Studi Pengaruh Penggunaan Elemen Arsitektural Pada Koridor Jalan
Terhadap Terjadinya Urban Heat Island
Oleh: Khairul Huda 1 , Irfandi 2 Architecture Department, Syiah Kuala University Jl. Tgk Syech Abdurrauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email: (1) ilulkuu@yahoo.co.id; (2) irfandi@unsyiah.ac.id
ABSTRAK Terjadinya pulau panas di kawasan perkotaan (Urban Heat Island/UHI) menjadi fenomena serius seiring dengan gejala perubahan iklim global. Fenomena ini berdampak pada peningkatan kosumsi energi bagi pencapaian kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia. Koridor jalan perkotaan merupakan suatu area yang memiliki potensi besar terhadap timbulnya UHI, karena keberadaan elemen-elemen arsitektural pada korior jalan dapat berpengaruh pada peningkatan suhu udara. Kondisi meningkatnya suhu udara pada koridor jalan mengakibatkan peningkatan kosumsi energi untuk kenyamanan termal pada bangunan di kedua sisi koridor jalan tersebut. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, perlu adanya upaya-upaya pengurangan kosumsi energi dengan meminimalkan penggunaan-penggunaan elemen arsitektural yang dapat memunculkan UHI. Untuk itu perlu mengukur suhu permukaan pada elemen arsitektural tersebut yang mempengaruhi suhu secara umum pada koridor jalan. Pengukuran suhu dilakukan pada fasad bangunan, suhu permukaan pada perkerasan halaman, trotoar dan jalan dan suhu udara. Pengukuran suhu dilakukan dengan mengunakan thermal infrared camera dan thermal recorder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi suhu pemukaan tutupan lahan menunjukkan kecenderungan suhu semakin meningkat pada setiap jenis penggunaan tanah yang berada di koridor jalan dengan suhu permukaan mencapai 38,74 51,52 0 C. Suhu maksimum terdapat pada material aspal yang menjadi elemen dominan pada tutupan lahan, sedangkan ruang hijau (rerumputan) menjadi elemen tutupan permukaan lahan dengan suhu rendah. Pada periode yang sama, suhu permukaan pada fasade bangunan mencapai 31,65 37,90 0 C. Fasade bangunan dengan material aluminium komposit menjadi elemen arsitektural yang memberikan dampak paling besar bagi peningkatan suhu di koridor jalan dibandingkan dengan penggunaan material bata plester, beton dan kaca. Suhu permukaan rata-rata pada material dinding aluminium komposit yaitu mencapai 36,9 0 C, sedangkan suhu permukaan material lainnya berada di kisaran 32 34 0 C. Aspek warna pada semua material fasade bangunan memiliki pengaruh besar bagi peningkatan suhu koridor jalan, dimana warna-warna gelap memiliki suhu permukaan lebih tinggi dibandingkan dengan warna-warna terang. Kata Kunci: elemen arsitektural, suhu permukaan, kenyamanan termal, urban heat islands
Kata Kunci: elemen arsitektural, suhu permukaan, kenyamanan termal, urban heat islands