Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Dwi Arum Agustiastuti
(0861050181)
Pembimbing :
dr. Pherena, SpRad
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 10 November 14 Desember 2014
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan referat yang berjudul Pemeriksaan Radiologi Pada
Osteomielitis. Tugas referat ini saya buat dengan tujuan selain sebagai salah satu tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Radiologi juga bertujuan agar para dokter muda mengetahui dan
memahami tentang Pemeriksaan Radiologi Pada Osteomielitis
Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
referat ini, khususnya dr. Pherena, Sp.Rad yang telah berkenan membimbing dan menguji
referat ini. Akhir kata saya mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan kita
bersama, khususnya mengenai referat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2
2.4
Diagnosis banding..............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan berbagai jaringan, baik itu jaringan
pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Fungsi
utama sistem ini adalah sebagai penyusun bentuk tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu,
jika terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan terganggu. Infeksi
muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi serta dapat melibatkan seluruh struktur
dari sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan
membahayakan jiwa.
Osteomielitis (osteo-berasal dari kata Yunani yaitu osteon, berarti tulang, myelo artinya
sumsum, dan-itis berarti peradangan) secara sederhana berarti infeksi tulang atau sumsum tulang.
Osteomielitis akut terutama ditemukan pada anak-anak. Tulang yang sering terkena ialah femur
bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta
vertebra. Osteomielitis masih merupakan permasalahan dinegara kita karena :
-
Tingkat higienis yang masih rendah dan pengertian mengenai pengobatan yang belum
baik
Diagnosis yang sering terlambat sehingga biasanya berakhir dengan osteomielitis kronis
Fasilitas diagnostik yang belum memadai di puskesmas puskesmas
Angka kejadian tuberkulosis di Indonesia pada saat ini masih tinggi sehingga kasus
Ini dapat tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum,
korteks, jaringan kanselosa, dan periosteum.
Etiologi
Sebanyak 90 % disebabkan oleh stafilokokus aureus hemolitikus ( koagulasi
positif ) dan jarang oleh streptokokus hemolitikus. Pada anak umur dibawah 4 tahun
sekuestrum didalamnya. Proses ini terlihat jelas pada akhir minggu kedua. Apabila pus
menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus ( discharge ) dari involucrum keluar
melalui lubang yang disebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.
Pada tahap selanjutnya akan berkembang menjadi osteomielitis kronis. Pada
daerah tulang kanselosa, infeksi dapat terlokalisir serta diliputi oleh jaringan fibrosa yang
membentuk abses tulang kronik yang disebut abses Brodie.
Gambaran Klinis
Osteomielitis hematogen akut berkembang secara progresif atau cepat. Pada
keadaan ini mungkin dapat ditemukan adanya infeksi bakterial pada kulit dan saluran
napas atas. Gejala lain dapat berupa nyeri yang konstan pada daerah infeksi, nyeri tekan
dan terdapat gangguan fungsi anggota gerak yang bersangkutan.
Gejala gejala umum timbul akibat bakterimia dan septikemia berupa panas
tinggi, malaise serta nafsu makan yang berkurang. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
-
adanya:
Nyeri tekan
Gangguan pergerakan sendi oleh karena pembengkakan sendi dan gangguan akan
bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan foto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan kelainan
radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak.
Gambar 1. Proyeksi lateral pada tibia terlihat gambaran sklerotik di diametafisis tibia
Gambar 3. Tampak destruksi tulang pada tibia dengan pembentukan tulang subperiosteal
Gambar 4.Ultrasound image of the left hip shows a large joint effusion
Pengobatan
o Pemberian antibiotik secepatnya
10
11
Gambar 6. radiologik dari abses Brodie yang dapat ditemukan pada osteomielitis sub
akut/kronik. Pada gambar terlihat kavitas yang dikelilingi oleh daerah sclerosis.
Pengobatan
Begitu diagnostik ditegakan, antibiotik berspektrum luas dengan dosis yang
adekuat harus segera diberikan selama 6 minggu.
2.2.3. Osteomielitis Kronis
Osteomielitis kronis umumnya merupakan lanjutan dari osteomielitis akut yang
tidak terdiagnosis atau tidak diobati dengan baik. Osteomielitis kronis juga dapat terjadi
setelah fraktur terbuka atau setelah tindakan operasi pada tulang.
