You are on page 1of 52

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Tinjauan Ekonomi
&

Keuangan Daerah
Provinsi Papua

Peta Papua

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Daftar Isi
Peta Papua.................................................................................. 2
Daftar Isi...................................................................................... 3
Kata Pengantar............................................................................ 4
Selayang Pandang...................................................................... 5
Geografis dan Demografis.......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik............................................................ 8
Kondisi Perekonomian............................................................... 15
Kesejahteraan Masyarakat........................................................ 24
Potensi Daerah.......................................................................... 27
Gambaran Umum Keuangan Daerah ....................................... 30
Kondisi Keuangan Daerah......................................................... 43
Ucapan Terima Kasih................................................................. 49
Sumber Data............................................................................. 50

Daft a r Isi

Kata Pengantar
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbedabeda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi
fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan
potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan
akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan
yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi
dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting
untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Papua ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh
bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Papua. Kami berharap bahwa buku ini
bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang
terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta,
Desember
2012
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

Dr. Marwanto Harjowiryono.

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Selayang Pandang
Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Nugini bagian barat atau
West New Guinea. Provinsi ini sempat bernama Provinsi Irian Barat (1969-1973) dimana
saat itu berdirinya provinsi ini didasari oleh penyerahan kekuasaan dari UNTEA (United
Nation Temporary Executive Authority) kepada Republik Indonesia pada tanggal 1
Mei 1963 dan sebagai hasil pelaksanaan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) yang
dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 1969.
Provinsi ini kemudian diganti namanya menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat
meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara
resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21
Tahun 2001 Otonomi Khusus Papua. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang
berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku
asli.
Pada tahun 2004 Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia, bagian
timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat.
Provinsi Papua merupakan provinsi yang terluas di Indonesia dengan beragam suku asli
yang mencapai 255 jenis suku dan beberapa suku pendatang yang ikut membangun
tanah Papua. Keanekaragaman flora dan fauna juga terdapat di provinsi ini.

Se l ayang Pa nda ng

Geografis dan Demografis


Provinsi Papua merupakan wilayah paling timur di Indonesia
yang terletak antara 2025 90 Lintang Selatan dan 1300
-1410 Bujur Timur. Ibu kota provinsi Papua adalah Jayapura.
Pada bagian utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, bagian
selatan dengan laut Arafura dan Samudera Indonesia dan pada
bagian timur berbatasan dengan negara Papua Nugini.

Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit


dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan
anatomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di
tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang
daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan

Daerah-daerah di wilayah Papua secara geografis berbeda

di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebih

satu dengan lainnya. Pegunungan kapur yang tinggi berelief

panjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian

curam, membentang di sebagian besar wilayah Papua, dengan

tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang.

ketinggian mencapai 3000 meter diatas permukaan laut. Deretan


pegunungan tersebut diapit oleh daerah aluvial landai, yang
terletak disisi utara (dataran Mamberamo), di bagian selatan
(kawasan Asmat) serta dataran rendah Inanwatan di bagian
barat. Sementara puncak tertinggi pegunungan yang terdapat
di Papua terletak di bagian timur, bernama Puncak Jaya.
Dengan ketinggian 4884 meter,Puncak Jaya (Cartenz Pyramid)
merupakan puncak tertinggi di Asia Tenggara, didampingi oleh

Puncak Trikora (4750 m), Mandala (4760 m) dan Yamin (4595 m).

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Pada tahun 2005, Provinsi Papua terdiri dari 19 kabupaten


dan 1 kota dengan 250 kecamatan dan 2.442 kelurahan/desa.
Kemudian pada tahun 2010, mekar menjadi 28 kabupaten
dan 1 kota dengan 385 kecamatan dan 3.565 kelurahan/desa.
Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah kecamatan terbanyak
(51 kecamatan dan 518 desa) dan Kabupaten Yalimo memiliki
kecamatan paling sedikit (5 kecamatan dan 27 desa).

No

Jumlah
Luas Wilayah
Penduduk
(Km2)
(Orang)
195.716
430.240,95

Daerah

Kepadatan
Penduduk
(Orang/Km2)
0,45

Kab. Merauke

Kab. Jayawijaya

196.085

27.649,45

Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan

Kab. Jayapura

111.943

14.350,95

7,80

Kepadatan Penduduk Provinsi Papua

Kab. Nabire

129.893

11.544,68

11,25

Luas wilayah Provinsi Papua meliputi 756.881,89 km2. Kabupaten


Merauke memiliki wilayah paling luas yaitu 430.240,95 km2.
Sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota
Jayapura yang luasnya hanya 786,18 km2.
Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak
2.730.772 jiwa. Kota Jayapura memiliki populasi tertinggi dengan
jumlah penduduk 256.705 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi
terendah adalah Kabupaten Supiori dengan jumlah penduduk
15.874 jiwa.
Kepadatan penduduk Provinsi Papua yaitu 3.608 jiwa/km2 yang
cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan
penduduk tertinggi yaitu Kota Jayapura dan Kab. Biak Numfor
dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 326,52 jiwa/
km2 dan 64,53 jiwa/km2.
Kabupaten Merauke dengan luas wilayah terbesar di Provinsi
Papua hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 0,45 jiwa/km2
dan daerah ini sekaligus merupakan daerah dengan kepadatan
penduduk terendah di Prov. Papua.

7,09

Kab. Kepulauan Yapen

82.951

2.424,56

34,21

Kab. Biak Numfor

126.798

1.965,05

64,53

Kab. Paniai

153.432

11.479,21

13,37

Kab. Puncak Jaya

101.148

5.329,30

18,98

Kab. Mimika

182.001

22.903,78

7,95

10

Kab. Boven Digoel

55.784

27.880,73

2,00

11

Kab. Mappi

81.658

25.944,01

3,15

12

Kab. Asmat

76.577

18.427,31

4,16

13

Kab. Yahukimo

164.512

12.955,75

12,70

14

Kab. Pegunungan Bintang

15

Kab. Tolikara

16
17

65.434

16.043,91

4,08

114.427

5.176,42

22,11

Kab. Sarmi

32.971

10.704,98

3,08

Kab. Keerom

48.536

8.767,58

5,54

18

Kab. Waropen

24.639

15.255,78

1,62

19

Kab. Supiori

15.874

969,26

16,38

20

Kab. Mamberamo Raya

18.365

16.852,18

1,09

21

Kab. Nduga

79.053

4.748,97

16,65

22

Kab. Lanny Jaya

148.522

2.961,09

50,16

23

Kab. Mamberamo Tengah

39.537

9.100,01

4,34

24

Kab. Yalimo

50.763

36.739,30

1,38

25

Kab. Puncak

93.218

10.421,83

8,94

26

Kab. Dogiyai

84.230

5.258,67

16,02

27

Kab. Intan Jaya

0,00

0,00

0,00

28

Kab. Deiyai

0,00

0,00

0,00

29

Kota Jayapura
Provinsi Papua

256.705

786,18

326,52

2.730.772

756.881,89

3,608

G e o gr afi s d an De m ogra fis

Kondisi Pelayanan Publik


1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur

4.

Perusahaan Air Minum

5.

Sumber Daya Listrik

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

No.

