Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus
dikuasai dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi.
Pekerjaan kerja bangku yaitu membuat kontruksi dengan alat tangan, dan
dilakukan di bangku kerja/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir,
mengebor, mengetap, menyenai, stamping (menyetempel), menyambung dan
melipat plat, menandai menggergaji dll.
Dalam praktikum kerja bangku ini mahasiswa di beri waktu 15 kali
pertemuan dan 6 Js atau sekitar 5 jam pada jam ke 1-6 pagi dalam setiap kali
pertemuan. Dengan watu tersebut Mahasiswa harus dapat menyelesaikan tugas
praktikum berupa pengikiran, pengetapan, penyenaian, penyambungan dan
pelipatan plat, penyetempelan penandaan, dan penggergajian serta bekerja
menerapkan dasar-dasar pengukuran menggunakan jangka sorong, penggaris siku
serta mistar baja.
Dalam proses pengerjaan kerja bangku diperlukan ketelitian dan
kesabaran.Juga harus berhati-hati dalm menggunakan material, agar tidak terjadi
kecelakaan kerja. Namun sekarang peranan kerja bangku mulai tergeser oleh
perkembangan teknologi yang lebih praktis, efisien dan hemat waktu. Terutama
dalam industry, peranan kerja bangku hanya sebagian kecil saja karena di dalam
industry diutamakan keuntungan yang lebih terhadap peralatan yang digunakan,
agar dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Dengan adanya praktikum kerja bangku hal ini ditujukan kepada
mahasiswa untuk memberikan pengetahuan, memperkenalkan, melatih dan
mengasah ketrampilan dalam menggunakan peralatan perkakas kerja bangku.
Disamping itu dengan mahasiswa bukanlah lulusa dari SMK teknik mesin murni
tetapi juga dari SMK otomotif yang masih minim mengenai praktikum kerja
bangku dan bahkan tidak menutup keungkinan masih banyak juga mahasiswa dari
lulusan SMA. Maka dari itu dengan adanya praktikum kerja bangku selain sebagai
matakuliah wajib juga sebagai wadah untuk pelatihan dan mengasah potensi
mahasiswa secara motorik.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat dan perkakas dalam kerja bangku.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menggunakan peralatan kerja bangku
sesuai fungsi dan prosedur kegunaanya.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan wawasan baru mengenai
praktek kerja bangku.
4. Mahasiswa dapat menggunakan dasar-dasar pengukuran menggunakan
jangka sorong serta mistar baja dalam kegiatan praktikum.
5. Mahasiswa dapat belajar mengenai kesalahan dan permasalahan yang
sebelumnya disengaja maupun tidak disengaja dalam praktikum.
6. Menjadikan mahasiswa yang siap kerja dalam lingkungan masyarakat.
BAB I I
TINJAUAN PUSTAKA
dalam
pengerjaan
benda
kerja,
dengan
demikian
peserta
2.2.2 Kikir
Merupakan alat yang terbuat dari baja tempa yang mengandung karbo
tinggi dan meliputi bagian panjang, potongan bentuk dan gigi pemotong yang
biasa digunakan sebagai alat penghalus atau pemerata
benda kerja lainya yang terbuat dari logam.
2.2.3 Tap
Mesin ini berfungsi sebagai pelipat ataupun menekuk plat dengan kesikuan
yang dinginkan proses penggunaan alat ini cukup sederhana dengan menjepit plat
sesuai batas garis penggores yang akan ditekuk dan kunci benda kerja agar
penekukan dapat prsisi.
2.2.8 Mesin Las titik
Las titik adalah pengelasan memakai metode resistansi listrik dimana pelat
lembaran dijepit dengan dua elektroda. Ketika arus dialirkan maka terjadi
sambungan las pada posisi jepitan. Siklus pengelasan titik dimulai ketika
elektroda menekan pelat dimana arus belum dialirkan. Waktu proses ini disebut
waktutekan. Setelah itu arus dialirkan ke elektroda sehingga timbul panas pada
pelat di posisi elektroda sehingga terbentuk sambungan las. Waktu proses ini
disebut waktu las. Setelah itu arus dihentikan namun tekanan tetap ada dan proses
ini disebut waktu tenggang. Kemudian logam dibiarkan mendingin sampai
sambungan menjadi kuat dan tekanan di hilangkan dan pelat siap dipindahkan
untuk selanjutnya proses pengelasan dimulai lagi untuk titik yang baru.
Mesin Las Titik secara umum hampir sama dengan mesin las listrik. Mesin
Las Titik berfungsi sebagai penyambung tetapi tdak menggunakan elektroda dan
digunakan untuk menitik pada plat-plat/body mobil.
