eregangan berlebihan dan pengosongan inkomplet kand. +emih D
Meningkatkan risiko infeksi dan inkontinensia uri.
%arameter sistem ginjal (aliran plasma ginjal, laju filtrasi glomerulus,
kreatinin plasma) kembali normal pada minggu ke&'. Bkskresi 6itamin dan
mineral melalui urine normal pada minggu pertama setelah persalinan. +adar
hormon renin angiotensin menyesuaikan dengan hilangnya hormon pada janin.
+eseimbangan *airan dan elektrolit kembali normal dalam ) minggu. Volume
urine meningkat pada wanita masa nifas. %engaruh kehamilan mungkin menetap
beberapa bulan.
2.2.11 !stem Pen-ernaan &an De#ekas!
penurunan tonus sfingter esofagus bawah, peningkatan keasaman
lambung, penurunan motilitas lambung (nyeri, takut, narkose) menyebabkan
relaksasi abdomen, peningkatan distensi gas, konstipasi sesaat setelah melahirkan.
%enurunan aktifitas usus terutama setelah pembatasan asupan diet selama 2. jam
sampai )' jam sebelumnya dapat menghambat defekasi selama / atau 2 hari
pertama post partum (2alsh, 200! )..). ,efekasi biasa pada hari 2&) post
partum. 8emorhoid biasa pulih setelah persalinan. %ada hari ke&/0 fungsi usus
harus sudah kembali seperti normal.
2.2.12 Peru%ahan Berat Ba&an
%enurunan berat badan ibu dipengaruhi oleh!
%engeluaran produk konsepsi (janin, plasenta, *airan amnion, kehilangan
darah yang normal) rata&rata #&' kg
<erat biasanya menurun sejak hari ke . setelah persalinan karena diuresis
meningkat. %enurunannya men*apai 2&) kg pada minggu pertama
<erhubungan dengan peningkatan berat badan selama hamil
/2
:ika saat hamil perubahannya banyak maka penurunan berat badan pada saat
nifas juga besar
,alam beberapa bulan terus menurun, dipengaruhi gaya hidup selama dan
setelah kehamilan dari pada kehamilan itu sendiri
%enurunan berat badan *enderung lebih besar pada paritas rendah, berat
badan pra hamil yang lebih rendah, merokok, bekerja
+embali ke berat badan sebelum hamil pada ' bulan post partum
2.2.13 Kul!t
Strie gra6idarum menjadi lebih pu*at dalam beberapa bulan, tetapi hanya
memudar dan tidak menghilang
%erubahan pada kulit yang ditimbulkan oleh kehamilan se*ara spontan
berkurang atau memudar
2.2.14 Tan&a+Tan&a /!tal
a. uhu Ba&an
,alam 2. jam pertama setelah melahirkan, suhu tubuh mungkin
meningkat sedikit ()$
o
3) sebagai respon terhadap stres persalinan dan
dehidrasi
%eningkatan ini biasanya transien, peningkatan yang tetap mungkin
menandakan infeksi
%. Na&!
Cadi umumnya '0&$0 E5menit dan segera setelah partus dapat
terjadi takikardi. <ila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin
ada perdarahan berlebihan5penyakit jantung. %ada nifas umumnya denyut
nadi lebih labil dibanding suhu badan.
-. Tekanan &arah
=ekanan darah sedikit berubah atau menetap. 8ipotensi ortostatik
yang diindikasikan oleh rasa pusing dan seakan ingin pingsan segera
setelah berdiri, dapat timbul dalam .$ jam pertama. 8al ini merupakan
/)
akibat pembengkakan limpa yang terjadi setelah wanita melahirkan
(<obak, 200.! #0/).
&. Perna#asan
?ungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita selama jam
pertama pas*apartum (/'&2. kali permenit). Cafas pendek, *epat, atau
perubahan lain memerlukan e6aluasi adanya kondisi&kondisi seperti
kelebihan *airan, eksaserbasi asma dan embolus paru. (Varney, 200)
%erubahan tanda&tanda 6ital pada masa nifas!
%arameter Cormal (bnormal
=ekanan darah
Suhu tubuh
,enyut Cadi
G /.05"0 mm8g, mungkin bisa
naik dari tingkat tersebut disaat /&)
hari postpartum.
G )$
0
3.
'0&/00 E5menit.
H /.05"0 mm8g.
H )$
0
3.
H /00 E5menit.
2.2.10 Pa7u&ara
+onsentrasi hormone yang menstimulasi perkembangan payudara
selama wanita hamil (estrogen, progesterone, human *horioni*
gonadotropin) menurun dengan *epat setelah bayi lahir.
;obus kelenjar mammae sekitar /#&2# buah dan akan terus ber*abang
sehingga terdapat a*inus, sebagai tempat produksi (S1.
Setelah pla*enta lahir maka terdapat dua komponen dominan yang
dapat mengeluarkan (S1, yaitu isapan langsung bayi pada puting susu
dan hormone hipofisis posterior (prolaktin dan oksitosin).
2.2.11 T!&ur
Iangguan pola tidur, terutama segera setelah melahirkan
=iga hari pertama dapat mrpkn hari yang paling sulit bagi ibu akibat
penumpukan kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat krn
nyeri perineum.
/.
Cyeri perineum pas*a partus berkorelasi erat dg durasi kala 2 persalinan.
Buforia, rasa tdk nyaman di payudara, kandung kemih, perineum dan
gangguan bayi, semuanya dpt menyebabkan kesulitan tidur
%ola tidur kembali mendekati normal dalam 2 atau ) minggu stlh persalinan,
tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar
2.3 Peru%ahan Ps!k$l$g! )asa N!#as
1bu mengalami perubahan besar pada fisik dan fisiologis yang membuat
penyesuaian yang besar pada tubuh dan psikisnya
Mengalami stimulasi dan kegembiraan yang luar biasa
Menjalani proses eksplorasi dan asimilasi realitas bayinya
<ayi baru lahir dengan anak lainnya (sibling ri6alry)
7asa lelah merupakan hal umum dan normal, ibu harus mengembangkan
strategiuntuk mengatasi hal ini, misalnya tidur di siang hari
1bu harus se*ara independen merawat diri dan bayinya serta berinteraksi
se*ara penuh dengan anggota keluarga dan orang lain.
(nak memberi ibu rangsangan yang memi*u reaksi emosi dan respon
perilaku
<anyak wanita kehilangan libido selama beberapa bulan pertama setelah
persalinan
8al ini mungkin dipersulit oleh trauma pada saluran reproduksi selama
persalinan
Cafsu, ekspresi, dan kepuasan seks mungkin berkurang setelah melahirkan
(kti6itas seksual mungkin dipengaruhi oleh kelelahan, perubahan *itra
tubuh, penyesuaian dalam perkawinan, dispareunia, menyusui, tabu
tradisional, perdarahan atau rabas 6agina, kurangnya pelumasan, atau takut
membangunkan bayi
<erada di bawah tekanan untuk *epat menyerap pembelajaran yang
diperlukan tentang apa yang harus diketahuinya dan perawatan untuk
bayinya
/#
=anggung jawab yang besar sbg ibu
Shg ibu mengalami perubahan perilaku dan kadang kerepotan
Masa ini masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran
%ada saat yang sama, ibu baru mungkin frustasi karena merasa tidak
kompeten dan tidak mampu mengontrol situasi
Semua wanita mengalami ini, tetapi intensitas dan koping terbaik apa yang
dilakukan wanita tertentu thdp situasi ini tergantung tempat ia tinggal
2.4 Tan&a Baha7a N!#as
=anda bahaya pada ibu nifas adalah!
a. %erdarahan 6agina yang keluar biasa atau tiba&tiba bertambah banyak.
b. %engleuaran 6agina yang baunya menusuk.
*. 7asa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung.
d. Sakit kepala yang terus&menerus, nyeri ulu hati atau masalah
pengelihatan.
e. %embengkakan di wajah atau di tangan.
f. ,emam, muntah, rasa sakit waktu buang air ke*il.
g. %ayudara yang berubah menjadi merah, panas, atau terasa sakit.
h. +ehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
i. 7asa sakit, merah, lunak, atau pembengkakan di kaki.
j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau dirinya
sendiri.
l. Merasa sangat letih.
=anda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu!
a. =idak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum.
b. <ayi kejang.
*. <ayi lemah, bergerak hanya jika dipegang
d. Sesak napas ('0 E5menit atau lebih) atau nafas )0 kali per menit atau
kurang
e. <ayi merintih
f. %usar kemerahan sampai dinding perut.
/'
g. ,emam (suhu tubuh bayi lebih dari ),#J 3) atau tubuh teraba dingin
(suhu tubuh bayi kurang dari )',#J 3)
h. Mata bernanah banyak
i. <ayi diare, mata *ekung, tidak sadar, jika kulit perut di*ubit akan
kembali lambat.
j. +ulit bayi terlihat kuning. +uning pada bayi berbahaya jika mun*ul pada!
o 8ari pertama (kurang dari 2. jam) setelah lahir
o ,itemukan pada umur lebih dari /. hari
o +uning sampai ke telapak tangan atau kaki
2.0 Ke%utuhan Dasar I%u N!#as
2.0.1 Ist!rahat
Menganjurkan ibu untuk beristirahat *ukup untuk men*egah kelelahan
yang berlebihan.
Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah tangga biasa perlahan&
lahan.
Menyarankan ibu untuk tidur siang.
+urang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal!
/. Mengurangi jumlah (S1 yang diproduksi
2. Memperlambat proses in6olusi uterus dan memperbanyak perdarahan
). Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.
2.0.2 Pers$nal H!g!ene
Menganjurkan ibu menjaga kebersihan seluruh tubuh
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun
dan air
Menyarankan ibu untuk ganti pembalut minimal 2 kali sehari
Menyarankan ibu untuk men*u*i tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah genetalia.
/
Casehati ibu untuk membersihkan dari setiap kali <(< atau <(+.
:ika ibu mempunyai luka episiotomi5laserasi sarankan pada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah luka.
2.0.3 Nutr!s!
+onsumsi #00 kalori tiap hari
Makanan dengan diit seimbang untuk dapat protein, 6itamin dan mineral
yang *ukup.
Minum air putih > ) liter setiap hari
Minum pil penambah darah selama .0 hari pas*a persalinan.
2.0.4 Pera8atan Pa7u&ara
Menjaga payudara tetap bersih dan kering
Memakai bra yang menopang
<ila puting susu le*et, oleskan (S1 yang keluar pada sekitar puting susu tiap
kali selesai menyusui
<ila le*et berat istirahat 2. jam (S1 dikeluarkan dan diminimkan dengan
memakai sendok.
<ila payudara bengkak akibat bendungan (S1 kompres payudara dengan
kain basah dan hangat selama #&/0 menit.
2.0.0 Hu%ungan eksual
Se*ara fisik aman untuk berhubungan suami istri begitu darah yang merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan / atau 2 jari ke dalam 6agina tanpa
rasa nyeri. <egitu darah merah berhenti dan ia tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja
ibu siap.
2.0.1 Keluarga Beren-ana 9K$ntrase's!:
/$
1dealnya pasangan harus menunggu sekurang&kurangnya 2 tahun
sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri
kapan dan bagaimana mereka ingin meren*anakan kehamilannya. Camun
petugas kesehatan dapat membantu meren*anakan dengan mengajarkan
kepada mereka tentang *ara men*egah kehamilan yang tidak diinginkan.
<iasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (o6ulasi) sebelum ia
mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. 4leh karena itu, metode
amenorhea laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk
men*egah terjadinya kehamilan baru.
<ila tidak menyusui, siklus menstruasi biasanya akan kembali dalam
waktu '&$ minggu, tapi sulit utk menentukan s*r klinis waktu spesifik
terjadinya menstruasi pertama setelah melahirkan (amenore laktasi).
=erdapat penundaan o6ulasi pada wanita menyusui, tergantung
6ariasibiologis indi6idual dan intensitas menyusui sehingga o6ulasi dapat
kembali terjadi pada wanita menyusui dalam waktu yang tidak bisa
diperkirakan. Menstruasi pertama pada wannita menyusui dpt terjadi paling
*epat pada bulan ke 2 9 bulan ke /$. +ontrasepsi berisi progestin saja antara
lain mini pil, ,M%(, dan implan le6onorgastrel tidak mempengaruhi
kualitas (S1 dan hanya sedikit meningkatkan 6olume (S1 (kontrasepsi
pilihan utk ibu menusui). +ontrasepsi gabungan estrogen&progestin telah
terbukti mengurangi kuantitas dan kualitas (S1 (sebaiknya tidak diberikan
pada ibu menyusui)
2.1 Penga8asan Akh!r Kala N!#as
%emeriksaan akhir kala nifas (post partum) sangat penting karena
dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan khusus sebagai berikut!
Melakukan pemeriksaan pap smear untuk men*ari kemungkinan
kelainan stilogi sel ser6ik5sel endometrium
Menilai seberapa jauh in6olusi uteri
/"
Melakukan pemeriksaan inspekulo, sehingga dapat menilai perlukaan
post partum
Mempersiapkan untuk menggunakan metode +<.
