You are on page 1of 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tutorial skenario 1 pada blok Kuratif dan Rehabilitatif I
pada minggu pertama dengan judul Anestesi lokal dan Eksodonsia. Makalah ini
disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok I pada skenario
pertama!
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak"
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada #
1! drg! $udi Yu%ono" M!Kes" selaku tutor pembimbing yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok I &akultas Kedokteran 'igi (ni)ersitas
*ember dan yang telah memberi masukan yang membantu" bagi pengembangan
ilmu yang telah didapatkan!
+! Teman,teman kelompok tutorial I dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini!
-alam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan!
.leh karena itu" kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan/perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini! 0emoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua!
*ember" 1 0eptember +213
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
4o)er!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 1
-aftar Anggota Kelompok !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! +
Kata Pengantar !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 3
-aftar Isi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 5
0kenario !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 6
Mapping!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 1
BAB 1 PENDAHULUAN !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 7
......... 1!1! 8atar $elakang !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 7
......... 1!+! Rumusan Masalah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 7
......... 1!3! Tujuan Masalah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! :
BAB 3 PEMBAHASAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 11
BAB 4 KESIMPULAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 55
-aftar Pustaka !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 69
Anestesi lo!l "!n Eso"onsi! Sen!#io 1
Pak $enu umur 56 tahun datang ke R0'M &K' (nej atas rujukan bagian
lain dengan permintaan pen;abutan gigi! -ata pemeriksaan klinis intra oral
terdapat gigi 1+" 13 dan +9 dengan kondisi karies profunda perforasi serta gigi 53
dan 59 sisa akar" masing,masing gigi tersebut diindikasikan untuk dilakukan
eksodonsi! Pemeriksaan )ital sign dan kondisi fisik pasien baik!
MAPPING
EK0.-.<0IA
Indikasi
Kontraindikasi
Tahapan Eksodonsi
Persiapan
Teknik
Pera%atan Eksodonsi
Pembagian
Anestesi 8okal
0ifat Ideal

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 L!t!# Bel!!n$
Pen;abutan gigi merupakan suatu proses pengeluaran gigi dari tulang
al)eolar" dimana pada gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan pera%atan
lagi! Pen;abutan gigi juga merupakan operasi bedah yang melibatkan jaringan
bergerak dan jaringan lunak dari rongga mulut" akses yang dibatasi oleh bibir dan
pipi" dan selanjutnya dihubungkan=disatukan oleh gerakan lidah dan rahang!
Pen;abutan gigi yang ideal adalah pen;abutan tanpa rasa sakit satu gigi utuh atau
akar gigi dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi" sehingga
bekas pen;abutan dapat sembuh dengan sempurna dan tidak terdapat masalah
prostetik di masa mendatang!
(ntuk menghindari terjadinya rasa sakit pada saat proses pen;abutan
hendaknya dilakukan anestesi terlebih dahulu sebelum dilakukan proses
pen;abutan! Anestesi yang biasa dilakukan pada bidang kedokteran gigi adalah
anestesi lokal! (ntuk mengetahui lebih lanjut mengenai eksodonsi >pen;abutan
gigi? serta anestesi lokal akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan!
1.2 R%&%s!n M!s!l!'
1! Anestesi lokal
a! $agaimana pembagian anestesi lokal@
b! Apa saja sifat ideal yang harus dimiliki obat anestesi lokal@
;! Apa saja komplikasi yang mungkin timbul akibat anestesi lokal@
d! $agaimana teknik anestesi lokal@
e! Apa saja bahan anestesi lokal dan bagaimana dosisnya@
+! Eksodonsi
a! Apa saja indikasi dilakukan eksodonsi@
b! Apa saja kontraindikasi dilakukan eksodonsi@
;! $agaimana teknik eksodonsi@
d! Apa saja persiapan alat" pasien dan operator yang harus dilakukan sebelum
tindakan eksodonsi@
e! $agaimana pera%atan pas;a eksodonsi@
1.3 T%(%!n &!s!l!'
1! Mampu menjelaskan anestesi lokal #
a! Pembagian
b! 0ifat Ideal
;! Komplikasi
d! Teknik
e! $ahan dan -osis
+! Mampu menjelaskan eksodonsi #
a! Indikasi
b! Kontraindikasi
;! Teknik
d! Persiapan Alat" Pasien" dan .perator
e! Pera%atan pas;a eksodonsi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anestesi Lo!l
Anestesi lokal ialah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan
se;ara lokal pada jaringan saraf dengan kadar ;ukup! .bat ini bekerja pada tiap
bagian susunan saraf!
2.1.1 Pe&)!$i!n Anestesi Lo!l
Pembagian anestesi lokal berdasarkan area yang teranestesi #
a! <er)e blo;k" merupakan metode aplikasi anestesi lokal dengan penyuntikan
;airan anestesi pada atau sekitar batang saraf utama sehingga men;egah impuls
saraf afferent disekitar titik tersebut!
b! &ield blo;k" merupakan metode anestesi lokal yang dilakukan dengan
memasukkan ;airan didaerah ;abang saraf terminal yang besar sehingga area yang
teranestesi memblokir semua saraf afferent pada daerah tersebut!
