This method demonstrated an even distribution of high extracellular volume fraction and low to

moderate microvascular permeability in these common breast lesions, providing a nonsurgical

means of improving the accuracy of diagnosis of fibroadenoma. Metode ini menunjukkan
pemerataan fraksi volume tinggi ekstraseluler dan permeabilitas rendah sampai sedang
mikrovaskuler dalam lesi payudara umum, menyediakan sarana nonsurgical meningkatkan
akurasi diagnosis fibroadenoma.
A major goal in breast diagnosis is to be able to differentiate between benign and malignant
lesions in a noninvasive and reliable manner ( ! " #. Tujuan utama dalam diagnosis payudara
untuk dapat membedakan antara lesi jinak dan ganas dengan cara yang noninvasif dan dapat
diandalkan ( $ " #. %ibroadenoma, which consists of both fibrous and glandular tissue, is the
most common benign tumor of the female breast. %ibroadenoma, yang terdiri dari kedua jaringan
berserat dan kelenjar, adalah tumor jinak yang paling umum dari payudara wanita. &t occurs at
any age in the reproductive period, but is more common before age '( years. )al ini terjadi pada
setiap usia pada periode reproduksi, tetapi lebih umum sebelum usia '( tahun. The lesion is
usually solitary, but rarely may be multiple and bilateral. *esi biasanya soliter, tetapi mungkin
jarang beberapa dan bilateral. &t usually appears as a discrete, rounded, lobulated, freely movable
nodule in the breast, and varies in si+e from less than cm to giant forms that are (!, cm in
diameter. &ni biasanya muncul sebagai, diskrit bulat, nodul lobulated, bebas bergerak di
payudara, dan bervariasi dalam ukuran dari kurang dari cm ke bentuk raksasa yang berdiameter
($, cm. &n macroscopic specimens, fibroadenomas are typically firm, rubbery, and grayish
white. -ada spesimen makroskopik, fibroadenoma biasanya tegas, kenyal, dan kelabu putih.
)istopathologically, they are seen as delicate, fibroblastic stroma enclosing glandular and cystic
spaces lined with two layers of luminal epithelial cells and outer myoepithelial cells.
)istopatologi, mereka dilihat sebagai halus, stroma fibroblastik melampirkan ruang kistik
kelenjar dan dilapisi dengan dua lapisan sel epitel luminal dan sel mioepitel luar. )ormone$
related changes can cause a slight increase in si+e during the late phase of the menstrual cycle
and during pregnancy. )ormon$terkait perubahan dapat menyebabkan sedikit peningkatan dalam
ukuran selama fase akhir dari siklus menstruasi dan selama kehamilan. -ostmenopausal changes
may result in regression, calcification, or both ( , , . #. -erubahan pascamenopause dapat
mengakibatkan regresi, kalsifikasi, atau keduanya ( , , . #.
Traditionally, fibroadenomas have been divided into two types on the basis of the arrangement of
stroma relative to the epithelial structures/ ( a # pericanalicular fibroadenoma, which consist of
intact, round to oval gland spaces lined by single or multiple layers of cells, with concentric
arrangement of the adjacent stroma0 and ( b # intracanalicular fibroadenoma, in which the stroma
has undergone more active proliferation with compression of the gland spaces and, as a
conse1uence, the glandular lumina are compressed into slitlike, irregular clefts, and the epithelial
lining appears as narrow strands in the fibrous stroma. 2ecara tradisional, fibroadenoma telah
dibagi menjadi dua jenis berdasarkan susunan stroma relatif terhadap struktur epitel/ (a)
pericanalicular fibroadenoma, yang terdiri dari utuh, bulat untuk ruang kelenjar oval dibatasi
oleh lapisan tunggal atau beberapa sel, dengan konsentris susunan stroma yang berdekatan, dan
(b) intracanalicular fibroadenoma, di mana stroma telah mengalami proliferasi lebih aktif dengan
kompresi ruang kelenjar dan, sebagai konsekuensinya, lumina kelenjar yang dikompresi ke
dalam slitlike, celah tidak teratur, dan lapisan epitel muncul seperti untaian sempit di stroma
fibrosa. These two patterns can coexist in the same tumor. 3edua pola dapat hidup berdampingan
dalam tumor yang sama. There may also be several forms of stromal changes/ Mucinous or
myxoid change is fre1uent, whereas marked hyalini+ation or calcification can be seen in older
patients. Mungkin juga ada beberapa bentuk perubahan stroma/ Mucinous atau myxoid
perubahan sering, sedangkan hialinisasi ditandai atau kalsifikasi dapat dilihat pada pasien yang
lebih tua. 4arcinoma, either invasive or noninvasive, is a rare occurrence in fibroadenoma.
3arsinoma, baik invasif atau invasif, adalah kejadian langka di fibroadenoma. Traditionally, the
risk for subse1uent carcinoma in patients with fibroadenoma has not been considered to be
higher than that in the general population ( 5 #. 2ecara tradisional, risiko karsinoma berikutnya
pada pasien dengan fibroadenoma belum dianggap lebih tinggi dari pada populasi umum ( 5 #.
6egarding the vascularity of fibroadenomas, it was found that fibroadenomas exhibited a lower
vessel density than did recurrent invasive breast cancer lesions ( 7 #. Mengenai vaskularitas dari
fibroadenoma, ditemukan bahwa fibroadenoma menunjukkan kepadatan kapal lebih rendah
daripada berulang lesi kanker invasif payudara ( 7 #. %indings at color 8oppler ultrasonography
(92# showed that blood flow is lower in fibroadenomas than in breast cancer lesions ( : , ( #.
Temuan di warna 8oppler ultrasonografi (A2# menunjukkan bahwa aliran darah lebih rendah
pada fibroadenoma daripada di lesi kanker payudara ( : , ( #.
;adolinium$enhanced magnetic resonance (M6# imaging has been applied to improve breast
cancer detection and diagnosis ( , < #. ;adolinium$enhanced resonance imaging (M6#
magnetik telah diterapkan untuk meningkatkan deteksi kanker payudara dan diagnosis ( , < #.
