You are on page 1of 10

1

Tugas Bed Side Teaching Sore


SUDDEN DEAFNESS





Oleh :
Yusnida Rahmawati 0810312105
Athikah Khairunnisa 0810312113
Khairat AS 0810312126
Lili Hasanah 0810312167
Lydia Sarah Shabrina 0810313198

Pembimbing :
dr. Surya Azani



BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RS DR M DJAMIL PADANG
2013
2

DEFINISI
Sudden Deafness adalah tuli yang terjadi secara tiba-tiba. Jenis ketuliannya adalah
sensorineural, penyebabnya tidak langsung dapat diketahui, biasanya terjadi pada satu telinga.
Para ahli otolaringologis mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan pendengaran
sensorineural 30 db atau lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada pemeriksaan
audiometri, dalam waktu kurang dari tiga hari.
1
EPIDEMIOLOGI
Dilaporkan bahwa terdapat sekitar 15.000 kasus per tahun kejadian tuli mendadak di
seluruh dunia, dengan 4.000 kasus terjadi di Amerika Serikat. Jumlah kasus tuli mendadak
diperkirakan lebih tinggi dari jumlah kasus yang dilaporkan, karena beberapa pasien
pendengarannya bisa kembali normal sebelum mendapat tindakan medis. Tuli mendadak dapat
terjadi pada semua umur, meskipun kejadian pada anak jarang dilaporkan. Kasus tuli mendadak
meningkat sesuai dengan pertambahan umur, di Amerika Serikat terdapat 4,7 kasus tuli
mendadak per 100.000 penduduk yang berusia 20-30 tahun, dan 15,8 kasus per 100.000
penduduk yang berusia 50-60 tahun. Secara keseluruhan tuli mendadak banyak terjadi pada usia
46-49 tahun. Perbandingan kejadian tuli mendadak antara pria dan wanita sama. Jenis kelamin
diperkirakan bukan merupakan suatu faktor risiko.
1, 2, 3
ETIOLOGI
Sebanyak 85% kasus tuli mendadak tidak diketahui penyebabnya, sementara hanya 15%
kasus yang dapat diketahui penyebabnya ini. Tuli mendadak disebabkan oleh berbagai hal, antara
lain oleh infeksi, trauma kepala, pajanan bising yang keras, perubahan tekanan atmosfir, penyakit
autoimun, obat ototoksik, penyakit meniere, masalah sirkulatorik, neuroma akustik.
1
Infeksi Virus terlihat pada hampir sepertiga kasus tuli mendadak, meningitis merupakan
penyebab terbanyak tuli mendadak oleh karena infeksi virus, terutama pada anak-anak setelah
sembuh dari meningitis dianjurkan untuk dilakukan tes audiometri. Campak dan cacar juga
dihubungkan dengan tuli mendadak, pada penderita cacar kehilangan pendengaran biasanya
sedang sampai berat dan bilateral sedangkan penderita campak dapat mengalami kehilangan
pendengaran unilateral saja.
1
3

Cedera kepala, terutama yang dihubungkan dengan fraktur kranium dapat mengakibatkan
kehilangan pendengaran yang berat dan sering permanen. Walaupun tidak terdapat fraktur, tuli
mendadak dapat terjadi akibat cedara SSP atau pada telinga dalam.
3
Tuli mendadak dapat terjadi akibat pajanan terhadap bising yang kuat misalnya ledakan
yang kuat atau bunyi petasan dan senjata api dalam ruang tertutup. Kerasnya suara maupun
lamanya paparan memegang peranan dalam kasus ini, Occupational Safety and Help
Administration (OSHA) telah menetapkan standar yang dipercaya menggambarkan hubungan
antara ketulian dengan paparan pekerja terhadap bising yang keras saat di temapt kerja. Tingkat
bising 80 db untuk 8 jam diperkirakan aman, maka paparan terhadap bising 110 db untuk waktu
relatif singkat dianggap berbahaya terhadap keselamatan mekanisme pendengaran.
2
Tuli mendadak pada operasi telinga juga dapat terjadi. Derajat risiko tergantung berbagai
faktor yaitu prosedur operasi, dan keterampilan dari operator sendiri.

