Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
KELOMPOK I (GENAP)
ANGGOTA:
1. NI NYOMAN MELINDAWATI
(P07134013 002)
(P07134013 004)
3. NI KADEK SUCAHYANINGSIH
(P07134013 006)
(P07134013 008)
(P07134013 010)
6. NINGSIH ASRIAH
(P07134013 012)
Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui cara menghitung jumlah eritrosit dengan menggunakan
kamar hitung
b. Tujuan Khusus
- Untuk dapat menghitung jumlah eritrosit dengan menggunakan kamar hitung.
- Untuk dapat mengetahui jumlah eritrosit pada sampel darah yang diperiksa.
II.
Metode
Metode yang digunakan dalam penentuan jumlah eritrosit adalah metode manual yaitu
dengan kamar hitung Improved Neubauer dengan menggunakan larutan hayem.
III. Prinsip
Darah diencerkan serta diwarnai dengan larutan hayem, lalu sel-sel darah di hitung
dalam kamar hitung di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 40x.
terdiri dari pemeriksaan darah rutin ditambah pemeriksaan morfologi sel (ukuran,
kandungan hemoglobin, anisositosis, poikilositosis, polikromasi). Pemeriksaan
hematologi lengkap penting untuk mengetahui morfologi dan fungsi dari berbagai sel
yang ada di dalam darah, contohnya sel darah putih yang berperan dalam imunitas
tubuh dan sel darah merah yang berperan dalam oksigenasi tubuh (Brown, 1993,
Perkins 2003; Adamson, Longo, 2005).
Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel yang paling sederhana yang ada di
dalam tubuh. Eritrosit tidak memiliki nukleus dan merupakan sel terbanyak dalam
darah. Eritrosit mengandung hemoglobin, yaitu protein yang mengandung besi,
berperan dalam transpor oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh. Oleh karena itu
eritrosit sangat diperlukan dalam proses oksigenasi organ tubuh. Dengan mengetahui
keadaan eritrosit, secara tidak langsung dapat diketahui juga keadaan organ tubuh
seseorang (Perkins, 2003).
Normoblast polikhromatik
Normoblast asidofil
Rintangan(barrier)
Retikulosit
Darah perifer
Eritrosit
Penghancuran Eritrosit
Proses penghancuran eritrosit terjadi karena proses penuaan (senescence) dan
proses patologis (hemolisis). Hemolisis yang terjadi pada eritrosit akan mengakibatkan
terurainya komponen komponen hemoglobin menjadi dua komponen sebagai berikut.
a. Komponen protein, yaitu globin yang akan dikembangkan ke pool protein dan
dapat digunakan kembali.
b. Komponen hame akan dipecah menjadi dua, yaitu:
1. Besi yang akan dikembalikan ke pool besi dan digunakan ulang;
2. Bilirubin yang akan diekskresikan melalui hati dan empedu.
dan struktur eritrosit di dalam tubuh antara lain hitung eritrosit, hemoglobin dan
hematokrit. Hitung eritrosit atau redblood cell count(RBC) adalah menghitung jumlah
total eritrosit dalam darah. Dengan menggunakan unit Internasional (SI), jumlah
eritrosit dinyatakan sebagai jumlah eritrosit per liter darah. Jadi jumlah eritrosit
5juta/mm3 dinyatakan dalam SI adalah 5 x 1012 /L.
Laki laki
Perempuan
Bayi 3 bulan
Anak-anak 1 tahun
Cara menghitung eritrosit dapat dilakukan dengan cara manual ataupun dengan
menggunakan alat khusus.
1. Kamar hitung.
Kamar hitung yang sebaiknya dipakai ialah yang memakai garis bagi
improved Neubauer. Luas seluruh bidang yang dibagi adalah 9 mm2 dan bidang
ini dibagi menjadi sembilan bidang besar yang luasnya masing - masing 1 mm2.
