You are on page 1of 18

ANATOMI TUNGKAI

Tulang tungkai atas


Tulang-tulang tungkai atas terdiri dari os femur dan patella atau tempurung lutut.
Os femur
Di atas, femur bersendi dengan acetabulum untuk membentuk articulatio coxae dan di
bawah dengan tibia dan patella untuk membentuk articulatio genu.

Gambar 1. Apertura pelvis superior, apertura pelvis inferior, conjugata diagonalis, dan axis pelvis. Beberapa
perbedaan utama antara pelvis perempuan dan pelvis laki-laki diperlihatkan juga.

Ujung atas femur memiiiki caput, collum, trochanter major, trochanter minor (Gambar
1 dan 2). Caput mernbentuk kira-kira dua pertiga bulatan dan bersendi dengan acetabulum os
coxae unfuk membentuk articulaiio coxae (Gambar 3). Pada pusat caput terdapat lekukan
kecil yang disebut fovea capitis, yaitu untuk tempat perlekatan dari ligamentum capitis
femoris.Sebagian pendarahan untuk caput femoris dari arteria obturatoria dihantarkan melalui
ligamentum ini dan memasuki tulang melalui fovea capitis.

Gambar 2. Muskuli dan ligamenta yang melekat pada permukaan posterior femur dextrum.

Gambar 3. Muskuli yang melekat pada permukaan luar os coxae dextrum dan permukaan posterior femur.

Collum, yang menghubungkan caput dengan corpus, berialan ke bawah, belakang, dan
lateral dan membentuk sudut lebih kurang 125 derajat (pada perempuan lebih kecil) dengan
sumbu panjang corpus femoris. Besarnya ludut ini dapat merubah akibat adanya penyakit.
Trochanter major dan minor nrerupakan tonjolan besar pada batas antara collum dan
corpus (Gambar 1 dan 2). Linea intertrochanterica menghubungkan kedua trochanter ini di
anterior dan oleh crista intertrochanterica di sebelah posterior, pada crista ini terdapat
tuberculum quadratum.
Corpus femoris permukaan anteriornya licin dan bulat, sedangkan permukaan posterior
mempunyai rigi, disebut linea aspera (Gambar 2). Pada linea ini melekat otot-otot dan septa
intermuscularis. Pinggir-pinggir linea aspera melebar ke atas dan bawah. Pinggir medial
melanjutkan diri ke distal sebagai crista supracondylaris medialis yang menuju ke tuberculum
adductorum pada condylus medialis (Gambar 2). Pinggir lateral melanjutkan diri ke distal
sebagai crista supracondylaris lateralis. Pada permukaan posterior corpus, di bawah

trochanter major terdapat tuberositas glutea untuk tempat melekatnya musculus gluteus
maximus. Corpus melebar ke arah ujung distalnya dan membentuk daerah segitiga datar pada
permukaan posteriornya, yang disebut fossa poplitea (Gambar 2).
Ujung bawah femur mempunyai condylus medialis dan lateralis, yang di bagian
posterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Permukaan anterior condylus bersendi
dengan facies articularis patellae Kedua condylus ikut serta dalam pembentukan articulatio
genu. Di atas condylus terdapat epicondylus lateralis dan medialis (Gambar 2). Tuberculum
adductorum dilanjutkan oleh epicondylus medialis.

Gambar 4. Muskuli dan ligamenta yang melekat pada permukaan anterior femur dextra.

Musculi dan ligamenta penting yang melekat pada femur diperlihatkan pada Gambar 4
dan 2.
Patella
Patella (Gambar 5) adalah tulang sesamoid yang terbesar (yaitu sebuah tulang yang
berkembang di dalam tendo musculus quadriceps femoris di depan sendi lutut). Patella
berbentuk segitiga dengan apex terletak di inferior. Apex dihubungkan dengan tuberositas
tibiae oleh ligamentum patellae. Facies posterior bersendi dengan condylus femoris. Patella
terletak dalam posisi terbuka di depan sendi lutut dan dapat diraba dengan mudah melalui
kulit. Patella dipisahkan dari kulit oleh bursa subcutanea yang penting (lihat Ganbar 12-28).

