Professional Documents
Culture Documents
I
A.
1.
PENDAHULUAN
UMUM
Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Prasarana Pengendali Banjir Sungai Citarum Hilir Walahar - Muara Gembong
Paket III di Kab. Karawang dan Bekasi (Bendung Walahar - W 718)
2.
3.
4.
Lokasi Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan terletak di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat
Lingkup Pekerjaan :
I Pekerjaan Persiapan
- Mobilisasi dan Demobilisasi
- Pekerjaan Sementara dan Fasilitas Penyedia Jasa
- Jalan Masuk dan Jalan Sementara
- Dokumentasi
- Dewatering
II
Pekerjaan Konstruksi
1 PEKERJAAN TANAH
- Pembersihan Lahan
- Pemasangan Bowplank
- Galian Tanah Dengan Alat Berat
- Timbunan Tanah Hasil Galian Dipadatkan
- Timbunan Tanah Didatangkan Dipadatkan
- Perkerasan Jalan Inspeksi
- Gebalan Rumput
2
-
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Batu kali 1 pc : 4 psr
Plesteran 1 pc : 3 psr
Siaran 1 pc : 2 psr
Pengadaan Bronjong Kawat dia. 3 mm ( 2x 1 x 0.5) m
Pemasangan Bronjong
Pemancangan Kayu Dolken (dia. 10cm, L = 2 m)
3
-
PEKERJAAN BETON
Pengadaan Sheetpile Beton (32 x 50) cm
Pemancangan Sheetpile
Pengadaan Mini Pile uk. 25 x 25 cm
Pemancangan Mini Pile
Beton Cor K. 300
Beton Cor K. 225
Beton Cor K. 100
Tulangan Besi Beton U-32
Tulangan beton U 24
4
-
6.
B
1.
2.
Hari Kerja :
Berdasarkan kondisi cuaca di atas dan jumlah hari dalam setiap bulannya, maka hari kerja efektif dapat
dihitung dengan total jangka waktu pelaksanaan yaitu 788 hari dikurangi dengan hari Libur Nasional dan
faktor lainnya terutama pada musim hujan.
Hari Kerja (menurut hari kalender)
:
789 hari
Hari libur nasional dan hari tidak kerja karena hujan
:
130 hari
Hari Kerja efektif
:
659 hari
26 bln @ 25 hari/bln
3.
4.
5.
a
Shift I
8 Jam
8,00
1 Jam
11,00
7 Jam
Shift II
16,00
12,00
8 Jam
16,00
1 Jam
19,00
7 Jam
Shift III
24,00
20,00
8 Jam
24,00
1 Jam
11,00
7 Jam
8,00
12,00
Sumber Daya :
a Tenaga Kerja :
Tenaga kerja untuk pekerjaan harian, mandor borong dan pekerjaaan khusus lainnya menggunakan
tenaga lokal yang sudah berpengalaman.
b
Peralatan :
- Peralatan milik sendiri di datangkan dari lokasi proyek terdekat yang sudah selesai / motor
pool
- Peralatan sewa di datangkan dari lokal Jakarta dan Bekasi
Menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Kerja Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap
akhir minggu dan untuk minggu berikutnya.
Menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim barchart pada akhir bulan dan untuk bulan bulan berikutnya.
D
1
Jadual Pelaksanaan dapat dimodifikasi / dirubah jika diperlukan dengan persetujuan Direksi.
Sesuai dokumen ditetapkan jadual waktu pelaksanaan selama 789 (tujuh ratus delapan puluh
sembilan) hari kalender, dan jadual pemeliharaan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender.
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan dilengkapi dengan suatu set pilihan foto - foto yang
bersangkutan dengan periode tersebut.
Pada akhir pelaksanaan kontrak foto - foto akan diserahkan kepada Direksi dalam bentuk album.
Penyerahan dilakukan sebanyak 2 (dua) ganda bersama 1 (satu) album berupa CD.
Pelaporan
Pada awal bulan sebelum tanggal 10 tiap bulan diserahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan Bulanan
sesuai dengan petunjuk Direksi yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan
sebelumnya.
Dalam laporan ini berisi hal - hal sebagai berikut :
- Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan laporan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
-
Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana yang
diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.
Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut - turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan
penyelesaiannya.
Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan di lapangan yang akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang baru datang dan dipindahkan dari lapangan.
Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap yang akan didetailkan.
Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran yang diperlukan
untuk bulan berikutnya.
Hal - hal lain yang diminta sesuai kontrak, dan masalah - masalah yang timbul atau berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.
II
A
PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan fisik dimulai, terlebih dahulu dilakukan persiapan pekerjaan sebagai
berikut :
- Sosialisasi dan perijinan ke pemda setempat dan pihak terkait .
