A. Definisi Acute Lung Oedema (ALO) adalah terjadinya penumpukan cairan secara masif di rongga alveoli yang menyebabkan pasien berada dalam kedaruratan respirasi dan ancaman gagal napas. Acute Lung Oedema (ALO) adalah kegawatan yang mengancam nyawa dimana terjadi akumulasi di interstisial dan intra alveoli paru disertai hipoksemia dan kerja napas yang meningkat. ALO atau Edema paru adalah timbunan cairan abnormal dalam paru baik di rongga interstisial dalam alveoli. (runer ! "uddartk # 798). $ntra aortic ballon pump ($A%) merupakan alat bantu jantung mekanik yang bermanfaat pada pasien dengan masalah sirkulasi yang nyata atau mengancam keselamatan. $A% dapat mengurangi retensi ejeksi ventrikel kiri& serta meningkatkan aliran darah koroner dan sistemik. $A% merupakan suatu alat mekanik yang memiliki fungsi meningkatkan perfusi oksigen myocard dan pada saat yang sama juga akan meningkatkan cardiac output. 'eknik pemasangan $A% dilakukan dengan insersi balon yang diisi gas helium dengan ukuran ()*&+ ,r melalui arteri femoralis kedalam aorta desendens. Alat tersebut dimasukan melalui jalur pembuluh darah untuk mengurangi komplikasi pada pembuluh darah dan pendarahan. B. Etiologi %enyebab terjadinya ALO dibagi menjadi -& yaitu. 1. Oedem Par !ardiogeni" a. %enyakit pada arteri koronaria Arteri yang menyuplai darah untuk jantung dapat menyempit karena adanya deposit lemak (plaques). "erangan jantung terjadi jika terbentuk gumpalan darah pada arteri dan menghambat aliran darah serta merusak otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Akibatnya& otot jantung yang mengalami gangguan tidak mampu memompa darah lagi seperti biasa. b. /ardiomiopati %enyebab terjadinya kardiomiopati sendiri masih idiopatik. 0enurut beberapa ahli diyakini penyebab terbanyak terjadinya kardiomiopati dapat disebabkan oleh infeksi pada miokard jantung (miokarditis)& penyalahgunaan alkohol dan efek racun dari obat) obatan seperti kokain dan obat kemoterapi. /ardiomiopati menyebabkan ventrikel kiri menjadi lemah sehingga tidak mampu mengkompensasi suatu keadaan dimana kebutuhan jantung memompa darah lebih berat pada keadaan infeksi. Apabila ventrikel kiri tidak mampu mengkompensasi beban tersebut& maka darah akan kembali ke paru)paru. 1al inilah yang akan mengakibatkan cairan menumpuk di paru)paru (flooding). c. 2angguan katup jantung %ada kasus gangguan katup mitral atau aorta& katup yang berfungsi untuk mengatur aliran darah tidak mampu membuka secara adekuat (stenosis) atau tidak mampu menutup dengan sempurna (insufisiensi). 1al ini menyebabkan darah mengalir kembali melalui katub menuju paru)paru. d. 1ipertensi 1ipertensi tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya penebalan pada otot ventrikel kiri dan dapat disertai dengan penyakit arteri koronaria. #. Oedem Par Non$!ardiogeni" 3aitu edema paru yang disebabkan karena kelainan pada paru)paru itu sendiri seperti . a. %eningkatan tekanan kapiler paru. Oleh karena peningkatan tekanan darah vena paru& misalnya pada stenosis batub mitral& gagal jantung kiri& overload cairan infus. b. %enurunan tekanan onkotis plasma oleh karena hipoalbuminemia. c. %eningkatan 45egativitas tekanan interstisial6 d. %eningkatan 4tekanan onkotis interstisial6 e. %erubahan permeobilitas membran alveoli kapiler. f. /egagalan sistem saluran limfatik g. eberapa penyebab yang masih belum jelas mekanismenya 1)$nfeksi pada paru 2)Lung injury& seperti emboli paru& smoke inalation dan infark paru. !)