Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah ibu melahirkan, maka ibu memasuki masa nifas atau yang biasa
disebut puerperium. Masa nifas (puerpurium) adalah masa dari kelahiran plasenta
dan selaput janin hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak
hamil (Varney, 200 ! "#$). %eriode ini berlangsung kira&kira ' minggu. (kan
tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan
dalam waktu ) bulan (%rawirohardjo, 2002 ! 2)).
%eriode pas*apersalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan
keluarganya se*ara fisiologis, emosional dan sosial. +emungkinan timbul
masalah dan penyulit selama masa nifas. ,iperkirakan bahwa '0- diakibatkan
kehamilan setelah persalinan dan setelah persalinan dan #0- kematian masa nifas
terjadi dalam 2. jam pertama (%rawirohardjo, 200/ ! /22).
0ntuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas
sangat perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi
upaya pen*egahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang
mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian (S1, *ara menjarangkan
kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu (%rawirohardjo, 200"!)#').
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. %erubahan
yang terjadi pada masa nifas tidak hanya terjadi se*ara fisik saja, melainkan juga
psikologis atau kejiwaan. 2anita dalam masa nifas dapat sangat rentan terhadap
stres fisiologis yang dapat menjadi patologis. %eran bidan adalah mengamati dan
memantau perubahan dini serta mampu membedakan antara perubahan normal
dan abnormal (3oad, 200'! )0.).
4leh karena itu, pelayanan5asuhan kebidanan merupakan *ara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui
se*ara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi yang sehat.
/
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami perubahan&perubahan yang terjadi
pada masa nifas, serta mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas
fisiologis dengan menggunakan pola pikir asuhan kebidanan Varney serta
mendokumentasikannya dalam format S4(%
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu!
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif
b. Menganalisa data untuk menentukan diagnosa pada ibu nifas
*. Meren*anakan asuhan kebidanan yang menyeluruh berdasarkan
kebutuhan ibu nifas
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan ren*ana yang telah
disusun
e. Melakukan e6aluasi terhadap asuhan yang telah diberikan
f. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan
1.3 Pelaksanaan
(suhan kebidanan ini disusun berdasar pada praktik klinik yang dilakukan
di 7uang Shofa 11 7S0 8aji Surabaya pada tanggal )/ ,esember 20// 9 /)
:anuari 20/2.
1.4 !stemat!ka Penul!san
8alaman :udul
;embar %engesahan
+ata %engantar
,aftar 1si
<(< 1 %endahuluan
;atar <elakang
2
=ujuan
%elaksanaan
Sistematika %enulisan
<(< 11 =injauan %ustaka
<(< 111 =injauan +asus
<(< 1V %embahasan
<(< V %enutup
,aftar %ustaka
;ampiran
)
BAB II
TIN"AUAN PUTAKA
2.1 Pengert!an N!#as
a. %eriode pas*apartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin
hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil
(Varney, 200 ! "#$).
b. Masa puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk kembalinya organ
genetalia menuju bentuk semula (2illiams ! /")/)
*. Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat&alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas
yaitu '&$ minggu. (Mu*htar, /""$!//#)
d. Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran pla*enta dan
berakhir ketika alat&alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. (%rawirohardjo, 2002!/22)
e. Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudahnya persalinan terhitung
dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat&alat kandungan.
(,epkes 71, 200.!/')
f. Masa nifas adalah waktu yang diperlukan agar organ genetalia interna ibu
kembali menjadi normal se*ara anatomis dan fungsional, berlangsung
selama '&$ minggu (Manuaba!)'$)
g. Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira&
kira ' minggu. (+apita Selekta :ilid 1, 200/!)/')
2.2 Pat$#!s!$l$g! N!#as
2.3 Peru%ahan &an A&a'tas! (!s!$l$g!s 'a&a )asa N!#as
2.2.1 In*$lus! Alat+Alat Kan&ungan
=ransisi uterus, ser6iks dan 6agina dari status hamil ke tidak hamil
disebut in6olusi (;inda, 200 ! ))"). Segera setelah lahir uterus > "00&/000
gram, =?0 > //&/2 *m diatas symphisis (8owie, /""#). 1n6olusi
.
berlangsung *epat, > #0- dari massa total jaringan lenyap dlm / minggu
(ke*epatan in6olusi / *m5hari). =erjadi perubahan yang *epat dan men*olok
dlm kandungan kolagen dan elastin (Stone @ ?ranAblau, /""#), sementara
air dan protein lenyap. 1n6olusi terjadi akibat hilangnya hormon plasenta
yang dibebaskan dari sel miometrium, sel endotel pembuluh darah, dan
makrofag. 4rganel sitoplasma mengalami autodigesti, sedangkan sitoplasma
intrasel dan kolagen ekstrasel berkurang. 2anita masa nifas berada dlm
status keseimbangan nitrogen yang negatif karena penguraian protein dari
sel miometrium menyebabkan pembebasan asam amino kedalam sirkulasi
kemudian ke urine.
