You are on page 1of 107

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL


SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009

SKRIPSI

Oleh :
JARISTON HABEAHAN
NIM: 041000107

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :
JARISTON HABEAHAN
NIM. 041000107

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul :
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
KOTA MEDAN TAHUN 2009
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
JARISTON HABEAHAN
NIM. 041000107
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi
Pada tanggal 3 Juli 2009 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji

Penguji I

dr. Taufik Ashar, MKM


NIP. 132 303 367

DR. Dra Irnawati Marsaulina, MS


NIP. 132 089 428
Penguji II

Penguji III

Ir. Indra Chahaya, MSi


NIP. 132 058 731

Ir. Evi Naria, M.Kes


NIP. 132 049 787

Medan, Juli 2009


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan

dr. Ria Masniari Lubis, MSi


NIP. 131 124 053

i
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

ABSTRAK

Pembangunan kesehatan yang diarahkan pada Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) masyarakat dilihat dari indikator derajat kesehatan dan target tahun
2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih sehat
sebesar 65 % dan persentase rumah sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki
akses terhadap air bersih 85 %
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya, mengakibatkan rendahnya
derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia.
Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian ini untuk menggambarkan
tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan intervensi permasalahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner
yang diikuti wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di
Panti Asuhan Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19
orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%, pengetahuan
dengan kategori sedang 5.3%, sedangkan pengetahuan dengan kategori buruk tidak
ada. Sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%, sikap dengan kategori sedang 5.3%,
sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada. Tindakan dengan kategori baik
sebesar 78.9%, tindakan dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan tindakan yang
dikategorikan buruk tidak ada.
Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas yang
mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan fasilitas
yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
Penyediaan Fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kepadatan hunian
ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah dan tempat
khusus penampungan sampah.
Responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%),
sedangkan responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang
(26.3%).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
responden terhadap PHBS perlu diberikan informasi atau penyuluhan dan penyediaan
fasilitas higiene dan sanitasi untuk mengurangi dampak buruk rendahnya PHBS.
Kata Kunci: Pengetahuan Sikap Tindakan, anak-anak, Panti Asuhan, PHBS

ii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

ABSTRACT

Well-being development that aimed in Clean Alive Behaviour and Well


(PHBS) society is seen from well-being degree Indicator and target year 2010 that
decide Service Minimal Standard (SPM) regency/city well-being area that is
household percentage PHBS as big as 65 % and house percentage wells 80 %, family
percentage that has access towards clean water 85 %
Disease that appear the low consequence PHBS among others suffer from
intestinal worms, diarrhea, toothache, ill skin, bad nutrient and other as it, cause the
low Indonesia well-being degree and the low human resource alive quality.
This problem provide a basis for does this watchfulness to describes
knowledge, attitude and children action level at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan about PHBS to made as reference to do
troubleshoot intervention.
Method that used in this watchfulness that is uses question sheet that followed
interview. Sample in this watchfulness entire childrens at Panti Asuhan Rapha-El
aged 7 (seven) up to 14 year amount of 19 person.
Watchfulness result shows that children at Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar has erudition with good category as big as 94.7%, erudition with
category 5.3%, while erudition with bad category there is nothing. Attitude with good
category as big as 94.7%, attitude with category 5.3%, while attitude with bad
category there is nothing. Action with good category as big as 78.9%, action with
category 21.1%, while action mengategorikan bad there is nothing.
Facilities that supporting hygiene at Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
category good as big as 73.7%, facilities that supporting hygiene with category
21.1%, while facilities that supporting hygiene with bad category as big as 5.3%.
Sanitation facilities availability hits PHBS doesn't up to standard at Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar there are 5 components (18%) that is cubicle dwelling
density, bathroom total, lavatory(WC) total, refuse processing and refuse relocation
special place.
Respondent that has well-being complaint amount of 14 person (73,7%),
while respondents doesn't has well-being complaint amount of 5 person (26.3%).
Therefore, to increase knowledge, attitude and respondent action towards
PHBS necessary given information or elucidation and facilities hygiene and
sanitation available to decrease the low bad impact PHBS.
Keyword: Knowledge, attitude, action, children, Panti Asuhan, PHBS.

iii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama

Jariston Habeahan

Tempat/Tanggal Lahir

Lumban Haro, 06 November 1984

Agama

Kristen Protestan

Status Perkawinan

Belum Menikah

Jumlah Anggota Keluarga

9 (sembilan) orang

Alamat Rumah

Lumban Haro, Desa Tamba Dolok, Kecamatan


Sitio-tio, Kabupaten Samosir

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1991-1997

SD Inpres No.176388 Pagarbatu

2. Tahun 1997-2000

SMPN 2 Harian Boho

3. Tahun 2000-2003

SMUN 1 Pangururan

4. Tahun 2004-2009

FKM USU Medan

Pengalaman Berorganisasi

1. Tahun 2004-Sekarang

Anggota GMKI FKM USU

2. Tahun 2005-2006

Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa


Bakti

2005-2006

sebagai

Biro

Aksi

dan

Pelayanan

iv
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2. Tahun 2006-2007

Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa


Bakti

2006-2007

sebagai

Biro

Aksi

dan

Pelayanan
4. Tahun 2007-2008

Pengurus Komisariat GMKI FKM USU Masa


Bakti

2007-2008

sebagai

Ketua

GMKI

Komisariat FKM USU


5. Tahun 2006-2007

Pengurus

Pemerintahan

Mahasiswa

periode

2006-2007

sebagai

(PEMA)
Wasekjend

Komunikasi dan Informasi

Pengalaman Bekerja

Tahun 2005

Anggota Pemantau PILKADA di Humbang


Hasundutan

Tahun 2007

Surveyor SURKESDA di Medan

v
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya
yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Anak-Anak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan
Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Medan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara dan sebagai Dosen Wali/Penasehat Akademik yang
telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dr.Taufik Ashar, MKM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan-masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Ir. Indra Chahaya, M.Si selaku Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

vi

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

5. Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, S.Th. S.Pd sebagai Pimpinan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar

Medan yang telah memberikan izin dan kemudahan

kepada penulis untuk melakukan penelitian pengetahuan sikap dan tindakan


PHBS bersama anak-anak di Panti Asuhan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Medan.
6. Dian sebagai Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara di
bagian Kesehatan Lingkungan yang telah banyak membantu dan memberikan
kemudahan selama penyusunan skripsi ini
7. Seluruh Dosen serta Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara yang telah memberi ilmu dan pengetahuan selama menjadi mahasiswa.
8. Orang tua yang terkasih dan saya sayangi bapak J. Habeahan dan ibu tercinta L.
Haro Munthe yang senantiasa memberikan dukungan dan doa serta dorongan
materi bagi penulis untuk senantiasa berbuat yang terbaik hingga selesainya
perkuliahan ini.
9. Abangku Maralas Tua Habeahan dan Arichi Pasaribu

yang telah banyak

memberikan motivasi dan materi kepada penulis.


10. Kakakku Sarmas Habeahan, Lasti Habeahan, Mendasa Habeahan dan Juga
Adekku Eska Habeahan, Masimantap Habeahan, Tuaranda Habeahan, Ropembina
Habeahan yang senantiasa memberikan dukungan doa dan dorongan materi bagi
penulis untuk senantiasa berbuat yang terbaik hingga selesainya perkuliahan ini.
11. Abang dan Kakakku : Suparlan Lingga, Jasmen Manurung, Bobok Simanjuntak,
Elliot Simanjutak, Manotar Ambarita, Harpen Simarmata, Melva Sihombing,
Tolopan Sitanggang, Thomas Damanik, Masrudi Turnip, Sudarta Harefa, Anton

vii

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Simalango, Erwin Barasa, Maafdi Saragih, Handoko Pasaribu, Leo Sitepu, Popoy
Ginting, terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang telah kalian berikan.
12. Rekan-rekan Stambuk 2004 : Junis Siahaan, Richi Simbolon, David Simbolon,
Rinto G.H Sinambela, Niel Bakara, Iwan Simamora, Mardin H Nadeak, Frengky
Tarigan, Yesayas Sinaga, Doni Sinaga, Gibeon silitonga, Sudana, Rita Turnip,
Siska Silalahi Yunita Simanjuntak, dan semua teman-teman Stambuk 2004 yang
tidak dapat saya sebut satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan yang sudah
kita jalani bersama.
13. Sahabat saya : Sormelly Tamba, Jasmen Manurung, Leo Sitepu, Putri Helga,
Dahliana Simanullang, Bunga F. Sinaga, Richi Simmbolon dan Junisbon Sinaga,
Maryanti Simanullang, Indryani Sinaga, Lenni Saragih, terimakasih untuk
kebersamaan yang memberi pengaruh baik dalam diri saya selama menjalani
perkuliahan ini.
14. Teman-teman sepeminatan Kesehatan Lingkungan : M. Al-Kautsar, Nina
Deviana, Lia, Jayanti, Lamriama, Hotlianti, Desma dan yang tidak dapat saya
sebut satu persatu. Terimakasih atas kekompakan dan kesamaan minat yang
sudah kita jalani bersama.
15. Adik-adikku : Nina Tarigan, Christina Napitupulu, Wilda Pratiwi sihombing,
Arito Silaban, Lafandi Sitompul, Horastua Sinurat, Febrinto Siahaan, Andre
Siregar, Daniel Tarigan, Indra Simanjuntak, Josia Simamora, Devi, Happy, Junita,
Fitri, Berto&Berta. Terimakasih atas persekutuan yang telah kita jalani bersama.

viii

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

16. Keluarga besar GMKI Cabang Medan, khususnya keluarga besar Komisariat
FKM USU, terimakasih atas kebersamaan dalam berkreatifitas dan berekspresi
yang telah kita jalani bersama.
17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Medan, 3 Juli 2009
Penulis,

Jariston Habeahan

ix

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................... i
Abstrak .................................................................................................................... ii
Riwayat Hidup Penulis........................................................................................... iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... vi
Daftar Isi .................................................................................................................x
Daftar Tabel .......................................................................................................... xii
Daftar Singkatan .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................4
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................5
1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7
2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .......................................7
2.1.1. Cakupan Program PHBS .......................................................................7
2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan ............................................................9
2.1.3. Manajemen PHBS ...............................................................................12
2.1.4. Indikator PHBS ...................................................................................13
2.2. Sasaran PHBS ...............................................................................................19
2.2.1. Kebersihan Kulit .................................................................................19
2.2.2. Kebersihan Rambut ............................................................................19
2.2.3. Kebersihan Gigi .................................................................................20
2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku ....................................................20
2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga .....................................................................21
2.2.6. Kebiasaan tidur yang cukup................................................................22
2.2.7. Gizi dan Menu Seimbang ...................................................................22
2.3. Sarana dan Prasarana PHBS. ........................................................................23
2.4. Panti Asuhan .................................................................................................24
2.5. Kerangka Konsep..........................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................28
3.1. Jenis Penelitian .............................................................................................28
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian ........................................................................28
3.2.1 Lokasi ..................................................................................................28
3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................28
3.2. Populasi dan Sampel .....................................................................................28
3.3.1. Populasi ...............................................................................................28
3.3.2. Sampel ................................................................................................28
3.4. Metode Pengumpulan Data...........................................................................29

x
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

3.5. Definisi Operasional ....................................................................................29


3.6. Aspek Pengukuran .......................................................................................30
3.7. Analisa Data..................................................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 37
4.1. Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan ..................37
4.2. Karakteristik Responden ..............................................................................38
4.2.1. UmurResponden ..................................................................................38
4.2.2. Tingkat Pendidikan Responden ..........................................................39
4.2.3. Jenis Kelamin Responden ...................................................................39
4.3. Tingkat Pengetahuan Responden ..................................................................40
4.3. Sikap Responden ..........................................................................................44
4.4. Tindakan Responden ....................................................................................47
4.5. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan .........................51
4.6. Fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan ...............................53
4.7. Keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar ...................................................................................56
BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................58
5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS .......................58
5.1.1. Pengetahuan...........................................................................................58
5.1.2. Sikap ......................................................................................................59
5.1.3. Tindakan ................................................................................................60
5.2. Fasilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar .....................................................................................61
5.2.1. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS yang Tersedia ...................61
5.2.2. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia ................................................62
5.3. Keluhan Kesehatan Responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar........64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................66
6.1. Kesimpulan ....................................................................................................66
6.2. Saran ...............................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran I.
Kuesioner Penelitian
Lampiran II. Master Tabel Hasil Penelitian
Lampiran III. Surat Keterangan Telah selesai pengumpulan data dari Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
Lampiran IV. Surat Permohonan Izin Peninjauan Tempat Penelitian
Lampiran V. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1989
tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

xi
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.

Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................38

Tabel 4.2.

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar ......................................................................39

Tabel 4.3.

Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir di Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................39

Tabel 4.4.

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang PHBS di


Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .................................40

Tabel 4.5.

Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS di Yayasan


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................42

Tabel 4.6.

Distribusi pengetahuan responden tentang PHBS berdasarkan


kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................43

Tabel 4.7.

Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan panti


asuhan Rapha-El Simalingkar ..........................................................44

Tabel 4.8.

Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................45

Tabel 4.9.