%aparan to"ic #)7eaksi alergi $)Acute %espiratory &istress 'yndrome (A78") C. Tanda Dan Ge%ala 2ambaran tanda gejala ALO dapat dibagi menurut stadiumnya (9 stadium)& walaupun pada kenyataannya secara klinis sulit dideteksi secara dini. %embagian stadium tersebut adalah sebagai berikut. :. "tadium : Adanya distensi pada pembuluh darah kecil paru yang prominen akan mengganggu pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi ;O. /eluhan pada stadium ini biasanya hanya berupa sesak napas saat melakukan aktivitas. -. "tadium - %ada stadium ini terjadi oedema paru interstisial. atas pembuluh darah paru menjadi kabur& demikian pula hilus serta septa interlobularis menebal. Adanya penumpukan cairan di jaringan kendor interstisial akan lebih mempersempit saluran napas kecil& terutama di daerah basal karena pengaruh gravitasi. 0ungkin pula terjadi reflek bronkokonstriksi yang dapat menyebabkan sesak napas ataupun napas menjadi berat dan tersengal. 9. "tadium 9 %ada stadium ini terjadi oedema alveolar. %ertukaran gas mengalami gangguan secara berarti& terjadi hipoksemia dan hipokapnia. %enderita tampak mengalami sesak napas yang berat disertai batuk berbuih kemerahan (pink froty). /apasitas vital dan volume paru yang lain turun dengan nyata. D. Patofisiologi Edema& pada umumnya& berarti pembengkakan. $ni secara khas terjadi ketika cairan dari bagian dalam pembuluh darah merembes kedalam jaringan sekelilingnya& menyebabkan pembengkakan. $ni dapat terjadi karena terlalu banyak tekanan dalam pembuluh darah atau tidak ada cukup protein dalam aliran darah untuk menahan cairan dalam plasma (bagian dari darah yang tidak mengandung sel)sel darah) Edema paru adalah istilah yang digunakan ketika edema terjadi di paru. Area yang ada diluar pembuluh darah kapiler paru ditempati oleh kantong)kantong udara yang sangat kecil yang disebut alveoli. $ni adalah tempat dimana oksigen dari udara diambil oleh darah yang melaluinya& dan karbondioksida dalam darah dikeluarkan kedalam alveoli untuk dihembuskan keluar. Alveoli normalnya mempunyai dinding yang sangat tipis yang mengi<inkan pertukaran udara ini& dan cairan biasanya dijauhkan dari alveoli kecuali dinding)dinding ini kehilangan integritasnya. Edema paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan cairan yang merembes keluar dari pembuluh darah dalam paru sebagai ganti udara. $ni dapat menyebabkan persoalan pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida)& berakibat pada kesulitan bernapas dan oksigenasi darah yang buruk. Adakalanya& ini dapat dirujuk sebagai 4air di dalam paru6 ketika menggambarkan kondisi ini pada pasien %eningkatan tekanan hidrostatik kapiler paru dapat terjadi pada %eningkatantekanan vena paru tanpa adanya gangguan fungsi ventrikel kiri (stenosis mitral) %eningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karena gangguan fungsi ventrikel kiri %eningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena peningkatan tekanan arteri pulmonalis. %enurunan tekanan onkotik plasma pada hipoalbuminemia sekunder oleh karena penyakit ginjal& hati& atau penyakit nutrisi %eningkatan tekanan negatif interstisial pada pengambilan terlalu cepat pneumotorak atau efusi pleura (unilateral)# 'ekanan pleura yang sangat negatif oleh karena obstruksi saluran napas akut bersamaan dengan peningkatan volume akhir ekspirasi (asma) ALO kardiogenik dicetuskan oleh peningkatan tekanan atau volume yang mendadak tinggi di atrium kiri& vena pulmonalis dan diteruskan (peningkatan tekanannya) ke kapiler