You are on page 1of 3

Definisi

Epistaksis berasal dari bahasa Yunani epistazo yang berarti hidung berdarah.(F) Epitaksis
adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring dan
mencemaskan penderita serta para klinisi. Epistaksis bukan suatu penyakit, melainkan gejala
dari suatu kelainan yang mana hampir 90 % dapat berhenti sendiri. (E) Epistaksis atau
perdarahan dari hidung merupakan kegawatdaruratan yang umum ditemukan di bagian
telinga hidung dan tenggorokan.(A)

Epidemiologi


Epistaksis diperkirakan terjadi pada 7 14% populasi umum tiap tahun. (A) Epistaksis
terbanyak dijumpai pada usia 2-10 tahun dan 50-80 tahun, sering dijumpai pada musim
dingin dan kering. Di Amerika Serikat angka kejadian epistaksis dijumpai 1 dari 7 penduduk.
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan wanita. Epistaksis bagian anterior
sangat umum dijumpai pada anak dan dewasa muda, sementara epistaksis posterior sering
pada orang tua dengan riwayat penyakit hipertensi atau arteriosklerosis(E).

Pada Januari 2002 sampai Agustus 2007 berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Etnic
Comitte of Hospital Clinicals, Faculty of Medicine in Brazill tercatat 40 pasien yang
terdiagnosis dengna epistaksis dimana 27 pasien (67,5%) adalah perempuan dan 13 pasien
(32,5%) laki-laki. Usia berkisar antara 4 sampai 78 tahun, tetapi rata-rata terjadi pada usia 20-
40 tahun, dan usia anak SD.(B)

Di Indonesia, berdasarkan penelitian epistaksis di poliklinik THT-KL RSUP Prof. DR. R.D.
Kandou, Manado periode Januari 2010 Desember 2012 diperoleh 1048 kasus epitaksis dari
jumlah pengunjung 12.981 selama periode Januari 2010 Desember 2012. Insiden penderita
epistaksis 8,07%. Angka kejadian pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Penderita epistaksis lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 25-44 tahun.(B)

Klasifikasi
Melihat dari asal perdarahan, epitaksis dibagi menjadi epitaksis anterior dan epitaksis
posterior. Batas yang membagi antara epistaksis anterior dan epistaksis posterior adalah
ostium sinus maksilaris (F) (G)


Epitaksis anterior
Merupakan jenis epistaksis yang paling sering dijumpai terutama pada anak-anak. Biasanya
perdarahan tidak begitu hebat dan bila pasien duduk, darah akan keluar melalui lubang
hidung. Seringkali dapat berhenti spontan dan mudah diatasi. Perdarahan pada lokasi ini
bersumber dari pleksus Kiesselbach (little area), anastomosis dari arteri sfenopalatina,
palatina mayor, ethmoidalis anterior dan labialis superior (cabang dari arteri fasialis). Pleksus
Kiesselbach, yaitu daerah septum anterior tempat pembuluh darah yang berasal dari arteri
karotid internal dan karotid eksternal bertemu. Perdarahan juga dapat berasal dari bagian
depan konkha inferior. Mukosa pada daerah sangat rapuh dan melekat erat pada tulang
rawan dibawahnya. Daerah ini terbuka terhadap efek pengeringan udara inspirasi dan trauma.
Akibatnya terjadi ulkus, ruptur atau kondisi patologik lainnya dan selanjutnya akan
menimbulkan (E) (G)

Epistaksis posterior
Pada posterior dinding lateral hidung, bagian akhir dari konka media terdapat plexus
Woodruff yang merupakan anastomosis dari arteri sfenopalatina, nasalis posterior dan
faringeal asendens. Epistaksis posterior dapat berasal dari lokasi tersebut yaitu dari arteri
sfenopalatina dan arteri etmoid posterior. Pendarahan biasanya hebat dan jarang berhenti
dengan sendirinya. Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau
pasien dengan penyakit kardiovaskuler. Thornton (2005) melaporkan 81% epistaksis
posterior berasal dari dinding nasal lateral (E)

Faktor Resiko dan Etiologi

Kebanyakan kasus epistaksis (80%-90%) merupakan idiopatik. Epistaksis idiopatik berulang
adalah perdarahan dari hidung dan berulang, self limiting, yang penyebab spesifik tidak
diketahui. Penyebab epistaksis dapat berupa penyebab lokal maupun sistemik.