2.3 K$nse' Asuhan Ke%!&anan
K$nse' Asuhan Ke%!&anan
(suhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
indi6idu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan *ara!
& <ertahap dan sistematis
& Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan
)anajemen Asuhan Ke%!&anan
Manajemen (suhan +ebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode peme*ahan masalah se*ara
sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan,
peren*anaan, pelaksanaan dan e6aluasi (+epMenkes 71 no.)'" th 200)
?ormat penulisan dokumentasi asuhan kebidanan adalah sebagai berikut!
AUHAN KEBIDANAN PADA IBU NI(A
N$. ,eg!ster.
0ntuk memudahkan dalam men*ari riwayat kesehatan, kehamilan, atau persalinan
yang sebelumnya.
I. DATA UB;EKTI(
(C(MCBS(
=anggal! %ukul! 4leh!
(. <14,(=(51,BC=1=(S
/. Cama ibu Cama suami !
20
untuk mengetahui identitas klien agar tidak keliru dengan penderita
lain dan memudahkan komunikasi
2. 0mur ibu 0mur suami !
Sebagai penilaian apakah ibu termasuk dalam umur yang beresiko atau
tidak
). (gama
0ntuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan klien. ,engan diketahui agama pasien akan memudahkan
bidan melakukan pendekatan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
(,epkes 71, /""#! /.)
.. Suku5bangsa
0ntuk mengetahui latar belakang sosial budaya yang mempengaruhi
kesehatan klien.
#. %endidikan
0ntuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu atau taraf kemampuan
berpikir ibu, sehingga bidan bisa menyampaikan penyuluhan +1B pada
pasien dengan lebih mudah. (,epkes 71, /""#! /.)
'. %ekerjaan
,itanyakan pekerjaan suami dan ibu sendiri untuk mengetahui
bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita agar nasehat yang
diberikan sesuai. (3hristina, /"")! $#)
. %enghasilan
0ntuk mengetahui keadaan ekonomi, status ekonomi yang
mempengaruhi perilaku kesehatan klien.
$. (lamat
0ntuk mengetahui ibu tinggal dimana dan diperlukan bila mengadakan
kunjungan rumah (home *are5home 6isit) ke ibu. (3hristina, /"")! $.)
". Comor =elepon
0ntuk memudahkan dalam berkomunikasi
2/
<. +eluhan 0tama!
(dalah keluhan yang dirasakan oleh klien yang menyebabkan adanya
gangguan, yang perlu ditanyakan pada klien pada masa nifas adalah !
- <agaimana keadaan ibu
- (pakah ibu merasa mules&mules pada perutnya
- <agaimana pengeluaran lo*hea
- (pakah ibu merasa sakit pada jahitan perineum
- (pakah ada masalah dengan proses laktasi
3. 7iwayat 4bstetri yang ;alu!
N$
Keham!lan Persal!nan Ba7!<Anak N!#as
KB Ket
Suami
(nak
ke
0+ %nylt %enol. :enis =mpt %nylt Seks
<< 8idup
%nylt (S1
%< Mati
,. 7iwayat %ersalinan Sekarang!
<ersalin tanggal !
3ara persalinan !
%erdarahan !
%enyulit5komplikasi !
B. Status %erkawinan
<erisi tentang berapa kali menikah, umur pertama kawin, dan berapa lama
perkawinan.
?. 7iwayat +esehatan5%enyakit 1bu
22
& :antung
=anda dan gejala adanya penyakit jantung yang berat (,ekompensasi
kordis) yaitu bising diastalik, peristaltik, bising jantung terus&menerus,
kordiomegali, aritmia berat, bising jantung nyaring terutama bisa
disertai thrill. (Sarwono, 200#! .)/&.)2)
& 8ypertensi
8ypertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi essensial dan hipertensi
ganas. 8ipertensi essensial jika tekanan darah /.05"0&/'05/00.
8ipertensi =, systole H 200 mm8g. (Manuaba, /""$! 2)&2.)
& (sma
Iejala asma biasanya penderita mengeluh nafas pendek, berbunyi,
sesak dan batuk&batuk. (Sarwono, 200#! ."0)
& ,iabetes Melitus (,M)
=anda dan gejala diabetes yang mudah dikenali adalah K)%L yaitu
polydipsia, polyphagia dan polyuria.