dengan tekanan melebihi -+ mm1g. 0ekanisme fisiologis tersebut gagal mempertahankan keseimbangan sehingga cairan akan membanjiri alveoli dan terjadi oedema paru. =umlah cairan yang menumpuk di alveoli ini sebanding dengan beratnya oedema paru. %enyakit jantung yang potensial mengalami ALO adalah semua keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan atrium kiri >-+ mm1g. "edangkan ALO non)kardiogenik timbul terutama disebabkan oleh kerusakan dinding kapiler paru yang dapat mengganggu permeabilitas endotel kapiler paru sehingga menyebabkan masuknya cairan dan protein ke alveoli. %roses tersebut akan mengakibatkan terjadinya pengeluaran sekret encer berbuih dan berwarna pink froty. Adanya sekret ini akan mengakibatkan gangguan pada alveolus dalam menjalankan fungsinya. 1adirnya cairan di alveoli juga akan mengganggu fungsi surfaktan paru sehingga akan terjadi kolaps pada kantong ? kantong udara ini. 8engan masuknya cairan ke dalam rongga interstisial@ alveoli akan berakibat timbulnya gangguan difusi dan ventilasi oleh karena terjadi perubahan sifat membran alveoli kapiler paru menjadi kaku dan complience menurun. E. !lasifi"asi /lasifikasi killip /elas 2ambarn klinis 0ortilitas di rumah sakit /elas $ 'idak ada tanda disfungsi LA @ gagal jantung& tidak ada tanda dekompensasi cordis. B)CD /elas $$ Ada gagal jantung. /riteria diagnosis termasuk ronki& "9 gallop& hipertensi vena pulmonal. /ongesti paru dengan ronki basah pada setengah lapangan paru bawah. 9BD /elas $$$ 2agal jantung yang berat. Oedem paru ,rank dengan ronki yang menyebar di seluruh lapangan paru. EBD /elas $A "yok kardiogenik. 'anda meliputi hipotensi (tekanan darah sistolik F *B mmg1g) dan ada vasokonstriksi perifer seperti oliguria& sianosis dan diaphoresis. (BD &. &a"tor Resi"o A'te Lng Oedema ,actor)faktor resiko untuk acute lung oedema pada dasarnya adalah penyebab)penyebab yang mendasari kondisi. 'idak ada factor resiko spesifik apa saja untuk penyakit ALO. G. !om(li"asi /ebanyakan komplikasi ? komplikasi dari pulmonary edema mungkin timbul komplikasi)komplikasi yang berhubungan dengan penyebab yang mendasarinya lebih spesifik pulmonary edema dapat menyebabkan pengoksigenasian darah yang dikoromikan secara parah oleh paru)paru pengoksigenasian yang buruk (hipoksia) dapat secara potensial menjurus pada pengantaran oksigen yang berkurang ke organ)organ yang berbeda seperti otak. H. Pemeri"saan (enn%ang :. %emeriksaan laboratorim rutin (8L& 2A& L,'& 7,') dan 5%. -. ,oto thoraG =antung 5ampak membesar atau kardiomegali disertai pembesaran ventrikel kiri dan atrium kanan& paru)paru menunjukkan adanya kongestif ringan sampai oedem paru yang ditandai dengan gambaran butterfly apparence atau claudy lung. 9. %emeriksaan E/2& 8apat menerangkan secara akurat adanya takikardia supra ventrikular atau arterial. "elain itu& E/2 dapat memprediksi adanya iskemia& infark miokard dan LA1 yang berhubungan dengan ALO kardiogenik. E. %emeriksaan elektromagnetik (E;2) 8idapatkan deviasi sumbu jantung kiri& hipertensi ventrikel kiri& pembesaran atrium kiri& didapatkan gelombang % pulmonal atau gelombang % mitral ). Penatala"sanaan medis 'erdapat beberapa terapi yang digunakan untuk mengatasi ALO& yaitu. :. 0enurunkan preload dan mengeluarkan volume cairan intra paru. 5itrogliserin (5'2) dan ,urosemide merupakan obat pilihan utama. 5'2 spray atau tablet dapat segera diberikan sambil menunggu pemberian 5'2 intravena (drip). 