Most invasive breast carcinomas enhance profoundly with gadopentetate dimeglumine
(Magnevist0 2chering, =erlin, ;ermany#. 3arsinoma payudara yang paling invasif meningkatkan
mendalam dengan gadopentetate dimeglumine (Magnevist0 2chering, =erlin, >erman#. )owever,
the benign lesions, including fibroadenomas, enhance to various levels from minimal to intense (
' ! 5 #. ?amun, lesi jinak, termasuk fibroadenoma, meningkatkan untuk berbagai tingkat dari
minimal untuk intens ( ' $ 5 #. 2everal approaches were applied to overcome the problem of
enhancement of benign and malignant lesions ( " ! 5 #. =eberapa pendekatan yang diterapkan
untuk mengatasi masalah peningkatan lesi jinak dan ganas ( " $ 5 #. &n cases of fibroadenoma,
architectural changes found on T<$weighted images and on contrast material!enhanced images
were found to be useful in the demonstration of features confirmed histopathologically ( 5 ,
7 #. 8alam kasus fibroadenoma, perubahan arsitektur ditemukan pada gambar T<$tertimbang
dan bahan kontras$ditingkatkan gambar yang ditemukan berguna dalam demonstrasi fitur
dikonfirmasi histopatologi ( 5 , 7 #.
Most important, dynamic contrast$enhanced M6 imaging demonstrated that the rate of change of
signal enhancement is an important criteria for differentiating fibroadenomas from carcinomas (
, : #. @ang paling penting, dinamis kontras ditingkatkan M6 pencitraan menunjukkan bahwa
laju perubahan peningkatan sinyal adalah kriteria penting untuk membedakan fibroadenoma dari
karsinoma ( , : #. &n most dynamic studies, recording parameters have been optimi+ed to
increase temporal resolution at the expense of spatial resolution ( <( ! <" #. 8alam studi yang
paling dinamis, parameter perekaman telah dioptimalkan untuk meningkatkan resolusi temporal
dengan mengorbankan resolusi spasial ( <( $ <" #. Analyses based on pharmacokinetic models
were performed in selected regions of interest or over the whole tumor, resulting in loss of
detailed spatial information ( <( ! << , <, ! ' #. Analisis didasarkan pada model farmakokinetik
dilakukan di wilayah tertentu atau di atas kepentingan seluruh tumor, yang mengakibatkan
hilangnya informasi spasial rinci ( <( $ << , <, $ ' #. An overlap in the dynamic enhancement
profiles of fibroadenoma and carcinoma indicates that the dynamic enhancement alone may not
be sufficient for differentiating between these lesions ( 5 #. Tumpang tindih dalam profil
peningkatan dinamis fibroadenoma dan karsinoma menunjukkan bahwa peningkatan dinamis
saja mungkin tidak cukup untuk membedakan antara lesi ( 5 #. Another approach, on the basis
of an interpretation model that incorporates breast M6 architectural features, was recently
presented that has high sensitivity and improved specificity for diagnosis of breast cancer ( '< !
', #. -endekatan lain, atas dasar model penafsiran yang menggabungkan fitur payudara M6
arsitektur, baru$baru ini dipresentasikan yang memiliki sensitivitas tinggi dan spesifisitas
ditingkatkan untuk diagnosis kanker payudara ( '< $ ', #.
6ecently, we developed a method of contrast$enhanced M6 imaging with which high$spatial$
resolution images are obtained at three time points (one precontrast and two postcontrast time
points# and then analy+ed at the same high spatial resolution ( #. =aru$baru ini, kami
mengembangkan metode kontras ditingkatkan M6 pencitraan yang tinggi resolusi spasial
gambar diperoleh di tiga titik waktu (satu precontrast dan poin postcontrast waktu dua# dan
kemudian dianalisis pada resolusi spasial yang sama tinggi ( #. &n the final analysis, estimates
are yielded of the microvascular permeability multiplied by the capillary surface area per pixel
and the extracellular volume fraction. 8alam analisis akhir, menghasilkan perkiraan
permeabilitas mikrovaskuler dikalikan dengan luas permukaan kapiler per pixel dan fraksi
volume ekstraseluler. )erein, we present results in a pilot study of fibroadenomas that were
diagnosed with conventional imaging and clinical criteria and confirmed with histopathologic
findings. 8i sini, kami menyajikan hasil dalam studi percontohan fibroadenoma yang didiagnosis
dengan pencitraan konvensional dan kriteria klinis dan dikonfirmasi dengan temuan
histopatologi. Ae tested the hypothesis that fibroadenomas possess uni1ue values and
distribution of two pathophysiologic features, microvascular permeability and extracellular
volume fraction. 3ami menguji hipotesis bahwa fibroadenoma memiliki nilai$nilai unik dan
distribusi dua fitur pathophysiologic, permeabilitas mikrovaskuler dan fraksi volume
ekstraseluler. The results demonstrated a correlation between imaging findings of the
pathophysiologic tissue characteristics derived with the three$time$point method and the
histopathologic findings. )asil menunjukkan korelasi antara temuan pencitraan dari karakteristik
jaringan patofisiologis diturunkan dengan metode tiga titik waktu dan temuan histopatologi.
-revious 2ection ?ext 2ection 2ebelumnya =agian =agian =erikutnya
Materials and Methods Bahan dan Metode
M6 imaging was performed in five consecutive female patients (age range, :!.( years0 mean
age, '7., years# selected by a dedicated, experienced mammographer (22#. M6 pencitraan
dilakukan di lima pasien wanita berturut$turut (rentang usia, :$.( tahun, usia rata$rata, '7,,
tahun# dipilih oleh sebuah mammographer, berdedikasi berpengalaman (22#. Bn the basis of
findings at clinical, mammographic, and 92 examinations, the lesions were consistent with
fibroadenomas. Atas dasar temuan pada klinis, mammographic, dan pemeriksaan A2, lesi
konsisten dengan fibroadenoma. Three patients had one lesion, one patient had two lesions in the
right breast, and the remaining patient had one lesion in the left breast and two lesions in the
right breast. Tiga pasien memiliki satu lesi, satu pasien memiliki dua lesi di payudara kanan, dan
pasien tetap memiliki satu lesi pada payudara kiri dan dua luka di payudara kanan. All patients
had been referred for surgery before they underwent M6 imaging. 2emua pasien telah dirujuk
untuk operasi sebelum mereka menjalani pencitraan M6. ?either the diagnosis nor the referral
for surgery was made on the basis of findings at M6 imaging. =aik diagnosis maupun rujukan
untuk operasi dibuat atas dasar temuan pada pencitraan M6. The indications for removal of these
benign tumors included ( a # an enlarging palpable mass, ( b # a nonpalpable enlarging mass, or (
c # a nonpalpable de novo mass. &ndikasi untuk menghilangkan tumor ini jinak meliputi (a)
massa teraba membesar, (b) massa memperbesar nonpalpable, atau (c) nonpalpable de novo
massa. The final diagnosis for the seven lesions was based on findings at histopathologic
examination of the surgically removed lesions. 8iagnosis akhir untuk tujuh lesi didasarkan pada
temuan pada pemeriksaan histopatologi lesi pembedahan. Bne small lesion identical to and
adjacent to a large lesion was not examined histopathologically. 2atu lesi kecil identik dengan
dan berdekatan dengan lesi besar tidak diperiksa histopatologi. &nformed consent was obtained
from all patients before M6 imaging and surgical biopsy. &nformed consent diperoleh dari semua
pasien sebelum pencitraan M6 dan bedah biopsi.