;! 8o;al infiltration" larutan anestesi lokal disuntikkan disekitar ujung saraf terminal
sehingga ;airan anestesi terkumpul pada daerah tersebut sehingga men;egah
terjadinya stimulasi dan terbentuknya rasa sakit!
d! Anestesi topikal" dengan ;ara mengoleskan larutan anestesi lokal se;ara langsung
pada bagian permukaan >membrane mukosa" kulit terluka atau mata? untuk
men;egah stimulasi pada ujung ujung saraf bebas pada daerah tersebut >free ner)e
endings?!
Ma;am,ma;am teknik yang digunakan dalam penatalaksanaan anestesi
lokal#
a! Infiltrasi
Anestesi dilakukan dengan mendeponirkan ;airan anestesi disekitar apeks gigi
yang akan di;abut di sisi bukal pada sulkus" adanya porositas pada tulang al)eolar
menyebabkan ;airan anestesi berdifusi menuju saraf pada apeks gigi! $iasanya
menggunakan jarum yang agak pendek!
b! Anestesi blok
Merupakan anestesi dengan ;ara menginjeksikan ;airan anestesi pada batang saraf
yang biasa digunakan untuk tindakan bedah di rongga mulut! Anestesi blok yang
digunakan biasa dilakukan adalah inferior dental blok" mental blok" posterior
superior dental blok" dan infra orbital blok! $iasanya anestesi menggunakan jarum
lebih panjang A 3"6 ;m!
;! Teknik,teknik lain
Ada teknik,teknik lain yang digunakan untuk anestesi seperti periodontal ligament
inje;tion" intraosseous inje;tion" dan intrapulpal inje;tion!
>-a)id Bray" dkk! +223?
2.1.2 Si*!t i"e!l
Anastetik 8okal yang Ideal#
1! Potensi dan reabilitasnya!
Persyaratan pertama untuk substansi ideal adalah bila substansi dipergunakan
se;ara tepat dan dalam dosis yang tepat" substansi ini akan memberikan efek
anestesi lokal yang efektif dan konsisten!
+! Aksi re)ersible!
Aksi setiap obat yang digunakan untuk mendapat anestesi lokal harus sudah
hilang seluruhnya dalam rentang %aktu tertentu!
3! Keamanan
0emua agen anestesi lokal harus mempunyai rentang batas keamanan yang luas
dari efek samping yang berbahaya yang umumnya disebut sebagai CtoksisitasD!
5! Kurang mengiritasi
Tidak menimbulkan luka atau iritasi pada jaringan karena suntikan agen anestesi
lokal! Karena alas an ini" larutan anestesi lokal harus isotoni; dan mempunyai pE
yang sesuai dengan pE jaringan!
6! Ke;epatan timbulnya efek
Idealnya" suntikan agen tersebut harus diikuti segera dengan timbulnya efek
anastesi lokal!
1! -urasi efek
8amanya %aktu pemulihan dari sensasi harus sama dengan lamanya %aktu yang
diperlukan untuk prosedur pera%atan gigi!
7! 0terilitas
Karena agen anestesi lokal akan dimasukkan kedalam jaringan" agen harus dapat
disterilkan tanpa menimbulkan perubahan struktur atau sifat!
9! $erdaya tahan lama
:! Penetrasi membran mukosa
.bat harus mempunyai sifat dapat menembus membran mukosa sehingga anestesi
topikal dapat diperoleh dengan mudah!
2.1.3 Ko&+li!si
Efek 0amping terhadap 0istem Tubuh
1! 0istem Kardio)askular#
a! -epresi automatisasi miokard
b! -epresi kontraktilitas miokard
;! -ilatasi arteriolar
d! -osis besar dapat menyebabkan disritmia= kolaps sirkulasi!
+! 0istem Pernapasan
Relaksasi otot polos bronkus! Eenti napas akibat paralise saraf frenikus" paralise
interkostal atau depresi langsung pusat pengaturan napas!
3! 0istem 0araf Pusat >00P?
00P rentan terhadap toksisitas anastetika lokal" dengan tanda,tanda a%al
parestesia lidah" pusing" kepala terasa ringan" tinitus" pandangan kabur" agitasi"
t%it;hing" depresi pernapasan" tidak sadar" kon)ulsi" koma! Tambahan adrenalin
beresiko kerusakan saraf!
5! Imunologi
'olongan ester menyebabkan reaksi alergi lebih sering" karena merupakan deri)at
para,amino,benFoi; a;id >PA$A? yang dikenal sebagai alergen!
6! 0istem Muskuloskeletal
$ersifat miotoksik >bupi)akain G lidokain G prokain?! Tambahan adrenalin
beresiko kerusakan saraf! Regenerasi dalam %aktu 3,5 minggu!
