perifer) Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular (otak, batang otak, serebelum) Penyebab Vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV), penyakit maniere, neuronitis vestibuler, labirintis, neuroma akustik, trauma iskemik batang otak, vertebrobasiler insufisiensi, neoplasma, migren basiler Gejala gangguan SSP Tidak ada iantaranya !diplopia, parestesi, gangguan sensibilitas dan fungsi motorik, disartria, gangguan serebelar "asa laten #$%& detik Tidak ada 'abituasi (a Tidak )adi *ape (a Tidak +ntensitas vertigo Berat ,ingan Telinga berdenging dan atau tuli -adang$kadang Tidak ada .istagmus spontan / $ Perifer Sentral Bangkitan vertigo "endadak Lambat Derajat vertigo Berat ,ingan Pengaruh gerakan kepala (/) ($) Gejala otonom (//) ($) Gangguan pendengaran (/) ($) Tabel "embedakan nystagmus sentral dan perifer adala0 sebagai berikut ! No. Nstagmus Vertigo Sentral Vertigo Perifer !. 1ra0 Beruba0$uba0 'ori2ontal 3 0ori2ontal rotatoar ". Sifat 4nilateral 3 bilateral Bilateral #. Test Posisional - Latensi - urasi - +ntensitas - Sifat Singkat Lama Sedang Susa0 ditimbulkan Lebi0 lama Singkat Larut3sedang "uda0 ditimbulkan $. Test dengan rangsang (kursi putar, irigasi telinga) ominasi ara0 jarang ditemukan Sering ditemukan %. 5iksasi mata Tidak terpengaru0 Ter0ambat &. Patofisiologi Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat keseimbangan tubu0 yang mengakibatkan ketidak*o*okan antara posisi tubu0 (informasi aferen) yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi ole0 susunan saraf pusat (pusat kesadaran)6 Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini adala0 susunan vestibuler atau keseimbangan, yang se*ara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan6 Susunan lain yang berperan iala0 sistem optik dan pro$prioseptik, jaras$jaras yang meng0ubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei .6 +++, +V dan V+, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis6 +nformasi yang berguna untuk keseimbangan tubu0 akan ditangkap ole0 reseptor vestibuler, visual, dan proprioseptik7 reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebi0 dari 8& 9 disusul kemudian reseptor visual dan yang paling ke*il kontribusinya adala0 proprioseptik6 : alam kondisi fisiologis3normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubu0 berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan ;ajar, akan diproses lebi0 lanjut6 ,espons yang mun*ul berupa penyesuaian otot$ otot mata dan penggerak tubu0 dalam keadaan bergerak6 i samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubu0nya ter0adap lingkungan sekitar6 )ika fungsi alat keseimbangan tubu0 di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal3 tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang ane0 atau berlebi0an, maka proses pengola0an informasi akan terganggu, akibatnya mun*ul gejala vertigo dan gejala otonom6 i samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat se0ingga mun*ul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri3 berjalan dan gejala lainnya6 <& 1da beberapa teori yang berusa0a menerangkan kejadian ketidakseimbangan tubu0 ! 1. Teori rangsang berlebi0an (overstimulation) Teori ini berdasarkan asumsi ba0;a rangsang yang berlebi0an menyebabkan 0iperemi kanalis semisirkularis se0ingga fungsinya terganggu7 akibatnya akan timbul vertigo, nistagmus, mual dan munta06 2. Teori konflik sensorik "enurut teori ini terjadi ketidak*o*okan masukan sensorik yang berasal dari berbagai reseptor sensorik perifer yaitu antara mata3visus, vestibulum dan proprioseptik, atau ketidakseimbangan3asimetri masukan sensorik dari sisi kiri dan kanan6 -etidak*o*okan tersebut menimbulkan kebingungan sensorik di sentral se0ingga timbul respons yang dapat berupa nistagmus (usa0a koreksi bola mata), ataksia atau sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang, berputar (yang berasal dari sensasi kortikal)6 Berbeda dengan teori rangsang berlebi0an, teori ini lebi0 menekankan gangguan proses pengola0an sentral sebagai penyebab6 3. Teori neural mismatch Teori ini merupakan pengembangan teori konflik sensorik7 menurut teori ini otak mempunyai memori3ingatan tentang pola