You are on page 1of 16

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea

I-1
CV. Jo Lau Utama
BAB - I
PENDAHULUAN



1.1. Umum
Program Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir adalah
program Air, Sanitasi dan Kebersihan yang didanai oleh APBD dan APBN.
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir berupaya
melakukan program untuk meraih kemajuan untuk mencapai target
Millenium Development Goals melalui perluasan akses terhadap drainase
dan layanan sanitasi yang aman. Mengembangkan akses layanan sanitasi
untuk masyarakat Kota Porsea di Kabupaten Toba Samosir, khususnya mereka
yang memiliki akses sangat terbatas terhadap layanan tersebut adalah tujuan
utama Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir. Demi
mencapai tujuannya, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba
Samosir bekerja dengan berbagai kalangan masyarakat, pemerintah,
organisasi masyarakat sipil, dan penyedia layanan.

Komitmen Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir
adalah meningkatkan kebutuhan masyarakat akan layanan sanitasi yang
lebih baik; serta meningkatkan kapasitas pelayanan, khususnya dari
pemerintah agar menyediakan dan mengawasi kualitas jasa layanannya.
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir mendukung
strategi nasional sehingga pemerintah daerah dan sektor lainnya dapat
memberikan layanan sanitasi yang efisien dan berkualitas tinggi.
Meningkatkan akses terhadap sanitasi memerlukan berbagai inisiatif yang
berbeda namun saling menguatkan.
Hasil yang diharapkan adalah: (a) Dua Juta orang yang tinggal di perkotaan

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-2
CV. Jo Lau Utama
mendapatkan akses layanan drainase yang aman; (b) 200,000 orang yang
tinggal di perkotaan mendapatkan akses sanitasi yang layak; dan (c) biaya
air per unit yang dikeluarkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah dapat
diturunkan paling tidak 20%. Untuk mencapai tujuan di atas, program
bantuan teknis ini dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu :
Peningkatan Kebutuhan,
Meningkatkan Kapasitas Pelayanan, dan
Lingkungan Pendukung (Kebijakan, Tata Kelola Pemerintahan, Komitmen
Politik dan Alternatif Pendanaan).

1.2 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang cepat
menimbulkan tekanan terhadap ruang dan lingkungan untuk kebutuhan
perumahan kawasan jasa/industri yang selanjutnya menjadi kawasan
terbangun, terutama di daerah pusat-pusat perkotaan pada suatu wilayah.
Kawasan perkotaan yang terbangun memerlukan adanya dukungan
prasarana dan sarana yang baik dan dapat menjangkau kepada masyarakat
berpenghasilan menengah dan rendah. Perkembangan perumahan dan
permukiman yang sangat pesat sering kurang terkendali dan tidak sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah maupun konsep pembangunan yang
berkelanjutan, mengakibatkan banyak kawasan-kawasan yang
permukaannya rendah dan semula berfungsi sebagai tempat parkir air
(retarding pond) atau resapan air menjadi tertutup suatu bangunan.
Kondisi inilah yang menimbulkan meningkatnya volume air permukaan yang
masuk ke saluran drainase dan sungai. Hal-hal tersebut membawa dampak
terhadap ketidak mampuan drainase untuk mengeringkan kawasan
terbangun, dan rendahnya kemampuan prasarana drainase untuk
menampung air permukaan dan mengalirkannya ke sungai. Jadi dampak
pembangunan perkotaan, yang pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-3
CV. Jo Lau Utama
kebutuhan hidup masyarakat dapat pula menimbulkan masalah misalnya di
bidang drainase.
Dalam penanganan drainase perlu diperhatikan berbagai faktor yang dapat
menimbulkan permasalahan, salah satunya berupa masalah genangan air.
Pada saat ini banyak terjadi masalah genangan air yang pada umumnya
disebabkan antara lain karena prioritas penanganan drainase kurang
mendapat perhatian, kurangnya kesadaran bahwa pemecahan masalah
genangan harus melihat pada sistem jaringan salurahan secara keseluruhan
yang mengakibatkan hambatan (back-water) dan beban saluran dari
hulunya, tidak menyadari bahwa sistem drainase kawasan harus terpadu
dengan sistem badan air regionalnya (system flood control), kurang
menyadari bahwa pemeliharaan (pembersihan dan perbaikan) saluran
merupakan pekerjaan rutin yang sangat penting untuk menurunkan resiko
genangan, belum optimalnya koordinasi antara pihak terkait agar sistem
pengaliran air hujan dapat berjalan dengan baik.
Penyusunan rencana Induk Sistem Drainase Kota Porsea merupakan salah
satu upaya penanganan permasalahan drainase di Kota Porsea, untuk
merencanakan sistem jaringan yang terpadu, sehingga diharapkan dengan
adanya perencanaan sistem drainase ini akan terkoodinasi antar saluran di
wilayah Kota Porsea dengan lancar, efektif dan efisien.