- Survey lokasi untuk fasilitas, kantor lapangan, base camp , gudang, workshop dan lain - lain
- Inventarisasi pohon / bangunan dan fasilitas lainnya yang perlu dibongkar / dipindahkan.
- Membuat / menyediakan fasilitas dan lainnya yang dibutuhkan selama pekerjaan
- Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek yang ukuran dan redaksionalnya sesuai dengan
petunjuk Direksi.
- Mobilisasi personil dan peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan
Peningkatan dan pemeliharaan jalan umum yang ada, pembuatan jalan kerja sesuai keperluan
termasuk rencana pengaturan lalu lintas didalamnya.
Penyelidikan tanah yang meliputi penyelidikan tanah untuk pondasi (sondir) dan bahan timbunan
(material didatangkan) sesuai dengan yang direncanakan dalam rencana mutu kontrak
Pembersihan, penebangan pohon dan pencabutan tunggul pada areal di dalam batas - batas
bangunan yang ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
Pembongkaran bangunan atau struktur yang ada di dalam areal pekerjaan dengan izin dan
persetujuan pemilik dengan disaksikan oleh Direksi.
C Metode Kerja
Metode Kerja Mobilisasi Alat :
- Mobilisasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
- Pengiriman unit - unit peralatan pekerjaan tanah, pancang, beton, jalan dan pengeringan (dewatering)
sesuai dengan yang ditetapkan dalam Daftar Peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini termasuk
peralatan bantu lainnya.
Waktu pelaksanaan mobilisasi : 4 bulan
Metode Kerja Pengukuran / Uitzet
- Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolit dan waterpass lengkap dengan peralatan
penunjang lainnya (misal : bak ukur, meteran, jalon, dan lain-lain).
-
Pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-batas atau patok-patok untuk tebas pembersihan,
bouwplank atau ketinggian muka tanah sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan gambar. Pedoman dari penetapan elevasi ini diambil dari Bench Mark (BM) yang ada di lapangan
yang telah disetujui Direksi
Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arah memanjang (long section) dan arah melintang (cross
section).
Pengukuran arah memanjang dilakukan sepanjang rencana rehabilitasi saluran yang akan dilaksanakan
sebagai checking panjang saluran.
Pengukuran arah melintang dilakukan sepanjang rencana saluran yang akan dilaksanakan, dengan jarak
sesuai gambar rencana atau atas persetujuan Direksi Lapangan yang nantinya dipakai juga sebagai dasar
perhitungan Mutual Check 0%.
Timbunan dilaksanakan sesuai garis - garis dan profil - profil yang ditunjukkan dalam gambar atau
diperintahkan oleh Direksi.
Permukaan yang akan ditimbun sudah distripping sampai kedalaman 20 cm, dibasahi atau dikeringkan
sesuai kebutuhan dan dipadatkan secara merata sampai kepadatan yang ditetapkan.
Timbunan satu lapis dengan ketebalan lapisan + 30 cm dibuat dengan kemiringan penampang 3%
membuang ke arah keluar untuk pembuangan genangan air.
Pemadatan dilaksanakan dengan peralatan yang sesuai dan mendapatkan persetujuan Direksi, dengan
kepadatan yang diperoleh tidak kurang dari 75% kepadatan kering maksimum ( d) atau sesuai petunjuk
Direksi.
batu kapur
2 km
bln
436.650,00 m2
18
bln
2. Pemasangan Bouwplank
- Pengukuran dan pasang bouwplank
Sebelum dilaksanakan pekerjaan fisik, maka perlu dilakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank
dengan Shop Drawing sebagai acuan kerja, alat-alat yang digunakan; theodolit, waterpass dan bak ukur
serta balok kayu dan cat .
3. Galian Tanah dengan Alat Berat
Ketentuan :
Pelaksanaan kegiatan dengan alat berat dalam bentuk penggalian/ pengerukan tanah/lumpur hingga
mencapai peil rencana maupun membentuk penampang galian/pengerukan sesuai gambar dan
pengarahan Direksi.
Penggalian dilaksanakan dengan cara / metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng
samping dan tidak membahayakan.
Material hasil galian basah dibuang di tempat penampungan sementara untuk mengurangi kadar air dan
pengotoran sebelum diangkut ke lokasi yang telah ditetapkan sesuai petunjuk Direksi.
Metode Kerja :
- Penggalian dengan boom Excavator Standar
-
Untuk galian saluran mengunakan excavator sebagai alat gali. Sebagai alat pemindah tanah
sementara (stockpile sementara) digunakan excavator sebelum diangkut ke disposal yang telah
tersedia (permanen).
Excavator disini sebagai alat pengumpul sekaligus memindahkan material di disposal sementara
Sebagian material yang tidak dipergunakan untuk timbunan kembali di bawa ke disposal area
dengan menggunakan Dump Truck
Excavator
Galian
Tanah
Disposal Area
3.292.948,12 m3
18 bln
Timbunan dilaksanakan sesuai garis - garis dan profil - profil yang ditunjukkan dalam gambar atau
diperintahkan oleh Direksi.