gerakan tertentu7 se0ingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang ane03tidak sesuai dengan pola gerakan yang tela0 tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom6 )ika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan berulang$ulang akan terjadi mekanisme adaptasi se0ingga berangsur$angsur tidak lagi timbul gejala6 4. Teori otonomik Teori ini menekankan peruba0an reaksi susunan saraf otonom sebagai usa0a adaptasi gerakan3peruba0an posisi, gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya 0ilang jika sistim parasimpatis mulai berperan6 5. Teori neuro0umoral i antaranya teori 0istamin (Takeda), teori dopamin (-o0l) dan teori serotonin (Lu*at) yang masing$ masing menekankan peranan neurotransmiter tertentu dalam mempengaru0i sistim saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala vertigo6 6. Teori sinap "erupakan pengembangan teori sebelumnya yang meninjau peranan neurotransmisi dan peruba0an$ peruba0an biomolekuler yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat6 ,angsang gerakan menimbulkan stres yang akan memi*u sekresi =,5 (corticotropin releasing factor), peningkatan kadar =,5 selanjutnya akan mengaktifkan susunan saraf simpatik yang selanjutnya men*etuskan mekanisme adaptasi berupa meningkatnya aktivitas sistim saraf parasimpatik6 Teori ini dapat menerangkan gejala penyerta yang sering timbul berupa pu*at, berkeringat di a;al serangan vertigo akibat aktivitas simpatis, yang berkembang menjadi gejala mual, munta0 dan 0ipersalivasi setela0 beberapa saat akibat dominasi aktivitas susunan saraf parasimpatis6 Tabel Perbedaan urasi gejala untuk berbagai Penyebab verigo Durasi episode 'meungkinan Diagnosis Be(erapa detik
Detik sampai menit Be(erapa menit sampai satu jam Be(erapa jam Be(erapa hari Be(erapa minggu Perip0eral *ause! unilateral loss of vestibular fun*tion7 late stages of a*ute vestibular neuronitis Benign paro>ysmal positional vertigo7 perilymp0ati* fistula Posterior transient is*0emi* atta*k7 perilymp0ati* fistula "?ni@reAs disease7 perilymp0ati* fistula from trauma or surgery7 migraine7 a*ousti* neuroma Barly a*ute vestibular neuronitisC7 stroke7 migraine7 multiple s*lerosis Psy*0ogeni* )a(el Per(andingan *aktor Pencetus dari masing-masing pene(a( Vertigo 5aktor pen*etus -emungkinan diagnosis Peruba0an posisi kepala Spontaneous episodes (i6e6, no *onsistent provoking fa*tors) ,e*ent upper respiratory viral illness Stress +mmunosuppression (e6g6, immunosuppressive medi*ations, advan*ed age, stress) =0anges in ear pressure, 0ead trauma, loud noises 1*ute labyrint0itis7 benign positional paro>ysmal vertigo7 *erebellopontine angle tumor7 multiple s*lerosis7 perilymp0ati* fistula 1*ute vestibular neuronitis7 *erebrovas*ular disease (stroke or transient is*0emi* atta*k)7 "?ni@reAs disease7 migraine7 multiple s*lerosis 1*ute vestibular neuronitis Psy*0iatri* or psy*0ologi*al *auses7 migraine 'erpes 2oster oti*us Perilymp0ati* fistula )a(el Gejala penerta untuk (er(agai pene(a( vertigo Gejala -emungikanan diagnosis Sensasi penu0 di telinga .yeri telinga atau mastoid -elma0an ;aja0 Temuan defi*it neurologis fokal 1*ousti* neuroma7 "?ni@reAs disease 1*ousti* neuroma7 a*ute middle ear disease (e6g6, otitis media, 0erpes 2oster oti*us) 1*ousti* neuroma7 0erpes 2oster oti*us Sakit kepala Tuli +mbalans .istagmus 5onofobia,fotofobia Tinnitus =erebellopontine angle tumor7 *erebrovas*ular disease7 multiple s*lerosis (espe*ially findings not e>plained by single neurologi* lesion) 1*ousti* neuroma7 migraine "?ni@reAs disease7 perilymp0ati* fistula7 a*ousti* neuroma7 *0olesteatoma7 otos*lerosis7 transient is*0emi* atta*k or stroke involving anterior inferior *erebellar artery7 0erpes 2oster oti*us 1*ute vestibular neuronitis (usually moderate)7 *erebellopontine angle tumor (usually severe) Perip0eral or *entral vertigo "igraine 1*ute labyrint0itis7 a*ousti* neuroma7 "?ni@reAs disease B. Pemeriksaan *isik Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan neurologis, pemeriksaan dan le0er dan system *ardiovas*ular6 Pemeriksaan Neurologik Pemeriksaan neurologi* meliputi ! - pemeriksaan nervus *ranialis untuk men*ari tanda paralisis nervus, tuli sensorineural, nistagmus6 D .istagmus verti*al E&9 sensitive untuk lesi nu*leus vestibular atau vermis *erebellar6 .istagmus 0ori2ontal yang spontan dengan atau tanpa nistagmus rotator konsisten dengan acute vestibular neuronitis. - Gait test 1. Rombergs sign Gambar 4ji ,omberg 2. 'eel$to$ toe ;alking test 3. 4nterbergerFs stepping test < 4. Past$pointing test (4ji Tunjuk Barany)