Gangguan vaskuler juga
dikenal sebagai salah satu penyebab tuli mendadak. Spasme, perdarahan arteri auditiva interna
atau trombosis dapat mengakibatkan iskemik koklea yang berujung pada tuli mendadak.
1
Tuli mendadak juga dapat disebabkan oleh obat-obat ototoksik. Tuli ini biasanya
didahului oleh tinitus.
1,2
Tabel 1. Obat-obat ototoksik

Golongan obat Contoh Obat Efek terhadap pendegaran
Salisilat Aspirin Tuli dapat terjadi pada dosis
tinggi, tetapi biasanya
reversivel
Kuinolon Klorokuin
NSAID
Tuli dapat terjadi pada dosis
tinggi atau pemakaian jangka
panjang, tetapi biasanya
reversibel apabila obat
dihentikan
Loop Diuretik Bumetamid
Furosemid
Dapat menyebabkan tuli
sementara atau permanen.
Jika dikombinasikan dengan
4

Asam Etackrinat obat-obat ototoksik lainnya,
resiko kerusakan permanen
meningkat.
Aminoglikosida Amikasin
Gentamisin
Tuli dapat terjadi pada dosis
tinggi atau pemakaian jangka
panjang. Tuli dapat bersifat
permanen.

PATOGENESIS
Terdapat 4 teori yang dipostulasikan bagi terjadinya tuli mendadak yaitu infeksi viral
labirin, gangguan vaskuler labirin, ruptur membran intrakoklear dan penyakit telinga dalam yang
berhubungan dengan imun. Suatu proses penyakit yang melibatkan salah satu dari kemungkinan
teoiritis ini dapat berakhir dengan tuli mendadak, namun tak satupun yang dapat menjelaskan
secara menyeluruh.
3
Penelitian terhadap penderita tuli mendadak menunjukkan adanya suatu prevalensi
sedang penyakit viral. Juga ditemukan bukti serokonversi virus dan histopatologi telinga dalam
yang konsisten dengan infeksi virus. Beberapa penelitian mencatat 17-33% penderita tuli
mendadak baru menderita penyakit virus. Pada pemeriksaan histopatologis tulang temporal,
gambaran kehilangan sel rambut dan sel penyokong, atrofi membrana tektoria, atrofi stria
vaskularis dan kehilangan neuron sesuai dengan kerusakan akibat virus. Pola kerusakan ini mirip
dengan gambaran yang ditemukan pada tuli sekunder akibat cacar,campak dan rubella maternal.
3
Teori kedua menyangkut gangguan vaskular yang terjadi pada koklea. Koklea
merupakan suatu end organ karena suplai darahnya tidak ada kolateralnya. Fungsi koklea sensitif
terhadap perobahan suplai darah. Gangguan vaskuler koklea akibat trombosis, embolus,
penurunan aliran darah atau vasospasme adalah etiologi tuli mendadak. Penurunan oksigenasi
koklea kemungkinan akibat dari perubahan aliran darah koklea. Perdarahan intrakoklea
merupakan manifestasi awal yang diikuti fibrosis dan osifikasi koklea. Pada suatu studi
ditemukan kesamaan antara faktor risiko koroner iskemik dan faktor risiko tuli mendadak.
5

Penemuan keterlibatan vaskuler dalam patogenesis tuli mendadak dapat dijadikan sebagai
strategi preventif dan terapeutik.
3
Teori lainnya terjadi tuli adalah akibat ruptur membran intrakoklea. Membran ini
memisah telinga tengan dan telinga dalam. Di dalam koklea juga terdapat membran-membran
halus memisah ruang perilimfe dan endolimfe. Secara teoritis, ruptur dari salah satu atau kedua
jenis membran ini dapat mengakibatkan tuli mendadak. Kebocoran cairan perilimfe ke ruang
telinga tengah lewat round window dan oval window telah diyakini sebagai mekanisme
penyebab tuli. Ruptur membran intrakoklea membolehkan bercampurnya perilmfe dan endolimfe
dan merobah potensi endokoklea secara efektif.
3

DIAGNOSIS
Diagnosis didapatkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang audiologi dan laboratorium.
a. Anamnesis
1. Kehilangan pendengaran tiba-tiba biasanya satu telinga yang tidak jelas
penyebabnya berlangsung dalam waktu kurang dari 3 hari.
1
2. Pasien biasanya mengingat dengan jelas kapan tepatnya mereka kehilangan
pendengaran, pasien seperti mendengar bunyi klik atau pop kemudian pasien
kehilangan pendengaran.

