Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 10
FARMASI 7-BD
Athiyah
1111102000031
Elsa Elfrida
1111102000032
Rosita Pracima
1111102000041
1111102000087
Ichsana Eskha W.
1111102000092
Aditya Ramadhan
1111102000093
Ahmad Rifqi
1111102000118
3. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang
disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan
adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar, sedangkan peluruhan
radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.
4. Radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga
sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang
sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama
dengan karbon-12.
5. Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang
besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi
gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini mempermudah dalam
pendeteksian.
Kegunaannya
Kemurniannya
b. Iodin-131 (I-131)
Diserap trutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh
karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok,
hati dan untuk mendeteksi tumor otak.
c. Iodin-123 (I-123)
Merupakan radioisotop dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma
yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
d. Natrium-24 (Na-24)
Digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl
yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran
darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat
diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
e. Xenon-133 (Xe-133)
Digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
f. Phospor-32 (P-32)
Digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat
pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah
merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke
dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat
menghambat pembentujan sel darah merah pada sum -sum tulang belakang.
g. Sr-85
Untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
h. Se-75
Untuk mendeteksi penyakit pankreas.
i. Kobalt-60 (Co-60)
Sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker
lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel
normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan
mengatur arah dan dosis radiasi.
j. Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137)
Radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
5. Apa saja alat untuk mengukur radioisotop dan teknik pengukuran yang
digunakan?
Alat ukur radiasi terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Aktif, dapat dibaca secara langsung.
Contoh : survey meter dan dosimeter saku
2. Pasif, tidak dapat dibaca secara langsung.
Contoh : film badge dan TLD badge.
Sistem pengukuran radiasi
Alat penunjang : mengubah tanggapan menjadi simpangan jarum penunjuk skala, angka
digital dan gambar spektrum.
Detektor : mengubah energi radiasi menjadi tanggapan (yang mudah diamati).
Jenis detektor
1. Detektor isian gas
Radiasi mengionisasi gas akan menghasilkan elektron yang terkumpul di sumbu dan
membentuk pulsa listrik.
c. Geiger Muller
- Tidak dapat membedakan energi
- Mudah dibaca
- Gas isian : helium, argon, neon
- Gas quenching : etil alkohol, brom, klor, dll
2. Detektor sintilasi
Bahan sintilator yaitu bahan yang dapat memercikan cahaya tampak jika dikenai
radiasi nuklir.
Cahaya tampak dari hasil perpindahan elektron pada atom dari tingkat energi tinggi
ke tingkat energi rendah (eksitasi).
Contoh : kristal NaI (TI) untuk radiasi gamma/X, kristal ZnS (Ag) untuk radiasi /
3. Detektor semikonduktor
Radiasi yang mengenai depletion layer, maka timbul pasangan lobang (hole) elektron
pada lapisan tersebut.
Karena ada medan listrik karena diberi tegangan, hole dan elektron bergerak
menimbulkan pulsa listrik.
Keunggulan :
a. Resolusi sangat tajam
b. Sangat teliti membedakan energi
c. Efisiensi tinggi untuk radiasi
Kelemahan :
a. Memerlukan sistem elektronik (alat penunjang) sangat rumit.
b. HPGe dan SiLi perlu pendingin.
Dosimeter Personal
Jenisnya:
1. Dosimeter saku
- Kerugian : tidak dapat menyimpan informasi dosis dalam waktu lama karena
sifat akumulasi kurang baik
2. Film bedge
Survey Meter
DAFTAR PUSTAKA
Batan. Atomos: Radioisotop dan Radiofarmaka Untuk Bidang Kesehatan, Pertanian,
Hidrologi, dan Industri. NO. ISSN 0215-0611
Darsino. Deteksi dan Pengukuran Radiasi. BATAN
Kartina, Tien. 2011. Radioisotop
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta: Media Pusindo