2.1.4 Teni
a! Anastesi 8okal pada Rahang Atas
Anastesi lokal dapat dilakukan pada <! maksilaris dan ;abangnya!
1? 8okal infiltrasi >sering digunakan?
0araf # ;abang terminal= free ner)e ending
Area teranastesi # terbatas dimana larutan anestesi lokal dilakukan
Pedoman anatomis # tidak ada pedoman khusus
Indikasi # bila hanya sebatas mukosa dan jaringan ikat diba%ahnya
Teknik # jarum diinsersikan diba%ah mukosa ke dalam jaringan ikat
0ymptom # tidak ada simptom subyektif
+? &ield blo;k
0araf # ;abang saraf terminal besar
Area teranastesi # semua area yg diiner)asi
Pedoman anatomi # tergantung area yg diinginkan" pedoman umum # letak gigi dan
akarnya serta periosteum tulang al)eolar yg bersangkutan!
Indikasi # untuk lokal anestesi satu=dua gigi RA dan sekitarnya
Teknik # Paraperiosteal= supraperiosteal! tehnik ini sering digunakan
karena porositas tulang RAH jarum diinsersikan menembus membran mukosa dan
jaringan ikat diba%ahnya sampai menyentuh periosteum lalu larutan dideponer
3? $lok <! al)eolaris superior anterior dan medius >blok <! infra orbital?
0araf # ;abang saraf terminal besarH n! infra orbitalis" n! al)eolaris
superior anterior dan medius" n! palpebra inferior
Area teranatesi # gigi insisi)e" ;aninus" premolar dan akar mesio bukal gigi
molar pertama bibir atas " pelupuk mata ba%ah dan sebagian hidung
Pedoman anatomi # infraorbital ridge" infraorbital depression" supraorbital not;h"
gigi anterior dan pupil mata
Indikasi # untuk bedah yg melibatkan gigi insisi)e" ;aninus" premolar dan
akar mesio bukal molar pertama RA
Teknik # pasien diminta melihat lurus kedepan lalu dipalpasi bagian
supraorbital dan infraorbital not;h" ditarik garis khayal dari orbita pupil mata"
foramen infraorbitalis" gigi premolar ke,+ dan foramen mentalis! *arum diinsersikan
di mukolabial fold A 1": mm
0imptom # Kebas pada bibir atas" kelopak mata ba%ah dan sebagian
hidung pada satu sisi
5? $lok <! al)eolaris superior posterior
0araf # <! Al)eolar 0uperior Posterior
Area # 'igi molar RA ke;uali akar mesiobukal molar pertama"
periosteum jaringan ikat dan mukosa bukal
Pedoman anatomi # mukobukal fold" batas anterior dan pro;! 4oronoideus
mandibula" tuberositas maksila
Indikasi # operasi gigi molar RA dan jaringan penyangga
Teknik # *ari telunjuk meraba mukobukal fold sampai men;apai pro;!
Iygomati;us hingga mendapatkan ;ekungan" jari telunjuk diputar hingga kuku jari
menghadap mukosa dan jari digeser kelateral membentuk sudut 56
o
dengan bidang
sagital pasien dan pasien diminta menutup sedikit mulutnya! *arum diinsersikan
ditengah ujung jari paralel dengan ujung jari lalu dideponir
0ymptom # Tidak ada symptom subyektif
6? $lok <! nasopalatina
0araf # <er)us palatinus yg keluar dari foramen insisi)us
Area # bagian anterior palatum durum dan mukosa yg menutupi
sampai daerah
premolar
Pedoman anatomi # gigi insisi)e pertama RA dan papila insisi)a
Indikasi # operasi bagian palatal
Teknik # jarum diinsersikan pada foramen insisi)us
0imptom # kebas pada mukosa palatum
1? $lok <! palatina mayor
0araf # <! palatinus mayor
Area # bag! Posterior palatum durum dan mukosa yg menutupi sampai
daerah premolar pertama RA
pedoman anatomi # molar kedua J ketiga RA" margin gingi)a gigi molar" garis
median
palatum" garis berjarak 1 ;m dari marginal gingi)a kegaris median
palatum
tekhnik # *arum diinsersikan pada foramen yg terletak di antara gigi
molar ke,+ dan ke,3 RA sejauh 1 ;m dari marginal gingi)a bagian palatal!
0ymptom # kebas pada gingi)a palatum posterior
b! Teknik Anastesi 8okal pada Rahang $a%ah
1? $lok <! Al)eolaris Inferior
0araf # <!al)eolaris inferior dan subdi)isiH n! mentalis J n! insisi)us
Area # ;orpus mandibula dan bagian inferior ramus seluruh R$"
seluruh gigi R$" mukosa dan jaringan di ba%ahnya anterior dari molar pertama R$
pedoman anatomi # lipatan mukobukal fold" batas anterior ramus mandibula" linea
obliKua interna" trigonum retromolar" linea obliKua eksterna" ligamen
pterygomandibula
2.1., B!'!n "!n "osis
$eberapa anastetik lokal yang sering digunakan#
1! Kokain
Eanya dijumpai dalam bentuk topikal semprot 5L untuk mukosa jalan napas atas!
