You are on page 1of 17

TINJAUAN KONSEP COMMUNITY DEVELOPMENT

Secara umum community development dapat didefinisikan sebagai


kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses
masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik
apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan. Sehingga
masyarakat di tempat tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri dengan kualitas
kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik. Program Community Development
memiliki tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based),
berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan
(sustainable). Dua sasaran yang ingin dicapai yaitu: sasaran kapasitas masyarakat
dan sasaran kesejahteraan. Sasaran pertama yaitu kapasitas masyarakat dapat
dicapai melalui upaya pemberdayaan (empowerment) agar anggota masyarakat
dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi,
kesetaraan (equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian, keamanan
(security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation),
kesemuanya berjalan secara simultan.

Sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia sampai dengan saat ini
masih memberikan kontribusi yang tinggi terhadap proses pembangunan
nasional. Kontribusi yang diberikan oleh sektor ini tidak hanya dalam bentuk
sumbangan devisa terhadap negara, tetapi juga dapat dilihat dari multiplier efect
yang telah diciptakan oleh industri-industri migas maupun pertambangan di
daerah-daerah. Salah satu multiplier efect yang disumbangkan oleh industri yang
bergerak di sektor energi dan sumber daya mineral adalah melalui program-
program community development. Program-program community development
yang dilaksanakan oleh industri tersebut selain merupakan bagian dari corporate
social responsibility, juga dalam kerangka mempersiapkan life after
mining/operation bagi daerah maupun masyarakat sekitarnya.

Berbicara tentang masalah community development ini, tampaknya bukan


hanya di dunia pertambangan dan migas yang melakukan hal ini. Berbagai
industri dan dunia usaha di Indonesia dan juga di seluruh dunia tampaknya telah
memiliki arah yang sama untuk mengembangkan hubungan yang lebih harmonis
dengan komunitas lokal. Hal ini sebenarnya merupakan komitmen bersama
banyak pihak sebagai implementasi paradigma pembangunan berkelanjutan.
Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan dimana diartikan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi
kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya, mempunyai 3
pilar utama (pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan & keberlanjutan)
yang bersumber dari dua gagasan penting yaitu : (1) gagasan kebutuhan,
khususnya kebutuhan esensial kaum miskin sedunia, yang harus diberi prioritas
utama. (2) gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan
organisasi social masyarakat terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan masa kini dan hari depan. Jadi dalam paradigma ini tujuan
pembangunan ekonomi dan sosial harus diupayakan dengan keberlanjutannya
yang artinya tidak harus memenuhi kebutuhan saat ini tanpa memperdulikan
kebutuhan masa yang akan datang, akan tetapi mengusahakan agar
keberlanjutan pemenuhan kebutuhan tersebut pada masa selanjutnya pada
generasi kemudian.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, industri tidak lagi dituntut untuk
hanya mewujudkan citranya melalui kampanye yang baik namun juga harus
mampu menunjukkan akuntabilitasnya kepada kepentingan publik. Pengusahaan
yang dapat bertanggungjawab akan memperhatikan corporate social
responsibility semaksimal mungkin, yang didukung oleh good corporate
governance. Disinilah menjadi penting untuk kemudian membicarakan program
community development sebagai wujud social responsibility perusahaan.

Setidaknya ada tiga alasan penting mengapa perusahaan melakukan


kegiatan community development, antara lain adalah:

• Izin lokal untuk beroperasinya perusahaan dalam mengembangkan


hubungan dengan masyarakat lokal.
• Mengetahui sosial budaya masyarakat lokal.
• Mengatur dan menciptakan strategi ke depan melalui program community
development. Reputasi hubungan baik antara perusahaan dengan
masyarakat lokal dan community development dapat menciptakan
kesempatan usaha yang baru.