MR Imaging MR Pencitraan
M6 images were obtained with a spectrometer (<T ;yrex0 Clscint, )aifa, &srael# supplied with a
specially designed breast coil ( '. #. ;ambar M6 diperoleh dengan spektrometer (<T ;yrex0
Clscint, )aifa, &srael# yang disertakan dengan koil yang didesain khusus payudara ( '. #. A fast
three$dimensional, gradient$echo se1uence was used with a temporal resolution of <!" minutes
(< minutes for '< sections, " minutes for ." sections#. 2ebuah tiga dimensi cepat, gradien$echo
digunakan urutan dengan resolusi temporal <$" menit (< menit untuk '< bagian, " menit untuk ."
bagian#. The imaging parameters included the following/ repetition time msecDecho time msec of
<(D7.,, flip angle of <,E, field of view of << F << cm, and reconstruction matrix of <,. F <,. F
." or <,. F <,. F '<. -arameter pencitraan termasuk yang berikut/ pengulangan waktu msec D
echo waktu msec dari <(D7.,, sudut lain dari <, E, bidang pandang << F << cm, dan rekonstruksi
matriks <,. F <,. F ." atau <,. F <,. F '<. ;adopentetate dimeglumine was hand injected as a
bolus at a dose (.< mmol per kilogram of body weight via a <($gauge intravenous cannula
prepositioned in an antecubital fossa vein and was followed by a <($m* saline solution flush.
;adopentetate dimeglumine adalah tangan disuntikkan sebagai bolus pada (,< mmol dosis per
kilogram berat badan melalui kanula intravena <($gauge prepositioned dalam vena fosa
antecubital dan diikuti oleh flush solusi <($m* saline.
Histopathologic Findings Temuan histopatologi
The lesions were surgically removed, fixed in "G formaldehyde in saline solution, and
embedded in paraffin. *esi dihilangkan, tetap dalam formaldehid "G dalam larutan garam, dan
tertanam dalam parafin. 2erial "$Hm$thick sections were stained with hematoxylin$eosin and
immunostained with anti!von Aillebrand factor (factor I&&&#. 2erial "$pM$tebal bagian diwarnai
dengan hematoxylin$Cosin dan immunostained dengan anti$faktor von Aillebrand (faktor I&&&#.
-athologic characteristics of all lesions were evaluated by inspecting the standard hematoxylin$
eosin!stained slides, and microvessel distribution and density were assessed by examining slides
immunostained for endothelial cells with factor I&&&. 3arakteristik patologis dari semua lesi
dievaluasi dengan memeriksa hematoxylin$Cosin bernoda slide standar, dan distribusi dan
kepadatan microvessel dinilai dengan memeriksa slide immunostained untuk sel endotel dengan
faktor I&&&. The initial inspection of the histopathologic slices was performed independently by
an expert pathologist (-4# without any prior knowledge of the M6 imaging findings.
-emeriksaan awal dari irisan histopatologi dilakukan secara independen oleh ahli patologi (-4#
tanpa pengetahuan sebelumnya dari temuan pencitraan M6. This analysis included diagnosis of
the lesion, characteri+ation of the features of epithelial and stromal components, and 1ualitative
assessment of the cellular volume fraction and the mucinous nature or hyalini+ation of the
connective tissue element ( Table #. Analisis ini mencakup diagnosis lesi, karakterisasi fitur
komponen epitel dan stroma, dan penilaian kualitatif dari fraksi volume selular dan sifat
musinosa atau hialinisasi dari elemen jaringan ikat ( Tabel #. Iariations in the vasculari+ation in
various regions of the lesions were also 1ualitatively estimated ( Table < #. Iariasi dalam
vaskularisasi di berbagai daerah lesi juga kualitatif diperkirakan ( Tabel < #.
Image Analysis Analisis citra
All images were loaded and analy+ed on a workstation (8C4$'(((0 8igital C1uipment, )er+elia,
&srael#. 2emua gambar yang dimuat dan dianalisis pada workstation (8C4$'(((0 8igital
C1uipment, )er+elia, &srael#. Analysis of the contrast enhancement in the tumors was performed
at pixel resolution (7(( F 7(( F ,<(( mm# by employing a new program developed recently in
our laboratory ( #. Analisis peningkatan kontras dalam tumor dilakukan pada resolusi piksel
(7(( F 7(( F .<(( mm# dengan menggunakan program baru yang dikembangkan baru$baru ini
di laboratorium kami ( #. The resultant images are color coded on the basis of hue and intensity
as described in the Appendix ( %ig #. ;ambar yang dihasilkan adalah kode warna berdasarkan
warna dan intensitas seperti yang dijelaskan dalam *ampiran ( ;ambar #. A separate program
was developed to provide calibration maps based on a physiologic model for translating the color
hue or intensity into estimates of the pathophysiologic parameters. 2ebuah program terpisah
dikembangkan untuk menyediakan peta kalibrasi didasarkan pada model fisiologis untuk
menerjemahkan rona warna atau intensitas dalam estimasi parameter patofisiologis. A typical
calibration map obtained for analy+ing the three$time$point images of the fibroadenomas is
shown in %igure < . 2ebuah peta yang khas kalibrasi diperoleh untuk menganalisis tiga titik
waktu gambar dari fibroadenoma ditunjukkan pada ;ambar < .
