You are on page 1of 15

LAPORAN LABORATORIUM

ELEKTRONIKA ANALOG
PERCOBAAN 1







RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG

Nama Praktikan : Muhamad Aprilialdi (3313130033)
Nama Rekan Kerja : 1. Ika Dyah Agustia
2. Joshua Pangianan Purba
Kelas/Kelompok : TT-3D/ Kelompok 8
Tanggal Pelaksaan Praktikum : 10 September 2014
Tanggal Penyerahan Laporan : 16 September 2014


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
SEPTEMBER 2014

PERCOBAAN 4
RANGKAIAN PENYEARAH (1/2 GELOMBANG)

TUJUAN
Menyelidiki dan mempelajari sifat-sifat dari bermacam-macam rangkaian penyearah.
Mempelajari karakteristik dan sifat bermacam-macam filter untuk penyearah gelombang.

DASAR TEORI
Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber
dayanya,namun sebagian besar peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Di
dalam peralatan tersebut terdapat rangkaian yang sering disebut sebagai adaptor atau penyearah
yang mengubah sumber AC menjadi DC.Bagian terpenting dari adaptor adalah berfungsinya
diode sebagai penyearah (rectifier).Pada bagian ini dipelajaribagaimana rangkaian dasar adaptor
tersebut bekerja.
Sekarang analisa rangkaian dioda dikembangkan dengan memasukkan fungsi waktu
seperti gelombang sinus dan gelombang kotak. Rangkaian dioda paling sederhana dengan input
berupa sinyal sinus ditunjukkan pada gambar 1. Untuk pembahasa awal ini, kita akan
menggunakan model dioda ideal (tidak ada drop tegangan 0.7 V saat bias maju) agar analisa
rangkaiannya menjadi lebih sederhana.

Gambar 1 Penyerah setengah gelombang

Satu siklus gelombang penuh disebut dengan periode (T) seperti ditunjukkan pada
gambar 1. Sinyal sinus pada gambar tersebut memiliki nilai rata-rata sama dengan nol.
Rangkaian pada gambar 1 ini disebut dengan penyearah setengah gelombang (half-wafe
rectifier) yang berfungsi untuk membuat sinyal tersebut memiliki nilai rata-rata yang tidak sama
dengan nol. Rangkaian seperti ini banyak digunakan pada proses konversi AC ke DC atau lebih
dikenal dengan sebutanadaptor. Ketika digunakan pada proses menyearahkan sinyal, sebuah
dioda berfungsi sebagaipenyearah (rectifier). Rating daya dan arus dari dioda yang digunakan
sebagai penyearah biasanya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada dioda yang digunakan
untuk memproses sinyal-sinyal kecil.
Dalam interval t = 0 hingga t = T/2 pada gambar 1, tegangan input, v
i
, bernilai positif
sehingga arah arus dari v
i
searah dengan arah panah dioda dan membuat dioda mengalami bias
maju (forward bias). Karena mengalami bias maju, dioda diganti dengan short circuit seperti
ditunjukkan pada gambar 2 sehingga tegangan output, v
o
, bersentuhan langsung dengan tegangan
input pada kedua terminalnya (v
o
= v
i
). Jadi dalam interval t = 0 hingga t = T/2, tegangan output,
v
o
, sama dengan tegangan input, v
i
.

Gambar 2 Kondisi rangkaian pada saat tegangan sinyal input bernilai positif

Untuk interval t = T/2 hingga t = T, polaritas dari tegangan input vi ditunjukkan pada
gambar 3. Karena tegangan pada kaki anoda lebih negatif daripada katoda, maka dioda
mengalami bias terbalik (reverse bias). Dioda diganti dengan open circuit. Karena rangkaian
open circuit, maka tidak ada arus yang mengalir pada resistor R. Tegangan output vo adalah
tegangan resistor. Tegangan resistor v
o
= iR = (0)R = 0 V. Jadi, pada saat t = T/2 hingga t = T,
tegangan output v
o
sama dengan nol. Hasil total satu siklus penuh diilustrasikan pada gambar 4.
Dari gambar 4 tersebut, dapat diketahui bahwa rangkaian penyearah ini hanya bisa
melewatkan atau menyearahkan setengah siklus gelombang sinus yaitu hanya pada siklus
positifnya saja. Pada saat siklus negatif, tegangan output sama dengan nol. Sekarang, nilai
tegangan rata-rata (V
DC
) dari v
o
tidak sama dengan nol tetapi bisa dihitung
V
DC
= 0.318V
m



Gambar 3 Pada saat siklus tegangan sinyal input bernilai negatif, tegangan output sama dengan nol.