Untuk keperluan praktis, dapat dikemukakan bahwa dalam ilmu sosial


banyak terdapat istilah-istilah yang berbeda dengan pengertian yang sama. Istilah
pengembangan masyarakat sesungguhnya bersumber pada istilah community
development, yang kemudian oleh Jack Rothman (1979), disamakan pula dengan
locality development. Dengan demikian jika dalam tulisan ini disebutkan ke tiga
istilah tersebut, sesungguhnya pengertiannya sama.

Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai :”sebuah model


pengembangan masyarakat yang menekankan pada partisipasi penuh seluruh
warga masyarakat”. PBB (1955) mendefinisikan pengembangan masyarakat
sebagai berikut:

”Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang


untuk menciptakan kemajuan kondisi ekonomi dan sosial bagi seluruh warga
masyarakat dengan partisipasi aktif dan sejauh mungkin menumbuhkan prakarsa
masyarakat itu sendiri”.

Tropman, dkk (1993) mengemukakan, bahwa :

” …locality development merupakan suatu cara untuk memperkuat warga


masyarakat dan untuk mendidik mereka melalui pengalaman yang terarah agar
mampu melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan sendiri untuk
meningkatkan kualitas kehidupan mereka sendiri pula”.

Dari ke dua definisi tersebut dapat difahami dua hal :

• Masalah utama dalam CD/LD adalah sosial ekonomi.


• Mensyaratkan partisipasi penuh warga masyarakat di dalam seluruh proses
kegiatan (mulai dari gagasan sampai kepada pemanfaatan).

Konsep ini diterapkan pada sebuah lingkungan masyarakat setempat


(locality/community), yang biasanya masih memiliki norma-norma sosial tentang
konsensus, homogenitas, dan harmoni (identik dengan masyarakat perdesaan).

1. Tujuan :
• Tujuan antara :

membangkitkan partisipasi penuh warga masyarakat.

• Tujuan akhir :

perwujudan kemampuan dan integrasi masyarakat untuk dapat membangun


dirinya sendiri.

1. Pendekatan :
Dengan bertumpu pada inisiatif dan partisipasi penuh warga masyarakat,
maka penerapan CD/LD lebih ditekankan kepada upaya untuk mengembangkan
kapasitas warga masyarakat (client-centered) daripada pemecahan masalah demi
masalah (problem-centered). Bagi para perancang program pengembangan
masyarakat, locality development berarti program pendidikan bagi masyarakat
untuk mampu mengaktualisasikan dirinya sendiri dalam program-program
pembangunan.

2. Kandungan operasional dalam Locality Development.

a. Kepemimpinan lokal

Dengan system kemasyarakatan local yang relative masih bersifat organis


dengan pola interaksi harmonis, maka dalam perencanaan dan implementasi
program pengembangan masyarakat perlu dipertimbangkan, bahwa pemimpin-
pemimpin masyarakat masih menempati posisi kunci baik dalam pembuatan
keputusan maupun sebagai representasi masyarakat lokal itu sendiri.

b. Jaringan Hubungan antar Kelompok (Intergroup relations)

Masyarakat merupakan suatu system sosial yang besar, yang di dalamnya


berisikan unit-unit sosial yang lebih kecil yang disebut kelompok. Dalam praktik
pengembangan masyarakat, sesungguhnya yang dihadapi dan dikembangkan
adalah kelompok-kelompok warga masyarakat sehingga menjadi sebuah jaringan
kerja yang sinergis. Demikianlah mengapa pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat (community organization and community development), sering pula
disebut sebagai ‘intergroup relations’.

Dihubungkan dengan interaksi industri-masyarakat sekitar, maka fihak


industri harus merancang dan mengembangkan program-program pengembangan
masyarakat dengan pengertian konsep termaksud. Hal tersebut berarti bahwa
fihak industri harus menjalin kerjasama dengan masyarakat dalam durasi yang
panjang, yang tidak hanya bertumpu pada pemberian bantuan sosial yang
sifatnya sementara dan pendukung; bahkan dalam jangka panjang bersifat
kontra-produktif baik untuk pengembangan masyarakat maupun untuk
pengembangan industri itu sendiri.

