You are on page 1of 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK


DENGAN BRONCHITIS DI RUANG ISMAIL II
RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Anak
Pembimbing Klinik :
Noor Faizah, S.Kep
Pembimbing Akademik :
Ns. Elsa Naiati, !.Kep, Sp.Kep.An
"leh :
#akhmatika isnaeni
$$%$%&&&&'%%()* A &&.&
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
LAPORAN PENDAHULUAN
BRONCHITIS
A. DEFINISI
+ron,hitis adalah suatu peradangan -ang ter.adi pada bronkus.
+ron,hitis dapat bersi/at akut maupun kronis. +ron,hitis akut adalah pen-akit
pernapasan obstrukti/ -ang sering di.umpai -ang disebabkan in/lamasi pada
bronkus. Pen-akit ini biasan-a berkaitan dengan in/eksi irus atau bakteri
atau inhalasi iritan seperti asap rokok dan zat0zat kimia -ang ada di dalam
polusi udara. Pen-akit ini memiliki karakteristik produksi mu,us -ang
berlebihan. +ron,hitis kronis adalah gangguan paru obstrukti/ -ang ditandai
produksi mu,us berlebihan di saluran napas bawah dan men-ebabkan batuk
kronis. Kondisi ini ter.adi selama setidakn-a ' bulan berturut0turut dalam
setahun untuk $ tahun berturut0turut 12orwin, $%%)3.
B. ETIOLOGI
Pen-ebab dari bron,hitis antara lain :
&. Asap #okok
#okok adalah pen-ebab utama timbuln-a bron,hitis. 4erdapat hubungan
antara merokok dan penurunan 5EP 15olume Ekspirasi Paksa3 & detik.
#okok berhubungan dengan h-perplasia kelen.ar mu,us bronkus dan
metaplasia skuamus epitel saluran pernapasan .uga dapat men-ebabkan
bron,hitis akut 14emba-ong, $%%%3.
$. 6n/eksi
Eksasebasi bron,hitis disangka paling sering diawali dengan in/eksi irus
-ang kemudian men-ebabkan in/eksi sekunder bakteri. +akteri -ang
isolasi paling ban-ak adalah hemophilus in/luenza dan sterto,o,us
pneumonia 14emba-ong, $%%%3.
'. Polusi
Polusi tidak begitu berpengaruh sebagai /aktor pen-ebab tetapi bila
ditambah dengan merokok maka akan lebih tinggi berisiko bron,hitis. 7at0
zat kimia dapat .uga men-ebabkan bron,hitis seperti zat perinduksi "
$
.
7at0zat pengoksida seperti N
$
", hidrokarbon, aldehid, ozon 14emba-ong,
$%%%3.
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Bro!"#$#% A&'$
4anda dan ge.ala bron,hitis akut 12orwin, $%%)3 :
a. +atuk, biasan-a produkti/ dengan mu,us kental dan sputum purulent
b. D-spnea
,. Demam
d. Suara serak
e. #onkhi 1bun-i paru diskontinu -ang halus atau kasar3, terutama saat
insoirasi
4anda dan ge.ala bron,hitis akut 1Sur-o, $%&%3 :
a. N-eri dada -ang kadang timbul
b. 4erasa sakit pada sendi0sendi
,. 8emas seperti saat /lu
d. Demam ringan atau demam tinggi
e. Dada terasa n-eri terutama di belakang tulang dada
/. Napas berbun-i: adan-a lendir di saluran pernapasan sehingga udara
harus bergesekkan dengan lendir
g. Sering diiringi batuk keras dan kering -ang hampir terus menerus
h. 4erdapat lendir kental atau ludah dalam tenggorokan. Apabila ludah
-ang dikeluarkan berwarna kuning ketika batuk, hal tersebut
menandakan adan-a in/eksi
i. Kulit mungkin men.adi nampak kebiruan karena kekurangan suplai
oksigen
2. Bro!"#$#% Kro#%
4andan dan ge.ala bron,hitis kronis 12orwin, $%%)3 :
a. +atuk -ang sangat produkti/, purulent dan mudah memburuk dengan
inhalasi iritan, udara dingin atau in/eksi
b. Produksi mu,us dalam .umlah sangat ban-ak
,. Sesak napas dan d-spnea
d. Ditandai dengan tersumbatn-a saluran pernapasan se,ara kronis,
ter.adi se,ara lamban dan lama0lama men.adi parah
4anda dan ge.ala bron,hitis kronis 1Sur-o, $%&%3 :
a. Napas pendek0pendek dan berbun-i
b. Penurunan stamina
,. Sering batuk0batuk
d. Keadaan nomor $ dan ' semakin parah se.alan dengan bertambahn-a
usia dan perkembangan pen-akit sehingga men-ebabkan kesukaran
bernapas, kurangn-a oksigen dalam darah dan kelainan /ungsi paru0
paru.
e. 9ika semakin parah dapat men-ebabkan ter.adin-a pembengkaka
.antung, kelumpuhan, kegagalan pernapasan -ang parah serta
kematian.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan -ang dilakukan pada klien bron,hitis kronik meliputi rontgen
thoraks, analisa sputum, tes /ungsi paru dan pemeriksaan gas darah arteri
1!anurung, $%%:3.