Distribusi sikap responden


tentang PHBS berdasarkan
kelompok umur responden di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................46

Tabel 4.10. Distribusi responden berdasarkan tindakan tentang PHBS di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................47
Tabel 4.11. Distribusi Tindakan responden tentang PHBS di Yayasan di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ................................................50
Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden tentang perilaku hidup bersih dan
sehat berdasarkan kelompok umur responden di Yayasan panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................50

xii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Tabel 4.13. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene


PHBS dengan wawancara di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................51
Tabel 4.14. Distribusi responden tentang Fasilitas yang mendukung higiene
PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ..........52
Tabel 4.15. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene
responden berdasarkan kelompok umur di Yayasan Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar .........................................................52
Tabel 4.16. Distribusi Komponen observasi fasilitas sanitasi PHBS yang
tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ..............................53
Tabel 4.17. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan anak-anak di
Panti Asuhan di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar ...... 56
Tabel 4.18. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar .................................57
Tabel 4.19. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden
berdasarkan kelompok umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar ......................................................................................57

xiii
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

DAFTAR SINGKATAN

BAPPENAS = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (National Development


Planning Board)
DepKes RI = Departemen Kesehatan Republik Indonesia
ESP

= Environmental Services Program

IPAL

= Instalasi Pengaliran Air Limbah

JPKM

= Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

KLB

= Kejadian Luar Biasa

MCK

= Mandi, Cuci dan Kakus (washing, laundry & toilet)

PHBS

= Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

RPJPK

= Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan

SPAL

= Saluran Pengaliran Air Limbah

UKS

= Usaha Kesehatan Sekolah

USAID

= United States Agency for International Development

xiv
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS, ada 5
program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat secara berkesinambungan. Upaya ini
dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005).
Sesuai

dengan indikator sehat 2010,

bahwa keberhasilan pembangunan

kesehatan yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat
kesehatan dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah tangga yang
berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah Sehat 80 %,
persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga yang memiliki akses
terhadap air bersih 85 % (Depkes RI, 2007).

1
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Adapun manfaat PHBS adalah terwujudnya

rumah tangga yang derajat

kesehatannya meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas


kerja setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka
mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi
penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan
upaya kesehatan bersumber masyarakat (Depkes, 2006)
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan
mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan indonesia dan rendahnya kualitas hidup
sumber daya manusia.
Gambaran kesehatan di Indonesia tahun 2004 yaitu persentase orang yang
merokok di Indonesia sebesar 35 %; persentase orang yang kurang yang aktivitas
fisik sebesar 72,9 %; persentase orang yang kurang serat sebesar 60 % (Depkes,
2007)
Demikian halnya diare di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun yang
sering menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan tetap mengakibatkan kematian dan
pada tahun 2006 terjadi lonjakan penderita KLB diare yaitu 10.980 orang penderita
dari 5051 penderita pada tahun 2005. Kecacingan juga masih menjadi permasalahan
di Indonesia, mengingat kecacingan dapat menyebabkan kehilangan darah,
karbohidrat, protein sehingga berakibat pada terganggunganya perkembangan fisik,
kecerdasan dan produktifitas kerja. Prevalensi kecacingan pada anak SD di 27

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

provinsi pada tahun 2006 sebesar 32,6 % dari 28,4 % pada tahun 2005 (Depkes RI
2007)
Kondisi PHBS di Sumatera Utara dapat dilihat dari jumlah letusan KLB yang
ada di Sumut pada tahun 2006 merupakan KLB diare terbanyak setelah Nusa
Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah penderita di Sumatera Utara sebanyak 401
orang penderita (Depkes, 2007).
Demikian halnya dengan status gizi buruk pada anak-anak di Sumatera Utara
pada tahun 2003 yang tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 12,35 % dan gizi kurang
18,59 %. Gizi kurang pada anak akan menghambat pertumbuhan dan kurangnya zat
tenaga dan kurang protein (zat pembangun) sehingga dalam cakupan PHBS perlu
diperhatikan menu yang seimbang khususnya pada anak-anak untuk pencapaian
Indonesia sehat 2010 (Adisasmito W., 2007)
Dalam hal pemerataan pembangunan yang berwawasan kesehatan tentunya
mencakup semua golongan masyarakat, baik kelompok anak-anak maupun kelompok
orang dewasa. Hal inilah yang menyebabkan perlu dilakukan penelitian, sejauh mana
dampak program yang dicanangkan melalui Visi Sehat 2010. Hal ini dapat dilihat
dari ruang lingkup masyarakat kelompok anak-anak yaitu anak-anak di Yayasan Panti
Asuhan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di lingkungan Panti Asuhan.
Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim piatu.
Di mana anak-anak yatim piatu (ataupun anak yang dititipkan orangtuanya karena
tidak mampu) biasanya tinggal, mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai
keterampilan agar dapat berguna di kehidupannya nanti (Anonim, 2008).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Panti Asuhan dikelola sebagai tempat pengasuhan anak-anak secara


berkelompok. Berbeda dengan anak-anak yang berada dalam tatanan rumah tangga
yang diasuh secara langsung oleh ibu rumah tangga (anggota rumah tangga).
Kurangnya pengasuhan anak-anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Panti
Asuhan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kecacingan dan diare serta
penyakit lainnya.
Hasil survei awal pada anak-anak yang ada di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan menunjukkan bahwa Panti
Asuhan ini masih tergolong sederhana, karena kurangnya fasilitas sanitasi sehingga
anak-anak di Panti Asuhan yang masih rentan terhadap penyakit berbahaya bagi
kesehatannya. Dengan demikian perlu diteliti bagaimana tingkat pengetahuan, sikap
dan tindakan anak-anak Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan
Tuntungan Kota Medan tentang PHBS untuk dijadikan sebagai salah satu acuan
untuk melakukan intervensi permasalahan.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut: Diketahuinya bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
salah satu faktor kualitas hidup anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Medan Tahun 2009.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Medan Tahun 2009
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengetahuan anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan
lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan
2. Mengetahui sikap anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan lingkungan
di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan
3. Mengetahui tindakan anak-anak mengenai PHBS yang berkaitan dengan
lingkungan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan
4. Mengetahui fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Medan
5. Mengetahui fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Medan
6. Mengetahui keluhan kesehatan anak-anak dalam sebulan terakhir di Panti Asuhan
Simalingkar Medan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan/pengasuh anak-anak di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar Medan untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat agar
terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan rendahnya PHBS
2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan
PHBS
3. Sebagai tahap penerapan keilmuan penulis dalam melakukan penelitian pada
bidang kesehatan masyarakat yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di
FKM USU.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo S., 2007).
2.1.1. Cakupan Program PHBS
Mewujudkan PHBS di tiap tatanan; diperlukan pengelolaan manajemen
program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan
sampai dengan pemantauan dan penilaian serta kembali lagi ke proses pengkajian.
Proses yang demikian dapat digambarkan pada bagan berikut ini:
Gambar 2.1. Managemen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sumber: Depkes RI, 2002

7
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, yaitu masalah PHBS dan


sumber daya. Selanjutnya output pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang
dilanjutkan dengan rumusan masalah perencanaan berbasis data, rumusan masalah
akan menghasilkan rumusan tujuan, rumusan intervensi dan jadwal kegiatan,
penggerakan pelaksanaan yang merupakan implementasi dari intervensi masalah
terpilih, di mana

penggerakannya dilakukan oleh petugas promosi kesehatan,

sedangkan pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi kesehatan atau lintas program
dan lintas sektor terkait (Depkes RI, 2002)
Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan
bulanan, sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama atau akhir tahun
berjalan ( Depkes RI, 2002).
Dalam setiap tahapan manajemen tersebut, petugas promosi kesehatan tidak
mungkin bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan petugas lintas program dan
lintas sektor terkait terutama masyarakat itu sendiri (Depkes RI, 2002)
Program promosi kesehatan dikenal adanya model pengkajian dan
penindaklanjutan (precede proceed model) yang diadaptasi dari konsep Lawrence
Green. Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya,

serta

cara

menindaklanjutinya

dengan

cara

mengubah,

memelihara atau meningkatkan perilaku tersebut ke arah yang lebih positif.


Proses pengkajian mengikuti anak panah dari kanan ke kiri, sedang proses
penindaklanjutan dilakukan dari kiri ke kanan berikut ini :

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Gambar 2.2. Bagan Pengkajian dan Penindaklanjutan Program PHBS

Sumber: Depkes RI, 2002


2.1.2. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Seseorang dapat merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial budaya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi
kesehatannya. Dengan kata lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya
sehingga tidak mengganggu kesehatan sendiri, keluarga atau masyarakat. Misalnya,
bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah,
pembuangan limbah dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007)
Menurut Becker, (1979) yang dikutip oleh Notoatmodjo, (2007) membuat
klasifikasi tentang perilaku hidup sehat ini yaitu sebagai berikut:
1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini dalam
arti kualitas (mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh) dan kuantitas dalam arti
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga
tidak lebih).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

10

2. Olah raga yang teratur mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti
frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olah raga. Dengan sendirinya kedua
aspek ini akan tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.
3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai
macam penyakit. Namun kenyataannya, kebiasaan merokok ini khususnya di
Indonesia seolah sudah membudaya hampir 50% penduduk Indonesia usia
dewasa merokok. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15% remaja telah merokok.
4. Tidak minum minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum miras dan
mengkonsumsi NARKOBA (narkotik dan bahan-bahan berbahaya lainnya, juga
cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa diperkirakan sudah
mempunyai kebiasaan minum keras.
5. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan
akibat penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk
bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat jadi berkurang. Hal ini juga
membahayakan kesehatan.
6. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, lebih sebagai akibat
tuntutan hidup yang keras seperti diatas. Kecenderungan stres meningkat pada
setiap orang. Stres tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga agar stres tidak
menyebabkan gangguan kesehatan. Kita harus dapat mengendalikan stres atau
mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positip.
7. Perilaku atau gaya hidup yang positip bagi kesehatan. Misalnya, tidak bergantiganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan
dan sebagainya

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

11

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo S., (2007), ada 3 faktor
penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan Sehat yaitu faktor
pemudah (predisposising factor), faktor pemungkin (enambling factor) dan faktor
penguat (reinforcing factor).
a. Faktor pemudah (predisposising factor), adalah faktor ini mencakup pengetahuan
dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dimana faktor ini
menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau
motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat
pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Misalnya, pengetahuan, sikap, keyakinan
dan nilai yang dimiliki oleh seseorang yang tidak mau merokok karena melihat
kebiasaan dalam anggota keluarganya tidak ada satupun yang mau merokok.
b. Faktor pemungkin (enambling factor) adalah faktor pemicu terhadap perilaku
yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini
mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anakanak, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban ketersediaan
makanan bergizi dan sebagainya. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Faktor penguat (reinforcing factor), adalah faktor yang menentukan apakah
tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam
bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orang tua yang merupakan
tokoh yang dipercaya atau dipanuti oleh anak-anak. Contoh pengasuh anak-anak
memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan, atau
selalu minum air yang sudah dimasak. maka hal ini akan menjadi penguat untuk

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

12

perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak. Seperti halnya pada masyarakat
akan memerlukan acuan untuk berperilaku melalui peraturan-peraturan atau
undang-undang baik dari pusat maupun pemerintah daerah, perilaku tokoh
masyarakat, tokoh agama termasuk juga petugas kesehatan setempat.

2.1.3. Manajemen PHBS


Menurut Depkes RI (2002), manajemen PHBS adalah penerapan keempat
proses manajemen pada umumnya ke dalam model pengkajian dan penindaklanjutan
berikut ini:
a. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang Pembangunan
sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Diharapkan
semakin sejahtera maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah
satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat kesehatan
seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi.
b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan,
dimana dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah kesehatan
yang sedang dihadapi. Yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan
seseorang adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan. Misalnya, seseorang
menderita diare karena minum air yang tidak dimasak, seseorang membuang
sampah sembarangan karena tidak adanya fasilitas tong sampah
c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang
langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

13

d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanva
aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya. Faktor
perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya hidup merupakan
pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan karena jenis
pekerjaannya mengikuti trend yang berlaku dalam kelompok sebayanya, ataupun
hanya untuk meniru dari tokoh idolanya. Misalnya, seseorang yang mengidolakan
aktor atau artis yang tidak merokok. Dengan demikian suatu rangsangan tertentu
akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Depkes RI, 2002)

2.1.4. Indikator PHBS


Menurut Depkes RI (2002) menetapkan indikator yang ditetapkan pada
program PHBS berdasarkan area / wilayah, ada tiga bagian yaitu sebagai berikut:
I. Indikator Nasional
Ditetapkan 3 indikator, yaitu:
a. Persentase penduduk tidak merokok.
b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
c. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan
regional, seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain mengakibatkan
penyakit seperti jantung, kanker paru-paru juga berpotensi menjadi entry point untuk
narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur,
bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/generasi yang
hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

14

bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas
menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh
terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti
jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes RI, 2002)
II. Indikator Lokal Spesifik
Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah
sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian Ada 16 indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur perilaku sehat sebagai berikut :
1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
4. Balita ditimbang.
5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
6. Bayi di imunisasi lengkap.
7. Penduduk minum air bersih yang masak.
8. Penduduk menggunakan jamban sehat.
9. Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
10. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
11. Penduduk tidak menggunakan NAPZA.
12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
13. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri).
14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

15

15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah
kesehatan yang ada didaerah.
III. Indikator PHBS di setiap Tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan
di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat
umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.
1. Indikator tatanan rumah tangga :
a. Perilaku :
1. Tidak merokok
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3. Imunisasi
4. Penimbangan balita
5. Gizi Keluarga/sarapan
6. Kepesertaan Askes/JPKM
7. Mencuci tangan pakai sabun
8. Menggosok gigi sebelum tidur
9. Olah Raga teratur

b. Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

16

3 . Ada tempat sampah


4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5. Ventilasi
6. Kepadatan
7. Lantai
2. Indikator tatanan tempat kerja :
a. Perilaku
1. Menggunakan alat pelindung
2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok
3 . Olah raga yang teratur
4. Bebas NAPZA
5. Kebersihan lingkungan kerja
6. Ada Asuransi Kesehatan
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)
5. Ventilasi
6. Pencahavaan
7. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
8. Ada kantin
9. Terbebas dari bahan berbahaya