Permukaan yang akan ditimbun sudah distripping sampai kedalaman 20 cm, dibasahi atau dikeringkan
sesuai kebutuhan dan dipadatkan secara merata sampai kepadatan yang ditetapkan.
Bilamana suatu tanggul yang sudah ada akan diperlebar atau dinaikkan, atau keduanya atau tanggul
ditempatkan pada lereng/talud, permukaan lereng/talud dibuat bertangga (berm) seperti di tunjukkan
dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi.
Timbunan dibuat lapis per lapis dengan ketebalan tiap lapisan + 30 cm dibuat dengan kemiringan
penampang 3% membuang ke arah keluar untuk pembuangan genangan air.
Pemadatan dilaksanakan dengan peralatan yang sesuai dan mendapatkan persetujuan Direksi, dengan
kepadatan yang diperoleh tidak kurang dari 75% kepadatan kering maksimum ( d) atau sesuai petunjuk
Direksi.
Metode Kerja :
- Material timbunan tanah sebelum di pakai harus di setujui oleh Direksi bila menggunakan tanah
hasil galian .
-
Mengadakan trial timbunan untuk menentukan berapa passing dengan alat vibro roller yang
dipakai
Lokasi timbunan harus bersih dari kayu, tanaman dan material lainnya, harus disetujui dari Direksi
Sebelum melaksanakan timbunan, apabila lokasi tersebut kering maka perlu dilakukan penyiraman
terlebih dahulu untuk mendapatkan kontak antara tanah asli dan material timbunan
Material diangkut oleh dumptruck, untuk menghampar material mengunakan bulldoser untuk
meratakan dengan ketebalan +30 cm per layer atau sesuai spesifikasi yang disyaratkan sebelum
dipadatkan.
Proses pemadatan mengunakan vibro roller dan apabila diperlukan dapat dilakukan penyiraman
sesuai kebutuhan, hal ini untuk memudahkan pemadatan ( pencapaian optimum water content ).
Setelah selesai pemadatan dilanjutkan dengan tes kepadatan (75% kepadatan optimum) sebelum
melanjutkan layer berikutnya.
Setelah selesai pelaksanaan timbunan sesuai dengan yang direncanakan maka dilakukan perapihan
/ triming
Volume Pekerjaan
546.348,82 m3
18 bln
Timbunan dilaksanakan sesuai garis - garis dan profil - profil yang ditunjukkan dalam gambar atau
diperintahkan oleh Direksi.
Permukaan yang akan ditimbun sudah distripping sampai kedalaman 20 cm, dibasahi atau dikeringkan
sesuai kebutuhan dan dipadatkan secara merata sampai kepadatan yang ditetapkan.
Bilamana suatu tanggul yang sudah ada akan diperlebar atau dinaikkan, atau keduanya atau tanggul
ditempatkan pada lereng/talud, permukaan lereng/talud dibuat bertangga (berm) seperti di tunjukkan
dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi.
Timbunan dibuat lapis per lapis dengan ketebalan tiap lapisan + 30 cm dibuat dengan kemiringan
penampang 3% membuang ke arah keluar untuk pembuangan genangan air.
Pemadatan dilaksanakan dengan peralatan yang sesuai dan mendapatkan persetujuan Direksi, dengan
kepadatan yang diperoleh tidak kurang dari 75% kepadatan kering maksimum ( d) atau sesuai petunjuk
Direksi.
Metode Kerja :
- Material timbunan tanah sebelum di pakai harus di setujui oleh Direksi bila menggunakan tanah
yang didatangkan (borrow area) .
-
Mengadakan trial timbunan untuk menentukan berapa passing dengan alat vibro roller yang
dipakai
Lokasi timbunan harus bersih dari kayu, tanaman dan material lainnya, harus disetujui dari Direksi
Sebelum melaksanakan timbunan, apabila lokasi tersebut kering maka perlu dilakukan penyiraman
terlebih dahulu untuk mendapatkan kontak antara tanah asli dan material timbunan
Material diangkut oleh dumptruck, untuk menghampar material mengunakan bulldoser untuk
meratakan dengan ketebalan +30 cm per layer atau sesuai spesifikasi yang disyaratkan sebelum
dipadatkan.
Proses pemadatan mengunakan vibro roller dan apabila diperlukan dapat dilakukan penyiraman
sesuai kebutuhan, hal ini untuk memudahkan pemadatan ( pencapaian optimum water content ).
Setelah selesai pemadatan dilanjutkan dengan tes kepadatan (75% kepadatan optimum) sebelum
melanjutkan layer berikutnya.