&. #ontgen #adiologis
Pemeriksaan /oto thoraks posterior0interior dilakukan untuk menilai
dera.at progesitiitas -ang berpengaruh men.adi pen-akit paru obstrukti/
menahun.
$. Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan sputum se,ara makroskopik, mikroskopik, atau
bakteriologik berperan penting dalam diagnosis etiologi berbagai pen-akit
pernapasan. ;arna, bau, dan adan-a darah merupakan petun.uk -ang
berharga. Pemeriksaan mikroskopik dapat mengungkapkan organisme
pen-ebab berbagai pneumonia ba,terial, tuber,ulosis, serta berbagai .enis
in/eksi .amur.
Apabila ter.adi in/eksi oleh kuman anaerob akan menimbulkan sputum
sangat berbau pada kasus -ang sudah berat, misaln-a sa,,ular t-pe
bron,hitis, sputum .umlahn-a ban-ak sekali, puruen dan apabila
ditampung beberapa lama tampak terpisah men.adi ' bagian 1!utta<in,
$%%:3:
a. 8apisan teratas agak keruh
b. 8apisan tengah berwarna .ernih terdiri atas salia 1ludah3
,. 8apisan terbawah keruh terdiri atas nanah dan .aringan nekrosis dari
bronkus -ang rusak 1,elluler debris3
'. 4es Fungsi Paru
Pernapasan atau entilasi bermakna sebagai siklus inspirasi dan ekspirasi.
Frekuensi pernapasan pada orang dewasa berkisar &$0&( kali permenit
-ang mengangkut kurang lebih = liter udara masuk dan keluar dari paru.
5olume dan kapasitas paru dapat diukur dengan menggunakan spirometri.
>. Pemeriksaan Kadar ?as Darah 1+aughman, $%%%3
5olume paru: FE5
&
rendah, 482 normal, #5 meningkat sedang.
Pa2"
$
: meningkat 1=%0(% mm@g3
Pa"
$
: >=0(% mm@g
Sa"
$
: desaturasi tinggi karena ketidakseimbangan 5*A
@ematokrit: =%B0==B
Sianosis: sering
E. PATHWAY
@iperkapnia
+ronkitis kronik
Ekspirasi terhambat
8emahn-a dinding
bronkus
@iperentilasi bronkus
5asokontriksi hipoksik
+ronkitis kronik
?angguan pertukaran gas
dalam paru
9umlah mukus meningkat
#adang bronkus dan
bronkiolus
"bstruksi .alan napas akibat
radang
#angsangan toksik
1asap rokok, polusi udara3
@ipersekresi lendir
Dis/ungsi silia
6n/lamasi
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan bron,hitis akut antara lain:
&. Antibiotik untuk mengobati in/eksi bakteri primer atau sekunder
$. Peningkatan asupan ,airan dan ekspektoran untuk mengen,erkan sputum
'. 6stirahat untuk mengurangi kebutuhan oksigen
Penatalaksanaan bron,hitik kronik antara lain:
&. Pen-uluhan kesehatan agar pasien menghindari pa.anan iritan lebih lan.ut
terutama asap rokok.
$. 4erapi antibiotik pro/ilaktik terutama pada musim dingin, untuk
mengurangi insiden akan semakin meningkatkan pembentukan mu,us dan
pembengkakan.
'. Karena ban-ak pasien -ang mengalami spasme saluran napas akibat
bron,hitis kronis mirip dengan spasme pada asma kronis, indiidu sering
diberikan bronkodilator.
>. "bat anti0in/lamasi menurunkan produksi mukus dan mengurangi
sumbatan.
=. Ekspektoran dan peningkatan asupan ,airan untuk mengen,erkan mukus.
(. !ungkin diperlukan terapi oksigen.
C. 5aksinasi terhadap pneumonia pneumokokus sangat dian.urkan.
G. ANALISA DATA
No. D($( Fo&'% M(%()(" E$#o)o*# M(%()(" K+,+r(-($(
&. +atasan karakteristik :
a. 4idak ada batuk
b. Suara napas tambahan
,. Perubahan /rekuensi napas
d. Perubahan irama napas
e. Sianosis
/. Kesulitan berbi,ara*
mengeluarkan suara
g. Penurunan bun-i napas
h. Dispnea
i. Sputum dalam .umlah -ang
berlebihan
.. +atuk -ang tidak e/ekti/
k. "rtopnea
l. ?elisah
m. !ata terbuka lebar
Ketidake/ekti/an
bersihan .alan napas
!u,us dalam .umlah
berlebih
Ketidake/ekti/an bersihan .alan
napas berhubungan dengan mu,us
dalam .umlah berlebih 1No.