Sebab&sebab in6olusi uterus adalah sebagai berikut!
(utolysis
8an*urnya sel&sel yang bertambah akibat hiperplasi saat hamil
+ontraksi otot
,isebabkan oleh hormone pituitrin yang lebih aktif. +ontraksi ini
membuat otot polos berkontraksi dan karena uterus terdiri dari otot
polos, maka uterus ikut berkontraksi
7egenerasi epitel
Bpitel tumbuh pada bekas tempat perlekatan plasenta dari samping,
sekitar lapisan uterus serta keatas dari bawah tempat perlekatan
plasenta. %ertumbuhan endometrium ini membuat pembuluh darah yang
mengalami pembekuan rapuh sehingga meluruh dan membentuk
lokhea. %roses ini memakan waktu ' minggu.
Segera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan, konstriksi 6askuler
dan trombosis menurunkan tempat plasenta ke suatu area yang meninggi
dan bernodul tidak teratur. =empat pla*enta merupakan tempat dengan
permukaan besar, tidak rata dan kira& kira sebesar telapak tangan. %ada
permulaan nifas pla*enta mengandung pembuluh darah besar yang
#
tersumbat oleh trombus. <iasanya luka yang demikian sembuh dengan
menjadi parut. =etapi luka bekas pla*enta tidak meninggalkan parut. 8al ini
disebabkan karena luka dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan
endometrium baru ditambah permukaan luka.
%erubahan normal yang terjadi pada uterus!
1n6olusi =inggi ?undus 0teri <erat uterus
<ayi lahir
%lasenta lahir
/ minggu
2 minggu
' minggu
$ minggu
Setinggi pusat
2 jari bawah pusat
pertengahan pusat simpisis
tidak teraba diatas simpisis
bertambah ke*il
sebesar normal
/000 gram
#0 gram
#00 gram
)#0 gram
#0 gram
)0 gram
After pain adalah Cyeri ikutan5susulan5 mules&mules sesudah partus akibat
kontraksi uterus. +adang&kadang sangat mengganggu selama 2&) hari post partum
(2iknjosastro,2002).(fter pain berkaitan dengan laktasi, terutama pada wanita
multipara yang sering mengeluh peningkatan pengeluaran *airan per6agina ketika
menyusui (3oad,200'). %erasaan sakit itu pun timbul bila masih terdapat sisa&sisa
selaput ketuban, sisa plasenta, atau gumpalan darah dalam ka6um uteri.
(2iknjosastro, 2002)
2.2.2 Kerusakan &an Per%a!kan "ar!ngan Lunak
=ingkatan la*erasi berdasarkan luasnya robekan adalah sebagai berikut!
Superfisial
;e*et kulit epidermis terpisah akibat tekanan peregangan
Derajat satu
7obekan kulit dan jaringan superfisial dibawahnya (tidak termasuk otot).
=api *enderung menyebabkan jaringan parut
Derajat dua
7obekan menyebabkan kerusakan otot perineum
Derajat tiga
'
4tot sfingter anus terkena
Derajat empat
7obekan sangat luas, sfingter anus dapat terputus (mukosa rektum)
,i dalam hea*ting ada dua prinsip yaitu!
a. Homeostasis
memastikan bahwa setiap titik perdarahan aktif diikat untuk mengurangi
perdarahan (men*egah hematom).
b. Alignment
menyatukan jaringan sehingga proses penyembuhan optimal dan luka
mendekati keadaan sebelum robekan.
%roses penyembuhan luka yaitu!
1. ,es'$n Pera&angan
mengisolasi jaringan yang rusak, mengurangi penyebaran. Sel darah putih
menelan semua bakteri yang masuk dan menguraikan semua jaringan nekrotik.
2. (ase )!grat$r!k
infiltrasi luka oleh sel mesenkim D fibroblas D krusta diatas luka D
pembuluh darah tumbuh D pertumbuhan jaringan baru (granulasi)
3. (ase Pr$l!#erat!#
sel eptel tumbuh dibawah krusta. ?ase ini berakhir dengan pematangan sel baru
dan terlepasnya krusta
=ahapan %enyembuhan ;uka sebagai berikut!
8ari 0&)
bekuan darah terbentuk
terjadi respon peradangan akut, edema lokal
/ minggu
+rusta mengering, mengeras, terlepas
;uka berkontraksi
=erjadi akti6itas mitosis di sel epidermis bermigrasi diatas jaringan
yang hidup