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid


Sekolah Dasar (SD) se-Prov.
Papua Tahun 2010
Sarana pendidikan dasar berupa SD di Provinsi Papua pada
tahun 2010 berjumlah 1.313 buah yang bisa menampung
234.573 murid dengan jumlah guru 8.004 guru.
Jumlah SD terbanyak berada di Kab. Merauke yaitu
103 buah, sedangkan jumlah guru terbanyak berada di
Kota Jayapura yaitu sebanyak 752 orang. Jumlah murid
terbanyak berada di Kab. Yahukimo yaitu sebanyak 20.688
murid.
Rasio jumlah murid per guru di Provinsi Papua adalah 29,31
sedangkan rasio murid per sekolah adalah sebesar 178.65.
Rasio murid per guru tertinggi berada di Kab. Yalimo yaitu
158,13 dan yang terendah berada di Kab. Waropen yaitu
14.50. Sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi berada
di Kota Jayapura yaitu 378,65 dan yang terendah adalah di
Kab. Supiori yaitu sebesar 71,10.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Daerah
Kab. Merauke
Kab. Jayawijaya
Kab. Jayapura
Kab. Nabire
Kab. Yapen Waropen
Kab. Biak Numfor
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Mimika
Kab. Boven Digoel
Kab. Mappi
Kab. Asmat
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Sarmi
Kab. Keerom
Kab. Waropen
Kab. Supiori
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Nduga
Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Yalimo
Kab. Puncak
Kab. Dogiyai
Kab. Intan Jaya
Kab. Deiyai
Kota Jayapura
Provinsi Papua

Sekolah
Dasar

Guru

Murid

Rasio Murid /
Guru

103
65
67
69
63
76
25
28
41
36
77
74
71
49
61
32
55
31
21
41
9
44
22
11
19
30
20
18
55

741
425
582
567
429
662
87
143
441
127
225
386
402
347
184
126
391
219
68
126
14
234
67
15
70
70
32
72
752

16.540
11.399
10.429
13.879
7.947
10.559
3.742
5.173
15.325
4.790
10.038
9.025
20.688
7.236
13.645
3.419
6.802
3.175
1.493
4.595
1.845
10.288
4.264
2.372
3.412
5.696
2.811
3.160
20.826

22,32
26,82
17,92
24,48
18,52
15,95
43,01
36,17
34,75
37,72
44,61
23,38
51,46
20,85
74,16
27,13
17,40
14,50
21,96
36,47
131,79
43,97
63,64
158,13
48,74
81,37
87,84
43,89
27,69

1.313

8.004

234.573

29,31

Rasio Murid /
Sekolah

Pe l ayanan P ublik

160,58
175,37
155,66
201,14
126,14
138,93
149,68
184,75
373,78
133,06
130,36
121,96
291,38
147,67
223,69
106,84
123,67
102,42
71,10
112,07
205,00
233,82
193,82
215,64
179,58
189,87
140,55
175,56
378,65
178,65

No.

Kabupaten/Kota

Sekolah

Guru

Murid

Rasio Murid / Rasio Murid /


Guru
Sekolah

Kab. Merauke

35

419

7.242

17,28

206,91

Kab. Jayawijaya

15

134

3.373

25,17

224,87

Kab. Jayapura

30

301

5.702

18,94

190,07

Kab. Nabire

21

270

4.618

17,10

219,90

Kab. Yapen Waropen

21

194

3.668

18,91

174,67

Jumlah Sekolah, Guru dan

Kab. Biak Numfor

38

273

6.067

22,22

159,66

Murid Sekolah Lanjutan Tingkat

Kab. Paniai

36

1.550

43,06

221,43

Kab. Puncak Jaya

57

1.273

22,33

159,13

Pertama (SLTP) se-Prov. Papua

Kab. Mimika

16

175

4.057

23,18

253,56

10 Kab. Boven Digoel

65

1.877

28,88

234,63

11 Kab. Mappi

71

2.221

31,28

277,63

12 Kab. Asmat

66

1.433

21,71

159,22

19

104

2.903

27,91

152,79

64

878

13,72

219,50

15 Kab. Tolikara

15

53

2.087

39,38

139,13

16 Kab. Sarmi

11

69

1.398

20,26

127,09

17 Kab. Keerom

10

168

2.059

12,26

205,90

18 Kab. Waropen

78

1.107

14,19

138,38

19 Kab. Supiori

41

862

21,02

95,78

20 Kab. Mamberamo Raya

47

551

11,72

110,20

13 Kab. Yahukimo
14 Kab. Pegunungan Bintang

21 Kab. Nduga

144

48,00

72,00

21

55

3.528

64,15

168,00

23 Kab. Mamberamo Tengah

33

758

22,97

151,60

24 Kab. Yalimo

23

719

31,26

143,80

25 Kab. Puncak

37

820

22,16

273,33

26 Kab. Dogiyai

13

50

1.730

34,60

133,08

22 Kab. Lanny Jaya

27 Kab. Intan Jaya

532

66,50

106,40

28 Kab. Deiyai

17

794

46,71

264,67

14

345

8.196

23,76

585,43

368

3.256

72.147

29 Kota Jayapura
Provinsi Papua

10

22

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

196

Tahun 2010
Sarana pendidikan dasar berupa SLTP di Provinsi Papua pada
tahun 2010 berjumlah 368 buah yang bisa menampung 72.147
murid dengan jumlah guru 3.256 guru.
Jumlah SLTP terbanyak berada di Kab. Biak Numfor yaitu
38 buah, sedangkan jumlah guru terbanyak berada di Kab.
Merauke yaitu sebanyak 419 orang. Jumlah murid SLTP
terbanyak berada di Kota Jayapura yaitu sebanyak 8.196 murid.
Rasio jumlah murid per guru di Provinsi Papua adalah 22
sedangkan rasio murid per sekolah adalah sebesar 196.
Rasio murid per guru tertinggi berada di Kab. Intan Jaya yaitu
66.50 dan yang terendah berada di Kab. Mamberamo Raya
yaitu 11,72. Sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi
berada di Kota Jayapura yaitu 585,43 dan yang terendah
adalah di Kab. Nduga yaitu sebesar 72.

No.

Daerah

APM SD

APM SLTP

Kab. Merauke

74,34

58,52

Kab. Jayawijaya

95,89

49,06

Angka Partisipasi Murni SD dan SLTP

Kab. Jayapura

91,29

71,15

2009/2010

Kab. Nabire

91,53

59,47

Kab. Yapen Waropen

93,87

78,04

Salah satu indikator keberhasilan pendidikan

Kab. Biak Numfor

89,33

67,00

dasar di daerah adalah dengan melihat

Kab. Paniai

96,80

55,58

seberapa besar tingkat angka partisipasi

Kab. Puncak Jaya

97,13

58,78

murni anak usia sekolah SD dan SLTP.

Kab. Mimika

96,45

59,20

APM SD 2009/2010 yang tertinggi terdapat di

10 Kab. Boven Digoel

97,67

63,48

Kab. Tolikara yaitu 98,46 dan yang terendah

11 Kab. Mappi

91,51

47,91

terdapat di Kab. Merauke yaitu74,34.

12 Kab. Asmat

93,14

61,61

13 Kab. Yahukimo

93,80

42,37

14 Kab. Pegunungan Bintang

97,69

49,82

15 Kab. Tolikara

98,46

41,44

16 Kab. Sarmi

94,05

64,05

17 Kab. Keerom

90,48

58,53

18 Kab. Waropen

97,27

59,82

19 Kab. Supiori

97,42

62,10

20 Kota Jayapura

96,16

89,05

APM SLTP 2009/2010 yang tertinggi terdapat


di

Kota Jayapura yaitu 89,05, sedangkan

APM SLTP yang terendah terdapat di Kab.


Tolikara yaitu hanya di kisaran 41,44.