Etiologi
Bakteri penyebab osteomielitis kronis terutama oleh stafilokokus aureus ( 75 %),
atau E.colli, Proteus atau Pseudomonas.
Patologi dan patogenesis
Infeksi tulang dapat menyebabkan terjadinya sekuestrum yang menghambat
terjadinya resolusi dan penyembuhan spontan yang normal pada tulang. Sekuestrum ini
merupakan benda asing bagi tulang dan mencegah terjadinya penutupan kloaka ( pada
tulang ) dan sinus ( pada kulit ). Sekuestrum diselimuti oleh involucrum yang tidak dapat
keluar/dibersihkan dari medula tulang kecuali dengan tindakan operasi. Proses
selanjutnya terjadi destruksi dan sklerosis tulang yang dapat terlihat pada foto rontgen.
12
Gambaran Klinis
Penderita sering mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari luka/sinus setelah
operasi yang bersifat menahun. Kelainan kadang kadang disertai demam dan nyeri
lokal yang hilang timbul didaerah anggota gerak tertentu. Pada pemeriksan fisik
ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan. Mungkn
dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit. Biasanya terdapat
riwayat fraktur terbuka atau osteomielitis pada penderita.
Pemeriksaan Radiologis
1. Foto polos
Pada foto rontgen dapat ditemukan adanya tanda tanda porosis dan sklerosis tulang,
penebalan periost, elevasi periosteum dan mungkin adanya sekuestrum.
Gambar 7. Proyeksi AP wrist terlihat gambaran lesi osteolitik dan sclerosis extensive
dibagian distal metafisis pada radius
13
Gambar 8. Osteomielitis lanjut pada seluruh tibia dan fibula kanan. Ditandai dengan
adanya gambaran sekuestrum (panah).
2. CT dan MRI
Pemeriksaan ini bermanfaat untuk membuat rencana pengobatan serta untuk melihat
sejauh mana kerusakan tulang terjadi
14
2.3.2. Mandibula
Biasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau ekstraksi gigi. Namun,
infeksi osteomielitis juga dapat menyebabkan fraktur pada mulut. Infeksi terjadi
15
melalui kanal pulpa merupakan yang paling sering dan diikuti hygiene oral yang
buruk dan kerusakan gigi.
2.3.3. Pelvis
Osteomielitis pada tulang pelvis paling sering terjadi pada bagian sayap tulang
ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka. Sendi sakroiliaka jarang terjadi. Pada
foto terlihat gambaran destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan
sekuester yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Secara klinis sering
disertai abses dan fistula.
Bedanya dengan tuberkulosis, ialah destruksi berlangsung lebih cepat, dan pada
tuberkulosis abses sering mengalami kalsifikasi. Dalam diagnosis diferensial perlu
dipikirkan kemungkinan keganasan.
Osteitis pubis merupakan infeksi bagian bawah yang sekitar simfisis pubis yang
merupakan komplikasi dari operasi dari prostat dan kandung kemih atau , jarang
akibat operasi pelvis lainnya.
16
Vertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa terjadi osteomielitis
secara hematogen. Organisme mencapai badan vertebra yang memiliki perfusi yang
baik melalui arteri tulang belakang dan menyebar dengan cepat dari ujung pelat ke
ruang diskus dan kemudian ke badan vertebra. Sumber bakteremia termasuk dari
saluran kemih (terutama di kalangan pria di atas usia 50), abses gigi, infeksi jaringan
lunak, dan suntikan IV yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia tersebut tidak
tampak pada lebih dari setengah pasien. Banyak pasien memiliki riwayat penyakit
sendi degeneratif yang melibatkan tulang belakang, dan beberapa melaporkan
terjadinya trauma yang mendahului onset dari infeksi. Luka tembus dan prosedur
bedah yang melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan osteomielitis vertebral
nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus vertebra.
