Professional Documents
Culture Documents
FUNGSI-FUNGSI ELEMENTER
Pada bagian ini kita selalu mempertimbangkan fungsi elementer yang dipelajari dalam
kalkulus dan mendefinisikan hubungannya dengan fungsi dari suatu variabel kompleks.
Khususnya, kita definisikan fungsi analitik dari suatu variabel kompleks z untuk
mereduksi kedalam fungsi kalkulus z = x + i0. Kita mulai mendefinisikan fungsi
eksponen kompleks dan kita gunakan untuk pengembangan selanjutnya.
23. FUNGSI EKSPONENSIAL
Jika suatu fungsi f dari suatu variabel kompleks z = x + iy adalah direduksi kedalam
keluarga fungsi eksponensial dalam kalkulus dimana z adalah real, kita harus mengingat
kembali bahwa
f(x+i0) = ex
(1)
untuk setiap bilangan real x. Karena (ex) = ex untuk setiap bilangan real x, juga asalnya
fungsi tersebut memenuhi kondisi berikut:
(2)
ez = ex(cos y + i sin y)
dimana z = x + iy. Fungsi ini direduksi dari fungsi eksponensial dalam kalkulus dengan
y = 0 adalah entire dan,
(4)
d z
e ez ,
dz
82
e asalkan z = 1/n ( n = 2, 3, ).
(5)
(6)
Bilangan = ex adalah positif untuk semua x, dan dari persamaan (6), modulus ez
adalah ex dan y merupakan suatu argumen dari ez., yakni
(7)
ez ex
dan arg(ez) = y + 2n (n = 0, 1, 2, 3, )
Persamaan (5) untuk ez dapat digunakan untuk menurunkan sifat fungsi eksponensial
kompleks berikut.
(9)
83
(10)
1
= e-z. Sifat-sifat yang lain dari fungsi eksponensial
z
e
adalah
(n = 0, 1, 2, ), dan
(11)
(12)
Persamaan (12) mempunyai arti bahwa fungsi ez adalah fungsi periodik dengan periodik
2i.
Contoh. Carilah semua nilai z yang memenuhi
ez = -1.
(13)
Persamaan (13) dapat ditulis menjadi exeiy = 1ei. Maka dari bagian 5, bahwa dua
bilangan kompleks adalah sama dalam bentuk eksponensial , jika
ex = 1 dan y = + 2n (n = 0, 1, 2, ).
Jadi, x = 0, dan diperoleh
(14)
z = (2n + 1)i, (n = 0, 1, 2, ).
LATIHAN
1. Tunjukan bahwa
2 i
(a). exp(2 3i) = - e2; (b). exp
e
1 i ; (c). exp(z+i) = -exp(z)
2
84
5. Tulis exp2 z i dan expiz 2 dan bentuk x dan y. Tunjukkan pula bahwa
exp2 z i exp iz 2 e 2 x e 2 xy
(b). ez = 1 +
3 i;
(c).
exp(2z-1) = 1.
85
Definisi di atas yang mendasari pendefinisian fungsi kosinus dan sinus dari suatu
variabel kompleks z, yakni:
(1)
sin z
eiz e iz
,
2i
cos z
eiz e iz
2
Fungsi ini adalah entire karena mereka adalah kombinasi linier (latihan 3, bagian 22)
dari eiz dan e-iz. Dari turunan fungsi eksponensial, turunan dari (1) adalah
(2)
d
sin z cos z ,
dz
d
cos z sin z .
dz
eiz1 eiz 2
= 2
2i
eiz1 eiz 2
ei z1 z 2 e i z1 z 2 ei z1 z 2 e i z1 z 2
=
2
i
2
i
(6)
(7)
sin2 z + cos2 z = 1
(8)
(9)
sin z =cos z,
2
sin z =-cos z
2
Jika y suatu bilangan real, maka dari definisi (1) dan definisi fungsi hiperbolik
sinh y
e y e y
,
2
cosh z
86
e y e y
2
(10)
sin(iy) = i sinh y,
dan
cos(iy) = cosh y.
Dari persamaan (10) diperoleh bagian real dan bagian imajiner dari fungsi sin z dan
cosz, dengan memisalkan z1 = x dan z2 = iy , dan persamaan (5) dan (6), diperoleh
(11)
(12)
dimana z = x + iy.