Penyebab lokal termasuk epistaksis idiopatik, trauma, inflamasi, neoplasia, vaskular,
iatrogenik, kelainan struktural, dan obat-obatan seperti semprot hidung. Penyebab sistemik
berupa kelainan hematologi, lingkungan (temperatur, kelembaban dan ketinggian), obat-
obatan (contoh antikoagulan), gagal organ (uremia dan gagal hati), serta penyebab lain
misalnya hipertensi. Sandoval dkk yang meneliti 178 anak dengan epistaksis berulang
mendapati bahwa sepertiga di antaranya didiagnosis koagulopati, dan penyakit Von
Willebrand yang ditemukan pada 33 pasien.(D)

Diagnosis

Pada sebagian besar kasus, penyebab epistaksis sudah dapat ditentukan melalui anamnesis
dan pemeriksaan fisis. Bila tidak dijumpai kehilangan darah yang berat, tidak ada kecurigaan
faktor sistemik dan lokasi perdarahan anterior telah dapat ditentukan, tidak diperlukan
pemeriksaan laboratorium. Perlu diingat bahwa seringkali penyebab perdarahan ringan
berulang merupakan idiopatik. Namun, pada pasien yang sumber perdarahan atau kelainan
lokal tidak jelas dapat dinyatakan idiopatik hanya jika pendekatan untuk mencari kelainan
primer telah dilakukan dan tidak didapati kelainan. Pada anamnesis harus ditanyakan tentang
awal terjadinya perdarahan, riwayat perdarahan sebelumnya, penyakit penyerta, pemakaian
obat-obatan seperti aspirin atau warfarin, serta riwayat kelainan darah atau leukemia dalam
keluarga. Kebanyakan perdarahan dari
hidung diakibatkan oleh trauma ringan pada septum
nasal anterior, oleh karena itu anamnesis harus
mencakup kemungkinan tersebut.5 Riwayat perdarahan
hidung berulang yang sering, disertai mudah memar,
atau perdarahan lainnya memberikan kecurigaan
terhadap penyebab sistemik dan dianjurkan penjajakan
hematologis.5,10
Pada pemeriksaan fisis, setelah memeriksa keadaan
umum pasien dan memastikan tanda vital stabil,
perhatian diarahkan pada hidung.3 Hidung harus
diperiksa dengan teliti untuk menentukan lokasi dan
penyebab perdarahan.6 Lampu kepala atau cermin
kepala, dan spekulum nasal sebaiknya digunakan untuk
visualisasi yang optimal.2 Jika pasien mengalami
trauma nasal, perhatikan adanya septal hematoma,
yang tampak berupa masa hitam kebiruan pada septum
anterior memenuhi kavum nasal.

You might also like

  • Case Report
    Case Report
    Document1 page
    Case Report
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Case Report
    Case Report
    Document1 page
    Case Report
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • DM Andalas
    DM Andalas
    Document46 pages
    DM Andalas
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Lapkas Artritis Gout
    Lapkas Artritis Gout
    Document30 pages
    Lapkas Artritis Gout
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Document33 pages
    Imunisasi
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Case Report
    Case Report
    Document1 page
    Case Report
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Case Report
    Case Report
    Document1 page
    Case Report
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Poster Poa
    Poster Poa
    Document2 pages
    Poster Poa
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Anatomi
    Anatomi
    Document5 pages
    Anatomi
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document18 pages
    Cover
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Cover KIA
    Cover KIA
    Document1 page
    Cover KIA
    Rachmat Saleh Eka Putra
    No ratings yet
  • GERD
    GERD
    Document14 pages
    GERD
    Rizki Novita
    No ratings yet
  • Blanko SPPD
    Blanko SPPD
    Document1 page
    Blanko SPPD
    Kardiyus Syaputra
    No ratings yet
  • Tijopus (5) FFGFG
    Tijopus (5) FFGFG
    Document26 pages
    Tijopus (5) FFGFG
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • MANAJEMEN BBLB
    MANAJEMEN BBLB
    Document3 pages
    MANAJEMEN BBLB
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Halam Pengesahan (2) Jhgui
    Halam Pengesahan (2) Jhgui
    Document2 pages
    Halam Pengesahan (2) Jhgui
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document1 page
    Daftar Pustaka
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Isi
    Isi
    Document6 pages
    Isi
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document1 page
    Daftar Pustaka
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Kesimpulan Kuesio (9) NNM
    Kesimpulan Kuesio (9) NNM
    Document2 pages
    Kesimpulan Kuesio (9) NNM
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Document2 pages
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Covelr
    Covelr
    Document1 page
    Covelr
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • MANAJEMEN BULINnb
    MANAJEMEN BULINnb
    Document9 pages
    MANAJEMEN BULINnb
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Latar Belakang-Bagan (4khuhhjkhk)
    Latar Belakang-Bagan (4khuhhjkhk)
    Document10 pages
    Latar Belakang-Bagan (4khuhhjkhk)
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Kapeng Dasi
    Kapeng Dasi
    Document7 pages
    Kapeng Dasi
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Document3 pages
    Lamp Iran
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Document5 pages
    Kuesioner
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Kapeng Dasi
    Kapeng Dasi
    Document7 pages
    Kapeng Dasi
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • Lampiran 3 2003
    Lampiran 3 2003
    Document1 page
    Lampiran 3 2003
    Yunike Veronika
    No ratings yet
  • SNI Garam
    SNI Garam
    Document11 pages
    SNI Garam
    Mayang
    No ratings yet