Assumsi yang fundamental bagi Community Social Work (Murray G. Ross,


1967):
1. Sebuah komunitas dapat mengembangkan kapasitasnya untuk menghadapi
masalah-masalah mereka;

2. Orang-orang ingin berubah dan memiliki kemampuan untuk melakukannya;

3. Orang-orang perlu berpartisipasi dalam pembuatan, penyesuaian, dan


pengendalian perubahan penting yang terjadi dalam komunitasnya;

4. Perubahan dalam kehidupan masyarakat yang berdasarkan kepada self-


imposed dan self developed memiliki pengertian dan ketetapan bahwa
perubahan yang dipaksakan tidak dapat dilakukan;

5. Sebuah “pendekatan yang holistik” dapat lebih berhasil dalam mengatasi


permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh “pendekatan yang
terfragmentasi”;

6. Demokrasi membutuhkan partisipasi dan tindakan yang kooperatif dalam


persoalan masyarakat, dan orang-orang harus mempelajari berbagai
keterampilan yang membuatnya menjadi memungkinkan;

7. Pada umumnya orang-orang membutuhkan bantuan dalam


pengorganisasian untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sebagai
individu membutuhkan bantuan dalam mengatasi kebutuhan individualnya.

Karakteristik Community Development (W. David Harrison, 1995)

1. Praktek CD memiliki fokus secara luas pada tujuan partisipasi masyarakat;

2. Praktek CD meliputi penemuan tujuan-tujuan yang biasanya terdapat dalam


masyarakat;

3. Praktek CD hampir selalu melibatkan organisasi, dan khsususnya berkenaan


dengan menolong anggota masyarakat mengembangkan cara baru untuk
menjaga keberfungsian organisasi (Selsky, 1991).

Asumsi Fundamental Community Development (Murray G.Ross,1967).

1 Sebuah komunitas dapat mengembangkan kapasitasnya untuk menghadapi


masalah- masalah mereka.
2 Orang-orang ingin berubah dan memiliki kemampuan untuk melakukannya.
3 Orang-orang perlu berpartisipasi dalam pembuatan, penyesuaian, dan
pengendalian perubahan penting yang terjadi dan komunitasnya.
4 Perubahan dalam kehidupan masyarakat yang berdasarkan kepada self
imposed dan self developed memiliki pengertian dan ketetapan bahwa
perubahan yang dipaksakan tidak dapat dilakukan.
5 Sebuah pendekatan yang holistik dapat lebih berhasil dalam mengatasi
permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh pendekatan yang terfragmantasi.
6 Demokrasi membutuhkan partisipasi dan tindakan yang kooperatif dalam
persoalan masyarakat, dan orang-orang harus mempelajari berbagai
keterampilan yang membuatnya menjadi memungkinkan.
7 Pada umumnya orang-orang membutuhkan bantuan dalam
pengorganisasian untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Sebagai individu
membutuhkan bantuan dalam mengatasi kebutuhan individualnya.

Prinsip-prinsip Community Development

1 Integrated development
Program CD harus mencakup aspek sosial, ekonomi, politik, budaya,
lingkungan, dan personal/spiritual.
2 Confronting structural disadvantage
Struktural sosial dalam masyarakat yang tidak menguntungkan dan
menghambat perkembangan masyarakat yang dihilangkan.
3 Human rights
Protection human rights
Promotion human rights
4 Sustainability
Penggunaan sumber daya yang reneweble daripada non reneweble.
Hilangnya ketergantungan masyarakat membuat program bisa
berkelanjutan.

5 Empowerment
Menyediakan sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk
meningkatkan kapasitas warga masyarakat untuk menentukan masa
depannya sendiri, dan berpartisipasi dalam dan mempengaruhi kehidupan
masyarakatnya.
6 The personal and the political
Permasalah pribadi dan publik saling berkaitan.
7 Community ownership
Aset masyarakat bersama perlu untuk perkembangan warganya.
8 Self reliance
Masyarakat harus berusaha untuk menggunakan sumber daya miliknya
daripada tergantung kepada dukungan eksternal.
9 Independence from state
Sedapat mungkin tidak tergantung kepada simber-sumber yang diberikan
negara agar dapat mengontrol negara.
10 Immadiate goals and ultimate visions
Immadiate goals perlu segera dipenuhi, tapi tidak mengabaikan ultimate
visions.
Pemenuhan immadiate goals dalam kerangka pencapaian ultimate visions.
11 Organic development
Masyarakat bersifat organis, memiliki kapsasitasnya sendiri untuk
berkembang dan tergantung kepada lingkungannya.
CD merupakan proses yang komplek dan dinamis; seni.
12 The pace of development
Masyarakat tidak bisa dipaksa untuk berubah secara cepat;masyarakat
memiliki kecepatan berubah sendiri.
13 External expertise
Penggunaan keahlian yang berasal dari luar harus memperhatikan sifat
unik dari masyarakat (local context).
14 Communtiy building
CD berusaha mencapai penguatan interaksi sosial dalam masyarakat,
kebersamaan warga masyarakat, membantu masyarakat untuk
berkomunikasi satu sama lain yang dapat menimbulkan adanya dialog,
kesepahaman, dan tindakan sosial bersama.

15 Process and outcome


Proses menentukan hasil; proses dan hasil harus terintegrasi.
Proses harus merefleksikan hasil;terlalu berkonsentrasi pada proses dapat
menyebabkan pencapaian hasil terabaikan.
16 The integrity of process
Proses yang terjadi dalam CD harus mampu mencakup pendekatan, teknik,
metode, dan lain-lain yang terpadu dan saling mendukung.
17 Non-violence
CD tidak dilakukan dengan cara kekerasan (pemaksaan).
18 Inclusiveness
Proses harus mencari cara ” to include” daripada ”to exclude”, semua
orang harus dighargai walupun mereka berlawanan dan diberikan kesempatan
merubah kedudukannya tanpa perlu ”kehilangan muka”.
19 Consensus
Proses CD dibangun atas dasar konsensus;ada kesepakatan.
20 Cooperation
Dalam proses CD masyarakat bersama-sama mengatasi masalah mereka.
21 Participation
CD harus selalu berupaya memaksimalkan partisipasi dengan tujuan
membuat semua orang terlibat secara aktif dalam proses aktivitasnya.
22 Defining need
CD harus mencapai kesepakatan mengenai kebutuhan yang teridentifikasi.
Definisi kebutuhan masyarakat harus oleh masyarakat sendiri.

PROGRAM PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA


MELALUI PROGRAM LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)

Karang Taruna merupakan wadah pembinaan generasi muda yang berada


di Desa / Kelurahan dalam bidang Usaha Kesejahteraan Sosial. Sebagai wadah
pembinaan tentu saja mempunyai beberapa program yang akan dilaksanakan
yang melibatkan seluruh komponen dan potensi yang ada di Desa / Kelurahan
yang bersangkutan. Sebagai Lembaga / Organisasi yang bergerak di bidang
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan berfungsi sebagai subyek. Karang Taruna
sedapat mungkin mampu menunjukkan fungsi dan peranannya secara optimal.
Sebagai organisasi tentunya harus memiliki susunan pengurus dan anggota
yang lengkap dan masing-masing anggota dapat melaksanakan fungsinya sesuai
dengan bidang tugasnya serta dapat dapat bekerja sama dengan didukung oleh
administrasi yang tertib dan teratur. Memiliki program kegiatatan yang jelas
sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada disekitarnya.

Program Kegiatan Karang Taruna belangsung secara melembaga terarah


dan berkesinambungan serta melibatkan seluruh unsur generasi muda yang ada.
Kemampuan untuk menghimpun dana secara tetap baik yang bersumber dari
Pemerintah maupun swadaya masyarakat untuk pelaksanaan program
masyarakat kegiatannya.

