You are on page 1of 6

DASAR TEORI P4

AC CONTROLLER
TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-
balik) adalah sebuah komoromen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan
duaSCR yang disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan
bersama.Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini
menunjukkan sakelar dwiarah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah
ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat disulut baik dengan tegangan positif ataupun
negatif padaelektroda gerbang. Sekali disulut, komponen ini akan terus
menghantar hingga arusyang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal
pada akhir paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC
sangat cocok untuk mengendalikan kalang AC, memungkinkan pengendalian arus
yang sangat tinggi dengan arus kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan,
memberikan pulsa sulut pada titik tertentu dalam siklus AC memungkinkan
pengendalian persentase arus yang mengalir melalui TRIAC (pengendalian fasa).




Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur
kristal tunggal, dengan demikian maka Triac dapat digunakan untuk melakukan
pensaklaran dalam dua arah (arus bolak balik, AC). Simbol dan struktur Triac
adalah seperti ditunjukan dalam gamabr dibawah :

Gambar : simbol dan struktur Triac.
Karena secara prinsip adalah ekivalen dengan dua buah SCR yang
disusun secara paralel dengan salah SCR dibalik maka Triac memiliki sifat-sifat
yang mirip dengan SCR. Gambar dibawah adalah gambar karakteristik volt-
amper dan skema aplikasi dari Triac.

Gambar : Karakteristik dan skema aplikasi Triac.
Jika TRIAC sedang OFF, arus tidak dapat mengalir diantara terminal-
terminal utamanya (saklar terbuka). Jika TRIAC sedang ON, maka dengan
tahanan yang rendah arus mengalir dari satu terminal ke terminal lainnya dengan
arah aliran tergantung dari polaritas tegangan yang digunakan (saklar tetutup).
Arus rata-rata yang dialirkan pada beban dapat bervariasi oleh adanya
perubahan harga waktu setiap perioda ketika TRIAC tersebut ON. Jika porsi
waktu yang kecil saat kondisi ON, maka arus rata-ratanya akan tinggi. Kondisi
suatu TRIAC pada setiap perioda tidak dibatasi hingga 180
o,
dengan pengaturan
picu dia dapat menghantarkan hingga 360
o
penuh. Tegangan gate untuk pemicu
buasanya diberi notasi V
GT
, dan arus gate pemicu dinotasikan dengan I
GT
.

Gambar : Rangkaian picu TRIAC
Selama setengah perioda negative, muatan negative akan berada pada plat
bagian atas kapasitor dan jika tegangan yang berada pada kapasitor telah
mencukupi, maka TRIAC akan ON.
Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh hambatan R
2
, dimana jika R2
bernilai besar, maka pengisisannya akan lambat sehingga terjadi penundaan
penyalaan yang panjang dan arus rata-ratanya kecil. Jika R2 bernilai kecil, maka
pengisian kapasitor akan cepat dan arus bebannya tinggi.

Gambar : DIAC sebagai pengendali TRIAC
Rangkaian tersebut menggunakan DIAC sebagai pengen dali picu. Prinsip
kerjanya, jika tegangan input berada pada setengah periode positif, maka kapasitor
akan terisi muatan melebihi beban dan hambatan R. jika tegangan kapasitor
mencapai tegangan breakover DIAC, maka kapasitor mulai mengosongkan
muatan melalui DIAC ke gerbang (gate) TRIAC.
Pulsa trigger TRIAC akan menghantarkan TRIAC pada setengah perioda
tadi dan untuk setengah perioda berikutnya (negative) prinsipnya sama.
Sekali TRIAC dihidupkan, maka dia akan menghantarkan sepanjang arus yang
mengalir melaluinya tetap dipertahankan. TRIAC tidak dapat dimatikan oleh arus
balik layaknya suatu SCR. TRIAC dapat dimatikan dan kembali pada kondisi
menghambat, ketika arus beban AC yang melewatinya berharga nol (0), sebelum
setengah perioda lainnya digunakan. Faktor ini akan membatasi frekuensi respon
yang dimiliki oleh TRIAC tersebut.
Bagi beban-beban resitif, waktu yang tersedia guna mematikan suatu
TRIAC akan lebih panjang dari titik ketika arus bebannya jatuh hingga waktu
dimana tegangan balik mencapai nilai yang dapat menghasilkan arus latching
yang dibutuhkan.
Sedangkan bagi beban-beban induktif komutasinya akan lebih rumit lagi,
dimana jika arus beban jatuh dan TRIAC berhenti menghantar, maka tegangan
masih ada pada piranti tersebut. Jika tegangannya muncul terlalu cepat, maka
akibat yang dihasilkan oleh persambungan kapasitansi adalah tetap
menghantarnya TRIAC tersebut. Untuk itu maka sering digunakan rangkaian
pengaman yang dapat mengubah nilai perubahan (Range of Change) tegangan
TRIAC.
Pengendali Tegangan AC
Teknik pengontrolan fasa memberikan kemudahan dalam sistem
pengendalian AC.Pengendali tegangan saluran AC digunakan untuk mengubah-
ubah harga rms tegangan AC yang dicatukan ke beban dengan menggunakan
thyristor sebagai saklar.
Penggunaan alat ini, antara lain, meliputi:
Kontrol penerangan
Kontrol alat-alat pemanas
Kontrol kecepatan motor induksi
Bentuk dasar rangkaian pengendalian tegangan AC ditunjukkan pada
gambar di bawah. Rangkaian pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan
dua-thyristor yang dirangkai anti-paralel (a) atau menggunakan triac (b).