Suatu sifat yang paling penting dari sinz dan cosz yang diturunkan dari
persamaan (11) dan (12) adalah fungsi periodik masing-masing, yakni :
(13)
sin (z + ) = - sin z
(14)
cos (z + ) = - cos z
(15)
(16)
Persamaan (15) dan (16) memberikan gambaran bahwa sin z dan cos z tidak terbatas
dalam nilai mutlak, walaupun nilai mutlak dari sin x dan cos x kurang dari atau sama
dengan satu.
Pembuat nol dari fungsi f(z) adalah suatu bilangan z0 sedemikian sehingga f(z0)
= 0. Jika sin z merupakan fungsi sinus dalam kalkulus dimana z adalah bilangan real,
maka sin z = 0 jika z = n, (n = 0, 1, 2, ). Demikian juga jika sin z = 0, maka dari
(15), diperoleh
sin2x + sinh2y = 0
jadi, sin x = 0 dan sinh y = 0.
Ini berarti x = n (n = 0, 1, 2, ) dan y = 0. Dari sini diperoleh suatu sifat, bahwa
(17)
(18)
87
+ n (n = 0, 1, 2, )
2
Jadi, dalam hal ini pembuat nol dari sin z dan cos z adalah bilangan real.
Empat fungsi trigonometri lain yang diturunkan dari fungsi sinus dan cosinus
adalah sebagai berikut :
sin z
,
cos z
1
sec z
,
cos z
cos z
sin z
1
csc z
sin z
tan z
(19)
cot z
Fungsi tan z dan sec z adalah fungsi analitik dimana-mana kecuali dititik singularitasnya
(bagian 20), yaitu z = (/2) + n (n = 0, 1, 2, ), dan ini merupakan pembuat nol
dari fungsi cos z. Demikian juga fungsi cot z dan csc z mempunyai titik singularitas di
pembuat nol sin z, yakni z = n (n = 0, 1, 2, ). Selanjutnya, dengan
mendeferensialkan bahagian kanan dari persamaan (19), diperoleh rumus diferensial
sebagai berikut :
d
tan z sec 2 z ,
dz
d
sec z sec z tan z ,
dz
(20)
d
cot z csc 2 z
dz
d
csc z csc z cot z
dz
Untuk menyelidiki sifat periodik dari fungsi trigonometri (19) dapat diselidiki dari
persamaan (13) dan (14). Sebagai contoh,
tan(z + ) = tan z.
(21)
LATIHAN
1.
(a). Uraikan secara rinci persamaan (2) dalam bagian 24 untuk menentukan
turunan sin z dan cos z.
(b). Misalkan fungsi f(z) adalah analitik dalam domain D. Pada saat kapan fungsi
sin f(z) dan cos f(z) analitik dalam domain D. Juga dengan menuliskan w =
f(z), maka tunjukkan bahwa
d
dw
d
dw
, dan
sin w cos w
cos w sin w
dz
dz
dz
dz
88
2.
3.
Tunjukkan bahwa setiap rumus trigonometri pada persamaan (7), (8), dan (9)
bagian 24 diturunkan dari persamaan (5) dan (6) bagian 24.
4.
5.
6.
Dalam bagian 24, gunakan persamaan (11) dan (12) untuk menurukan persamaan
2
Tunjukkan ketaksamaan berikut ini dengan menggunakan persamaan (15) dan (16)
2
8.
a. Gunakan definisi (1) dalam bagian 24 dari sin z dan cos z untuk menunjukkan
2sin (z1 + z2) sin (z1 - z2) = cos 2z2 -cos 2z1
b. Dengan menggunakan bagian a, tunjukkan bahwa, jika cos z1 = cos z2 maka
paling sedikit salah satu dari bilangan z1 - z2 dan z1 + z2 merupkan kelipatan
dari 2.
9.
Tunjukkan bahwa fungsi sin z dan cos z tidak analitik dimana-mana untuk z.
10.
11.
b. cos z cos z
Dengan menggunakan persamaan (11) dan (12) bagian 24, tunjukkan secara
langsung soal nomor 10.
12.
Tunjukkan bahwa
(b). sin iz sin i z
89
13.
Carilah semua nilai z yang memenuhi dari persamaan sinz = cosh4 dengan
menyamakan bagian real dan bagian imajiner sinz dan cosh4.
14.
sinh z =
e z e z
,
2
cosh z =
e z e z
.