Karang Taruna harus memiliki sarana prasarana yang memadai baik secara
tertulis maupun administrasi. Keberadaan Karang Taruna harus mampu
menunjukkan peran dan fungsinya secara optimal di tengah-tengah masyarakat
sehingga dapat memberikan legetimasi dan kepercayaan kepada komponen-
komponen yang lain, yang sama-sama berpatisipasi dalam Pembangunan Desa /
Keluraharan khususnya pembangunan dalam pembangunan dalam bidang
Kesejahteraan Sosial, salah satu komponen yang berperan dalam pembangunan
Desa / Kelurahan adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ).

LPM bersama-sama dengan komponen-komponen yang lain sesuai dengan


tugas, fungsi dan peranannya yang berkepentingan membangun Desa / Kelurahan
masing-masing. Mengetahui bahwa LPM sebagai lembaga masyarakat yang
mewadahi segenap aspirasi masyarakat dalam Pembangunan Desa / Kelurahan
secara menyeluruh ( Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, Pertahana
dan Keamanan ) dan mempunyai tugas yang menyelenggarakan musyawarah
Desa / Kelurahan, maka Karang Taruna sebagai salah satu bagian dari partisipasi
pembangunan bidang kesejahteraan sosial akan selalu koordinasi, konsultasi,
koreksi dan memberikan kritik atau/saran maupun bentuk yang lain dengan LPM.
Pemberdayaan Karang Taruna dengan program LPM dalam Usaha Kesejahteraan
Sosial ( UKS ), telah di ketahui bersama bahwa Karang Taruna sebagai organisasi
sosial kepemudaan yang ada di Desa / Kelurahan mempunyai tugas pokok yaitu :
bersama-sama pemerintah menangani permasalahan sosial ( Pembangunan
dibidang Kesejahteraan Sosial ).

Sebagai organisasi Karang Taruna mempunyai program yang disesuaikan


dengan kepentingan / keadaan masyarakat Desa / Kelurahan masing-masing.
Dalam program / kegiatan yang dilaksanakan LPM dan setelah dicermati, dikaji
dan dipahami maka dapat ditarik suatu garis kerjasama koordinasi, saling
mengisi, saling mendukung dan saling sumbang saran dengan program / kegiatan
Karang Taruna sebagai bagian dari partisipasi masyarakat khususnya generasi
muda, bidang Usaha Kesejahteraan Sosial, programam-programnya akan
dilaksanakan bersama-sama membahu pemerintah dalam pembangunan di Desa /
Kelurahan meskipun, Karang Taruna kosentrasinya pada Pembangunan Bidang
Kesejahteraan Sosial, sesuai dengan kondisi masing-masing Karang Tarunanya.

Karang Taruna diharapkan mampu menyikapi dan menangani berbagi


permasalahan kesejahteraan sosial para pemuda dan warga masyarakat
umumnya, LPM sebagai wahana partisipasi masyarakat ( salah satunya Karang
Taruna ) akan selalu memberikan spirit, dorongan dan membantu pembangunan
Karang Taruna melalui program-program yang telah direncanakan Karang Taruna.
Karang Taruna yang telah siap dengan program-programnya dan telah
dikoordinasikan disingkronkan dengan LPM akan segera memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial sesuai yang diharapkan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial,
mengingat Karang Taruna sebagai ujung tombaknya dan berarti pula Karang
Taruna mengisi kegiatan LPM dengan bekal kemampuan dan kemapanan yang
optimal, Karang Taruna akan mampu secara maksimal menangani permasalahan
kesejahteraan sosial, sehingga permasalahan sosial yang ada di Desa / Kelurahan
akan menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Dengan demikian LPM mampu memberikan kontribusi kepada Karang