2.2.10 Penitik
Penitik adalah Alat yang digunakan untuk menandai membuatlogam pada
benda kerja. Dengan menitik benda kerja maka mata bor yang digunakan tidak
akan melest dari sasaran. Penitik terbuat dari bahan yang ujungnya runcing
membentuk sudut 30o-90o.
Cara pemakaianya meliputi:
Pegang penitik dengan kanan kiri, tempatkan pada benda.
Penitik harus tegak lurus dengan benda kerja
Penitik dipukul satu kali dengan pemukul yang ringan, serta periksa posisi
kelurusan , apabila sudah tepat pukul dengan kuat agar didapatkan titik
yang jelas.
2.2.11 Penggores
Penggores adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar-gambar,
menurut suatu benda kerja, atau menurut petunjuk-petunjuk untuk dikerjakan
dimesin, dengan tanda garis-garis.bahan dari ppenggores biasnya haruslah lebih
kuat dari benda kerjanya. Cara pemakainya yaitu:
Penggores dimiringkan dari pengarahnya dengan sudut 30, sehingga
yang berukuran pendek atau yang sulit dijangkau oleh mesin potong serta untuk
memotong pelat yang berbentuk radius atau lingkaran.
2.3 Alat-alat Pengukuran
2.3.1 Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur yang penting untuk tukang
kayu.Jangka ini memberikan pengukuran yang tepat pada pengukuran panjang,
tebal dan diameter suatubenda kerja. Dengan jarum pengukur lubang dapat
dengan tepat diukur kedalaman lubang.Rahang sorong yang dilengkapi dengan
nonius, memungkinkan pembacaan dalam perseribu milimeter.Jangka sorong
adalah perlengkapan presisi (tepat).Maka dari itu, jangka sorong harus
diperlakukan dengan tertib pada pemakaian maupun penyimpanannya.
2.3.2 Penggaris Siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja. Selain itu alat ini juga digunakan
sebagai alat ukur kerataan benda kerja setelah pengikiran.
2.3.3 Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam
melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini
bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
2.4 Alat Pendukung Tambahan
1. Sapu
Meskipun alat ini sederhana didalam praktikum kerja bangku alat ini
memiliki fungsi sebagai pembersih geram-geram yang berserakan disekitar meja
kerja atapun disela-sela ragum setelah proses pengikiran, penggergajian dan
pengeboran.
2. Sikat Kawat
Merupakan sebuah alat yang terbuat dari kawat-kawat besi dalam kerja
bangku yang berfungsi sebagai pembersih karat dan geram peralatan kerja bangku
seperti pembersih yang efektif gigi kikir yang terselip geram, sehinnga proses
penyayatan kurang maksimal dan juga menahan/pembersih geram yang panas
pada saat pengeboran agar tidak terpental ke operator dan juga menghindari
masuknya geram kedalam lubang benda kerja yang telah dibor.
3. Paron (Bantalan Besi)
Merupakan alat bantu kerja bangku yang terbuat dari besi pejal yang
berfungsi sebagai bantalan pada proses pengecapan/ stempel dan pengerjaan plat.
4. Minyak pelumas
Cairan pelumas untuk melumasi benda kerja dan peralatan kerja untuk
mencegah keausan peralatan kerja misalnya pada pengeboran, pengetapan,
penyenaian dan juga penggergajian untuk minyak pelumas yang paling efektif oli
karena memiliki kekentalan yang cocok untuk mengurangi gesekan peralatan
kerja dengan benda kerja.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Membuat Ulir
rumah sney untuk pegangannya. Dalam praktikum kerja bangku ruamah senai
yang digunakan jenis senai nelah bulat.
Peralatan yang digunakan :
1) lonjoran besi silender
2) kikir
3) Gergaji
4) Rumah senai bulat dan tangkainya
5) Minyak pelumas
6) Tang
7) Ragum
8) Jangka sorong
9) Job sheet
Langkaah awal dalam pembuatan baut atau ulir luar yang sesuai dengan
praktikum pengetapan yang tertera diatas usaha yang dilakukan yaitu:
a. Gergaji besi silinder denagan ukuran sesuai yang diinginkan
b. Kikir rata secara melingkar benda kerja sesuai job sheet
Langkah Pengerjaan Benda Kerja penyenaian
1. Memasang senai pada tangkai senai.
1. Mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.
2. Memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas, samapi senai
terkunci oleh sekrup pengunci menggunakan tang.
3. Mengencangkan sekrup pengunci.
2. Melumasi gigi senai dengan pelumas.
Memulai penyenaian:
1. Menempatkan senai pada ujung benda kerja yang telah dijepit ragum
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 10
2. Memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai saat senai
diputar searah putaran jarum jam.
3. Putar senai maju mundur pada setiap putaran
3. Memeriksa kelurusan setelah dua atau tiga kali putaran batang.
1. Perhatikan senai dan benda kerja harus tegak lurus.
2. Memperbaiki setiap ketidak lurusan dengan memberikan tekanan yang
lebih besar pada sisi batang yang lebih tinggi.
