You are on page 1of 6

ssPERCOBAAN 5

PENETAPAN INDEKS PENGEMBANGAN





I. Tujuan percobaan


Memahami cara penetapan indeks pengembangan pada simplisia
Mengetahui manfaat dari penetapan indeks pengembangan pada simpisia


II. Prinsip Percobaan

Penetapan indeks pengembangan suatu simplisia berdasarkan
kemampuannya untuk mengembang dan mengandung gom, mucilago, pektin,
dan hemiselulosa.


III. Teori

Indeks pengembangan didefinisikan sebagai volume dalam mL yang
diambil
dari pengembangan 1 gram bahan dalam kondisi tertentu. Pemelitian didasarkan
pada penambahan air terhadap simplisia (rajangan atau serbuk). Dengan
menggunakan gelas uur berskala bahan dikocok berulang selama satu jam dan
biarkan selama waktu tertentu. Volume campuran dalam mL kemudian dibaca.
Banyak simplisia tumbuhan memiliki aktifitas karena kemampuan nya
untuk mengembang, terutama tumbuhan yang mengandung gom, mucilago,
pektin dan hemiselulosa.
Indeks pengembangan adalah pelume dalam ml yang di ambil dalam
pengembngan suatu gram bahan pada kondisi tertentu.
Penelitian berdasarkan pada penambahan air terhadap simplisia (rajangan
atau serbuk) dengan gelas ukur berskala, bahan di kocok berulang sampai 1 jam
, kemudian di biarkan selama waktu tertentu. Kemudian di baca volume
campuran dalam ml.







Agar-agar

Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang
diolah dari rumput laut atau alga. Di (Jepang) dikenal dengan nama kanten dan
oleh
orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk
keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis
rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga
dapat dipakai sebagai sumber agar-agar.

Struktur dan karakteristik

Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi
yang mengisi dinding selrumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan
merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomergalaktosa. Agar-agar
dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air
bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling
merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul
air, sehingga terbentuk sistem koloid padatcair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan
dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul obyek
akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga
cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai
sebagai media dalam kultur jaringan.

Histeresis

Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan
gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar
mulai mencair pada suhu 85 C dan mulai memadat pada suhu 32-40 C. Jadi
tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.

Kegunaan

Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat
seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga
bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan
makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es
krim, anmitsu (di Jepang),
Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena
mengandung serat(fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan
serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan
di usus (laksatif).
Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas
di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh
untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakanmikroba, dan juga sebagai fase diam
dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam
bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.

Industri makanan dan kimia lainnya. Gom di gunakan sebagai campuran
minuman untuk mengurangi tekanan permukaan air dan stabilitas.
Musilago : digunakan untuk membungkus suatu zat yang tidak larut dalam air,
sehingga dapat bercampur dengan zat cair lainnya sebagai zat pembawa.
Hemiselulosa : membantu melancarkan pencernaan makanan.
Pektin : di gunakan sebagai campuran obat-obatan untuk berbagai jenis
penyakit antara lain obat diare,disentri,radang usus besar,obat luka,hoemostatik
agen, pengganti plasma darah, dan dapat juga di gunakan untuk memperlambat
absorpsi beberapa jenis obat-obatan tertentu di dalam tubuh, sehingga dapat
memperpanjang cara kerja obat.


V. Alat dan bahan

Alat

Bahan

- Gelas ukur bertutup 25 Ml
- Gelas ukur 100 Ml
- Pencatat waktu
- Mistar
- Timbangan Analitis

- Simplisia (daun jati belanda,
serbuk gracilia, daun cincau)
- Aquadest


VI. Prosedur

1). Lakukan pengujian secara bersama-sama dengan tidak kurang dari tiga
penetuan (triplo).
2). Masukkan 1 gram simplisia ke dalam gelas ukur bertutup 25 Ml. (Panjang
bagian berskala harus


125 mm dengan diameter dalam

16 mm dengan skala
0,2 mL dan bertanda 0 sampai 25 mL )
3). Tambahkan 25 mL aquadest dan kocok setiap interval 10 menit selama 1 jam.
Biarkan selama 3 jam pada suhu kamar.
4). Ukur volume dalam ml yang ditempati oleh simplisia, termasuk bagian
musilago yang kental.
5). Hitung rata-rata dari setiap penentuan sebanding dengan 1 gram simplisia.

*catatan:
Untuk simplisia pada umumnya digunkan serbuk simplisia sebanyak 1 gram
sedangkan untuk daun cingcau dan gracilaria cukup 0,5 gram, karena bila
digunakan 1 gram keseluruhan tabung akan dipenuhi oleh simplisia

Prosedur kerja (dibuat bagan alir)




















VII. Hasil pengamatan

Nama bahan :
Nama latin bahan :
Nama simplisia :
Bobot simplisia : gram



Volume yang ditempati simplisia (ml)
Menit ke- 0 10 20 30 40 50 60 180
Tabung 1



Tabung 2



Tabung 3



Rata-rata
volume



Indeks pengembangan:










































VII. Pembahasan

You might also like