Dengan dua thyristor







Dengan triac
Gambar Bentuk dasar pengendali tegangan AC
Penggunaan dua thyristor anti parallel memberikan pendalian tegangan AC
secara simetris pada kedua setengah gelombang pertama dan setengah gelombang
berikutnya. Penggunaan triac merupakan cara yang paling simpel, efisien
dan handal. Triac merupakan komponen dua-arah sehingga untuk mengendalikan
tegangan AC pada kedua setengah gelombang cukup dengan satu pulsa trigger.
Barangkali inilah yang membuat rangkaian pengendalian jenis ini sangat populer
di masyarakat. Keterbatasannya terletak pada kapasitasnya yang masih terbatas
dibandingkan bila menggunakan thyristor.
Pengendalian Menggunakan Dua Thyristor
Jika tegangan sinusoidal dimasukkan pada rangkaian seperti pada gambar,
maka pada setengah gelombang pertama thyristor Q1 mendapat bias maju, dan Q2
dalam keadaan sebaliknya. Kemudian pada setengah gelombang berikutnya, Q2
mendapat bias maju, sedangkan Q1 bias mundur. Agar rangkaian dapat bekerja,
ketika pada setengah gelombang pertama Q1 harus diberi sinyal penyalaan pada
gatenya dengan sudut penyalaan, misalnya a. Seketika itu Q1 akan konduksi. Q1
akan tetap konduksi sampai terjadi perubahan arah (komutasi), yaitu
tegangan menuju nol dan negatif.
Setelah itu, pada setengah perioda berikutnya, Q2 diberi trigger dengan
sudut yang sama, proses yang terjadi sama persis dengan yang pertama.
Dengan demikian bentuk gelombang keluaran pada seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
Operasi Triac
Kontruksi triac diperlihatkan pada Gambar berikut. Triac beroperasi
sebagai dua SCR dalam satu bungkus dan dipasang paralel berkebalikan.
Rangkaian ekivalen triac diperlihatkan sebagai dua SCR yang dihubungkan
paralel terbalik seperti diperlihatkan pada Gambar. Dengan demikian, triac
mampu menghantarkan dengan salah satu polaritas tegangan terminal. Triac dapat
juga ditrigger dengan salah satu polaritas sinyal gerbang.
Pengendalian Menggunakan Triac
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa dua thyristor anti-
paralel dapat digantikan dengan sebuah triac. Bedanya di sini hanya pada gatenya,
yang hanya ada satu gate saja. Namun kebutuhan sinyal trigger sama, yaitu sekali
pada waktu setengah perioda pertama dan sekali pada waktu setengah
perioda berikutnya. Sehingga hasil pengendalian tidak berbeda dari yang
menggunakan thyristor anti-paralel. Pengendalian yang bisa dilakukan dengan
menggunakan metoda ini hanya terbatas pada beban fasa-satu saja. Untuk beban
yang lebih besar, metode pengendalian, kemudian dikembangkan lagi
menggunakan sistem fasa-tiga, baik yang setengah gelombang maupun
gelombang penuh (rangkaian jembatan).
Aplikasi Triac
Skema rangkaian penghubungan triac yang dioperasikan dari sumber ac
diperlihatkan pada Gambar.

Gambar Rangkaian penghubungan triac ac
Jika tombol tekan PB1 dipertahankan tertutup, arus trigger terus-menerus
diberikan pada gerbang. Triac menghantarkan pada kedua arah untuk
menghubungkan semua tegangan ac yang diberikan pada beban. Jika tombol
tekan dibuka, triac kembali OFF atau mati, apabila tegangan sumber ac dan
penahanan arus turun menjadi nol atau polaritas terbalik. Perhatikan bahwa tidak
seperti output dari rangkaian SCR yang sama, output rangkaian ini adalah arus
bolak-balik, bukan arus searah.

Gambar : Aplikasi triac pada rangkaian penghubungan arus pada motor
Satu aplikasi umum dari triac adalah penghubungan arus ac pada motor ac.
Rangkaian penghubungan motor triac pada Gambar menggambarkan kemampuan
triac untuk mengontrol jumlah arus beban yang besar dengan jumlah arus
gerbang yang kecil. Aplikasi ini akan bekerja seperti relay solid-state.
Transformator penurun tegangan 24 V digunakan untuk mengurangi tegangan
pada rangkaian thermostat. Tahanan membatasi jumlah aliran arus pada
rangkaian gerbang-MTl ketika thermostat terhubung kontaknya untuk
menswitch triac dan motor ON. Ukuran kerja arus maksimum dari kontak
thermostat jauh lebih rendah dibandingkan dengan arus kerja triac dan motor. Jika
thermostat yang sama dihubungkan seri dengan motor untuk mengoperasikan
motor secara langsung, kontak akan dihancurkan dengan aliran arus yang lebih
besar.

Gambar Aplikasi triac untuk mengubah arus
Triac dapat digunakan untuk merubah arus ac rata-rata menjadi beban ac
seperti terlihat pada Gambar. Rangkaian trigger mengontrol titik dari bentuk
gelombang ac di mana triac yang dihubungkan ON. Bentuk gelombang yang
terjadi adalah masih arus bolak-balik, tapi arus rata-rata diubah. Pada rangkaian
penerangan, perubahan arus menjadi lampu pijar akan merubah jumlah cahaya
yang dipancarkan oleh lampu. Jadi, triac dapat digunakan sebagai pengontrol
keredupan cahaya. Pada rangkaian motor yang sama, perubahan arus itu akan
merubah kecepatan motor. Diac adalah alat seperti transistor dua terminal yang
digunakan untuk mengontrol trigger SCR dan triac.
Tidak seperti transistor, dua sambungan diac diberi bahan campuran yang
sama kuat dan sama. Simbol diac memperlihatkan bahwa diac bertindak seperti
dua dioda yang menunjuk pada arah yang berbeda. Arus mengalir melalui diac
(pada salah satu arah) ketika tegangan antaranya mencapai tegangan breakover
yang diratakan. Pulsa arus yang dihasilkan ketika diac berubah dari status non-
induksi ke status konduksi digunakan untuk pentriggeran gerbang SCR dan triac.

Gambar Aplikasi diac/triac sebagai peredup lampu
Rangkaian eksperimental peredup lampu triac/diac diperlihatkan pada
Gambar Ketika tahanan variabel R, ada pada harga terendahnya (terang),
kapasitor C1 mengisi dengan cepat pada permulaan dari masing-masing setengah
siklus dari tegangan ac. Jika tegangan antara C1, mencapai tegangan triac over
dari diac, C1 dikosongkan pada gerbang triac. Jadi, triac ON (lebih awal) pada
tiap setengah siklus dan bertahan hidup (ON) sampai akhir triac setengah siklus.
Oleh karena itu. arus akan mengalir lewat lampu untuk sebagian besar dari diac
setengah siklus dan menghasilkan kecerahan (terang) yang penuh. Pada saat
tahanan R1 naik, waktu yang diperlukan untuk mengisi C1, sampai tegangan
breakover dari diac bertambah. Hal ini menyebabkan triac menyala kemudian
pada setiap setengah siklus. Sehingga panjang waktu arus mengalir pada lampu
menjadi berkurang dan cahaya yang dipancarkan juga berkurang.

You might also like