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

17

10. Ada klinik


3. Indikator tatanan tempat umum
a. Perilaku
1. Kebersihan jamban
2. Kebersihan lingkungan
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3 . Ada tempat sampah
4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
4. Indikator tatanan sekolah :
a. Perilaku
1. Kebersihan pribadi
2. Tidak merokok
3. Olah raga teratur
4. Tidak menggunakan NAPZA
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5. Ventilasi

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

18

6. Kepadatan
7. Ada warung sehat
8. Ada UKS (usaha Kesehatan Sekolah)
9. Ada taman sekolah
5. Indikator tatanan sarana kesehatan
a. Perilaku
I. Tidak merokok
2. Kebersihan lingkungan
3. Kebersihan kamar mandi
b. Lingkungan
1. Ada j amban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5. Ada IPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit
6. Ventilasi
7. Tempat cuci tangan
8. Ada pencegahan serangga

2.2. Sasaran PHBS


Dalam program PHBS ini diarahkan pada sasaran utama sasaran utama yaitu
PHBS Tatanan Rumah Tangga yaitu seluruh anggota keluarga yaitu Pasangan Usia

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

19

Subur(PUS), bumil, buteki, anak, remaja, lansia, dan pengasuh anak yang selanjutnya
diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/Puskesmas dan
Kabupaten/Kota sehat. (Depkes RI, 2006)
Menurut Tarigan M., (2004), sasaran PHBS pada anak-anak yang kurang baik
akan menimbulkan berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu diare, sakit
gigi, sakit kulit, cacingan. Dengan demikian untuk mengurangi prevalensi dampak
buruk tersebut, maka perlu diterapkan sasaran PHBS dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
2.2.1. Kebersihan Kulit
Memelihara kebersihan kulit, harus memperhatikan kebiasaan berikut ini :
a. Mandi dua kali sehari
b. Mandi pakai sabun
c. Menjaga kebersihan pakaian
d. Menjaga kebersihan lingkungan

2.2.2. Kebersihan Rambut


Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta
tidak berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Memberhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurangkurangnnya dua kali seminggu
b. Mencuci rambut dengan shampo/bahan pencuci rambut lain
c. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri (Irianto
K., 2007)

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

20

2.2.3. Kebersihan Gigi


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan gigi adalah
sebagai berikut:
a. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap habis makan
b. Memakai sikat gigi sendiri
c. Menghindari makanan yang merusak gigi
d. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi
e. Memeriksakan gigi secara rutin (Irianto K., 2007)

2.2.4. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku


Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun dan cuci tangan
dengan menggunakan sabun. Pencucian tangan dengan sabun yang benar dan disaat
yang tepat memainkan peranan penting dalam mengurangi kemungkinan adanya
bakteri penyebab diare melekat pada tangan, tapi praktik cuci tangan harus dilakukan
dengan benar dan pada saat yang tepat. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan
dengan sabun adalah ketika sebelum makan, sebelum memberi makan anak, sebelum
menyiapkan makanan, setelah buang air besar dan setelah membantu anak buang air
besar (ESP-USAID, 2006 dalam BAPPENAS, 2008).
Menurut Siti Khadijah (2007), kebersihan kaki sama halnya dengan
kebersihan tangan yaitu dalam kebersihannya harus menggunakan sabun sehingga
kulit kaki bersih dan bebas dari penyakit khususnya penyakit kulit.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

21

Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan juga secara
estetika akan lebih indah. Oleh karena itu kuku yang kotor dapat menyebabkan
penyakit tertentu antara lain :
1. Pada kuku sendiri
a. Cantengan
b. Jamur kuku
2. Pada tempat lain
a. luka dan infeksi tempat garukan
b. cacingan
Menurut Odang, 1995 yang dikutip oleh Siti Khadijah, 2007 menyatakan
bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yang kotor maka perlu diperhatikan
hal berikut :
a. Membersihkan tangan sebelum makan
b. Memotong kuku secara teratur
c. Membersihkan lingkungan
d. Mencuci kaki sebelum tidur.

2.2.5. Kebiasaan Berolah Raga.


Olah raga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan kuantitas dalam arti
dan frekuensi yang digunakan untuk berolah raga. Dengan demikian akan
menentukan

status

kesehatan

seseorang

khususnya

anak-anak

pada

masa

pertumbuhan (Notoatmodjo S., 2007).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

22

Dorongan berolah raga secara teratur dapat memelihara jantung, peredaran


darah dan frekuensi nadi. Macam-macam olah raga dapat kita lakukan antara lain
bersepeda, lari, berenang dan senam (Irianto, K., 2007)

2.2.6. Kebiasaan Tidur yang Cukup


Tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh kita untuk memulihkan tenaga.
Dengan tidur yang cukup, kemampuan dan keterampilan akan meningkat, sebab
susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat.
Tidur yang sehat merupakan kebutuhan penting yang dibutuhkan setiap hari.
Tidur yang sehat apabila lingkungan tempat tidur udaranya bersih, suasana tenang
dan cahaya lampu remang-remang (tidak silau) serta kondisi tubuh yang nyaman.
Misalnya, tungkai diletakkan agak tinggi agar memperlancar peredaran darah pada
anggota gerak bawah (Irianto K., 2007)
Tidur yang sehat harus memenuhi syarat kepadatan hunian ruang tidur yaitu
luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua)
orang tidur.(Depkes RI, 1989)

2.2.7. Gizi dan Menu Seimbang


Keadaan gizi setiap individu merupakan faktor yang amat penting karena zat
gizi zat kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hayatnya. Gizi seimbang adalah satu faktor percepatan pada pertumbuhan
sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif. Sebaliknya, kekurangan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

23

gizi pada anak-anak akan mengakibatkan lemahnya kemampuan belajar, cepat lelah
dan sakit-sakitan (Hidayat Syarif, 1997 yang dikutip oleh Tarigan M., 2004)
Hal penting yang perlu diperhatikan pada gizi seimbang ini adalah makanan
yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral
dan serat sesuai dengan proporsi yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan serta
pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang dan malam hari
(Tarigan M., 2004)

2.3. Sarana dan Prasarana PHBS


Salah satu faktor penting yang berpengaruh pada praktek PHBS adalah
fasilitas sanitasi yang tercermin dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi
dasar. Pada tahun 2002, persentasi rumah yang memiliki yang mempunyai akses
terhadap air yang layak untuk dikonsumsi baru mencapai 50% dan akses rumah
tangga terhadap sanitasi dasar baru mencapai 63,5% (RPJPK, 2005 yang dikutip
Adisasmito W., 2008).
Fasilitas sanitasi merupakan sarana yang dipergunakan sebagai pendukung
perilaku kebersihan diri dalam tatanan rumah tangga dan lingkungannya. Fasilitas
sanitasi yang harus tersedia sebagai faktor pendukung untuk PHBS pada anak-anak
adalah sebagai berikut :
1. Air bersih
2. Sabun mandi
3. Sikat gigi
4. Pasta gigi

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

24

5. Gunting kuku
6. Tong sampah
7. Toilet
8. Kamar mandi
9. Lap pengering/handuk
10. Pembersih lantai
11. Shampo (Pembersih rambut)

2.4. Panti Asuhan


Panti Asuhan adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim
dan/atau piatu. Di mana anak-anak yatim dan/atau piatu (ataupun anak yang
dititipkan orangtuanya karena tidak mampu) biasanya tinggal, mendapatkan
pendidikan, dan juga dibekali berbagai

keterampilan agar dapat berguna di

kehidupannya nanti (Anonim, 2008).


Adapun Panti Asuhan terdiri dari 3 (tiga ) macam yaitu :
a. Panti Asuhan yang didirikan oleh masyarakat dan anggarannya disediakan oleh
masyarakat sendiri.
b. Panti Asuhan yang didirikan oleh masyarakat tetapi anggaran operasionalnya
berasal dan dibantu oleh pemerintah dan organisasi lain.
c. Panti Asuhan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah yang digunakan pemerintah sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) dalam struktur Dinas Sosial kab/kota (Suyono H., 2007)

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

25

Menurut Bowlby dkk, (1994) dalam Anonim, (2008) menyatakan bahwa


perkembangan anak yang sehat secara fisik, psikologis, dan sosial membutuhkan
suatu hubungan yang harmonis antara tiga unsur pokok, yaitu:
1. Hubungan antara anak dengan anak
2. Hubungan antara anak dengan anggota keluarga
3. Hubungan antara anak dengan lingkungan sosialnya
Selain itu, Hurlock, (1995) dalam Anonim, (2008) laporan hasil penelitiannya
juga menyimpulkan bahwa Perawatan anak di Panti Asuhan ada persepsi yang tidak
baik, karena anak dipandang sebagai makhluk biologis bukan sebagai makhluk
psikologis dan makhluk sosial. Padahal selain pemenuhan kebutuhan fisiologis, anak
membutuhkan kasih sayang bagi perkembangan psikis yang sehat seperti halnya
vitamin dan protein bagi perkembangan biologisnya.
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa jumlah anak-anak yang terlantar
semakin meningkat, sementara hanya sebagian kecil dari mereka (kira-kira 15%)
yang mampu ditampung di panti asuhan, baik swasta maupun pemerintah. Realitas
juga menunjukkan bahwa mereka yang beruntung (diasuh di panti asuhan) saja
menunjukkan perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosial yang kurang
memuaskan, dapat dibayangkan keadaan yang lebih memprihatinkan lagi pada anakanak terlantar yang belum terjangkau penanganan dari pihak yang berwenang.
Sementara masyarakat sering memberi cap negatif pada anak-anak di panti asuhan
tanpa melihat lebih jauh, mengapa atau bagaimana hal-hal negatif itu bisa terjadi.
Oleh karena itu, berdasarkan persepsi masyarakat dan pendapat beberapa ahli bahwa
dalam kehidupan di panti asuhan, anak-anak tidak mendapatkan lingkungan yang

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

26

sehat bagi perkembangannya, maka kita perlu mengetahui kebutuhan psikologis anak
di panti asuhan agar mereka mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan
kesehatan yang mereka butuhkan, sehingga perkembangan fisiknya sejalan dengan
perkembangan psikologis dan sosialnya. Karena, perkembangan yang sehat dalam hal
perkembangan fisik, psikologis dan sosial anak-anak di panti asuhan sangat
diperlukan agar mereka mampu hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat luas
terutama setelah mereka harus melampaui pasca terminasi dimana harus keluar dari
lingkungan panti asuhan setelah mampu hidup mandiri/setamat SMU (Anonim,
2008).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

27

2.5. Kerangka Konsep


Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Baik
Pengetahuan Anak-anak
Mengenai PHBS

Sedang
Buruk
Baik

Sikap Anak-anak
Mengenai PHBS

Sedang
Buruk
Baik

Tindakan Anak-anak
Mengenai PHBS

Sedang
Buruk

Baik
Fasilitas yang
Mendukung Higiene
PHBS

Sedang
Buruk
Baik

Fasilitas Sanitasi
PHBS yang tersedia

Sedang
Buruk
Ada

Keluhan Kesehatan
Tidak ada

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif untuk
menggambarkan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada Anak-anak.

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar, Kecamatan
Medan Tuntungan Kota Medan. Adapun alasan memilih lokasi karena di Panti
Asuhan ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan
tindakan anak-anak di Panti Asuhan tentang PHBS.
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada April s/d Mei 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan yang berjumlah 29
orang.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak di Panti Asuhan
Rapha-El yang berusia 7 (tujuh) sampai dengan 14 tahun sebanyak 19 orang. Adapun
responden dibagi menjadi 2 (dua) kelompok responden yaitu :

28
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

29

1. Kelompok anak-anak yang berusia 7(tujuh) s/d 9(sembilan) tahun atau kelompok
anak dengan pendidikan SD kelas I s/d anak dengan pendidikan SD KELAS III.
2. Kelompok anak-anak yang berusia 10 s/d 14 tahun atau kelompok anak dengan
pendidikan SD kelas IV s/d anak dengan pendidikan SMP KELAS I.

3.4. Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh melalui pembagian kuesioner dan diikuti dengan wawancara langsung
dengan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan
Tuntungan.

3.5. Definisi Operasional


1. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari anak-anak tentang PHBS,
yang terjadi setelah anak-anak memperoleh informasi PHBS.
2. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari anak-anak di
Panti Asuhan terhadap PHBS
3. Tindakan atau Praktek (Practice) adalah perbuatan nyata anak-anak di Panti
Asuhan tentang PHBS
4. Fasilitas yang mendukung higiene adalah alat yang digunakan anak-anak di Panti
Asuhan Rapha-EL sebagai pendukung untuk melakukan PHBS
5. Fasilitas sanitasi adalah alat pendukung yang tersedia bagi lingkungan yang sehat.
6. Keluhan kesehatan adalah penyakit yang pernah diderita anak-anak di Panti
Asuhan dalam sebulan terakhir terkait dengan rendahnya PHBS

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

30

3.6. Aspek Pengukuran


Dalam aspek pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan sikap, tindakan tentang PHBS, dan kondisi fasilitas higiene dan sanitasi
PHBS yang tersedia serta keluhan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan adalah
sebagai berikut:
I. Pengetahuan
Pengetahuan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner
yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36.
Adapun kriteria pertanyaan tingkat pengetahuan mempunyai tiga pilihan
dengan pemberian skor sebagai berikut :
A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu:
1. Jawaban a, dengan skor 3
2. Jawaban b, dengan skor 2
3. Jawaban c, dengan skor 1
B. Skor jawaban pertanyaan nomor 5 s/d 8 yaitu:
1. jawaban a, dengan skor 2
2. jawaban b, dengan skor 1
3. jawaban c, dengan skor 3
C. Skor jawaban pertanyaan nomor 9 s/d 12 yaitu:
1. jawaban a, dengan skor 1
2. jawaban b, dengan skor 3
3. jawaban c, dengan skor 2

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

31

Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengetahuan anak dikategorikan


dengan skala pengukuran sebagai berikut
1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >
(lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih
dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan.
2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)
40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan.
3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
< (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) <
(kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

II.