2
Karena ez dan e-z adalah entire, maka dari persamaan (1) sinh z dan cosh z adalah entire.
Lebih dari itu,
(2)
d
sinh z cosh z ,
dz
d
cosh z sinh z .
dz
eiz e iz
,
2i
cos z =
eiz e iz
2
dari sin z dan cos z, maka fungsi sinus hiperbolik dan cosinus hiperbolik mempunyai
hubungan dengan fungsi sinus dan cosinus, yakni:
(3)
(4)
Disamping sifat-sifat di atas, fungsi sinus hiperbolik dan cosinus hiperbolik mempunyai
sifat sebagai berikut :
(5)
(6)
cosh z sinh z = 1
(7)
(8)
(9)
(10)
90
(11)
(12)
(13)
sinh z sin y ix ,
2
dimana z = x + iy. Tetapi dari persamaan (15) bagian 24, diketahui bahwa
sin x iy sin 2 x sinh 2 y , akibatnya
2
dan
(15)
tanh z
sinh z
cosh z
dan analitik disetiap domain asalkan cosh z 0. Sedangkan fungsi cot h, sec h, dan csc h
didefisikan sebagai berikut :
coth z
cosh z
sinh z
sec hz
91
1
cosh z
csc hz
1
.
sinh z
Selanjutnya, turunan dari fungsi tanhz, cothz, sechz, dan cschz diperoleh dari sifat-sifat
turunan seperti pada fungsi hiperbolik yang bernilai real, dan diperoleh :
(17)
d
tanh z sec h 2 z ,
dz
d
coth z csc h 2 z
dz
(18)
d
sec hz sec hz tanh z ,
dz
d
csc hz csc hz coth z
dz
LATIHAN
1. Buktikan turunan dari sinh z dan cosh z pada persamaan (2) bagian 25.
2.
3. Tunjukkan bahwa persamaan (6) dan (8) bagian 25 diturunkan dari persamaan (7)
dan (6) bagian 24.
4. Tulis sinhz = sinh(x + iy) dan coshz = cosh(x+iy), tunjukkan persamaan (9) dan (10)
bagian 25 dengan menggunakan persamaan (7) dan (8) bagian 25.
5. Turunkan persamaan (12) bagian 25 untuk cosh z
8. Tunjukkan secara lengkap pembuat nol dari fungsi sinhz dan coshz yang dinyatakan
dalam persamaan (14) dan (15) bagian 25.
9. Gunakan hasil pada soal nomor 8 untuk menuntukan pembuat nol dan titik
singularitas dari fungsi tangen hiperbolik.
10. Turunkan rumus differensial persamaan (17) bagian 25.
11. Gunakan prinsip refleksi bagian 22 untuk menunjukkan bahwa, untuk setiap z,
(a). sinh z sinh z
92
12. Gunakan hasil pada soal nomor 11 untuk menunjukkan bahwa tanh z tanh z
dititik-titik coshz 0.
13. Kapan fungsi sinh(ez) entire? Tulis bagian real melalui fungsi dari x dan y, dan
keadaan bagaimana fungsi tersebut harus harmonik dimana-mana.
14. Carilah semua nilai z yang memenuhi persamaan
1
2
(a). cos z =
(b). sinh z = i
ew = z
untuk w, dimana z adalah suatu bilangan kompleks tak nol. Dari sini, kita tulis z rei
Maka dari kesamaan dari dua bilangan kompleks dalam eksponensial, diperoleh eu = r
dan v +2n, dimana n suatu bilangan bulat. Karena persamaan eu = r mengakibatkan
u = ln r, dan persamaan (1) dipenuhi jika dan hanya jika w mempunyai satu dari nilai
w = ln r + i ( + 2n) (n = 0, 1, 2, ).
Jadi, jika kita tulis
(2)
log z = ln r + i ( + 2n) (n = 0, 1, 2, ),
elogz = z.
Persamaan (2) memberikan arti bahwa fungsi logaritma dari variabel kompleks z =rei
tak nol merupakan fungsi bernilai banyak.
93
Jika z bilangan kompleks tak nol, dengan bentuk eksponensial z =rei, maka
mempunyai satu nilai dari nilai = + 2n (n = 0, 1, 2, ), dimana = Arg z.