5'2 intravena diberikan dengan titrasi yang dimulai pada dosis :B)-B meH@menit. ,urosemide diberikan $A dengan dosis awal -B)EB mg (: mg@kg ). -. %enggunaan vasodilator dapat segera menurunkan tekanan darah sistemik dan pulmonalis serta mengatasi keluhan oedema paru. "alah satu contoh vasoldilator yang dapat digunakan adalah 5itroprusid dengan dosis awal EB)(B meH@menit& dinaikkan + meH@menit setiap + menit sampai oedema paru teratasi atau tekanan sistolik arteri turun dibawah :BB mm1g. 9. %enggunaan Angiotensin ;onverting En<ime $nhibitor. %emberian kaptopril oral akan menimbulkan efek dalam B&+ jam& maksimal setelah :):&+ jam dan menetap selama C)( jam. E. %enggunaan $notropik. %ada penderita yang belum pernah mendapatkan pengobatan& dapat diberikan digitalis seperti 8eslano)side (;edilanide)8). Obat lain yang dapat dipakai adalah golongan "impatomi)metik (8opamine& 8obutamine) dan golongan inhibitor %hos) phodiesterase (Amrinone& 0ilrinone& EnoGumone& %iroGimone). +. %enggunaan Aminophyline& berguna apabila oedema paru disertai bronkokonstriksi atau pada penderita yang belum jelas oedema parunya oleh karena faktor kardiogenik atau non)kardiogenik& karena selain bersifat bronkodilator juga mempunyai efek inotropok positif& venodilatasi ringan dan diuretik ringan *. Penatala"sanaan "e(era+atan :. %osisi I duduk -. Oksigen (EB ? +BD) sampai ( liter@menit bila perlu dengan masker. =ika memburuk (pasien makin sesak& takipneu& ronchi bertambah& %aO- tidak bisa dipertahankan J CB mm1g dengan O- konsentrasi dan aliran tinggi& retensi ;O-& hipoventilasi& atau tidak mampu mengurangi cairan edema secaraadekuat)& maka dilakukan intubasi endotrakeal& suction& dan ventilator.9. 9. $nfus emergensi. 0onitor tekanan darah& monitor E/2& oksimetri bila ada. PRO,E, !EPERA-ATAN A. Peng"a%ian :. $dentitas& umur& jenis kelamin -. 7iwayat masuk. %asien biasanya dibawa ke 7" setelah mengalami sesak napas& sianosis atau batuk)batuk disertai kemungkinan adanya demam tinggi ataupun tidak. /esadaran kadang sudah menurun dan dapat terjadi dengan tiba)tiba pada kasus trauma. 9. 7iwayat penyakit sebelumnya. %redileksi penyakit sistemik atau berdampak sistemik seperti sepsis& pancreatitis& penyakit paru& jantung serta kelainan organ vital bawaan serta penyakit ginjal mungkin ditemui pada pasien. E. %emeriksaan ,isik a. "istem $ntegumen "ubyektif . ) Obyektif . kulit pucat& cyanosis& turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder)& banyak keringat & suhu kulit meningkat& kemerahan b. "istem %ulmonal "ubyektif . sesak nafas& dada tertekan& cengeng Obyektif. %ernafasan cuping hidung& hiperventilasi& batuk (produktif @ nonproduktif)& sputum banyak& penggunaan otot bantu pernafasan& pernafasan diafragma dan perut meningkat& Laju pernafasan meningkat& terdengar stridor& ronchii pada lapang paru& c. "istem ;ardiovaskuler "ubyektif . sakit kepala Obyektif . 8enyut nadi meningkat& pembuluh darah vasokontriksi& kualitas darah menurun& 8enyut jantung tidak teratur& suara jantung tambahan d. "istem 5eurosensori "ubyektif . gelisah& penurunan kesadaran& kejang Obyektif . 2;" menurun& refleks menurun @ normal& letargi e. "istem 0usculoskeletal "ubyektif. lemah& cepat lelah Obyektif . tonus otot menurun& nyeri otot @ normal& retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan f. "istem genitourinaria "ubyektif. ) Obyektif . produksi urine menurun@normal& g. "istem digestif "ubyektif . mual& kadang muntah Obyektif . konsistensi feses normal@diare . Diagnosa !e(era+atan :. 2angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membaran alveolar kapiler -. /elebihan volume cairan berhubungan peningkatan preload& penurunan kontraktilitas& retensi cairan 9. $ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan E. 7esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah anoreksia )nter.ensi !e(era+atan 5o 8iagnosa /eperawatan 'ujuan 7encana /eperawatan 7asionalisasi : 2angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar kapiler "etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 9G-E jam diharapkan %asien menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi dengan kriteria hasil . 1. 1asil laboratorium 2A dalam rentang normal 2. %asien mengatakan tidak sesak 3. "uara napas vesikuler 4. 'idak terjadi dipsneu 5. 77 dalam rentang normal& :C ? -B kali@menit 6. 'idak terdapat retraksi otot bantu napas tambahan :. Auskultasi adanya suara napas tambahan -. antu pasien dalam posisi fowler tinggi 9. monitoring dan lakukan pemeriksaan 2A secara berkala E. /olaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi :. waspadai krekels yang menandakan kongesti cairan -. mengurangi kerja pernapasan dan meningkatkan pertukaran gas 9. mewaspadai adanya hipoksemia dan hiperkapnea E. menambah sediaan B- yang adekuat ke jaringan dan mengurangi kerja pernapasan -. /elebihan volume cairan b.d peningkatan preload& penurunan kontraktilitas& penurunan cardiac output sekunder "etelah diberikan tindakan keperawatan 9G-E jam diharapkan terjadi /eadekuatan balance cairan dalam tubuh dengan criteria hasil. 1. Oedema menunjukkan pengurangan secara progresif atau teratasi 2. /eseimbangan intake dan output cairan 3. ;A% dalam batas normal :. 0onitoring adanya oedema dan ascites -. 0onitoring intake dan output cairan pasien 9. Lakukan pemeriksaan tekanan darah dan ;A% secara berkala E. /olaborasi pemberian diet rendah natrium +. /olaborasi pembatasan intake cairan per oral maG. +BB cc@-E jam& atau :. 8asar pengkajian kardiovaskuler dan respon terhadap panyakit -. menunjukkan status volume sirkulasi terjadinya @ perbaikan perpindahan cairan dan respon terhadap terapi 9. peningkatan tekanan darah biasanya berhubungan dengan kelebihan volume cairan& distensi jugularis eksterna sehubungan dengan kongesti vaskuler E. meminimalkan retensi cairan dalam area ekstravaskuler +. digunakan dengan perhatian mengontrol edema dan asites C. untuk mendukung pemberian cairan parenteral C. /olaborasi pemberian diuretic sesuai indikasi (LasiG & ,urosemid) dalam meningkatkan kebutuhan terapi 9. $ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan "etelah diberikan tindakan keperawatan selama 9G-E jam pasien menunjukkan toleransi dalam peningkatan aktivitas dengan kriteria hasil. 1. berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan darah& nadi dan 77 2. mampu melakukan aktivitas sehari)hari secara mandiri 3. keseimbangan aktivitas dan istirahat :. Evaluasi respon pasien saat beraktivitas& catat keluhan dan tingkat aktivitas serta adanya perubahan tanda)tanda vital -. antu pasien memenuhi kebutuhannya. 9. Awasi pasien saat melakukan aktivitas E. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien. :. 0engetahui sejauh mana kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas. -. 0emacu pasien untuk berlatih secara aktif dan mandiri. 9. 