Sikap
Sikap ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang

telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36.
Adapun kriteria pertanyaan tingkat sikap anak-anak mempunyai tiga pilihan
dengan pemberian skor sebagai berikut :
A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 6 yaitu:
1. Setuju, dengan skor 3
2. Ragu-ragu, dengan skor 2
3. Tidak setuju, dengan skor 1
B. Skor jawaban pertanyaan nomor 7 s/d 12 yaitu:
1. Setuju , dengan skor 1

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

32

2. Ragu-ragu, dengan skor 2


3. Tidak setuju, dengan skor 3
Berdasarkan kriteria pemberian skor, sikap anak-anak dikategorikan dengan
skala pengukuran sebagai berikut :
1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >
(lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih
dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan.
2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)
40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan.
3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
< (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) <
(kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

III.

Tindakan (Practice)
Tindakan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang

telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 12 dan total skor sebanyak 36
Adapun kriteria pertanyaan tingkat tindakan mempunyai tiga pilihan dengan
pemberian skor sebagai berikut :
A. Skor jawaban pertanyaan nomor 1 s/d 4 yaitu:
1. Jawaban a, dengan skor 3
2. Jawaban b, dengan skor 2
3. Jawaban c, dengan skor 1

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

33

B. Skor jawaban pertanyaan nomor 5 s/d 8 yaitu:


1. jawaban a, dengan skor 2
2. jawaban b, dengan skor 1
3. jawaban c, dengan skor 3
C. Skor jawaban pertanyaan nomor 9 s/d 12 yaitu:
1. jawaban a, dengan skor 1
2. jawaban b, dengan skor 3
3. jawaban c, dengan skor 2
Berdasarkan kriteria pemberian skor, tindakan anak-anak dikategorikan
dengan skala pengukuran sebagai berikut :
1. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >
(lebih dari) 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih
dari) 75% dari total skor seluruh pertanyaan.
2. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
14 s/d 27 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan)
40% s/d 75 % dari total skor seluruh pertanyaan.
3. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor)
< (kurang dari) 14 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) <
(kurang dari) 40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

34

IV.

Fasilitas yang mendukung higiene PHBS yang tersedia di Panti Asuhan


PHBS yang tersedia di Panti Asuhan diukur melalui kuesioner yang telah

diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 6(enam) dan total skor sebanyak 6 (enam)
pertanyaan.
Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan :
1. Jawaban a (ya) = 1
2. Jawaban b (tidak) =0
Berdasarkan

nilai

(skor)

PHBS

yang

tersedia

di

Panti

Asuhan

diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :


a. Baik, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) >
(lebih dari) 4 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) > (lebih dari)
75% dari total skor seluruh pertanyaan.
b. Sedang, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) 3
s/d 4 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) = (sama dengan) 40% s/d
75 % dari total skor seluruh pertanyaan.
c. Buruk, jika hasil penjumlahan skor jawaban responden memiliki nilai (skor) <
(kurang dari) 3 atau memilih jawaban yang memiliki nilai (skor) < (kurang dari)
40 % dari total skor seluruh pertanyaan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

35

V.

Komponen Observasi Fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti


Asuhan
Fasilitas PHBS yang tersedia dilakukan melalui metode pengamatan/

observasi dengan memberikan skor terhadap lembar observasi yang telah diberi
bobot. Jumlah komponen observasi sebanyak 14 dan total skor sebanyak 14
Dengan kriteria komponen observasi mempunyai dua pilihan :
1. Memenuhi syarat (ya)= 1
2. Tidak memenuhi syarat (tidak) =0

VI.

Keluhan Kesehatan Anak-anak di Panti Asuhan


Kondisi kesehatan anak-anak di Panti Asuhan ini dapat diukur dengan

melakukan pengamatan yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak dan


memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan
sebanyak 4 dan total skor sebanyak 4
Dengan kriteria pertanyaan mempunyai dua pilihan :
3. Jawaban ya, dengan skor 1
4. Jawaban tidak, dengan skor 0
Berdasarkan kriteria pertanyaan diatas dapat diklasifikasikan menjadi 2
(dua) kategori yaitu :
1. Ada, jika hasil penjumlahan skor jawaban 1 (satu)
2. Tidak ada, jika hasil penjumlahan skor jawaban = 0

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

36

3.7. Analisa Data


Analisa data dilakukan analisis secara kuantitatif untuk menggambarkan
(mendeskripsikan) masing-masing variabel penelitan dengan menggunakan SPSS 16,
yang selanjutnya disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan


Panti Asuhan Rapha-El adalah yayasan yang berbadan hukum dari Menteri
Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dengan No. Izin Dep.keh.C-749.HT.01.TH.2004
yang didirikan oleh Bapak Pdt. Oslan Simangunsong, STh. SPd. dan Pdt. M.
Hutabarat (Alm) sejak tahun 2004.
Pada tahun 2003 Panti Asuhan ini berlokasi di Jl.Coklat 5 No. 27 Perumnas
Simalingkar dan jumlah anak-anak yang didik sebanyak lima orang. Setelah anak
yang dididik berjumlah 25 orang, kemudian didaftarkan ke Pemerintah Kota Medan
untuk menghimbau melakukan pemantauan demi kelayakan Panti Asuhan. Sejak
tahun 2004 s/d sekarang Panti Asuhan ini telah berada ke Jl. Rotan IX 4-6 Perumnas
Simalingkar Kec. Medan Tuntungan Medan.
Panti Asuhan ini merupakan yayasan yang didirikan oleh masyarakat sebagai
tempat anak-anak kurang mampu untuk didik sampai pada batas waktu tertentu, dan
anggaran operasionalnya berasal dari masyarakat (pendirinya) serta adanya bantuan
tetap pada setiap bulannya oleh pemerintah sebagai donatur tetap dan berbagai
donatur tidak tetap lainnya seperti BANK BRI, pihak-pihak gereja dan lain-lain.
Bantuan dari pemerintah provinsi (TK I) sebesar Rp.1500/orang/hari yang
diserahkan setiap bulannya melalui dinas sosial. Demikian juga bantuan dari pusat
yaitu Departmen Sosial sebesar Rp.2500/orang/hari yang diserahkan setiap bulannya
melalui Dinas Sosial.

37
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

38

4.2. Karakteristik Responden


Untuk mengetahui karakteristik responden di Panti Asuhan maka dilakukan
pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara pada anak-anak
di Panti Asuhan. Berikut hasil pengumpulan data mengenai karakteristik responden
yang terdiri dari umur responden, jenis kelamin responden dan tingkat pendidikan
responden.
4.2.1. Umur Responden
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur responden di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
No

Umur Responden

Jumlah (n)

Persentase (%)

1
2
3
4
5
6
7
8

7
8
9
10
11
12
13
14

2
5
2
2
3
3
1
1
19

10.5
26.3
10.5
10.5
15.8
15.8
5.3
5.3
100

Total

Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa umur responden yang

terbanyak

adalah umur 8 tahun sebanyak 5 orang (26.3%) dan paling sedikit yaitu umur 10, 13,
dan 14 masing-masing satu orang.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

39

4.2.2. Tingkat Pendidikan Responden


Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan responden di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
No
1
2
3
4
5
6

Tingkat Pendidikan Responden


SD kelas 1
SD kelas 2
SD kelas 3
SD kelas 4
SD kelas 6
SMP kelas 1
Total

Jumlah (n)
2
5
2
3
5
2
19

Persentase (%)
10.5
26.3
10.5
15.8
26.3
10.5
100

Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang


terbanyak adalah SD kelas II dan SD kelas VI masing-masing yaitu 5 orang (26.3%),
sedangkan paling sedikit yaitu SD kelas III yaitu 1 orang (5.3%).
4.2.3. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
No
1
2

Jenis Kelamin Responden


laki-laki
Perempuan
Total

Jumlah (n)
11
8
19

Persentase (%)
57.9
42.1
100

Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak
adalah jenis kelamin laki-laki yaitu 11 orang (57,9%) dan perempuan yaitu 8 orang
(42.1%).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

40

4.3. Tingkat Pengetahuan Responden


Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden di Panti Asuhan tentang
PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan
wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap responden di Panti
Asuhan tentang tingkat pengetahuan tentang PHBS dalam tabel distribusi di bawah
ini :
Tabel 4.4. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang PHBS di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
NO
1

Pengetahuan
Alasan cuci tangan pakai sabun
a. agar kuman dan kotoran terbuang dari kulit
b. agar tubuh menjadi wangi
c. tidak tahu
Frekuensi mandi dalam sehari
a. 2 kali sehari
b. Satu kali dalam sehari
c. Tidak tahu
Alasan gosok gigi
a. agar gigi dan mulut bersih dan sehat
b. agar mulut dan nafas tidak bau
c. tidak tahu
Frekuensi gosok gigi yang baik sehari
a. 2 kali
b. 1 kali
c. tidak tahu
Waktu kapan cuci tangan pakai sabun
a. setelah makan
b. tidak tahu
c. sebelum makan dan setelah BAB dan BAK
Penyebab kuku panjang dan kotor pada kecacingan
a. karena kuku panjang susah dibersihkan
b. tidak tahu
c. kuku panjang mengandung telur
Penyebab sakit perut
a. karena tidak cuci tangan sebelum makan
b. tidak tahu
c. makan makanan yang mengandung kuman
Pengetahuan tentang gizi seimbang
a. makanan yang menyebabkan kenyang
b. tidak tahu
c. makanan beraneka ragam mengandung karbohidrat, lemak,
protein

Jumlah

Persentase

19
-

100
-

19
-

100
-

15
4
-

78.9
21.1
-

18
1
-

94.7
5.3
-

2
7
10

10.5
36.8
52.6

2
17

10.5
89.5

13
6

68.4
31.6

2
-

10.5
-

17

89.5

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

41

Tabel 4.4 lanjutan


9
Jamban/toilet yang sehat
a. tidak tahu
b. jamban leher angsa, tersedia air bersih, sabun, lap
pengering
c. jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan
10 Tempat buang sampah yang baik
a. tidak tahu
b. di tong sampah
c. di sungai
11 Alasan kebersihan rambut perlu dijaga
a. tidak tahu
b. agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat
c. agar tidak ada kutu di kepala
12 Alasan perlu tidur
a . tidak tahu
b. agar pertumbuhan anak dengan baik dan memulihkan tenaga
kembali
c. agar tidak ngantuk

10
9

52.6
47.4

16
3

84.2
15.8

14
5

73.7
26.3

5.3

31.6

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa seluruh (100%) responden mengetahui


alasan cuci tangan pakai sabun yaitu agar kuman dan kotoran terbuang dari kulit serta
frekuensi mandi satu hari yaitu dua kali sehari
Pengetahuan responden tentang alasan gosok gigi, jawaban terbanyak yaitu
agar gigi dan mulut bersih dan sehat sebesar 78.9%, sedangkan yang memiliki alasan
agar mulut dan nafas tidak bau sebesar 21.1 %. Demikian juga pengetahuan tentang
frekuensi gosok gigi yang baik, jawaban terbanyak yaitu 2 kali sehari sebesar 94.7%
Pengetahuan responden tentang waktu kapan cuci tangan pakai sabun,
jawaban terbanyak yaitu sebelum makan dan setelah BAB dan BAK sebesar 52.6%,
sedangkan yang menjawab tidak tahu sebesar 10,5%.
Pengetahuan responden tentang penyebab sakit perut, jawaban responden
terbanyak yaitu karena tidak cuci tangan sebelum makan sebesar 68.4%, sedangkan
yang menjawab karena makan makanan yang mengandung kuman 31.6%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

42

Pengetahuan responden tentang jamban/toilet yang sehat, responden yang


menjawab jamban dengan bentuk leher angsa, tersedia air bersih, sabun dan lap
pengering sebesar 52.6%, sedangkan yang menjawab jamban sehat adalah jamban
yang tidak menimbulkan bau-bauan sebesar 47.4%.
Pengetahuan responden tentang alasan kebersihan rambut perlu dijaga,
jawaban terbanyak yaitu agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat sebesar 73.7%,
sedangkan yang menjawab agar tidak ada kutu di kepala sebesar 26.3%.
Pengetahuan responden tentang alasan perlunya tidur, jawaban terbanyak
yaitu agar pertumbuhan baik dan memulihkan tenaga kembali 63.2%, sedangkan
responden yang menjawab tidak tahu sebesar 5.3 %.
Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang PHBS di Yayasan Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar
No

Pengetahuan tentang PHBS

1
2
3

Baik
Sedang
Buruk
Total

Jumlah
(n)
18
1
19

Persentase
(%)
94.7
5.3
100

Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang PHBS di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yang paling banyak yaitu pengetahuan
dengan kategori baik sebesar 94.7%, sedangkan pengetahuan yang buruk tidak ada.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