Gambar D6 ea! impulses test C. Diagnosis Banding ianosis banding dari vertigo dapat dili0at pada table berikut ini! Table < Penyebab vertigo Vertigo dengan tuli Vertigo tanpa tuli Vertigo dengan tanda intra*ranial "?ni@reAs disease Vestibular neuritis Tumor =erebellopontine angle Labyrint0itis Benign positional vertigo Vertebrobasilar insuffi*ien*y dan t0romboembolism Labyrint0ine trauma 1*ute vestiblar dysfun*tion Tumor otak - "isalnya, epyndimoma atau metastasis pada ventrikel keempat 1*ousti* neuroma "edi*ation indu*ed "igraine vertigo e6g aminogly*osides 1*ute *o*0leo$ vestibular dysfun*tion =ervi*al spondylosis "ultiple sklerosis Syp0ilis (rare) 5ollo;ing fle>ion$ e>tension injury 1ura epilepti* atta*k$ terutama temporal lobe epilepsy Gbat$obatan$ misalnya, p0enytoin, barbiturate Syringobulosa D. )erapi Prinsip umum terapi Vertigo &N)+,+S)&-+N Tidak semua obat anti0istamin mempunyai sifat anti vertigo6 1nti0istamin yang dapat meredakan vertigo seperti obat dimen0idrinat, difen0idramin, meksilin, siklisin6 1nti0istamin yang mempunyai anti vertigo juga memiliki aktivitas anti$k0olinergik di susunan saraf pusat6 "ungkin sifat anti$k0olinergik ini ada kaitannya dengan kemampuannya sebagai obat antivertigo6 Bfek samping yang umum dijumpai iala0 sedasi (mengantuk)6 Pada penderita vertigo yang berat efek samping ini memberikan dampak yang positif6 $ if0en0idramin '*l (Benadryl) Lama aktivitas obat ini iala0 % H I jam, diberikan dengan dosis D8 mg (< kapsul) H 8& mg, % kali se0ari per oral6 Gbat ini dapat juga diberikan parenteral6 Bfek samping mengantuk6 &N)&G.N+S '&/S+0- apat juga berk0asiat dalam mengobati vertigo6 Gbat antagonis kalsium =innari2ine (Stugeron) dan 5lunari2ine (Sibelium) sering digunakan6 "erupakan obat supresan vestibular karena sel rambut vestibular mengandung banyak tero;ongan kalsium6 .amun, antagonis kalsium sering mempunyai k0asiat lain seperti anti k0olinergik dan anti0istamin6 Sampai dimana sifat yang lain ini berperan dalam mengatasi vertigo belum diketa0ui6 $ =innari2ine (Stugerone) "empunyai k0asiat menekan fungsi vestibular6 apat mengurangi respons ter0adap akselerasi angular dan linier6 osis biasanya iala0 <8 H #& mg, # kali se0ari atau < > J8 mg se0ari6 Bfek samping iala0 rasa mengantuk (sedasi), rasa *ape, diare atau konstipasi, mulut rasa kering dan Kras0L di kulit6 *1N.)+&2+N1 -elompok obat ini banyak mempunyai sifat anti emetik (anti munta0)6 .amun tidak semua mempunyai sifat anti vertigo6 -0lorproma2ine (Larga*til) dan Prok0lorpera2ine (Stemetil) sangat efektif untuk nausea yang diakibatkan ole0 ba0an kimia;i namun kurang berk0asiat ter0adap vertigo6 $ -0lorproma2ine (Larga*til) apat diberikan pada penderita dengan serangan vertigo yang berat dan akut6 Gbat ini dapat diberikan per oral atau parenteral (suntikan intramus*ular atau intravena)6 osis yang la2im iala0 D8 mg (< tablet) H 8& mg, # H % kali se0ari6 Bfek samping iala0 sedasi (mengantuk)6 .B&) S+-P&).-+-1)+' Gbat simpatomimetik dapat juga menekan vertigo6 Sala0 satunya obat simpatomimetik yang dapat digunakan untuk menekan vertigo iala0 efedrin6 $ Bfedrin Lama aktivitas iala0 % H I jam6 osis dapat diberikan <& $D8 mg, % kali se0ari6 -0asiat obat ini dapat sinergistik bila dikombinasi dengan obat anti vertigo lainnya6 Bfek samping iala0 insomnia, jantung berdebar (palpitasi) dan menjadi gelisa0 H gugup6 .B&) P1N1N&NG -+N.3 apat diberikan kepada penderita vertigo untuk mengurangi ke*emasan yang diderita yang sering menyertai gejala vertigo6efek samping seperti mulut kering dan pengli0atan menjadi kabur6 $ Lora2epam osis dapat diberikan &,8 mg H < mg $ ia2epam osis dapat diberikan D mg H 8 mg6 .B&) &N)+ ',./+N13G+' Gbat antikolinergik yang aktif di sentral dapat menekan aktivitas sistem vestibular dan dapat mengurangi gejala vertigo6