Pe l ayanan P ublik

11

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

12

Daerah
Kab. Merauke
Kab. Jayawijaya
Kab. Jayapura
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Nabire
Kab. Mimika
Kab. Yapen Waropen
Kab. Biak Numfor
Kab. Boven Digoel
Kab. Mappi
Kab. Asmat
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Sarmi
Kab. Keerom
Kab. Waropen
Kab. Supiori
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Nduga
Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Yalimo
Kab. Puncak
Kab. Dogiyai
Kab. Intan Jaya
Kab. Deiyai
Kota Jayapura
Provinsi Papua

Rumah
Sakit
3
1
1
1
2
1
4
1
3
1
1
1
1
1
1
7
30

Puskesmas
13
12
17
14
8
21
13
9
19
16
11
10
18
15
15
7
8
10
5
8
8
10
6
5
8
8
8
6
12
320

Puskesmas
Pembantu

Puskesmas
Keliling

147
30
36
18
10
42
41
43
46
27
33
32
48
19
25
25
34
19
22
15
9
9
4
7
4
13
5
3
25
791

169
9
50
13
17
57
49
33
107
32
79
19
6
7
6
35
30
26
26
11
4
11
7
5
2
6
39
855

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Jumlah Sarana Kesehatan di


Provinsi Papua (2010)
Sarana kesehatan yang bisa digunakan oleh masyarakat
di Papua meliputi 30 rumah sakit, 320 buah puskesmas,
791 buah puskesmas pembantu dan 855 buah puskesmas
keliling.
Dari 16 daerah yang memiliki rumah sakit baik itu rumah
sakit umum, swasta maupun TNI maka jumlah rumah sakit
yang terbanyak berada di Kota Jayapura. Seluruh daerah
di Papua memiliki puskesmas dan puskesmas pembantu.
Daerah dengan jumlah puskesmas yang terbanyak adalah
di Kab. Nabire yaitu sebanyak 21 buah, sedangkan daerah
dengan puskesmas pembantu terbanyak adalah di Kab.
Merauke yaitu sejumlah 147 buah. Sedangkan sarana
kesehatan berupa puskesmas keliling yang terbanyak
berada di Kabupaten Merauke yaitu sebanyak 169 buah .

Jenis Permukaan
No

Kabupaten/Kota

Diaspal

Kerikil

Beton
33,00

Tanah

Kondisi Jalan
Tidak
Terinci

Sedang

Rusak

Rusak
Berat

207,67

255,78

359,62

105,20

18,00

121,80

78,90

522,65

348,16

81,80

56,60

68,00

Jumlah

Baik

1.183,08

360,01

323,90
1.077,21

Tidak
Terinci

Kab. Merauke

355,53

369,10

Kab. Jayawijaya

129,00

109,10

85,80

Kab. Jayapura

447,13

104,84

1,80

455,44

68,00

Kab. Paniai

Kab. Puncak Jaya

Kab. Nabire

194,83

114,60

5,70

315,13

59,45

127,38

127,80

123,80

5,70

444,13

Kab. Mimika

25,00

129,00

154,00

30,75

8,00

38,75

Kab. Yapen Waropen

123,45

13,75

52,45

189,65

81,70

71,25

16,40

52,45

221,80

Kab. Biak Numfor

247,67

45,90

293,57

196,84

30,66

49,63

5,00

282,13

34,46

34,46

697,64

34,80

731,87

716,06

640,32

126,15

10 Kab. Boven Digoel


Provinsi Papua

1.522,61

425,45

1.189,80

126,15

3.571,00

1.356,60

Jumlah
1.183,08
323,90
1.077,21
-

3.571,00

Panjang Jalan Menurut Jenis


Permukaan dan Kondisi (km), 2010
Panjang jalan yang terdapat di Provinsi Papua secara keseluruhan mencapai 3.571 kilometer. Dari 29 kabupaten dan kota di Papua
maka data panjang jalan yang tersedia adalah di 10 kabupaten.
Berdasarkan jenis permukaannya maka 1.522,61 jalan di Papua sudah teraspal, sedangkan 1.189,80 kilometer masih berupa jalan
tanah.
Kondisi jalan di Papua sepanjang 1.356,60 dalam keadaan yang baik, panjang jalan dengan kondisi yang sedang adalah 731.87
kilometer sedangkan sisanya dalam kondisi rusak, rusak berat dan tidak terinci.

Pe l ayanan P ublik

13

Kabupaten/Kota

Produksi
(KWH)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

14

Kab. Merauke
61.534.253
Kab. Jayawijaya
16.064.523
Kab. Jayapura
36.562.021
Kab. Nabire
998.652
Kab. Kepulauan Yapen
Kab. Biak Numfor
37.678.534
Kab. Paniai
59.568.424
Kab. Puncak Jaya
23.452.101
Kab. Mimika
49.206.341
Kab. Boven Digoel
1.846.241
Kab. Mappi
447.534
Kab. Asmat
263.455
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Sarmi
4.686.345
Kab. Keerom
Kab. Waropen
269.358
Kab. Supiori
74.685
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Nduga
Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Yalimo
Kab. Puncak
Kab. Dogiyai
Kab. Intan Jaya
Kab. Deiyai
Kota Jayapura
236.224.512
Provinsi Papua
528.876.979

Dialirkan

Terjual

Susut

(KWH)

(KWH)

(KWH)

62.354.827
15.721.003
37.862.433
36.898.678
61.896.745
21.067.852
51.362.018
17.356.002
452.782
252.115
5.026.789
11.283.651
232.643
33.764
224.678.908
546.480.210

53.265.342
11.654.822
32.065.321
1.214.256
32.624.132
56.241.632
19.123.421
43.546.222
1.082.531
142.624
3.096.542
8.745.565
192.323
34.986
189.529.664
452.559.383

8.268.911
4.409.701
4.496.700
(215.604)
5.054.402
3.326.792
4.328.680
5.660.119
763.710
447.534
120.831
1.589.803
(8.745.565)
77.035
39.699
46.694.848
76.317.596

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Jumlah Tenaga Listrik yang


Diproduksi Terpasang, Terjual
dan Susut, 2010

Kebutuhan akan daya listrik di Papua
bisa dipenuhi dengan jumlah produksi
tenaga

listrik

yang

pada

tahun

2010 mencapai 528.876.979 kwh.


Tenaga listrik yang terjual di Provinsi
Papua pada tahun 2010 mencapai
452.559.383 kwh. Namun demikian,
hanya 16 dari 29 daerah di Provinsi
Papua yang tercatat dialiri listrik.

Kondisi Perekonomian
1.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

2. Perhotelan
3.

Produksi Tanaman Pangan

4.

Produksi Perkebunan

5.

Produksi Ternak

6.

Produksi Perikanan

7. Industri
8.

Tingkat Inflasi

Pe r e ko nomia n

15

Keuangan,
Pertanian Bangunan dan Jasa-Jasa
Persewaan &
Konstruksi
9,45%
7,24%
Jasa
Industri
7,81%
Perusahaan
Pengangkutan
Pengolahan
2,08%
& Komunikasi
1,39%
4,35%
Lainnya
12.35%

Pertambangan
63,15%

Perdagangan,
Hotel &
Restoran
4,41%

Listrik, Gas &


Air Minum
0,13%

Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (2010)

Kinerja ekonomi Provinsi Papua pada tahun 2009 dan 2010

Pada dasarnya besarnya PDRB Provinsi Papua didominasi

berfluktuatif dimana pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi yang

oleh empat sektor usaha yaitu sektor pertambangan yang

dihitung berdasarkan PDRB harga konstan sebesar 22,74% lalu

porsinya mencapai 63,15%, lalu diikuti oleh sektor pertanian

di tahun 2010 mengalami kontraksi -2,65%. Meskipun demikian

yang memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 9,45%,

PDRB harga berlaku di Provinsi Papua tahun 2010 mencapai

sektor bangunan dan konstruksi sebesar 7,81%,

89.451,25 miliar rupiah, mengalami peningkatan 15,08% dari

jasa-jasa sebesar 7,24. Sedangkan kelima sektor lainnya bila

tahun sebelumnya.

diakumulasikan memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu


sekitar 12,35%.