43

Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang PHBS berdasarkan


Kelompok Umur Responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar

No
1
2

Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14
tahun
Total

Tingkat Pengetahuan
Baik
Sedang
Buruk
n
%
n
%
n
%
9
100
9
90
1
10
18

94.7

5.3

Total
Jumlah

9
10

100
100

19

100

Tabel 4.6 diatas menunkukkan bahwa seluruh (100%) responden kelompok


umur responden 7-9 tahun di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki
tingkat pengetahuan dengan kategori baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun
memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebesar 94.7%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

44

4.3. Sikap Responden


Untuk mengetahui sikap responden di Panti Asuhan tentang PHBS maka
dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara.
Berikut ini adalah hasil pengumpulan data tentang sikap responden tentang PHBS di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Tabel 4.7. Distribusi Sikap Responden tentang PHBS di Yayasan panti asuhan
Rapha-El Simalingkar
No

Sikap tentang PHBS

makan sayur dan buahbuahan setiap hari


kuku harus bersih dan
pendek
cuci
tangan
sebelum
makan
cuci tangan pakai sabun
setelah buang air besar
dan buang air kecil
mandi harus pakai sabun
mandi
cuci rambut sebaiknya
pakai shampo
baju yang kita pakai
diganti sekali dalam satu
hari
sampah jangan di tumpuk
di pekarangan rumah
anak-anak baiknya tidur
lebih atau sama dengan
dari delapan jam setiap
hari
kegiatan
olah
raga
meningkatkan kebugaran
tubuh
tidak boleh
merokok
dalam ruangan
menggosok gigi dua kali
sehari

2
3
4

5
6
7

8
9

10

11
12

Setuju
Jumlah Persen
(n)
(%)

Ragu-ragu
Jumlah Persen
(n)
(%)

Tidak setuju
Jumlah Persen
(n)
(%)

16

84.2

10.5

5.3

18

94.7

5.3

18

94.7

5.3

19

100

18

94.7

5.3

19

100

12

63.2

26.3

10.5

16

84.2

15.8

13

68.3

21.1

10.5

16

84.2

15.8

18

94.7

5.3

15

78.9

15.8

5.3

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

45

Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa responden yang setuju bahwa sampah
tidak boleh di tumpuk di pekarangan rumah sebesar 84.2%, sedangkan responden
yang setuju sampah ditumpuk di pekarangan rumah hanya 15.8%.
Responden yang setuju bahwa anak-anak baiknya tidur lebih atau sama
dengan dari delapan jam setiap hari sebesar 68.3%, sedangkan responden yang tidak
setuju dengan lamanya tidur yang sehat bagi anak-anak selama 8 (delapan) jam hanya
5.3%.
Responden yang setuju bahwa kegiatan olah raga dapat meningkatkan
kebugaran tubuh sebesar 84.2%, sedangkan responden yang tidak setuju dengan olah
raga dapat meningkatkan kebugaran tubuh hanya 15.8%.
Tabel 4.8. Distribusi sikap responden tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
No
1
2
3

Sikap tentang PHBS


Baik
Sedang
Buruk
Total

Jumlah (n)
18
1
19

Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden

Persen (%)
94.7
5.3
100
tentang PHBS di

Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu memiliki sikap dengan kategori
baik sebesar 94.7%, sedangkan sikap dengan kategori buruk tidak ada.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

46

Tabel 4.9. Distribusi sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok


umur responden di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar

No
1
2

Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14
tahun
Total

n
8
10

%
88.9
100

Sikap
Sedang
n
%
1
11.1
-

18

94.7

Baik

5.3

Total
Buruk
n
%
-

Jumlah

9
10

100
100

19

100

Tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa sikap kelompok umur responden 7-9
tahun tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap
dengan kategori baik sebesar 88.9%, sedangkan sikap responden kelompok umur 1014 tahun memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 100%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

47

4.4. Tindakan Responden


Untuk mengetahui tindakan responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
tentang PHBS maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti
dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data mengenai tindakan
responden tentang PHBS di Panti Asuhan.
Tabel 4.10.

Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan tentang PHBS di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
Tindakan Responden

Tempat Membuang Sampah


a. ditempat sampah yang tersedia
b. kadang-kadang ditempat sampah
c. di sembarangan tempat
Frekuensi Mandi dalam Sehari
a. dua kali
b. kadang satu kali dan kadang dua kali
c. satu kali
Cuci tangan pakai sabun
a. selalu
b. kadang-kadang
c. jarang
Frekuensi gosok gigi dalam sehari
a. dua kali
b. satu kali
c. tidak pernah
Cara Membersihkan Rambut
a. pakai sabun mandi
b. pakai shampo
c. Hanya air saja
Frekuensi Makan Sayur dalam Satu Minggu
a. 1 s/d 3 kali dalam seminggu
b. tidak pernah
c. tiap hari
Frekuensi Makan Buah dalam Satu Minggu
a. 1 s/d 3 kali salam seminggu
b. tidak pernah
c. tiap hari
Lama tidur dalam satu hari
a. tidak teratur
b. lebih/sama dengan delapan jam
c.

Jumlah
(n)

Persen
(%)

16
3
-

84.2
15.8
-

19
-

100
-

11
8
-

57.9
42.1
-

19
-

100
-

12
7
-

63.2
36.8
-

12
1
6

63.2
5.3
31.6

19
-

100
-

5.3

16

84.2

10.5

kurang dari delapan jam

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

48

Tabel 4.10. Lanjutan


9
Tempat buang air kecil dan buang air besar
a.
b.
c.
10

11

12

di atas tanah (Ladang atau sungai)


di Toilet/ jamban
kadang di jamban/toilet dan kadang di atas tanah (ladang atau
sungai)
Tindakan ganti baju setiap hari
a. tidak, ganti baju sekali dalam dua hari
b. ya, selalu ganti baju tiap hari
c. ya, tapi kadang-kadang
Cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK
a. tidak pernah
b. selalu cuci tangan pakai sabun
c. kadang-kadang

9
10

47.4
52.6

10
9

52.6
47.4

1
6

5.3
31.6

12

63.2

12
7

63.2
36.8

Frekuensi olah raga/ aktivitas fisik dalam seminggu


a.
b.
c.

tidak pernah
1-3 kali seminggu
jarang karena sudah capek ke ladang

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa 84.2% responden di Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia,
sedangkan membuang sampah kadang-kadang di tempat sampah sebesar 15.8%.
Tindakan responden tentang frekuensi mandi menunjukkan bahwa seluruh
(100%) responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar mandi dua kali sehari.
Demikian juga frekuensi menggosok gigi dalam sehari seluruh responden (100%)
menggosok gigi dua kali sehari.
Tindakan responden tentang membersihkan rambut yang terbanyak dengan
menggunakan sabun mandi sebesar 63.2%, sedangkan responden yang menggunakan
shampo sebesar 36.8%.
Tindakan responden dalam mengkonsumsi sayur yang terbanyak yaitu 1 s/d 3
kali dalam seminggu sebesar 63.2%, sedangkan

responden yang tidak pernah

mengkonsumsi sayur sebesar 5.3%. Demikian juga halnya konsumsi buah-buahan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

49

menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) makan buah-buahan 1 s/d 3 kali


dalam seminggu.
Tindakan responden tentang lamanya tidur dalam satu hari menunjukkan
bahwa 84.2% responden tidur dalam satu hari selama delapan jam atau lebih,
sedangkan responden yang tidur tidak teratur sebesar 5.3%.
Tindakan responden tentang selalu mengganti baju setiap hari sebesar 52.6%,
sedangkan responden yang tergolong kadang-kadang mengganti baju setiap hari
sebesar 47.4%.
Tindakan responden selalu cuci tangan pakai sabun setelah BAB dan BAK
hanya 31.6%, sedangkan responden yang kadang-kadang cuci tangan pakai sabun
setelah BAB dan BAK sebesar 63.2%.
Tindakan responden tentang olah raga menunjukkan bahwa responden tidak
pernah melakukan olah raga sebesar 63.2%, sedangkan responden yang jarang
berolah raga karena sudah capek ke ladang sebesar 36.8%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

50

Tabel 4.11. Distribusi Tindakan Responden tentang PHBS di Yayasan Panti


Asuhan Rapha-El Simalingkar
No
1
2
3

Tindakan tentang PHBS


Baik
Sedang
Buruk
Total

Jumlah (n)
15
4
19

Persen (%)
78.9
21.1
100

Tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa tindakan responden tentang PHBS di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki tindakan PHBS

dengan

kategori baik sebesar 78.9%, sedangkan tindakan dengan kategori buruk tidak ada.
Tabel 4.12. Distribusi tindakan responden
tentang PHBS berdasarkan
kelompok umur responden di Yayasan panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar

No
1
2

Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14
tahun
Total

n
7
8

%
77.8
80

Tindakan
Sedang
n
%
2
22.2
2
20

15

78.9

Baik

21.1

Total
Buruk
n
%
-

Jumlah

9
10

100
100

19

100

Tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa tindakan kelompok umur responden 7-9
tahun

tentang PHBS di

Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan

kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki
tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

51

4.5. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan


Untuk mengetahui mengetahui fasilitas yang mendukung higiene PHBS di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar maka dilakukan pengumpulan data melalui
pengamatan diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data
terhadap fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar.
Tabel 4.13. Distribusi responden tentang fasilitas yang mendukung higiene
PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

No
1
2
3
4
5
6

Fasilitas
yang
mendukung
higiene PHBS di Panti Asuhan
ketersediaan gunting kuku setiap
kali ingin memotong kuku
ketersediaan pasta gigi dan sikat
gigi sendiri setiap hari
ketersediaan shampo (pembersih
rambut) setiap hari
ketersediaan handuk untuk setiap
orang
ketersediaan sabun mandi setiap
kali mandi
ketersediaan kamar tidur yang
nyaman

Ada

Tidak ada

Jumlah Persen Jumlah Persen


(n)
(%)
(n)
(%)
10

52.6

47.4

19

100

14

73.7

26.3

17

89.5

10.5

19

100

17

89.5

10.5

Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa 47.4% responden di Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap kali ingin
memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap kali
membersihkan rambut sebesar 26.3%, sedangkan responden yang kesulitan mendapat
handuk setiap kali mandi sebesar 10.5%. Demikian halnya dengan ketersediaan
kamar tidur yang nyaman ada 10.5% responden tidak memperoleh tidur yang
nyaman.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

52

Tabel 4.14. Distribusi Responden tentang Fasilitas yang Mendukung Higiene


PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar

No

Kategori ketersediaan fasilitas yang


mendukung higiene PHBS di Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar

Baik

14

73.7

Sedang

21.1

Buruk

5.3

Total

19

100

Jumlah (n)

Persen (%)

Tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan fasilitas higiene PHBS yang
tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 73.7%,
ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%,
sedangkan ketersediaan fasilitas higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.
Tabel 4.15. Distribusi Responden tentang Fasilitas Higiene Responden
berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan RaphaEl Simalingkar

No
1
2

Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14
tahun
Total

Fasilitas yang mendukung higiene


responden
Baik
Sedang
Buruk
n
%
n
%
n
%
6
66.7
3
33.3
8
80
2
20
14

73.7

26.3

Total
Jumlah

9
10

100
100

19

Tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9
tahun dapat menggunakan fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori baik
sebanyak 6 orang (66.7%), sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14 tahun
yang dapat mengakses fasilitas yang mendukung higiene

dengan kategori baik

sebanyak 8 orang (80%).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

53

4.6. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia di Panti Asuhan


Untuk mengetahui mengetahui fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia di Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar maka dilakukan pengumpulan data melalui
pengamatan diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data
terhadap fasilitas sanitasi di Panti Asuhan yang mengacu pada Kepmenkes RI No.
829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.
Tabel 4.16. Distribusi Komponen observasi fasilitas sanitasi PHBS yang tersedia
di Panti Asuhan
No
1

Komponen Observasi
Fasilitas Sanitasi

Hasil Observasi
Fasilitas Sanitasi

Sumber air bersih


a. PDAM
b. Sumur
c. Tidak berwarna
d. Tidak keruh
e. Tidak bau
f. Tidak berbuih
g. Tersedia dengan kapasitas
minimal 60 liter/hari/orang;
Lantai terluas di Panti Asuhan
a. Semen/ keramik
b. Tanah
c. Lantai kedap air
d. Mudah dibersihkan
Atap terluas di Panti Asuhan
a. Seng
b. Genteng
Dinding terluas di Panti
Asuhan
a. Permanen
b. Semi permanen;
c. Papan
Kondisi dinding terluas
a. Kedap air.
b. Rata.
c. Bersih.
d. Tinggi minimal 2,4 meter.

Sumber air bersih


a. PDAM
b. Tidak berwarna
c. Tidak keruh
d. Tidak bau
e. Tidak berbuih
f. Tersedia
dengan
kapasitas
minimal 60 liter/hari/orang;

Memenuhi
syarat

Lantai terluas di Panti Asuhan


a. Semen
b. Lantai kedap air
c. Mudah dibersihkan

Memenuhi
syarat

Atap terluas di Panti Asuhan


a. Seng

Memenuhi
syarat

Dinding terluas di Panti Asuhan


a. Permanen

Kondisi dinding terluas


a. Kedap air.
b. Rata.
c. Bersih.
d. Tinggi minimal 2,4 meter.