& Iinjal
,itandai dengan fatigue, gagal tumbuh, pu*at, lidah kering, plyun,
hipertensi, proteinun, nokturia. (7ostam Mo*htar, /""$! /'.&/'")
& 8epatitis
8epatitis 6enis dapat terjadi pada setiap kehamilan dan mempunyai
pengaruh buruk bagi janin dan ibu. (Sarwono, 200#! #0))
& =<3
=anda dan gejala penyakit =<3 adalah batuk&batuk yang lama,
badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, berat badan menurun,
kadang&kadang batuk darah dan sakit di dada. (Sarwono, 200#! ."/)
& =hypoid
I. 7iwayat %enyakit +eluarga
& :antung
2)
& 8ipertensi
& (sma
& ,iabetes Melitus (,M)
& %enyakit +elainan ,arah
& 8epatitis
& =<3
& 7iwayat Iemeli
& Iemeli juga dipengaruhi faktor keturunan selain bangsa, umur dan
paritas. (Manuaba, /""$! 2)
8. %ola 8idup Sehari&8ari
/. %ola Cutrisi
%erlu ditanyakan bagaimana pemenuhan nutrisi selama di rumah sakit,
apakah klien menghabiskan porsi yang disajikan, apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan ibu nifas. <egitu juga dengan *airan yang diberikan.
2. %ola Bliminasi
Mang perlu ditanyakan adalah apakah ibu sudah <(<, bagaimana
konsistensinya, warna, bau, dan kapan. <egitu juga dengan <(+ nya,
berapa kali sehari, apakah mengalami kesulitan atau sudah pergi ke
kamar mandi sendiri. ,alam keadaan normal, klien dapat <(+ se*ara
spontan $ jam setelah melahirkan, sedangkan <(< biasanya tertunda
2&) hari setelah melahirkan.
). %ola (kti6itas
,itanyakan sejauh mana klien melakukan mobilisasi dini, apakah
mengalami hambatan atau kesulitan.
.. %ola 1stirahat
Setelah melahirkan apakah klien dapat istirahat atau tidur sesuai
kebutuhannya. <erapa jam klien tidur dalam sehari, dan apakah ada
kesulitan selama ibu melakukan istirahat.
#. %ola +ebersihan ,iri
2.
Setelah melahirkan apakah klien dapat mandi sendiri di kamar mandi,
berapa kali klien mandi dalam sehari, bagaimana kebersihan alat
kemaluannya apakah di*u*i memakai sabun, bagaimana mengenai
pembalut, kapan ganti dan berapa kali.
1. 7iwayat +ontrasepsi
%erlu diketahui bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti +<. 8al
ini untuk mengetahui apakah bayi yang telah dilahirkan sekarang
diren*anakan atau tidak. %erlu ditanyakan juga ren*ana +< klien
selanjutnya.
:. ,ata %sikososial
+eadaan %sikososial yang perlu diketahui adalah bagaimana sikap klien
terhadap interaksi yang dilakukan. 7espon ibu terhadap bayinya,
dukungan keluarga, dan kesiapan menjadi orang tua.
+. ;atar <elakang Sosial <udaya
,ata ini untuk mengetahui kebiasaan keluarga kalau melahirkan, dan
kebiasaan&kebiasaan lain yang ada hubungannya dengan kesehatan klien
dan janinnya, misalnya merokok, minum obat&obatan tertentu, minum
jamu, dan lain&lain.
II. DATA 2B;EKTI(
/. %emeriksaan ?isik 0mum
<ertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status giAi, tingkat kesadaran,
serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. (+eterampilan ,asar %raktik
+linik 0ntuk kebidanan, 200$!/.2)
+eadaan 0mum ! <aik5:elek
+esadaran ! 3ompos mentis, yaitu dengan sadar dapat
menjawab semua pertanyaan petugas
=anda&=anda Vital
2#
=, ! Cormal antara /005'0&/.05"0 mm8g
(3hapman, 200'! )")
Suhu ! Cormal antara )'
0
3 9 )
0
3
Cadi ! Cadi normal antara $0&//0 E5menit
(,epkes 71, /"". ! //)
77 ! %ernafasan normal antara /$&2. E5menit
(7obert %riharjo, /""'! ')
2. %emeriksaan ?isik +husus
a. +eadaan payudara
<entuk ! membesar, simetris, lembek5tegang
%utting susu ! menonjol5run*ing, areola mammae menghitam
%engeluaran ! produksi (S1 belum keluar (hari ke /&2 %%),
kolostrum positif pada hari pertama bila dipijat.
b. +eadaan perut
Setelah plasenta lahir uterus menjadi ke*il dan =?0 teraba kira&
kira / jari dibawah pusat.