Setelah selesai pelaksanaan timbunan sesuai dengan yang direncanakan maka dilakukan perapihan
/ triming
Volume Pekerjaan
4.658,77 m3
18 bln
IV
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan pas batu dilaksanakan sesuai ukuran, dimensi dan ketinggian yang tercantum dalam gambar
kerja yang telah disetujui oleh Direksi.
Pemasangan bouwplank dilakukan sebelum memulai pekerjaan pasangan untuk mengetahui dimensi,
letak dan ketinggian bangunan sesuai gambar kerja.
Untuk pondasi bisa dilaksanakan setelah galian mencapai kedalaman yang ditentukan dalam gambar dan
telah mendapat persetujuan Direksi.
Ketentuan :
Mortar campuran 1 Pc : 4 Psr
Pencampuran mortar menggunakan concrete mixer
Batu dibasahi sebelum dipasang
Ketinggian pemasangan batu maksimum 1,5 m
Metode Kerja :
- Pekerjaan dilaksanakan secara mekanis (menggunakan concrete mixer)
- Bahan dasar (batu, semen, pasir) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan
Komposisi campuran bahan dilakukan dengan kotak takaran yang telah disetujui oleh Direksi.
-
Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan concrete mixer
kap. 300 liter
Batu dibasahi dan dibersihkan permukaanya sebelum dipasang
Pasangan batu muka bentuk seragam dan dipasang bersamaan dengan batu yang dipasang di
bagian dalam agar mengikat dan bersatu dengan baik.
Pemberian adukan antara batu yang terpasang antara 10 mm - 50 mm di sela selanya.
Penyelesaian dan perapian setelah pemasangan.
Ketinggian pemasangan batu maksimum 1,50 m
826,86 m3
10 bln
2. Plesteran 1 PC : 3 Psr
Pekerjaan plasteran merupakan pekerjaan finishing dari pasangan batu
Ketentuan :
Permukaan pasangan dibasahi sebelum diplester
Plesteran di laksanakan di atas top pasangan dengan plin 10 cm depan dan belakang pasangan.
Pencampuran mortar plesteran dengan alat bantu
Metode Kerja :
- dilaksanakan pada permukaan top pasangan batu dengan lapisan plaster setebal 1,5 - 2 cm
dengan permukaan lurus, rata dan dihaluskan (licin)
Peralatan yang digunakan :
- Alat Bantu
Volume Pekerjaan
39,00 m2
10 bln
3. Siaran 1 PC : 2 Psr
-
Permukaan plesteran yang sudah rata di aci dengan campuran air + semen.
Metode Kerja :
- mortar untuk siaran dengan komposisi perbandingan 1 pc : 2 psr
975,00 m2
10 bln
4. Pasangan Bronjong
Dilaksanakan pada pekerjaan Revetment sesuai gambar rencana
Kawat Bronjong anyaman mesin berasal dari supllier , langsir material batu untuk pengisian dibantu
dengan Excavator 0,9 m3 setelah penggalian telah memenuhi syarat dan pemancangan sebagian telah
selesai.
-
Bagian luar bronjong pada sisi tegak yang berhubungan dengan tanah (tebing) diberi lapisan ijuk
Volume Pekerjaan
=
=
57.540,00 unit
2 bln
11 bln
PEKERJAAN BETON
Test dengan Hammer Test sesuai dengan kekuatan beton rencana bersama Direksi sebelum dilakukan
pengiriman ke lokasi proyek.
Sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan dilakukan pengujian kekuatan beton bersama Direksi dengan
menggunakan Hammer Test.
Metode Kerja :
Untuk memudahkan transport material ke lokasi maka jalan kerja perlu di bentuk dan dibuat disisi
rencana turap beton yang berupa timbunan batu kapur tebal 30 cm yang dipadatkan.
Sheet Pile Beton adalah produk fabrikasi dengan spesifikasi sesuai standard spesifikasi yang
ditentukan yang pengangkutan dari pabrik ke site dengan menggunakan truck trailler dan penurunan
dan penumpukan di lokasi sesuai kebutuhan dan space yang ada dengan menggunakan Crawler
Crane 15 Ton (Service Crane).
Dalam pekerjaan pengadaan Sheet Pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah handling method.
Beton mempunyai kuat karateristik yang sudah memenuhi untuk melawan tegangan tekan tapi lemah
terhadap tegangan tarik dan tegangan lentur. Tiang pancang dari beton mempunyai sifat mudah
patah bila mendapat beban yang lebih kuat dari pada beban rencana.
Cara mengangkat Sheet Pile, pengangkatan dibuat dengan 2 atau 4 titik angkat. Dalam hal dua titik
angkat, kedudukan seling baja harus berada pada 2/10 dari total panjang dari kedua ujung tiang.