The experimental and calculated parameters used in the three$time$point analysis were the same
for all patients. -arameter percobaan dan dihitung digunakan dalam analisis tiga titik waktu
adalah sama untuk semua pasien. ;radient$echo M6 imaging (<(D7.,# was performed with a flip
angle of <,E, spatial resolution of 7(( F 7(( F ,<(( Hm, temporal resolution of < or " minutes
('< or ." sections, respectively, depending on breast si+e#. ;radient$echo M6& (<(D7.,#
dilakukan dengan sudut <, E flip, resolusi spasial 7(( F 7(( F .<(( m, resolusi temporal dari <
atau " menit ('< atau ." bagian, masing$masing, tergantung pada ukuran payudara# . The
vascular pharmacokinetic parameters ( '5 # included amplitudes of a J '.:: and a < J ".57 kgD*
and rate constants of m J (."" and m < J (.( per minute, nuclear relaxation time of tissue of
T ( J (.5 second ( '7 #, and relaxivity of r J "., mmol
K
L * L sec
K
( ': #. -arameter
farmakokinetik vaskular ( '5 # termasuk amplitudo dari J ',:: dan ",57 kg J < D * dan
konstanta laju m J (,"" dan (,( m < J per menit, waktu relaksasi nuklir jaringan T ( J (,5
kedua ( '7 #, dan relaksifitas r J ",, mmol *
$ E
L detik
$
( ': #. The dose of gadopentetate
dimeglumine was (.< mmolDkg. 8osis gadopentetate adalah (,< mmol dimeglumine D kg.
The center of the ac1uisition time of each set of contrast$enhanced images was assigned as the
postcontrast time point. -usat waktu akuisisi dari masing$masing set kontras ditingkatkan
gambar ditugaskan sebagai titik waktu postcontrast. %or example, the "$minute ac1uisition
between ., and ,., minutes after administration of contrast material was assigned as the '.,$
minute time point. 2ebagai contoh, akuisisi "$menit antara ,, dan ,,, menit setelah pemberian
bahan kontras ditugaskan sebagai titik waktu ',, menit. The two postcontrast time points varied
only slightly (M minute# for the different patients, and therefore each calibration map was very
similar to that in %igure < . -oin postcontrast waktu dua bervariasi hanya sedikit (M menit#
untuk pasien yang berbeda, dan oleh karena itu setiap peta kalibrasi sangat mirip dengan yang di
;ambar < .
The M6 images were processed with the three$time$point algorithm (8A#, and the resultant
three$time$point images were analy+ed with prior knowledge of the diagnosis of the lesions as
fibroadenomas. ;ambar M6 diolah dengan algoritma tiga titik waktu (8A#, dan tiga$titik waktu
yang dihasilkan gambar dianalisis dengan pengetahuan sebelumnya dari diagnosis dari lesi
seperti fibroadenoma. A final comparison study of the histopathologic slices and the three$time$
point images was performed (8A, 22, -4, 2%, and )8#. 2ebuah studi perbandingan akhir dari
irisan histopatologi dan tiga titik waktu gambar dilakukan (8A, 22, -4, 2%, dan )8#. ?ote that
determination of the extracellular volume fraction (CI%#, a parameter evaluated with the three$
time$point method, also yields the cellularity ( C #, namely, the fraction of the tumor occupied by
the cell volume (CI% N C J #. -erhatikan bahwa penentuan fraksi volume ekstraseluler (CI%#,
parameter dievaluasi dengan metode tiga titik waktu, juga menghasilkan cellularity (C), yaitu,
fraksi dari tumor yang ditempati oleh volume sel (CI% N C J #.
-revious 2ection ?ext 2ection 2ebelumnya =agian =agian =erikutnya
Results Hasil
The three$time$point method was applied to analy+e lesions demonstrated at clinical
examination, mammography, and 92. Metode tiga titik waktu diterapkan untuk menganalisis lesi
menunjukkan pada pemeriksaan klinis, mamografi, dan 92. The initial diagnosis was made
before the M6 imaging examination. 8iagnosis awal dilakukan sebelum pemeriksaan pencitraan
M6. %inally, the lesions were removed surgically and were reexamined histopathologically.
Akhirnya, lesi diangkat melalui pembedahan dan ulang histopatologi. Ae obtained
histopathologic slides for seven of the eight lesions. 3ami memperoleh slide histopatologi
selama tujuh dari delapan lesi. )istopathologic examination was not performed in lesion . (
Tables , < #, the small lesion close to a large fibroadenoma, and the diagnosis was presumed to
be the same on the basis of the similar appearance of the two lesions on the three$time$point
images. -emeriksaan histopatologi tidak dilakukan pada lesi . ( Tabel , < #, dekat lesi kecil ke
fibroadenoma besar, dan diagnosis dianggap sama atas dasar penampilan serupa dari dua lesi
pada waktu tiga$$ titik gambar. The histopathologic characteri+ation of the features of epithelial
and stromal components of the fibroadenomas and a 1ualitative assessment of the cellular
volume fraction and of the mucinous nature or hyalini+ation of the connective tissue element
have been summari+ed in Table . 3arakterisasi histopatologi fitur dari epitel dan stroma
komponen dari fibroadenoma dan penilaian kualitatif dari fraksi volume selular dan sifat
musinosa atau hialinisasi dari unsur jaringan ikat telah diringkas dalam Tabel . Oualitative
estimates of the extent of vasculari+ation in the various parts of the lesions are summari+ed in
Table < . -erkiraan kualitatif dari tingkat vaskularisasi di berbagai bagian dari lesi yang diringkas
dalam Tabel < .