8ama kerja +,32 menit!
+! Prokain >no)okain?
(ntuk infiltrasi# larutan 2!+6,2!6L
$lok 0araf# 1,+L
-osis 16 mg= kg $$ dan lama kerja 32,12 menit!
3! Kloroprokain >nesakain?
-eri)at prokain dengan masa kerja lebih pendek!
5! 8idokain >ligno;aine" Mylo;ain" lidonest?
Konsentrasi efektif minimal 2!+6L
Infiltrasi" mula kerja 12 menit" relaksasi otot ;ukup baik!
Kerja sekitar 1,1!6 jam tergantung konsentrasi larutan!
8arutan standar 1 atau 1!6L untuk blok perifer
2!+6,2!6L N adrenalin +22!222 untuk infiltrasi
2!6L untuk blok sensorik tanpa blok motorik
1!2L untuk blok motorik dan sensorik
+!2L untuk blok motorik pasien berotot >muskular?
5!2L atau 12L untuk topikal semprot faring,laring >pump spray?
6!2L bentuk jeli untuk dioleskan di pipa trakhea
6!2L lidokain di;ampur 6!2L prilokain untuk topikal kulit
6!2L hiperbarik untuk analgesia intratekal >subaraknoid" subdural?!
6! $upi)a;ain >mar;ain?
Konsentrasi efektif minimal 2!1+6L!
Mula kerja lebih lambat dibanding lidokain" tetapi lama kerja sampai 9 jam!
0etelah suntikan kaudal" epidural atau infiltrasi" kadar plasma pun;ak di;apai
dalam 56 menit! Kemudian menurun perlahan,lahan dalam 3,9 jam!
(ntuk anastesia spinal 2!6L )olum antara +,5 ml iso atau hiperbarik!
(ntuk blok sensorik epidural 2!376L dan pembedahan 2!76L!
-osis $upi)akain untuk -e%asa
P#ose"%# Konsent#!si - .ol%&e
In*ilt#!si
Blo &ino# +e#i*e#
Blo &!/o# +e#i*e#
Blo inte#ost!l
Blo e+i"%#!l
2!+6,2!62
2!+6,2!62
2!+6,2!62
2!+6,2!62
6,12 ml
6,32 ml
+2,52 ml
3,9 ml
L%&)!l
K!%"!l
An!l$esi +osto+
S+in!l int#!te!l
2!6
2!+6,2!62
2!6
2!1+6
2!6
16,+2 ml
6,12 ml
5,9 ml= 5,9 jam
>intermitten?
16 ml= jam >;ontinue?
+,5 ml
1! EM8A >euteti; miMture of lo;al anestheti;?
4ampuran emulsi minyak dalam air >krem? antara lidokain dan prilokain masing,
masing +!6L atau masing,masing 6L! EM8A dioleskan dikulit intak 1,+ jam
sebelum tindakan untuk mengurangi nyeri akibat kanulasi pada )ena atau arteri
atau untuk miringotomi pada anak" men;abut bulu halus atau buang tato! Tidak
dianjurkan untuk mukosa atau kulit terluka!
7! Ropi)akain >naropin? dan le)obupi)akain >;hirokain?
Penggunaannya seperti bupi)akain" karena kedua obat tersebut merupakan isomer
bagian kiri dari bupi)akain yang dampak sampingnya lebih ringan dibandingkan
bupi)akain! $agian isomer kanan dari bupi)akain dampak sampingnya lebih
besar!
Konsentrasi efektif minimal 2!+6L!
>0aid A! 8atief" +22+?
2.2 Eso"onsi
2.2.1 In"i!si
a! 'igi yang sudah karies dan tidak dapat diselamatkan dengan pera%atan apapun!
b! Pulpitis atau gigi dengan pulpa non,)ital yang harus di;abut jika pera%atan
endodonti; tidak dapat dilakukan!
;! Periodontitis api;al! 'igi posterior non,)ital dengan penyakit periapikal sering
harus dilakukan pen;abutan!
d! Penyakit periodontal! 0ebagai panduan" kehilangan setengah dari kedalaman
tulang al)eolar yang normal atau ekstensi poket kebifurkasi akar gigi bagian
posterior atau mobilitas yang jelas berarti pen;abutan gigi tidak bias dihindari
lagi!
e! 'igi pe;ah atau patah! -imana garis pe;ah setengah mahkota dari akar!
f! Rahang pe;ah! *ika garis gigi pe;ah mungkin harus dilakukan pen;abutan untuk
men;egah infeksi tulang!
g! (ntuk pera%atan ortodonsi
h! 0upernumerary teeth
i! 'igi yang merusak jaringan lunak" jika pengobatan atau terapi lainnya tidak
me;egah trauma atau kerusakan!
j! 0alah tempat dan dampaknya! Earus dilakukan pen;abutan ketika gigi menjadi
karies" menyebabkan nyeri" atau kerusakan batas gigi!
k! 'igi yang tidak dapat disembuhkan dengan ilmu konser)asi
l! 'igi impaksi dan gigi non erupsi >tidak semua gigi impaksi dan non erupsi
di;abut?
m! 'igi utama yang tertahan apabila gigi permanen telah ada dan dalam posisi
normal!
n! Persiapan radioterapi! 0ebelum radiasi tumor oral" gigi yang tidak sehat
membutuhkan pen;abutan" atau pengangkatan untuk mereduksi paparan radiasi
yang berhubungan dengan osteomelitis!