"SICKLE"
LIFTING JACK
TIANG PANCANG
LIFTING JACK
TRUCK TRAILER
TIANG PANCANG
SERVICE CRANE
"SICKLE"
LIFTING JACK
TIANG PANCANG
LIFTING JACK
SERVICE CRANE
TIANG PANCANG
TRUCK TRAILER
Cicin baja model "C" atau Sickle harus digunakan pada ujung seling untuk memegang tiang seperti
pada gambar diatas. Selain itu Alat Pengaman Diri (APD) para pekerja juga harus diperhatikan
mengingat resiko yang ditimbulkan apabila terjadi kecelakaan sangat berbahaya.
TIANG PANCANG
DILANGSIR KE
DEKAT TITIK
PANCANG
SERVICE CRANE
SERVICEC CRANE
18.000 m
2 bln
2. Pemancangan Sheetpile
Ketentuan :
Pemancangan dengan menggunakan Pile Driver Hammer
Pemancangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran atau kedalaman sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar dan disetujui oleh Direksi.
Pengarah yang diletakkan di garis pemancangan berfungsi untuk meluruskan garis pemancangan.
Diesel
Hammer
3/10 L
7/10 L
PC Sheet
Pile
0.3 L
Leadder
0.7 L
Crane
Ketika mengangkat dan menurunkan 2 titik penyangga harus sama tinggi dan cara 1 titik angkat
sama sekali dilarang
Tiang harus diangkat dan diturunkan secara bertahap sedemikian hingga tidak memberikan
goncangan pada tiang.
Posisi titik angkat pada saat erection (Pemancangan) Titik angkat pada saat erection, ditentukan 3/10
total panjang tiang dari bagian atas dan titik angkat ini harus ditandai pada tiang.
Setelah erection tiang pancang telah berhasil bisa dimulai pekerjaan pemancangan.
Diesel
Hammer
Crane
PC Sheet
Pile
Stock PC
Sheet Pile
Leadder
Leadder
Diesel
Hammer
PC Sheet
Pile
Crane
Stock PC
Sheet Pile
Metode Kerja :
Persiapan Akses masuk
Pada lokasi pemancangan bekas dasar sungai biasanya kondisi tanahnya jelek sehingga untuk alas
crane lewat perlu dipasang plat baja agar crane dapat memancang dengan leluasa.
Concrete Pile ditarik / diangkat sesuai dengan syarat penarikan / pengangkatan yang diizinkan untuk
ditempatkan pada posisi yang lurus terhadap sumbu Vibro Hammer.
Pemancangan Tiang Pancang akan dimulai setelah konfirmasi posisi lurus terpenuhi, dengan bantuan
alat Theodolith.
Penggetaran pada pemancangan pertama harus dilakukan dengan softblow driving untuk memastikan
bahwa arah pemancangan sudah benar atau sesuai.
Mulainya pemancangan untuk setiap Tiang Pancang adalah penggetaran berlangsung kontinyu
sampai Tiang Pancang mencapai kedalaman tanah yang diharapkan.
18.000,00 m
11
bln
Ukuran 25 x 25 cm
Test dengan Hammer Test sesuai dengan kekuatan beton rencana bersama Direksi sebelum dilakukan
pengiriman ke lokasi proyek.
Material Pancang
Mini Pile ukuran 25 x 25 cm
Sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan dilakukan pengujian kekuatan beton bersama Direksi dengan
menggunakan Hammer Test.
Metode Kerja :
Untuk memudahkan transport material ke lokasi maka jalan kerja perlu di bentuk dan dibuat disisi
rencana turap beton yang berupa timbunan batu kapur tebal 30 cm yang dipadatkan.
Tiang Pancang Mini Pile adalah produk fabrikasi dengan spesifikasi sesuai standard spesifikasi yang
ditentukan yang pengangkutan dari pabrik ke site dengan menggunakan truck trailler dan penurunan
dan penumpukan di lokasi sesuai kebutuhan dan space yang ada dengan menggunakan Crawler
Crane 15 Ton (Service Crane).
Dalam pekerjaan pengadaan Tiang Pancang Mini Pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah handling
method.
Beton mempunyai kuat karateristik yang sudah memenuhi untuk melawan tegangan tekan tapi lemah
terhadap tegangan tarik dan tegangan lentur. Tiang pancang dari beton mempunyai sifat mudah
patah bila mendapat beban yang lebih kuat dari pada beban rencana.
Cara mengangkat mini pile, pengangkatan dibuat dengan 2 atau 4 titik angkat. Dalam hal dua titik
angkat, kedudukan seling baja harus berada pada 2/10 dari total panjang dari kedua ujung tiang.
"SICKLE"
LIFTING JACK
TIANG PANCANG
LIFTING JACK
TRUCK TRAILER
TIANG PANCANG
SERVICE CRANE
"SICKLE"
LIFTING JACK
TIANG PANCANG
LIFTING JACK
SERVICE CRANE
TIANG PANCANG
TRUCK TRAILER
Cicin baja model "C" atau Sickle harus digunakan pada ujung seling untuk memegang tiang seperti
pada gambar diatas. Selain itu Alat Pengaman Diri (APD) para pekerja juga harus diperhatikan
mengingat resiko yang ditimbulkan apabila terjadi kecelakaan sangat berbahaya.