%igure ' shows images of a fibroadenoma (lesion 7# of a mixed intra$ and pericanalicular type in
a :$year$old patient. ;ambar ' menunjukkan gambar dari fibroadenoma (lesi 7# dari jenis intra
dan pericanalicular dicampur pada pasien : tahun. The contrast$enhanced M6 images show
another, much larger tumor in the same breast that will be described later. 3ontras
disempurnakan M6 gambar menunjukkan tumor lain, jauh lebih besar pada payudara yang sama
yang akan dijelaskan kemudian. The three$time$point images of the former tumor exhibit mainly
dark red pixels except in the anterior aspect of the surrounding capsule, which appears blue with
some green pixels between the red and the blue pixels. Tiga titik waktu gambar mantan tumor
menunjukkan piksel merah terutama gelap kecuali dalam aspek anterior dari kapsul sekitarnya,
yang muncul biru dengan beberapa piksel hijau antara merah dan biru piksel. According to the
calibration map, the dark red pixels indicate tissue with low microvascular permeability and
relatively high extracellular volume fraction, while the blue pixels indicate high microvascular
permeability and a relatively lower extracellular volume fraction. Menurut peta kalibrasi, pixel
merah tua menunjukkan jaringan dengan permeabilitas mikrovaskuler rendah dan fraksi volume
ekstraseluler relatif tinggi, sedangkan pixel biru menunjukkan permeabilitas mikrovaskuler
tinggi dan fraksi volume ekstraseluler relatif lebih rendah. The green pixels indicate intermediate
values of these two parameters. -ixel hijau menunjukkan nilai menengah dari dua parameter. The
histopathologic slices were sectioned closely parallel to the imaging plane and were stained with
hematoxylin$eosin (part A # and factor I&&& (part B # to correlate with the three$time$point, color$
coded images. &risan histopatologi itu belah erat sejajar dengan bidang pencitraan dan diwarnai
dengan hematoxylin$eosin (bagian A) dan faktor I&&& (bagian B) berkorelasi dengan tiga titik
waktu, warna$kode gambar. The microscopic view of the endothelial cells (part C # indicates the
presence of a homogeneous distribution of capillaries with medium and large blood vessels
appearing only in the capsule. -andangan mikroskopis dari sel$sel endotel (bagian C)
menunjukkan adanya distribusi homogen dari kapiler dengan pembuluh darah menengah dan
besar muncul hanya dalam kapsul.
%igure " shows images of another fibroadenoma (lesion "# with histopathologic slices obtained
closely parallel to the imaging plane in a <($year$old patient. ;ambar " menunjukkan gambar
lain fibroadenoma (lesi "# dengan irisan histopatologi diperoleh erat sejajar dengan bidang
pencitraan pada pasien <( tahun. The macroscopic and microscopic views of the histopathologic
slices clearly demonstrate that the mass comprises several nodules and is of an intracanalicular
type. -andangan makroskopik dan mikroskopik dari irisan histopatologi jelas menunjukkan
bahwa massa terdiri dari beberapa nodul adalah jenis intracanalicular. Cach nodule is surrounded
by a capsule, which shows staining of endothelial cells with factor I&&& (part B #. 2etiap nodul
dikelilingi oleh kapsul, yang menunjukkan pewarnaan sel endotel dengan faktor I&&& (bagian B).
The density of the blood vessels in the stroma of the tumor appears to be relatively high.
3epadatan pembuluh darah dalam stroma tumor tampaknya relatif tinggi. The three$time$point
images confirm the presence of the nodular structure and of vasculari+ed capsules, namely, blue
pixels surround each nodule. Tiga titik waktu gambar mengkonfirmasi kehadiran struktur nodular
dan kapsul vasculari+ed, yaitu, piksel biru mengelilingi setiap nodul. &n this tumor, a large
fraction of the pixels are green in accordance with a higher capillary density (part C # and high
extracellular volume fraction. -ada tumor ini, sebagian besar dari pixel yang berwarna hijau
sesuai dengan kepadatan kapiler lebih tinggi (bagian C) dan fraksi volume tinggi ekstraseluler.
The innermost regions in each nodule appear red, which is indicative of the presence of high
extracellular volume fraction but lower microvascular permeability. 8aerah$daerah terdalam di
setiap nodul tampak merah, yang merupakan indikasi dari adanya fraksi volume tinggi
ekstraseluler tetapi permeabilitas mikrovaskuler rendah.
&n the other breast of this patient, two lesions (lesions , and .# were demonstrated on the
contrast$enhanced images. -ada payudara yang lain dari pasien ini, dua lesi (lesi , dan .# yang
ditunjukkan pada gambar kontras ditingkatkan. The inferior lesion was large and was diagnosed
as fibroadenoma histopathologically. *esi rendah itu besar dan didiagnosis sebagai fibroadenoma
histopatologi. The superior small lesion was not examined histopathologically but was depicted
on the three$time$point images as having the same pathophysiologic characteristics as the large
fibroadenoma. *esi kecil yang unggul tidak diperiksa histopatologi tetapi digambarkan pada tiga
titik waktu gambar memiliki karakteristik patofisiologis yang sama dengan fibroadenoma besar.
The three$time$point images indicated the presence of mostly dark red pixels in accordance with
high extracellular volume fraction and low microvascular permeability as was expected on the
basis of the histopathologic findings in the large hyalini+ed fibroadenoma. Tiga titik waktu
gambar menunjukkan adanya piksel merah gelap di sebagian besar sesuai dengan fraksi volume
tinggi dan permeabilitas mikrovaskuler ekstraseluler yang rendah seperti yang diharapkan
berdasarkan temuan histopatologi dalam fibroadenoma hyalini+ed besar. &n a few regions,
predominantly at the periphery of the tumor, blue and green pixels were observed in agreement
with the presence of vessels. 8alam beberapa daerah, terutama di pinggiran tumor, pixel biru dan
hijau yang diamati dalam perjanjian dengan kehadiran kapal. %indings at the histopathologic
examination indicated the presence of a multinodular, highly integrated fibroadenoma of mostly
intracanalicular type with focally distributed parts of pericanalicular type. Temuan pada
pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya fibroadenoma, multinodular sangat terintegrasi
tipe intracanalicular sebagian besar dengan bagian$bagian focally didistribusikan jenis
pericanalicular. &n this fibroadenoma, the intraductal stroma occupied a relatively high fraction of
the lesion ("(G# and exhibited a high extracellular volume fraction and hyalini+ed fibrous tissue
indicative of a dormant or 1uiescent phase of its life cycle. 8alam fibroadenoma ini, stroma
intraductal menempati fraksi yang relatif tinggi dari lesi ("(G# dan dipamerkan fraksi volume
tinggi ekstraseluler dan jaringan berserat hyalini+ed indikasi dari fase aktif atau diam dari siklus
hidupnya. The more cellular periductal stroma also contained focal myxoid and hyalini+ed
connective tissue. -ara periductal lebih stroma seluler juga berisi myxoid fokus dan jaringan ikat
hyalini+ed.