Kriteria
Hasil
Observasi

Memenuhi
syarat

Memenuhi
syarat

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

54

Tabel 4.16 lanjutan


6
Langit-langit/plafon
a. Tinggi minimal 2,4 meter.
b. Asbes
c. Triplek
d. Rata dan bersih.
e. Tidak
terdapat
lubanglubang
7
Kepadatan Hunian Ruang
Tidur
a. Luas ruang tidur minimal 8
meter
b. Tidak dianjurkan digunakan
lebih dari 2 orang tidur
c. Terpisah
laki-laki
dan
perempuan
8
Penerangan
a. Pencahayaan alam dan/atau
buatan langsung maupun
tidak
langsung
dapat
menerangi seluruh ruangan
minimal intensitasnya 60 lux
b. Tidak menyilaukan.
9
Jumlah kamar mandi
a. Terpisah
laki-laki
dan
perempuan
b. Laki-laki yaitu 1:6
c. Perempuan yaitu 1:6

10

11

12

Jumlah jamban di Panti


Asuhan
a. Terpisah
laki-laki
dan
perempuan
b. Tersedia
1:
6
orang
penghuni
Jenis jamban
a. Leher angsa
b. Cemplung
c. Plengsengan
Kondisi
IPAL (Instalasi
Pengaliran Air Limbah) di
panti asuhan.
a. Mengalir dengan lancar
b. Tidak menimbulkan bau
c. Tertutup

Langit-langit/plafon
a. Tinggi minimal 2,4 meter.
b. Triplek
c. Rata dan bersih.
d. Tidak terdapat lubang-lubang.

Kepadatan Hunian Ruang Tidur


a. Luas ruang tidur 6X3 meter
b. Terpisah laki-laki dan perempuan
c. Jumlah kamar yaitu dua kamar
d. Jumlah orang yang tidur dalam
satu kamar laki-laki 16 orang,
sedangka pada kamar perempuan
sebanyak 11 orang
Penerangan
a. Pencahayaan
alam
dan/atau
buatan langsung maupun tidak
langsung
dapat
menerangi
seluruh
ruangan
minimal
intensitasnya 60 lux
b. Tidak menyilaukan.
Jumlah kamar mandi
a. Tidak terpisah laki-laki dan
perempuan
b. Jumlah kamar mandi ada 3
c. Jumlah penghuni ada 33 orang
maka seharusnya jumlah kamar
mandi di panti Asuhan minimal 5
kamar mandi
Jumlah jamban di Panti Asuhan
a. Tidak terpisah laki-laki dan
perempuan
b. Jumlah jamban ada 3 buah
c. Jumlah penghuni ada 33 orang
maka seharusnya jumlah jamban
di panti Asuhan minimal 5 buah
Jenis jamban
a. Leher angsa

Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran


Air Limbah) di panti asuhan.
a. Mengalir dengan lancar
b. Tertutup

Memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

Memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

Memenuhi
syarat

Memenuhi
syarat

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

55

Tabel 4.16 lanjutan


13
Pengolahan sampah di Panti
Asuhan
a. Diangkut tiap 24 jam
b. Dibakar
c. Ditimbun
d. Di tumpuk
14
Tempat khusus penampungan
sampah
a. Tersedia di setiap ruang
penghasil sampah
b. Terbuat dari bahan kedap air
c. Kapasitas tempat sampah
terangkat
d. Tertutup

Pengolahan sampah di Panti


Asuhan
a. Setiap hari di angkut ke pinggiran
sungai
b. Di tumpuk di pinggiran sungai
Tempat
khusus
penampungan
sampah
a. Tidak tersedia disetiap penghasil
sampah
b. Terbuat dari bahan kedap air
c. Kapasitas
tempat
sampah
terangkat
d. Terbuka

Tidak
memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat

Tabel 4.16 diatas dapat dilihat bahwa fasilitas sanitasi mengenai PHBS
di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa ada 18% komponen observasi yang
tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi,
jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

56

4.7. Keluhan Kesehatan Anak-anak di Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar
Untuk mengetahui keluhan kesehatan anak-anak di Yayasan Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar, maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner yang
diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data terhadap
responden.
Tabel 4.17. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan anak-anak di Panti
Asuhan di Yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar

No
1
2
3

Keluhan kesehatan anak-anak di


Yayasan Panti Asuhan
Pernah menderita sakit perut dalam
sebulan terakhir
Pernah menderita sakit gigi dalam
sebulan terakhir
Pernah mengalami pernafasan yang
tidak sehat dan tidak normal akibat
batuk dan pilek dalam sebulan
terakhir
Pernah menderita penyakit kulit
dalam sebulan terakhir

Ada

Tidak ada

Jumlah Persen Jumlah Persen


(n)
(%)
(n)
(%)
9

47.4

10

52.6

47.4

10

52.6

10

52.6

47.4

21.1

15

78.9

Tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa 47.4% responden di Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar pernah menderita sakit perut dalam sebulan terakhir dan
responden yang pernah menderita sakit gigi dalam sebulan terakhir sebesar 47.4%,
dan responden pernah mengalami pernafasan yang tidak normal akibat batuk dan
pilek sebesar 52.6%, termasuk juga dengan responden yang menderita penyakit kulit
dalam sebulan terakhir sebesar 21.1%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

57

Tabel 4.18. Distribusi responden tentang keluhan kesehatan responden di


Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
No
1
2

Keluhan Kesehatan
Tidak ada
Ada
Total

Jumlah (n)
5
14
19

Persen (%)
26.3
73.7
100

Tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa keluhan kesehatan responden di Yayasan
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar bahwa 73.7% responden memiliki keluhan
kesehatan dalam sebulan terakhir, sedangkan responden yang tidak mempunyai
keluhan kesehatan sebesar 26.3%.

Tabel 4.19. Distribusi Responden tentang Keluhan Kesehatan Responden


Berdasarkan Kelompok Umur di Yayasan panti asuhan Rapha-El
Simalingkar

No
1
2

Kelompok
umur
7-9 tahun
10-14 tahun
Total

Keluhan kesehatan responden


Ada
Tidak ada
n
%
n
%
7
77.8
2
22.2
7
70
3
30
14
73.7
5
26.3

Total
Jumlah

9
10
19

100
100
100

Tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan kelompok umur 7-9
tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 77.8%, sedangkan
responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan
terakhir sebesar 70%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang PHBS


5.1.1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS dapat dilihat pada tabel 4.5.
dikatakan bahwa pengetahuan responden dengan kategori baik, sebanyak 18 orang
(94.7%), sedangkan pengetahuan responden dengan kategori sedang sebanyak 1
orang (5.3%).
Pengetahuan merupakan faktor pemudah (predisposising factor) bagi anakanak untuk terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dengan

demikian faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi
dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan,
tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi (Notoatmodjo S., 2007).
Menurut Sari S. (2006), ada keeratan hubungan antara pengetahuan dalam
upaya memperbaiki perilaku. Dengan demikian meningkatkan pengetahuan akan
memberi hasil yang cukup berarti untuk memperbaiki perilaku. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Rogers dalam Sari S. (2006) yang menyatakan bahwa pengetahuan/
kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan
perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan lebih langgeng daripada perilaku
yang tidak didasari pengetahuan.
Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur di
Panti Asuhan tidak menunukkan perbedaan yang berarti antara kelompok. Kelompok
umur responden 7-9 tahun secara keseluruhan (100%) memiliki pengetahuan yang

58
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

59

baik, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan baik sebesar
94.7%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden menunjukkan
bahwa tingginya umur anak-anak tidak berpengaruh pada tingginya pengetahuan
anak-anak tentang PHBS.
5.1.2. Sikap
Sikap anak-anak panti asuhan mengenai PHBS secara umum baik seperti
terlihat pada tabel 4.8 dimana responden yang memiliki sikap baik sebesar 18 orang
(94.7%), sikap sedang 1 orang (5.3%), dan tidak ada responden yang memiliki sikap
yang buruk.
Sikap responden tentang PHBS berdasarkan kelompok umur menunjukkan
perbedaan yang mengarah pada tingginya umur anak-anak berpengaruh baik dengan
sikap anak-anak. Hal ini dapat dilihat pada kelompok umur responden 7-9 tahun di
Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar memiliki sikap dengan kategori baik
sebanyak 8 orang (88.9%), sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki sikap
dengan kategori baik sebanyak 10 orang (100%).
Sikap diturunkan dari pengetahuan responden. Dengan demikian untuk
menentukan sikap harus didasari oleh pengetahuan responden.
Menurut Menurut Sari S. (2006), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dengan PHBS responden dengan tingkat keeratan hubungan
dengan tindakan. Hal ini menunjukan bahwa sikap positif responden yang ditunjukan
oleh sikap menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab terhadap PHBS
akan memberi dampak yang positif juga bagi PHBS mereka.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

60

Hal ini sesuai dengan Teori L. Green yang menyatakan bahwa sikap adalah salah
satu predisposisi untuk munculnya perilaku dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Hal ini
juga sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (1993) yang di kutip oleh Sari S., (2006)
menyatakan bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan,
kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu merupakan
komponen sikap.

5.1.3. Tindakan
Pengetahuan responden tentang PHBS di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
secara umum dikategorikan baik dimana 18 orang (94.7%), seperti yang disajikan
pada tabel 4.10. Demikian juga sikap responden menunjukan bahwa responden
memiliki sikap dengan kategori baik sebesar 18 orang (94.7%). Namun jika dilihat
dari tindakan responden tentang PHBS yang memiliki tindakan PHBS dengan
kategori baik sebanyak 15 orang (78.9%), serta tindakan PHBS yang sedang
sebanyak 4 orang (21.1%). Hal ini menunjukan bahwa ada 3 orang (15.8%) yang
menyimpang dari pengetahuan dan sikap dengan kategori baik, namun tidak tampak
dalam perbuatan nyata atau tindakan.
Hal ini terjadi karena suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (over behavior). Untuk mewujudkan

sikap menjadi suatu tindakan

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain
fasilitas dan faktor dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo, 2003 dalam Siti
Khadijah, 2008)

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

61

Tindakan kelompok umur responden 7-9 tahun tentang PHBS di Yayasan Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan
kelompok umur 10-14 tahun memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku yang cukup berarti
antara kelompok umur responden 7-9 tahun dengan kelompok umur 10-14 tahun.
Hal ini sesuai dengan teori L. Green yang menyatakan bahwa faktor usia akan
mempengaruhi perilaku seseorang (Notoatmodjo S., 2003 yang dikutip oleh Sari S.,
2006)
Tindakan responden tentang PHBS dengan kategori baik sebanyak 15 orang
(78.9%) di Panti Asuhan Rapha-El menunjukan bahwa perlunya penindaklanjutan
kembali dampak program PHBS di Indonesia khususnnya kabupaten dan kota di
Sumatera Utara yang telah menetapkan persentase rumah tangga yang berperilaku
hidup bersih sehat sebesar 65 % . Hal ini diperlukan karena PHBS yang kurang baik
akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit pada anak-anak antara lain yaitu
diare, sakit gigi, sakit kulit, cacingan (Depkes RI, 2006)

5.2. Fasilitas yang Mendukung Higiene dan Sanitasi PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar
5.2.1. Fasilitas yang mendukung Higiene PHBS
Ketersediaan fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar yang dikategorikan baik sebesar 73.7%, ketersediaan fasilitas
yang mendukung higiene dengan kategori sedang 21.1%, sedangkan ketersediaan
fasilitas yang mendukung higiene dengan kategori buruk sebesar 5.3%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

62

Perilaku juga harus didukung dengan ketersediaan fasilitas sebagai faktor


pemungkin (enambling factor) yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan
terlaksana PHBS bagi anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
(Notoatmodjo S., 2007).
Hal ini dapat dilihat pada penjelasan berikut, yaitu sebanyak 9 orang (47.4%)
responden di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memiliki gunting kuku setiap
kali ingin memotong kuku dan responden yang tidak menggunakan shampo setiap
kali membersihkan rambut sebanyak 5 orang (26.3%), sedangkan responden yang
kesulitan mendapat handuk setiap kali mandi sebanyak 2 orang (10.5%). Demikian
halnya dengan ketersediaan kamar tidur yang tidak nyaman ada 2 orang (10.5%).

5.2.2. Fasilitas Sanitasi PHBS yang Tersedia


Fasilitas sanitasi yang tersedia di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar
menunjukkan bahwa ada 5 (18%) komponen observasi fasilitas sanitasi mengenai
PHBS yang tidak memenuhi syarat yaitu kepadatan hunian ruang tidur, jumlah kamar
mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah, tempat khusus penampungan sampah di
Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar.
Berikut penjelasan kelima komponen observasi fasilitas sanitasi yang tidak
memenuhi

syarat

berdasarkan

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan sebagai


berikut :
Ruang tempat tidur ada dua kamar yaitu satu untuk kamar laki-laki dan satu
untuk kamar perempuan. Kepadatan hunian ruang tidur di Panti Asuhan Rapha-El

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

63

Simalingkar tidak memenuhi syarat disebabkan karena jumlah orang dalam satu
kamar lebih dari 2 orang yaitu satu kamar laki-laki dihuni sebanyak 16 orang. Dengan
demikian kenyamanan pada saat tidur akan terganggu dan jumlah orang tidur pada
kamar perempuan sebanyak 11 orang. Demikian juga jarak antar tempat tidur yang
satu dengan yang lainnya hanya berjarak satu meter sehingga sangat memungkinkan
untuk saling mengganggu pada saat tidur di malam hari.
Ruang tidur yang sehat yang memenuhi syarat yaitu apabila luas ruang tidur
minimal 8 meter dengan kepadatan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 (dua) per
ruang tidur. Dengan demikian ruang tidur yang tersedia bagi anak-anak di Panti
Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memenuhi syarat.
Kamar mandi dan jamban di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar berada
dalam satu ruang, dimana jumlahnya ada 3 kamar mandi dan 3 jamban dengan jumlah
penghuni ada 33 orang termasuk Pengurus Panti Asuhan. Dengan kata lain
perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah penghuni di Panti Asuhan yaitu
1:11 orang. Dengan demikian antrian untuk lamanya responden mandi menjadi tidak
berjalan dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas mandi
responden. Begitu juga dengan penggunaannya tidak terpisah kamar mandi dan
jamban laki-laki dan perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan jumlah kamar mandi dan jamban di
Panti Asuhan tidak memenuhi standart kesehatan pemukiman perumahan yaitu 1:6.
Oleh karena itu jumlah kamar mandi di Panti Asuhan sebaiknya ada 5 jamban dan 5
kamar mandi dan penggunaannya terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

64

Pengolahan sampah di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar tidak memenuhi


syarat karena berkaitan tempat khusus penampungan sampah yang tidak tersedia di
setiap ruang penghasil sampah. Demikian juga tempat penampungan sampah
dibiarkan terbuka, sehingga dapat menjadi tempat hinggapnya lalat dan vektor
lainnya yang dapat menularkan penyakit. Selanjutnya sampah dibuang ke sungai
yang berada di samping Panti Asuhan Rapha-El.
Menurut Irianto, K. (2007) sebaiknya tempat sampah harus mudah
dibersihkan dan tertutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau hewan lainnya
seperti tikus, kucing dan ayam dan sebagainya.