Taruna secara optimal melalui program-programnya dan masyarakat sendiri
merasakan dampaknya yaitu permasalahan sosial berkurang, kesejahteraan sosial
meningkat dan kesetiakawanan sosial maupun kebersamaan sosial menjadi
kental. Beberapa program UKS Karang Taruna yang dapat dikontribusikan dengan
lembaga / organisasi lain dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya,
antara lain: Pencegahan / preventif terhadap tumbuhnya kenakalan remaja dan
penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan lain-lain melalui kegiatan olah
raga, kesenian dan rekreasi dll. Pelayanan dan rehabilitasi sosial antara lain
:kebersihan lingkungan, penyantunan para penyandang cacat anak terlantar
secara rujukan maupun langsung, penyantunan para korban bencana dan lain-
lain. Pengembangan melalui kerjasama dengan organisasi sosial yang ada,
pembentukan Kelompok Usaha Bersama, ketrampilan ekonomi produktif dll.
Kependudukan dan lingkungan hidup, kesehatan dan gizi, KB, pertanian dll.

Program-program tersebut bersifat fleksibel ( dapat berubah ),


mengembangkan dan tuntas tanpa menimbulkan akses-akses negatif. Adapun
fungsinya antara lain: sebagai pencegahan, rehabilitasi, pengembangan dan
penunjang. Selain dari program , banyak kegiatan yang dapat diprogramkan untuk
membangun Desa / Kelurahan khususnya pada bidang kesejahteraan.

ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENURUT PRINSIP-


PRINSIP COMMUNTY DEVELOPMENT

Integrated development
• Program CD harus mencakup aspek sosial, ekonomi, politik, budaya,
lingkungan, dan personal/spiritual.

Program pemerintah dalam pemberdayaan Karang taruna melalui program


LPM, jika ditinjau dari perspektif prinsip community development, jelas sekali
program pemerintah tersebut mencakup aspek-aspek ekonomi, sosial, politik,
budaya, lingkungan, dan personal/spiritual. Hal tersebut ditunjukkan dengan
adanya program-program pemerintah yang dilaksanakan oleh karang taruna yang
mengarah kepada aspek-aspek tersebut,misalnya dengan diadakan kerja bakti
yang berfokus kepada lingkungan sekitar. Kemudian adanya program
kewirausahaan, serta forum-forum yang mengarah kepada keakraban yang
mengidikasikan aspek ekonomi, sosial, politik, serta budaya tercakup dalam
program karang taruna terrsebut.

Empowerment

• Menyediakan sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk


meningkatkan kapasitas warga masyarakat untuk menentukan masa
depannya sendiri, dan berpartisipasi dalam dan mempengaruhi kehidupan
masyarakatnya.

Menyediakan sumber-sumber kesempatan, pengetahuan, dan


keterampilan, guna meningkatkan kapasitas atau kemampuan warga, termasuk
kedalam program pemerintah yang dilaksanakan oleh karang taruna, ditandai
dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan serta pelatihan-pelatihan
yang berguna bagi masyarakat, yang diharapkan setelah masyarakat menerima
transfer pengetahuan dari narasumber, masyarakat mampu mendayagunakan
atau meningkatkan kemampuan mereka, yang juga berpengaruh terhadap
kemajauan masyarakat itu sendiri pada khususnya serta mampu memajukan
bangsa dan negara pada umumnya.

Sustainability

• Penggunaan sumber daya yang reneweble daripada non reneweble.


• Hilangnya ketergantungan masyarakat membuat program bisa
berkelanjutan.
Program pemerintah dalam pemberdayaan Karang taruna melalui program
LPM, jika ditinjau dari perspektif prinsip community development, jelas sekali
program pemerintah tersebut memiliki sifat sustainability yaitu dengan
diindikasikan bahwa program karang taruna terjadi secara berkelanjutan,
misalnya saja program kerja bakti dan senam pagi, program tersebut, selalu
dilakukan warga masyarakat setiap hari minggu, dan juga indikasi keberhasilan
program tersebut ditandai dengan hilangnya ketergantungan warga masyarakat
dengan karang taruna, yaitu pada intinya masyarakat mampu melakukan
kegiatan tersebut tanpa dampingan pihak karang taruna.