%igure , shows the large (volume, , cm
'
# fibroadenoma (lesion <# in a ":$year$old patient.
;ambar , menunjukkan (volume, , cm
'#
besar fibroadenoma (lesi <# pada pasien ": tahun. The
three$time$point images exhibit mainly dark red pixels. Tiga titik waktu menunjukkan gambar
piksel merah terutama gelap. A three$dimensional representation of this tumor from two different
views is included. 2ebuah representasi tiga dimensi dari tumor ini dari dua pandangan yang
berbeda disertakan. %or simplicity, the three$dimensional images were obtained with use of color
hue at one constant intensity. 9ntuk kesederhanaan, tiga$dimensi diperoleh dengan penggunaan
corak warna pada satu intensitas konstan. This representation emphasi+es again the predominant
presence of the red pixels as compared with the rarer blue pixels seen in fibroadenomas.
6epresentasi ini menekankan lagi kehadiran dominan dari piksel merah dibandingkan dengan
biru piksel jarang terlihat di fibroadenoma. Although in general fibroadenomas are solid masses,
the histopathologic findings in this mixed fibroadenoma (intracanalicular and pericanalicular#
indicate the presence of a relatively high extracellular volume fraction that may be mucinous,
myxoid, or hyalini+ed and is accessible to the contrast agent. Meskipun dalam fibroadenoma
umumnya massa yang solid, temuan histopatologi dalam campuran fibroadenoma
(intracanalicular dan pericanalicular# mengindikasikan adanya fraksi volume ekstraseluler relatif
tinggi yang mungkin mucinous, myxoid, atau hyalini+ed dan dapat diakses ke agen kontras. Two
slides stained with factor I&&& exhibit small blood vessels distributed throughout the parenchyma
in two typical ways/ as a region richer in microvessels (part A # or lower in microvessel density
(part B #. 8ua slide diwarnai dengan faktor I&&& menunjukkan pembuluh darah kecil
didistribusikan ke seluruh parenkim dalam dua cara yang khas/ sebagai suatu wilayah kaya di
microvessels (bagian A) atau lebih rendah kepadatan microvessel (bagian B). Ae suggest that the
intensity of the red pixels, dark versus light, reflects low versus high microvessel density,
respectively. 3ami menyarankan bahwa intensitas piksel merah, gelap vs terang, mencerminkan
kepadatan microvessel rendah dibandingkan tinggi, masing$masing.
%igure . shows another fibroadenoma (lesion # with three$time$point images dominated by dark
red pixels. ;ambar . menunjukkan lain fibroadenoma (lesi # dengan tiga titik waktu gambar
didominasi oleh piksel merah gelap. &n the histopathologic section, the cellularity and density of
the microvessels in this fibroadenoma are very low, in accord with the features deduced from the
three$time$point images. -ada bagian histopatologi, yang cellularity dan kepadatan microvessels
dalam fibroadenoma ini sangat rendah, sesuai dengan fitur$disimpulkan dari titik waktu tiga
gambar. The highly hyalini+ed features also indicate a dormant or 1uiescent state, which is in
accord with the low vasculari+ation. %itur yang sangat hyalini+ed juga menunjukkan keadaan
aktif atau diam, yang sesuai dengan vaskularisasi rendah. 9nlike the borders of the other
fibroadenomas in our study, which were smooth, the borders of this tumor were less well
defined. =erbeda dengan perbatasan fibroadenoma lain dalam penelitian kami, yang halus,
perbatasan tumor ini kurang terdefinisi dengan baik.
%igure 5 shows a fibroadenoma (lesion 5# with very large multinodular septa in a :$year$old
patient. ;ambar 5 menunjukkan fibroadenoma (lesi 5# dengan septa multinodular sangat besar
pada pasien : tahun. &n this and some other fibroadenomas, a moderate washout, or green
pattern was seen, and they were categori+ed as PyoungQ lesions. 8alam hal ini dan beberapa
fibroadenoma lain, penghanyutan moderat, atau pola hijau terlihat, dan mereka dikategorikan
sebagai RmudaR lesi. The three$time$point images show clearly a vasculari+ed capsule at the
anterior part of the tumor (blue pixels# and well$defined septa that penetrate into the tumor from
the outer capsule. Tiga titik waktu menunjukkan dengan jelas gambar kapsul vasculari+ed di
bagian anterior dari tumor (pixel biru# dan didefinisikan dengan baik septa yang menembus ke
dalam tumor dari kapsul luar. These septa appear dark red with a parallel blue line, which is
indicative of the presence of dense vascularity. 2epta ini tampak merah gelap dengan garis biru
paralel, yang merupakan indikasi dari adanya vaskularisasi padat. Most of the pixels are coded
green in accord with the presence of relatively high stromal vasculari+ation, but pixels coded red,
which is typical of regions with less permeable vessels, appear in the central part of each
division. 2ebagian besar piksel yang dikodekan hijau sesuai dengan kehadiran vaskularisasi
stroma yang relatif tinggi, tetapi piksel kode merah, yang khas dari daerah dengan kapal yang
kurang permeabel, muncul di bagian tengah masing$masing divisi. The three$time$point image
on the right was obtained at the edge of the tumor and shows blue pixels in the surrounding
capsule. ;ambar tiga titik waktu di sebelah kanan diperoleh di tepi tumor dan menunjukkan
pixel biru di kapsul sekitarnya. 8espite the large si+e of this mass, the three$time$point images
are very similar and the color distribution is relatively homogeneous. Meskipun ukuran besar
massa ini, tiga titik waktu gambar yang sangat mirip dan distribusi warna relatif homogen. &n
accordance with the three$time$point images, the hematoxylin$eosin!stained histopathologic
slice (part A # showed large septa that cut through the center of the mass and divided it into three
nodules. 2esuai dengan waktu$titik tiga gambar, iris hematoxylin$Cosin bernoda histopatologi
(bagian A) menunjukkan septa besar yang memotong melalui pusat massa dan dibagi menjadi
tiga nodul. The extra$cellular volume fraction of these septa is high relative to that of the
surrounding stroma, which is mainly of an intracanalicular type. Ckstra$seluler fraksi volume
septa ini relatif tinggi dengan yang stroma sekitarnya, yang terutama dari jenis intracanalicular. A
large blood vessel that crosses through the septum is depicted with red blood cells in its lumen
(arrow#. 2ebuah pembuluh darah besar yang melintasi melalui septum digambarkan dengan sel
darah merah dalam lumen (panah#. The histopathologic slice stained for endothelial cells (part
B # demonstrates a relatively high density of small and medium blood vessels dispersed in the
periductal stroma. -otongan histopatologi patri untuk sel$sel endotel (bagian B) menunjukkan
kepadatan relatif tinggi pembuluh darah kecil dan menengah tersebar di stroma periductal.