8ari ke /&2 ! =?0 2 jari dibawah pusat
8ari ke ) !=?0 2&) jari dibawah pusat
8ari ke .&# ! =?0 pertengahan pusat&symphisis
8ari ke ! =?0 2&) jari diatas symphisis
8ari ke " ! =?0 / jari diatas symphisis
8ari ke /0&/2 ! =?0 tak teraba dari luar
*. +ontraksi uterus
+adang&kadang klien merasa perutnya mules&mules pada saat uterus
berkontraksi, hal ini terjadi 2&) hari pertama post partum.
d. %engeluaran per6aginam
2arna lo*hea !
8ari ke /&2 ! lo*hea rubra, warna merah
8ari ke )& ! lo*hea sanguinolenta, warna merah kekuningan
2'
8ari ke &/. ! lo*hea serosa, warna kuning
H /. hari ! lo*hea alba, warna putih
<anyaknya lo*hea ! setelah melahirkan pengeluaran
keseluruhan adalah .00&/200 ml.
<au lo*hea ! lo*hea normal memiliki bau apek
+eadaan perineum dan anus
;uka episiotomi! apakah terdapat laserasi atau jahitan pada
perineum, keadaan luka, tanda&tanda radang
+eadaan 6ul6a dan anus
). ,ata %enunjang
%emeriksaan ;aboratorium
& %emeriksaan ,arah!
<eberapa hari pertama setelah melahirkan terjadi fluktuasi kadar 8b,
kemungkinannya karena kehilangan banyak darah.
+adar 8b normalnya /2&/) gr -
& %emeriksaan 0rine!
%ada post partum terjadi dieresis antara hari ke 2&#, terutama pada pre
eklamsi
III. AE)ENT
/. ,iagnosa!
%(%1(8, %ost %artum fisiologis hari keN
2. Masalah!
Sesuai dengan keluhan ibu
). ,iagnosa %otensial!
+omplikasi yang mungkin terjadi jika diagnosa aktual tidak tertangani
dengan baik
.. 1dentifikasi =indakan Segera!
,iberikan apabila diperlukan tindakan segera yang berkaitan dengan
diagnose potensial apakah kolaborasi atau rujukan.
2
I/. PENATALAKANAAN
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
B5 ibu mengerti keadaan kesehatannya
b. 4bser6asi rutin ==V, =?0, kontraksi uterus, dan perdarahan
B5 keadaan ibu terkontrol dan dapat die6aluasi, tidak terjadi perdarahan
dan ==V ibu dalam batas normal
*. Memberikan 8ealth Bdu*ation tentangO
3ara memasase fundus uteri serta kegunaannya
3ara menyusui dan (S1 eksklusif
+ebutuhan nutrisi dan hidrasi
%ersonal hygiene, terutama pada 6ul6a
mobilisasi
=anda bahaya nifas
%erawatan <<;
1munisasi untuk bayi
B5 apakah ibu dapat mengerti dan dapat mengulangi 8B yang diberikan
d. <erikan terapi analgesi*, antibioti*, dan tablet penambah darah atas ad6i*e
dokter jika diperlukan
B5 ibu bersedia untuk minum obat yang diberikan sesuai dengan aturan.
e. 7en*ana kunjungan ulang
B5 ibu bersedia kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan
2$
BAB III
TIN"AUAN KAU
AUHAN KEBIDANAN NI(A (II2L2=I
PADA N;. A P
16661
P2T PA,TU) PT B HA,I II
,U HA"I U,ABA;A
N2. ,E=ITE,. 161131
I. DATA UB;EKTI(
(C(MCBS(!
=anggal! )/ ,esember 20// %ukul! 0$.00 21<
4leh mahasiswa! ,ora 3ynthia
I.1 BI2DATA<IDENTITA
Cama 1bu ! Cy. ( Cama Suami ! =n. Sujai
0mur ! )0 tahun 0mur ! )# tahun
Suku5<angsa! Madura51ndonesia Suku5<angsa !
Madura51ndonesia
(gama ! 1slam (gama ! 1slam
%endidikan ! S, %endidikan ! S,
%ekerjaan ! & %ekerjaan ! 2iraswasta
%enghasilan ! & %enghasilan ! N
2"
(lamat ! :l. Semarang /2$ Sby (lamat ! :l. Semarang
/2$ Sby
Co. =elp ! 0)/ ).)0.0). Co. =elp ! 0)/ ).)
0.0).
1.2 +eluhan 0tama!
1bu mengatakan luka jahitannya sering terasa nyeri dan perut terasa
mulas.
1.) 7iwayat 4bstetri yang ;alu!
N$
Keham!lan Persal!nan Ba7!<Anak N!#as
KB Ket
Suami
(nak
ke
0+ %nylt %enol. :enis =mpt %nylt Seks
<< (gr) 8idup
%nylt (S1
%< (*m) Mati
/
2
/
C
/
1
" bl
?
&
(
<idan
S
Spt < 7S
1
&
C
P
1
))005.$ 8 & /th suntik
I.4 ,!8a7at Persal!nan ekarang
<ersalin tanggal ! / :anuari 20/0, %ukul ! /).#0 21<
:enis persalinan ! spt <
%erdarahan ! > /#0 **
%enyulit5komplikasi ! tidak ada
I.0 tatus Perka8!nan
<elum menikah
I.1 ,!8a7at Kesehatan Kl!en 9a'akah 'ernah<se&ang sak!t:
:antung ! tidak pernah Iinjal ! tidak pernah
8ipertensi ! tidak pernah 8epatitis ! tidak pernah
(sma ! tidak pernah =<3 ! tidak pernah
)0
,M ! tidak pernah
I.3 ,!8a7at Kesehatan Keluarga 9A7ah<I%u:
:antung ! tidak ada Iinjal ! tidak ada
8ipertensi ! tidak ada 8epatitis ! tidak ada
(sma ! tidak ada =<3 ! tidak ada
,M ! tidak ada Iemeli ! tidak ada
I.4 P$la Keh!&u'an ehar!+har!
/. %ola Cutrisi
,i 7umah ! &
,i 7S5 M7S ! 1bu mengatakan sudah makan siang, porsi *ukup
menu nasi,sayur dan lauk, nafsu makan ibu baik
2. %ola 1stirahat
,i 7umah ! &
,i 7S5 M7S ! 2 jam setelah melahirkan, ibu tidur selama / jam
). %ola Bliminasi
,i 7umah ! &
,i 7S5 M7S ! <(+ ! ibu mengatakan sudah <(+ 2E
<(< ! ibu mengatakan belum <(< sejak
persalinan
.. %ola %ersonal 8ygiene
,i 7umah ! &
,i 7S5 M7S ! ibu mengatakan sudah mandi dan mengganti baju
#. %ola (ktifitas5mobilisasi
,i 7umah ! &
,i 7S5 M7S ! ibu mengatakan sudah bisa ke kamar mandi sendiri
I.5 ,!8a7at Ps!k$s$s!al
)/
7espon Bmosional ! 1bu, suami dan keluarga senang dengan kelahiran
bayinya. 1bu mengatakan menikmati perannya
sebagai seorang ibu bagi kedua anaknya.
7en*ana +< ! 1bu beren*ana untuk menggunakan +< suntik )
bln (depo).
+ebiasaan yang menguntungkan5 merugikan! =idak ada
11. ,(=( 4<MB+=1?
2.1 PE)E,IKAAN U)U)
+0 ! baik
+esadaran !
*ompos mentis
==V
=ekanan ,arah ! /205$0 mm8g
,enyut Cadi ! $. E5mnt
77 ! / E5mnt
Suhu ! )'J3
2.2 PE)E,IKAAN (IIK
/. 2ajah ! oedem 5 tidak
Mata ! *onjungti6a Q merah muda sklera
Q putih
2. ;eher
<endungan Vena jugularis ! tidak ada
%embesaran +elenjar ;imfe ! tidak ada
%embesaran +elenjar =yroid ! tidak ada
). %ayudara
%embesaran ! simetris 5 tidak
+onsistensi ! keras5 lembek
%uting susu ! menonjol 5 datar5 masuk ke dalam
)2
(erola dan papilla mamae ! hiperpigmentasi
%engeluaran ! *olostrum (R)
+ebersihan ! bersih
.. (bdomen
=inggi ?undus 0teri ! / jari di bawah pusat
+ontraksi 0terus ! baik
+onsistensi 0terus ! keras
#. +andung +emih ! kosong
'. %engeluaran per6aginam
2arna lo*hea ! merah
<anyaknya lo*hea ! 20 **
<au lo*hea ! anyir5amis
+onsistensi ! en*er
. %erineum ! 0tuh dengan jahitan
+eadaan jahitan ! <asah
+ebersihan ! <ersih
$. (nus ! tidak ada haemorroid
". Bkstremitas
Bkstremitas (tas ! =idak terdapat odemea
Bkstremitas <awah ! =idak terdapat odema dan 6ari*es
7efleks %atella ! R 5 R
2.3 Pemer!ksaan La%$rat$r!um
8emoglobin ! =idak dilakukan
0rine ! =idak dilakukan
III. AE)ENT
,iagnosa (ktual ! %
20002
pospartum fisiologis hari / (/2 jam)
Masalah ! Cyeri luka jahitan dan perut terasa mulas
,iagnosa %otensial ! =idak ada
1dentifikasi +ebutuhan Segera ! tidak ada
))
I/. PLANNIN=
;embar 4bser6asi
=gl5:am
=,
(mm8g)
C (E5mnt)
S (
0
3)
=?0 +ontraksi
+andung
+emih
%erdarahan
(;o*hia)
;ain&;ain
).