2.2.2 Kont#!in"i!si
1! Apabila pasien tidak menghendaki giginya di;abut
+! Pendarahan yang tidak diinginkan
3! Alergi pada anastesi lo;al
5! Eipertensi jika pendarahan tidak terkontrol
6! -iabetes yang tidak terkontrol sangat mempengaruhi penyembuhan luka
1! 'igi yang masih dapat dira%at=dipertahankan dengan pera%atan konser)asi"
endodonti; dan sebagainya!
2.2.3 Teni
Teknik ekstraksi untuk gigi rahang atas
1! 'igi in;isi)us Rahang Atas
'igi in;isi)ue RA diekstraksi menggunakan upper uni)ersal for;eps >no! 162?
%alau pun for;eps lain bisa diunakan! 'erakan a%al pada ekstraksi ini harus
pelan" konstan dan tegas pada arah labial yang akan memperluas ;restal bu;;al
bone! 0etelah itu dilakukan gerakan memutar yang lebih pelan! 'erakan memutar
tersebut harus diminimalisasi pada ekstraksi gigi insisif lateral terutama jika ada
lekukan pada gigi!
+! 'igi kaninus rahang atas
(ntuk ekstraksi gigi ;aninus rahang atas" dianjurkan untuk menggunakan upper
uni)ersal for;eps >no! 162?! 'erakan a%al ekstraksi gigi ;aninus dilakukan pada
aspek bu;;al dengan tekanan ke arah palatal! 0edikit gaya berputar pada for;eps
mungkin berguna untuk memperluas so;ket gigi"terutama jika gigi sebelahnya
tidak atau telah di ekstraksi! 0etelah gigi terluksasi dengan baik" gigi bisa di ;abut
dari so;ket ke arah labial,in;isal dengan labial tra;tional for;eps
3! 'igi premolar 1 Rahang Atas
Ekstraksi gigi ini dilakukan dengan upper uni)ersal for;eps >no! 162?! 0ebagai
alternatif" bisa juga digunakan for;eps no! 162A! gigi harus diluksasi sebanyak
mungkin dengan menggunakan ele)ator lurus! 'aya berputar harus dihindari pada
gigi ini agar tidak terjadi fraktur akar!
5! 'igi premolar + Rahang Atas
&or;eps yang direkomendasikan untuk ekstraksi gigi ini adalah for;eps no! 162
atau 162 A! gigi ini memiliki akar yang kuat" sehingga pergerakan yang kuat bisa
diberikan pada ekstraksi gigi ini!
6! 'igi molar Rahang Atas
&or;eps no! 63 R dan 63 8 biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi molar rahang
atas! Paruh pada for;eps ini memiliki bentuk yang pas pada bifurkasi bu;;al!
$eberapa dokter gigi memilih untuk menggunakan for;eps no! 9: dan :2 atau
yang biasa disebut upper ;o%horn for;eps! Kedua for;eps tersebit biasa digunakan
untuk gigi molar yang memiliki karies yang besar atau restorasi yang besar! (ntuk
mengekstraksi gigi molar ketiga yang sudah erupsi" biasanya menggunakan
for;eps +12 0 yang bisa dgunakan untuk sebelah kiri atau kanan!
Pergerakan dasar ekstraksi gigi molar biasanya menggunakan tekanan yang kuat
bu;;al dan palatal" akan tetapi gaya yang diberikan pada bu;;al lebih besar
dibandingkan yang ke arah palatal! 'aya rotational tidak digunakan pada ekstraksi
gigi ini karena gigi molar rahang atas memiliki 3 akar!
Teknik ekstraksi gigi Rahang $a%ah
Ekstraksi Rahang ba%ah dianjurkan untuk menggunakan bite blo;k! 0elain itu"
tangan operator juga harus selalu menyokong rahang ba%ah
1! 'igi anterior rahang ba%ah
8o%er uni)ersal for;eps >no! 161? biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi rahang
ba%ah anterior! Pergerakan ekstraksi biasanya dilakukan ke arah labial dan
lingual" dengan menggunakan tekanan yang sama besar! 'igi di;abut
menggunakan tra;tional for;eps pada arah labial,in;isal!
+! 'igi premolar rahang ba%ah
Pada ekstraksi gigi premolar rahang ba%ah" biasanya digunakan juga for;eps no!