5.3. Keluhan Kesehatan Responden Di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar


Berikut ini merupakan gambaran kesehatan anak-anak di Panti Asuhan
Rapha-El Simalingkar Medan secara nyata yang telah diamati dan diwawancarai
secara langsung.
Keluhan kesehatan responden secara secara keseluruhan menunjukkan bahwa
responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 14 orang (73,7%), sedangkan
responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebanyak 5 orang (26.3%).
Rendahnya PHBS akibat kurang pengetahuan dan fasilitas higiene dan sanitasi dapat
menimbulkan beberapa keluhan kesehatan bagi anak-anak. Dengan demikian secara
umum tingkat kesehatan anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar belum
optimal sehingga diperlukan peningkatan PHBS agar bebas dari penyakit dan sehat
secara psikologis dan spritual serta produktif.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

65

Responden dengan kelompok umur 7-9 tahun yang memiliki keluhan kesehatan
sebanyak 2 orang (22.2%). Sedangkan responden dengan kelompok umur 10-14
tahun yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 3 orang (30%). Dalam hal ini
kelompok umur yang tertua tidak menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap
kesadaran untuk menjaga kesehatan melalui PHBS.
Hal ini sangat penting demi peningkatan kualitas hidup anak-anak di Panti
Asuhan agar kualitas hidup sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Diharapkan
semakin sejahtera, maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini salah
satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat kesehatan
seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi(Depkes RI, 2002).

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak-anak tentang
PHBS di Panti ASuhan Rapha-El Simalingkar maka dapat

ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :


1.

Tingkat pengetahuan responden tentang PHBS yang terbanyak di Yayasan


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori
baik sebesar 94.7%. Demikian juga tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok
umur dapat disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun bahwa
seluruh responden (100%) memiliki pengetahuan dengan kategori baik,
sedangkan responden kelompok umur 10-14 tahun memiliki pengetahuan
dengan kategori baik hanya 94.7%.

2.

Sikap responden tentang PHBS yang terbanyak di Yayasan Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar yaitu sikap dengan kategori baik sebesar 94.7%.
Demikian juga sikap responden berdasarkan kelompok umur dapat disimpulkan
bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun memiliki sikap dengan kategori
baik sebesar 88.9%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun memiliki sikap
dengan kategori baik sebesar 100%.

3.

Tindakan responden yang terbanyak tentang PHBS di Yayasan Panti Asuhan


Rapha-El Simalingkar yaitu tindakan dengan kategori baik sebesar 78.9%.
Demikian juga tindakan responden berdasarkan kelompok umur dapat
disimpulkan bahwa kelompok umur responden 7-9 tahun memiliki tindakan

66
Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

67

dengan kategori baik sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun
memiliki tindakan dengan kategori baik sebesar 80%.
4.

Fasilitas yang mendukung higiene PHBS di Panti Asuhan Rapha-El


Simalingkar menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas yang mendukung
higiene dengan kategori baik sebesar 73.7%.

5.

Ketersediaan fasilitas sanitasi mengenai PHBS yang tidak memenuhi syarat di


Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar ada 5 komponen (18%) yaitu kepadatan
hunian ruang tidur, jumlah kamar mandi, jumlah jamban, pengolahan sampah
dan tempat khusus penampungan sampah.

6.

Responden yang tidak memiliki keluhan kesehatan sebesar 73,7%, sedangkan


responden yang memiliki keluhan kesehatan sebanyak 26.3%. Demikian juga
dengan keluhan kesehatan responden berdasarkan kelompok umur bahwa
kelompok umur 7-9 tahun yang terbanyak yaitu memiliki keluhan kesehatan
dalam sebulan terakhir sebesar 77.8%, sedangkan kelompok umur 10-14 tahun
yang memiliki keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 70%.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

68

6.2. Saran
1.

Kepada para pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar


Medan agar senantiasa menanamkan nilai-nilai PHBS kepada anak-anak untuk
mencegah datangnya berbagai penyakit seperti diare, sakit gigi, cacingan dan
penyakit kulit seperti kudis, kurap dan lain-lain

2.

Kepada para pengasuh anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar


Medan agar melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan sekaligus
memberikan informasi dalam bentuk ceramah, poster atau leaflet tentang PHBS.

3.

Pemerintah Kota Medan dan Dinas terkait seperti Dinas Sosial serta Dinas
Kesehatan supaya lebih proaktif mengupayakan peninjauan tentang sumber
daya dan kelayakan fasilitas yang mendukung higiene dan sanitasi sekaligus
memberi donasi serta solusi permasalahan yang ada di Panti Asuhan dalam
rangka mendukung sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sehat jasmani
dan rohani serta produktif.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi U., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : UI Press


Adisasmito W, 2008. Sistem Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
BAPENAS, 2008. Analisa nasional Penyediaan fasilitas Sanitasi & Permintaan
Kesanggupan Enam kota Di Indonesia. Jakarta : BAPENAS
Departemen Kesehatan RI, 2004. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Jakarta :
Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Daerah. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2001. Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga. Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju
Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2004. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota. Jakarta : Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2006. Pengembangan Promosi Kesehatan Didaerah
Melalui Dana Dekon 2006. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2007. Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Depkes RI 2007
Departemen Kesehatan RI, 2006. Laporan Tahunan Promkes Tahun 2006. Jakarta:
Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 1999. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.829/Menkes/SK/VII/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Pemukiman
dan Perumahan. Jakarta: Depkes RI tahun 1999
Hadijah S, 2008. Pengetahuan Sikap dan Tindakan tentang Sanitasi perumahan
Masyarakat Suku Laut Di Kecamatan :Lingga Kabupaten Lingga
Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2007. Skripsi, FKM USU, Medan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Irianto K, 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya
Notoadmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta
Sari S., 2006. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Higiene
Anak Jalanan Bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. Skripsi,
Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran,
Bandung.
Tarigan M., 2004. Penerapan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
Tatanan Rumah Tanggadi Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Laban
Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004. Skripsi, FKM
USU Medan
,2008. Pengertian Panti Asuhan. Diambil dalam www.wikipedia.com.
Diakses tanggal 10 Desember 2008
,2008.Psikologi
Anak
Panti Asuhan.
Diambil
www.referensikesehatan.com. Diakses tanggal 21 April 2009

dalam

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Lampiran I
KUESIONER PENELITAN
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT ANAK-ANAK DI YAYASAN PANTI ASUHAN RAPHA-EL
SIMALINGKAR KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN
TAHUN 2009
I.

Data Umum Responden

1. Nama

2. Jenis kelamin

3. Umur

4. Pendidikan terakhir

5. Tinggal di Panti Asuhan sejak

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

II. Perilaku tentang PHBS


A. Pengetahuan PHBS
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia pada
kolom jawaban yaitu a, b atau c!

NO
1

Pertanyaan

Jawaban

Mengapa kita mandi harus mandi pakai sabun?


a. Agar kuman dan kotoran mudah terbuang dari kulit
sehingga kulit bersih dan sehat
b. Tidak tahu

a
b
c

c. Agar tubuh menjadi wangi


2

Berapa kali sebaiknya mandi dalam satu hari?

a. Dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari

b. Satu kali dalam sehari

c. Tidak tahu
3

Mengapa kita harus menggosok gigi?


a. Agar gigi dan mulut bersih dan sehat

b. Agar mulut dan nafas tidak bau

c. Tidak tahu

Berapa kali sebaiknya kita menggosok gigi dalam satu hari?

a. 1 kali

b. Tidak tahu

c. 2 kali
5

Kapan saja kita perlu mencuci tangan pakai sabun?

a. Setelah makan

b. Tidak tahu

c. Cuci tangan sebelum makan dan cuci tangan setelah buang


air besar dan buang air kecil

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Mengapa kuku panjang dan kotor dapat menyebabkan

kecacingan?

a. Karena kuku panjang sulit untuk dibersihkan

b. Tidak tahu
c. Karena kuku panjang dapat mengandung telur cacing
7

Apakah anda tahu mengapa kita bisa sakit perut?

a. Karena tidak cuci tangan sebelum makan

b. Tidak tahu

c. Karena memakan makanan yang mangandung kuman dan


bakteri
8

Apakah anda tahu tentang gizi seimbang?

a. Makanan yang dapat menyebabkan kenyang

b. Tidak tahu

c. Makanan yang beraneka ragam yang mengandung


karbohidrat, lemak protein, vitamin, mineral dan serat
sesuai kebutuhan energi
9

Bagaimana jamban/toilet yang sehat?

a. Tidak tahu

b. Jamban dengan bentuk leher angsa dan tersedia air bersih,

sabun dan lap pengering serta penerangan.


c. Jamban yang tidak menimbulkan bau-bauan
10

Dimana sebaiknya buang sampah?

a. Tidak tahu

b. Di tong sampah yang tersedia

c. Di pinggiran sungai
11

Mengapa kebersihan rambut perlu dijaga?

a. Tidak tahu

b. Agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat

c. Agar tidak ada kutu di kepala

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

12

Kenapa kita perlu tidur?

a. Tidak tahu

b. Agar petumbuhan anak tumbuh dengan baik dan

memulihkan kembali tenaga.


c. Menghilangkan rasa ngantuk

B. Sikap PHBS
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
jujur (setuju, ragu-ragu dan tidak setuju) dengan membubuhkan tanda cheklist ()

NO

Pertanyaan

Setuju

Ragu-

Tidak

ragu

setuju

Apakah anda setuju makan sayur dan buahbuahan setiap hari?

Apakah anda setuju, kuku harus bersih dan


pendek?

Apakah anda setuju cuci tangan sebelum


makan?

Apakah anda setuju cuci tangan pakai sabun


setelah buang air besar dan buang air kecil?

Apakah anda setuju mandi harus pakai sabun


mandi?

Apakah anda setuju cuci rambut sebaiknya


pakai shampo?

Apakah anda setuju baju yang kita pakai


diganti sekali dalam dua hari?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Apakah anda setuju sampah itu di tumpuk di


pekarangan rumah?

Apakah anda setuju, anak-anak tidur kurang


dari delapan jam setiap hari?

10

Apakah anda setuju kegiatan olah raga


menurunkan kebugaran tubuh?

11

Apakah anda setuju orang merokok dalam


ruangan?

12

Apakah anda setuju menggosok gigi satu kali


sehari?

C. Tindakan (practice) PHBS


Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
dengan melingkari a, b atau c!

No
1

Pertanyaan
Dimanakah

Jawaban
anda a. Di tempat

membuang sampah?

b. Di

c. Kadang-

sampah yang

sembarangan

kadang di

tersedia

tempat

tempat
sampah.

Berapakali anda

mandi a. Dua kali

dalam sehari?

b. Kadang

c. Satu kali

satu kali dan


kadang dua
kali

Seberapa sering anda cuci a. Selalu

b. kadang-

tangan pakai sabun?

kadang

Berapakali

anda

gigi dalam sehari?

gosok a. Dua kali

b. Tidak

c. Jarang

c.Satu kali

pernah

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Bagaimana

b. Hanya air

c. Pakai

saja

shampo

Berapa kali anda makan


a. Satu sampai
sayur, seperti wortel, kol,
dengan tiga kali
bayam atau kangkung dll
dalam satu minggu?
Berapakali anda makan a. Satu sampai

b. Tidak

c. Tiap hari

buah dalam satu minggu?

pernah

membersihkan

anda a. Pakai sabun


rambut saja

anda?
6

dengan tiga kali

pernah
b. Tidak

c. Tiap hari

Berapa lama anda tidur a. Kurang dari

b. Tidak

c. Lebih atau

dalam satu hari?

teratur

sama dengan

delapan jam

-Jam berapa anda tidur di

delapan jam

malam hari?(..................)
-Jam berapa anda bangun
di pagi hari?(.................)
9

Dimanakah anda buang air a. Di atas tanah

b. Di Toilet/

c. Kadang di

kecil dan besar?

jamban

jamban/toilet

(Ladang atau
sungai)

dan kadang di
atas tanah
(ladang atau
sungai)

10

Apakah anda ganti baju a. ya, tapi

b. ya, selalu

c. tidak, ganti

setiap hari?

ganti baju

baju sekali

setiap hari

dalam dua

kadang-kadang

hari
11

Apakah anda cuci tangan a. Jarang

b. Ya, selalu

c.Kadang-

pakai sabun setelah buang

cuci tangan

kadang

air besar dan buang air

pakai sabun

kecil?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

12

Berapa
melakukan
aktivitas

kali
olah
fisik

anda a. Tidak pernah

b. 1-3 kali

c. Jarang,

raga/

seminggu

karena sudah

dalam

capek ke

seminggu?

ladang atau
aktivitas yang
lain.

