Professional Documents
Culture Documents
PENDAHLUAN
Siklus menstruasi biasanya dimulai pada wanita muda umur 12-15 tahun
(menarche) yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause). Kerja
hormon-hormon ovarium (estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon
lobus anterior hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang
disebut siklus menstruasi. Lama (durasi) siklus sangat bervariasi, pada umumnya
rata-rata 28 hari. Dalam praktek awal siklus dicatat pada saat munculnya darah
menstruasi yaitu desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah dan darah.
Fase siklus menstruasi, sebagai berikut : hari pertama sampai keempat sebagai
fase menstruasi, hari kelima sampai keempat belas fase proliferasi dan hari kelima
belas sampai hari kedua puluh delapan sebagai fase sekresi (luteal). Pentingnya
mengamati perjalanan siklus menstruasi setiap wanita agar dapat diusahakan
pengaturan siklus apabila terjadi gangguan proses menstruasinya. Dalam praktek
biostimulasi dengan sinar laser dapat dibantu ketepatan waktu agar menstruasi
wanita teratur setiap bulannya setelah mempelajari terlebih dahulu pola siklus
menstruasinya. Rangsangan titik akupuntur terpilih dapat menolong beberapa
jenis gangguan menstruasi seperti amenorea sekunder yang biasanya disebabkan
anoreksia nervosa atau ada gangguan fungsi endoktrin. Ada sekitar 30-50 %
wanita umur layak hamil/ melahirkan menderita dismenorea yang dapat juga
ditolong rasa sakitnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
tidak langsung adalah aktivitas fisik responden melalui (1) aktivitas fisik
(Burhanuddin, 2007).
a.
Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh
berbagai
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19
tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.
Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa
(Depkes RI, 2001).
Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu : (1). Masa remaja awal (10-12 tahun); (2) Masa remaja tengah
(13-15 tahun); (3) Masa remaja akhir (16-19 tahun). Ciri khas tahap remaja
awal antara lain: lebih dekat dengan teman sebaya, ingin bebas, lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak. Ciri khas tahap
remaja tengah antara lain: mencari identitas diri, timbulnya keinginan untuk
kencan, mempunyai rasa cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan
berpikir abstrak, berkhayal tentang aktifitas seks. Ciri khas tahap remaja
akhir antara lain: pengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari
teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa
cinta, mampu berpikir abstrak.
Terjadinya pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk
pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai
kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan
itu ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut: tanda-tanda seks
primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks yaitu terjadinya
haid pada remaja puteri (menarche) dan terjadinya mimpi basah pada remaja
laki-laki.
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan
perubahan fisik yang meliputi : (1) Perubahan emosi, sehingga remaja
menjadi sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa; agresif dan
mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga
misalnya mudah berkelahi. (2). Perkembangan intelegensia, sehingga remaja
Menarche
Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu
keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan
dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Sudah lebih
dari setengah abad rata-rata usia menarche mengalami perubahan, dari usia
17 tahun, menjadi 13 tahun, secara normal menstruasi awal terjadi pada usia
11 16 tahun (Kartono, 1992).
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik
darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.
Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita
untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain
dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10
dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,
status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi
berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 50
tahun, tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari
kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai
akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur
menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang
daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam
hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal,
termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan
tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa
tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan
daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan
sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut
hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai
berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur
wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur
tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi
buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh
serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal
sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga
hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya
akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan
merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang
hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai
amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres,
hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya,
beberapa wanita mengalami menstruasi yang berlebihan, kondisi yang
dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun
dapat berlangsung lebih lama dari periode normal (Anonim, 2008).
c.
2.2
2.
3.
menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf
yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH
berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke
hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen
terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik
akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH,
folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi,
dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh
hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus
luteum
menghasilkan
progesteron
yang
dapat
mempengaruhi
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan
dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14
dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3.
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke
rahim).