Persmaan (2) dapat ditulis menjadi
(4)
log z = ln r + i,
Jadi,
(5)
dengan urutan kebalikan dari fungsi logaritma dan eksponensial adalah sama dengan z.
Hal ini disebabkan oleh karena log (ez) mempunyai sejumlah tak hingga nilai untuk
setiap z yang diberikan. Tepatnya, dalam bagian 23,
ez ex
dan
arg (ez) = y + 2n (n = 0, 1, 2, )
Log z = ln r + i ,
atau
(8)
Sebagai catatan,
log z = Log z + i2n (n = 0, 1, 2, ).
Fungsi Log z adalah jelas terdefinisi dengan baik dan mempunyai nilai tunggal pada saat
z 0. Hal ini diturunkan dari logaitma asli dalam kalkulus dimana z adalah bilangan
positif z = r. Dari sini, penulisan z = rei0 adalah tunggal, dalam persamaan (7)
Log z = ln r dan akibatnya Log r = ln r.
Contoh. Dari persamaan (2), diperoleh
94
log 1 = 2ni (n = 0, 1, 2, )
dan
log (-1) = (2n + 1)i (n = 0, 1, 2, ).
Khususnya, Log 1 = 0 dan Log (-1) = i.
Jika kita memisalkan sembarang bilangan real dan nilai pada persamaan (4)
dibatasi pada interval < < + 2, maka fungsi
(9)
log z = ln r + i
dengan komponen-komponennnya
(10)
adalah bernilai tunggal dan kontinu dalam domain yang diberikan (lihat gambar 25).
Sebagai catatan, jika fungsi pada persamaan (9) kita definisikan pada sinar = , maka
fungsi tersebut tidak kontinu disana. Jika z titik pada sinar, maka terdapat titik-titik
sembarang yang dekat ke z yang memberikan nilai dari v dekat dengan dan juga titiktitik sedemikian sehingga v dekat dengan + 2.
y
0
Gambar 25
Fungsi (9) tidak hanya kontinu tetapi juga analitik dalam domain r > 0, < <
+ 2 dimana turunan parsial orde pertama dari u dan v adalah kontinu dan memenuhi
bentuk polar persaamaan C-R dari bagian 19.
1
ur v ,
r
1
u vr
r
95
log z e i ur ivr e i i 0 i ;
dz
r
re
Jadi,
(11)
d
1
log z
dz
z
0, arg z 2 .
d
1
Logz
dz
z
z 0, Argz .
Khususnya,
(12)
Suatu cabang dari fungsi bernilai banyak f adalah nilai tunggal F yang analitik
dalam suatu domain di setiap titik z yang memberikan satu nilai F(z) dari nilai-nilai f(z).
Dari sifat keanalitikannya, jelas bahwa kita dapat memilih secara acak dari nilai f. Untuk
setiap nilai tetap, fungsi bernilai tunggal pada persamaan (9) adalah suatu cabang dari
fungsi bernilai banyak persamaan (4). Fungsi
(13)
Log z = ln r + i
z 0,
96
Jika z1 dan z2 menyatakan dua bilangan kompleks tak nol, maka jelas dapat
ditunjukkan bahwa
(1)
Pernyataan ini, diartikan sama dengan fungsi bernilai banyak pada pernyataan
(2)
yang telah dijelaskan pada bagian 6. Jadi, jika dua nilai dari tiga logaritma ditetapkan,
maka terdapat suatu nilai dari logaritma keempat sedemikian sehingga pernyataan (1)
benar.
Untuk menunjukkan persamaan (1) dapat digunakan persamaan (2) sebagai dasar
pembuktian. Karena z1 z2 z1 z2 dan nilai modulus adalah semua bilangan real positif,
serta dari definisi logaritma dalam kalkulus bahwa
ln z1 z2 ln z1 ln z2
juga dari persamaan (2), diperoleh bahwa
(3)
log
z1
= log z1 - log z2
z2
Contoh. Ilustrikan persaman (1) dengan nilai z1 = z2 = -1. Jika nilai log z1 = i dan log
z2 = -i adalah ditentukan, maka persamaan (1) adalah jelas dipenuhi jika nilai log (z1z2)
= 0 adalah dipilih.
Juga dapat diselidiki jika nilai z1 = z2 = -1, bahwa
Log (z1z2) = 0
Jadi pernyataan pada persamaan (1) tidak selalu benar jika log diganti dengan Log.