*esion ' was also depicted (figure not provided# with a large fraction of the red and green
pattern, in accord with the lower extracellular volume fraction of its periductal fibrous stroma,
which composed approximately 7(G of the tumor, and with the presence of stromal blood
vessels. *esi ' juga digambarkan (gambar tidak disediakan# dengan sebagian besar dari pola
merah dan hijau, sesuai dengan fraksi volume yang lebih rendah dari stroma fibrosa ekstraseluler
periductal, yang terdiri sekitar 7(G dari tumor, dan dengan adanya stroma pembuluh darah. Bn
three$time$point images, its appearance was similar to that of lesion " ( %ig " # and of lesion 5 (
%ig 5 #, in accord with its being a PyoungQ fibroadenoma, exhibiting higher microvascular
permeability indicated by the green color and its high intensity. -ada tiga$titik waktu gambar,
penampilannya mirip dengan lesi " ( ;ambar " # dan lesi 5 ( ;ambar 5 #, sesuai dengan yang
menjadi RmudaR fibroadenoma, permeabilitas mikrovaskuler tinggi memamerkan ditunjukkan
oleh warna hijau dan intensitas tinggi. &n this relatively small, intracanalicular type of tumor, a
few blue pixels appear in some of the images, primarily in the margins, indicative of capsular
vasculature. 8alam jenis ini, relatif kecil intracanalicular tumor, suatu piksel beberapa biru
muncul dalam beberapa gambar, terutama di pinggiran, indikasi dari pembuluh darah kapsuler. &n
one of the images, blue pixels also appear in the center, in accord with findings in the
histopathologic slice of a septum with blood vessels that penetrated into the tumor from the
capsule. 8alam salah satu gambar, pixel biru juga muncul di tengah, sesuai dengan temuan
dalam irisan histopatologi dari septum dengan pembuluh darah yang merambah ke tumor dari
kapsul.
-revious 2ection ?ext 2ection 2ebelumnya =agian =agian =erikutnya
Discussion Diskusi
Bur findings led us to conclude that our high$spatial$resolution M6 imaging method was capable
of depicting the gross histopathologic features characteristic of fibroadenomas. Temuan kami
membawa kita untuk menyimpulkan bahwa tinggi resolusi spasial metode pencitraan M6 kita
mampu menggambarkan fitur histopatologi kotor karakteristik fibroadenoma. ( a # The masses
were 1uite homogeneous and contained a relatively high extracellular volume fraction that was
accessible to the contrast agent. (A) massa cukup homogen dan mengandung fraksi volume
relatif tinggi ekstraseluler yang dapat diakses oleh agen kontras. ( b # The borders of the masses
were well defined and usually smooth. (B) batas dari massa yang didefinisikan dengan baik dan
biasanya halus. ( c # The architecture of most of the tumors consisted of a capsule that contained
medium to large blood vessels in part of its circumference. (C) arsitektur sebagian besar tumor
terdiri dari kapsul yang berisi media untuk pembuluh darah besar di bagian lingkar. ( d # 2epta,
usually emerging from the capsule, contained predominantly medium blood vessels. (D) septa,
biasanya muncul dari kapsul, mengandung terutama pembuluh darah menengah. ( e # 2mall
microvessels were dispersed 1uite evenly among the internal periductal and interductal stroma
with variations in the density of vessels in different fibroadenomas. (E) 3ecil microvessels
tersebar cukup merata di antara stroma periductal dan interductal internal dengan variasi dalam
kepadatan pembuluh darah di fibroadenoma yang berbeda.
&n addition to these common features, we recogni+ed two different groups of fibroadenomas.
2elain fitur$fitur umum, kami mengenali dua kelompok yang berbeda fibroadenoma. The first
group was termed PoldQ on the basis of findings on the three$time$point images of mainly dark
red pixels, which signify low microvascular permeability and high extracellular volume fraction.
3elompok pertama disebut RtuaR atas dasar temuan pada tiga titik waktu gambar piksel merah
terutama gelap, yang menandakan permeabilitas mikrovaskuler rendah dan fraksi volume tinggi
ekstraseluler. )istopathologically, the low vascular permeability was verified in most cases by
means of factor I&&& staining, which showed a lower density of small vessels in the periductal
stroma ( Table < #. )istopatologi, permeabilitas pembuluh darah yang rendah diverifikasi dalam
kebanyakan kasus dengan cara pewarnaan faktor I&&&, yang menunjukkan kerapatan yang lebih
rendah dari pembuluh$pembuluh kecil di stroma periductal ( Tabel < #. &n most cases, these
fibroadenomas also exhibited a partially hyalini+ed stroma in accord with the presence of high
extracellular volume fraction. 8alam kebanyakan kasus, ini juga dipamerkan fibroadenoma
stroma sebagian hyalini+ed sesuai dengan kehadiran fraksi volume tinggi ekstraseluler. The
second group was termed PyoungQ on the basis of findings on the three$time$point images of
light red pixels and a higher proportion of green pixels, which is indicative of a higher
microvascular permeability and a lower extracellular volume fraction. 3elompok kedua disebut
RmudaR atas dasar temuan pada tiga titik waktu gambar piksel merah cahaya dan proporsi yang
lebih tinggi pixel hijau, yang merupakan indikasi dari permeabilitas mikrovaskuler yang lebih
tinggi dan lebih rendah fraksi volume ekstraseluler. )istopathologically, the higher
microvascular permeability was verified in most cases by means of factor I&&& staining as a
density of periductal small vessels higher than that of the first group ( Table < #. )istopatologi,
permeabilitas mikrovaskuler tinggi telah diverifikasi dalam kebanyakan kasus dengan cara
pewarnaan faktor I&&& sebagai kepadatan pembuluh$pembuluh kecil periductal lebih tinggi dari
kelompok pertama ( Tabel < #. The lower extracellular volume fraction was indicated by a higher
cellularity and lack of aging processes (eg, hyalini+ation#. %raksi volume yang lebih rendah
ekstraseluler diindikasikan dengan cellularity lebih tinggi dan kurangnya proses penuaan
(misalnya, hialinisasi#.