4. Melanjutkan penguliran benda kerja.
1. Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai diputar dua atau tiga
kali putaran.
2. Lakukan pengukuran panjang ulir yang telah disenai menggunakan jangka
sorong.
3.2 Mengebor
Dalam proses pengeboran benda kerja yang digunakan masih tetap yaitu
benda kerja yang ukuranya dengan panjang 129 mm, tinggi 21 mm dan lebar 41
mm setelah proses pengikiran. Mesin bor digunakan untuk membuat lubang benda
kerja sesuai dengan job sheet diatas..
Peralatan yang digunakan:
1) Mesin Bor
2) Minyak Pelumas
3) Jangka Sorong
Langkah Pengerjaan Benda Kerja
Untuk itu cara yang dilakukan untuk membuat lubang atau mengebor
dengan kedalaman 50 mm sesuai job sheet yang diberikan oleh dosen
pembimbing adalah :
1.
2.
3.
4.
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 11
5.
6.
dan atur posisi ketepatan mata bor pada penanda yang akan dibor.
7. Mulailah mengebor, apabila proses penyaytan telah tercapai yang perlu
8.
9.
dan
3.3 Mengetap
Mulailah melakukan pengetapan dengan urutan pertama. yaitu tap no.1
(Intermediate tap) kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk
pembentukan ulir, dan terakhir tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk
penyelesaian.
Sebelum mengetap berikan sedikit pelumas pada tap, kemudian pastikan
bahwa tap benar-benar tegak lurus terhadap benda kerja. Putar tap secara perlahan
searah jarum jam. Pemutaran tap hendaknya dilakukan 270o maju searah jarum
jam, kemudian diputar mundur 90o berlawanan arah jarum jam dengan tujuan
untuk memotong tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal danputar lagi
270o maju searah jarum jam dan mundur lagi 90o berlawanan arah jarum jam,
demikian seterusnya sampai selesai.
Mengetap
Ragum
Tangkai Tap
Tap (1 set)
Oli (minyak pelumas)
Tang
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 12
1. Mengebor tembus benda kerja dengan mata bor 3/8 dengan kedalaman
2.
3.
4.
5.
6.
7.
50 mm.
Menjepit benda kerja pada ragum, posisi lubang menghadap keatas.
Memilih tap no.1 (Intermediate tap) untuk mengawali penguliran.
Mengencangkan/mengunci mata Tap pada tangkai tap.
Putar tangkai yang bebas untuk mengunci tap.
Gunakan tang untuk mengencangkan pengikatan tap
mengatur posisi tap bagian atas sehingga tap benar-benar segaris dengan
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 13
Benda kerja yang digunakan tetap sama dengan pada proses pengikiran,
pengeboran dan pengetapan serta sesuai dengan job sheet diatas.
Peralatan yang digunakan:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
telah disediakan.
8. Pukul dengan ringan 1 x thok
9. Bila hasilnya belum pas, BENAHI
10. Bila sudah pas, pukul 1 x dengan KERAS
11. kikir permukaan benda biar rata
12. Stampel huruf A-Z pada baris pertama dan kedua
13. Stampel angka 1-10 pada baris ke-3 kolom ke-3
14. Stampel NAMA pada baris ke-4 kolom ke-7
15. Stampel NIM pada baris ke-5 kolom ke-11 (poin ke 13-15 lebih jelasnya
terdapat pada job sheet diatas).
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 14
Job Sheet
Untuk dapat mengikir kita harus mengetahui tekanan yang ada pada kikir.
Tekanan kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.
Jika anda ingin memulai pengikiran, ingatlah, tekanan yang besar harus
terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan. Tekanan kedua
tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang
dikikir. Jika kikir berada di ujung langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan
tekanan tangan kanan dalam keadaan maksimal.
Peganglah kikir dengan teguh dan tekanlah ujung ganggang tersebut
dengan telapak tangan kanan bagian tengah. Ibu jari tangan kanan terletak di atas
dan jari-jari yang lain di bawah ganggang. Kemudian tempatkan telapak tangan
dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari yang lain terletak di luar ujung kikir
tersebut dengan keadaan rapat satu sama lainnya dan melipat ke bawah tetapi
tidak menggenggam ujung kikir tersebut.
Dan hal yang perlu anda ketahui adalah bahwa kikir dapat menyayat besi
ketika kita menggesekkannya ke arah depan dan kikir tidak akan menyayat logam
ke arah belakang (penyayatan kurang maksimal).
Mengikir rata benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen
pembimbing sesuai dengan job sheet diatas.. Alat yang digunakan yaitu:
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 15
4.
5.
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 16
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 17
tersebut.
Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai
pedoman dalam penggoresan.