Saat ovulasi adalah salah satu hal yang paling penting bagi seorang
wanita untuk memahami tentang tubuhnya, karena merupakan faktor penentu
dalam mendapatkan kehamilan atau mencegah kehamilan. Prosesnya dapat
sedikit membingungkan. Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dilepaskan
dari ovarium, turun ke tuba fallopi, dan siap untuk dibuahi. Lapisan rahim
telah menebal untuk mempersiapkan telur yang dibuahi. Jika tidak ada
pembuahan terjadi, lapisan dinding rahim serta darah akan luruh. Peluruhan
sel telur yang belum dibuahi dan dinding rahim disebut juga menstruasi.
b. Fakta tentang Ovulasi yang perlu anda ketahui:
Kehidupan seorang wanita, diperkirakan ovarium mengandung
300.000 sel germinal yang akan menjadi folikel dan hanya sekitar 400-500
folikel yang akan mengalami ovulasi sampai usia menopause. Perkembangan
folikel merupakan proses yang dinamik yang berlangsung mulai dari menarke
sampai menopause. Untuk terjadinya ovulasi, folikel berkembang dari folikel
primer, sekunder dan terakhir menjadi folikel de Graaf. Untuk pertumbuhan
dan pematangan folikel serta terjadinya ovulasi, diperlukan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Dari
hipotalamus dikeluarkan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) yang
akan merangsang sintesis maupun sekresi FSH dan LH di hipofisis. Pada
awal setiap siklus menstruasi, terjadi pemilihan folikel dan FSH akan
menstimulasi perkembangan folikel pada kedua ovarium. Pada hari ke-6 atau
ke-7
fase
luteal,
memantau
Luteinizing
Hormone,
biopsi
Ovulasi dapat dipengaruhi oleh stres, penyakit atau gangguan dari kegiatan
rutin sehari-hari.
Setiap wanita itu dilahirkan dengan jutaan telur yang matang menunggu
mulainya ovulasi
Sebuah periode menstruasi dapat terjadi bahkan jika ovulasi tidak terjadi
Beberapa wanita bisa merasakan sedikit nyeri atau sakit di dekat ovarium
selama ovulasi disebut mittelschmerz, dalam bahasa Jerman yang berarti
rasa sakit ditengah
Jika sebuah telur tidak dibuahi, itu terpecah dan diserap ke dalam lapisan
rahim
menunjukkan bahwa hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus anda.
Ini juga berarti bahwa faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan
rutinitas biasa, dapat menimbulkan terjadinya ovulasi yang kemudian efeknya
terjadi perubahan waktu haid anda yang akan datang.
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa stres dapat mempengaruhi
siklus menstruasi hanya sebagian benar. Stres dapat mempengaruhi ovulasi
yang akhirnya menentukan saat haid akan datang, tapi stres di sekitar waktu
periode yang diharapkan (fase luteal) tidak akan membuat siklus anda
terlambat, karena sudah ditentukan saat itu akan datang 12-16 hari
sebelumnya.
e. Dari Menstruasi sampai Ovulasi
Waktu siklus menstruasi Anda dimulai, tingkat hormon estrogen anda
rendah. Hipotalamus anda (yang bertanggung jawab mempertahankan kadar
hormon Anda) mengirimkan sebuah pesan ke kelenjar pituitari yang
kemudian mengirimkan hormon FSH (folikel stimulating hormone). FSH ini
memicu beberapa folikel Anda untuk berkembang menjadi telur matang.
Salah satu ini akan berkembang menjadi folikel dominan, yang akan merilis
telur matang dan yang lain akan hancur. Setelah folikel matang mereka
mengirimkan
hormon
lain,
estrogen.
Tinggi
kadar
estrogen
akan
Pada saat ini kadar hormon Anda akan menurun dan dinding rahim
Anda akan mulai untuk meluruh sekitar 12-16 hari dari ovulasi. Ini adalah
menstruasi (siklus menstruasi) dan membawa kita kembali ke hari 1 dari
siklus Anda. Perjalanan kemudian dimulai lagi.
Siklus ovarium :
1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel
telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus
dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu
rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya
mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan
jangka waktu rata-rata 14 hari.
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di
dalam siklus menstruasi normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH)
berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal
siklus sebelumnya
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah
akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular.
Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran
FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari
peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon
LH meningkat drastis (respon bifasik)