TIANG PANCANG
DILANGSIR KE
DEKAT TITIK
PANCANG
SERVICE
CRANE
SERVICE
CRANE
SERVICEC CRANE
TIANG
PANCANG
DILANGSIR
KEKE
TIANG
PANCANG
DILANGSIR
DEKAT
TITIK
PANCANG
DEKAT
TITIK
PANCANG
C
12.003 m
2 bln
Ketentuan :
Pemancangan dengan menggunakan Pile Driver Hammer
Pemancangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran atau kedalaman sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar dan disetujui oleh Direksi.
Pengarah yang diletakkan di garis pemancangan berfungsi untuk meluruskan garis pemancangan.
Diesel
Hammer
3/10 L
7/10 L
Mini Pile
0.3 L
Leadder
0.7 L
Crane
Ketika mengangkat dan menurunkan 2 titik penyangga harus sama tinggi dan cara 1 titik angkat
sama sekali dilarang
Tiang harus diangkat dan diturunkan secara bertahap sedemikian hingga tidak memberikan
goncangan pada tiang.
Posisi titik angkat pada saat erection (Pemancangan) Titik angkat pada saat erection, ditentukan 3/10
total panjang tiang dari bagian atas dan titik angkat ini harus ditandai pada tiang.
Setelah erection tiang pancang telah berhasil bisa dimulai pekerjaan pemancangan.
Diesel
Hammer
Crane
Mini
Pile
Stock Mini
PIle
Leadder
Leadder
Diesel
Hammer
Mini
Crane
Stock Mini
PIle
Metode Kerja :
Persiapan Akses masuk
Pada lokasi pemancangan bekas dasar sungai biasanya kondisi tanahnya jelek sehingga untuk alas
crane lewat perlu dipasang plat baja agar crane dapat memancang dengan leluasa.
Concrete Pile ditarik / diangkat sesuai dengan syarat penarikan / pengangkatan yang diizinkan untuk
ditempatkan pada posisi yang lurus terhadap sumbu Vibro Hammer.
Pemancangan Tiang Pancang akan dimulai setelah konfirmasi posisi lurus terpenuhi, dengan bantuan
alat Theodolith.
Penggetaran pada pemancangan pertama harus dilakukan dengan softblow driving untuk memastikan
bahwa arah pemancangan sudah benar atau sesuai.
Mulainya pemancangan untuk setiap Tiang Pancang adalah penggetaran berlangsung kontinyu
sampai Tiang Pancang mencapai kedalaman tanah yang diharapkan.
12.003,00 m
10
bln
5. Pekerjaan Beton
Tahap awal pekerjaan beton adalah pembuatan begisting, tetapi sebelum dilaksanakannya terlebih dahulu
dilakukan pengukuran dan pemasangan bowplang. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian
beton.
Begisting untuk pekerjaan ini dibuat dari kayu dan multiplek. Dan pembuatan begisting harus sesuai dengan
rencana baik bentuk dan ukuran maupun ketinggian elevasinya, oleh karena itu pengukurannya sebaiknya
digunakan alat bantu waterpass.
Ketentuan :
Cetakan dibuat dari kayu bekisting
Cetakan digunakan untuk cetakan samping dari dinding, kolom dan balok.
Permukaan cetakan akan menghasilkan permukaan beton yang halus dan rata.
Cetakan dibuat kuat dan kaku dalam tempat dan bentuk selama pembebanan dan pemadatan beton.
Cetakan diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk mencegah melekatnya beton
pada cetakan dan tidak akan mengotori beton.
Pada permukaan beton yang selalu kelihatan sudut - sudut cetakan diberi champer strip.
Metode Kerja :
Bekisting menggunakan Multiplek 9mm yang dirancang sesuai bentuk dan dimensi beton, baik ukuran
kayu maupun jarak antara sesuai dengan ketinggian pengecoran dan kecepatan pengecoran
Pemasangan bekisting dilakukan dengan menyiapkan dalam bentuk panel - panel dan dilanjutkan
dengan pemasangan stut - stutnya termasuk penguat - penguat horisontalnya agar kuat menghadapi
tekanan dari pekerja diatasnya dan pemadatan oleh vibrator
Bagian dalam bekisting yang bersentuhan dengan beton di minyaki dengan minyak bekisting untuk
mencegah melekatnya beton pada cetakan.
Pembongkaran cetakan untuk dinding bisa dilakukan setelah umur beton 3 hari
Peralatan yang digunakan :
- Alat Bantu
PEMASANGAN BEKISTING
Ketentuan :
Potong bengkok besi tulangan dengan mesin
Tulangan di dalam plat atau balok ditopang dengan beton dekking (diatas tanah) atau logam.
