You are on page 1of 9

More

Next Blog

successterus@gmail.com

Lean Healthcare Indonesia

Layanan Kesehatan yang Cepat, Selamat, Hemat, dan Bermutu Tin


Beranda

Daftar Isi

Mengenai Saya

Produk & Layanan

Troubleshooting

Minggu, 14 Oktober 2012


TRANSLATE THIS BLOG
Pilih Bahasa
Diberdayakan oleh

Terjemahan

POSTING TERKINI
PBB: Kesalahan Vaksin
Membunuh Anak Suriah
Lean Thinking Rekam
Medis
Sejarah Metodologi Mutu
Pengantar Mutu /
Introduction to Quality
Standar JCI Edisi Kelima /
JCI 5th Edition Standards
Kejadian Sentinel:
Penculikan Bayi di Rumah
Sakit
Kejadian Sentinel: Bayi
Tertukar di Rumah Sakit
Kejadian Sentinel /
Sentinel Event
Budaya Tidak Menyalahkan
/ No Blame Culture
Sistim Pelaporan Insiden /
Incident Reporting System
Powered By : Blogger
Plugins

KATEGORI
Akreditasi Rumah Sakit
2012 (49)
Audit dan Auditor (2)
JCI Accreditation Standards
for Hospitals (47)
Kejadian Sentinel (4)
Lean Thinking (18)
Manajemen Medis (2)
Mediasi dan Mediator (1)
Occupational Health &
Safety (1)
Quality (2)
Risk Management (10)
Safety (18)
Six Sigma (2)
Tips (3)

ARSIP BLOG
2014 (26)
2013 (18)
2012 (36)

RCA / Root Cause Analysis / Analisa Akar


Masalah
Analisa akar masalah (Root Cause Analysis / RCA) adalah sebuah alat kerja
yang sangat berguna untuk mencari akar masalah dari suatu insiden yang
telah terjadi. Sedangkan untuk menganalisa masalah yang belum terjadi,
kita menggunakan alat yang disebut FMEA yang telah dibahas pada posting
terdahulu.
Menemukan akar masalah merupakan kata kunci. Sebab, tanpa
mengetahui akar masalahnya, suatu insiden tidak dapat ditanggulangi
dengan tepat, yang berakibat pada berulangnya kejadian insiden tersebut
dikemudian hari. Berikut ini adalah tahap-tahap yang perlu dilakukan untuk
memulai suatu aktifitas RCA.

SHARE THIS BLO


S S S S

PALING BANYAK
DIKUNJUNGI

sebelumnya yang
Persiapan Akredita
Rumah Sakit
- Dokumen yang D
oleh JCI , disampa
tentan...

1. Klasifikasi Insiden
Tidak seluruh insiden atau masalah yang terjadi dilakukan prosedur lengkap
RCA. Masalah harus dilakukan klasifikasi dan prioritas. Tujuannya agar
terjadi efisiensi dalam pekerjaan. Hal ini karena prosedur lengkap RCA
memerlukan sumber daya yang khusus, jumlahnya terbatas di organisasi,
dan memakan waktu yang tidak sebentar. Sehingga, organisasi perlu
menetapkan suatu metode klasifikasi dan prioritas masalah. Hanya
masalah yang masuk kriteria saja yang dilanjutkan ke prosedur RCA.
Sementara masalah lain yang tidak masuk kriteria, tetap dilakukan analisa
menggunakan prinsip-prinsip RCA tetapi tidak seluruh urutan prosedur
lengkap RCA dilakukan. Yang dimaksud prosedur lengkap RCA adalah
seluruh tahapan prosedur dilakukan.
Salah satu alat yang dapat dipakai untuk melakukan klasifikasi dan prioritas
masalah adalah membuat peringkat masalah berdasarkan Konsekuensi
(Consequence) dan Likelihood. Consequence adalah seberapa berat
dampak dari masalah itu. Sedangkan Likelihood adalah seberapa sering
masalah itu terjadi. Consequence dan Likelihood diperingkat menggunakan
angka dari 1 sampai 5. Makin tinggi angka berarti makin berat atau makin
sering. Setelah angka nilai Consequence (C) dan Likelihood (L) didapat,
kedua angka tersebut dilakukan perkalian. Angka hasil perkalian itulah
yang menentukan peringkatnya. Makin tinggi angkanya, makin tinggi
peringkatnya. Kita dapat menggolongkan peringkat menjadi empat
golongan, yaitu ekstrim (15 25), besar (8 12), sedang (4 6), kecil (1
3).

2012 telah secara


diluncurkan pada
Maret 2012 lalu ol
Menkes dr. Endan
Sedyaningsih, MPH
d...

Alert Medications
Standar Akreditas
2012 SKP.3 / JCI
mensyaratkan aga
sakit meningkatka
keselamatan pada
obatan yang perlu

masalah (Root Cau


Analysis / RCA) ad
sebuah alat kerja
sangat berguna un
mencari akar mas
suatu insiden...

Penjelasan tentang Consequence dan Likelihood dapat dilihat disini.


Organisasi dapat membuat kebijakan bahwa hanya masalah yang
mempunyai peringkat ekstrim (15 25) saja yang dilakukan prosedur RCA.
Contoh:
Perawat tertusuk jarum. Konsekuensi dari insiden ini adalah 4, karena
dampak dari tertusuk jarum adalah berat (dapat tertular penyakit HIV,
Hepatitis B, C, dll). Likelihood dari insiden ini adalah 5, karena insiden ini
terjadi setiap bulan. Sehingga, peringkat risikonya adalah: 4 X 5 = 20
(ekstrim). Peringkat insiden ini memenuhi kriteria untuk dilakukan prosedur
RCA.
Catatan:

Manajemen risiko
merupakan disipli
yang luas. Seluru
pekerjaan di dunia
menerapkannya se
sesuatu yang sang

standardnya mens

untuk kejadian yang berdampak berat (konsekuensinya 4 atau 5, tetapi


sangat jarang terjadi, peringkat resikonya disamakan dengan ekstrim dan
dilakukan prosedur RCA.

Desember (3)
November (3)
Oktober (2)
Mediasi dan
Tahapannya

2. Membentuk Tim RCA

RCA / Root
Cause
Analysis /
Analisa Akar
Masalah

Membentuk tim RCA merupakan langkah berikutnya yang penting. Tanpa


tim yang representatif, hasil aktifitas RCA tidak akan valid. Rekomendasi
yang dihasilkannya pun tidak tepat. Oleh karena itu, perlu perhatian
khusus untuk menentukan siapa saja yang dipilih untuk menjadi anggota
tim.

September (2)
Agustus (1)

Sebagai pedoman, anggota tim haruslah orang-orang yang kompeten dalam


bidang yang akan dibahas. Kemudian, mereka juga harus dalam posisi
netral, bukan orang yang ada sangkut-pautnya langsung dengan masalah
yang akan dibahas. Jika diperlukan, dapat ditunjuk seorang ahli dari luar
organisasi untuk menambah bobot dari tim ini. Jumlah anggota tim jangan
terlalu banyak. Ukuran yang normal adalah antara 5 sampai 8 orang.

Juli (3)
Juni (5)
Mei (15)
April (2)
2010 (4)

Contoh:
Pada kasus tertusuk jarum di atas, anggota tim RCA adalah: manajer
keperawatan, manajer mutu, koordinator pengendalian infeksi, manajer
penunjang medis, koordinator K3.

2009 (2)

MENGENAI SAYA

tersedianya dokum
dokumen tertulis.
beberapa hal, dok
tersebut diminta d
bentuk kebijak...

Assessment
Di dalam standar
RS 2012 / JCI, ka
skrining, triage, d
asesmen sering di
Seringnya penyeb
kata-kata itu men

JCI IPSG.2 mensy


agar rumah sakit
menyusun cara ko
yang efektif, tepat
akurat, l...

3. Mengumpulkan Data
Tim kemudian bekerja mengumpulkan data. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran seobyektif mungkin atas peristiwa yang telah
terjadi. Ingat, yang dikumpulkan hanya data, bukan asumsi, kesan, atau
tafsiran. Sumber data dapat diperoleh dari:

Taufik Santoso
Ikuti

154

Saya seorang dokter,


praktisi manajemen rumah
sakit dan pelayanan
kesehatan. Anda dapat
menghubungi saya di
taufik.santoso@gmail.com;
taufik.santoso@ymail.com.
Lihat profil lengkapku

catatan medis
wawancara orang yang terlibat
wawancara dengan seluruh saksi
kunjungan ke lokasi kejadian
peralatan yang terlibat

GOOGLE+ FOLLOWERS

dll.
Data-data di atas diperlukan untuk melengkapi fakta yang terjadi.

Taufik Santoso

akreditasi RS 201
JCI PFR.6 mensya
agar rumah sakit
melakukan Inform
Consent sebelum
melakukan tindak
atau ...

2012 SKP.6 / JCI


mensyaratkan aga
sakit menyusun su
untuk mengurang
pasien jatuh dan .

Disamping itu, diperlukan juga pengumpulan data-data berikut ini:

+ ke lingkaran

kebijakan dan prosedur internal organisasi


peraturan atau perundang-undangan
standard mutu
referensi ilmiah terkini
dll.
Data-data di atas diperlukan untuk melihat kesenjangan (gap) yang terjadi
antara fakta yang terjadi dengan yang seharusnya dilakukan.
4. Memetakan Informasi
Setelah seluruh data terkumpul, insiden yang terjadi direkonstruksi dengan
menggunakan data-data yang tersedia. Seluruh data disusun menurut
urutan kejadiannya. Ada beberapa alat yang dapat dipakai untuk
memetakan urutan kejadian ini, misalnya:
Narrative Chronology
Time Person Grid
Timelines
154 memiliki saya di
lingkaran

Lihat
semua

Tabular Timelines
Informasi perihal kapan masing-masing alat tersebut dipakai, kelebihan,
kekurangan, dan contohnya dapat dilihat disini (halaman 5).
Pada kasus tertusuk jarum seperti di atas, kita cukup menggunakan

PENGUNJUNG TE

narrative chronology, karena insiden tersebut merupakan peristiwa tunggal


dan prosesnya tidak kompleks.

Live Traffic Feed

Contoh:

A visitor from
Indonesia viewed
Mudah Membuat
Dokumen Akreditas
30visitor
A
secs ago
from
viewed "RCA / Roo
Analysis / Analisa A
Masalah
Lean Hea
A visitor |from
Indonesia"
Timur viewed "

5. Identifikasi dan Memprioritaskan Masalah


Setelah seluruh data dipetakan, mulailah kita masuk ke tahap awal analisa
masalah, yaitu dengan mengidentifikasinya. Identifikasi masalah ini sangat
penting, dan hanya dapat dilakukan oleh orang yang memahami proses
yang standard (yang seharusnya terjadi). Caranya adalah dengan meneliti
seluruh urutan informasi untuk mencari tahu apakah kejadian-kejadian
tersebut terjadi sudah sesuai dengan seharusnya atau tidak.
Untuk memastikan hal ini, diperlukan berbagai dokumen seperti: Kebijakan
dan prosedur internal organisasi, peraturan atau perundang-undangan,
standard mutu, referensi ilmiah terkini, dan lain-lain. Jika ditemukan
ketidaksesuaian dengan kebijakan, prosedur, standard, referensi ilmiah
terkini, itulah yang disebut sebagai masalah. Setelah masalah
teridentifikasi, barulah kita lakukan prioritas masalah. Masalah-masalah
kecil yang tidak penting dan tidak berpengaruh besar pada terjadinya
insiden kita singkirkan, dan kita focus pada masalah-masalah utama.
Pada kasus sederhana seperti tertusuk jarum di atas, masalah tertusuk
jarum dapat dipakai sebagai masalah itu sendiri. Tetapi jika masalahnya
kompleks dan melibatkan banyak pihak / departemen, masalahnya harus
diidentifikasi satu demi satu.
6. Analisa Untuk Mencari Faktor yang Berperan
Masalah-masalah yang telah diidentifikasi kemudian dianalisa untuk
mencari faktor yang berkontribusi. Ada dua alat terkenal yang biasanya
dipakai untuk analisa ini, yaitu 5 Why dan diagram tulang ikan. Contoh
format diagram tulang ikan dapat dilihat disini.
5 Why dilakukan dengan cara bertanya Why sampai 5 kali terhadap suatu
masalah sampai tidak ada jawaban lagi yang dapat dikemukakan. Namun,
5 Why mempunyai kelemahan mendasar, yaitu bentuk pertanyaannya
sangat terbuka dan tidak terarah. Sehingga, hasilnya sangat tergantung
pada latar belakang penanya dan yang ditanya. Boleh jadi, untuk satu
masalah yang sama tapi dilakukan oleh dua orang yang berbeda, akan
didapatkan hasil yang berbeda.
Karena 5 Why mempunyai kelemahan mendasar, maka yang dianjurkan
adalah menganalisa masalah menggunakan diagram tulang ikan. Diagram
tulang ikan dirancang untuk mencari faktor yang berperan dengan terarah.
Untuk memudahkan mencari faktor yang berperan pada diagram tulang
ikan, dapat digunakan pertanyaan triase faktor yang berperan. Pertanyaan
triase tersebut dapat anda lihat disini (halaman 8). Anda juga dapat
mencari faktor yang berperan dengan menggunakan alat bantu tabel
contributing faktor yang dikeluarkan oleh NPSA, yang dapat anda lihat disini
(halaman 14).
Pada kasus tertusuk jarum seperti di atas, contoh diagram tulang ikannya
dapat dilihat disini (halaman 22).
Hasil dari analisa ini adalah didapatkannya faktor yang berperan terhadap
insiden tersebut. Untuk setiap faktor yang berperan, dilakukan prosedur
pertanyaan 5 Why sampai tidak ada jawaban lagi yang dapat
dikemukakan. Jawaban terakhir itulah yang biasanya merupakan akar
masalah.
Pada kasus tertusuk jarum di atas, akar masalahnya adalah:
Belum dilakukan tinjauan keselamatan pada alat (faktor peralatan).
Belum ada prosedur yang aman (faktor kebijakan / prosedur).
Barrier yang ada tidak dirancang untuk melindungi staf (faktor

Membuat Dokumen
RS 2012 | Lean Hea
Indonesia"
A visitor from
viewed "Muda / Wa
Pemborosan | Lean
Indonesia"
A visitor from

Raya left "


Insiden / Incident R
System | Lean Healt
Indonesia" via
indonesia.blogspot.c
A visitor from
mins
ago
viewed
"Credentiali
Privileging | Lean H
Indonesia"
A visitor from

Raya left "


Indonesia: Mei 2014
indonesia.blogspot.c
mins ago
A visitor from
Tengah viewed "
Membuat Dokumen
RS 2012 | Lean Hea
Indonesia"
A visitor from
Raya viewed "
Benar Lokasi, Bena
Benar Pasien / Corr
Correct Procedure, C
Patient
Surgery
A visitor
from | Le
Healthcare
Indonesi
Raya
viewed
"
ago
Indonesia"

A visitor from
Timur viewed "
Healthcare Indonesi
Isi" 55 mins ago

Real-time view

penghalang).
Sebagai bagian akhir dari analisa ini, kita mencoba membuat pernyataan
sebab akibat, untuk menguji apakah akar masalah yang kita dapatkan
berhubungan sebab akibat dengan insiden yang terjadi. Juga untuk
menguji, apakah jika akar masalah tersebut di atasi, insiden dapat
dihindari.
Contoh pernyataan sebab akibat:
Karena belum dilakukan tinjauan keselamatan pada syringe AGD,
maka belum ada mekanisme yang menjamin keselamatan selama
memakai alat tersebut, yang menyebabkan mekanisme yang ada
gagal mencegah terjadinya insiden tertusuk jarum.
Belum ada prosedur yang aman menyebabkan jarum syringe AGD
ditutup lagi setelah digunakan dan dibawa keluar ruangan, yang
mengakibatkan meningkatnya peluang terjadinya insiden tertusuk
jarum.
Penghalang yang ada tidak dirancang untuk melindungi staf yang
menyebabkan terjadinya insiden staf perawat tertusuk jarum.
7. Menyusun Rekomendasi Penyelesaian Masalah
Menyusun rekomendasi merupakan hal yang paling penting dari aktifitas
RCA ini. Karena tanpa rekomendasi, masalah tidak dapat diselesaikan dan
terus membebani organisasi. Ibarat berobat ke dokter, pasien tidak cukup
diberi tahu tentang diagnosanya, tapi jauh lebih penting adalah diberi
pengobatan yang tepat.
Menyusun rekomendasi memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang
memadai tentang masalah yang sedang dihadapi. Disinilah arti penting dari
anggota tim. Anggota tim RCA harus memiliki kompetensi dan kapasitas
yang memadai untuk melakukan hal itu. Referensi yang dikumpulkan pada
tahap mengumpulkan data di atas dapat dipakai untuk membantu proses
ini.
Ada satu alat yang sangat berguna untuk menyusun penyelesaian masalah
ini. Alat itu disebut analisa penghalang (barrier analysis).
Namun, sebelum masuk ke dalam analisa penghalang, kita perlu memahami
dahulu pengertian penghalang dihubungkan dengan kemampuannya
mencegah terjadinya insiden. Ilustrasi tentang penghalang dihubungkan
dengan kemampuannya mencegah terjadinya insiden adalah sebagai
berikut:

Dari ilustrasi di atas, jelas terlihat bahwa tebal lapisan penghalang tidaklah
sama. Yang paling kuat adalah adanya alat, sedangkan yang paling lemah
adalah kebijakan / prosedur.
Contoh:
Aktifitas berenang: Memakai pelampung (alat) jauh lebih efektif dalam
mencegah insiden tenggelam dibandingkan berenang dengan prosedur yang
benar (kebijakan / prosedur).
Ilustrasi di atas memberikan penjelasan kepada kita, bahwa jika kita ingin
mencari solusi atas suatu masalah, utamakan solusinya adalah berupa alat
/ disain. Jika alat tidak ada, barulah cari solusi lain.
Sekarang kita kembali ke analisa penghalang. Dengan berpedoman pada
ilustrasi di atas, maka analisa penghalang untuk kasus tertusuk jarum

tersebut adalah seperti yang dapat anda lihat disini (halaman 23).
Berdasarkan analisa penghalang di atas, kita dapat membuat rekomendasi
penyelesaian masalah. Rekomendasi penyelesaian masalah yang baik
harus juga mencantumkan ukuran keberhasilan, penanggung jawab, dan
batas waktu penyelesaian. Tujuan dari itu adalah agar rekomendasi yang
kita berikan dapat diukur keberhasilan pelaksanaannya, jelas siapa
penanggung jawabnya, serta ada batas waktu yang jelas kapan
rekomendasi itu harus terlaksana.
Contoh rekomendasi kasus tertusuk jarum dapat anda lihat disini (halaman
24).
8. Membuat Laporan RCA
Laporan RCA berisi rincian seluruh kegiatan pelaksanaan RCA mulai dari
awal sampai rekomendasi yang diberikan. Laporan ini kemudian
disampaikan kepada pemimpin organisasi untuk disetujui. Proses
persetujuan ini sangat penting. Karena tanpa persetujuan pemimpin,
rekomendasi tak dapat dieksekusi dan dilaksanakan.
Sumber:

1.

RCA Tools NPSA 2009

2.

A Guide for RCA Team Patient Safety Centre Queensland Health 2009

Diposkan oleh Taufik Santoso di 9:39 AM


Label: Risk Management

4 komentar:
bambang sudono 6/13/2014 7:45 AM
selamat pagi dokter kalau diperbolehkan mau minta share pedoman RCA .. terima kasih
dokter, bs.ayumi@gmail.com
Balas
Balasan
Taufik Santoso

6/14/2014 11:11 AM

Dear Bambang, sebelumnya silahkan anda cantumkan nama RS tempat anda


bekerja dan posisi anda, terima kasih.

bambang sudono 6/15/2014 9:07 PM


njih dokter, saya bambang dari RSI Surakarta sekarang mendapatkan tugas di
PMKP, kalau diperbolehkan mohon contoh program manajemen resiko dan
panduan RCA, terima kasih dokter

Taufik Santoso

6/16/2014 12:28 PM

Dear Bambang, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda. UNtuk panduan RCA, silahkan anda ambil langsung dari tulisan saya di blog
tentang RCA, karena itu sudah sangat detail dan dapat dijadikan sebagai
panduan, terima kasih.
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Pratinjau

Klinik Indonesia (Google)

Keluar

Beri tahu saya

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

KOMENTAR TERKINI
Taufik Santoso

Wa'alaikum salam Sri, anda sudah pernah meminta hal yang sama dan telah saya kirim pada tanggal 18/11/2013. Silahkan anda buka kembali e
pada tanggal tersebut, terima kasih.
sri ningsih

assalamualaykum dokter taufik.salam kenal.Saya Sriningsih dari RS PKU muhammadiyah Yogyakarta. Mohon bantuannya untuk memberikan ref
dokumen akreditasi pokja AP,khususnya tentang Transfusi Darah.(Pandua,pedoman,kebijakan,SPO).terimakasi sebelumnya.jazakumullah. Alama
saya: bundafillah04@gmail.com
Taufik Santoso
Dear dr. Kartika, silahkan anda tentukan terlebih dahulu satu bab (MDGs atau APK) yang ingin anda kuasai, terima kasih.

Taufik Santoso
Dear Prastika, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Kwee kartika
maaf dokter, saya dr. kartika dr RSU bunda thamrin medan kalau berkenan saya ingin data referensi mengenai MDGs dan APK terutama sistem
ponek, tb dan hiv/aids serta discharge planning checklist.. trims sebelumnya. email saya paradise1st2000@yahoo.com
Prastika Utami
maaf dok...alamat emailnya sedikit salah,,,yang benar teecaa_tammy@yahoo.co.id

Prastika Utami
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

atih
Trimakasih banyak yaaa dok

Taufik Santoso

Dear Prastika, sepertinya ada masalah dengan email anda sehingga dokumen gagal terkirim ke email anda. Silahkan cek kembali availability ema
atau cantumkan alamat email alainnya, terima kasih.
Taufik Santoso
Dear Entis, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Dear dr. Nanik, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Reysi, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Dear Prastika, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Dear Dea, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

entis
boleh dok ini alamat email saya : entis.suhendar@yahoo.com, terima kasih semoga sukses selalu wassalam

Nanik Wulandari

Dear dr taufik, saya dr nanik dari rsud ulin banjarmasin. Saat ini rs kami sdg mempersiapkan akreditasi kars versi 2012 dan saya tergabung dala
skp. Bila dokter berkenan mohon bantuan dokumen2 utk skp. Alamat email saya nanik3wulandari@yahoo.co.id makasih banyak dok
atih
assalamu'alaikum dr. taufik..saya reysi dari rs selasih pelalawan, saya kebagian pokja APK, mohon bantuan dokumen (prosedur, SOP, kebijakan,
formulir yang dipakai/formatnya)... Alamat email saya reysii86@gmail.com terimakasih sebelumnya dok
Prastika Utami

Selamat siang dok,,,saya prastika utami bekerja di rumah sakit wirasakti kupang. Saat ini rumah sakit kami akan melakukan persiapan akreditas
mendapatkan tugas di pokja HPK. Saya mohon bantuan dokter untuk mengirimkan contoh dokumen tentang HPK, SPO, pedoman dan kebijakan
alamat email teecaa_tammy@yahoo.com
Dea Mita
Pagi dokter, saya dea dari RSIA Puri Bunda Denpasar Bali, mohon info untuk kelengkapan dokumen POKJA MKI, ini alamat email saya dok
"gedma200612@yahoo.co.id"Tq dokter
Nur Rizki Kurniawan
saya sudah terima dokumen nya, terima kasih banyak atas bantuan nya dok,...wassalam

b0ebb728-630d-11e4-904b-678b8b986e42
terima kasih dok...

Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Nur Rizki, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Nur Rizki Kurniawan

Assalamualaikum. slmt mlm dok. saya Nur Rizki dari instansi BLUD RS Konawe di prov. Sulawesi Tenggara. Saya tergabung dalam tim akreditas
manajemen komunikasi dan informasi. jika pak dokter berkenan saya mohon untuk di kirimkan dokumen dan SPO yang berhubungan dengan po
terima kasih banyak sebelum nya dok. Wassalam. ini email saya : thogo88@gmail.com
Taufik Santoso
Dear dr. Hafni, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Dear Sekar, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Husnul, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Entis, sebelumnya silahkan anda cantumkan alamat email pribadi anda, dan bukan alamat email RS anda, terima kasih.

Hafni Zahara

Dear dr.Taufik, saya bekerja di RS Pertamedika Sentul City di Dept QSR Quality Safety & Risk. Jika berkenan mohon dikirimkan contoh dokumen
Perencanaan Mutu dan Manajemen Resiko ke dr.hafni@gmail.comTerima Kasih.
gracethyana ribet

selamat siang dok, saya sekar dari rs pusri palembang, saya tergabung dalam tim akreditasi rs pokja PPK , mohon bantuannya dok mengirimkan
kebijakan, pedoman, panduan dan spo (contohnya) ke alamat email saya gracethyanaribet@gmail.com terima kasih sebelumnya dok
b0ebb728-630d-11e4-904b-678b8b986e42
maaf emailnya husnulhusni45@yahoo.com

b0ebb728-630d-11e4-904b-678b8b986e42

Assalamu alaikum dok,saya husnul dari RSUD Kota Makassar,,,mohon bantuannya sy msk dalam pokja APK..mohon contoh dokumen, kebijakan,
dan SOP untuk pokja APK...email husnulhusni@yahoo.com..terima kasih banyak dok

entis

assalamu'alaikum dr. Taufik, saya entis dari pokja MKI di RS Kartika Medical Center Sukabumi, mohon bantuannya untuk dikirimkan contoh sert
mengenai kebijakan, pedoman serta SPO yang berkaitan dengan pokja MKI.Email sy : admin@kartikamedika.co.id. Terima kasih atas bantuanny
Taufik Santoso
Dear Reza, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

reza

terimakasih dokter atas bantuannya,, maaf sebelumnya,, yang contoh dokumen pedoman /kebijakan pasien resiko jatuh dan pemulangan pasien
mohon dikirim juga,, terimakasih..
Taufik Santoso
Dear dr. Trisna, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

I G Ayu Trisnawati

selamat siang dok, ijin saya dr trisna dari rs udayana denpasar bali, saya anggota tim akreditasi di pokja hpk (hak pasien dan keluarga), mohon
dok dikirimkan contoh panduan ,sop dan dokumen yang berkaiatan dengan hpk, email saya igatrisnawati@yahoo.com trimakasih banyak dok ata
bantuannya
Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Reza, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso

Wa'alaikum salam Iin, MPO standar 2 hanya meminta RS anda memiliki daftar formularium obat, proses kolaboratif penyusunannya, serta prose
obat tidak tersedia. Formularium obat adalah hal yang sudah biasa ada di RS sehingga bukan hal baru bagi anda. Untuk proses kolaboratif, di RS
dibentuk panitia farmasi dan terapi. Sedangkan prosedur ketika obat tidak tersedia, hal itu juga sudah merupakan hal biasa yang terjadi di RS,
anda tinggal menuangkannya dalam bentuk
Taufik Santoso

Dear Widy, contoh dokumen yang anda minta sudah pernah anda minta sebelumnya dan sudah terkirim pada 27 Maret 2014. Silahkan anda cek
email anda, terima kasih.
reza

asslamualaikum dokter taufik, saya reza dari RS muhammadiyah kota kediri,mohon bantuanya tolong dikirimkan contoh pedoman/kebijakan dan
Asesmen pasien (gizi,nyeri,resiko jatuh,individual,pasian terminal,dan pemulangan pasien). Email saya: Reza2213soelthony@gmail.comterimaka
sebelumnya atas bantuanya dokter..
Iin Sarinah

Assmlkm dr Taufik, Saya Iin dari Pokja MPO Standar 2 RS. Dr Bratanata Prov. Jambi. Mohon bantuaanya untuk contoh dokumen tentang Pokja M
2.Email saya iinsarinahh@gmail.comTerima kasih banyak atas bantuan dokter, Wassalam
Iin Sarinah

Assmlkm dr Taufik, Saya Iin dari Pokja MPO Standar 2 RS. Dr Bratanata Prov. Jambi. Mohon bantuaanya untuk contoh dokumen tentang Pokja M
2. Email saya iinsarinahh@gmail.comTerima kasih banyak atas bantuan dokter, Wassalam
widyastuti trimurdiyati
sore dokter nama saya widy sy dari rs mata swata jakarta sy d tugaskan di pokja MPU/MMU mohon bantuan dokter dokumen terkait pokja ini un
ke email tiwit_05@yahoo.com. atas waktu dan perhatiannya saya mengucapkan terima kasih
Taufik Santoso
Dear dr. Eka, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Ade Grenade

Salam kenal doterSaya dr. Eka Wahyuniati dari PKU Muhammadiyah Sruweng. Saat ini kami sedang persiapan untuk akreditasi. kebetulan saya
tugas di Pojka Assesment pasien. Bolehkah saya meminta contoh kebijakan, pedoman, panduan, spo terkait dengan assesment pasien dikarenak
tersebut masih tergolong baru. Kalo bisa dan boleh berikut emal sayaekawahyuniati85@gmail.com
Taufik Santoso
Dear Deni, silahkan anda cantumkan secara spesifik contoh dokumen yang anda minta, terima kasih.

deni harapan Zahari


Dok mohon bantuannya cth dokumen utk akreditasi 2012 Saya deni harapan dari rsud sekayu muba sumsel,Alamat email deniadilla@gmail.com

Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Anshori, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Dear dr. Ester, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Taufik Santoso
Wa'alaikum salam Yulinar, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Hak Cipta ada pada Taufik Santoso. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like