D. Fasilitas yang Mendukung Higiene PHBS di Panti Asuhan


Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
membubuhkan tanda cheklist () pada kolom Ada atau Tidak Ada!

No
1

Pertanyaan

Ada

Tidak ada

Apakah tersedia gunting kuku setiap kali ingin


memotong kuku?

Apakah tersedia pasta gigi dan sikat gigi sendiri di


kamar mandi setiap hari?

Apakah tersedia sabun mandi setiap kali mandi?

Apakah tersedia shampo (pembersih rambut) tiap


hari?

Apakah anda memiliki kamar tidur yang nyaman?


(tidak terganggu tidur, tidak silau, tidak bau, tidak
bising)

Apakah tersedia handuk untuk setiap orang?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

E. Lembar Observasi Fasilitas Sanitasi PHBS yang tersedia di Panti Asuhan


Petunjuk:
Isilah lembar observasi berikut dengan memilih satu jawaban yang tersedia dengan
membubuhkan tanda cheklist () pada kolom ya atau tidak!

Memenuhi syarat
No
1

Komponen Observasi

Ya

Tidak

Sumber air bersih


a. PDAM
b. Sumur
c. Tidak berwarna
d. Tidak keruh
e. Tidak bau
f. Tidak berbuih
g. Tersedia dengan kapasitas minimal 60
liter/hari/orang;

Lantai terluas di Panti Asuhan


a. Semen/ keramik
b. Tanah
c. Lantai kedap air
d. Mudah dibersihkan

Atap terluas di Panti Asuhan


a. Seng
b. Genteng

Dinding terluas di Panti Asuhan


a. Permanen
b. Semi permanen;
c. Papan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Dinding
a. Kedap air.
b. Rata.
c. Bersih.
d. Tinggi minimal 2,4 meter.

Langit-langit/plafon
a. Tinggi minimal 2,4 meter.
b. Asbes
c. Triplek
d. Rata dan bersih.
e. Tidak terdapat lubang-lubang.

Kepadatan Hunian Ruang Tidur


a. Luas ruang tidur minimal 8 meter
b. Tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang
tidur

Penerangan
a. Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung
maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux
b. Tidak menyilaukan.

Jumlah kamar mandi


a. Terpisah laki-laki dan perempuan
b. Laki-laki yaitu 1:6
c. Perempuan yaitu 1:6

10

Jumlah jamban di Panti Asuhan


a. Terpisah laki-laki dan perempuan
b. Tersedia 1: 6 orang penghuni

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

11

Jenis jamban
a. Leher angsa
b. Cemplung
c. Plengsengan

12

Kondisi IPAL (Instalasi Pengaliran Air


Limbah) di panti asuhan.
a. Mengalir dengan lancar
b. Tidak menimbulkan bau
c. Tertutup

13

Pengolahan sampah di Panti Asuhan


a. Diangkut tiap 24 jam
b. Dibakar
c. Ditimbun
d. Di tumpuk dipinggiran sungai

14

Tempat khusus penampungan sampah


a. Tersedia di setiap ruang penghasil sampah
b. Terbuat dari bahan kedap air
c. Kapasitas tempat sampah terangkat
d. Tertutup

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

F. Keluhan Kesehatan dan Kondisi Kesehatan Anak-Anak secara Visual


tentang PHBS
No
1

Pertanyaan

Ya

Tidak

Apakah dalam sebulan terakhir anda pernah


menderita sakit perut?

Apakah dalam sebulan terakhir anda pernah


menderita sakit gigi?

Apakah anda menderita penyakit kulit? (kudis,


kurap, kutu air, borok, dll)

Apakah anda pernah mengalami pernafasan sakit


dan tidak normal akibat batuk atau pilek?

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Lampiran II
Master Tabel Hasil Penelitian terhadap Anak-anak di Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Medan Tuntungan
2.1. Master Tabel Pengetahuan Responden
D D D D D P P P
1
2 3 4 5 1 2 3
2 1 2 1 3 3 3
1
1 5 4 1 3 3 3
2
1 2 3 1 3 3 3
3
2 3 2 1 3 3 3
4
1 2 2 1 3 3 3
5
2 2 2 1 3 3 3
6
1 1 2 1 3 3 3
7
1 2 1 1 3 3 3
8
1 2 1 1 3 3 3
9
10 1 8 7 2 3 3 3
11 2 6 5 2 3 3 3
12 1 5 5 2 3 3 3
13 2 4 5 2 3 3 3
14 1 7 7 2 3 3 2
15 2 6 7 2 3 3 2
16 2 3 4 2 3 3 3
17 2 3 4 2 3 3 2
18 1 5 5 2 3 3 2
19 1 6 2 2 3 3 3
Ket:
D = Data umum responden
P = Pengetahuan
PK= Pengetahuan Kategori

P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3

P
5
3
3
3
2
2
1
2
3
1
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3

P
6
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3

P
7
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2

P
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3

P
9
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3

P P
10 11
3 3
3 2
2 2
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
2 2
3 2
3 3

P
12
3
2
2
2
3
3
3
2
1
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3

P
T
PK
35 baik
32 baik
32 baik
32 baik
34 baik
33 baik
32 baik
35 baik
30 baik
35 baik
34 baik
33 baik
34 baik
31 baik
34 baik
35 baik
27 sedang
33 baik
35 baik

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2.2. Master Tabel Sikap Responden

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

S
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
3

S
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3

S
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3

S S S
4 5 6
3 3 3
3 3 3
3 2 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3

S
7
3
3
3
2
1
3
3
3
2
3
3
3
1
2
3
2
2
3
3

S
8
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3

S
9
3
2
2
1
2
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3

S
10
3
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3

S
11
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

S
12
2
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3

S
T
SK
35 Baik
35 Baik
34 Baik
25 sedang
31 Baik
32 Baik
36 Baik
35 Baik
35 Baik
35 Baik
35 Baik
35 Baik
30 Baik
35 Baik
36 Baik
32 Baik
33 Baik
36 Baik
36 Baik

Ket:
S = Sikap
SK = Sikap Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2.3. Master Tabel Tindakan Responden

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

T
1
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3

T
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

T
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2

T T T T
4 5 6 7
3 3 1 2
3 2 3 2
3 2 2 2
3 3 2 2
3 2 2 2
3 3 2 2
3 2 2 2
3 2 2 2
3 2 2 2
3 3 2 2
3 3 3 2
3 2 3 2
3 3 3 2
3 2 3 2
3 3 2 2
3 2 2 2
3 2 2 2
3 2 2 2
3 2 3 2

T
8
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3

T
9
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2

T
10
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2

T
11
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
1
2

T
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2

T
T
31
29
25
29
30
31
30
28
27
30
33
32
33
30
31
31
27
26
29

TK
Baik
Baik
sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
sedang
sedang
Baik

Ket:
T = Tindakan
TK = Tindakan Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2.4. Master Tabel Fasilitas yang Mendukung Higiene Responden

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

FH
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1

FH
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

FH
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

FH
4
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1

FH
5
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

FH
6
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1

FH
T
6
6
6
2
4
5
6
4
5
5
4
5
6
4
6
6
5
5
6

FH
K
baik
baik
baik
sedang
sedang
baik
baik
sedang
baik
baik
sedang
baik
baik
sedang
baik
baik
baik
baik
baik

Ket:
FH = Fasilitas Higiene
FHK= Fasilitas yang Mendukung Higiene Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2.5. Master Tabel Keluhan Kesehatan Responden


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

KK 1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0

KK 2
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0

KK 3
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1

KK 4
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1

KK T
0
3
4
3
3
1
2
0
3
1
0
0
3
2
0
1
3
1
2

KK K
tidak ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
tidak ada
ada
ada
tidak ada
tidak ada
ada
ada
tidak ada
ada
ada
ada
ada

Ket:
KK = Keluhan Kesehatan
KKK= Keluhan Kesehatan Kategori

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Lampiran V
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor
: 829/Menkes/SK/VII/1989
Tanggal
: 20 Juli 1989
PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN
A.

PENDAHULUAN
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal
atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup
lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga. Oleh karena itu keberadaan rumah
yang sehat, aman, serasi, dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat
terpenuhi dengan baik.

Rumah terdiri dari ruangan, halaman, dan area sekelilingnya. Perumahan terdiri dari rumahrumah atau kelompok rumah baik kelompok rumah dalam satu bangunan seperti rumah susun
atau kondominium kelompok kebijakan rumah dalam satu kawasan atau wilayah tertentu
dimana lokasi kualitas sarana dan prasarana kesehatan lingkungan merupakan salah satu
factor penentuan dalam terwujudnya kesehatan masyarakat di Peremuhan tersebut.

Persyaratan kesehatan
lingkup

perencanaan

perumahan yang bersifat teknis kesehatan, dilaksanakan dalam


pembangunan,

pelaksanaan,

pengawasan

dan

pengendalian

pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi penghuni rumah dan atau perumahan
serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.

Direktur Jenderal yang membidang pembinaan masalah kesehatan perumahan berkewajiban


menyusun dan mengembangakan pedoman teknis, untuk melaksanakan pembinaan,
penyuluhan, penilaian, pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas rumah dan perumahan
dari aspek kesehatan.

Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan


kesehatan perumahan dapat dikenekan sanksi pidana dan/atau sanksi administrasi
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan
pelaksanaannya.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan
perumahan tidak dikenai sanksi pidana dan/atau sanksi administrasif. Kepada pemilik rumah
tersebut wajib dilakukan pembinaan agar segera dapat memenuhi persyaratan kesehatan
rumah tinggal.

B.
KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini yang dimaksud dengan :
1.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial ekonomi;

2.

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga;

3.

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya;

4.

Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia , dan biologik di dalam rumah, di
lingkungan rumah, dan perumahan, sehungga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal;

5.

Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang
wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di
perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan;

6.

Penyelenggaraan pembangunan perumahan adalah badan usahan dan atau anggota


masyarakat yang memilikki izin yang berwenang untuk membangun perumahan yang
diperuntukkan bagi masyarakat;

7.

Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang


memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya;

8.

Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk


penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomis, sosial dan budaya;

9.

Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas pokok, fungsi dan wewenangnya
mencakup bidang pembinaan teknis kesehatan perumahan dan pemukiman.

C. PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PERUMAHAN


1. Lokasi
a.

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,
gelombang tsunami, longsor, dan sebagainya;

b.

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi
pertambangan;

c.

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2.

Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran:


Kualitas udara ambient dilingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik oleh
alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku, dengan
perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut:
a.

Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA;

b.

Gas berbau ( H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi;

c.

Diameter < 10 ug tidak melebihi 150 ug/m3;

d.

Gas SO2 tudak melebihi 0,10 ppm;

e.

Debu terhadap tidak memilikki 350 mm3/m2 perhati.


Tingkat getaran dilingkungan perumahan harus memenuhi maksimal 10 mm/detik.

3.

Kualitas Tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg;
b. Arsenik total maksimal 100 mg/kg;
c. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg;
d. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.

4.

Kualitas Air Tanah


Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku, air minum
(golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.

5.

Sarana dan Prasarana Lingkungan


a. Memilikki taman bermain untuk anak , sarana rekreasi keluarga dengan kontruksi yang
aman dari kecelakaan;
b. Memilikki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukkan vektor penyakit dan
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
c. Memilikki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut;
1.

Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan;

2.

Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang


cacat;

3.

Bila ada jembatan harus diberi papan pengaman;

4.

Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.

d. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan
kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan perturan perundangundangan yang berlaku;
e. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

perundang-undangan yang berlaku ;


f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan,
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Memilikki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan,
kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan
lain sebagainya;
h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang
dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6.

Binatang Penular Penyakit :


a. Indeks lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
b. Indeks jentik nyamuk (angka bebas jamtik) di perumahan tidak melebihi 5%.

7.

Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga berfungsi

untuk kesejukan, keindahan, dan kelestarian alam.

D. PERSYARATAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL


1. Bahan Bangunan
a.

Tidak terbuat ari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan
kesehatan, antara lain sebagai berikut :

b.

1.

Debu total tidak lebih dari 150 ug m3;

2.

Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam;

3.

Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg.

Tidak terbuat ddari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme pathogen.

2. Komponen & Penataan Ruang Runah


Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut :
a.

Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

b.

Dinding:
1.

Di ruang tidur, ruang keluarga di lengkapi dengan sarana ventilasi untuk


pengaturan sirkulasi udara;

2.
c.

Di kamar mendi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan;

Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

d.

Bumbungan rumah yang memilikki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
dengan penangkal petir;

e.

Ruang di dalam rimah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, ruang bermain
anak;

f.

Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan sampah.

3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan.
4. Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut:
a.

Suhu udara nyaman berkisar 180 sampai 300 Celcius;

b.

Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%;

c.

Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam;

d.

Pertukaran udara (air exchange rate) = 5 kaki kubik per menit per penghuni;

e.

Kosentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam;

f.

Konsentrasi gas formuldehid tidak melebihi 120 mg/m3.

5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanent minimal 10% dari luas lantai
6. Binatang Penular Penyakit
Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah
7. Air
a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang;
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Limbah
a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap
permukaan tanah serta air tanah.
10. Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digumakam lebih dari 2 orang tidur.

Jariston Habeahan : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

You might also like