161! Akan tetapi for;eps no! 161A bisa dijadikan alternatif! Pergerakan a%al
diarahkan ke aspek bu;;al lalu kembali ke aspek lingual dan akhirmya berotasi!
Pergerakan rotasi sangat diperlukan pada ekstraksi gigi ini!
3! 'igi molar Rahang $a%ah
&or;eps no! 17 biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi ini! Pergerakan kuat pada
arah bu;;olingual digunakan unutuk memperluas so;ket gigi dan memberikan
kemudahan gigi untuk di ekstraksi pada arah bu;;oo;;lusal! (ntuk mengekstraksi
gigi molar ketiga yang telah erupsi" biasanya digunakan for;eps no! +++
2.2.4 Pe#si!+!n Al!t0 P!sien0 "!n 1+e#!to#
!. Al!t
Pe#!l!t!n "i!$nosti
Alat,alat dasar yang digunakan pada %aktu pemeriksaan ialah #
1? Pinset K' dengan atau tanpa permukaan yang bergores pada ujung penjepit!
-igunkan untuk mengambil atau menjepit kapas atau tampon!
+? 0onde >dental Probe? lurus dan bengkok digunakan untuk pemeriksaan kedalam
karies dan mengetahui )italitas gigi!
3? Ka;a mulut dalam beberapa ukuran >mm? digunkan untuk melihat objek di rongga
mulut!
5? Eksa)ator
6? <eirbeken
Pe#!l!t!n +en2!)%t!n $i$i
Penggunaan perlatan yang efektif dimulai dengan pemahaman tentang
desainnya! Peralatan ;abut dengan desain yang baik mempunyai keuntungan
mekanis untuk melipatgandakan tekanan yang diberikan sampai men;apai tingkat
yang ;ukup untuk menyelesaikan tugasnya! Ele)ator dan tang gigi berfungsi
sebagai pengungkit yang menghantarkan gaya atau tekanan ke gigi yang akan
di;abut! Efekti)itasnya ditingkatkan oleh desain bilah ele)ator yang
memungkinkan alat dipegang dengan kuat dan nyaman selama digunakan!
Efisiensi makin meningkat dengan adanya bilah ele)ator dan paruh tang yang
dapat men;engkeram struktur akar dengan erat sehingga menghindari selip!
Penggunaan peralatan yang efektif tergantung pada ekonomi gerakan dan
tentu saja ekonomi instrumentasi! Menguasai benar,benar beberapa jenis alat"
lebih baik daripada hanya mengenal samar,samar berma;am,ma;am alat!
E8EAT.R
*enis Ele)ator 8urus Ele)ator $engkok
-esain Pegangan" tangkai" bilah paralel!
$ilah membentuk sudut terhadap
tangkai dan pegangan!
&ungsi
(ntuk mengetes anestesi"
memisahkan perlekatan epitel"
ekspansi al)eolus" e)aluasi
mobilitas" mengungkit ujung
akar dan frakmennya" dan
membantu memotong bagian,
bagian gigi!
(ntuk menggeser gigi dan
frakmen akar menjauhi titik
tumpu dari alat ini!
4ara
Aplikasi
Aplikasi paralel# diinsersikan
pada mesio,gingi)al
interproksimal" paralel terhadap
akar dengan ;ekungan bilah
menghadap ke permukaan gigi
yang akan di;abut!
Aplikasi )ertikal# diinsersikan
pada mesio,gingi)al
interproksimal tegak lurus
dengan gigi yang akan di;abut"
;ekungan bilah menghadap
kearah permukaan gigi!
-iinsersikan sedemikian rupa
sehingga mendapat tumpuan
yang aman" biasanya pada aspek
bukal al)eolus! -igunakan
dengan pin;h grasp atau sling
grasp! (ntuk aplikasinya bisa
juga dibantu dengan pembuatan
lubang kaitan!
Penghan
taran
Tekanan
Aplikasi paralel# pertama
tekanan diarahkan paralel
terhadap sumbu panjang akar!
Tekanan tersebut ;enderung
mendilatasi al)eolus dan
menggeser mahkota ke oklusal!
Tekanan rotasional akan
menggeser akar kearah bukal!
Aplikasi )ertikal# tekanan yang
Tekanan rotasional
mengakibatkan bergesernya gigi
atau frakmen akar menjauhi titik
tumpu alat!
dihantarkan terutama adalah
rotasional" dorongan dan
ungkitan" keduanya
mengakibatkan pergeseran gigi
kearah disto,oklusal!
'ambar
TA<'
*enis Mandibula Maksila
-esain
Paruhnya lebih
membentuk sudut
terhadap pegangannya!
Paruh tang mandibula
selalu simetris! Pegangan
)ertikal jika digunakan"
adalah khusus untuk
tang,tang mandibula!
Paruhnya ;enderung lebih
paralel terhadap
pegangannya! -esain
pegangan bayonet hanya
khusus untuk tang rahang
atas! Modifikasi ini
dimaksudkan untuk
membantu menghindari
bibir ba%ah! -esain
paruh yang asimetris"
kanan dan kiri hanya
terdapat pada tang unutuk
gigi molar atas!