Kebijakan pembangunan fasilitas konstruksi bidang infrastruktur khususnya di
bidang pengembangan drainase adalah berupa peningkatan pelayanan bagi
penduduk atau masyarakat. Dengan kondisi eksisting saat ini adalah
persebaran penduduk tersebar secara tidak merata sehingga mengakibatkan
penyediaan prasarana dan sarana menjadi lebih sulit dan lebih mahal. Namun
konsekuensi tersebut tidak menjadi kendala, karena kebijakan Direktorat
Jenderal Cipta Karya saat ini mendukung ke arah pengembangan prasarana
dan sarana dasar yang diantaranya adalah pengembangan fasilitas drainase

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-4
CV. Jo Lau Utama
yang mencakup pengembangan sub sektor drainase dalam rangka untuk
mengejar pencapaian sasaran yang tertuang dalam MDG (Mellineum
Development Goals).

Pelayanan infrastruktur drainase merupakan salah satu kebutuhan dasar yang
penting bagi masyarakat untuk dipenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan
dasar tersebut, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan
aman sejahtera. Pelayanan infrastruktur daerah yang tidak memadai dapat
berdampak pada menurunnya produktivitas masyarakat, yang pada akhirnya
mengarah pada kondisi masyarakat yang memprihatinkan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa kemampuan dari
pemerintah dan masyarakatnya untuk melakukan intervensi, sehingga
masyarakat lemah yang tidak mendapat akses terhadap pelayanan dasar
esensial, dapat lepas dari ketidak nyamanannya, menjadi salah satu indikator
kemajuan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, pelayanan infrastruktur
drainase merupakan komponen yang strategis dalam pembangunan dan
merupakan salah satu entry point dalam peningkatan taraf hidup masyarakat,
serta penanggulangan kemiskinan suatu daerah.
Dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan pelayanan, pelayanan infrastruktur
drainase dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang mencakup aspek legal,
institusional, lingkungan, sosial budaya, serta peran serta masyarakat dan
swasta serta faktor internal yang meliputi faktor-faktor teknis, keuangan dan
kelembagaan.

Untuk mencapai sasaran pemenuhan kebutuhan pembangunan Infrastruktur
daerah, seperti sektor bidang drainase, maka perlu didukung oleh ketersediaan
data dan informasi yang cukup mengenai kondisi eksisting bidang fasilitas

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-5
CV. Jo Lau Utama
konstruksi serta bidang lainnya. Untuk memenuhi hal itu maka perlu kiranya
disusun suatu Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea.

Pekerjaan Penyusunan Program Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi
Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Infrastruktur ini memerlukan
kekonsistenan, agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih atau
pengulangan. Disamping itu monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran jangka panjang yang
telah tertuang dalam National Action Plan (NAP).

Mengingat kerterbatasan anggaran dan banyaknya bidang yang masih sangat
membutuhkan pengembangan fasilitas, maka perlu dilakukan suatu prioritas
pelaksanaan program yang disusun dan dituangkan dalam program.

Program-program yang dipandang layak ini perlu disusun kedalam bentuk
prioritas program yang mencakup program jangka pendek/mendesak yang
penyusunannya lebih dekat kepada kegiatan yang bersifat operasional.
Dengan menyiapkan prioritas program perencanaan tersebut, diharapkan
tujuan pencapaian target sasaran akan dapat lebih terukur dan termonitor
setiap tahun.