2&/&//
0".00
/0.00
=,! /205$0
C! $.
S! )'
/ jari di
bawah pusat
<aik +osong > 20 **
(lo*. rubra)
/. Menutup tirai untuk menjaga
pri6asi ibu.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada ibu dan keluarga.
). Menjelaskan kepada ibu bahwa
nyeri yang dirasakan
merupakan hal yang normal,
dan menganjurkan ibu untuk
mobilisasi dini dan beraktifitas
ringan untuk megurangi nyeri
yang ibu rasakan.
.. Mengajari ibu *ara menyusui
yang benar.
#. Memberi reward dan pujian
kepada ibu.
'. Mendiskusikan dengan ibu
mengenai kebutuhan nutrisi,
personal hygine, dan
perawatan tali pusat, +<, dan
jadwal *ontrol ulang.
. Menjelaskan pada ibu tanda
bahaya nifas,yaitu! perdarahan
hebat, demam tinggi, lo*hea
berbau menyengat, sakit
kepala hebat, dan oedema.
/. 1bu minum obat analgesi* dan
antibioti* atas ad6ise dokter.
2. 1bu beren*ana pulang sore hari,
menunggu 6isite dokter.
Surabaya, 2/
:anuari 20//
)#
Mahasi
swa,
7ini
2ulandani
C1M.
0/0$/0/'
Mengetahui,
,osen %embimbing %endidikan %embimbing
7uangan
Sri 7edjeki, SS= Miatuningsih,
S.%d, M. +es.
C1%. /"#00$2$
/"$'0) 200/
)'
DA(TA, PUTAKA
%rawirohardjo, Sarwono. 200". Ilmu Kandungan. :akarta! Mayasan <ina
%ustaka.
Saifudin, (bdul <ahri. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. :akarta! Mayasan <ina %ustaka
)
<agian 4bstetri @ Iinekologi ?+ 0npad, /"$). Obstetri Fisiologi. <andung!
Bleman
?raser, ,iane, et al. 200". Myles Buku Aar Bidan. :akarta! BI3
8erlina, Cetti.20//. Fisiologi Nifas.8andout Mata +uliah (skeb Cifas
?isiologis
1AAati, ,wi. 20//. Fisiologi Masa Nifas. 8andout Mata +uliah (skeb Cifas
?isiologis
<udi, 7iAe.20//. Perubahan Adaptasi Nifas !. 8andout Mata +uliah (skeb
Cifas ?isiologis
Setia, woro.20//. Manajemen (suhan +ebidanan pada 1bu Cifas. 8andout
Mata +uliah (skeb Cifas ?isiologis
Varney, 8elen, et al. 200. Buku Aar Asuhan Kebidanan "olume !. :akarta!
BI3
2iknjosastro, 8anifa. 2002. Ilmu Kebidanan. :akarta! yayasan <ina %ustaka
Sarwono %rawirohardjo.
<obak , ;. (200.). Kepera#atan Maternitas. :akarta ! BI3
<ahiyatun. 200$.Buku Aar Asuhan Kebidanan Nifas Normal.:akarta!BI3
1brahim, 3ristina, /""', %erawatan +ebidanan (%erawatan Cifas) :ilid 11,
:akarta ! <harata.
Manuaba, 1<I, /""$, 1lmu +ebidanan, %enyakit +andungan dan +eluarga
<eren*ana, :akarta ! BI3.
Mo*htar, 7ustam, /""$, Sinopsis 4bstetriS :akarta ! BI3.
)$

You might also like