&ungsi
(ntuk menghantarkan
tekanan terkontrol pada
gigi" untuk dilatasi
al)eolar" luksasi" dan
pen;abutan!
0eperti pada tang,tang
mandibula" untuk
menghantarkan tekanan
terkontrol pada gigi"
dilatasi al;)eolus" luksasi
dan pen;abutan!
4ara Aplikasi
'aya )ertikal yang
diperlukan untuk adaptasi
atau menempatkan tang
diimbangi oleh gaya
berla%anan yang
dikenakan terhadap
mandibula dengan
melakukan sling grasp!
Telapak tangan
menghadap ke ba%ah!
-ikenakan pada daerah
ser)ikal gigi yang
di;abut! Adaptasi
diperoleh melalui
kombinasi dari tekanan
men;engkeram dan
apikal! -igunakan
dengan pin;h grasp dan
telapak tangan
menghadap ke atas!
Penghantaran
Tekanan
Tekanan lateral yang
terdiri dari bukal dan
lingual dihantarkan"
tetapi tekanan lingual
mungkin lebih dominan
pada pen;abutan gigi,gigi
8ateral >bukal= lingual?"
paralel >apikal= oklusal?"
dan rotasional!
molar ba%ah! Tekanan
paralel" apikal dan
oklusal serta tekanan
rotasional juga digunakan
apabila diperlukan!
>'ordon B Pedersen" 1::1?
b! .perator dan staff
-okter gigi merupakan penentu keberhasilan ren;ana pengontrolan infeksi di
bedah mulut! Tindakan ;ontrol infeksi se;ara rutin dibuat untuk membatasi dan
mengurangi kontaminasi silang! (ntuk itu" diperlukan tindakan pen;egahan yang
dilakukan oleh operator dan staff salah satunya adalah dengan menggunakan
pakaian klinik untuk men;egah adanya darah maupun sali)a mengotori pakaian"
men;u;i tangan dengan sabun antisepti;" penggunaan masker" sarung tangan" dan
juga ka;amata pelindung >triad barier?!
;! Pasien
Mendapat ri%ayat kesehatan dan kesehatan gigi dengan teliti sebelum melakukan
pera%atan adalah ke%ajiban! 0elain itu pemeriksaan rongga mulut paling tidak
men;akup jaringan lunak" gigi" oklusi" dan malposisi gigi" serta jaringan
pendukung dan struktur gigi!
2.2., Pe#!3!t!n +!s2! eso"onsi
Menurut 8askin >1:96? dan Peterson >1::9?" ada beberapa tindakan pas;a operatif
yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut#
a! Istirahat yang ;ukup" agar dapat membantu proses penyembuhan luka!
b! Pasien dianjurkan untuk tidak makan makanan yang keras terlebih dahulu"
terutama pada hari pertama pas;a pen;abutan gigi! Makanan juga tidak boleh
terlalu panas! -an baru boleh makan beberapa jam setelah pen;abutan gigi agar
tidak mengganggu terbentuknya blood ;lot! -an jangan mengunyah pada sisi
yang baru di;abut!
;! $anyak minum air untuk men;egah terjadinya dehidrasi!
d! Pasien harus selalu menjaga kebersihan mulutnya" gigi harus disikat se;ara rutin"
kumur,kumur dengan menggunakan saline solution >1=+ sendok the garam yang
dilarutkan dalam satu gelas air hangat?!
e! (ntuk mengurangi rasa nyeri pasien boleh mengkonsumsi analgesi;! 0elain
analgesi;" pengaplikasian dingin juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa
sakit!
f! Pasien tidak boleh merokok" karena dikha%atirkan terjadi dry so;ket!
KESIMPULAN
$erdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan yaitu #
1! Anestesi lokal merupakan obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan
se;ara lokal pada jaringan saraf!
+! Pembagian anestesi lokal antara lain #
a! $erdasarkan area yang teranestesi # ner)e blo;k" field blo;k" lo;al infiltration" dan
anestesi topikal!
b! $erdasarkan teknik pelaksanaan anestesi lokal # infiltrasi" anestesi blok" dan
teknik,teknik lain >seperti periodontal ligament inje;tion" intraosseous inje;tion"
dan intrapulpal inje;tion?!
3! 0ifat ideal anastetik lokal antara lain #
a! Potensi dan reabilitasnya
b! Aksi re)ersible
;! Keamanan
d! Kurang mengiritasi
e! Ke;epatan timbulnya efek
f! -urasi efek
g! 0terilitas
h! $erdaya tahan lama
i! Penetrasi membran mukosa
5! Komplikasi yang timbul akibat anestesi lokal" antara lain #
a! 0istem Kardio)askular # depresi automatisasi miokard" depresi kontraktilitas
miokard" dilatasi arteriolar" dosis besar dapat menyebabkan disritmia= kolaps
sirkulasi!
b! 0istem Pernapasan # relaksasi otot polos bronkus" henti napas" dll!