16

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

dan sektor

Kab/Kota
1 Kab. Merauke

Ubi
Kayu

Ubi Jalar

Kacang Kacang Kacang


Tanah Hijau Kedelai

195

152

224

519

85

430

214

14.395

158

66

248

268

228

252

158

130

184

226

121

8.104

123

113

108

114

706

93

73

338

234

258

115

77

148

298

71

111

143

121

70

165

329

78

14

142

20

77

7.153

26

24

401

205

126

1.105

165

10

368

23

95

79

54

32

142

46

232

119

146

118

103

137

107

54

88

552

191

121

157

87

1.187

375

268

78

138

65

141

2.692

563

233

198

176

27

72

24.661

24.661

46.628

3.903

2.988

33.702

2.296

757

2.982

340

4 Kab. Paniai

5 Kab. Puncak Jaya

1.903
115

8 Kab. Yapen Waropen

9 Kab. Biak Numfor

10 Kab. Boven Digoel

11 Kab. Mappi

12 Kab. Asmat

13 Kab. Yahukimo

14 Kab. Pegunungan Bintang

15 Kab. Tolikara

16 Kab. Sarmi

17 Kab. Keerom

18 Kab. Waropen

19 Kab. Supiori

20 Kab. Mamberamo Raya

21 Kab. Nduga

22 Kab. Lanny Jaya

23 Kab. Mamberamo Tengah

24 Kab. Yalimo

25 Kab. Puncak

26 Kab. Dogiyai

27 Kab. Intan Jaya ***

28 Kab. Deiyai ***

Jumlah 2010

Palawija Jagung
1.505
15.511
1.220
8.687
1.094
945
594
445
586
162
7.263
425
1.979
291
685
607
2.295
1.065
1.269

3 Kab. Jayapura

29 Kota Jayapura

Padi
19.408
203
340
1.903
115
2.692

203

7 Kab. Mimika

Makanan (ha), 2010

19.408

2 Kab. Jayawijaya

6 Kab. Nabire

Luas Panen Tanaman Bahan

Padi Sawah
dan Padi
Ladang

330

Pe r e ko nomia n

17

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Daerah
Kab. Merauke
Kab. Jayawijaya
Kab. Jayapura
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Nabire
Kab. Mimika
Kab. Yapen Waropen
Kab. Biak Numfor
Kab. Boven Digoel
Kab. Mappi
Kab. Asmat
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Sarmi
Kab. Keerom
Kab. Waropen
Kab. Supiori
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Nduga
Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Yalimo
Kab. Puncak
Kab. Dogiyai
Kab. Intan Jaya
Kab. Deiyai
Kota Jayapura
Provinsi Papua

18

Padi

Palawija

19.408
203
340
1.903
115
2.692

1.505
15.511
1.220
8.687
1.094
945
594
445
586
162
7.263
425
1.979
291
685
607
2.295
1.065
1.269

24.661

46.628

Luas Panen Tanaman Bahan


Makanan Tahun 2010 (dalam
hektar)
Kebutuhan pangan seluruh penduduk di Papua dipenuhi dengan
hasil tanaman pangan yang berupa padi dan palawija. Pada tahun
2010 luas panen tanaman pangan berupa padi sebanyak 24.661
hektar dimana luas panen terbesar berada di Kab. Merauke yaitu
sebanyak 19.408 hektar.
Tanaman palawija di Papua pada tahun 2010 dihasilkan dari luas
panen 46.628 hektar. Tanaman palawija di Papua masih didominasi
ubi jalar dan ubi kayu.

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

No.

Daerah

Jenis Ternak
Kuda

Sapi

Kerbau

Kambing

Domba

Babi

1.497

25.773

1.068

5.613

4.611

41

5.090

101

1.794

90

163.686

Kab. Merauke

Jumlah Ternak menurut

Kab. Jayawijaya

Jenisnya, 2010

Kab. Jayapura

14.332

121

3.766

12.055

Jumlah populasi ternak di Provinsi Papua

Kab. Paniai

135

890

22.590

pada tahun 2010 didominasi oleh jenis

Kab. Puncak Jaya

15

966

20.886

ternak babi yang mencapai 537.782 ekor

Kab. Nabire

8.332

11.049

15

44.117

dimana Kab. Jayawijaya menjadi sentra

Kab. Mimika

437

1.161

11.555

ternak babi terbanyak yaitu 163.686 ekor.


Ternak sapi pada tahun 2010 mencapai
78.697 ekor yang terbanyak berasal dari
Kab. Merauke 25.773 ekor.

Kab. Yapen Waropen

2.638

497

6.504

Kab. Biak Numfor

1.251

7.860

7.978

10

Kab. Boven Digoel

51

503

850

4.485

11

Kab. Mappi

610

194

989

juga

12

Kab. Asmat

204

139

460

dimana pada tahun 2010 mencapai

13

Kab. Yahukimo

105

44

89.893

44.002

14

Kab. Pegunungan Bintang

99

161

66.980

Ternak

kambing
ekor,

relatif

dengan

banyak
sentra

ternak

kambing yang paling besar berada di


Nabire yaitu mencapai 11.049 ekor.
Ternak Kuda walaupun hanya 1.599 ekor
tapi terlihat sebagian besar berasal dari

15

Kab. Tolikara

102

211

67.785

16

Kab. Sarmi

1.800

36

942

3.123

17

Kab. Keerom

11.701

6.339

1.272

sentra ternak kuda di Kab. Merauke yaitu

18

Kab. Waropen

1.743

12

263

1.176

sebanyak 1.497 ekor.

19

Kab. Supiori

264

332

2.073

20

Kota Jayapura
Jumlah

3.563

70

931

5.564

1.599

78.697

1.413

44.002

105

537.782

Pe r e ko nomia n

19

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
13
14
15
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
18

20

Daerah
Kab. Merauke
Kab. Mappi
Kab. Sarmi
Kab. Mimika
Kab. Nabire
Kab. Yapen Waropen
Kab. Biak Numfor
Kab. Jayapura
Kab. Jayawijaya
Kab. Yahukimo
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Tolikara
Kab. Waropen
Kab. Boven Digoel
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Keerom
Kab. Supiori
Kab. Asmat
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Nduga
Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Yalimo
Kab. Puncak
Kab. Dogiyai
Kab. Intan Jaya
Kab. Deiyai
Kota Jayapura
Provinsi Papua

Perikanan Laut
119.391,6
26.750,5
675,8
7.387,6
2.215,7
6.457,2
31.856,4
11.125,3
3.835,4
4.576,9
5.482,3
11.788,5
231.543,2

Perikanan Darat
Perairan Umum Budidaya
2.264,8
112,1
2.685,4
69,7
70,0
225,6
116,9
7,8
1.087,8
369,6
686,4
57,1
137,9
195,8
8,3
15,1
235,7
32,9
42,7
26,8
10,0
47,6
65,7
1.317,8
7.519,5
2.370,0

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Jumlah
121.769
29.436
676
7.527
2.441
6.574
31.864
12.583
744
138
204
15
4.104
43
27
4.587
5.530
13.172
241.433

Produksi Ikan Darat dan Ikan Laut


Provinsi Papua 2010 (dalam ton)
Produksi perikanan di Provinsi Papua banyak
dihasilkan di 18 buah daerah kabupaten/kota.
Produksi ikan laut di Provinsi Papua pada tahun 2010
mencapai 231.543.2 ton sedangkan produksi ikan
daratnya mencapai 9.889,50 ton., sehingga jumlah
produksi ikan di Papua mencapai 241.433 ton.
Kabupaten Merauke merupakan daerah yang paling
dominan memberikan kontribusi atas produksi ikan
yaitu mencapai 121.769 ton., sedangkan produksi
ikan yang paling sedikit berada di Kabupaten Keerom
yaitu hanya 27 ton.