1.3. Sasaran Pekerjaan
1.3.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Menyediakan data kondisi sistem drainase jalan eksisting di Kota Porsea
meliputi panjang, lebar dan kondisi saluran,arah aliran, hirarki jaringan,
koneksi antar jaringan dan koneksi antara jaringan dan koneksi antara
jaringan drainase jalan dengan saluran/sungai.
2. Menyediakan data deskriptif mengenai potensi dan permasalahan sistem
drainase di wilayah Kota Porsea.

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-6
CV. Jo Lau Utama
3. Menyusun Sistem jaringan drainase yang terpadu dan menyeluruh, baik
sistem drainase utama, drainase lokal dan badan penerima air

Tujuan dari pekerjaan ini adalah :
1. Meningkatkan kemampuan kapasitas drainase pada sistem jaringan
drainase kota pada lokasi yang dijadikan daerah studi.
2. Menyiapkan rencana induk sistem drainase dan rencana program serta
pengembangan sistem drainase Kota Porsea secara terpadu dan
menyeluruh.

1.3.2 Sasaran dan keluaran
Sasaran yang hendak dicapai dari kegitan Penyusunan RIS (Rencana Induk
Sistem) Drainase Kota Porsea ini adalah :
1. Terdatanya kondisi jaringan drainase eksisting
2. Terstrukturnya sistem jaringan drainase Kota Porsea secara terpadu dan
menyeluruh.
3. Tersedianya Program dan kegiatan penegmbangan pembangunan
system drainase kota Porsea.
4. Tersedianya indikasi pembiayaaan dan pola investasi pelaksanaan
penanganan penyelesaian permasalahan sistem drainase di wilayah Kota
Porsea.
5. Tersusunnya masukan rencana dan program Penyusunan RIS (Rencana
Induk Sistem) Drainase Kota Porsea.
6. Tersusunnya masukan teknis bagi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
dalam bentuk rincian dengan menggunakan standar umum yang berlaku
dengan tingkat kedalaman survey yang disesuaikan dengan kebutuhan
pencapaian data yang telah ditetapkan.
7. Teridentifikasinya data sesuai arahan dari tim teknis dan mengikuti
format yang telah disediakan dan tata cara pengukuran jaringan.
8. Terantisipasinya data yang ditimbulkan oleh proses dan operasional
sesuai dengan pencapaian kebutuhan drainase perkotaan.

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-7
CV. Jo Lau Utama
9. Penuangan kembali seluruh informasi hasil survey ke dalam bentuk Peta
berbasis GIS (Global Information System) dibuat dengan menggunakan
program Arcview/Autocad dan data-data penting lainnya yang dibuat
dengan menggunakan program Microsoft Excel.

1.3.3. Gambaran Tentang Daerah Proyek
Gambaran tentang daerah proyek yaitu :
a. Gambaran umum tentang daerah pembangunan drinase yang disurvey
adalah merupakan suatu daerah perkotaan dan kelurahan yang tujuannya
pendataan jaringan drainase kota dari berbagai kawasan supaya dapat
menangani masalah genangan air di perkotaan.
b. Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea yang akan
dibuat disesuaikan dengan kondisi tofografi dan jaringan drainase
perkotaan.
c. Pengumpulan data disajikan sesuai dengan kondisi yang dapat
ditampung diwaktu-waktu yang akan datang :
Melakukan analisa terhadap perkiraan kondisi masyarakat perkotaan
untuk melaksanakan pengadaan drainase.
Melakukan Analisa jaringan terhadap bidang-bidang sumber-sumber
air yang diterima oleh drainase yang berkaitan dengan multi sektor.
d. Menyusun kriteria perencanaan yang digunakan untuk program
Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea termasuk
juga usulan tentang Pengembangan sarana dan prasarana yang
mendukung.
e. Membuat laporan hasil pengumpulan data dan evaluasi tentang seluruh
kegiatan pengambilan data lapangan drianse Kota Porsea. Data ini
diperlukan untuk penyusunan rencana peta jaringan mendekati
kenyataan untuk program rencana induk sistem drainase Kota Porsea.


Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-8
CV. Jo Lau Utama
1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi :
1. Pendataan jaringan drainase kota dan identifikasi permasalahan
genangan air atau banjir dan kondisi drainase eksisting;
2. Pengukuran trase dan inventarisasi kondisi drainase eksisting;
3. Identifikasi pemanfaatan lahan di sekitarnya dan kondisi sosial
kemasyarakatan dalam pengelolaan drainase;
4. Identifikasi dan kajian literatur terhadap peraturan, standar serta
kebijakan pemerintah terkait dengan sistem drainase
5. Penyelusuran jaringan drinase dan sarana drainase (bangunan
pelengkap) pada setiap daerah serta mengukur langsung jarak yang
ditelusuri dengan menggunakan alat GPS (Global Position System) atau
alat total station (x, y, z).
6. Analisis data topografi, hidrologis dan hidrolika dengan data curah hujan
10 tahun terakhir di sekitar wilayah perencanaan.
7. Analisis kondisi sosial kemasyarakatan terkait dengan perencanaan
sistem drainase.
8. Kajian struktur sistem jaringan drainase meliputi tata letak dan bentuk
saluran drainase, dan pembagian layanan saluran drainase (Skematik
jaringan).
9. Penyusunan rencana program dan pengembangan sistem drainase kota
10. Rencana indikasi pembiayaan dan pola investasi penanganan sistem
drainase kota
11. Membuat Peta Lokasi dan Jaringan drainase serta bentuk detail drainase
dalam program Autocad, kemudian membaginya untuk setiap zona
pelayanan.

1.4.1. Kegiatan A: Pekeraan Persiapan

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-9
CV. Jo Lau Utama
Setelah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Tata Ruang dan
Permukiman Kabupaten Toba Samosir mengeluarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) telah kami lakukan persiapan, yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengurusan administrasi
b) Mobilisasi personil dan peralatan survey (form survey, ATK, peta)
c) Pengumpulan data-data dan peta
d) Orientasi lapangan.

1.4.2. Kegiatan B : Pengumpulan data dan Informasi
Tahap survey topografi dan pemetaan meliputi:
a) Pemeriksaan acuan kerja dan format survey yang dilaksanakan.
b) Mengadakan brifing kepada personil dan melaksanakan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang tertuang dalam KAK.
c) Melaksanakan check list sebelum pelaksanaan setiap komponen
pelaksanaan survey data jaringan drainase.
d) Persiapkan administrasi ke instansi terkait untuk ijin survey primer
dan sekunder.
e) Pengumpulan data sekunder (tabulasi dan peta spasial) dari
berbagai instansi terkait
f) Observasi lapangan/survey awal
g) Penyediaan data spasial, terutama data citra resolusi tinggi
h) Pengukuran dan inventarisasi data lapangan
i) Pelaksanaan pengukuran survey data berupa data drainase dengan
beda tinggi dan jarak dari pelayanan yang akan disurvey.
j) Pengukuran situasi dengan daerah pelayanan.
k) Diskusi/konsultasi dengan pengguna jasa.


Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-10
CV. Jo Lau Utama
Tahap identifikasi potensi dan permasalahan drainase kawasan,
meliputi:
a) Tinjauan terhadap pemanfaatan lahan di wilayah perencanaan.
b) Tinjauan terhadap kemampuan fisik wilayah perencanaan.
c) Tinjauan terhadap isu-isu strategis di dalam wilayah perencanaan
terkait dengan pengelolaan drainase.
d) Tinjauan terhadap pola perilaku masyarakat disekitar wilayah
perencanaan dalam hal pengelolaan drainase.

1.4.3. Kegiatan C : Tahap Formulasi Data dan Analisa Data
Pekerjaan Formulasi Data Teknis Analisis, meliputi :
a. Merencanakan pola tata letak jaringan dan bangunan dengan
menyesuaikan bangunan eksisting dan toporafi jaringan.
b. Identifikasi detail masalah pada lokasi jaringan dan bangunan
eksisting dan rencana sesuai hasil analisa kawasan dengan ploting
tata letak rencana drainase.
c. Setelah sertifikat completion diterbitkan, selanjutnya konsultan turut
mempersiapkan formulasi data ke dalam bentuk teknis yang siap
saji dalam pelaksanaan.
d. Menentukan penyesuaian dengan ketentuan pada Kepmen PU No
239/KPTS/1987 tentang Fungsi Utama Saluran Drainase sebagai
drainase kota dan fungsi utama sebagai pengendalian banjir dan
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman Tahun 2007
Tentang RPIJM Sistem Drainase Perkotaan.
e. Menentukan kriteria design dan tata cara penyajian gambar/peta
dan analisa quarry dan memilih lokasi zona.
f. Analisa terhadap data dan informasi kondisi fisik/lingkungan dan
sumber daya lain, analisa spasial, sosial-kependudukan, analisa
hidrologi, hirolika dan data lainnya sesuai kebutuhan.