Gambar 4 Bentuk sinyal input dan hasil sinyal yang disearahkan

Proses menghilangkan separuh sinyal input dan mendapatkan nilai tegangan DC ini
disebut denganmenyearahkan setengah gelombang (half wave rectification).
Pada pembahasan tadi, kita menggunakan model dioda ideal untuk mendapatkan sinyal
outputnya. Sekarang kita memperhitungkan tegangan on dari dioda, V
T
, pada proses
penyearahan ini. Agar dioda bisa on, maka sinyal input minimal harus bertegangan sebesar 0.7
V. Apabila sinyal tegangan input, v
i
, kurang dari 0.7 V, dioda masih dalam kondisi off
sehingga tegangan output sama dengan nol volt. Begitu nilai tegangan sinyal input lebih besar
dari 0.7 V, dioda beru bisa on dan dioda diganti dengan sumber tegangan 0.7 V. Pada saat
dioda on, tegangan output v
o
= v
i
v
T
, dimana V
T
untuk dioda silikon adalah 0.7 V. Jadi,
apabila kita mempertimbangkan tegangan on (V
T
) dari dioda pada rangkaian penyearah ini,
bentuk sinyal output, v
o
, agak sedikit terpotong seperti ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5 Efek dari mempertimbangkan tegangan on dari dioda. Hasil sinyal outputnya
sedikit berkurang dari hasil sinyal output pada analisa sebelumnya.

Efek dari mempertimbangkan tegangan on, V
T
, ini mengurangi nilai rata-rata dari
sinyal outputnya. Pada kondisi ini, sinyal output, vo dapat dihitung
V
DC
= 0.318 (V
m
V
T
)
Pada kenyataannya, apabila nilai tegangan puncak dari sinyal input (V
m
) jauh lebih tinggi
daripada V
T
, maka untuk menentukan level tegangan DC nya juga bisa menggunakan
pendekatan pada persamaan 1.
Keuntungan menggunakan setengah gelombang:
Sumber teg bisa dinaikkan/diturunkan
Sumber ac yg terpisah dr rectifier mencegah terjadinya teg pulsa
Hub teg sekunder dan primer thdp n (perbandingan lilitan Nsec/Nprim) :
Bila n>1, maka teg sekunder lebih besar dr teg prime
Penjelasan tentang rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter C / yang
mempunyai gelombang ripple :








Gambar II.3 Rangkaian penyearah setengah gelombang dengah filter C
Gambar II.3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C
yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya
bisa menjadi rata. Gambar II.4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian
penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus
dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan
kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat
pengosongan kapasitor.

Gambar II.4 Bentuk gelombang dengan filter kapasitor
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus I yang mengalir ke beban R. Jika arus I
= 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus
semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk
gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :
V
rpp
= V
m
-V
L
....... (1)
dan tegangan dc ke beban adalah V
dc
= V
m
+ V
rpp
/ 2 ..... (2)
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple paling
kecil. V
L
adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis :
V
L
= Vm e
-T/RC
.......... (3)
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperoleh :
V
r
= Vm (1 - e
-T/RC
) ...... (4)
Jika T << RC, dapat ditulis : e
-T/RC
1 - T/RC ..... (5)
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih
sederhana :
V
r
= Vm(T/RC) .... (6)
V/mR tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus
I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple V
r
. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan
nilai tengangan ripple yang diinginkan.
V
r
= I T/C ... (7)
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan
semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil.
Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala-jala
listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f
= 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang
penuh, tentu saja fekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.
Penjelasan Capacitor filter lainnya :
Penyearah gelombang dengan cap C dihubungkan paralel dengan R
L
dan tahanan
bias maju diode sangat kecil dibanding R
L
karena itu selama siklus positif, capacitor
mengisi muatan ke harga puncak ac input. Capacitor mengisi dan mengosongkan muatan
selama siklus penuh ac input. Capacitor mengisi ketika input cukup besar untuk bias maju
diode. Capacitor mengosongkan muatan melalui R
L
ketika input jatuh ke level tegangan
dimana diode bias mundur.











ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Trafo Step Down 6V dan 12V : 1 Buah
2. Multimeter : 2 Buah
3. Osiloskop : 1 Buah
4. Dioda Silikon : 1 Buah
5. Resistor : 2k & 56k
6. Kapasitor : 1uF;22uF;100uF;1000uF
7. Kabel-kabel Penghubung



LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
A. Penyearah gelombang
1. Membuat rangkaian seperti gambar 1, dengan R
L
sebesar 2 k dan Vin (ac) = 12 Vpp.
2. Mengukur besar Vout (dc
)
dan Iout (dc).