Demikian pula untuk persamaan (4).
Jika z suatu bilangan kompleks tak nol, maka
(5)
zn = enlogz
(n = 0, 1, 2, )
97
untuk setiap nilai dari log z ditentukan. Jika n = 1, maka telah dijelaskan pada persamaan
(3) bagian 28. dan persamaan (5) jelas dipenuhi. Jika kita menuliskan z = rei pada
persamaan (5) maka kedua ruas akan diperoleh rnein.
Juga benar bahwa, jika z 0, maka
1
1
z n exp log z , (n = 1, 2, )
n
(6)
Bentuk pada bagian kanan persamaan (6) memberikan n nilai yang berbeda, dan nilainilainya adalah merupakan nilai dari akar pangkat n dari z. Untuk membuktikan ini, tulis
z = r exp (i ), dimana adalah nilai utama dari arg z. Maka dari persamaan (2) bagian
(26), untuk log z, diperoleh
i 2k
1
1
exp log z exp ln r
, k = = 0, 1, 2, . Jadi,
n
n
2k
1
(7)
merupakan akar pangkat n dari z (bagian 7), dan juga dapat ditulis z n . Untuk
menunjukan persamaan (6) jika bilangan bulat negatif dijadikan sebagai latihan.
LATIHAN
1.
Tunjukkan bahwa
(a). Log ei 1
2.
i
2
(b). Log 1 i
ln 2 i
2
4
1
1
3.
Tunjukkan bahwa
(a) Log(1+i)2 = 2 Log(1+i)
98
4.
Tunjukkan bahwa
3
11
4
4
5.
Tunjukkan bahwa
(a). Himpunan dari nilai log i 2 adalah n 14 i (0, 1, 2, ) dan
1
log i 2 = 12 log i .
1
(b). Himpunan nilai dari log (i2) tidak sama dengan himpunan dari 2 log i.
6.
7.
8.
Misalkan bahwa titik z terletak dalam strip (bidang) < y< + 2. Tunjukkan
bahwa jika cabang log z = ln r + i (r>0, < y< + 2) dari fungsi logaritma,
maka log (ez) = z.
9.
Tunjukkan bahwa, jika Re z1>0 dan Re z2>0, maka Log (z1z2) = Log z1 + Log z2
10.
11.
12.
Dengan memilih nilai-nilai tak nol dari z1 dan z2, tunjukkan bahwa persamaan (4)
dalam bagian 27 untuk log (z1/z2) tidak selalu benar jika log diganti dengan Log.
99
13.
Tunjukkan bahwa
(a). fungsi Log (z-i) adalah analitik dimana-mana kecuali pada y = 1 (x0);
(b). fungsi
Log z 4
1 i
adalah analitik dimana-mana kecuali dititik-titik
dan
2
z i
2
Tunjukkan dalam dua cara bahwa fungsi ln (x2 + y2) adalah harmonik dalam setiap
domain yang tidak memuat titik asal.
15.
Tunjukkan bahwa
Relog z 1
1
2
ln x 1 y 2 (z1).
2
(1)
dimana log z menyatakan fungsi logaritma bernilai banyak. Persamaan (1) merupakan
definisi dari zc dan ini telah dijelaskan dalam bagian 27 ketika c = n (n = 0, 1, 2, )
dan c =
1
n
seperti di atas.
Contoh. Pangkat dari z secara umum bernilai banyak, sebagai ilustrasi dapat dituliskan
100
1
z c
c
z
(2)
dan khususnya,
1
= exp4n 1 (n = 0, 1, 2, ).
i 2i
log z = ln r + i
dari fungsi logaritma adalah fungsi bernilai tunggal dan analitik dalam domain yang
diberikan. Jika cabang di atas digunakan, maka fungsi zc = exp (c log z) adalah fungsi
bernilai tunggal dan analitik dalam domain yang sama. Turunan dari suatu cabang dari zc
ada dan diperoleh
d c d
c
expc log z
z expc log z expc log z c
c expc 1log z
dz
dz
z
explog z
bentuk terakhir dari penurunan di atas adalah fungsi bernilai tunggal czc-1, jika
didefinisikan pada domain r>0, < < + 2. Jadi
(3)
d c
z cz c 1
dz
0 , arg z 2 .