0emberi pendidikan pada pasien dan keluarga dalam perawatan selanjutnya. E. /elemahan suatu tanda pasien belum mampu beraktivitas secara penuh. +. =elaskan pada pasien tentang perlunya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat C. 0otivasi dan awasi pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap +. $stirahat perlu untuk menurunkan kebutuhan metabolism C. Aktivitas yang teratur dan bertahap akan membantu mengembalikan pasien pada kondisi normal. E. 7esiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah anoreksia "etelah diberikan tindakan keperawatan selama 9G-E jam diharapkan intake adekuat dan tidak terjadi gangguan nutrisi dengan criteria hasil. 1. turgor kulit K - detik 2. mukosa mulut lembab 3. porsi makan dihabiskan :. Observasi kemampuan saat menelan& mual dan muntah -. 0otivasi klien untuk makan porsi sedikit tapi sering 9. /olaborasi dengan ahli gi<i untuk diit rendah garam dan kolesterol 1. AnoreGia& mual muntah dapat menurunkan nafsu makan 2. 0engurangi mual muntah dan meningkatkan nafsu makan 3. 0eningkatnya natrium dan kolesterol dapat meningkatkan kerja jantung dan ginjal E. erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi klien 4. 0enambah pengetahuan klien tentang diit yang membantu memenuhi kebutuhan selama sakit 8A,'A7 %L"'A/A ;arpenito& -BBM. (uku 'aku &iagnosa )epera*atan. =akarta. E2; 8oengoes& -BBB. %encana Asuan )epera*atan& edisi 9. %enerbit buku kedokteran E2;& =akarta 1udak ! 2allo& -BB+. )epera*atan )ritis. =akarta. E2; %rice& Nilson& -BBC. +atolofisologi )onsep )linis +roses,+roses %enyakit. =akarta. E2; "melt<er&".;.& are&.2. -BB-. (uku Ajar )epera*atan -edikal (eda (runner . 'uddart& Edisi (. E2;. andung PATOFISIOLOGI NURSING PATHWAY ACUTE LUNG OEDEM (ALO) Non !"#$o%&n$ ( '&n$n%!(!n (&!n!n !'$)&" '!"*+ '&n$n%!(!n (&!n!n o,-o($. $n(&",($,$!)+ '&n/&0! )!$n O&#&- '!"* 1!'!,$(!, 2$(!) %!n%%*!n &,'!n,$ '!"* 3o)*-& '!"* (&!n!n 4$#"o,(!($ !'$)&" (&"*, & 0"on$4$ #!n ("!&! 1on("!($)$(!, '&"*0!4!n -&-0"!n& !)2&o)!" !'$)&" 1&)*!" .!$"!n P"&)o!# .!$"!n -!,* & !)2&o)$ 0&"0*,! R&(&n,$ .!$"!n '&n*-'*!n .!$"!n #$ $n(&",($,$!) #$5*,$ O2 #!n CO2 (&"%!n%%* "&5)& 0!(* S'*(*- P&n/&-'$(!n ,!)*"!n n!'!, 4$'o,&-$! 0&"6!"n! -&"!4 D$#!&"!4 0!,!) G!n%%*!n '&"(*!"!n %!, 1&)&0$4!n 2o)*-& .!$"!n 1&($#!&5&($5!n 7!)!n n!'!, D$,!'n&! 4&0!( 0"onoon,("$,$ &($#!,&$-0!n%!n ,$!no,$, An(!"! ,*')!$ #!n 3!,o,'!,-& o(o( '&"n!'!,!n &0*(*4!n o,$%&n M&"!n%,!n% &)*!"n/! "&,&'(o" n/&"$ #!-'! "$,$, ,$(*!,$ M*,.*)o,&)&(!) !n.!-!n (&"4!#!' N/&"$ #!#! '&"*0!4!n ,(!(*, &,&4!(!n &)&-!4!n 1!"#$o%&n$ (!(&"o,)&"o,$,+ ,(&no,$, -$("!)+ %!%!) 7!n(*n% $"$) P&n*"*n!n &7&,$ 2&n("$&) $"$ '&n$n%!(!n !5(&")o!# #!n '"&)o!# '&n*"*n!n on("!($)$(!, P&n$n%!(!n ED3+ EDP 3&n("$&) $"$ '&n*"*n!n ,("o& 2o)*-& P&n$n%!(!n (&!n!n !("$*- $"$ .!"#$!. o*('*( -&n*"*n P&n$n%!(!n 2o)*-& #!n T&!n!n 2&n! 2o)*-& '*)-on!)$, #!"!4 (&"0&n#*n% #$ '!"* '&n$n%!(!n !#"&n&"%$. ,$-'!($, In(o)&"!n,$ !($2$(!, 1&($#!&5&($5!n 'o)! n!'!, N/&"$ !*( P&n*"*n!n '&"5*,$ 7!"$n%!n An,$&(!, P&n*"*n!n .*"!4 7!n(*n% 1*"!n% '&n%&(!4*!n (&n(!n% '&n!(!)!,!n!!n '&n/!$( Ganggan (eran sosial D$,5*n%,$ S&,*!) S&,! n!'!, '&n$n%!(!n (&!n!n 1!'$)&" '!"* '&n$n%!(!n -&(!0o)$,-& 2!,oon,("$,$ L&-! %$n7!) T&!n!n 4$#"o,(!($ %!n%%*!n -&(!0o)$,-& T&!n!n o,-o($. o)o$# GFR 2!,oon,("$,$ %$n7!) C!$"!n -!,* & $n(&",($,$!) "&!0,o"0,$ N! #!n H2O (&!n!n 4$#"o,(!($ $n(&",($,$!) 2o)*-& ')!,-! #!n (&!n!n 4$#"o,(!($ ("!n,*#!,$ .!$"!n P!O2 2!,o#$)!(!,$ '&"$5&" !)$"!n 0!)$ 2&n! '&-0&n#*n%!n )&0$4 )!n7*( & !)2&o)$ !,$#o,$, "&,'$"!(o"$ .!$"!n #!)!- '!"* P!CO2 4$'o,&-$! ,$!no,$, 1&($#!&5&($5!n 'o)! n!'!, G!n%%*!n &,&$-0!n%!n !,!- 0!,! G!n%%*!n '&-&n*4!n $,("!4!( #!n ($#*" R&,$o #$,("&, ,'$"$(*!) D$,("&,, 1*)(*"!)