Consensus

• Proses CD dibangun atas dasar konsensus;ada kesepakatan.

Konsensus dalam program karang taruna sangatlah penting, soalnya setiap


program yang dicetuskan atau yang diusulkan oleh karang taruna tidaklah dapat
berjalan tanpa adanya kesepakatan bersama dari semua pihak warga masyarakat.
Konsensus pulalah yang mendasari dilakukannya program, karena tidak akan ada
program yang tidak sesuai dengan keinginan warga masyarakat terkait. Misalanya
saja program rehabilitasi sosial, program tersebut tentu tidak akan berjalan,
dengan tanpa didasari terlebih dahulu oleh konsensus setiap masyarakat sekitar,
karena dengan adanya kesepakatan bersama dalam menentukan program,maka
masyarakat pun akan senantiasa tulus dalam melakukan program tersebut.

Participation

• CD harus selalu berupaya memaksimalkan partisipasi dengan tujuan


membuat semua orang terlibat secara aktif dalam proses aktivitasnya.

Partisipasi dalam program karang taruna sangatlah penting, soalnya setiap


program yang dicetuskan atau yang diusulkan oleh karang taruna tidaklah dapat
berjalan tanpa adanya partisipasi dari semua pihak warga masyarakat. Partisipasi
pulalah yang mendasari dilakukannya program, Misalanya saja program
rehabilitasi sosial, program tersebut tentu tidak akan berjalan, dengan tanpa
didasari terlebih dahulu oleh partisipasi setiap masyarakat sekitar, karena dengan
adanya partisipas bersama, maka program tersebut senantiasa masyarakat akan
berjalan dengan baik.

Cooperation
• Dalam proses CD masyarakat bersama-sama mengatasi masalah mereka

Maka LPM yang dilaksanakan merupakan kerjasama dari masyarakat untuk


mengatasi masalah mereka seperti mengurangi pengangguran menangangi
kemiskinan dengan secara bersama-mengatasinya dengan melibatkan segala
pihak dari sturktur kemasyarakatan. Karena program yang dilaksanakan adalah
pemberdayaan masyarakat.

Non-violence

• CD tidak dilakukan dengan cara kekerasan (pemaksaan).

Tentu saja program LPM yang dilakukan tanpa kekerasan tapi dengan
ajakan-ajakan yang halus agar masyarakat mau ikut tanpa keterpaksaan.
Sehngga kreatifitas masyarakat dapat maksimal

Communtiy building

• CD berusaha mencapai penguatan interaksi sosial dalam masyarakat,


kebersamaan warga masyarakat, membantu masyarakat untuk
berkomunikasi satu sama lain yang dapat menimbulkan adanya dialog,
kesepahaman, dan tindakan sosial bersama.

Progam LPM intinya adalah Comunity Building dengan mengembangkan


masyarakat dibidang ekonomi keterampilan pengentasan kemiskinan dan
kependudukan yang seluruhnya melibatkan kerjsama dari masyarakat. Dengan
suatu pengarahan yang dilakukan pada kemampuan dan minat masyarakat yang
diasah dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan masyarakatnya
dan yang dipengaruhi oleh kecenderungan masyarakat indonesia dalam gotong
royong. Seperti dalam hal pembangunan konomi bersama dan kependudukan
semua tersebut tidak akan berhasil tanpa partisifasi dan kerjsama masyarakat
dengan proses komunikasi yang searah karena tidak akan diketahui minat dan
bakat masyarakat maka yang dilakukan adalah komunikasi yang melibatkan
masyarakat dengan menuju pada kesepakatan bersama.

