You are on page 1of 11

PROSES POLIMERISASI (PERPANJANGAN RANTAI POLIMER)

Disusun Oleh :

Abdul Wahid Erlangga

061140411492

Ahmad Banuaji

061140411494

Lintang Putri Mahardhika

061140411501

Ramadhan Kodri

061140411511

Dosen Pembimbing : Zurohaina S.T, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2012/2013

I.

Rumusan Masalah :
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
1. Apa saja Sifat Fisik dan Kimia bahan baku dan Produk yang dihasilkan dari
proses Polimerisasi ?
2. Bagaimana diagram alir proses Polimerisasi ?
3. Bagaimana uraian proses yang terjadi pada proses Polimerisasi dalam Minyak
Bumi ?
4. Bagaimana reaksi yang terjadi pada proses Polimerisasi dalam Minyak Bumi ?
5. Apa saja kegunaan hasil Produk dari proses Polimerisasi ?

II.

Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui Sifat Fisik dan Kimia bahan baku dan Produk yang
dihasilkan dari proses Polimerisasi.
2. Dapat menjelaskan diagram alir proses Polimerisasi.
3. Dapat menguraikan proses yang terjadi pada proses Polimerisasi dalam
Minyak Bumi.
4. Dapat mengetahui reaksi yang terjadi pada proses Polimerisasi dalam
Minyak Bumi.
5. Dapat mengetahui kegunaan hasil Produk dari proses Polimerisasi.

POLIMERISASI
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
M CnH2n

Cm+nH2(m+n)

Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa Isobutana


menghasilkan Bensin berkualitas tinggi, yaitu Isooktana.

Polimerisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


1. Polimerisasi Termis
Proses polimerisasi termis terdiri dari perengkahan fasa uap senyawa propana
dan butana diikuti dengan memperpanjang waktu reaksi polimerisasi pada suhu
950 1100 0F, selanjutnya diikuti dengan reaksi dekomposisi, depolimerisasi
dan sebagainya. Polimerisasi termis mengubah C4 dan gas gas kilang yang
lebih ringan menjadi produk cair hasil kondensasi.
2. Polimerisasi Katalis
Katalis yang digunakan adalah Asam Sulfat dan Asam Phosfat dalam berbagai
bentuk. Demikian juga dengan silika Alumina, Aluminium Khlorida, Boron
Trifluorida dan Bauksit aktif.
Proses polimerisasi ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a.

Polimerisasi Selektif
Polimerisasi Selektif merupakan proses polimerisasi yang menggunakan
umpan hanya fraksi C4 saja (Propilene propilene) atau fraksi C3 saja
(Butilene Butilene) yang berlangsung pada suhu yang lebih rendah
dibandingkan dengan polimerisasi tak selektif.

b. Polimerisasi Tak Selektif

Polimerisasi Tek Selektif adalah suatu proses Polimerisasi yang terjadi pada
suhu dan tekanan tinggi dengan umpan berupa campuran Hidrokarbon C3
dan C4 menggunakan katalis Asam Phosfat.
Polimerisasi katalis proses UOP adalah proses Polimerisasi tak selektif
menggunakan katalis Asam Phosfat yang dijenuhkan didalam kieselguhr dan
berbentuk pelet.
II.2.1. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk
1. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku
a. Isobutena
-

Gaya tarik antar molekul lebih kecil


Mudah menguap
Mempunyai titik didih yang lebih rendah

b. Isobutana
-

Rumus molekul : CH(CH3)3.

Merupakan isomer dari butana

Mudah menguap

Mudah terbakar

2. Sifat Fisik dan Kimia Produk


Gasoline
: 40C 220C

Titik didih

Daya melarutkan : Tinggi

Daya oksidasi/penguapan : Cepat

Masa Penggunaan : 4 kali

Density : 0.68 gr/ml

II.2.2. Diagram Alir


1. Diagram Alir Proses Polimerisasi Termis Proses Kellog

2. Diagram Alir Proses Polimerisasi Tak Selektif Proses UOP

II.2.2 Uraian proses


1.

Uraian Proses Polimerisasi Termis Proses Kellog


Umpan cair (Olefin) dengan tekanan 1200 2000 psig dipompakan kedalam
dapur dan dipanaskan menjadi 975 1100 0F. Keluaran dari dapur polimerisasi
didinginkan dan di stabilisasikan didalam Quench Stabilizer, polimer gasoline
dipisahkan dengan cara fraksionasi. Gas yang keluar dari stabilizer dikembalikan
ke pemisah uap atau didalam fraksionatot untuk dipisahkan C3 dan C4 sebagai
daur ulang.

2.