NANDA %%%'&3
$. +atasan karakteristik : ?angguan pertukaran 5entilasi0per/usi ?angguan pertukaran gas
a. ?as darah arteri abnormal
b. p@ arteri abnormal
,. Pernapasan, abnormal 1misal
ke,epatan, irama, kedalaman3
d. ;arna kulit abnormal 1misal
pu,at, kehitaman3
e. Kon/usi
/. Sianosis 1pada neonatus sa.a3
g. Penurunan karbondioksida
h. Dia/oresis
i. Dispnea
.. Sakit kepala saat bangun
k. @iperkapnia
l. @ipoksemia
m. @ipoksia
n. 6ritabilitas
o. Napas ,uping hidung
p. ?elisah
<. Somnolen
gas berhubungan dengan entilasi0
per/usi 1No. NANDA %%%'%3
r. 4akikardi
s. ?angguan penglihatan
'. +atasan karakteristik :
a. Perubahan selera makan
b. Perubahan tekanan darah
,. Perubahan /rekuensi .antung
d. Perubahan /rekuensi
pernapasan
e. 8aporan is-arat
/. Dia/oresis
g. Perilaku distraksi 1misal
ber.alan mondar0mandir,
men,ari orang lain, dan* atau
aktiitas lain, aktiitas -ang
berulang3
h. !engekspresikan perilaku
1misal gelisah, merengek,
meangis, waspada, iritabilitas,
mendesah3
N-eri Agens ,edera 1misal
biologis, zat kimia, /isik,
psikologis3
N-eri berhubungan dengan agens
,edera 1misal biologis, zat kimia,
/isik, psikologis3 1No. NANDA
%%&'$3
i. !asker wa.ah 1misal mata
kurang ber,aha-a, tampak
ka,au, gerakan mata berpan,ar
atau tetap pada satu /okus
meringis3
.. Perilaku ber.aga0.aga*
melindungi area n-eri
k. Fokus men-empit 1misal
gangguan persepsi n-eri
hambatan proses berpikir,
penurunan interaksi dengan
orang dan lingkungann-a3
l. 6ndikasi n-eri -ang dapat
diamati
m. Perubahan posisi untuk
menghindari n-eri
n. Sikap tubuh melindungi
o. Dilatasi pupil
p. Fokus pada diri sendiri
<. ?angguan tidur
r. !elaporkan n-eri se,ara
erbal
H. RENCANA KEPERAWATAN
No. M(%()(" K+,+r(-($( T'.'( /( Kr#$+r#( H(%#) I$+r0+%#
&. Ketidake/ekti/an bersihan
.alan napas berhubungan
dengan mu,us dalam .umlah
berlebih
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama >D$> .am
pasien menun.ukkan kee/ekti/an
bersihan .alan napas dengan kriteria
hasil :
a. !endemonstrasikan batuk
e/ekti/ dan suara na/as -ang
bersih, tidak ada sianosis dan
d-spneu 1mampu mengeluarkan
sputum, berna/as dengan
mudah, tidak ada pursed lips3
b. !enun.ukkan .alan na/as -ang
paten 1klien tidak merasa
ter,ekik, irama na/as, /rekuensi
perna/asan dalam rentang
normal, tidak ada suara na/as
abnormal3
&. !emantau 4anda04anda 5ital 1No. N62 ((:%3
a. !emantau tekanan darah, suhu, nadi, dan status
pernapasan
b. !en,atat ke,enderungan /luktuasi tekanan darah
,. !emantau rata0rata irama .antung
d. !emantau bun-i paru
e. !emantau warna kulit, elastisitas kulit, turgor
kulit, dan kapilari re/il
/. !engidenti/ikasi kemungkinan -ang ter.adi
akibat tanda0tanda ital
$. Peningkatan +atuk 1No. N62 '$=%3
a. !emantau hasil tes /ungsi paru, kapasitas sangat
penting, kekuatan inspirasi maksimal, dipaksa,
olume ekspirasi dalam & detik 1FE5&3 dan
FE5&*F52.
b. !endorong pasien untuk mengambil beberapa
,. !ampu mengidenti/ikasikan dan
men,egah /aktor -ang
pen-ebab.
d. Saturasi "$ dalam batas normal
e. Foto thorak dalam batas normal
napas dalam.
,. !engan.urkan pasien untuk tarik napas dalam
beberapa kali, untuk menghembuskan napas
perlahan dan batuk pada akhir pernapasan.
d. !engan.urkan pasien untuk mengikuti batuk
dengan beberapa napas inhalasi maksimal.