Gambar 1. Rangkaian Penyearah gelombang

3. Menggambar bentuk gelombang Vin (ac) dan Vout (dc).
4. Menambahkan filter C sebesar 1uF paralel dengan R
L
dan mengulangi langkah (2) dan
(3).
5. Menambahkan filter C sebesar 1000uF paralel dengan R
L
dan mengulangi langkah (2)
dan (3)

TABEL DATA PERCOBAAN

Tabel 1. Penyearah Gelombang


Vin
Vout (dc) Iout (dc)
Ukur Hitung Ukur Hitung
Tanpa C 6 V 2.6 V 2.54V 1.20 mA 1,27 mA
C = 1uF 6 V 2.8 V 1,33 V 1.5 mA 0,66 mA
C= 22 uF 6 V 6.5 V 6,51 V 3 mA 3,2 mA
C = 100 uF 6 V 7 V 7,6 V 2.9 mA 3,8 mA
R = 2 k
6 V 7.6 V 7,96 V 5,7 mA 3,98 mA
C= 1 mF












ANALISA
Dari percobaaan yang dilakukan didapatkan data antara percobaan dan perhitungan tidak
terlalu signifikan, pada percobaan dengan C = 1000 F gelombang tidak tampak itu karena
resistor yang dipakai terlalu besar dan pada C = 100 F didapatkan nilai yang tidak semestinya,
hal itu bisa disebabkan oleh banyak faktor yang akan dijelaskan pada bagian akhir analisa ini.
Dengan dipergunakannya kapasitor (C) , muatan keluaran tidak segera turun walaupun
muatan yang masuk ke dalam kapasitor masuk sudah turun, disebabkan kapasitor memerlukan
waktu mengosongkan muatannya.( = R.C). Sebelum muatan pada kapasitor turun, muatan yang
ada pada kapasitor telah bertambah kembali. Tegangan berubah yang terjadi tersebut disebut
tegangan kerut (ripple voltage) hasil dari transient kapasitor.
Disebut penyearah setengah gelombang karena, pada rangkaian penyearah setengah
gelombang dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif ke beban R
L
. Ini yang
disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave),selain itu proses perubahan tegangan
bolak-balik menjadi pulsa searah ini disebut penyearahan dan dikarenakan hanya setengah
periode saja yang dapat dimanfaatkan, maka penyearah seperti ini dikenal sebagai Penyearah
Setengah Gelombang.

Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pada saat perioda + {Vo = Vs Vd}
Dioda ON (bias maju), arus mengalir dari Vs D R
L
Vs
Pada saat perioda - {Vo = 0}
Dioda OFF (bias mundur), tidak ada arus mengalir




PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada tabel 1 sampai dengan
tabel 3 ! Mengapa terjadi demikian ?
2. Jelaskan pengaruh filter C terhadap Vout
(dc)
!
3. Bandingkan Vout
(dc)
rangkaian penyearah gelombang, rangkaian penyearah
gelombang penuh dan rangkaian penyearah jembatan ! Jelaskan !
Jawab :
1. Adanya perbedaan nilai pada hasil pengukuran dan perhitungan disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya :
a. Nilai komponen yang sudah tidah akurat lagi (presisi)
b. Kabel penghubung atau peralatan lainnya yang dipakai sudah tidak bagus
c. Faktor pembacaan multimeter yang tidak teliti
2. Pengaruh filter C terhadap Vout adalah filter C berfungsi sebagai menahan arus DC dan
melewati AC serta mengisi muatan. Pada saat dioda berada di periode positif maka dioda
akan ON dan kapasitor akan terisi sebesar Vm, sedangkan pada saat dioda di perioda
negatif maka dioda akan OFF dan terjadi pengosongan pada kapasitor. Semakin besar
nilai kapsitor maka Vout yang dihasilkan juga besar sehingga nilainya mendekati Vm
3. Praktik penyearah gelombang penuh belum dilakukan

KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang diperoleh ketika mengamati bentuk
tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh, disimpulkan bahwa :
1. Penyearah Gelombang adalah penyearah arus yang menggunakan satu diode,arus beban satu
arah dioda akan berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku
sebagai penghantar pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah
Gelombang.

Disebut penyearah setengah gelombang karena, pada rangkaian penyearah setengah
gelombang dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif ke beban R
L
. Ini yang
disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave),selain itu proses perubahan tegangan
bolak-balik menjadi pulsa searah ini disebut penyearahan dan dikarenakan hanya setengah
periode saja yang dapat dimanfaatkan, maka penyearah seperti ini dikenal sebagai Penyearah
Setengah Gelombang. Jika rangkaian diparalelkan dengan filter C maka rangkaian akan
mempunyai keluaran gelombang ripple. . Selain itu dengan adanya filter capacitor, semakin
besar nilai capacitor maka semakin besar pula nilai Vout dan Iout nya.
Tegangan setengah gelombang seperti gambar dibawah merupakan sebuah tegangan DC
yang bergetar naik sampai maksimum dan menurun sampai nol selama putaran setengah negatif.
Ini bukan merupakan jenis tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan elektronik. Karena yang
dibutuhkan merupakan sebuah tegagan konstan.



Dalam rectifier setengah gelombang maka dioda berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah positif, tetapi tidak berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah
negatif. Oleh karena itu rangkaian memotong putaran setengah negatif seperti yang ditunjukkan
dalam gambar diatas. Kita menyebutnya sebuah bentuk gelombang seperti sebuah sinyal
setengah gelombang. Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban yang satu arah.
Hal ini berarti bahwa ia mengalir hanya pada satu arah.





V
o
LAMPIRAN

You might also like