Respon non-linear geometris dangkal bola shell Gambar 13a menunjukkan kulit bola yang

juga dianalisis 3 dengan satu elemen shell kubik, pemodelan seperempat dari shell.To
menguji baru elemen shell 4-node kami, tata letak titik nodal yang sama adalah used3,
memberikan mesh sembilan elemen. Gambar 13b menunjukkan respon dihitung, termasuk
respon pasca-tekuk (tidak dilaporkan dalam ref.3) dengan beban otomatis melangkah
algoritma 4. Baik korespondensi dengan solusi analitis Leiceste r2.0 dan solusi Horrigmoe 16
diperoleh. Solusi dengan elemen 16-simpul hampir dua kali lebih t sebagai solusi elemen 4-
node (menggunakan dalam kedua kasus parameter yang sama untuk otomatisBergerak
langkah demi langkah solusi algoritma).
Tekuk analisis Linear dan respon defleksi besar dari pelat yang diperkaku hanya didukung
Piring menegang ditunjukkan pada Gambar 14a dianalisis untuk tekuk reesponse nya. Karena
kita berharap modus tekuk menjadi simetris 26 hanya seperempat dari piring diperagakan
penggunaan kondisi batas simetri. Model ini terdiri dari sembilan elemen shell 4-node dan
tiga elemen balok isoparametrik 2node. Pada node mana shellelement sebuah connectsto
elemen balok, tiga derajat rotasi kebebasan selaras dengan sumbu global dipertimbangkan
untuk elemen shell. Untuk menghindari penguncian elemen balok isoparametrik, satu titik
Gauss integrasi sepanjang sumbu balok digunakan. Ini tidak memperkenalkan mode energi
nol palsu dalam model meskipun kekakuan lentur balok diremehkan.
Linierisasi Masalahnya tekuk diselesaikan sebagai dijelaskan dalam referensi 4 (37) yang
kami memperoleh:













Geometric non-linear response of a shallow spherical shell Figure 13a shows the spherical
shell that was also analysed 3 with one cubic shell element, modelling one quarter of the
shell.To test our new 4-node shell element, the same nodal point layout was used3, giving a
mesh of nine elements. Figure 13b shows the response calculated, including the post-buckling
response (not reported in ref.3) with the automatic load stepping algorithm 4. Good
correspondence with the analytical solution of Leicester2.0 and the solution of Horrigmoe16
was obtained. The solution with the 16-node element was almost twice as expensive as the 4-
node element solution (using in both cases the same parameters for the auto-
matic step-by-step solution algorithm).
Linear buckling analysis and large deflection response of a simply-supported stiffened plate
The stiffened plate shown in Figure 14a was analysed for its buckling reesponse. Since we
expect the buckling mode to be symmetric 26 only one-quarter of the plate is modelled using
symmetry boundary conditions. The model consists of nine 4-node shell elements and three
2node isoparametric beam elements. At the nodes where a shellelement connectsto a beam
element, three rotational degrees of freedom aligned with the global axes are considered for
the shell element. In order to avoid locking of the isoparametric beam elements, one point
Gauss integration along the beam axes was used. This does not introduce spurious zero
energy modes in the model although the bending stiffness of the beam is underestimated.
The linearized buckling problem was solved as de-
scribed in reference 4(37) and we obtained: