You are on page 1of 88

PT.

Langkat Nusantara Kepong

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang harus di ikuti dan

dilaksanakan oleh setiap Mahasiswa jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi


Medan ( ITM ) sesuai yang berlaku pada kurikulum saat ini, yang juga merupakan
salah satu syarat untuk meneruskan mata kuliah maupun tugas kuliah ke jenjang
berikutnya. Kerja praktek ini merupakan salah satu kesempatan bagi setiap
mahasiswa untuk melihat, mengenal dan memperaktekkan secara langsung
komponen yang digunakan pada dunia industry.
Sebagaimana yang kita ketahui di selama di bangku perkuliahan, maha
siswa telah banyak mempelajari tentang alat-alat yang digunakan dalam dunia
industri namun hal tersebut hanya merupakan teori saja. Sehingga dengan
diadakan kerja praktek ini, maka diharapkan maha siswa dapat memahami dan
mengetahui aplikasi mata kuliah tersebut dengan dunia industri.
1.2

MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud Kerja Praktek
1. Mengaplikasikan teori mata kuliah yang dipelajari pada
bangku perkuliahan dengan praktek langsung dilapangan.
2. Tujuan Kerja Praktek
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan praktikum dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang
teknik mesin.
2. Memahami dan mengenal komponen-komponen dan fungsi
instrumentasi dalam lingkungan pengolahan kelapa sawit.

1
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

3. Unutk mengetahui system kerja Pabrik Kelapa Sawit


(PKS)

PT.

LANGKAT

NUSANTARA

KEPONG

(PERSERO) PADANG BRAHRANG


4. Memantapkan Ketermpilan Praktikum yang diperoleh dari
Praktikum di kampus.

1.3

BATASAN MASALAH
Adapun ruang lingkup permasalahan penulisan laporan kerja praktek ini
adalah:
1. Mengetahui penggunaan Energi Steam ( Uap ) pada Pabrik
Kelapa Sawit.
2. Mengetahui dasar konstruksi mesin yang dipelajari di bangku
kuliah dan dipakai pada Pabrik Kelapa sawit.
3. Mangetahui system manajemen Pabrik Kelapa Sawit.

1.4

JADWAL KERJA PRAKTEK


Pelaksanaan kerja lapangan di PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG

PADANG BRAHRANG, dilaksanakan selama 16 hari yaitu dari tanggal 13


Agustus 2012 s/d 05 September 2012. Sewaktu melaksanakan kerja praktek
lapangan di PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG, PKS PADANG
BRAHRANG, ini, banyak informasi dan data-data yang sudah diperoleh dan
akan dibahas selanjutnya pada bab-bab berikutnya.untuk kegiatan selama praktek
dapat dilihat pada daftar isi yang telah dibuat.

2
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB II
GAMBAR PERUSAHAAN
2.1

SEJARAH PERUSAHAAN

2.1.1. sejarah singkat perusahaan dan letak geografi


Kebun Padang Brahrang adalah salah satu kebun PT.Perkebunan
Nusantara II Tanjung morawa terletak dikecamatan Kuala Kab.Langkat lebih
kurang 36 km dari Kodya Medan arah Bukit lawang dengan data umum sebagai
berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan kodya binjai
b. sebelah timur berbatasan dengan sei bingai kec.selesai
c. sebelah selatan berbatasan dengan kec.kuala
d. sebelah barat berbatasan dengan sei begumit kec.selesai
Luas area HGU 4.864.03 Hektar mengelola budidaya kelapa sawit 4500
hektar area per budidaya kelapa sawit tersebar di 4 kecamatan.Keadaan tahan
sebagian besar datar ( 90%) dan bergelombang ( 10%) dari permukaan laut +/25-80 meter jenis tanah podsolik merah kuning (PKM) dengan tekstur liat
berpasir untuk pengelola produksi kelapa sawit kebun padang brahrang memiliki
pabrik kelapa sawit berada ditengah-tengah areal dengan kapasitas oleh 35 ton
TBS/jam.
Kronologis berdirinya PT.LNK, PT.Langakat Nusantara Kepong adalah
perusahaan yang melalukan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Perkebunan
Nusantara II (persero) dimana perkebunan tersebut berdomisili diMedan Sumatra
Utara,dalam hal pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan karet di Wilayah
Distrik Rayon Tengah ditandai dengan ditandainnya perjanjian Kerjasama Operasi
dan pengelola kebun kelapa sawit dan karet (KSO) tersebut pada tanggal 9 juni
2009 di Kantor Kementrian Negara BUMN oleh Bhatara Moeda Nasution sebagai
Direkur Utama PTPN II dan Mr.Liem Hoong Joon Direjtur Utama PT.LNK.

3
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Sebelum penandatangan Perjanjian KSO tersebut,PTPN II dan mitra kerja


strategisnya,yaitu Kuala Lumpur Kepong Plantation Holdings Bhd (KLKPH)
pada tanggal 8 Mei 2009

telah menandatangani suatu Perjanjian Kerjasama

Usaha Patungan (Joint Venture Agreement),yang bertujuan untuk menyepakati


pendirian PT.LNK sebagai suatu perusahaan usaha patung (Joint Venture
company) yang natinya akan melaksanakan kerjasa sama operai dan bantuan
teknis pengelolaan areal kebun kelapa sawit dan karet yang terletak di wilayah
Distrik Rayon Tengah (DRT),Propinsi Sumatra Utara,memiliki PTPN II.
PTPN II memiliki peryataan saham sebesar 40% saham dan KLKPH
sabesar 60%

saham dalam PT.LNK.Baik PTPN II dan KLKPH

sebagai

pemegang saham pendiri masing-masing mempunyai hak untuk menempatkan


perwakilannya dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT.LNK.
Wilayah DRT dipilih karena beberapa tahun terakhir memiliki kinerja
tehnis dan keuangan yang kurang mengembirakan jika dibanding dengan distrik
lainya yang dimilki oleh PTPN II. Selain tingkat produktifitas yang sangat
rendah,kondisi kebun dan pabrik di wilayah DRT ini juga cukup memprihatinkan
dan

memerlukan

dana

memperbaikinya.Walaupun

investasi

yang

demikian,berdasar

cukup

kajian,wilayah

besar
DRT

untuk
masih

memilki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu perkebunun kelapa sawit dan
perkebunan karet yang dapat memberikan produktifitas yang tinggi dimasa yang
akan datang,jika didukung oleh tehnologi dan pendanaan yang memadai.
Denga rencana investasi sebesar +/- Rp.800milyar,maka PT.LNK akan
melakukan rehabiltas besar-besaran terhadap tanaman kelapa sawit dan karet
diwilayah DRT,yaitu berupa total areal perkebuna seluas 20.221 Ha,yang terdiri
dari areal perkebunan sawit seluas 13.389.89 Ha,dan areal perkebunan karet
seluas 6.815.73 Ha,yang dibagi dalam 5 kebun yakni;Bukit Lawang,Tanju
Keliling,Basilam,Padang brahrang dan Gohor Lama.
Melalui program kerjasama KSO ini diharapkan produktifitas kebun sawit
diwilayah DRT yang sebelumnya hanya sekitar 10-11 ton/ha dapat meningkatkan

4
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

menjadi 27 ton/ha,demikian juga untuk kebun karet yang tadinya berkisar 0,4-0,5
ton karet kering/ha,dapat meningkat menjadi 1,5 ton/ha.
Kerjasama operasi ini tidak akan merubah status kepemilikan seluruh
aset milik PTPN II(persero) yang terletak diwilayah DRT,yang dikerjasamakna
dengan PT.LNK kepada PTPN II pada saat berakhirnya perjanjian KSO,yaitu 30
tahun sejak penandatanganan perjain KSO.Sedangkan karyawan yang berkerja
diwilayah DRT tersebut tetap akan memperoleh kesejahteraan yang minimal sama
dengan karyawan PTPN II (Persero) lainnya.Dari kerja sama KSO ini,PTPN II
akan memperoleh manfaat baik dari sisi finansial maupun tehnis.Secara finansial
PTPN II akan memperoleh initial fee yang harus dibayarkan KLKPH pada awal
pendirian perusahaan patungan,dan setelah kerjasama berjalan,PTPN II secara
rutin akan menerima pembayaran rental fee dan pembagian dividen dari
perusahaan patungan yang didirikan (PT .LNK) Secara tehnis,diharapkan
rehabilitas besar-besaran bagi aset kebun dan pabrik yang dimiliki perusahaan
yang akan dikembalikan dalam kodisi ideal kepada PTPN II,pada saat berakhirnya
Perjanjian KSO.manfaat lain yang diharapkan

adalah adaya transfer of

knowledge,transfer teknologi dan budaya kerja yang baik dan lebih maju yang
akan diberikan oleh PT.LNK kepada PTPN II.kedapan diharapkan PTPN II akan
dapat berkembang sehat serta kegiatan produksinya telah sesuia dengan standar
industri kelapa sawit kelas dunia.
1.1.2. Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) unit usaha Padang Brahrang yang beroperasi
sejak tahun 1981 dan pada tahun 1983/1984 dilaksanakan rehabilitasi pabrik
dengan tujuan agar dapat beroperasi sesuai standart.
Kapasitas olah PKS ini saat ini 30 ton/jam dengan bahan baku yaitu
Tandan Buah Segar (TBS) yang dijadikan Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit
(Kernel). TBS yang diolah berasl dari kebun sendiri dan kebun seinduk seperti :

Kebun Bukit lawang

Kebun Tanjung keliling

5
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kebun Basilam

Kebun Padang brahrang

Kebun Gohor lama


Pada prinsipnya proses pengolahannya dapat di bagi menjadi beberapa

stasiun yaitu:
1. Stasiun penerimaan buah
2. Stasiun rebusan
3. Thresing machine (mesin penebahan)
4. Stasiun pengempaan
5. Stasiun minyakan (klarifikasi)
6. Stasiun kernel.
Dalam rangka kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup sesuai
dengan undang-undang RI No 4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengolahan
lingkungan hidup PKS unit Padang Brahrang juga dilengkapi dengan 7 unit kolam
limbah yang di bangun pada tahun 1994. Debit limbah rata-rata perhari adalah
385 m3/hari, atau jumlah cairan yang masuk adalah 0,60 m3/ton TBS diolah.
Dengan luas areal kolam limbah 5 Ha dengan system pengolahan An Aerab dan
Aerab.

6
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

1.1.3. Struktur Organisasi Unit Usaha

KD T/P

Asisten
Maintenance

Krani I

Asisten
Laboraturium

Asisten
Pengolahan

Mandor

Mandor

Pekerja

Pekerja

Mandor

Pekerja

Pekerja

Suatu organisasi terbentuk dengan adanya kelompok manusia yang bekerja


sama yaitu antara pimpinan dengan yang dipimpin untuk mencapai tujuan yang
maximal.
Dengan

demikian

pengorganisasian

adalah

serangkaian

kegiatan

menyusun suatu kerangka sebagai wadah bagi segenap kegiatan dari usaha kerja
sama untuk mencapai tujuan tersebut. Maka tujuan dari pengorganisasian adalah
untuk membimbing, mengarahkan dan menggerakan tenaga kerja melalui kerja
sama yang efektif dalam struktur organisasi.
Maka untuk menjalankan oprasional perusahaan perlu disusun suatu
struktur organisasi yang baik dan mencerminkan secara jelas pembagian tugas,
tanggung jawab, serta pelimpahan wewenang untuk memudahkan menuntun,
mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan.
Pada umumnya struktur organisasi perusahaan akan bereda dengan
perusahaan lainnya, hal ini tergantung dengan besar kecilnya perusahaan tersebut
dan jenis usaha yang dilakukan dengan factor lainnya yang dapat menentukan
bentuk struktur organisasi perusahaan tersebut.

7
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Struktur organisasi PT. Langkat Nusantara Kepong unit kebun Padang


Brahrang didasarkan pada struktur organisasi garis ( line organization ). Untuk
lebih jelasnya mengenai bentuk struktur organisasi ini, dapat dilihat sebagai
berikut:
1. KD T/P
-

Sebagai

perpanjangan

dari

kuasa

direksi

untuk

manager

pengolahan unit dari Perkebunan Padang Brahrang.


-

Bertanggung jawab kepada direksi yang didalam pengolahannya


unit kebun padang brahrang, berpedoman pada anggaran
perusahaan ( RKAP ) yang disyahkan dan berpedoman pada
peraturan direksi yang dikeluarkan surat edaran dan intruksi.

Membuat rencana perusahaan setiap tahun sesuai dengan normanorma yang ditetapkan.

Mengkordinir dan mengawasi kegiatan-kegiatan dengan efisien


mungkin untuk mencapai sasaran yang dituju.

Membuat peraturan-peraturan itern yang tidak bertentangan dengan


perusahaan.

Memotivasi dan membina hubungan kerja yang baik antara sesama


karyawan maupun dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan
perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja.

Bertanggung jawab dalam menangani segala permasalahan yang


menyangkut perusahaan yang harus dicapai sesuai dengan
anggaran perusahaan ( RKAP ).

8
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

2. Asisten Laboratorium
-

Membantu kepala dinas Teknik pengolahan

Mengawasi atau mengontrol sortasi buah dari perkebunan dan dari


pihak ketiga (buah pembelihan)

Mengawasi atau mengontrol lossis dan mutu minyak, inti dari hasil
proses pabrik

Bertanggung jawab kepada KD T/P

3. Asisten Pengolahan
-

Membantu kepala dinas Teknik pengolahan

Mengawasi dan mengontrol proses pengolahan dari bahan baku


kelapa sawit menjadi CPO ( Crude Palm Oil )

Bertanggung jawab kepada KD T/P

4. Asisten Maintenance
-

Melaksanakan pemeliharaan terhadap mesin-mesin dan instalasi


yaitu untuk memperpanjang daya tahan mesin-mesin, menghindari
staknasi dan memperkecil biaya reparasi agar dapat meningkatkan
efisiensi.

Memberikan motivasi,petunjuk dan pedoman kerja dibidang teknik


dengan memperhatikan ketentuan- ketentuan yang harus diikuti
dalam melaksanakan pekerjaan dibidang perbengkelan,listrik,dll.

Bertanggung jawab kepada KD T/P.

5. Mandor
-

Mengawasi serta melaksanakan kegiatan dalam proses


pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

9
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Mengawasi dan memimpin semua kegiatan oprasional dibidang


mulai dari awal sampai akhir pada setipa stasiun

Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan motivasi pekerja.

Bertanggung jawab kepada asisten unit dan KD T/P

6. Pekerja
-

Melakukan pekerjaan yang sudah di tugaskan.

Mengikuti prosedur kerja dan praturan yang telah ditetapkan

Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.

1.1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan


Tempat Dan Waktu Penelitian
Kerja

praktek

lapangan

dilaksanakan

di

PT. LANGKAT

NUSANTARA KEPONG, unit PADANG BRAHRANG , yang mana


sebelumnya melakukan peninjauan untuk mengetahui situasi PKS tempat
melakukan peninjauan untuk mengetahui situasi PKS tempat melakukan
praktek. Kerja Praktek lapangan dimulai tanggal 21 februari 2011 s/d 05
Maret 2011. Sesuai dengan surat lampiran dari kantor pusat
PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG
Program sosial Perusahaan
-

Beasiswa
Perusahaan pada setiap bualannya memberikan bantuan biaya
pendidikan kepada murid SD, SLTP,dan siswa SLTA, Mahasiswa
( setiap tahun ajaran ) untuk anak / masyarakat yang kurang mampu
disekitar unit kebun padang brahrang

10
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

.
Program Community Devlopment
Untuk pembinaan komunitas yang serasi antara pihak perusahaan
dengan masyarakat Unit Kebun padang brahrang, didalam rangka
menunjang program community development, pihak perusahaan telah
merealisasikan perbaikan dan penyediaan bahan untuk sarana
pembangunan sosial dan rumah ibadah yang ada di desa-desa sekitar
unit padang brahrang.

11
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES PRODUKSI
Pabrik adalah satu kesatuan yang terdiri dari peralatan pengolahan
yang digunakan untuk memperoleh bahan baku yang diolah melalui tahapan
pengolahan. Adapun peralatan proses pembuatan CPO ( Crude Palm Oil ) di
Pabrik Kelapa Sawit PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONGPADANG
BRAHRANG diantaranya adalah :
a.1

Unit Pengolahan Pada Pabrik kelapa Sawit


a. Jembatan Timbangan

Gambar a. Jembatan Timbang


Merk timbangan
Kapasitas

: AVERY
: 40 Ton

Untuk menimbang Truck yang berisi TBS ( Bruto )

Untuk menimbang Truck kosong ( Tarra )

Untuk memperoleh Berat bersih TBS yang diperoleh


( Netto ), Netto = Bruto-Tarra

12
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

b.Sortasi/ Tempat Penyortiran Buah Mentah

Gambar b. sortasi tempat penyortiran buah

Kriteria kematanagn TBS Persyaratan Mutu dan Komposisi Panen Ideal


Fraksi 00 ( afkir )

= Tidak membrondol

Fraksi 0 ( mentah )

= membrondol 1-9

Matang

= Membrondol 10

c. Loding Ramp

Gambar c. loding Ramp

13
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

:20 Pintu yang menggunakan system buka tutup


pintu dengan cara hidroulyc.

Kapasitas /pintu

: 10 ton

Panjang

: 47 m

Lebar

: 2,35 m

Tinggi

: 1,5 m

Fungsi

:sebagai

tempat

penimbunan

TBS

sebelum

penuangan TBS kedalam lori

d. Lori

Gambar d. lori
Jumlah

: 60 unit

Kapasitas

: 2,5 ton/lori

Fungsi

: Wadah penampungan buah sebelum dan sesudah direbus

14
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

e. Transfer Carriage/S. yard

Gambar e. Transfer Carriage/S.yard


Merk

: Vickers

Type

: PN.507826

Kapasitas

: 3500 psi/250 bar

Fungsi

: tempat mentransfer lori yang sudah di isi buah untuk


direbus
f. Sterillizer

Gambar f. sterillzer ( bejana rebusan )

15
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 3 Unit

Kapasitas

: 10 lori

Tekanan

: 3 kg/cm2

Temperature

: 135C

Panjang

: 32,1m

Fungsi

: Tempat perebusan TBS


g. Hoisting Crane

Gambar g. Hoisting Crane


Jumlah

: 2 unit

Merk

: Demaag

Tinggi angkat

: 10 mtr

Kecepatan

: 20 mtr/mnt

Panjang kabel

: 75 mtr

Jlh elektro motor

: 3 buah

Fungsi

: mengangkat lori yang berisi buah dan menuangkan


kedalam automatic feeder.

16
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

h. Tresher Machine

Gambar h. thresher Machine


Jumlah

: 2 unit

Kapasitas

: 30 ton/jam

Panjang tromol

: 4000 mm

Diameter tromol

: 1900 mm

Putaran

: 23 Rpm

Fungsi

: memisahkan brondolan dari janjangan


i. Digester/Pengaduk Buah

Gambar i. Digester/ pengaduk Buah

17
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 4 unit

Diameter luar/dalam : 1310/1200 mm


Tinggi

: 2930 mm

Putaran

: 23 rpm

Temperature

: 90-100C

Kapasitas

: 15 ton/ jam

Fungsi

: untuk melumatkan daging buah (mengaduk)


j. Screw Press

Gambar j. Screw Press


Jumlah

: 4 unit

Merk

: (1). Stork, (2). Laju, (3). Laju, (4). Laju.

Kapasitas

: (1). 10 15 ton/jam, (2). 10 15 ton/jam,


(3). 10 17 ton/jam, (4). 10 17 ton/jam

Putaran

: 10 rpm

Fungsi

: untuk memeras brondolan yang telah diaduk didalam


digester

18
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

k. Sand trap Tank

Gambar k. Sand Trap Tank


Jumlah

: 1 unit

Tebal Plat

: 9 mm

Diameter

: 1970 mm

Volume

: 6285 liter

Fungsi

: sebagai pemisah pasir dari cairan minyak kasar yang


berasal Dari screw press
l. Vibro Sparator

Gambar l. Vibro Sparator

19
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 2 unit

Merk

: (1). Laju, (2). Sweco

Kapasitas

: (1). 30 ton/jam, (2). 30 ton/jam

Diameter saringan atas

: 1500/mesh 20/inchi

Diameter saringan bawah

: 1500/mesh 40/inchi

Fungsi

: menyaring dan membersihkan kotoran-kotoran


yang terkandung dalam sludge system getaran
m. VCT ( Vertical Contineus Tank )

Gambar m. Continious Setling Tank


Jumlah

: 1unit

Diameter

: 4369 mm

Tinggi Silinder

: 6100 mm

Tinggi kerucut

: 2460 mm

Tebal Plat

: 9 mm

Volume

: 90 m3

Fungsi

: mengendapkan,/memisahkan minyak,air dan lumpur


(sludge)

20
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

n. Oil Tank

Gambar n. Oil Tank.


Jumlah

: 2 unit

Diameter

: 2718 mm

Tinggi silinder

: 3600 mm

Tinggi kerucut

: 250 mm

Tebal plat

: 8 mm

Volume

: 10 m3

Fungsi

: untuk menampung minyak yang akan di olah serta


memisahkan lumpur (sludge).
o. Oil Purifire

Gambar o. Oil Purifire

21
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 2 unit

Merk

: Alfa- Laval

Kapasitas

: 4-5 ton/jam

Fungsi

: untuk memurnikan minyak dari kotoran kotoran yang


masih melekat pada minyak.

p. Sludge Tank

Gambar p. Sludge Tank


Jumlah

: 2 unit

Diameter

: 2781 mm

Tinggi Silinder

: 3600 mm

Tinggi kerucut

: 250 mm

Tebal plat

: 8 mm

Volume

: 10 m3

Fungsi

: untuk menampung sludge dari hasil pemisahan


minyak di tangki pemisahan.

22
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

q. Sludge Sparator

Gambar q. Sludge Sparator


Jumlah

: 2 unit

Merk

: Alfa Laval

Kapasitas

: 30 ton/jam

Fungsi

: untuk membuang pasir atau sludge (lumpur).


r. Vacum Drier

Gambar r. Vacum Drier

23
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 1 unit

Merk

: Alfa-laval

Temperature

: 90-95C

Fungsi

: mengurangi kadar air dalam produksi..

s. Transfer Oil Tank

Gambar s. Transfer Oil Tank


Jumlah

: 1 Unit

Fungsi

:sebagai tempat penampungan CPO sementara

24
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

t. Tangki timbun

Gambar u. Tangki Timbun


Jumlah

: 3 unit

Tinggi

: 7000 mm

Diameter

: 12000 mm

Kapasitas

: 2000 ton

Tebal plat dinding

:3/8"

Tebal plat lantai

: 5/8"

Diameter pipa pemanas

: 2"

Luas pipa pemanas

: 27 m2

Fungsi

: sebagai penampungan minyak yang terakhir


sebelum di jual kepada pembeli.

25
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

3.2 UNIT PENGOLAHAN BIJI (NUT)


a. Cake Breaker Conveyor ( CBC )

Gambar a. Cake Breaker Conveyor


Jumlah

: 1 unit

Type

: Screw

Kapasitas

: 30 ton/jam

Putaran

: 35 rpm

Fungsi

: untuk memecah ampas yang masih berisi gumpalan, kemudian


memisahkan ampas biji

26
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

b. Depricarfer (pemisah ampas dan biji)

Gambar b. Depricarper
Jumlah

: 1 Unit

Type

: MAN 250 MA

Fungsi

: untuk memisahkan ampas dan biji serta memisahkan serabut yang


melekat pada biji
c.

Nut Polishing Drum

Gambar d. Nut Polishing Drum

27
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 1 Unit

Type

: Horizontal

Fungsi

: untuk memisahkan Nut kecil, Sedang dan Besar


d. Nut silo

Gambar c. nut silo


Kapasitas

: 57 ton

Temperature

: - Atas

Fungsi

: 50 0C

- Tengah

: 60 0C

- Bawah

: 70 0C

: sebagai tempat penampungan sementara biji ( nut )


sebelum biji di pecah.

28
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

e. Riple mill ( pemecah biji )

Gambar e. Riple Mill ( pemecah Biji )

Type

: power pada 68 R

Jumlah

: 3 unit

Putaran

: 1450 rpm

Kapasitas

: 8 ton/jam

Fungsi

: untuk memecah biji (nut)


f. LTDS

Gambar f. LTDS

29
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 2 unit

Fungsi

: untuk menghembuskan sampah ke penampungan bahan


Bakar dan menyalurkan biji dan cangkang ke claybath
g. Claybath

Gambar g. Claybath
Jumlah

: 1 Unit

Fungsi

: memisahkan inti dan cangkang sesuai dengan berat jenis,


- CoCo3 ( Kalsium Karbonat )
h. kernel Silo

Gambar h. kernel dryer

30
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah

: 3 unit

Kapasitas

: 25 ton/jam

Fungsi

: untuk mengeringkan inti yang berasal dari hydrocyclone


sampai kadar air 7 %
i. Kernal Bunker

Gambar i. Karnel Bunker


Jumlah

: 1 unit

Kapasitas

: 38 ton

Fungsi

: untuk penimbunan inti produksi.

31
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

3.3

UNIT WATER TREATMEN


a. Waduk

Gambar a. Waduk
Type

: silinder

Diameter

: 200 mm

Tinggi

: 265 mm

Pompa

: 30m3/j

Fungsi

: sebagai penampung air kotor yang diambil dari sungai


b. Tanki clarifier

Gambar b. Tanki Clarifier

32
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Type

: kerucut

Pompa

: 30 m3/jam

Fungsi

: Tempat pengumpulan kotoran dalam air


c. sendiment Bak ( Bak Pengendapan )

Gambar c. Sendiment Bak ( Bak Pengendapan )


Kapasitas

: isi 30 m3

Fungsi

: untuk menyaring air yang keluar dari bak sendiment


d. Sand Filter

Gambar d. Sand Filter

33
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Type

: Silinder

Kapasitas

: Isi 30 m3

Fungsi

: untuk menyaring air yang keluar dari bak sendiment

e.Water tower

Gambar e. Water Tower


Kapasitas

: 69 m3

Fungsi

: sebagai tempat penampungan air bersih yang akan di


distribusikan ke pabrik

34
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB IV
PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Bahan buku PT. LANGKAT NUSANTRA KEPONG berasal dari kebun
sendiri dan hasil kebun seinduk ( kebun balimbingan) serta dari kebun pihak
ketiga ( PH3 ). Minyak sawit ( CPO ) dan inti sawit ( kernel ) adalah hasil
pengolahan tandan buah segar ( TBS ). Pengolahan yang dilakukan adalah
pemisahan minyak yang tergantung dalam daging buah dengan intinya. Serta
prosesnya tidak mengubah sifat kimia buah kelapa sawit. Maka hasil pengolahan
tergantung pada bahan baku TBS yang ada.
FLOW CHART STASIUN PENERIMAAN BUAH
TRUK
PENGANGKUT
TBS

POS
KEAMANAN

PENIMBANGAN
TBS

SORTASI
BUAH

LOADING
RAMP

35
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

4.1. JEMBATAN TIMBANGAN


Timbangan adalah alat ukur yang berfungsi untuk menimbang dan
mengetahui jumlah berat dari tani dan buah yang akan diolah, untuk menimbang
hasil produksi dan barang barang lainnya. Pelaksanaan penimbangan buah
dilakukan sewaktu buah masih berada dalam truk pengangkut buah.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam timbangan adalah :

Pada awal penimbangan jarum harus berada pada titik nol.

Timbangan dibaca pada posisi maksimum ( saat menimbang ).

Supir dan konduktur harus turun pada saat penimbangan.

Keluar dan masuknya kendaraan harus perlahan lahan sehingga


terhindar dari goncangan atau benturan.

Pemeriksaan pembersihan timbangan dilakukan setiap hari.

Pada waktu musim hujan, air yang ada dalam pit harus dipompa
terus menerus untuk menghindari penyimpangan timbangan dan
kerusakan alat.

Pemeriksaan total dilakukan sekali seminggu dan terra ulang


dilakukan sekali setahun sesuai dengan petunjuk metrologi.

4.2. SORTASI TBS


Tandan yang telah tiba dipabrik perlu diketahui mutunya dengan cara
viusual, yang dapat dilakukan langsung ditempat penerimaan buah, pengujian atau
sortasi sebaiknya dilakukan pada setiap truk yang tiba dipabrik. Penilaian mutu
terhadap TBS didasarkan kepada standart fraksi tandan dan standart kematangan
buah.

36
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tabel 1 : pedoman penentuan fraksi tandan buah segar


Fraksi
00
0
1
2
3
4
5
6

Derajat kematangan
Sangat mentah (afkir)
Mentah
Kurang matang
Matang I
Matang II
Lewat matang I
Lewat matang II
Tandan kosong / busuk

Jumlah brondolan
Tidak ada, warna buah hitam
1% s/d 12,5% buah luar membrondol
12,5% s/d 25% buah luar membrondol
25% s/d 50% buah luar membrondol
50% s/d 75% buah luar membrondol
75% s/d 100% buah luar membrondol
Buah dalam ikut membrondol
Semua buah membrondol

4.3. LOADING RAMP


Loading Ramp adalah tempat penimbunan TBS sementara sebelum
dipindahkan ke lori rebusan. Setiap pintu penampung 8 15 ton tergantung pada
design dari alat tersebut. Kapasitas loading ramp pada umumnya berkisar 40 % 50 % dari kapasitas olah setiap hari.
Pengisian yang pada loading ramp hendaknya jangan terlalu penuh, karena
pengisian yang terlalu penuh dapat diakibatkan :

Pintu maupun pelat penahan tandan buah bengkok.

Tandan buah dan berondolan dapat jatuh kebawah.

Buah saling tindih dengan beban yang tinggi mengakibatkan terjadinya


looses minyak.

Kesulitan untuk munurunkan tandan buah ke dalam lori.


Hal hal diatas dapat mengakibatkan kerugian produksi ( menaikkan

ALB, dan merugikan jam kerja pabrik ).


Setiap pintu dilengkapi dengan hidraulik pack yang berfungsi untuk
membuka dan menutup penggerak pintu dimana cara kerjanya dengan
menggunakan hidraulik yang diatur oleh valve way. Loading ramp memiliki 20
pintu masuk sebagai tempat masuknya TBS yang telah disortase.

37
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

4.4. LORI REBUSAN


Lori rebusan adalah alat yang digunakan untuk mengangkut buah dan
merebus buah. Lori rebusan diisi penuh dan ,merata sebanyak 2,5 ton TBS.
kelebihan muatan dalam lori rebusan dapat menyebabkan :

Kerugian minyak pada air kondensat rebusan.

Penyumbatan saringan pipa pipa kondensat.

Kerugian steam.

Kerugian ( Body Rebusan ).


Kendala yang selalu terjadi dalam pengoperasian lori adalah lori jatuh,

maka untuk menghindari hal hal tersebut perlu diperhatikan :

Mendapatkan keranjang tepat pada kedudukannya.

Bearing / bushing dilumasi setiap hari.

Baut baut pengikat tetap kuat.

Gandengan agar tetap pada rel rebusan.

4.5. STASIUN REBUSAN ( STERILIZER )


Ketel rebusan adalah bejana bertekanan yang digunakan untuk merebus
buah. Untuk menjaga tekanan dalam rebusan tidak melebihi tekanan kerja yang di
izinkan, rebusan diberi katub pengaman ( Safety Valve ).

38
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tujuan rebusan adalah :

Memetikan enzim enzim untuk menjegah berlanjutnya proses kenaikan


Asam Lemak Basah ( ALB ).

Mengurangi kadar air buah.

Memudahkan berondolan lepas dari tandan.

Melunakkan daging buah agar mudah dilumat dalam digester.

Meminimumkan bijih pecah.

Pengkondisian bijih.

Memmudahkan proses selanjutnya.


Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diperlukan tekanan uap 2 Kg/cm 2

s/d 3 kg/cm2 dengan lama perebusan 80 90 menit.


System perebusan yang dipakai saat ini di PKS Padang Brahrang adalah
system triple peak ( 3 puncak ). Waktu perebusan dalam 3 puncak :
1. Lama perebusan lori ke ketel rebus 5 menit.
2. Buanng kondensat dan udara sebelum membuka kran uap 5 menit.
3. Puncak satu 11 menit
-

Kran pemasukkan uap dibuka selama 9 menit untuk mencapai 1,5


Kg/Cm2

Inlea\t steam ditutup, sedangkan kran pembuangan dibuka cepat untuk


menurunkan tekanan menjadi 0 Kg/Cm2

Waktu yang digunakan untuk menurunkan tekanan 1,5 Kg/Cm 2


menjadi 0 Kg/Cm2 adalah 2 menit, dan kran ditutup.

39
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

4. Puncak dua 11 menit dan tekanan 2,0 Kg/Cm2.


5. Puncak tiga 58 menit dan tekanan 2,5 s/d 2,8 kg/cm2. Dan masa tahan
selama 40 menit.
6. Blow down 5 menit. Sehingga tekanan turun menjadi 0 Kg/Cm2.
7. Lama mengeluarkan lori dari ketel rebus 5 menit.
Total pengerjaan perebusan adalah 85 s/d 90 menit.
Adapun factor factor yang menyebabkan perbedaan siklus rebusan pada
ketiga ketel tersebut antara lain :

Waktu masuk dan keluar sawit yang di setarakan.

Adanya ketel rebusan yang bocor mempengaruhi lamanya proses rebusan.

Hal-hal yang mempengaruhi perebusan


1). Tekanan/waktu perebusan yang terlalu tinggi/lama akan menimbulkan :

Warna minyak terlalu tua sehingga sulit dipucatkan

Looses minyak pada air rebusan bertambah

2). Tekanan dan lama perebusan yang kurang akan menimbulkan :

Buah kurang masak, sehingga sebagian brondolan tidak lepas dari tandan

Pelumatan dalam digester tidak sempurna, sebagian buah tidak lepas dari
biji sehingga looses minyak pada ampas dan biji bertmbah

Ampas (fibre) menjadi besar dan menyebabkan pembakaran dalam dapur


boiler tak sempurna.

Pembakaran janjangan kosong tidak sempurna sehingga dapat merusak


incinerator.

40
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

4.6. MESIN PENEBAHAN ( TRESHING MACHINE )


FLOW CHART PADA MESIN PENEBAHAN ( Tresher )
HOISTING
CRANE

AUTOMATIC
FEEDER

TRESHER

CONVEYOR

ELEVATOR
BUAH 1

ELEVATOR
BUAH 2

CONVEYER
DISTRIBUSI
BUAH

41
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Stasiun penebah adalah stasiun pemisah brondolan dengan janjangan


kosong. Ketidaksempurnaan pada proses pengolahan pada stasiun ini akan
mempengaruhi efisiensi pabrik.
1) ALAT PENGANGKUT (HOSTING CRANE )
Hosting crane digunakan untuk mengangkut lori berisi buah dan
menuangkan ke dalam automatic feeder serta menurunkan lori kosong pada rel
pengisi lori ( jalur rel yang digunakan untuk mengisi lori kosong dengan TBS ).
Untuk mendapatkan keamanan, hoisting crane dilengkapi dengan beberapa alat
pengaman yaitu :

Alat pengaman naik turun

Alat pengaman maju mundur

Penggunaan hoisting crane harus continue sesuai dengan kapasitas pabrik


sehingga proses selanjutnya berjalan tanpa gangguan. Hal hal yang perlu
diperhatikan sebelum / selama beroperasi :

Sebelum dioperasikan, alat pengaman dicoba dan harus berfungsi dengan


baik.

Staal drad kabel harus diganti dengan baru, apabila dijumpai pada bagian
kabel yang putus.

Seluruh gerakan harus dimulai dengan gerakan lambat.

Pada poros penyeimbang hoisting crane, pemeriksaan harus dilakukan


pada rantai pemutar poros.

Pada saat hoisting crane sedang beroprasi, tidak boleh orang melintas
dibawahnya.

42
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kendala kendala yang sering terjadi adalah rantai angkat slip yang
ditanggulangi dengan cara :

Perbaikan pada chain block.

Perbaikan pada ring lori.

Perbaikan pada rantai.

2) PENGISIAN OTOMATIS (AUTOMATIC FEEDER )


Hal hal yang perlu diperhatikan selama pengoprasian automatic feeder
adalah :

Adanya benda benda yang terikut dengan buah yang dapat merusak
peralatan.

Penuangan buah harus tepat pada corong pada masukan otomatis (hoper ).

Pengisian corong sesuai dengan kemampuan tamping yang telah ditentukan.

3) PENEBAH ( TRESHER )
Alat ini digunakan untuk melepas dan memisahkan buah dari tandan
dengan cara buah pengisian masuk kedalam drum yang berputar sekitar 23 rpm
dengan bantuan sudu sudu yang ada dalam drum, buah terangkat dan jatuh
terbanting, sehingga buah / brondolan lepas dari tandanan buah melalui kisi kisi
drum buah masuk kedalam konveyor ( bottom fruit conveyor ), janjangan kosong
terdorong keluar dan masuk kedalam konveyor janjangan kosong ( Empety bunch
conveyor ).

43
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jika putaran drum selalu lambat maka antara satu tandan lainnya akan
berbenturan sehingga loadnya makin berat dan terjadi oil loses. Sudut pengarah
berfungsi mengarahkan janjangan agar tidak ada beban load di dalam drum.
Efektifitas tresher dapat dilihat dari USF ( Unstrip Fruit ), yaitu brondolan yang
sudah lepas dari spiklet tetapi tidak mau keluar dari tandan.

4) CONVEYOR BUAH
Conveyor pengangkut buah adalah pengangkut buah masak / brondolan. Pada
umumnya brondolan terdiri dari :

Conveyor dibawah penebah buah, dipakai untuk menghatar buah dari


penebah ke conveyor silang.

Conveyor buah silang dibawah, membawa buah ke elevator buah.

Conveyor buah silang pada bagian atas elevator, menghantar buah ke


elevator buah conveyor pembagi.

Conveyor pembagi dipakai untuk menghantar dan membagi buah ke


dalam ketel adukan ( Digester ).

5) ELEVATOR BUAH ( FRUID ELEVATOR)


Elevator buah adalah alat untuk mrngangkut buah / brondolan dari
conveyor silang bawah ke vonveyor silang atas, untuk itu kemudian buah
dibawa ke konveyor pembagi. Alat ini terdiri dari sejumlah elevator yang
diikat pada rantai yang digerakkan oleh elektro motor. Hal hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :

Baut baut elevator agar terikat kuat.

Ketegangan rantai.

44
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Pengisian sesuai dengan ketentuan, apabila terlalu penuh dapat


mengakibatkan beban lebih pada motor penggerak.

Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap minggu.

4.7. STASIUN KEMPA ( PRESSING STATION )


FLOW CHART STASIUN KEMPA

CONVEYOR
DISTRIBUSI
DIGESTER
(PENGADUKKAN)
PENGEMPAAN
( PRESSER)

STASIUN
KERNEL
STASIUN
KLARIFIKASI

45
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Stasiun kempa ( pressing station ) merupakan cara pengambilan minyak


pertama dari buah dengan jalan melumat buah dan mengempanya. Stasiun kempa
terdiri dari :
1) Ketel adukan ( Digester )
Ketel adukan adalah alat untuk melumatkan brondolan, sehingga
daging buah terpisah dari biji. Ketel pengaduk ini terdiri dari tabung silinder
yang terdiri tabung silinder yang terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak
( Vertikal ) yang didalamnya dipasang pisau pisau pengaduk sebanyak 6
tingkat yang terpasang pada poros dan digerakakan oleh motor listrik. 5
bagian pisau bagian atas digunakan untuk mencacah buah. Sedangkan pisau
bagian paling bawah digunakan untuk melempar buah keluar dari ketel adukan
( Digester ) ke ruang pressan. Jarak antara pisau dengan dinding silinder ketel
adukan, maksimal 15 mm.
Sebelum buah dimasukkan kedalam ketel adukan, ketel adukan dijalankan dan
ketel diisi dengan sebanyak 3/4 dari silinder ketel dan pintu dapat dibuka
tutup. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90 0C 100 0C
yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap dan waktu pelumatan 15 - 20
menit.
2) Pengempaan ( screw press )
Prinsip ekstraksi minyak dengan cara ini adalah menekan bahan
lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga
minyak akan keluar lewat lubang lubang tabung. Besarnya tekanan alat ini
dapat diatur secara elektris dan tergantung oleh volume bahan yang dipress.
Alat ini terdiri dari sebuah silinder yang berlubang lubang dan didalamnya
terdapat dua buah ulir yang berputar.
Tekanan kempa diatur oleh dua konus ( Conus ) yang berada pada
bagian ujung pengempa, yang dapat digerakkan maju mundur secara hitrolis.
Tekanan hidrolik pada komulator 50 60 Kg/Cm 2, tekanan yang terlalu
rendah 35 bar mengakibatkan cake/ampas basah. Kehilangan minyak pada

46
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna, ampas
yang basah akan mengakibatkan pembakaran dalam boiler tidak sempurna.
Tekanan terlampau tinggi, misalnya diatas 60 Kg/Cm 2 akan
menyebabkan kehilangan biji pecah yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan
adalah

ampas

kempa

yang

keluar

harus

merata.

Bila

terjadi

gangguan/kerusakan, sehingga Screw Press harus berhenti untuk yang lama,


screw press harus dikosongkan.
3) Pemecah Ampas Kempa ( Cake Braker Conveyor )
Alat ini berfungsi untuk mencegah gumpalan gumpalan ampas press
yang bercampur dengan biji sekaligus membawa ampas dan biji ini ke proses
selanjutnya. Alat ini terdiri dari pedal pedal yang terpasang pada poros yang
berputar dengan kemiringan pedal 150

juga dilengkapi dengan pemanas

system jaket untuk mempermudah proses penguapan dari sampah.


Kemiringan pedal diatur sehingga gumpalan gumpalan terpecah
dengan sempurna dengan penguapan air dapat diatur dengan baik. Hal hal
yang perlu diperhatikan yaitu benda benda yang melekat pada poros supaya
dibersihkan, baut baut yang diperbaiki dan pemeriksaan serta pembersihan
secara menyeluruh secara rutin.
4) Pemisah Ampas Dan Biji ( Depericarper )
Depericaper adalah alat untuk memisahkan ampas dan biji. Alat ini
terdiri dari kolom pemisah dan conveyor pemolis. Ampas dan biji dari
conveyor pemecah ampas kempa masuk kedalam kolom pemisah terjadi
karena perbedaan berat jenis antara biji dan serabut dengan media udara
didalam kolom pemisah yang dihisap dengan blower.
Ampas kering ( berat jenisnya rendah ) terhisap kedalam siklon ampas
dan melalui aislock masuk kedalam conveyor bahan bakar. Sedangkan biji
yang berat jenisnya lebih besar jatuh kebawah dan dihantar oleh conveyor
kedalam Conveyor pemolis. Conveyor pemolis berputar dengan kecepatan 70

47
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

rpm. Akibat adanya putaran ini terjadi gesekan yang menyebabkan serabut
lepas dari biji.
4.8.

STASIUN PEMURNIAN MINYAK ( CLARIFICATION STATION )


Stasiun pemisah minyak adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak

menjadi CPO. Minyak kasar hasil stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini
untuk diproses lebih lanjut. Proses pemisahan minyak, air dan kotoran dilakukan
dengan system pengendapan, sentrifusi dan penguapan.

48
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

FLOW CHART STASIUN MINYAKAN


Stasiun ini terdiri dari :

Tangki Pemisah Pasir ( Sand Trap Tank )


Tangki ini dipakai untuk memisahkan pasir dari cairan minyak kasar
yang berasal dari screw press. Untuk memudahkan pengendapan pasir,
cairan minyak kasar harus cukup panas yang diperboleh dengan
pemanasan pipa spiral. Hal hal yang perlu diperhatikan adalah :
Suhu minyak kasar 90 95 0C.
Pembuangan pasir secara rutin dilakukan setiap 4 jam sekali.
Suhu air pengenceran 90 95 0C.

Saringan Bergetar (Vibration Screen )


Saringan bergetar dipakai untuk memisahkan benda-benda padat
yang terikut pada minyak kasar. Benda-benda padat berupa ampas ( serat ),
pasir halus. Cairan minyak ditampung dalam tangki minyak kasar ( Crude
Oil Tank ). Saringan terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat atas memakai
kawat saringan mesh 20 dan tingkat bawah memakai mesh 40. Pada PKS
Dolok Sinumbah saringan ini memakai double deck.

Tangki Minyak Kasar ( Raw Oil Tank )


Tangki ini adalah tangki penampungan minyak yang telah disaring
pada saringan bergetar. Untuk menjaga agar suhu cairan tetap, diberikan
penambahan panas dengan menginjeksikan uap. Minyak dalam tangki ini
selanjutnya dipompakan kedalam tangki pemisah ( Clarification Tank ).
Tangki ini berguna sebagai tempat penyimpanan sementara minyak
hasil olahan seringan bergetar.

Tangki Pemisah ( Clarification Tank )


Pemisahan pertama minyak dengan sludge ( lumpur ) secara
pengendapan

( secara gravitasi ) dilakukan dalam tangki ini. Untuk

mempermudah pemisahan, suhu tetap dijaga antara 90 95 0C, dengan

49
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

system pemanasan pipa injeksi yang dilakukan pada awal pemanasan dan
pipa spiral untuk mempertahankan suhu tangki. Hasil pemisahan pada
suhu tangki ini ada 2 jenis yaitu minyak dan lumpur. Minyak dialirkan
kedalam tangki masakan minyak ( oil tank ), sedangkan lumpur dialirkan
kedalam sludge tank. Didalam tangki ini terdapat alat pengaduk ( aqitator )
yang berfungsi agar campuran minyak dan lumpur yang masih terikat
menjadi terpisah antara minyak dan lumpur. Minyak dengan berat jenis
yang lebih rendah akan naik keatas permukaan, sedangkan lumpur
mengendap didasar tangki. Ketebalan minyak terpisah dipermukaan
minimal sebesar 40 cm. hal ini dilakukan agar minyak yang akan
dihasilkan tidak mengandung lumpur dan air kembali.

Tangki Masakan Minyak (Oil Tank )


Minyak yang telah dipisahkan pada tangki pemisah ditampung
dalam tangki ini untuk dipanasi lagi sebelum diolah lebih lanjut pada
sentrifusi minyak. System pemanasan dilakukan dengan pipa spiral yng di
aliri uap dengan tekanan 3 kg/cm2,dan temperatur 90-95 0C. Tangki ini
berbentuk silinder dengan dasar berbentuk kerucut. Tangki ini di blow
down setiap pagi untuk membuang lumpur dan air yang masih
mengendap.

Pemurni Minyak (Oil Purifier)


Alat ini di pakai untuk memurnikan minyak dari kotoran- kotoran
yang masih melekat pada minyak dengan gaya sentrifugal yang
berkecepatan 7500 rpm. Akibat gaya sentrifugal yang terjadi,maka minyak
yang mempunyai berat jenis lebih rendah bergerak kearah poros dan
terdorong keluar oleh sudu sudu(disk), sedangkan kotoran dan air yang
berat jenisnya lebih tinggi terdorong kearah dinding bowl. Air keluar dan
padatan melekat pada dinding bowl ysng dilarutkan dengan pencucian.
Suhu minyak yang baik adalah 90 95 0C. kadar air dalam minyak setelah
sentrifusi adalah 0,50 %, sedangkan kadar kotoran 0,01 0,013 %. Jika
hal ini tidak tercapai adakan pemeriksaan pada disc,gasker ,dinding pisau.

50
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Pengering Minyak (Vacum Driyer)


Pengeringan minyak digunakan untuk memisahkan air dan minyak
dengan cara penguapan hampa. Minyak terhisap hampa kedalam tabung
melalui pemecik, akibat adanya hampa udara dan terpencar kedalam
tabung hampa akibat adanya hampa udara oleh hisapan pompa vacuum.
Tekanan hampa di atur

sekitar 600 700 cmHg. Ujung pipa

pengeluaran air dan kondensator dan harus terendam air Hot Well Tank.
Jika tekanan yang diinginkan tidak tercapai,hendaknya dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
Kebocoran hingga udara masuk kedalam vacuum
Tekanan uap kurang
Krain air kondensator berkurang.

Timbangan minyak (Oil Weightner)


Timbangan minyak ini digunakan untuk mengetahui jumlah
minyak yang dipompakan kedalam syklus timbangan sekitar 2400 Kg.
minyak yang telah ditimbang dialirkan ketangki minyak murni (Storage
Tank ) yang mempunyai kapasitas 700 ton.

Tangki penyimpanan (Storage Tank)


Tangki ini merupakan tempat penyimpanan CPO sebelum dikirim
kepada pembeli. Didalamnya ada pipa coil/pipa pemanas untuk menjaga
suhu 50 60 0C agar minyak tidak membeku. PKS Dolok Sinumbah
mempunyai 2 unit Tangki penyimpanan ini. Saat ini salah satu diantaranya
telah selesai dicuci dan sedang dilakukan penurunan tinggi pipa uap dari
0,45 m menjadi 0,25 m.

51
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tangki sludge (Lumpur)


Tangki ini dipergunakan untuk menampung lumpur dari hasil
pemisahan minyak ditangki pemisahan. Lumpur ini mengandung minyak 9
19 % dari pengolahan cairan dalam tangki 95 100 0C. cairan yang
dihasilkan dalam tangki ini di alirkan ke pre cleaner.

Saringan berputar (Vibration Screen)


Saringan ini dipakai untuk memisahkan serabut yang masih ada
didalam lumpur sebelum diolah dalam sentrifuge lumpur (sludge
separator). Alat ini terdiri dari tabung silinder yang berlubang-lubang halus
dengan sikat-sikat yang berputar bersana poros ditengah-ditengah silinder
tersebut.

Sludge Separator
Untuk membuang pasir dipergunakan sludge separator. Alat ini
pada bagian atas berbentuk silinder dan bagian bawah berbentuk kronus
yang terbuat dari bahan stainless steel,dibawah kronus terdapat tabung
pengendapan pasir. Cairan dipompakan pada bagian samping atas dengan
system siklus,sehingga cairan berputar dalam tabung yang menimbulkan
gaya sentrifugal,sedangkan cairan tanpa pasir bergerak ke atas dan keluar
melalui poros.

Centrifuge Lumpur
Cairan lumpur yang telah melalui brush strainerb dan pre cleaner,di
masukkan ke dalam sentrifuge lumpur untuk di ambil minyaknya. Dengan
gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya lebih kecil bergerak menuju
poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu ke ruang tangki pemisah
(clarification tank). Massa yang memiliki berat jenis lebih besar dari pada
minyak,terdorong kebagian dinding bowl untuk dibersihkan/dicuci secara
manual dengan air mengalir. Suhu dalam sludge separator ini adalah 95115 0C dan putaran normal untuk pembebanan sebesar 62-65 rpm.

52
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tangki Minyak Kutipan (Sludge Drain Tank)


Endapan endapan dari tangki masakan minyak, tangki sludge
yang di jumpai setiap hari sebelum mengolah ditampung di dalam tangki
ini. Demikian juga minyak kutipan dari bak penampung lumpur (fat fit).
Tangki ini dilengkapi dengan pemanas uap injeksi untuk tujuan
pemanasan. Minyak yang terapung di bagian atas dialirkan ke tangki
pemisah minyak (clarification tank),sedangkan lumpur pekat dibuang
kembali ke bak penampung lumpur (fat fit). Jika cairan di dalam tangki ini
terlalu kental,perlu diadakan penambahan air panas agar pemisahan cairan
berat jenis rendah (minyak) dengan cairan berat jenis yang tinggi dapat
terlaksana dengan baik.

4.9.

STASIUN KERNEL
Stasiun peengolahan biji adalah stasiun untuk memperoleh inti sawit. Biji

dari pemisahan biji dan ampas (Depericarfer) dikirim ke stasiun iniuntuk di


peram,di pecah,dipisah antara inti dan cangkang. Inti di keringkan sampai batas
yang ditentukan dan cangkang dikirim kepusat pembangkit tenaga sebagai sumber
bahan bakar.

53
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

FLOW CHART PENGOLAHAN BIJI


PRESSAN
HYDRO

CBC

CYCLONE

DEPERICARPER

TROMOL
INTI BASAH

COMPEYOR
PEMOLIS
AIR
LOCK
NUT
ELEVATOR
CONVEYOR
INTI BASAH
GRADING NUT
SCREEN
KERNEL
DRYER
NUT SILO
WINNOWING
RIPLE MILL
TROMOL INTI
CREC COMPEYOR

KERING

ELEVATOR
ELEVATOR

INTI KERING

PEMECAH

LTDS

BUNKER INTI

54
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

PRODUKSI

Stasiun ini terdiri dari :


a) Depericarfer
Pada alat ini, Cake Breaker Compeyor (CBC) berfungsi untuk
menghantarkan sampah kering dari pressan yang berupa fiber dan nut ke
fiber cyclone. Fiber cyclone memisahkan fiber dengan nut. Fiber di hisap
dan dihantarkan ke fiber shell compefeyor dan kemudian di hantarkan
keruang bakar boiler. Sedangkan nut jatuh ke polishing drum.

b) Conveyor Pemolis
Conveyor Pemolis atau di kenal dengan istilah tromol adalah alat
berbentuk drum yang memiliki lubang-lubang dan berputar merupakan
alat terakhir untuk menyortir kembali inti dan kotoran yang terikut atau
merupakan suatu drum berutar didalamnya terdapat plat-plat pembawa
yang dipasang miring pada dinding (Guide Bar). Alat ini merupakan
bejana berbentuk drum yang bagian sisinya berlubang-lubang dan pada
drum ini dilengkapi dangan bilah-bilah pengarah

sehingga biji akan

mengalir dari sisi masuk ke sisi luar. Pada proses pengoperasiannya, alat
ini berputar sehingga biji yang masuk ke polishing drum. Penerus terus
terjadi hingga biji pada sisi keluar dan jatuh pada lubang-lubang pada sisi
drum yang ukurannya di buat lebih besar. Fungsi Conveyor pemolis adalah
:

Membersikan biji dari serabut serabut yang masi lekat.

Membawa nut dari depericafer ke nut transport.

Memisahkan nut dari sampah.

Memisahkan gradasi nut.

55
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

c) Penampungan biji (nut silo)


Fungsi dari nut silo adalah tempat penyimpanan sementara biji
(nut) yang berasal dari drum pemolish melalui air lock, proses keluarnya
biji dari nut silo melalui Corong, sebelum biji masuk ke nut silo serabut
yang nempel pada biji terhisap pada cyclone. Kebersihan corong pada nut
silo harus diperhatikan karena mempengaruhi terhadap trought nut silo.
d) Rapple mill
Rapple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang yang terdapat
pada biji (Nut). Mekanisme pemecah biji dengan cara menekan biji
dengan rotor pada dinding bergerigi dan menyebabkan pecahnya biji.
Efesiensi pemecah biji dipengaruhi kecepatan pemutar rotor, jarak rotor
dengan plat bergerigi dan ketajaman gerigi plat disusun sedemikian rupa
sehingga berperan sebagai penahan da pemecah.
Factor factor yang mempengaruhi efisien pemecah adalah :

Jarak atau clereance antara cover dan rotor

RPM

Jumlah

Faktor factor yang mempengaruhi inti pecah keluar dari ripple mill
tingggi adalah :

Clereance antara ripple plate dan rotor bar berlaku kecil

Umpan yang terlalu berlebihan

Terlalu kering

Persentase nut pecah pada umpan

56
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

e) Light Tenera Dry separation (LTDS)


Alat ini berfungsi untuk memisahkan inti dan cangkang dengan
system pneumatic sehingga cangkang terhebus ke cyclone dan inti jatuh ke
dalam ularan. Alat ini hanya mampu menyedot cangkang dari sawit yang
relative ringan (cangkang sawit jenis tenera). Sedangkan cangkang yang
relative berat akan diproses kembali di hidro cyclone. Cara kerja alat ini
adalah ketika campuran inti dan cangkang memasuki LTDS, maka aliran
udara yang mengakibatkan tekanan di LTDS vakum akan membawa bahan
yang ringan dalam alirannya. Seadangkan baan yang cukup berat akan
jatuh kembali pada air lock. Pengeluaran selanjutnya di hantarkan ke
hydro cyclone. Hydro cyclone bertujuan untuk memisahkan antara
pemecah cangkang ringan dan inti benar benar sempurna terpisah akibat
hisapan udara dari blower yang mana hisapan udaranya di atur dengan
katup yang terdapat pada cerobong keluar blower. Dengan adanya katup
tersebut, maka losses inti dapat ditekankan sekecil mungkin.

f) Hydro cyclone
Alat ini berfungsi untuk mengutip kembali inti yang terikut dengan
cangkang, mengurangi losses pada cangkag dan kadar kotoran. System
kerja hidro cyclone adalah memisahkan cangkang dengan inti secara basah
basah berdasarka berat jenis dengan gaya sentrifugal. Berat jenis yang
lebih ringan akan naik keatas melalui vortex vender dan masuk kedalam
the wetering drum. Sedangkan cangkang yang berat jenisnya lebih tinggi,
akan turun kebawah melalui conus dan masuk ke dalam compartment II.
Cangkang yang masih bercampur inti dihisap oleh pompa dan dipompakan
ke tabung pemisah II mengakibatkan inti naik keatas melaluli vortex
vender dan dikembalikan kedalam compartment I .inti yang masih terikut
dengan cangkang dan terpisah oleh tromol pemisah,dihantarkan kembali
ke nut silo.

57
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

g) Kernel dryer
Alat ini adalah tempat untuk menanmpung inti sawit yang berasal
dari inti sawit yang bersal dari vibrating grate melalui kernel elevator.
Ditempat ini juga inti sawit di keringkan sampai kadar air sesuai dengan
ketentuan yaitu 6%. Suhu pemanasan ada 3 tingkatan yaitu sebagai berikut

Tingkat I

: 60 70 0C

Tingkat II

: 50 60 0C

Tingkat III

: 40 50 0C

Inti yang sudah dikeringkan keluar melalui shaking grade (pengeluaran


keluaran).
Hal hal yang perlu diperhatikan :

Inti mentah
Penyebab inti mentah :
Blower tidak dijalankan secara continue
Elemen pemanas kotor
Bidang penurunan / shaking grade kotor
Karnel dryer (KD) kotor
Lama pemanasan kurang
Karnel dryer tidak penuh

58
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Akibat inti sawit mentah adalah mudah ditumbuhi oleh jamur, dapat
menaikkan ALB dan masih mengandung kadar air tinggi.

Inti yang terlalu kering


Adapun hal yang menyebabkan iti terlalu kering adalah
pengeringan yang terlalu lama sehingga kadar minyak dalam inti
rendah.

h) Bak silo
Setelah dilakukan proses pemanasan di karnel silo, karnel dialirkan
ke bak silo yang berfungsi tempat penimbunan yang memudahkan
pengiriman inti.

59
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB V
KETEL UAP (BOILER)
Ketel uap (boiler) adalah bejana yang menghasilkan uap dengan cara
pemanasan, dimana air beruba menjadi uap. Pada PKS ini, ketel uap digunakan
untuk pembangkit listrik tenaga uap. Uap yang dihasilkan ketel harus benar
benar uap kering dengan temperature 260 0C.
PKS Dolok sinumbah memiliki 2 Unit Boiler dengan spesifikasi sebagai
berikut :

Model / Type

: YOSIMINE H525

Kapasitas

: 20 Ton / jam

Tekanan kerja

: 21 Kg/cm2

Tekanan maximum

: 24 Kg/cm2

Steam pump

: 260 0C

Terjadinya air umpan dengan spesifikasi :


Ph

: 8,5 9,2

TDS

: max 1200 ppm

Total hardness

: max 5 ppm

Silica

: max 5 ppm

60
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

5.1.
a)

BAGIAN BAGIAN KETEL (BOILER)


Ruang bakar
Ruang bakar terdiri dari 2 ruangan yaitu :
1. Ruang pertama : berfungsi sebagai ruang pembakaran. Sebagian
panas dihasilkan diterima langsung oleh pipa air.
2. Riang kedua : merupakan gas panas yang diterima dari hasil
pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruangan ini, gas panas
dihisap oleh Induced Draft fan (IDF) sehingga terjadi aliran panas
dari ruang pertama keruang kedua pembakaran. Jumlah udara yang
diperlukan diatur melalui klep yang harus dikendalikan dari sekitar
ketel. Sedangkan dalam ruang kedua gas panas dihisap oleh blower
hisap sehingga terjadi aliran panas dari ruang pertama keruang kedua
pembakaran. Di dalam ruang pembakaran kedua dipasang sekat
sekat sedemikian rupa yang dapat memperpanjang permukaan yang
dilalui gas panas agar gas panas tersebut dapat melumasi seluruh
pipa pipa air, sebahagian luar drum atas dan bawah.

b) Dram Atas
Drum atas berfungsi untuk tempat pembentukan uap dan tempat
pemasukan air umpan yang dilengkspi dengan sekat-sekat penahan butir-butir
air untuk memperkecil air terbawa uap.
c)

Drum bawah
Dram bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya

dipasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk memudahkan pembuangan


(blow Down).
d)

Tangki superheater
Tangki superheater berfungsi sebagai tempat uap kering dari druma atas dan

uap kering tersebut akan digunakan untuk menggerakkan turbin.

61
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

e)

Pipa-pipa air

Pipa-pipa berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang dibuat sebanyak
mungkin, sehingga penyerapan lebih ratadengan efisiensi tinggi. Pipa-pipa alat ini
terdiri dari :
Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka
belakang.
Pipa air yang menghubungkan dram atas dengan drum bawah.
Pipa air yang menghubungkan drum dengan header belakang.
f)

Pembuangan abu ( Ash Hoper )


Abu yang terbawa dari ruang pembakaran yang pertama, terbuang/jatuh

kedalam pembuangan air yang berbentuk kerucut.


g)

Pembuangan Gas Bekas


Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh blower dihisap

melalui saringan abu, kemudian dibuang ke udara bebas melalui ceerobong asap.
Pengaturan tekanan didalam dapur dilakukan dengan corong keluar blower
dengan klep yang diatur oleh klep yang diatur secara otomatis oleh plat hycrolus.
h)

Alat-alat Pengaman
Katup-katup pengaman, bekerja untuk membuang uap apabila
tekanan melebihi tekanan yang ditentukan ( tekanan uap basah
23,0 kg/cm2).
Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air sehingga
memudshksn pengontrolan air selama opersi.
Kran spresi air, satu buah kran buka cepat dan satu buah kran kran
buka uli. Material kedua kran tahan terhadap tekanan dan
temperature tinggi. Pengatur tekanan/manometer, sebagai pengukur
tekanan didalam ketel.

62
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kran uap induk, sebagai pembuka dan menutup aliran uap ketel
pada uap pipa induk.
Kran pemasuk air, satu buah kraan ulir dan satu lagi keran satu
arah.
Perlengkapan lain,seperti alat penghembus debu pada pipa air ketel,
pemasukan air ketel otomatis panel listrik kran buang udara dan air.
Factor-faktor yang perlu diperhatikan :

Pastikan air umpan boiler (boiler feed pamp) elektrik dan turbom
dalam keadan baik.

5.2

Periksa elektro motor fan

Periksa kondisi gelas penduga

Periksa kondisi safety valve dank kran

Buka kran pentilasi super heaterdan upper drum

Blow down 3 jam sekalian buang endapan

CARA PENGOPERASIAN BOILER


1. buka pintu masukan bahan bakar (fiber and shell) kemudian hidupkan auto
fider.
2. Setelah pembakaran merata, tutp pintu ruang bahan bakar.
3. Hidukan system control damper IDF, lalu stel dumper (dibuka sedikit)
4. Setelah temperature drum kira-kira 200C hidupkan electromotor
dustcolector.
5. Hidupkan IDF,lalu stel dumper (dibuka sedikit)
6. Tutp pintu ash fit,lalu nyalakan fan secondary IDF dan FDF

63
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

7. Setelah tekanan 18,tutup kran ventilasi


8. Hidupkan pompa desirator dan feed pamp
9. Test fungsional safty valve
10. Jalankan fuel conveyor dan atur masukan bahan bakar
11. Periksa gelas penduga dan pastikan umpan kira-kira 26 kg/cm2 dan
hidupkan system pengumpan secara otomatis
5.3

PENGAWASAN BOILER PADA SAT OPERSI


Setelah boiler beroperasi maka pabrik maka pabrik secara keseluruhan

dapat dioperasiakan secara ideal, karena uap (steam) yang dihasilkan boiler selain
unutk pembangkit energy turbin juga sebagai pembangkittemperatur proses
pengolahan.
Faktor yang harus diperhatikan :
1.

Ketinggian air pada upper drum harus dijaga dan normanya berkisar 60% 70%

2.

Pastikan system otomatis dan peralatan otomatis dan peralatan pompa


dalam keadaan baik,dapat di control dengan gelas penduga.

3.

Jaga tekanan uap, yaitu pada tekanan kerja 18 22 kg/cm2

4.

Periksa ruang bakar , jangansampai bahan bakar menumpuk, dengan cara


menyetel dumper FDF dan mengorek kerak dalam ruang bakar secara
manual

5.

Lakukan blow down sesuai dengan rekomendasi dari laboratorium


(3jam sekali)

6.

Lakukan pembersihan pipa dengan shoot blower secara priode (4jam


sekali)

64
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

5.4 CARA MEMATIKAN BOILER


Adapun cara untuk mematikan boiler adalah sebagai berikut :
1. Tutup pintu masukan bahan bakar (fiber and shell) serta mematikan auto
feeder
2. Pastikan bahan bakar didalam ruang bakar habis
3. Tutp main steam valve dan buka fentilasi super heater
4. Pekecil dumper FDF
5. Bersihkan kerak didalam ruang bakar
6. Kerak yang keluar siram dengan air, kemudian buang ke penampungan
sementara.
7. Setelah ruang bakar bersih, lakukan pembersihan di sekitar boiler
8. Matikan semua fan dan air lock
9. Tambahkan air kedalam drum sampai 80% melaui by pass, kemudian tutup
kembali
10. Setelah tekanan 10 kg/cm2,tutup keran fentilasi super heater dan ran out
put lainnya.

65
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB VI
PEMBANGKIT TENAGA ( POWER PLANT )
Pusat pembangkit tenaga listrik adalah stasiun tenaga listrik tenaga diesel
(Genset) dan turbin uap. Tenaga listrik diperoleh melalui tenaga diesel yang
menggunakan bahan bakar solar dan pembangkit listrik tenaga uap karena :
Bahan bakar diperoleh dsri limbah padat pabrik (ampas dan cangkang)
Semua stasiun pengolahan memerlukan uap sebagai sumber panas
6.1 TURBIN UAP
Spesifikasi

Merk

: Turbo dyna

Serial

: 36931

Jumlah

:2 unit

Inlet Pres

: 24 kg/cm2

Express putaran

: 3 kg/cm2

Putaran

: 6000 rpm

Turbin Uap adalah pembangkit listrik tenaga uap yang digerakkan dengan
tenaga uap daeri ketel uap, rangkaian pembangkit ini terdiri dari :
1 unit turbin uap
1 unti roda gigi
1 unit generator ( Alternator 3 fase )

66
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Turbin uap yang dipakai di PKS pada umumnya turbin uap satu tingkat,
pada garis besar turbin uap terdiri dari :
Bagian yang diam (casing)
Bagian yang bergerak (rotor)
Bantalan-bantalan rotor (Bearing)
Peralatan peralatan pembantu antra lain :
1. Kran masuk 1 dan 2 (atas dan bawah)
2. Kran uap masuk otomatis
3. Klep pengaman
4. Pengatur putaran otomatis
5. Pompa minyak pelumas bantalan
6. Kran - kran pemisah
7. Tabung pendingin minyak pelumas
8. Alat alat pengukur tekanan uap,tekanan minyak pelumas dan
pengukur putaran
Uap yang berasal dari ketel uap yang menggerakan sudu-sudu turbin dan
menggerakan rotor kemudian putaran dari rotor dialirkan ke roda-roda gigi (gear
box) putaran turbin diatur dengan alat pengukur otomatis sehingga mencapai
putaran yang diinginkan.

67
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

6.2 ALTERNATOR STAMFORD


Spesifikasi :

6.3

Jumlah

: 2 unit

Kapasitas

: 800 KW dan 900 KW

Putaran

: 1500 rpm

Frekuensi

: 50 Hz

BPV ( Back Pressure Vessel)


BPV adalah bejana penekan kembali dan berfungsi sebagai tempat

pemvakuman uap dari turbin. BPV disini meragamkan tekanan uap dan
memdistribusikan ke stasiun pengolahan yang memerlukan penguapan.
Bejana ini adalah bejana uap yang bertekanan yang digunakan untuk
mengumpulkan uap bekas dari turbin dan menyalurkannya keperalatan yang lain
sesuai jalur masing masing. Alat ini di lengkapi dengan katup pengatmatan
tekanan uap lebih dank ran kran uap pembagi. Pada beberapa PKS alat ini
dilengkapi dengan pompa yang dapat menginjeksikan ai kedalam bejana air untuk
memperbesar produksi uap,mendinginkan temperatur. Tinggi air dapat dilihat
pada gelas yang dipasang pada bejana.
Disamping alat ini,ada alat lain yang digunakan untuk penambahan
uap,yaitu reducer ventil yang dapat mengatur pemasukan uap secara otomatis dari
tekanan tinggi ketekanan rendah dan ddipasang pada pipa uap yang tersambung
langsung pada pipa induk. Pada bagian bawah bejana dipasang kran spesi yang
digunakan bila perlu.
Hal hal yang perlu diperhatikan :

Tekanan uap pada bejana ini 3 3,2 Kg/Cm2

Katup pengamatan membuka pada tekanan 3 3,2 Kg/Cm2

68
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Bila katup pengaman kurang mampu bekerja dengan tekanan


berlanjut maka kran darurat di buka perlahan lahan secara
manual.

6.4. GENSET DIESEL


Spesifikasi :
Jumlah

: 2 unit

Daya

: 230 kW dan 230 Kw

Putaran

: 1500 rpm

Frekuensi

: 50 Hz

Disamping

listrik

pembangkit

tenaga

uap,

dibutuhkan

juga

pembangkit listrik tenaga diesel. Penggunaan mesin ini terutama dipakai pada
waktu turbin tidak beroperasi dan apabila tenaga listrik tidak cukup untuk proses
pengolahan (dari turbin).
Adapun hal hal yang perlu diperhatikan adalah :
Temperature mesin dari air pendingin
Putaran mesin
Beban dari mesin.

69
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB VII
WATER TREATMENT
FLOW CHART WATER TREATMENT :
SUMBER AIR
SUNGAI
H2SO4
BAK

BAK KATION

PENGENDAPAN
LUMPUR

BAK AIR

FEET TANK

KOTOR

POMPA AIR

TANGKI

KOTOR

DEAERATOR

MENARA

INJEKSI

AIR KOTOR

TAWAS

CLARIFIC
TANK
E

BAK AIR

POMPA PENGISI

BERSIH

AIR UNPAN
BOILER

POMPA AIR
BERSIH
SAND FILTER
MENARA AIR
BERSIH

CAUUSTING
SODA 125 kG

BAK ANION

70
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

7.1

STASIUN PEMURNIAN AIR


Adapun bagian-bagian dalam pemurnian air adalah :

Bak 1500 m3
Air sungai dipompakan ke bak 1500 m3, air tersebut belum
mengalami pemurnian pada bak 1500 m3. Air dari bak ini
seterusnya dipompakan ke tangki Clarifier.

Tangki Clarifier
Sebelum air masuk ketangki clarifier, ada beberapa bahan
kimia yang diberikan antara lain,
-

Alumunium sulfate ( Tawas ) 16 18 % Al 2O3 sebanyak 10


Kg untuk 700 liter air dimana larutan ini berfungsi untuk
menjernihkan air.

Tangki ini berbentuk tabung kerucut terletak 1 m diatas


tanah dan memiliki kran untuk membuang Lumpur yang
sudah mengendap. Kran dibuka 2 jam sekali sampai air
yang keluar kelihatan jernih.

Tangki Sandfilter
Air akan masuk ke tangki sandfilter, tangki ini berbentuk
tabung yang terletak vertical diatas permukaan tanah dengan
ketinggian kurang lebih 0,5 m dari atas tanah, air akan diteruskan
ke tangki 100 m3 dengan menggunakan pompa. Tangki sandfilter
ini berfungsi sebagai saringan pasir dan kotoran lainnya.

Tangki 100 m3
Air dari tangki sandfilter dipompakan ke 100 m3 yang
berbentuk tabung berada kurang lebih 1 m diatas tanah dengan
tinggi tabung 12 m. air pada tangki ini akan dialirkan ke pabrik
dengan kapasitas 50 m3/jam dan kependuduk sebanyak 14 m3/jam.

71
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tangki Kation
Air mengalir masuk ke tangki kation. Tangki ini berbentuk
tabung dengan tinggi 1,5 m. larutan yang digunakan adalah H2SO4
dengan takaran sebanyak 20 Kg untuk 80 liter air. Alat ini
menggunakan resin sebagai pemurni air.

Tangki Anion
Air masuk ketangki anioan yang berbentuk tabung dengan
tinggi 1,5 m. larutan yang ditambahkan adalah NaOH sebanyak 20
Kg untuk 60 liter air. Pada tangki ini juga terdapat resin sebagai
saringan air.

Water Tank
Sebelum air masuk dari tangki anion ke water tank, air
dicampurkan dengan larutan housting soda yang berfungsi untuk
menetralisir resin. Water tank ada 1 buah dengan kapasitas 50 m3.

Tangki Air Deaerator


Air yang masuk ke tangki deaerator diberi pamanasan
sampai suhu 90 100 0C, sebelum air deaerator disalurkan ke
boiler. Pada deaerator ada beberapa larutan atau bahan kimia yang
ditambahkan antara lain Aquaright rs 125, Aquaright P 311 masingmasing 1,26 liter/jam.

7.2

STASIUN PENGOLAHAN LIMBAH


Pada dasarnya pengolahan minyak kelapa sawit merupakan proses untuk

mendapatkan minyak dari buah kelapa sawit dengan proses perebusan, penebah,
kempa, dan klarifikasi minyakan. Proses pengolahan diatas akan menghasilkan
produk sampingan yang bersifat polutan seperti limbah padat dan cair yang dapat
mencemari lingkungan apabila dibuang ke badan penerima. Pengolahan limbah

72
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

pabrik kelapa sawit uraian tentang prosedur pengolahan limbah pada setiap
penggal pengolahan dipabrik dan unit pengolahan cair sejak limbah masuk
kedalam kolam pengolahan limbah kelapa sawit ada 2, yaitu :
1. Pengolahan Limbah Padat
Janjangan kosong yang merupakan limbah padat pabrik tidak
langsung dibuang begitu saja, tetapi diangkut kembali untuk dijadikan
kompos ( pupuk ). Janjangan kosong hasil perontokan pada tresher
akan jatuh ke scraper dan selanjutnya dikirim ke pabrik kompos dan
siap diolah.
2. Pengolahan Limbah Cair
Penanganan mengenai limbah cair dilakukan secara biologis
dengan memakai bak-bak pengolahan. Bak pengolahan limbah cair ini
terdiri dari :
a) Bak Fat Fit
Sludg dari pabrik disalurkan melalui parit untuk ditampung
kembali kedalam fat fit. Penampungan ini bertujuan untuk
mengutip minyak yang masih terdapat dalam sludg. Kadar
minyak yang masih terdapat dalam fat fit antara 0.60 1,00 %
sludg kemudian disalurkan ke loading pond.
b) Kolam Keasaman
Melalui parit sludg dialirkan ke kolam keasaman, kolam
mini mempunyai kedalaman sekitar 7 m dengan ukuran 10 x 10
m dan pH 4,0. Sludg nantinya tetap akan dialirkan ke kolam
sirkulasi.

73
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

c) Kolam Sirkulasi ( Primary Pond )


Kolam sirkulasi ini mendapatkan sludg yang mengalir dari
kolam keasaman dan kolam pembiakan bakteri. Kolam ini
disebut sirkulasi karena sludg pada kolam mini diterima dari
kolam netral yang telah dipompakan terlebih dahulu ke kolam
keasaman. Kolam ini memiliki keasaman antara 6,8 6,9.
d) Kolam Netral ( Secondary Pond )
Kolam ini memiliki pH antara 6,9 7,1. Sludg ditempat ini
diterima dari kolam sirkulasi dan sludg ini nantinya akan
dialirkan ke kolam pendingin.
e) Kolam Pendingin
Seharusnya terdapat dua tower dan pompa yang berfungsi
untuk membuat pergerakan sludge pada kolam mini, tetapi
pada kenyataanya tidak terdapat lagi sampai saat ini. Kolam ini
memiliki pH antara 6,9 7,1 dan kedalaman kurang lebih 5 m.
f) Kolam Final
Kolam ini adalah kolam akhir dari proses pengolahan
limbah yang memiliki pH 6,9 7,1 dan kedalaman kira-kira
5m.

74
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB VIII
LABORATORIUM DAN SORTASI

Untuk menganalisa mutu, rendemen dan kandungan bahan kimia yang


mempengaruhi proses produksi, PKS ini mempunyai labiratorium dengan
peralatan yang cukup menunjang kehandalan pabrik. Analisa dilakukan pihak
laboratorium secara sampling saat sortasi secara periodic saat proses pengolahanpengolahan berlangsung atau saat diperlukan.
Beberapa analisa yang dilakukan antara lain :

8.1.

Analisa mutu produksi CPO dan inti

Analisa losses munyak dari inti

Analisa air umpan boiler

Analisa kondisi mutu limbah cair.

ANALISA MUTU PRODUKSI CPO DAN KERNEL


Setiap hari diadakan analisa mutu produksi untuk mengetahui kualitas

produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai norma ( standart yang
diharapkan ), sehingga dapat diketahui seberapa ak dari kehandalan pabrik dalam
mendapatkan minyak dari inti sesuai ISO 9000 dan bias diterima konsumen.
8.1.a. Mutu Munyak CPO
Pengambilan sampel dilakukan setiap 2 jam sekali, dimulai setelah 1 jam
pabrik beroprasi/mengolah.
Norma mutu CPO produksi adalah :
Kadar air

: < 0,10 %

Kadar kotoran

: < 0,013 %

75
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kadar Asam Lemak Bebas ( ALB ) : < 3,5 %


Kadar air pada oil tank

: 0,7 0,8 %

Kadar air pada oil purifier

: 0,4 0,6 %

Kadar air pada vakum dryer

: 0,2 0,5 %

Pengambilan sample dilakukan pada :


Minyak dalam oil tank
Minyak dalam oil purifier
Minyak dalam vacuum dryer
Minyak dalam sludge tank
Minyak dalam bak timbangan
Berikut ini proses penganalisaan dilakukan dengan cara :
a) Analisa ALB ( asam lemak basah )
1) Tabung elenmeyer kosong ditimbang untuk mengetahui berat tarra.
2) Masukkan sample sebanyak 5 gr
3) Tambahkan alcohol 40 ml dan N-Hexane 20 ml (bensin suling )
4) Tambahkan timol blue (PP 1 ) 3 tetes pipet
5) Titrasi dengan KOH 0,1 sampai warna berubah menjadi orage
6) Setelah itu dilakukan perhitungan :

b) Analisa kadar kotoran


1) Semprot kertas kering saring dengan N-Hexane

76
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

2) Masukkan sample ke oven dengan suhu 1050C selama 20 menit.


3) Keluarkan kertas saring, kemudian masukkan ke desicartor selama 20
menit.
4) Keluarkan kertas saring dari desicartor kemidian ditimbang.
5) Timbang beaker glass lalu masukkan sample 20 gr
6) Larutkan sample N-Hexane
7) Hidupkan pompa vacuum, lalu naikkan perlahan sample dalam brouck
crubble dan bilas sampai bersih.
8) Semprot kertas saring dengan N-Hexane agar bersih dari minyak saat
proses penyaringan.
9) Keluarkan kertas saring dari grouck crucible lalu masukkan ke oven
dengan suhu 1050C selama 20 menit.
10) Setelah proses oven masukkan ke desikator selama 20 menit lalu
timbang.
11) Perhitungan :

c) Analisa kadar air


1) Contoh diambil dari sludge tank
2) Siapkan petridish, lapisi dengan kertas saring.
3) Timbang petridish, lalu masukkan sample 20 gr
4) Masukkan ke dalam oven dengan temperature 1050 C selama 1 jam.
5) Setelah proses oven, masukkan dalam desicator selama 20 menit
6) Timbang petridish

77
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

7) Perhitungan :

8.1.b. Mutu inti sawit


Pengambilan sample dilakukan setiap 3 jam sekali, dimulai setelah 1 jam
pengolahan dimulai,
Norma kernel ( Inti sawit ) produksi adalah :
Kadar air

: < 7,0 %

Kadar kotoran

: < 6,0 %

Kadar ALB

: < 1,0 %

Pengambilan sample dilakukan pada :


Kernel Dryer produksi (KD)
Wet kernel produksi Hydro cyclone kernel masuk ke kernel bulk
Berikut cara menganalisa beberapa pengambilan sample yang dilakukan :
a) Analisa ALB
Haluskan inti sawit 100 gr de ngan gilingan.
Hidupkan moisture dan tentukan temperaturnya.
Masukkan sample diatas piring aluminium, tirunkan hocknya
sehingga bunyi tit yang menandakan bahwa system telah
berjalan.
Setelah bunyi tit sebanyak 3 kali, keluarkasn sample.
Angka kadar air tampak pada display.