3. Pusing mendadak (vertigo) merupakan gejala awal terbanyak dari tuli mendadak
yang disebabkan oleh iskemik koklear dan infeksi virus, dan vertigo akan lebih hebat
pada penyakit meniere, tapi vertigo tidak ditemukan atau jarang pada tuli mendadak
akibat neuroma akustik, obat ototoksik.

5. Riwayat infeksi virus seperti parotis, mumps, campak, herpes zooster, CMV,
influenza B.
1
6. Riwayat penyakit metabolik seperti DM.
4
7. Telinga terasa penuh, biasanya pada penyakit meniere.

8. Riwayat berpergian dengan pesawat atau menyelam ke dasar laut.
4
9. Riwayat trauma kepala dan bising keras.
1, 3


6

b. Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dengan otoskop, tidak ditemukan kelainan pada telinga yang
sakit. Sementara dengan pemeriksaan pendengaran didapatkan hasil sebagai berikut:
1
Tes penala :
Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, Schwabach memendek. Kesan :
Tuli sensorieural
Audiometri nada murni :
Tuli sensorineural ringan sampai berat.

c. Pemeriksaan penunjang
1
Audiometri khusus
- Tes SISI (Short Increment Sensitivity Index) dengan skor : 100% atau kurang dari
70%
- Tes Tone decay atau reflek kelelahan negatif.
Kesan : Bukan tuli retrokoklea
Audiometri tutur (speech audiometry)
- SDS (speech discrimination score): kurang dari 100%
Kesan : Tuli sensorineural
Audiometri impedans :
Timpanogram tipe A (normal) reflek stapedius ipsilateral negatif atau positif
sedangkan kolateral positif.
Kesan : Tuli sensorineural Koklea
BERA ( Brainstem Evolved Responce Audiometry)
Menunjukkan tuli sensori neural ringan sampai berat.

d. Pemeriksaan Laboratorium
Hitung sel darah lengkap.
LED.
Faal Hemotasis dan faktor kuagalasi.
Kultur bakterik.
Elektrolit pada kadar glukosa .
Kolesterol dan trigliserida
7

Uji fungsi tiroid
Tes autoimun seperti antibodi antinuklear dan reumatic
e. ENG ( Electtronistagmografi)
Radiologi
Arteriografi

PENATALAKSANAAN
Terapi untuk tuli mendadak adalah:
1
1. Tirah baring yang sempurna (total bed rest) istirahat baik fisik dan mental selama 2
minggu untuk menghilangkan atau mengurangi stress yang besar pengaruhnya pada
keadaan kegagalan neovaskular.
2. Vasodilatansia injeksi yang cukup kuat disertai dengan pemberian tablet vasodilator
oral tiap hari.
3. Prednison 4x10 mg (2 tablet),tappering off tiap 3 hari (hati hati pada penderita DM)
4. Vitamin C 500 mg 1x1 tablet/hari
5. Neurobion 3x1 tablet /hari
6. Diet rendah garam dan rendah kolesterol
7. Inhalasi oksigen 4x15 menit (2 liter/menit), obat antivirus sesuai dengan virus
penyebab.
Kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi yang digunakan untuk mengobati ketulian
sensorineural mendadak idiopatik. Mekanisme kerjanya terhadap ketulian mendadak belum
diketahi dengan pasti, meskipun terjadi reduksi inflamasi koklea dan saraf auditorius setelah
pemberian obat ini. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini ditemukan bahwa injeksi
dexamethason intratimpani efektif untuk memperbaiki pendengran pasien yang mengalami tuli
mendadak setelah sebelumnya gagal ditatalaksana dengan terapi standar.
3
Vasodilator digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke koklea, sehingga dapat
memperbaiki oksigenasi di daerah tersebut. Untuk meningkatkan perfusi vaskuler, mikrosirkulasi
dan menurunkan viskositas darah dapat diberikan anti koagulan seperti heparin, warfarin, bila
terdapat gangguan hematologi. Sebagai terapi penunjang dapat diberikan vitamin atau
neurotropik lainnya.
1, 3

