Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
menyumbang lebih dari 30% dari seluruh tumor jinak tulang dan 10-15% dari
keseluruhan tumor tulang. Mayoritas tumor ini merupakan jenis soliter non
herediter. Sekitar 15% muncul sebagai osteochodroma yang multipel dan
herediter (diturunkan dari gen autosomal dominan). Osteochondroma biasanya
ditemukan pada anak dan remaja dan jarang pada infant dan bayi baru lahir.
Osteochondroma multipel herediter lebih sering ditemukan pada laki-laki daripad
perempuan. Osteochondroma jenis ini pada 80% terjadi pada dekade awal
kehidupan. Osteochondroma soliter menunjukkan predileksi pada metafisis pada
tulang-tulang panjang, terutama femur (30%), humerus (26%), dan tibia (43%).
Lesi jarang terjadi pada tulang carpal dan tarsal, patella, sternum, tulang cranium
dan tulang belakang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Osteoma ialah tumor yang seluruh komponennya terdiri dari tulang.
Chondroma ialah tumor yang seluruh komponennya terdiri dari kartilago atau
tulang rawan. Sehingga osteochondroma (osteocartilogenous exostosis) diartikan
sebagai pertumbuhan tulang yang berasal dari permukaan tulang (biasanya di
dekat lempeng pertumbuhan) yang dilapisi pembungkus dari kartilago. Meskipun
dominan komponen tulang, osteochondroma dianggap merupakan tumor yang
berasal dari kartilago karena massa tumor dihasilkan oleh proses ossifikasi
endochondral progressif oleh kapsul pembungkus kartilago (Barnes, 2001).
B. Etiologi
Pada 1891, Virchow menyampaikan postulat bahwa osteochondroma berasal
dari fragmen kartilago epifiseal yang lepas dan kemudian rotasi 900 lalu
berkembang dengan arah transversal sepanjang axis tulang. Keith menjelaskan
bahwa osteochondroma kemungkinan besar disebabkan oleh herniasi dari fragmen
lempeng epifisis pertumbuhan melalui defek manset tulang periosteal. Sementara
itu menurut Lichtenstein osteochondroma merupakan hasil dari aktivitas tidak
lazim periosteum yang membentuk foci anomali kartilago metaplastik. Foci
kartilago ini dengan pertumbuhan dan osifikasi endochondral dapat bermanifestasi
sebagai exostosis (Barnes, 2001). Penyebab utama dari berbagai kemungkinan
proses terbentuknya osteochondroma ini masih belum diketahui dengan jelas
namun salah satu teori yakni herniasi fragmen lempeng epifisis pertumbuhan
diduga merupakan akibat dari trauma atau idiopatik atau defisiensi cincin
perichondrial (Dickey, 2013). Radiasi juga disinyalir dapat memberikan efek
merusak pada lempeng epifisis sehingga terjadi migrasi jaringan kartilago ke
metafisis yang dengan pertumbuhan selanjutnya dapat menjadi osteochondroma
(Murphey et.al., 2000). Proses normal remodelling tulang panjang dan kelainan
C. Patofisiologi
Herniasi fragmen kartilago lempeng pertumbuhan epifiseal kemudian menjadi
kartilago metaplastik yang memberi respon pada faktor-faktor yang menstimulasi
lempeng pertumbuhan. Pulau-pulau kartilago tersusun menjadi struktur yang
mirip dengan epifisis yang dibuktikan dengan tampakan histologi pada kapsul
kartilago yang mencerminkan zona yang juga ditemuka pada lempeng
pertmbuhan yakni zona proliferasi, kolumniasi, hipertrofi, kalsifikasi, dan
ossifikasi. Sehingga ketika kartilago metaplastik ini distimulasi, pembentukan
tulag enchondral terjadi dan berkembangnya bony stalk atau daun/bunga tulang
(Dickey, 2013) . Penonjolan tulang ini harus tetap memiliki kelanjutan/hubungan
langsung dengan korteks dan medulla tulang di bawahnya untuk dikatakan
sebagai osteochondroma (Murphey et.al., 2000).
D. Gambaran Klinis
Tumor ini tidak memberikan gejala
tendon. Ketika itu, patah jaringan di atas tumor dapat menyebabkan aktivitas yang
berhubungan dengan nyeri.
2. CT Scan
Pada tulang tertentu teutama di area dengan struktur anatomi kompleks,
seperti panggul dan tulang belikat, CT scan merupakan tambahan yang berguna
untuk melokalisasi lesi. Lokalisasi CT dapat berguna ketika merencanakan
reseksi.
G. Komplikasi
1. Fraktur
Fraktur pada osteochondroma adalah komplikasi yang tidak biasa yang
merupakan hasil dari trauma yang terlokalisir dan biasanya melibatkan dasar
dari tangkai lesi . Osteochondroma pedunkulata di lutut yang paling mungkin
2. Komplikasi Vaskuler
Komplikasi vaskular yang berhubungan dengan osteochondroma termasuk
kelainan
pembuluh
darah,
stenosis,
oklusi,
dan
pembentukan
sering.
Keterlibatan
saraf
radialis
juga
telah
dijelaskan.
H. Prognosis
Untuk osteochondromas soliter, hasil dan prognosis setelah operasi sangat
baik, dengan kontrol lokal yang sangat baik dan tingkat kekambuhan lokal kurang
dari 2%. Demikian, prognosis biasanya salah satu dari pemulihan lengkap . Hasil
yang lebih buruk biasanya berkaitan dengan morbiditas yang terkait dengan
eksposur yang dibutuhkan untuk menghapus lesi atau berhubungan dengan
deformitas tulang sekunder, tetapi yang terakhir biasanya diamati dalam bentuk
turun-temurun beberapa penyakit.
BAB III
KESIMPULAN
multipel,
biasanya
dapat
memberikan
gambaran
diagnostik.
DAFTAR PUSTAKA