'. Pengisapan 9alan Napas 1No. N62 '&(%3
a. !enentukan kebutuhan untuk pen-edotan
melalui oral atau trakea
b. !engauskultasi suara napas sebelum dan sesudah
su,tion
,. !engin/ormasikan kepada pasien dan keluarga
tentang pen-edotan
d. !emasukkan alat su,tion melalui hidung atau
melalui nasotra,heal
e. !engan.urkan pasien untuk menarik napas
dalam0dalam selama insertation dari kateter
su,tion melalui rute nasotra,heal
f. !emantau status oksigen pasien 1tingkat Sa"$,
S"$3 dan status hemodinamik
$. ?angguan pertukaran gas
berhubungan entilasi0per/usi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 'D$> .am
pertukaran gas pasien tidak
terganggu dengan kriteria hasil:
a. Pa2"$, Sa"$, p@ arteri dalam
batas normal
b. 5olume tidal dalam batas
normal
,. Keseimbangan per/usi
entilasi baik
d. Sesak napas saat istirahat
berkurang
e. 4idak ada sianosis
&. !ana.emen 9alan Napas 1No. N62 '&>%3
a. !embuka .alan napas dengang mengangkat dagu
dengan tepat
b. !emposisikan pasien untuk memaksimalkan
entilasi
,. !engidenti/ikasi potensi .alan napas
d. !embuka .alan napas naso/aring dengan baik
e. !emonitor pernapasan dan status oksigenasi
dengan tepat
$. !emantau Pernapasan 1No.N62 ''=%3
a. !emantau bun-i pernapasan seperti snoring atau
,rowing
b. !emantau pola napas -aitu bradipnea, takipnea,
hiperentilasi, pernapasan kusmaul, atau apnea
,. !emonitor rata0rata irama pernapasan,
kedalaman, serta usaha pasien dalam bernapas
d. !en,atat pergerakkan dada, lihat
kesimetrisann-a, penggunaan alat bantu
pernapasan, supraklaikular dan retraksi otot
interkostal
e. !emonitor kelemahan otot dia/ragma
/. !en,atat perubahan Sa"$, S"$, olume tidal
dan nilai analisa gas darah
g. !emantau sekresi dari pernapasan
h. !emberikan terapi pernapsan, sesuai kebutuhan
'. N-eri berhubungan dengan
agens ,edera 1misal biologis,
zat kimia, /isik, psikologis3
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 'D$> .am
diharapkan tingkat n-eri dapat
berkurang dengan kriteria hasil :
a. N-eri dapat dilaporkan kepada
perawat
b. !enggosok daerah -ang n-eri
,. Kegelisahan berkurang
&. !ana.emen N-eri 1No. N62 &>%%3
a. !elakukan penilaian -ang komprehensi/ dari
rasa sakit untuk memasukkan lokasi,
karakteristik, durasi, /rekuensi, kualitas,
intensitas, dan /aktor pen,etus
b. !engamati re/lek nonerbal pasien untuk
mengka.i kemampuan komunikasi
,. !empertimbangkan pengaruh buda-a pada
respon n-eri
d. !egeksplorasi dengan pasien /aktor -ang
mengurangi dapat n-eri
$. !engurangi Ke,emasan 1No. N62 =:$%3
a. !engatur suasana -ang tenang
b. !en.elaskan rasa sakit
,. !elatih relaksasi untuk megurangi ke,emasan
DAFTAR PUSTAKA
+aughman, Dianne 2. $%%%. Keperawatan Medikal Bedah. 9akarta: E?2.
2orwin, Elizabeth 9. $%%). Patofisiologi : Buku Saku. 9akarta: E?2.
Darmanto, D.o.odibroto. $%%). Respiratologi (recpiratory medicine). 9akarta:
E?2.
@erdman, 4. @eather. $%&$. iagnosa Keperawatan: efinisi dan Klasifikasi
!"#!$!"#%. 9akarta: E?2.
!anurung, Santa dkk. $%%:. &suhan Keperawatan pada Pasien dengan
'angguan Sistem Pernapasan. 9akarta: Salemba !edika.
!utta<in, Ari/. $%%:. &suhan Keperawatan Klien dengan 'angguan Sistem
Pernapasan. 9akarta: Salemba !edika.
Sur-o, 9oko. $%&%. (er)al Penyem)uhan 'angguan Sistem Pernapasan.
Eog-akarta: + First.
4emba-ong, 9an. $%%%. Patofisiologi untuk Keperawatan. 9akarta: E?2.
;ilkinson. 9udith !. $%%(. +uku Saku iagnosa Keperawatan dengan *nter+ensi
,*- dan kriteria hasil ,.-. 9akarta: E?2.

You might also like