You are on page 1of 3

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No.

1, (2013) 1-3

Pengukuran Kapasitans Metode Jembatan


Wheatstone
Muchammad Akhirul Akbar,
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: aa_akhirul@yahoo.co.id
AbstrakPerhitungan dan pengukuran nilai kapasitan suatu
kapasitor dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya
dapat dengan melakukan perhitungan dan pengukuran secara
langsung maupun melalui media jembatan wheatstone.
Praktikum pengukuran kapasitans dengan metode jembatan
wheatsone (E1) ini bertujuan untuk menera kapasitans dari
berbagai kapasitor yang dihubungkan seri dan parallel. Dalam
percobaan kali ini kapasitan yang ditera terdapat 2 macam,
setelah melakukan percobaan dengan menggunakan kapasitan
yang sudah memiliki nilai yaitu 10.4444 F maka akan didapat
nilai rata-rata pada C1 A dan C1 B masing-masing adalah
3.62403 F dan 9.06913 F dengan resistor variable yang
diketahui yaitu dengan nilai 20k, 30k, 40k, 60k, 80k,
100k.

jembatan wheatstone:

Key word: jembatan wheatstone, kapasitor, resistor.

PENDAHULUAN

ada umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan


untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan
pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative
kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel
tanah/kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk
oleh empat buah tahanan (R) yag merupakan segiempat AB-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan dengan
sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau
tahanan-tahanan itu diatur sedemikian rupa sehingga
galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan
antara keempat tahanan tersebut. [1].
Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan
rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang
tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari
Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu
hambatan dengan cara arus yang mengalir pada
galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujungujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan
dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah sirkuit
listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang
dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua
diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan
seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone. [2]
I. METODE
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini
yaitu disiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam
praktikum ini yaitu
.
Flow chart percobaan pengukuran kapasitans dengan metode

Gambar 1. Rangkaian pengukuran kapasitans dengan metode jembatan


wheatstone

II.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. MENERA KAPASITANS KAPASITOR A


Pada praktikum pengukuran kapasitans dengan Metode
jembatan weathstone (E1) bagian A yaitu menera
kapasitans kapasitor C1 A.dalam percobaan ini di

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No. 1, (2013) 1-3

digunakan 6 jenis Resistor yakni masing-masing bernilai


20k, 30k, 40k, 60k, 80k, 100k. Serta 1 jenis
C2 yakni 0,47 F. Sementara itu dilakukan perubahan
nilai Resistor Variabel (R2) hingga dicapai keseimbangan
rangkaian yang dibuktikan dengan nilai beda potensial
pada multitester yang menunjukkan angka nol. Dari
keadaan itulah akhirnya didapatkan nilai C1 yang
merupakan variabel yang akan kita tera nilai
kapasitannya. Pada praktikum ini, tidak akan dilakukan
pengulangan untuk masing-masing nilai R1 sehingga
akan didapatkan 1 data dari 1 jenis nilai R1 dan 1 jenis
C2. Saat rangkaian berada dalam keadaan nilai R2 20k
dan C2 0,47 F, didapatkan nilai R2 dan C1 dengan nilai
C1 sebesar 3,35714 F dan R2 sebesar 2,8 k. Lalu
cara yang sama digunakan juga dengan R1 yang bernilai
30 k, 40 k, 60 k, 80 k dan 100 k. Sehingga
didapatkan hasil seperti yang ada dalam table 1.
.

(k)
0.47
0.47
0.47
0.47
0.47
0.47

20
30
40
60
80
100

0.9
1.6
2.3
3.3
4
5.2

10.4444
8.8125
8.17391
8.54545
9.4
9.03846
9.06913

Selain itu, disini akan diperlihatkan perbandingan R1 dan


R2 yang didapatkan saat praktikum baik pada C1 A maupun
C1 B.

Tabel 1. Daya yang dihasilkan oleh solar 1 (kecil)

R1
C2 (F) (k)
R2 (k)
0.47
20
2.8
0.47
30
4.2
0.47
40
5.1
0.47
60
7
0.47
80
9.5
0.47
100
14

C1 (F)
3.35714
3.35714
3.68627
4.02857
3.95789
3.35714
3.62403

Gambar 1. Grafik kesebandingan R1 dan R2 pada C1 A

A. MENERA KAPASITANS KAPASITOR B


Pada praktikum pengukuran kapasitans dengan Metode
jembatan weathstone (E1) bagian B. yaitu menera kapasitans
kapasitor C1 B.dalam percobaan ini di digunakan 6 jenis
Resistor yakni masing-masing bernilai 20k, 30k,
40k, 60k, 80k, 100k. Serta 1 jenis C2 yakni 0,47
F. Sementara itu dilakukan perubahan nilai Resistor
Variabel (R2) hingga dicapai keseimbangan rangkaian
yang dibuktikan dengan nilai beda potensial pada
multitester yang menunjukkan angka nol. Dari keadaan
itulah akhirnya didapatkan nilai C1 yang merupakan
variabel yang akan kita tera nilai kapasitannya. Pada
praktikum ini, tidak akan dilakukan pengulangan untuk
masing-masing nilai R1 sehingga akan didapatkan 1 data
dari 1 jenis nilai R1 dan 1 jenis C2. Saat
rangkaian berada dalam keadaan nilai R2 20k dan C2
0,47 F, didapatkan nilai R2 dan C1 dengan nilai C1
sebesar 10.4444 F dan R2 sebesar 0,9 k. Lalu cara
yang sama digunakan juga dengan R1 yang bernilai 30
k, 40 k, 60 k, 80 k dan 100 k. Sehingga
didapatkan hasil seperti yang ada dalam table
Tabel 2. Daya yang dihasilkan oleh solar 2 (besar)

C2 (F) R1

R2 (k) C1 (F)

Gambar 2. Grafik kesebandingan R1 dan R2 pada C1 B

III. KESIMPULAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
laboratorium elektronika dasar 1, yang telah bersedia
membantu baik sebelum maupun pada saat percobaan hingga
jurnal ini selesai ditulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada tim kelompok 1 atas kerja samanya dalam
melaksanakan praktikum ini.

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No. 1, (2013) 1-3


DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]

Blocher, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Penerbit


Andi, Yogyakarta.
William, Jack, Steven. Rangkaian Listrik Jilid 1.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

You might also like