Gambar 5. Muskuli dan ligamenta yang melekat pada facies anterior tibia dan fibula dextra; terlihat juga
perlekatan pada patella.

Pinggir atas, lateraf dan medial merupakan tempat lekat dari berbagai bagian musculus
quadriceps femoris. Patella dicegah bergeser ke lateral selama kontraksi musculus quadriceps
femoris oleh serabut-serabut horizontal bawah musculus vastus medialis dan oleh besarnya
ukuran condylus lateraiis femoris.
Tulang Tungkai Bawah
Tibia
Tlbia merupakan tulang medial tungkai bawah yang besar dan berfungsi menyanggah
berat badan (Gambar 5 dan 6). Di proksimal, tibia bersendi dengan condylus femoris dan
caput fibulae dan di distal dengan talus dan ujung distal fibula. Tibia mempunyai uiung atas
yang melebar dan ujung bawah vang lebih kecil, serta sebuah corpus.

Gambar 6. Muskuli dan ligamenta yang melekat pada facies posterior tibia dan fibula dextra.

Pada ujung atas terdapat condylus lateralis dan medialis (kadang-kadang disebut tibial
plateau laterai dan medial), yang bersendi dengan condylus lateralis dan medialis femoris,
dan dipisahkan oleh meniscus lateralis dan rnedialis. Permukaan atas facies articularis
condylus tibiae terbagi atas area interecondylaris anterior dan posterior; diantara kedua area
ini terdapat eminentia intercondylaris (Gambar 5).
Pada aspek lateral condylus lateralis terdapat facies articularis fibularis yang kecil dan
melingkar, dan bersendi dengan caput fibulae. Pada aspek posterior condylus medialis
terdapat insersi musculus semimembranosus (Gambar 6).
Corpus tibiae berbentuk segitiga pada potongan melintangnya dan mempunyai tiga
margo dan tiga facies. Margo anterior dan medial, serta facies rnedialis di antaranya terletak
subkutan.
Margo anterior menonjol dan membentuk tulang kering. Pada pertemuan antara margo
anterior dan ujung atas tibia terdapat tuberositas, yang merupakan tempat lekat ligamentum
patellae. Margo anterior di bawah membulat, dan melanjutkan diri sebagai malleolus
medialis. Margo lateral atau margo interosseus memberikan tempat perlekatan untuk
membrana interossea.
Permukaan posterior corpus tibiae mempunyai linea obliqua, yang disebut linea
musculi solei (Gambar 6), untuk tempat lekatnya musculus soleus.
Ujung bawah tibia sedikit melebar dan pada aspek inferiornya terdapat permukaan
sendi berbentuk pelana untuk talus. Ujung bawah memanjang ke bawah dan medial untuk
membentuk malleolus medialis. Facies lateralis malleolus medialis bersendi dengan talus.
Pada permukaan lateral ujung bawah tibia terdapat lekukan yang lebar dan kasar untuk
bersendi dengan fibula.
Musculi dan ligamenta penting yang melekat pada tibia dapat dilihat pada Gambar 5
dan 6
Fibula
Fibula adalah tulang lateral tungkai bawah yang ramping (Gambar 5 dan 6). Tulang ini
tidak ikut bersendi pada articulatio genus, tetapi di bawah tulang ini membentuk malleolus
lateralis sendi pergelangan kaki. Tulang ini tidak berperan dalam menyalurkan berat badan,

tetapi merupakan tempat melekat otot-otot. Fibula mempunyai ujung atas yang melebar,
corpus, dan uiung bawah.
Ujung atas, atau caput fibulae, ditutupi oleh processus styloideus. Bagian ini
mempunyai facies articularis untuk bersendi dengan condylus lateralis tibiae.
Corpus fibulae panjang dan ramping, Ciri khasnya adalah mempunyai empat margo dan
empat facies. Margo medialis atau margo interossea memberikan tempat perlekatan untuk
membrana interossea.
Ujung bawah fibula membentuk malleolus lateralis yang berbentuk segitiga dan terletak
subkutan. Pada facies medialis malleolus lateralis terdapat facies articularis yang berbentuk
segitiga untuk bersendi dengan aspek lateral os talus. Di bawah dan belakang facies
articularis terdapat lekukan yang disebut fossa malleolaris.
Musculi dan ligamenta penting yang melekat pada fibula dapat dilihat pada Gambar 5
dan 6.