;! 0istem 0araf Pusat >00P? # parestesia lidah" pusing" kepala terasa ringan" tinitus"
dll! serta tambahan adrenalin beresiko kerusakan saraf!
d! Imunologi # reaksi alergi!
e! 0istem Muskuloskeletal # tambahan adrenalin beresiko kerusakan saraf!
1? Teknik anestesi lokal #
a! Anastesi 8okal pada Rahang Atas
Anastesi lokal dapat dilakukan pada <! maksilaris dan ;abangnya!
8okal infiltrasi >sering digunakan?
&ield blo;k
$lok <! al)eolaris superior anterior dan medius >blok <! infra orbital?
$lok <! al)eolaris superior posterior
$lok <! nasopalatina
$lok <! palatina mayor
b! Teknik Anastesi 8okal pada Rahang $a%ah
$lok <! Al)eolaris Inferior
7? $ahan dan dosis
$eberapa anastetik lokal yang sering digunakan#
1! Kokain
Eanya dijumpai dalam bentuk topikal semprot 5L untuk mukosa jalan napas atas!
+! Prokain >no)okain?
(ntuk infiltrasi# larutan 2!+6,2!6L
$lok 0araf# 1,+L
-osis 16 mg= kg $$ dan lama kerja 32,12 menit!
3! Kloroprokain >nesakain?
-eri)at prokain dengan masa kerja lebih pendek!
5! 8idokain >ligno;aine" Mylo;ain" lidonest?
Konsentrasi efektif minimal 2!+6L
Infiltrasi" mula kerja 12 menit" relaksasi otot ;ukup baik!
Kerja sekitar 1,1!6 jam tergantung konsentrasi larutan!
8arutan standar 1 atau 1!6L untuk blok perifer
2!+6,2!6L N adrenalin +22!222 untuk infiltrasi
2!6L untuk blok sensorik tanpa blok motorik
1!2L untuk blok motorik dan sensorik
+!2L untuk blok motorik pasien berotot >muskular?
5!2L atau 12L untuk topikal semprot faring,laring >pump spray?
6!2L bentuk jeli untuk dioleskan di pipa trakhea
6!2L lidokain di;ampur 6!2L prilokain untuk topikal kulit
6!2L hiperbarik untuk analgesia intratekal >subaraknoid" subdural?!
6! $upi)a;ain >mar;ain?
Konsentrasi efektif minimal 2!1+6L!
Mula kerja lebih lambat dibanding lidokain" tetapi lama kerja sampai 9 jam!
0etelah suntikan kaudal" epidural atau infiltrasi" kadar plasma pun;ak di;apai
dalam 56 menit! Kemudian menurun perlahan,lahan dalam 3,9 jam!
(ntuk anastesia spinal 2!6L )olum antara +,5 ml iso atau hiperbarik!
(ntuk blok sensorik epidural 2!376L dan pembedahan 2!76L!
1! EM8A >euteti; miMture of lo;al anestheti;?
4ampuran emulsi minyak dalam air >krem? antara lidokain dan prilokain masing,
masing +!6L atau masing,masing 6L! EM8A dioleskan dikulit intak 1,+ jam
sebelum tindakan untuk mengurangi nyeri akibat kanulasi pada )ena atau arteri
atau untuk miringotomi pada anak" men;abut bulu halus atau buang tato! Tidak
dianjurkan untuk mukosa atau kulit terluka!
7! Ropi)akain >naropin? dan le)obupi)akain >;hirokain?
Penggunaannya seperti bupi)akain" karena kedua obat tersebut merupakan isomer
bagian kiri dari bupi)akain yang dampak sampingnya lebih ringan dibandingkan
bupi)akain! $agian isomer kanan dari bupi)akain dampak sampingnya lebih
besar!
Konsentrasi efektif minimal 2!+6L!
9?
DAFTAR PUSTAKA
Eo%e" 'eoffrey 8! 1:9:! Pencabutan Gigi Geligi! *akarta # E'4!
Kruger '.! 1:75! Textbook of Oral Surgery, 4
th
ed. 0t! 8ouis# 4 Mosby 4o!
8askin -M! 1:96! Oral and Maxillofacial Surgery, vol 2.0t! 8ouis# The 4 Mosby 4o!
Peterson 8*! 1::9! Oral and Maxillofacial Surgery. Philadelphia# Mosby 4o!
Pedersen" 'ordon B! 1::1! Buku !ar Prakti" Bedah Mulut! *akarta# E'4!
0tarshak T*" 0anders $! 1:92! Pre#ro"thetic Oral and Maxillofacial Surgery! 8ondon#
The 4 Mosby 4o!
Bray" -a)id" dkk! +223! Textbook of General and Oral Surgery! Philadelphia# 4hur;hill
8i)ingstone!
$agian bedah mulut &akultas Kedokteran 'igi (ni)ersitas *ember! +221! Buku Tek" Bedah
Mulut $.

You might also like