The pace of development

Masyarakat tidak bisa dipaksa untuk berubah secara cepat;masyarakat


memiliki kecepatan berubah sendiri.
Semua aktivitas yang dilakukan semuanya adalah inisiatif atau keinginan
dari masyarakat. Dan perubahan yang dilakukan pun sesuai dengan kemampuan
dari masyarakat seperti dengan ajakan atau suatu pancingan-pancingan yang bisa
menarik masyarakat masuk program seperti terbukanya lapangan kerja
mendapatkan penghasilan tambahan dua hal tersebut adalah umpan yang terbaik
dalam menarik minat masyarakat dalam program itu sendiri terdapat
pengembangan ekonomi bersama yang sangat sesuai dengan minat masyarakat
untuk ikut berpartisifasi dalam program tersebut.

The personal and the political

• Permasalah pribadi dan publik saling berkaitan.


Tentu saja dalam program tersebut adalah untuk mencapai tujuan tertentu
dari individu yang berkaitan dengan kepentingan publik tetapi berjalan dengan
positif dan selaras. Tujuan pribadi ialah bagai mana individu dari masyarakat
tersebut mempu untuk mencari penghasilan atau pengakuan atas eksistensinya
yang kedua hal tersebut berjalan seiring dengan tujuan bersama yang saling
mendukung yaitu untuk mampu hidup mandiri dan layak.

Community ownership
• Aset masyarakat bersama perlu untuk perkembangan warganya.
Program LPM yang dijalankan oleh Karang Taruna tersebut harus
memanfaatkan aset yang ada dan sumberdaya yang dimiliki oleh para
anggotanya serta yang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya. Aset bersama
tersebut harus sebisa mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan dan demi
perkembangan masayarakat. Seperti minat dan masyarakat dan peran-peran
mereka yang beragam dapat merupakan suatu hal yang saling melengkapi dan
menutupi kekurangan masing. Maka saat program kependudukan digalakan
maka masyarakat menempati minat, bakat serts peran masing-masing. Sehingga
mampu untuk saling melengkapi dan menyempurnakan.

Organic development

• Masyarakat bersifat organis, memiliki kapsasitasnya sendiri untuk


berkembang dan tergantung kepada lingkungannya.
• CD merupakan proses yang komplek dan dinamis; seni.

Maka porogram tersebut melihat kemampuan dan minat dari msyarakat


serta mengarahkan atau memfasilitasi mereka untuk mengembangkan atau
memberdayakan kreatifitas dari kemampuan dan kreatifitas mereka. Seperti
minat mereka pada bidang ekonomo maka progam yang di galakan adalah
memfasilitasi mereka dalam kemampuan dan modal yang mengarah pada
kemampuan mereka.

Defining need

• CD harus mencapai kesepakatan mengenai kebutuhan yang teridentifikasi.


• Definisi kebutuhan masyarakat harus oleh masyarakat sendiri.

Progam tersebut adalah mengenai apa yang disepakati oleh masyarakat


dalam membuat kebjakan melalui pembimbingan dan mengidentifikasi
kebutuhkan mereka sendiri sperti dalam hal kependudukan maka masyaarakat
diarahkan untuk dapat mengerti sendiri mengenai kependudukan agar program
atau tata kehidupan dari pemerintah maupun masyarakat dapat menjadi lebih
baik.

Human rights

• Protection human rights


• Promotion human rights

Progam yang dilakukan adalah mengenai pembelaan masyakat dalam hal


kehidupan dengan meningkatkan kualitas masyarakat dengan perbaikan
keterampilan, pemahaman dan ekonomi masyarakat dalam progam
pengembangan ekonomi bersama, pelatihan kependudukan dan keterampilan.
Daftar Pustaka

1. Suharto, edi. 2005. Kebijakan Sosial. Jakarta.

2.Katner. 1994. Administrasi pekerjaan Sosial.

3. Ife, Jim. 2006. Community Developtment. Australia

4. WordPress.com.

5. www.ninecorporatetrainer.com

6. www.bandungkab.go.id

You might also like