Jenis Tanaman
No.

Luas Panen Tanaman


Perkebunan di Provinsi
Papua 2008 (dalam
hektar)
Sebanyak 20 daerah di Provinsi
Papua
mempunyai
lahan
perkebunan yang terdiri dari
beragam komoditi mulai dari
Kelapa sawit hingga sagu.
Komoditi perkebunan yang
paling dominan di Provinsi
Papua adalah kelapa. Yang
pada tahun 2008 menghasilkan
luas panen sebanyak 31.400
hektar, lalu diikuti oleh coklat
sebanyak
20.964
hektar.
Perkebunan kelapa sawit juga
mulai berkembang di Provinsi
Papua yang luas panennya
mencapai
9.818
hektar
walaupun hanya terkonsentrasi
di
Kabupaten Keerom dan
Kabupaten Merauke.

1
2
3
4
5
6
7

Daerah
Kab. Merauke
Kab. Jayawijaya
Kab. Jayapura
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Nabire
Kab. Mimika

Kab. Yapen Waropen

9
10
11
12
13

Kab. Biak Numfor


Kab. Boven Digoel
Kab. Mappi
Kab. Asmat
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan
Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Sarmi
Kab. Keerom
Kab. Waropen
Kab. Supiori

Kelapa
5.904
1.830
1.020
750

Kelapa
Sawit
518
-

Kopi
78
3.620
122
1.290
459
1.134
26

Kelapa
Hibrida

Coklat

Cengkeh

10
75
-

6.542
13
3.123
-

1.211
169
-

Jambu
Kapuk
Jarak
Lada
Panili
Pinang
Mete
Randu
Pagar
367 2.152
6
561
- 198
24
88 0,06
19
196
11
68
7
95
2
10
1
4

Karet

Sagu
50
106
78

681

62

1.971

65

65

11

5.227
213
1.051
72
70

127

581
479

24
-

446
10
41
3
6

89
83
-

1.318
2.997
-

35
877
-

2
-

3
18
-

11
7

269
-

153
-

162
-

99

271

15

8.520
390
4.766
770

9.300
-

15
37
162
29
-

13
-

2.235
4.679
1.782
-

46
388
10

71
-

2
20
-

78
-

17
43
202
2

6
1.074
136
32

112

20 Kab. Mamberamo Raya

21 Kab. Nduga
22 Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo
23
Tengah
24 Kab. Yalimo
25 Kab. Puncak
26 Kab. Dogiyai
27 Kab. Intan Jaya
28 Kab. Deiyai
20 Kota Jayapura
Provinsi Papua

37
31.400

9.818

334
8.826

122

113
20.964

2.061

4.682

3.356

41

755

341

467

18
1.653

508

14
15
16
17
18
19

Pe r e ko nomia n

21

Unit
Penambangan
Total bijih ditambang
Kadar Cu
Kadar Au
Kadar Ag
Pengolahan
Total bijih diolah
Kadar Cu
Kadar Au
Kadar Ag
Pengeringan
Total konsentrat
Kadar Cu
Total Cu
Kadar Au
Total Au
Kadar Ag
Total Ag
Pengapalan
Total konsentrat
Kadar Cu
Total Cu
Kadar Au
Total Au
Kadar Ag
Total Ag

22

Satuan Nilai Produksi


dmt
%
gr/t
gr/t

63.230.619,00
2,28
2,70
6,99

dmt
%
gr/t
gr/t

63.170.406,00
2,34
2,61
8,88

dmt
%
ton
gr/t
kg
gr/t
kg

1.831,13
71,67
437,39
70,95
43,30
213,84
130,52

dmt
%
ton
gr/t
kg
gr/t
kg

1.934,72
72,24
465,88
73,92
47,68
219,60
141,62

Produksi Pertambangan PT
Freeport (2010)
Sektor pertambangan di Papua masih didominasi
oleh hasil tambang PT Freeport. Pada tahun 2010 bijih
tambang yang dihasilkan mencapai 63.230.619 dry

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

million ton (DMT) atau naik 9,17 persen dibanding tahun


sebelumnya. Rata-rata produksi per triwulan sama
dengan jumlah produksi 21.076.873 DMT
Bijih tambang tersebut lalu diolah dan kemudian
dikeringkan yang menghasilkan total konsentrat sebanyak
1.831 dmt, dengan tembaga sebanyak 437,39 ton, emas
sebanyak 43,30 kilogram, dan perak sebanyak 130,52
kilogram.

Daerah

Bintang
Hotel

Banyaknya Hotel/Losmen

Non Bintang

Jumlah

Kamar

Akomodasi

Kamar

Hotel

Kamar

1 Kab. Merauke

13

256

13

2 Kab. Jayawijaya

14

13

191

14

256
205

3 Kab. Jayapura

96

29

511

30

607

4 Kab. Nabire

118

118

5 Kab. Kepulauan Yapen

118

118

Kamar Berbintang dan Tidak

6 Kab. Biak Numfor

126

10

235

13

361

7 Kab. Paniai

33

33

Berbintang, 2010

8 Kab. Puncak Jaya

9 Kab. Mimika

266

20

450

23

716

Sarana hotel dan akomodasi di Provinsi Papua

10 Kab. Boven Digoel

52

52

yang bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis

11 Kab. Mappi

39

39

dan wisatawan pada tahun 2010 mencapai 182

12 Kab. Asmat

75

75

13 Kab. Yahukimo

35

35

buah hotel baik yang berbintang maupun non

14 Kab. Pegunungan Bintang

bintang.

15 Kab. Tolikara

16 Kab. Sarmi

72

72

17 Kab. Keerom

18 Kab. Waropen

59

59

19 Kab. Supiori

20 Kab. Mamberamo Raya

21 Kab. Nduga

Jumlah hotel yang tesedikit berada di Kab.

22 Kab. Lanny Jaya

Tolikara dan Puncak Jaya yaitu masing-masing

23 Kab. Mamberamo Tengah

Jumlah hotel terbanyak berada di Kota Jayapura


yaitu sekitar 45 buah dengan kapasitas kamar
mencapai 1.414 kamar.

1 buah. Sebanyak 12 daerah di Provinsi Papua

24 Kab. Yalimo
25 Kab. Puncak

tercatat belum diketahui jumlah hotel dan

26 Kab. Dogiyai

akomodasinya.

27 Kab. Intan Jaya

28 Kab. Deiyai

29 Kota Jayapura

412

38

1.002

45

1.414

15

914

167

3.257

182

4.171

Provinsi

Pe r e ko nomia n

23

Kesejahteraan Masyarakat

24

1.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2.

Tingkat Pengangguran Terbuka

3.

Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Bulan

Bahan Makanan

Makanan Jadi,
Transport
Pendidikan
Minuman,
Perumahan Sandang Kesehatan
dan
dan Rekreasi
Rokok
Komunikasi

Umum

Januari

131,43

130,95

110,54

114,61

112,56

107,81

112,42

119,03

Februari

128,69

131,40

110,45

114,35

112,50

107,96

112,62

118,41

Maret

131,17

131,89

110,37

114,27

112,19

107,89

112,66

119,07

April

127,12

133,93

110,39

114,65

112,35

108,05

113,17

118,46

Mei

129,89

134,82

110,33

116,12

112,79

108,05

112,90

119,30

Juni

132,28

137,31

110,57

116,87

113,15

108,06

112,70

120,30

Juli

132,22

137,33

110,48

115,99

113,21

108,08

114,33

120,59

Agustus

132,76

137,70

112,42

115,54

113,22

108,12

114,36

121,22

September

134,61

137,66

113,29

115,87

113,27

108,09

114,50

121,94

Oktober

125,82

139,45

113,75

117,19

113,43

108,09

114,32

120,09

November

127,34

139,66

113,86

118,13

113,71

108,26

114,05

120,54

Desember

132,32

142,63

114,46

119,03

114,30

108,33

115,82

122,80

Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


se-Prov. Papua Tahun 2008
Indikator angka harapan hidup di Provinsi Papua pada tahun

di Kota Jayapura yaitu mencapai 99,09% dan yang terendah

2008 adalah 68.10 tahun dimana angka harapan hidup tertinggi

terdapat di Kab. Nduga yaitu 30,52%.

terdapat di Kab. Mimik ayaitu 69.55 tahun dan yang terendah


berada di Kab. Merauke yaitu 62.13 tahun. Indikator angka
melek hurup di Papua 75,41% dimana yang tertinggi terdapat

Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Papua adalah 64


dimana angka IPM tertinggi terdapat di Kota Jayapura yaitu
mencapai 74,56 dan yang terendah terdapat di 47,75.

Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t

25

Garis Kemiskinan
No

(Rp/kap/bulan)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

26

Penduduk Miskin

Tahun
Kab. Merauke
Kab. Jayawijaya
Kab. Jayapura
Kab. Nabire
Kab. Yapen Waropen
Kab. Biak Numfor
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Mimika
Kab. Boven Digoel
Kab. Mappi
Kab. Asmat
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Sarmi
Kab. Keerom
Kab. Waropen
Kab. Supiori
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Nduga
Kab. Lanny Jaya
Kab. Mamberamo Tengah
Kab. Yalimo
Kab. Puncak
Kab. Dogiyai
Kab. Intan Jaya
Kab. Deiyai
Kota Jayapura
Total

212.148
223.114
290.401
307.257
307.044
317.590
260.417
305.754
354.241
234.964
184.264
203.821
198.511
284.051
155.394
237.225
298.989
309.954
229.260
323.282
194.643
233.929
219.167
185.425
315.061
278.520
463.629
282.776

(000)

26,51
45,41
20,42
36,27
27,90
39,49
57,85
34,37
35,65
9,35
24,41
26,05
74,49
41,82
21,95
5,23
11,53
6,73
6,23
8,79
13,19
27,39
11,16
8,73
23,99
25,45
39,05
709,41

15,44
46,30
20,77
35,69
36,13
36,51
47,68
46,92
24,74
27,01
34,94
38,69
49,61
43,77
44,63
22,63
25,57
44,00
50,66
44,43
47,28
47,73
47,07
47,76
49,20
36,57
17,87
34,77

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Garis Kemiskinan, Persentase


Penduduk Miskin dan Jumlah
Penduduk Miskin (2009)
Jumlah

penduduk

miskin

di

Provinsi

Papua pada tahun 2009 sangat besar


yaitu mencapai
Secara

709.410 orang miskin.

persentase

seluruh

penduduk

miskin tersebut mencapai 34.77% dari total


populasi di Provins Papua.
Jumlah penduduk miskin terbanyak berada
di Kab. Yahukimo yaitu sekitar 74.490 orang
miskin dan yang paling sedikit ada di Kab.
Sarmi yaitu 5.230 orang miskin.

Potensi Daerah

Po te ns i Da era h

27

Potensi Investasi
A. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan
Perkebunan kelapa sawit di Papua yang dikelola oleh PTPN II
di Arso, Kab. Keerom memiliki perkebunan inti seluas 2.300
ha. Kapasitas produksi 60 ton/jam TBS, dengan produktivitas
sebesar 7,7 - 12,2 ton/ha/tahun TBS. Kualitas CPO dihasilkan
dari perkebunan ini lebih rendah daripada kualitas CPO dari
perkebunan di pulau lain. Kondisi tersebut perlu dijadikan
sebagai pertimbangan agar para investor minyak sawit mau
untuk membangun pabrik minyak goreng disana, karena dengan

Pemerintah Provinsi Papua adalah menjadikan sektor perikanan


dan kelautan sebagai salah satu sektor unggulan sumber PAD.
Oleh karena itu sektor ini mempunyai peluang yang sangat
luas untuk terus dipacu perkembangannya. Provinsi Papua
memiliki ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi seperti
Arowana (Scleropages jardinii) di Merauke dan udang cherax di
Jayawijaya. Jenis ikan hias lainnya seperti rainbow fish, bambit,
iriatherina, kaca, banyak terdapat di perairan umum yang ada di
kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua.
C. Industri Pertambangan

kualitas yang tidak standar serta waktu pengapalan yang lama,

Potensi sektor pertambangan dan penggalian adalah batu bara,

maka hasil minyak sawit yang diolah dari CPO Papua yang dikirim

marmer, granit, pasir kuarsa dan batu gamping. Potensi sumber

ke pabrik minyak sawit di pulau lain sangat rendah.

daya mineral dan energi di Provinsi Papua telah dikenal luas oleh

B .Industri Pengolahan Hasil Perikanan dan Turunan


Sektor perikanan Provinsi Papua yang memiliki luas perairan
territorial mencapai 45.510 km yang di dalamnya mengandung
berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting. Secara
umum potensi lestari sumberdaya perikanan laut sebesar
1.524.800 ton/tahun dan perikanan darat sebesa r 268.100 ton/
tahun (belum termasuk potensi lahan untuk pengembangan
budidaya laut dan tambak diperkirakan sebesar 1.663.200 Ha).

28

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

masyarakat international sebelum perang dunia kedua. Pada


awalnya minyak bumi merupakan komoditas yang paling menarik
untuk dieksploitasi. Pada tahun 1972 dimulai pengapalan
konsentrat tembaga untuk pertama kalinya ke Hibi Jepang, sejak
saat itu mulailah Provinsi Papua menjadi pengekspor konsentrat
tembaga. Produksi Freeport pada saat itu baru mencapai 8.000
ton bijih/hari, kemudian meningkat menjadi 18.000 ton bijih/hari.

D. Program Marauke Integrated Food And Energy


Estate (MIFFE)
Program ini merupakan suatu pengembangan atau pengusahaan
pangan dalam skala luas, dengan konsep pengembangan
produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi, mencangkup
pertanian, perkebunan, dan peternakan yang berada di suatu
kawasan lahan yang luas.Misi utama dari program ini adalah
mengejar swasembada pangan berkelanjutan serta meningkatkan

dengan topografi datar dan subur, ditunjang oleh agroklimat


yang sesuai;
3) Berbagai tanaman pangan dapat tumbuh dengan baik di
kawasan ini, antara lain padi, jagung, kedelai, shorgum,
gandum, dan hortikultura;
4) Memiliki savana yang luas untuk peternakan (sapi, kerbau,
kuda, kambing, domba, kanguru, dan rusa); Memiliki pantai,
sungai dan rawa untuk pengembangan perikanan.

kemampuan ekspor pangan. Oleh karena program ini dilakukan


dalam skala yang luas, maka pengusahaanya dilakukan dengan
melibatkan pihak swasta bekerja sama dengan petani.
Sesuai dengan UU Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka Food
Estate yang dibangun pada suatu wilayah tertentu akan diberikan
fasilitas investasi, baik berupa fiskal (pajak maupun bea) dan
fasilitas lainnya.
Lima pertimbangan penetapan Meauke sebagai lokasi food
estate, yaitu:
1) Dalam RTRWN (PP 26/2008) Merauke dan sekitarnya
ditetapkan sebagai kawasan andalan, di mana pertanian
merupakan salah satu unggulannya;
2) Merauke memiliki lahan potensial untuk pertanian 2,5 juta ha,

Po te ns i Da era h

29

Gambaran Umum Keuangan Daerah

30

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Komposisi APBD Prov. Papua


Agregat Prov., Kab., dan Kota

30.000,00

Miliar Rupiah

25.000,00
20.000,00
15.000,00
10.000,00
5.000,00
(5.000,00)