8

Terapi inhalasi carbogen adalah pengobatan untuk tuli mendadak dengan menggunakan
gas campuran, 95% oksigen dan 5% karbondioksida untuk memperbaiki oksigenasi di koklea.
Fisch menyatakan bahwa tekanan oksigen dalam cairan perilimfe manusia akan meningkat
dengan pemberian inhalasi carbogen.
3
Saat ini telah dikenal terapi oksigen bertekanan tinggi dengan teknik pemberian oksigen
hiperbarik, yaitu dengan memasukkan pasien ke dalam suatu ruangan yang bertekanan 2 atm.
1

Definisi perbaikan pendengaran pada tuli mendadak adalah:
1
1. Dikatakan sembuh bila perbaikan ambang pendengaran kurang dari 30 dB pada
frekuensi 250 hz,500 Hz,1000 Hz dan di bawah 25 dB pada frekuensi 4000 Hz.
2. Perbaikan sangat baik terjadi bila perbaikannya lebih dari 30 dB pada 5
frekuensi
3. Perbaikan baik bila rata-rata perbaikannya berkisar antara 10-30 dB pada 5
frekuensi
4. Tidak ada perbaikan bila perbaikan kurang dari 10 dB pada 5 frekuensi.

PROGNOSIS
Prognosis tuli mendadak tergantung pada beberapa faktorr yaitu : kecepatan pemberian
obat, respon 2 minggu pengobatan pertama, usia, derajat tuli saraf, dan adanya faktor-faktor
predisposisi.
1
Pada umumnya makin cepat diberikan pengobatan makin besar kemungkinan untuk
sembuh, bila sudah lebih 2 minggu kemungkinan sembuh menjadi lebih kecil. Penyembuhan
dapat sebagian atau lengkap, tetapi dapat juga tidak sembuh, hal ini disebabkan oleh karena
faktor konstitusi pasien seperti pasien yang pernah mendapat pengobatan obat ototoksik yang
cukup lama, pasien diabetes melitus, pasien dengan kadar lemak darah yang tinggi, pasien
dengan viskositas darah yang tinggi dan sebagainya, walaupun pengobatan diberikan pada
stadium yang dini.
1
Pasien yang cepat mendapat pemberian kortikosteroid atau vasodilator mempunyai angka
kesembuhan yang lebih tinggi, demikian pula dengan kombinasi pemberian steroid dengan
heparinisasi dan karbogen serta steroid dengan obat fibrinolitik.
1
9

Usia muda mempunyai angka perbaikan yang lebih besar dibandingkan usia tua, tuli
sensorineural berat dan sangat berat mempunyai prognosis lebih buruk dibandingkan dengan
tuli sensorineural nada rendah dan menengah. Tinitus adalah gejala yang paling sering
menyertai dan paling mengganggu disamping vertigo dan perasaan telinga penuh. Gejala
vertigo dan perasaan telinga penuh lebih mudah hilang dibandingkan dengan gejala tinitus.
Ada ahli yang berpendapat bahwa adanya tinitus menunjukkan prognosis yang lebih baik.
1



















10

DAFTAR PUSTAKA
1. Jenny B dan Indro S. Tuli Mendadak. Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala Dan Leher. Edisi ke 6. Jakarta: FK UI; 2007. 46-48.
2. Levine SC. Penyakit Telinga. Dalam Buku Ajar Penyakit THT BOIES. Edisi ke 6. Jakarta:
EGC; 1997. 119-38.
3. Marthur N, Carr M et al. Sudden Hearing Loss. 2012. Diakses dari:
http://emedicine.medscape.com/article/856313-overview#showall.
4. Griffith RW. Sudden Deafness on One Side - Is It Diabetes?. 2004. Diakses dari:
http://www.healthandage.com/public/health-center/16/article-home/2926/Sudden-Deafness-
on-One-Side-Is-It-Diabetes.html.

You might also like