Nilai utama dari zc diperoleh jika log z diganti dengan Log z dalam definisi (1):
(4)
zc = ec Log z
Persamaan (4) juga mendefinisikan cabang utama dari fungsi zc pada domain
0 , Argz .
2
2
2
2
exp Logz exp ln r i 3 r 2 exp i
.
3
3
3
3
101
(5)
Jika nilai dari log z adalah spesifik, cz adalah fungsi entire dari z. Kenyataannya,
d z d z log c
c e
e z log c log c ;
dz
dz
dan ini menunjukkan bahwa
d z
c c z log c
dz
(6)
eiw e iw
.
2i
Persamaan ini kita rubah dalam bentuk persaman kuadrat eiw, yakni:
(eiw)2 2iz (eiw ) 1 = 0.
Penyelesaian eiw dapat dilihat pada latihan 8(a) bagian 7. Dan diperoleh
(1)
eiw iz 1 z 2 2 ,
dimana 1 z 2 2 adalah fungsi yang mempunyai dua nilai dari z. Jika kedua ruas pada
1
sin 1 z i log iz 1 z 2 2 .
102
Contoh berikut mengilustrasikan bahwa sin-1 z adalah fungsi bernilai banyak dengan
sejumlah tak berhingga nilai untuk setiap titik z.
Contoh. Dari persamaan (2) diketahui bahwa
sin 1 i i log 1 2 .
Tetapi
log 1 2 ln 1 2 2ni (n = 0, 1, 2, )
dan
log 1 2 ln 2 1 2n 1i (n = 0, 1, 2, )
Karena
maka bilangan,
ln 2 1 ln
1
ln 1 2 ,
1 2
1n ln1
2 ni (n = 0, 1, 2, )
n 1
ln 1 2
(n = 0, 1, 2, ).
Dengan teknik seperti yang digunakan pada persamaan (2) untuk sin-1z, dapat
ditunjukkan bahwa
(3)
cos 1 z i log z i 1 z 2 2
dan juga
(4)
tan 1 z
i
iz
log
2
iz
Fungsi cos-1z dan tan-1z adalah juga bernilai banyak. Jika kita amati cabang dari akar
kuadrat dan fungsi logaritma yang digunakan, maka semua tiga fungsi invers di atas
berasal dari fungsi bernilai tunggal dan analitik sebab mereka adalah komposisi dari
fungsi analitik.
103
Turunan dari ketiga fungsi di atas dapat dilihat pada persamaan di bawah ini.
Turunannya tergantung pada dua nilai yang dipilih untuk akar kuadrat:
(5)
d
1
sin 1 z
dz
1 z2
(6)
d
1
cos 1 z
dz
1 z2
1
2
1
2
Turunan dari yang terakhir adalah tidak ada, bagaimanapun, tergantung pada cara
bagaiamana membuat fungsi tersebut bernilai tunggal.
Invers dari fungsi hiperbolik dapat diperoleh dengan cara yang serupa dengan
invers fungsi trigonometri, dan diperoleh
(8)
sinh 1 z log z z 2 1 2 ,
(9)
cosh 1 z log z z 2 1 2
dan
tanh 1 z
(10)
1 1 z
log
.
2 1 z
Terakhir, notasi lain untuk fungsi invers adalah arc sinz, arc cos z, dan
seterusnya.
LATIHAN
1. Tunjukkan bahwa jika n = 0, 1, 2, , maka
i
a. 1 i exp 2n exp ln 2 ,
4
b. 1 e2 n 1i
1
3i
b. 1 3i ;
2
c. 1 i
4i
104
1 3i
3
2
2 2
4. Tunjukkan bahwa hasil dalam soal nomor 3 dapat ditulis dalam bentuk:
3
2
1 3i
3 2
b. 1 3i 1 3i dan yang dicari pertama adalah pangkat tiga dari
3
2
1 3i
5. Tunjukkan bahwa nilai utama akar ke-n dari bilangan kompleks tak nol zo yang
1
didefinisikan pada bagian 7 adalah sama dengan nilai utama dari z0n yang
didefinisikan dalam bagian 28.
6. Tunjukkan bahwa jika z 0 dan a suatu bilangan real, maka z a expa ln z z .
a
1 c
z
zc
(d).
zc
z cd
d
z
d f z
c
dz
(b). tan-1(1+i)
(c). cosh-1(-1)
(d). tanh-10.
105
2 untuk z.
106