2008

2009

2010

2011

2012

Pendapatan

18.433,32

20.062,66

22.408,11

25.693,99

26.866,70

Belanja

18.401,58

19.067,93

21.194,38

24.188,61

27.925,44

Surplus/Defisit

31,75

994,73

1.213,72

1.505,38

(1.058,74)

Pembiayaan

930,39

1.185,69

1.235,42

2.554,72

(112,97)

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran

Ke u angan Da era h

31

Komposisi Pendapatan APBD Prov. Papua


Agregat Prov., Kab.,dan Kota

25.000,00

Miliar Rupiah

20.000,00
15.000,00
10.000,00
5.000,00
-

2008

2009

2010

2011

2012

796,30

887,86

888,28

908,99

1.092,99

Daper

11.775,71

12.916,03

15.546,90

17.874,58

19.201,02

L2PyS

5.861,32

6.258,76

5.972,92

6.910,42

6.572,69

PAD

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran

32

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Miliar Rupiah

Komposisi Belanja APBD Prov. Papua


Agregat Prov., Kab.,dan Kota

9.000,00
8.000,00
7.000,00
6.000,00
5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
-

2008

2009

2010

2011

2012

B. Pegawai

4.219,19

4.664,34

5.254,77

6.218,15

7.981,93

B. Barang Jasa

3.664,81

4.377,85

4.996,62

5.627,32

6.809,36

B. Modal

5.843,18

6.102,38

6.785,47

7.634,70

7.615,16

B. Lain2

4.674,38

3.923,36

4.157,52

4.708,44

5.518,99

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran


Ke u angan Da era h

33

Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Papua


Agregat Prov., Kab., dan Kota (Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota

Komposisi PAD Prov.

Pajak daerah
17,8%
19,8%
44,3%

Retribusi daerah

7,1%

Hasil pengelolaan
kekayaan daerah
yang dipisahkan

5,4%

17,3%
18,6%

69,6%

Lain-lain PAD yang


sah
(Dalam Juta Rupiah)

Uraian

34

PAD

Pajak daerah

Retribusi daerah

Hasil pengelolaan kekayaan daerah


yang dipisahkan

Lain-lain PAD yang


sah

Kabupaten/Kota

500.718

99.353

86.491

93.274

221.597

Provinsi

369.640

257.375

20.087

26.393

65.784

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Papua


(Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
40,0
35,0
30,0

25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
Bea Balik Nama Pajak Kendaraan Pajak Bahan
Pajak Air Bawah
Kendaraan
Bermotor
Bakar Kendaraan
Tanah
Bermotor
Bermotor
rata-rata 2008-2010

Pajak Air
Permukaan

Bea Balik Nama


Kendaraan di
atas air

2011

(Dalam Juta Rupiah)

Bea Balik Nama


Kendaraan
Bermotor

Pajak Kendaraan
Bermotor

Pajak Bahan
Bakar Kendaraan
Bermotor

Pajak Air
Bawah
Tanah

Pajak Air
Permukaan

Bea Balik Nama


Kendaraan di
atas air

rata-rata 2008-2010

36,966

31,250

25,470

6,281

0,033

0,000

2011

32,321

30,369

32,972

0,108

4,230

0,000

Ke u angan Da era h

35

Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Papua


(Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
40,0

30,0
20,0
10,0
0,0
1

rata-rata 2008-2010

10

11

12

2011
(Dalam Juta Rupiah)

Pajak
Restoran

Pajak
Hotel

rata-rata
2008-2010

27,92

22,36

22,02

2011

34,32

18,30

16,71

36

Pajak
Pengambilan
Pajak
dan Pengolahan Penerangan
Bahan Galian
Jalan
Golongan C

9
lainlain

10

11

12

Pajak
Air
Bawah
Tanah

Pajak
Reklame

Pajak
Hiburan

Pajak
Bahan
Bakar
Kendaraan
Bermotor

15,37

3,59

3,83

2,06

0,00

2,70

0,00

0,00

0,00

15,45

7,16

4,08

1,60

1,00

0,82

0,56

0,35

0,32

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Bea Balik
Pajak
Nama
BPHTB Kendaraan
Kendaraan
Bermotor Bermotor

Tren Simpanan Pemda se-Provinsi Papua di Perbankan


Agregat Prov., Kab., dan Kota

Miliar Rupiah

10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
Jan

feb

Mar

Apr
2009

Mei
2010

Jun

Jul
2011

Agt

sep

Okt

Nov

Des

2012

Ke u angan Da era h

37

Potret Dana Simpanan Pemda di Perbankan Prov. Papua


Dalam bentuk Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
90.000.000
70.000.000
50.000.000
30.000.000
10.000.000
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
0
2008

2009
PAPUA

38

2010

2011

Nasional

2008

2009

2010

2011

PAPUA

2.813.083

2.958.021

3.107.609

3.497.065

Nasional

71.601.901

59.812.944

62.088.098

80.445.845

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Trend Persentase Dana Idle Terhadap Realisasi Belanja Daerah


Prov. Papua
Agregat Prov., Kab., dan Kota
16,15%

16,50%

+
Trend

16,00%

terhadap

15,51%
15,35%

15,50%

persentase

dana

realisasi

idle

belanja

daerah di wilayah Provinsi Papua


mengalami penurunan pada tahun

15,00%

anggaran 2010 dan 2011

14,64%

+
Hal

14,50%

14,66%

14,00%

ini

menunjukkan

bahwa

penyerapan belanja di wilayah

14,46%

Provinsi

Papua

mengalami

kenaikan

13,50%
2009

2010
PAPUA

2011

Nasional

2009
Belanja

2010

2011

NAS

PAPUA

NAS

PAPUA

NAS

PAPUA

389,7

19,07

424

21,19

498,1

24,19

Idle

59,8

2,96

62,1

3,11

80,5

3,5

% Idle/Blj

15,35%

15,51%

14,65%

14,66%

16,16%

14,46%
Ke u angan Da era h

39

Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota


Sampai Dengan Bulan September 2012
(Persentase)
100

98.840

90
80

76.116

70
60
%

40
30
20

14.016

20.283
13.265

8.450
10 4.766
8.247
4.890
0
Jan
Feb
Mar

26.774
20.141

42.777

42.448
34.541

33.085
26.240

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

2011

4.766

8.450

14.016

20.283

26.774

33.085

42.448

54.399

58.753

67.065

76.116

98.840

2012

4.890

8.247

13.265

20.141

26.240

34.541

42.777

50.794

57.773

2011

Secara

persentase,

estimasi

realisasi

belanja

daerah

2012

sampai

dengan bulan September 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah


dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.

40

58.753
50.794

54.399

50

67.065
57.773

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

Estimasi Realisasi Belanja Daerah


Agregat Prov. Papua
Sampai Dengan Bulan September 2012
(Persentase)
80
70

57,8

60
50
40
30
20
10
Sulut

Malut

Sulsel

Gorontalo

Jatim

Lampung

Maluku

NTB

Sulteng

NTT

Sulbar

Sultra

Aceh

Jateng

Kepri

Sumsel

DIY

Kalteng

Jabar

Jambi

Sumbar

Kalbar

Sumut

Banten

Bengkulu

Bali

Kalsel

Papbar

Babel

Papua

DKI

Riau

Kaltim

00

+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.