Bidang besar dibagi lagi menjadi 16 bidang sedang yang luasnya masing-masing
x mm2. Bidang besar yang letaknya di tengah - tengah berlainan pembaginya:
ia dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi lagi menjadi 16 bidang
kecil. Dengan demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah, masingmasing luasnya 1/20 x 1/20 mm2. Tinggi kamar hitung, yaitu jarak antara
permukaan yang bergaris - garis dan kaca penutup yang berpasangan adalah 1/10
mm. Maka volume diatas tiap - tiap bidang menjadi sbb;
1 bidang kecil = 1/20 x 1/20 x1/10 =1/4000 mm3
1 bidang sedang = 1/4 x 1/4 x 1/10 =1/160 mm3
1 bidang besar = 1 x 1 x 1/10 = 1/10 mm3
Seluruh bidang yang dibagi = 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3
2. Kaca penutup.
Hendaknya memakai kaca penutup yang khusus diperuntukkan bagi kamar
hitung. Kaca penutup itu lebih tebal dari yang biasa, sedangkan ia dibuat dengan
sangat datar. Hanya dalam keadaan darurat kaca penutup biasa boleh dipakai. Kaca
penutup untuk menghitung jumlah trombosit dengan tehnik fasekontrast lebih tipis
daripada yang dipakai untuk mikroskop biasa.
3. Pipet.
Pipet Thoma untuk pengenceran eritrosit (pipet eritrosit) terdiri dari sebuah
pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola.
Dalam bola itu terdapat sebutir kaca merah. Pada pertengahan pipa kapiler itu ada
garis bertanda angka 0,5 dan ada bagian atasnya, yaitu dekat bola, terdapat garis
Yang
penting
dan
terjadi
dalam
pipet
itu.
Seandainya lebih dulu diisap darah sampai garis - tanda 0,5 kemudian cairan
pengencer sampai garis- tanda 101, maka darah dalam bola pipet itu diencerkan
200 kali.(Gandasoebrata R., 2007).
Keterangan:
W : ruang hitung untuk leukosit
R : ruang hitung untuk eritrosit
Kamar Hitung
(Improved Neubauer)
Cara Hitung Eritrosit pada Kamar Hitung
Cara menghitung eritrosit didalam kamar hitung improved Neubaur dapat
dilihat pada gambar. Mulai menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian
turun ke bawah dan dari kanan ke kiri, lalu turun lagi ke bawah dan mulai lagi dari
kiri ke kanan. Cara seperti ini dilakukan pada 5 bidang sedang tersebut. Semua sel
yang menyentuh garis batas sebelah atas dan kiri, dianggap masuk ke dalam ruangan
dan dihitung. Sedangkan sel yang menyentuh garis batas sebalah kanan dan bawah
dianggap tidak masuk dan tidak dihitung. (Depkes RI, 1989).
Keterangan :
: tidak di hitung
: di hitung
= 0,2 mm
= 0,2 mm
= 0,1 mm.
1 Volume kotak R
= p x l x tebal
0,2 mm x 0,2 mm x 0,1 mm = 0,004 mm3
5 Volume kotak R
Sumber kesalahan :
a) Jumlah darah/larutan Hayem yang diisap kedalam pipet tidak tepat.
b) Memakai pipet yang basah
c) Berkurangnya darah dalam pipet pada waktu penghapusan darah yang
melekat pada bagian luar ujung pipet.
d) Terjadinya gelembung udara dalam pipet pada waktu menghisap darah/larutan
pengencer.
e) Adanya bekuan darah
f) Darah tidak homogen
g) Kamar hitung/kaca penutup kotor
h) Ada gelembung udara yang masuk pada waktu pengisian kamar hitung
i) Letak kaca penutup tidak tepat
j) Meja mikroskop tidak datar
k) Menghitung sel yang menyinggung garis batas tidak benar
l) Kaca penutup bergeser karena tersebtuh oleh lensa mikroskop
m) Larutan pengencer kotor
n) Menghitung eritrosit tidak memakai lensa obyektif 40x sehingga kurang teliti.
V.
0,25 ml
- NaCl
0,50 ml
- NaSO4
2,50 ml
- aquadest
100 ml
Darah EDTA
Tissue
Aquadest
Anak
Wanita Dewasa
Pria Dewasa
DAFTAR PUSTAKA
Brown B. 1993. Hematology: Principles and Procedures, 6th ed. America: Lea & Febiger.
119-20, 350-55.
Chernecky CC & Berger BJ.2008. Laboratory Test and Diagnostic Procedures 5th Edition.
Saunder: Elsevier
Perkins S.L. 2003. Anemia: Examination of the Blood and Bone Marrow. In Greer,P.J.,
Foerster J., Lukens N.J., Rodgers M.G., Paraskevas F., Glader B. Editors:Wintrobes
Clinical
Hematology.
Volume
1A.
11th
ed.
Philadelphia:
Lippincott
Williams&Wilkins. P: 3-21
Widmann, FK. 1989. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi ke-9,
Jakarta: EGC