Uraian Proses Polimerisasi Tak Selektif Proses UOP


Umpan C3 / C4 masuk menuju tempat pencucian Soda bertujuan untuk
pemurnian umpan. Kotoran (senyawa Nitrogen asam, seperti : HCN, HOCN, dll
bila dibiarkan dalam sistem akan berubah menjadi amoniak dan kemudian
amonium posfat yang akan merusak daya rangsang katalisator (menurunkan
aktifitas katalis) dan dapat dihilangkan dengan larutan Soda, sedangkan basa,
seperti : NH3 dan amina amina dapat dihilangkan dengan mencucinya dengan
menggunakan air, Belerang dalam bentuk gas / larutan H2S maupun merkaptan)
yang terdapat didalam Umpan dipisahkan dengan larutan soda dan air karena
racun bagi katalis. Selanjutnya, umpan Hidrokarbon (campuran Propilene /
Butilene) yang sudah dibersihkan dan dipanaskan secukupnya direaksikan dalam
reaktor. Tipe reaktor UOP ada 2 tipe, yaitu : Shell and Tube Heat Exchanger dan
Chamber. Reaksi polimerisasi menggunakan reaksi isotermis sehingga
memerlukan air untuk menyerap panas yang terjadi dan berfungsi untuk
mengatur suhu reaktor yang dikendalikan oleh tekanan steam drum. Suhu dalam
reaktor 430 0F, tekanan operasi 1000 1100 psig, kadar Olefin didalam umpan
35 45 % dan kecepatan aliran Olefin pada permukaan katalis (space velocity)
dirancang0,28 galon umpan/jam per lb katalis. Dari hasil reaksi campuran keluar
dari dasar reaktor didinginkan dan tekanannya diturunkan menjadi 300 psig
sebelum masuk ke tahap pemisahannya. Campuran hasil reaksi pertama kali di
masukkan kedalam menara depropanizer untuk memisahkan propana dan gas
gas lain yang lebih ringan. Sedangkan senyawa yang lebih berat dari propana
akan keluar dari dasar menara dan selanjutnya dikirim menuju menara Butanizer
untuk memisahkan fraksi butana yang lebih ringan. Fraksi yang lebih berat dari
butana adalah polimer gasolin dengan RVP 8 psi dan FPB 400 420 0F.

II.2.3 Reaksi yang Terjadi

II.2.4 Kegunaan Hasil Produk :


Bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana mempunyai kegunaan sebagai berikut :
-

Bahan bakar motor


Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk
menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.

bensin hasil penyulingan dapat dipergunakan sebagai bahan pengekstrak lemak


karena tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok baik pada titik didih,
massa penggunaan, capasitas ataupun densitynya.

Sebagai sumber energi

Sebagai bahan bakar penerangan dan pemanasan

Kesimpulan :

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul


besar.
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa
Isobutana menghasilkan Bensin berkualitas tinggi, yaitu Isooktana.

Kegunaan Hasil Produk :


Bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana mempunyai kegunaan sebagai berikut :
-

Bahan bakar motor


a. Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk
menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.

b. bensin hasil penyulingan dapat dipergunakan sebagai bahan pengekstrak


lemak karena tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok baik pada
titik didih, massa penggunaan, capasitas ataupun densitynya.
c. Sebagai sumber energi
d. Sebagai bahan bakar penerangan dan pemanasan

PERTANYAAN :
1. Erik Saputra :
Pada diagram alir proses polimerisasi termis proses kellog terdapat proses quench
stabilizer, Apa yang dimaksud dengan proses quench dan apa tujuan dari proses
quench tersebut ?
Jawab :
Pada proses polimerisasi termis pada proses kellog ini terdapat proses quench
dimana quench ini berarti pemadaman / pendinginan. Dimana pada proses ini
quench stabilizer ini berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan umpan cair
yang berasal dari dapur polimerisasi tersebut.
2. Olwan Putra Nanda :
Mengapa pada proses polimerisasi hanya menggunakan rantai karbon C3 dan c4
saja?
Jawab :
Karena apabila pada rantai karbon (C) yang lebih rendah maka hidrokarbon akan
membentuk gas karena apabila terlalu tinggi akan berbentuk padatan sehingga sulit
direaksikan dan juga C3 dan C4 merupakan bentuk yang paling stabil.

3. M. Agung Azhari :
Pada diagram alir polimerisasi tak selektif proses UOP terdapat proses pencucian
soda,senyawa apa saja yang terdapat dalam proses pencucian tersebut dan apa
dampak dari senyawa tersebut terhadap proses ini?
Jawab :
Umpan C3 / C4 masuk menuju tempat pencucian Soda bertujuan untuk pemurnian
umpan. Kotoran (senyawa Nitrogen asam, seperti : HCN, HOCN, dll bila dibiarkan
dalam sistem akan berubah menjadi amoniak dan kemudian amonium posfat yang
akan merusak daya rangsang katalisator (menurunkan aktifitas katalis) dan dapat
dihilangkan dengan larutan Soda, sedangkan basa, seperti : NH3 dan amina amina

dapat dihilangkan dengan mencucinya dengan menggunakan air, Belerang dalam


bentuk gas / larutan H2S maupun merkaptan)

yang terdapat didalam Umpan

dipisahkan dengan larutan soda dan air karena racun bagi katalis.

4. Dyan Mentari Dwi Oktaria :


Mengapa pada diagram alir polimerisasi tak selektif ini produk yang dihasilkan
berupa propane dan butana tidak digunakan?
Jawab :
Karena pada proses ini kedua produk tersebut berupa propane dan butane dapat
direcycle (didaur ulang) kembali pada proses ini sehingga kedua produk tersebut
dapat dijadikan umpan kembali.

DAFTAR PUSTAKA

http://sahabatzieranerg.blogspot.com/2012/03/proses-polimerisasi-perpanjanganrantai.html
http://www.scribd.com/doc/89132926/PROSES-POLIMERISASI
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Riski%20Septiadevana%20
0606249_IE6.0/halaman_14.html
http://cheamistry.blogspot.com/2012/10/isomerisasi-dan-polimerisasi.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-polimer/klasifikasipolimer/polimer-berdasarkan-reaksi-pembentukannya/

You might also like