Ke u angan Da era h

41

Opini BPK atas LKPD Pemda


Se-Provinsi Papua
Nama Daerah

OPINI BPK
2009

Prov. Papua

WDP

WDP

TMP

Kab. Merauke

TMP

TMP

Kab. Asmat

TMP

WDP

WDP

Kab. Mimika

TMP

WDP

Kab. Biak Numfor

TMP

WDP

TMP

Kab. Nabire

TMP

TMP

Kab. Boven Digoel

TMP

TMP

TMP

Kab. Nduga

TMP

TMP

Kab. Dogiyai

**

Kab.IntanJaya

**

2008

Kab. Paniai

TMP

TMP

Kab. Pegunungan Bintang

WDP

WDP

WDP

WDP

Kab. Puncak Jaya

TMP

TMP

TMP

TMP

Kab. Sarmi

WDP

TMP

Kab. Keerom

TMP

TMP

Kab. Supiori

TMP

TMP

Kab. Kepulauan Yapen

TMP

TMP

Kab. Tolikara

TMP

TMP

**

Kab. Waropen

TMP

TMP

Kab. Mamberamo Raya

TMP*

Kab.Yahukimo

TMP

TMP

Kab. MamberamoTengah

**

Kab. Mappi

TMP

TMP

Kab.Yalimo
TMP

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

KotaJayapura

TMP

**

Kab. Jayawijaya

TMP

2010

**

Kab. Puncak
WDP

2009

Kab. Jayapura

Kab.LannyJaya

42

OPINI BPK

2008

Kab. Deiyai

2010

Nama Daerah

**
WDP

WDP

TMP

Kondisi Keuangan Daerah


Indikator Kondisi Keuangan Daerah
1.

Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk

2.

Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah

3.

Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah

4.

Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB

5.

Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah

6.

Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah

7.

Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah

8.

Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah

9.

Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah

Ko nd i s i Ke uangan Da era h

43

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk

PAD / Total Pendapatan Daerah


0,25

Ribuan

12.000
10.000

0,20

11.111,21

8.000

8.963,37

9.565,12
7.908,61

6.000
4.000
2.000

9.068,31

0,18

0,19

0,05

0,03

0,04

0,04

0,04

0,04

2008

2009

2010

2011

2007

2008
Nasional

2009

2010

2011

prov. Papua

per satu orang penduduknya


+ Rasio pendapatan daerah per kapita provinsi Papua memiliki
fluktuatif

tiap

tahun

anggaran.

2007

Nasional

+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani

Namun

demikian,

pendapatan per kapita Provinsi Papua jauh lebih tinggi


dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional

44

0,16

0,21

0,18

0,10

2.217,44
1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58

yang

0,15

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan


daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli
daerah (PAD)
+ Rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi Papua memiliki
tren yang relatif stabil tiap tahun anggaran. Namun demikian,
rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi Papua lebih
rendah dibandingkan rasio secara nasional

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
0,60

0,55

0,49

0,55
0,40

0,41

Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB


2,00%

0,44
0,40

0,43
0,41

0,41
0,40

0,20

1,50%

1,58%

1,42%

1,27%

1,33%

1,00%
0,50%

1,34%

0,56%

0,74%

0,64%

0,53%

0,52%

2010

2011

0,00%

2007

2008
Nasional

2009

2010

2011

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan


yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas
dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Papua
memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara
nasional. Rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi
Papua relatif sama dengan rasio secara nasional

2007

2008

2009

Nasional

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali


potensi pajak dan retribusi daerahnya
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Provinsi
Papua memiliki tren yang menurun berbeda dengan tren rasio
tren nasional yang cenderung meningkat. Pada tahun 2011, rasio
pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Provinsi Papua
memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara
nasional

Ko nd i s i Ke uangan Da era h

45

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Total Pendapatan Daerah /

Belanja Modal / Total Belanja


40,00%

33,85%

31,75%

32,00%

32,02%

Total Belanja Daerah


31,56%

30,00%
20,00%

28,95%

27,46%

2007

2008

26,19%

22,17%

21,67%

2009

2010

2011

10,00%
0,00%
Nasional

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan


belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Papua
cenderung stabil pada tiap tahun anggaran, namun pada
tahun 2011 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2011
tersebut, rasio belanja modal per total belanja Provinsi
Papua lebih tinggi daripada rasio secara nasional

46

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

160,00%
140,00%
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%

102,66%

97,04%

102,22%

105,70%

103,64% 100,17%

105,22%

105,73%

106,22%

2009

2010

2011

137,90%

2007

2008
Nasional

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah


dalam mendanai belanja daerah
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah
Provinsi Papua memiliki tren meningkat sebagaimana
tren rasio secara nasional. Pada tahun 2011, rasio total
pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi
Papua memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan rasio
secara nasional.

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja Daerah

Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah

50,0%

25,00%

40,0%

20,00%

30,0%
20,0%

28,4%
35,9%
13,6%

12,0%

39,4%

40,6%

17,8%

19,6%

40,2%
21,3%

15,00%
10,00%

10,0%

20,06%

17,56%
17,07%

13,75%

2007

2008
Nasional

2009

2010

2011

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja


pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ Rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi
Papua cenderung meningkat sebagaimana tren rasio secara nasional.
Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total
belanja daerah Provinsi Papua lebih kecil dibandingkan dengan rasio

11,47%
12,07%

6,01%
8,48%

5,00%

0,0%

12,29%

7,36%

0,00%
2007

2008

2009

Nasional

2010

2011

prov. Papua

+ Rasio ini mengukur proporsi SiLPA tahun sebelumnya


terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ Rasio SiLPA terhadap belanja daerah Provinsi Papua
cenderung fluktuatif naik dan turun. Namun demikian, pada
tahun 2011 rasio SiLPA terhadap belanja Provinsi Papua
lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional.

secara nasional.

Ko nd i s i Ke uangan Da era h

47

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
1,50%
1,00%

1,38%

0,59%

0,50%

+ Rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga

1,14%
0,45%

0,68%

0,79%
0,78%

0,90%
0,70%

0,60%

daerah di Provinsi Papua memiliki tren yang stabil tiap tahun


anggaran. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan
bunga per total pendapatan daerah Provinsi Papua lebih tinggi

0,00%
2007

2008
Nasional

48

yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.


+ Rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan

2009

2010

2011

prov. Papua

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

dibandingkan rasio secara nasional.

Ucapan Terima Kasih


Penyusunan buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah

yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan

dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat

memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.

terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan

+ Selanjutnya terima kasih kepada tim dari Subdirektorat

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Oleh karena itu

Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah

apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan

yang terdiri dari Putut Hari Satyaka, SE. MPP; Krisnandar,

dalam rangkaian kata berikut ini:

SE; Prasetyo Indro S.,SE, ME; Aris Soedjatmiko, S.Sos,

+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal

MM; Wahyu Widjayanto, SE, MM; Edi Soeprijono, S.Sos;

Perimbangan Keuangan DR. Marwanto Harjowiryono dan

Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, SH;

Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

Chrisliana Tri Ferayanti, SE, ME; Lukman Adi Santoso, SE.,

Drs. Yusrizal Ilyas, MPA yang telah memberikan arahan dan

ME.; Mauliate H. Silitonga, SE; Nanag Garendra Timur, S.Si;

bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.

Rizki Anggunani, S.Si; Shinta Theresia Purba; Virgin Marthalia

+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Subdirektorat

yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus

Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan


Informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data

mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.


Terima kasih atas kerja kerasnya.

ringkasan APBD 2012 dan Realisasi APBD 2011 melalui


Sistem Informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian
Umum,

Sekretariat

Jenderal

Perimbangan

Keuangan

Ucap an Te r i m a Ka sih

49

Sumber Data

- SIKD, Kementerian Keuangan


- Papua Dalam Angka 2010 dan 2011, BPS
- http://www.papua.go.id
- http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Data+dan+Informasi+Bisnis/
Info+Bisnis+Regional/Publikasi/Profil/Papua/Demografi.htm

50

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

51

52

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi PAPUA

You might also like