&n all fibroadenomas, capsular and septal blood vessels appear to be depicted with the three$time$
point method as blue pixels indicative of a high value for microvascular permeability multiplied
by the surface area. 8alam semua fibroadenoma, pembuluh darah kapsuler dan septum
tampaknya digambarkan dengan metode tiga titik waktu sebagai piksel biru menunjukkan nilai
yang tinggi untuk permeabilitas mikrovaskuler dikalikan dengan luas permukaan. ?ear the blue
pixels are green pixels, which are predominantly associated with stroma with appreciable blood
supply and high cellular volume fraction. 8ekat pixel biru adalah pixel hijau, yang terutama
berhubungan dengan stroma dengan suplai darah yang cukup dan fraksi volume tinggi seluler.
The red pixels that appear next to the green pixels seem to be associated with the higher
extracellular volume fraction of the inner stromal elements, with light and dark red pixels
indicative of higher and lower microvascular permeability, respectively. -iksel merah yang
muncul di sebelah piksel hijau tampaknya dikaitkan dengan fraksi volume yang lebih tinggi
ekstraseluler dari unsur$unsur stroma bagian dalam, dengan piksel merah terang dan gelap
menunjukkan permeabilitas mikrovaskuler tinggi dan rendah, masing$masing.
&n previous M6 imaging studies of fibroadenomas with histopathologic correlation, findings on
T$weighted images did not help distinguish normal fibroglandular tissue from fibroadenomas (
'' #. 8alam studi sebelumnya pencitraan M6 fibroadenoma dengan korelasi histopatologi,
temuan pada T$tertimbang gambar tidak membantu membedakan jaringan normal dari
fibroadenoma fibroglandular ( '' #. Bn T<$weighted images, the contrast of fibroadenomas
compared with normal surrounding tissue varied from high to low intensity ( 7 , '' #. -ada T<$
tertimbang gambar, kontras fibroadenoma dibandingkan dengan jaringan sekitarnya yang normal
bervariasi dari tinggi ke intensitas rendah ( 7 , '' #. &n the majority of cases, the intensity of
fibroadenomas was increased after contrast agent administration but the enhancement also
occurred in carcinomas and was therefore not specific for fibroadenomas. 8alam sebagian besar
kasus, intensitas fibroadenoma itu meningkat setelah pemberian kontras agen, tetapi peningkatan
juga terjadi pada karsinoma dan karena itu tidak spesifik untuk fibroadenoma. The degree of
enhancement in fibroadenomas was suggested to be different from that in carcinomas ( 5 , : ,
<: , "( ! "< #, but the overlap was too great and limited the ability to help distinguish between
the two masses. Tingkat peningkatan dalam fibroadenoma disarankan untuk berbeda dari yang di
karsinoma ( 5 , : , <: , "( $ "< #, tetapi tumpang tindih terlalu besar dan membatasi
kemampuan untuk membantu membedakan antara dua massa. Bn contrast$enhanced M6 images,
the shape, border characteristics, lobulation, and internal septations appear to provide
characteristic features that help distinguish fibroadenomas from carcinomas ( 7 #. -ada kontras
ditingkatkan gambar M6, bentuk, karakteristik perbatasan, lobulation, dan septations internal
yang muncul untuk menyediakan fitur karakteristik yang membantu membedakan fibroadenoma
dari karsinoma ( 7 #. The aging of fibroadenomas, which is associated with sclerosis and
calcification, was demonstrated with lowered intensity and the absence of contrast enhancement
on T<$weighted images ( 7 #. -enuaan fibroadenoma, yang berhubungan dengan sclerosis dan
kalsifikasi, telah didemonstrasikan dengan intensitas menurun dan tidak adanya peningkatan
kontras pada gambar T<$tertimbang ( 7 #. &t appears that the pixel$by$pixel analysis with three$
time$point imaging yields a better approximation of the histopathologic appearance of a
fibroadenoma in terms of vascularity and cell volume fraction. Tampak bahwa analisis pixel$by$
pixel dengan tiga$titik waktu pencitraan menghasilkan perkiraan yang lebih baik dari penampilan
histopatologi dari fibroadenoma dalam hal vaskularisasi dan fraksi sel volume. Thus, mapping of
these two features may improve the specificity of diagnosis of breast disease with high$spatial$
resolution, contrast$enhanced M6 imaging. 8engan demikian, pemetaan kedua fitur tersebut
dapat meningkatkan spesifisitas diagnosis penyakit payudara dengan tinggi resolusi spasial,
kontras ditingkatkan pencitraan M6.
&n summary, we correlated findings with three$time$point, contrast$enhanced M6 imaging with
histopathologic findings and tumor angiogenesis. 2ingkatnya, temuan kami berkorelasi dengan
tiga$titik waktu pencitraan, kontras ditingkatkan dengan temuan histopatologi M6 dan
angiogenesis tumor. Iisually, microvascular permeability and extracellular volume fraction of
fibroadenomas correlated well between the histopathologic slices and the three$time$point
images. 2ecara visual, permeabilitas mikrovaskuler dan fraksi volume ekstraseluler dari
fibroadenoma berkorelasi baik antara irisan histopatologi dan tiga titik waktu gambar. Ae
performed this pilot study in anticipation of a prospective, full clinical trial with blinded readings
in a population referred for biopsy because of high mammographic suspicion. 3ami melakukan
penelitian percobaan dalam mengantisipasi percobaan, prospektif klinis penuh dengan
pembacaan buta dalam suatu populasi dirujuk untuk biopsi karena kecurigaan mammographic
tinggi. The capability of this method to reveal pathophysiologic features is probably not limited
to fibroadenomas and could be extended to other lesions in the breast and in other organs.
3emampuan metode ini untuk mengungkapkan fitur pathophysiologic mungkin tidak terbatas
pada fibroadenoma dan dapat diperpanjang untuk lesi lainnya pada payudara dan organ lainnya.