Penyambungan tulangan sesuai petunjuk dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Metode Kerja :
Di workshop besi tulangan dipotong dengan bar cutter sesuai dengan kebutuhan masing-masing
type, kemudian dibengkokan dengan bar bender dengan sesuai gambar desain.
Besi tulangan yang telah siap dibawa dari workshop dengan flat bed truck dan disetting di lokasi Pile
Cap yang telah di siapkan, jarak penulangan dan jumlahnya harus sesuai dengan desain serta diikat
dengan bendrat (kawat besi) hingga kokoh.
Volume Pekerjaan
191.737,30 kg
9 bln
PENULANGAN
Ketentuan :
Mutu Beton sesuai dengan NI.2-PBI 1971
Campuran beton yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi, yaitu sesuai dengan mix
design beton yang diajukan dan telah dievaluasi dan disetujui Direksi Lapangan.
Sebelum pengecoran seluruh permukaan dan lokasi pengecoran harus dibersihkan dahulu,
pengecoran akan dimulai setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Alat yang digunakan dalam pengecoran, antara lain :
a.
Concrete Mixer
b.
Concrete vibrator d. 2 "
c.
Talang cor
d.
Sekop, sendok mortar dan alat bantu lainnya.
Dan yang harus diperhatikan juga adalah benda uji kubus atau silinder beton yang harus dibuat
sesuai persetujuan Direksi.
a.
Metode Kerja :
Mix design beton diajukan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan, persetujuan ini yang di sebut
dengan Job Mix Formula (JMF).
Agregat dan semen yang digunakan untuk campuran beton sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan
b.
Menggunakan jalan kerja yang sudah dibuat pada saat pemancangan sheet pile.
Pengecoran beton dilakukan dengan mengunakan a.l : chute dengan ketentuan tinggi jatuh
pengecoran tidak lebih dari 1,50 m
Pengecoran di lakukan sesuai dengan lahan yang siap tiap 12 m, kemudian di pasang elastic asphalt
filler tebal 2 cm sesuai dengan bentuk caping sebagai sekat antara (sambungan konstruksi).
Pemadatan beton di laksanakan tiap layer 30 cm dengan menggunakan engine concrete vibrator
merata sepanjang konstruksi secara bertahap.
c.
Perawatan beton di laksanakan dengan penyiraman dan penutupan dengan karung basah bidang
permukaan beton yang terbuka selama 7 hari untuk mencegah retak susut akibat panas sinar
matahari.
Peralatan yang digunakan :
- Concrete Vibrator
- Alat bantu
Volume Pekerjaan
1.599,43 m3
9 bln
VI
Pintu Air di laksanakan dengan menggunakan Sub Kontraktor PT. Linico Bandung mulai dari
pembuatan, pengangkutan dan pemasangan dilokasi sampai test pengujian hingga memenuhi
persyaratan sesuai spesifikasi yang dikehendaki.
a
-
Metode Kerja :
Pekerjaan Pabrikasi
Pekerjaan Persiapan
- Pembacaan gambar dan pengertiannya.
- Pembuatan gambar kerja untuk pekerja baik Konstruksi maupun Machining
Pekerjaan Konstruksi
- Pengukuran material sesuai dimensi pintu air
- Pemotongan material sesuai dimensi pintu air
- Penyetelan bagian - bagian pintu air dengan las titik, setelah sesuai dengan dimensi yang
diminta baru pengelasan total.
- Diukur kembali bagian - bagian pintu air sesuai dengan toleransi yang diijinkan.
Pekerjaan Machining
- Pengukuran material sesuai dimensi pintu air
- Pemotongan material sesuai dimensi pintu air
- Pembuatan bagian - bagian pintu air dengan jalan dibubut, skrap, frais, sloter dan box, yang
sesuai dengan dimensi yang diminta dengan batas - batas toleransi yang diijinkan.
- Diukur kembali bagian - bagian pintu air sesuai dengan toleransi yang diijinkan.
Pekerjaan Pembersihan
- Semua bagian - bagian dibersihkan / dihaluskan dari bekas las - lasan maupun dari kotoran
lainnya.
Pekerjaan Penyetelan
- Semua bagian - bagian pintu air di stel atau dirakit sehingga sudah menjadi unit
- Unit Pintu Air yang sudah terakit dicoba operasinya.
- Unit Pintu Air dibongkar kembali.
Pekerjaan Pengecatan
- Semua bagian - bagian pintu air di sandblast sampai berwarna ke abu - abuan
- Semua bagian - bagian pintu air di cat primer dengan menggunakan Cat Primer merk Hempel
setebal 0,100 mm
- Semua bagian - bagian pintu air di cat ke dua dengan menggunakan Cat Kedua merk Hempel
setebal 0,100 mm.