78
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

b) Analisa kadar kororan


Sample diaduk lalu dijadikan 4 bagian, aduk 2 bagian sehingga
merata.
Ambil sample 100 gr
Sortir biji utuh, biji pecah, inti utuh, inti pecah, cangkang dan
kotoran lalu timbang masing-masing bagian.
Biji pecah dan biji utuh pukul dengan martil lalu pishkan
cangkangnya dan timbang.
Perhitungan :

8.2.

ANALISA LOSSES
Proses pengolahan dipabrik bertujuan untuk mempertahankan rendemen dan

jumlah produk yang dihasilkan TBS dari kebun, untuk itu losses ( kehilangan )
minyak dan inti harus dikendalikan.
1) Losses minyak CPO
Norma losses CPO yang diijinkan di PKS ini adalah :

Katekopen ( USB )

: mak 2 %

Kadar buah dalam janjangan kosong

: 0,55 1,25 %

Kadar minyak kondensat rebusan

: max 0,70 %

Kadar minyak tandan kosong

: max 3,7 %

Kadar minyak ampas press

: max 6,00 %

Kadar minyak biji press

: max 0,80 %

79
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kadar minyak air buangan minyak separator : max 1,20 %

Kadar minyak dalam solid

: max 2,50 %

Kadar minyak buangan fat fit

: max 0,70 %

Total losses minyak terhadap TBS

= max 1,65 %

2) Analisa losses CPO

Timbang pertridsh yang telah dilapisi dengan kertas saring

Masukkan sample 20 gr lalu timbang, untuk janjang kosong


dihaluskan lebih dahulu.

Masukkan petridsh yang telah diisi sample dalam oven dengan


temperature 1050C selama 3 jam.

Keluarkan petridish dari oven lalu masukkan desicator selama 20


menit.

Masukkan sample dalam timble lalu tutup dengan kapas.

Timbang labu gelas kosong, kemudian isi dengan shell shol 250
ml.

Masukkan timble dalam soxle lalu extraksikan dengan condenser


sebagai pendingin serta hat plate selama 4 jam.

Keluarkan timble dari soxlet dan shell shol yang telah bercampur
dengan minyak hasil extraksi.

Labu gelas berisi minyak dimasukkan kedalam oven bersuhu


1050C selama 2 jam.

Selanjutnya masukkan ke desicator selama 20 menit.

80
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

8.3.

Perhitungan :

LOSSES INTI ( KERNEL )


Norma losses inti yang diizinkan :

Kadar inti pada fibre cyclone

: max 0,15 %

Kadar inti pada LTDS

: max 0,1 %

Kadar inti pada tandan kosong

: max 0,2 %

Kadar inti pada wet shell

: max 0,1 %

Total losses inti terhadap TBS

= max 0,55 %

Analisa losses inti :

Sample diambil setelah pabrik beroperasi 1 jam.

Sample diaduk dimeja sortir hingga merata.

Sample dibagi 4 bagian, lalu 2 bagian menyilang diaduk kembali.

Timbang sample dengan piringan 100 gr.

Sortir biji utuh, biji pecah, inti utuh, inti pecah, dan cangkang lalu
ditimbang masing-masing bagian.

Biji utuh dan biji pecah dipukul dengan martil lalu ditimbang inti dan
cangkangnya.

81
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

8.4. ANALISA MUTU AIR UMPAN


Untuk menjaga kondisi boiler agar bekerja sesuai kapasitasnya, maka air yang
digunakan di PKS ini terutama air umpan boiler harus sesuai dengan norma yang
ditetapkan. Oleh karena itu setiap hari dilakukan pengetesan air dari water intake
dengan jarset. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah dan komposisi
tawas dan soda yang harus diinjeksikan. Untuk itu dilakukan analisa tiap 2 jam
sekali terhadap :

Sample air cation excharger

Sample air anion excharger

Sample air feed water tank

Sample air masuk boiler


Sample diatas dianalisa dan disesuaikan dengan norma sebagai berikut :

Ph

: 8,5 9,2

TDS

: max 100 ppm

Total hardnest

: max 2 ppm

Silica

: max 5 ppm

82
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB IX
TEKNIK DAN MAINTENANCE
Perawatan dan pemeliharaan ( Maintenance ) adalah suatu kombinasi dari
semua tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau mengembalikan
suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima agar pabrik dapat terus berjalan
sehingga produksi dapat terus berjalan.
Akibat dari kotoran dan keausan adalah factor utama kerusakan dalam
peralatan, maka pada pabrik ini diadakan pembersihan setiap hari setelah pabrik
beroprasi.
9.1.

TUJUAN PERAWATAN PKS

Memperpanjang penggunaan mesin.

Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil.

Agar semua mesin serta peralatan lainnya selalu siap pakai optimal.

Agar dapat mengetahui kerusakan sebaik mungkin dan terhindar dari


kerusakan yang terjadi secara mendadak yang dapat mengakibatkan
produksi pabrik berhenti.

9.2.

AKTIFITAS BAGIAN TEKNIK DAN MAINTENANCE

Aktifitas yang paling mendasar adalah membersikan debu, kotoran yang


ada pada peralatan secara rutin sehabis beroprasi.

Pemeriksaan kebocoran-kebocoran dari semua peralatan, bila ada yang


rusak segera diperbaiki.

Memperbaiki apabila ada kerusakan mesin pada setiap stasiun.

Periksa pelumas pada peralatan, bila kurang segera ditambah atau diganti.

Pemeriksaan baut-baut kran steam setiap minggunya.

83
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

9.3.

Pemeriksaan katup-katup pengaman, apakah masih berfungsi dengan baik.


PLANNING DAN SCHEDULING

Perencanaan atau jadwal perawatan yang dilakukan bertujuan untuk menjegah


keausan dan kerusakan, agar daya tahan dan kapasitas peralatan dapat
dipertahankan sesuai dengan yang direncanakan. Planning pemeliharaan ada 3
bagian yaitu :
1) Pemeliharaan/pencegahan ( prewventive maintenance )
2) Perbaikan kecil ( reperasi )
3) Perbaikan besar ( revisi )
9.4.

JADWAL SCHEDULING

Pemeliharaan harian

Pemeliharaan mingguan

Pemeliharaan bulanan

Pemeliharaan 6 bulan sekali

Pemeliharaan tahunan

9.5.

BAGIAN BENGKEL

Bertanggung jawab terhadap kerja yang ditentukan, misalnya pengelasan,


pembubutan, serta pertukangan.

Bengkel listrik merupakan hal yang terpenting, karena disinilah motor


( electromotor ) diperbaiki untuk digunakan kembali sesuai dengan
kebutuhan system kebutuhan pengilhan pabrik.

Bagian pengolahan kelapa sawit bertanggung jawab terhadap kebersihan


lingkungan pabrik dan peralatan.

84
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
10.1.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dari BAB akhir ini, dapat diambil kesimpulan,

yaitu :
a) Pada pengolahan Kelapa Sawit ( PKS ) Dolok Sinumbah lebih sering
menghasilkan target pengolahan Crude Palm Oil ( CPO ) pengolahan
Kernel Palm Oil ( KPO ), hal ini dapat dilihat dari pengalokasian inti sawit
dan pengawasan lainnya.
b) Sumber energy listrik yang digunakan pada pengoprasian pabrik berasal
dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan terletak pada daerah
pabrik.
c) Kelapa sawit TandanBuah Segar ( TBS ) yang akan diolah perusahaan agar
mendapatkan rendemen yang tinggi.
d) Dalam melakukan pengoprasian PKS Padang brahrang, masih dilakukan
yang diolah dengan cara manual.
e) Perawatan dalam mesin-mesin pabrik dilakukan secara berkala, yang
meliputi pembersihan dan pengecekan terhadap mesin-mesin pabrik.
f) Kesejahteraan karyawan tergolong baik dan adanya jaminan kesejahteraan,
kesehatan dan pendidikan setiap anak karyawan.
10.2.

SARAN

Setelah

melakukan kerja praktek lapangan di PKS Padang Brahrang,

praktikan menyampaikan saran-saran pada seluruh masyarakat PKS Padang


Brahrang, diantaranya adalah :

85
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Setiap alat yang tidak layak pakai pada PKS, agar sebaiknya diperbaiki
ataupun diganti. Sehingga pengolahan berjalan dengan baik dan hasil
minyak yang diolah dapat mencapai criteria yang diinginkan.
FLOW CHART STASIUN MINYAKAN
SAND TRAP TANK

CRUDE OIL TANK

VERTICAL
CONTINOUS TANK

CPO

OIL TANK

SLUDGE TANK

OIL PURIFER

BRUSH STRAINER

FLOAT TANK

PREE CLEANER

VACUM DRIYER

BAK

TRANSFER OIL TANK

BALANCE TANK

TANGKI TIMBUN

SLUDGE SPAEATOR

SLUDGE + AIR

FAT FIT

CPO

RECLAIM TANK

SLUDGE DRAIN TAIN

EFFLUENT
TREATMENT
86
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur panjatkan kehadiran tuhan yang maha ESA, karena berkat
rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek, di PT.
Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang, yang berjudul Proses
Pengolahan Kelapa Sawit. Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat
untuk memenuhi kesarjanaan di Institut Teknologi Medan (ITM).
Dalam penyelesaian laporan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang memberikan semangat dan dukungan baik
secara morail maupun material.
2 Ir. Zainuddin. MT, selaku ketua jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi
Medan.
3. Sekretaris beserta staf dan pegawai, jurusan Teknik Mesin di Institut
Teknologi Medan.
4. Ir. Zainuddin. MT, selaku dosen pembimbing kerja praktek jurusan Teknik
Mesin di Institut Teknologi Medan.
5. Bapak presiden direktur dan seluruh jajaran direksi PT. Langkat Nusantara
Kepong yang telah memberikan ijin kerja praktek di PKS Padang Brahrang.
6. Ir. YF Purba, selaku KD P/T PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang
Brahrang.
7. Syafaruddin, selaku humas PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang
Brahrang.
8. E. S Daulay. ST, selaku asisten maintenance PT Langkat Nusantara Kepong,
PKS Padang Brahrang.
9. Zulianto, selaku asisten pengolahan PT Langkat Nusantara Kepong, PKS
Padang Brahrang.
10. F. Lumban Gaol. ST, selaku asisten laboratorium PT Langkat Nusantara
Kepong, PKS Padang Brahrang.
11. Seluruh Mandor dan pekerja pengolahan PT Langkat Nusantara Kepong,
PKS Padang Brahrang yang banyak membantu didalam menyelesaikan laporan
kerja praktek.
12. Rekan-rekan mahasiswa yang banyak membantu didalam menyelesaikan
laporan kerja praktek.
Penulis menyadari bahwa menyelesaikan laporan ini, masih belum sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bertujuan
membangun, agarberguna bagi kita semua,
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

87
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

PT. Langkat Nusantara Kepong

Langkat, 13 September 2012


Penulis
Daftar Pustaka
1. PT. Perkebunan Nusantara III. 1997. BUKU II BIDANG TEKNIK DAN
PENGOLAHAN. Medan
2. Mangunsong,Lamria.dkk.2003. BUKU AJAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT.Polnep.Pontianak

3. Panca wardanu,Adha.2009.Teknologi Pengolahan Kelapa


Sawit.http://apwardhanu.wordpress.com/2009/03/20/teknologi-pengolahankelapa-sawit.html
4. Arif,Habibillah.2010. PASCA PANEN DAN STANDAR
PRODUKSI KELAPA SAWIT,http//:www.habibiezone.wordpress.com/pascapanen-dan-standar-produksi-kelapa-sawit.html

88
Pabrik Kelapa Sawit Padang Brahrang

You might also like