17
Osteomielitis pada vertebrae jarang terjadi, hanya 10% dari seluruh infeksi tulang
(Epstein, 1976), dan dapat muncul pada seluruh usia. Kuman penyebab terbanyak
ialah Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Pasien yang menderita penyakit ini
sering memiliki riwayat infeksi kulit atau pelvis. Penyebaran infeksi biasanya menuju
badan vertebra daripada bagian yang lainnya, dan pada bagian yang mengandung
banyak darah. Badan vertebrae memiliki banyak pembuluh darah, khususnya di
bawah end plate dimana terdapat sinusoid yang besar dengan aliran pelan sehingga
berpotensi untuk terjadi infeksi.
2.4. Diagnosa Banding
Biasanya, gambaran radiografi osteomyelitis sangat karakteristik dan diagnosis
mudah dibuat sesuai dengan riwayat klinis, dan pemeriksaan radiologis tambahan.
Namun demikian, osteomyelitis dapat juga meniru kondisi lainnya seperti tumor tulang.
1. Osteo Sarkoma
Merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan prognosis yang
buruk. Kebanyakan penderita berumur antara 10-25 tahun. Paling sering ditemukan
sekitar lutut, yaitu lebih dari 50 %. Tulang tulang yang sering terkena adalah femur
distal, tibia proksimal, humerus proksimal, dan pelvis. Pada tulang panjang, tumor
biasanya mengenai bagian metafisis. Garis epifisier merupakan barrier dan tumor jarang
menembusnya.
Gambaran radiologik : tampak destruksi tulang yang berawal pada medula dan
terlihat sebagai daerah yang radiolusen dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium dini
terlihat reaksi periosteal seperti garis garis tegak ( Sunray appearance ). Dengan
membesarnya tumor, selain korteks juga tulang subperiosteal akan dirusak oleh tumor
yang meluas ke luar tulang, berbentuk segitiga ( segitiga codman ). Pada stadium dini
Gambaran tumor ini sukar dibedakan dengan osteomielitis.
18
2.
Sarkoma Ewing
Tumor ganas primer ini paling sering mengenai tulang panjang. Kebanyakan
diafisis. Tulang yang juga sering terkena adalah pelvis dan tulang iga. 75% dari penderita
dibawah umur 20 tahun, paling sering antara 5-15 tahun.
Gambaran radiologik : tampak lesi destruksi yang bersifat infiltrat yang berawal
dimedula, pada foto terlihat sebagai daerah daerah radiolusen. Tumor cepat merusak
korteks dan tampak reaksi periosteal, sebagai garis garis yang berlapis lapis
19
menyerupai kulit bawang ( onion peel appearance ). Tumor membesar dengan cepat,
biasanya dalam beberapa minggu tampak destruksi tulang yang luas dan pembengkakan
jaringan lunak yang besar karena infiltrasi tumor ke jaringan sekitar tulang.
BAB III
KESIMPULAN
20
Osteomielitis adalah infeksi tulang atau sumsum tulang. Osteomielitis dapat menyerang
orang pada semua usia. Pemeriksaan penunjang atau pencitraan yang dapat dilakukan adalah foto
polos, CT scan, MRI, dan Radioisotop bone scan, yang memiliki keunggulan masing-masing.
Pada pemeriksaan foto polos radiologi akan kita dapatkan hilangnya gambaran fasia, gambaran
litik pada tulang (radiolusen), sequester dan involucrum. Pada CT scan pun akan didapatkan
gambaran serupa, namun gambaran tampak lebih jelas, gambaran didapat dari segala arah .
Jaringan yang keras secara umum lebih baik ditunjukan oleh CT scan. Gambaran MRI lebih jelas
menunjukkan perluasan patologis tulang dan jaringan lunak sekitarnya. Sedangkan pemeriksaan
scan radioisotop sensitif untuk osteomielitis disebabkan sifat radioisotop pada bone scan akan
memperlihatkan daerah kerusakan sel tulang atau gambaran kehitaman yang memusat pada
daerah sel-sel yang rusak, namun tidak spesifik, karena kerusakan sel tidak hanya ditunjukan
oleh osteomielitis saja.
Gambaran radiografi foto polos osteomyelitis sangat khas dan diagnosis dapat mudah
dibuat disesuaikan dengan riwayat klinis, sehingga pemeriksaan radiologis tambahan lainnya
seperti CT, dan MRI jarang diperlukan.
Daftar Pustaka
1.
2.
21
3.
4.
5.
Imaging.consult.com
6.
Emedicine.medscape.com
7.
www.medscape.com.
22