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-11
CV. Jo Lau Utama
g. Perumusan konsep design sistem jaringan drainase, terdiri dari
rencana umum, rencana jaringan yaitu sistem jaringan drainase
utama, desain dan dimensi penampang rencana drainase yang
berdasarkan pada analisis topografi, hirologi, hidrologi, hidrolika,
limbah rumah tangga dan hasil pengukuran lapangan.
h. Menyusun Rencana Induk Sistem Drainase Kota Porsea, meliputi :
rencana umum, rencana jaringan dengan sistem jaringan drianase
utama : jaringan drainase primer, sekunder, tersier, lokal dan lahan
penerima air, disain kolam sementara dan dimensi penampang
rencana, rencana program dan pengembangan, rencana usulan
pembiayaan/pola investasi penanganan sistem drainase kota,
pembuatan gambar peta sistem jaringan drainase dan rekomendasi
untuk rencana pengembangan sistem drainase Kota Porsea.

1.4.4. Kegiatan D : Pelaporan
Produk dari kegiatan ini adalah berupa laporan-laporan, gambar/peta
drainase dan dokumentasi-dokumentasi lainnya menurut ketentuan
sebagai berikut :
A) Laporan dan Gambar Peta
a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan ini berisikan tentang kondisi awal (eksisiting) dan
permasalahannya dari lokasi proyek, metodologi pelaksanaan
pekerjaan dan cara pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja, jadual
pelaksanaan, personil dan peralatan yang akan digunakan.
Selanjutnya laporan ini akan didiskusikan bersama dengan
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir
untuk memperoleh persamaan persepsi dan saran tentang
permasalahan dan perubahan yang terjadi, juga tentang cara

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-12
CV. Jo Lau Utama
pelaksanaan pekerjaan, sehingga laporan ini dapat dijadikan
acuan dalam pekerjaan selanjutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya Minggu ke dua
20 (dua puluh) hari kalender setelah SPMK diterbitkan sebanyak
5 (lima) buku laporan.

b. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan ini memuat hasil pengumpulan data eksisting jaringan
yang telah dilakukan di lokasi pekerjaan berisi hasil data
pengukuran lapangan dan analisis sementara untuk
mendapatkan kajian rencana jaringan drainase, meliputi :
a. Gambaran umum wilayah perencanaan dengan data
prasarana dan sarana dasar jaringan drainase dan bangunan
yang meliputi kondisi fisik, kondisi teknis, cakupan
pelayanan, tingkat pelayanan.
b. Pengumpulan data sekunder dari Dinas Tarukim, Dinas PU
dan Instansi terkait lainnya.
c. Pengumpulan data primer, citra satelit, hasil identifikasi,
analisa dan interpretasi jaringan drainase, aksessories dan
lain-lain yang belum terdokumentasi.
d. Data dan inventarisasi disusun sementara dalam format
aplikasi yang direncanakan untuk jaringan drainase Kota
Porsea.
e. Analisa, interpretasi dan kompilasi data ukur dan hasil
klarifikasi identifikasi konsep jaringan drainase yang
berkaitan dengan daerah genangan, sampah, penduduk
dan rencana arah pengaliran.

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-13
CV. Jo Lau Utama
Laporan dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan diserahkan
selambat-lambatnya Minggu ke delapan, 60 (enam puluh) hari
kalender setelah SPMK diterbitkan.

c. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Laporan akhir sementara berisi hasil seluruh kegiatan pekerjaan
jasa konsultansi termasuk hasil pengukuran dan analisa data.
Laporan akhir dibuat, berisikan :
a. Secara garis besar proses penyusunan rencana induk sistem
drainase secara keseluruhan berupa rancangan-rancangan,
alternatif rencana dan penanganan.
b. Data dan inventarisasi (pengukuran) prasarana dan sarana
jaringan drainase yang ditinjau seperti sub sektor yang
mencakup lokasi, jenis prasarana dan sarana, volume,
dimensi, kondisi fisik dan kondisi teknis dianalisis menjadi
indikasi program.
c. Kesimpulan dan Rekomendasi serta program.
Laporan draft final ini dibuat dalam rangkap 5 (lima), diserahkan
Minggu ke sepuluh, 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah
SPMK diterbitkan.

d. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan akhir berisi hasil seluruh kegiatan pekerjaan jasa
konsultansi termasuk hasil perbaikan dari laporan draft final,
memuat rencana sistem jaringan drainase, usulan prioritas
penanganan dan usulan biaya pelaksanaan pembangunan
sistem drainase.
Laporan akhir dibuat, berisikan :

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-14
CV. Jo Lau Utama
a. Gambaran umum data prasarana dan sarana dasar jaringan
drainase dan bangunan yang meliputi kondisi fisik, kondisi
teknis, cakupan pelayanan, tingkat pelayanan.
b. Rencana sistem jaringan drainase, usulan prioritas
penanganan, usulan biaya pelaksanaan pembangunan
sistem drainase.
c. Hasil Analisa Data, Kesimpulan dan Rekomendasi.
d. Gambar, Skematik dan Peta Jaringan Rencana Induk Sistem
Drainase Kota Porsea.
Seluruh laporan akhir ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh),
diserahkan Minggu ke dua belas, 90 (Sembilan puluh) hari
kalender setelah SPMK diterbitkan.

e. Laporan Bulanan (Monthly Report)
Laporan bulanan berisi laporan progress pekerjaan dan rencana
kerja yang akan dilakukan pada bulan berikutnya. Laporan ini
merupakan bahan evaluasi bulanan pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan secara lisan formal dan tertulis dalam format A4
sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
Laporan ini dilaksanakan setiap 30 (tiga puluh) hari setelah
penandatanganan SPMK.

B) Album Peta/Gambar
Album Peta/Gambar berisi hasil rencana yang dituangkan dalam
gambar atau peta dalam ukuran A3 sebanyak 10 (sepuluh) dan A1
sebanyak 5 (lima) eksemplar. Foto-foto yang meliputi situasi lokasi
survey dan pelaksanaan kegiatan lapangan diserahkan bersama-
sama dengan laporan akhir.
C) Data dalam bentuk soft copy (CD).

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-15
CV. Jo Lau Utama
Seluruh kegitan jasa konsultansi termasuk laporan dan gambar
rencana dibuat dalam compac disc sebayak 10 (sepuluh) keping.

1.5. Sistimatika Pelaporan
1.5.1. Umum
Laporan Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea,
dibahas bersama Tim Teknis yang ditunjukkan oleh Dinas Tata Ruang
dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir.

Konsep Laporan Akhir dibahas dengan Tim teknis dan Pejabat terkait
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Toba Samosir. Kegiatan
pembahasan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dan
penyempurnaan dari Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase
Kota Porsea.

1.5.2. Tahapan Laporan
Laporan-laporan yang akan diserahkan oleh konsultan adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku, berisi : Rencana
kerja pelaksanaan pekerjaan.
2. Laporan Bulanan sebayak 3 (tiga) buku, berisi progress pekerjaan
dan rencana kerja yang akan dilakukan pada bulan berikutnya
3. Laporan Antara sebanyak 5 (lima) buku, berisi : hasil data ukur dan
kajian sementara untuk mendapatkan rencana jaringan drainase.
4. Laporan Draft Final sebanyak 5 (lima) buku, berisi : Analisa data,
Kesimpulan dan Rekomendasi
5. Laporan Akhir terdiri dari :
a. Laporan hasil analisa data dan pengukuran topografi,
Kesimpulan dan Rekomendasi. Hasil gambar Penyusunan RIS

Penyusunan RIS (Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea



I-16
CV. Jo Lau Utama
(Rencana Induk Sistem) Drainase Kota Porsea diserahkan dalam
ukuran kertas A3 sebayak 10 (sepuluh) dan A1 sebayak 5 (lima)
buku.
b. Soft copy (Compact Disc) seluruh laporan dan gambar
sebanyak 10 (sepuluh) keping.
c. Laporan akhir diserahkan pada akhir kontrak sebanyak 10
(sepuluh) buku.

You might also like