VASKULARISASI TUNGKAI
Arteri Femoralis
Arteria femoralis sampai di tungkai atas dengan berjalan di bawah ligamentum
inguinale, sebagai lanjutan dari arteria iliaca externa (Gambar 7). Di sini, arteri terletak di
pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan symphisis pubis- Arteria femoralis
merupakan pembuluh nadi utama unfuk extremitas inferior. Arteri ini berjalan ke bawah
hampir vertikal ke arah tuberculum adductorium femoris, dan berakhir di lubang yang pada
musculus adductor magnus (hiatus adductorius) dengan memasuki spatium popliteum sebagai
arteria poplitea (Gambar 8).

Gambar 7. Diseksi trigonum femorale di extremitas inferior sinistra .

Gambar 8. Hubungan antara arteria profunda brachii, nervus obturatorius, dan aduktor pada ekstremitas
inferior dextra.

Batas-Batas Arteri Femoralis


Ke anterior: Pada bagian atas perjalanannya terletak superficial dan ditutupi oleh
kulit dan fascia. Pada bagian bawah perjalanannya, arteria femoralis terletak di
belakang musculus sartorius.

Ke posterior:

Arteria femoralis terletak di atas musculus psoas,

yang

memisahkannya dari articulatio coxae oleh musculus. pectineus dan musculus


adductor longus. Vena femoralis terletak di antara arteria femoralis dan musculus
adductor longus.
Ke medial: Berbatasan dengan vena femoralis pada bagian atas perjalanarmya.
Ke lateral: Nervus femoralis dan cabang-cabangnya.

Arteria femoralis berjalan bersama vena femoralis, yang terletak di sisi medialnya di
ligamentum inguinale. Vena femoralis terletak posterior terhadap arteria femoralis di puncak
trigonum femorale.Di hiatus adductorius, vena femoralis terletak pada sisi lateral arteria
femoralis, dengan demikian vena berubah mediolateral hubungannya terhadap arteri,
bergerak dari medial di lipat paha menjadi lateral di bagian bawah femur.
Cabang-Cabang
Arteria circumflexa ilium superficialis adalah sebuah cabang kecil yang berjalan ke
atas ke regio spina iliaca anterior superior (Gambar 9).
Arteria epigastrica superficialis adalah sebuah cabang kecil yang menyilang
ligamentum inguinale dan berjalan ke regio umbilicus (Gambar 9).
Arteria pudenda externa superficialis (Gambar 9) adalah sebuah cabang kecil yang
berjalan ke medial untuk menyarafi kulit scrotum (atau labium majus).
Arteria pudenda externa profunda berjalan ke medial dan menyarafi kulit scrotum
(atau labium majus).
Arteria genicularis descendens adalah cabang kecil yang dicabangkan dari arteria
femoralis dekat ujung akhimya (Gambar 8). Arteri ini mendarahi sendi lutut.

Gambar 9. A,B. Venae, aderiae, dan nodi lymphoidei superficiales di atas trigonum femorale dextrum.
Perhatikan hiatus saphenus pada fascia profunda dan hubungannya dengan selubung femoral. Perhatikan pula garis
perlekatan lapisan membranosa fascia supefficialis dengan fascia profunda, lebih kurang satu jari distal dari
ligamentum inguinale.