Pekerjaan Pengiriman
Semua bagian - bagian pintu air dinaikkan ke atas truck dengan hati - hati dengan yang berat ditaruh
paling bawah.
c
-
Pekerjaan Pemasangan
Semua bagian - bagian pintu air dipasang pada tempatnya
Semua bagian - bagian pintu air distel
Unit Pintu Air ditimbang level serta kemiringannya
Unit Pintu Air baru di cor
d
-
Volume Pekerjaan
b = 2m; h = 1 m, 2 draag stang ulir
12 unit
3 bln
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Batu kali 1 pc : 4 psr
Plesteran 1 pc : 3 psr
Siaran 1 pc : 2 psr
Pengadaan Bronjong Kawat dia. 3 mm ( 2x 1 x 0.5) m
Pemasangan Bronjong
Pemancangan Kayu Dolken (dia. 10cm, L = 2 m)
PEKERJAAN BETON
Pengadaan Sheetpile Beton (32 x 50) cm
Pemancangan Sheetpile
Pengadaan Mini Pile uk. 25 x 25 cm
Pemancangan Mini Pile
Beton Cor K. 300
Beton Cor K. 225
Beton Cor K. 100
Tulangan Besi Beton U-32
Tulangan beton U 24
Sketsa / Gambar
Bambu dan anyaman bambu
Dinding Penahan Tanah
SUMPIT
4,00
LOKASI PEKERJAAN
SUMPIT
100,00
100 m
Sungai
15 M
SUMPIT
4,00 m
PEKERJAAN TANAH
SOSIALISASI
PEMBERSIHAN
MULAI
PENGUKURAN
Mobilisasi Alat
Joint Survey dengan pihak
pemilik utilitas di sepanjang
alur sungai
JALAN KERJA
Pasang Bouplank
Galian Tanah
dengan Alat Berat
PEMELIHARAAN
JALAN KERJA
Survey Lokasi
sesuai kondisi 0%
Timbunan Tanah
Didatangkan
dipadatkan
Pengangkutan hasil
galian dengan dump
truck
Pengangkutan hasil
galian dengan dump
truck
Bongkar tanah
buangan di Lokasi
Disposal Area
Bongkar tanah
buangan di Lokasi
Disposal Area
Perataan Tanah
Dengan Bulldozer
Perataan Tanah
Dengan Bulldozer
Penyiraman dengan
Watertank
Penyiraman dengan
Watertank
Pemadatan dengan
Vibrator Roller hingga
Elevasi rencana
Gebalan Rumput
SELESAI
Pemadatan dengan
Vibrator Roller hingga
Elevasi rencana
Gebalan Rumput
SELESAI
PEKERJAAN BETON
MULAI
SOSIALISASI
PEMBERSIHAN
PENGUKURAN
JALAN KERJA
Pasang Bouplank
PEMELIHARAAN
JALAN KERJA
MOBILISASI ALAT
PANCANG
Pengadaan SP Type
FPC320 C500
Pengadaan Tiang
Pancang Beton 25 x
25 cm
Bongkar -muat SP
Type FPC320 C500
di Site
Pemancangan SP
Type FPC320 C500
Pemancangan Tiang
Pancang Beton 25 x
25cm
Pengadaan Besi
Tulangan Beton
Pengadaan
Bekisting Ekspos
Pemotongan dan
Pembengkokan
Besi Tulangan
Pembuatan Acuan
Bekisting
Setting tulangan di
Bekisting / acuan
Pengecoran Beton
SELESAI
PEMANCANGAN
MULAI
tidak
Ok..!!
ya
Penempatan
tidak
Ok..!!
ya
Kondisi & Kelengkapan Alat
Pancang + Operator
ya
tidak
Ok..!!
Pengangkatan
tidak
Tegak ?
ya
Galian
saluran termasuk
Pemancangan
tidak
tidak
Tanah
keras?
ya
Elevasi
Sesuai ?
ya
SELESAI
Pekerjaan
Pemasangan
Begisting dan
Support
Pemasangan
Pembesian
Pembersihan
Lokasi Concrete
Persiapan Concrete
termasuk Laboratorium
Pengecoran
Perawatan
Concrete
Pembongkaran
Begisting
SELESAI
Stage berikutnya
BEGISTING
MULAI
Persiapan
Pemasangan
Bekisting
Perkuatan
Bekisting
Cek
Ya
Pelapisan Oil
Bekisting
SELESAI
Tidak
PENULANGAN BAJA
MULAI
Persiapan :
- Lokasi
- Bahan
- Peralatan
Tidak
Cek
ya
Tidak
Cek
Potong dan
Bengkok
Merakit dan
Pasang Besi
Tidak
Tidak
Cek
Ya
Pembersihan
Lokasi
SELESAI
Ya