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 18
1.Melakukan Pemotongan
Setelah selesai menggambar bukaan pada pelat, langkah selanjutnya
adalah melakukan pemotongan menurut garis pada gambar job sheet. Pemotongan
dilakukan secara manualdengan menggunakan gunting plat tangan.
Adapun cara pemotongan dengan gunting pelat adalah sebagai berikut:
- Pegang benda kerja dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir gunting.
- Bibir gunting dibuat tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat pada garis
lukisan.
- Jari manis tangan kanan diletakkan diantara bibir yang terkatub seluruhnya.
- Mengatupkan bibir dengan menekan tangkainya.
2. Melakukan Pembendingan (penekukan)
Setelah pelat yang kita potong dan kita hitung besar pembandingnya, maka
langkah berikutnya adalah penekukan. Penekukan dapat kita lakukan baik secara
manual dengan mesin bending untuk plat yang mudah terjangkau oleh mesi
penekuk dan dengan menggunakan palu (dipukul) pada penekukan yang sulit
dilakukan oleh mesin penekuk.
3. finishing
1. Gunakan las titik untk proses penyambungan atau penguatan plat
2. Memberikan penguatan berupa kawat besi pada bagian tepi tas wadah
dilakukan dengan cara manual memmukul bagian tepi agar kawat dapat
terlipat kedalam tepi wadah yang telah disiapkan
3. Meberikan pengkait kawat untuk gagang mempermudah pembawaan
apabila wadah telah selesai digunakan. Dengan cara bentuk kawat seperti
bentuk U dan di tompang pada plat besi tipis untuk melekatkan pada
wadah dengan menggunakan las titik.
4. Beri pewarna atau cat untuk memanipulasi bekas pukulan palu serta
karat=karat yang masih tertinggal pada wadah.
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Matakuliah praktikum kerja bangku, dibutuhkan ketelitian, ketrampilan,
tanggung jawab kediplinan demi tercapainya terget ketepatan waktu
penyelesaian praktium.
b. Menjaga kesehatan, keselamata kerja dan prosedur penggunaan alat. Hail
ini sangat ditekankan karena pada praktikum kerja bangku semua alat yang
digunakan moyoritas pengoperasianya secara manual.
c. Dalam praktikum kerja bangku semua mahasiswa dapat membaca dan
menggunakan alat ukur.
d. Dalam praktikum kerja bangku, pengikiran merupakan proses pengrjaan
yang memakan waktu yang cukup panjang 2 minggu mulai saat benda
kerja masih utuh dengan kerak-kerak bekas pemotongan hingga mengukur
ketepatan ukuran job sheet yang telah disiapkan maka diperlukan jam
terbang yang tepat, keuletan, kerja keras dan tanggung jawab untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dan ketepatan waktu penyelesaian.
e. Pengerjaan benda kerja selain pengukuran tidak memakan waktu yang
panjang 2 hari atau bahkan 1 hari untuk penyelesainya.
P r a k t i k u m K e r j a B a n g k u | 20
4.2 Saran
a. Pengerjaan praktikum kerja bangku meskipun terdapat peralatan dan
benda kerja yang akan dihasilkan sekiranya sederhana, janganlah
menyepelekan pekerjaan dan usahakan bekerja dengan penuh kesabaran
dan tanggung jawab.
b. Janganlah takut memeegang atau mengoperasikan alat, kesalahan
merupakan hal yang biasa yang akan menjadikan pedoman untuk
memperbaikinya.
c. Amati teman apabila mengalami kesulitan dalam pengerjaan praktikum,
dan alangkkah baiknya langsung minta bimbingan kepada dosen
pembimbing.
d. Hargailah hasil pekerjaan yang telah dicapai.
e. Cek semua peralatan yang ada dibengkel untuk mengantisipasi peralatan
yang hilang, karena peralatan yang ada adalah tanggung jawab kita sebagi
pengguna ruangan dan peralatan yang ada dalam bengkel.
DAFTAR RUJUKAN
Hidayah, Nurul. 2011. Kerja Bangku atau Pengikiran, (Online), (http://educorner.blogspot.com/2011/01/kerja-bangku-atau-pengikiran.html, diakses
21 September 2012).
Tanpa Nama. 2011. Teknik Mesin, (Online),
(http://duniamesin11.blogspot.com/2011/11/kikir-sebagai-alat-kerjabangku.html, diakses 21 September 2012).
Robi, 2011. Membuat Ulir Dalam dan Ulir Luar. (Online), (http://engineerrobi.blogspot.com/2011/11/membuat-ulir-dalam-dan-ulir-luar.html, diakses
21 September 2012).
Dizzo, 2011. Repair Spot Weld Machine, (Online),
(http://repairspotweldmachine.blogspot.com/2011/04/24-pengertian-danfungsi-mesin-las.html, diakses 22 September 2012).