Tronchanteric Anastomosis
Tronchnnteric anastomosis merupakan pendarahan utama caput femoris (pada orang
dewasa), melalui arteri-arteri berikut ini:

Arteria glutea superior


Arteria glutea inferior
Arteria circumflexa femoralis medialis
Arteria circumflexa femoralis lateralis.
Cruciate Anastomosis
Bersama dengan tronchanteric anastomosis, anastomosis ini menjadi jembatan antara
arteria iliaca interna dan arteria femoralis. Arteri-arteri berikut ini ikut serta dalam
anastomosis:
Arteria glutea inferior
Arteria circumflexa femoralis medialis
Arteria circumflexa femoralis lateralis
Arteria perforans pertama, sebuah cabanga dari arteria profunda femoralis.
Arteria Poplitea
Arteria poplitea letaknya dalam dan masuk ke fossa poplitea melalui lubang yang ada di
dalam musculus adductor magnus (hiatus saphenus), sebagai lanjutan dari arteria femoralis
(Gambar 10 dan 11). Pembuluh ini berakhir setinggi pinggir bawah musculus popliteus
dengan bercabang menjadi arteria tibialis anterior dan posterior.

Gambar 10. Batas-batas dan isi fossa poplitea dextra.

Batas-Batas Arteria Poplitea


Ke anterior: Facies poplitea femoris, articulatio genu, dan musculus popliteus
(Gambar 11).
Ke posterior: Vena poplitea dan nervus tibialis, fascia, dan kulit (Gambar 10).

Gambar 11. Struktur-struk profunda yang terdapat di fossa poplitea dextra. Ujung propsimal muskulus
soleus hanya diperlihatkan sketsanya.

Cabang-Cabang Arteria Poplitea


Arteria poplitea mempunyai cabang-cabang sebagai berikut:
Rami musculares
Rami articulares

Rami terminals, arteria tibialis anterior dan posterior.


Anastomosis Arterial di Sekitar Sendi Lutut
Untuk mengatasi penyempitan arteria poplitea yang terjadi selama fleksi maksimal
sendi lutut di sekitar sendi lutut terdapat anastomosis yang luas dari cabang-cabang kecil
arteria femoralis dengan rami musculares dan rami articulares arteria poplitea dan dengan
cabang-cabang arteria tibialis anterior dan posterior.
Arteri Tibialis Anterior
Arteria tibialis anterior merupakan cabang terminal arteria poplitea yang lebih kecil.
Arteria dicabangkan setinggi pinggir bawah musculus popliteus dan berjalan ke depan ke
dalam ruang fascia anterior tungkai bawah melalui lubang pada bagian atas membrana
interossea (Gambar 11). Pembuluh ini berjalan ke bawah pada facies anterior membrana
interossea, bersama dengan nervus peroneus profundus (Gambar 12). Pada bagian atas
perjalanannya, arteri ini terletak dalam di bawah otot-otot di dalam ruang. Pada bagian bawah
perjalanannya arteri ini terletak superficial di depan ujung bawah tibia (Gambar 12 dan 13).
Setelah berjalan di belakang retinaculum musculorum extensorum superius, tendo musculus
extensor hallucis longus terdapat pada sisi medialnya dan nervus peroneus profundus dan
tendo musculus extensor digitorum longus pada sisi lateralnya. Pada tempat inilah pulsasinya
dapat dengan mudah diraba pada orang hidup. Di depan sendi pergelangan kaki, arteri ini
menjadi arteria dorsalis pedis.

Gambar 12. Struktur-struktur profunda pada aspek anterior dan lateral tungkai bawah kanan dan pada
dorsum pedis.

Cabang-Cabang
Cabang-cabang aretria tibialis anterior sebagai berikut:

Rami musculares untuk otot-otot yang ada didekatnya


Rami anastomosis, yang beranastomosis dengan cabang-cabang arteri lain di sekitar
sendi lutut dan sendi pergelangan kaki.

Gambar 13. Struktur-struktur yang terdapat pada aspek anterior dan lateral tungkai bawah kanan dan
dorsum pedis.

You might also like