Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Sunaryo
61109031
Pembimbing : Dr. Ali Setiawan, Sp.B
1. Macam-Macam Luka
Luka dalam bahasa medis disebut vulnus, yaitu kerusakan anatomi tubuh dan
atau diskontinuitas suatu jaringan oleh karena trauma dari luar. Menurut dunia medis
vulnus dikelompokan kedalam dua bagian yaitu vulnus apertum dan vulnus occlusum.
Vulnus apertum atau luka terbuka apabila kulit rusak melampaui tebalnya kulit.
Sedangkan Vulnus occlusum atau luka tertutup apabila luka tidak melampaui tebalnya
kulit.
Vulnus apertum ada yang disebabkan sesuatu yang tajam atau juga yang tumpul.
A. Luka tajam
Sifat:
1. Tepi luka licin
2. Tidak terdapat jembatan jaringan
3. Tidak ada jaringan nekrosis
Contoh:
a. Vulnus scissum (luka iris) : panjang>dalam luka
b. Vulnus ictum (luka tusuk): dalam> lebar luka
B. Luka tumpul,
Contoh
a. Vulnus sclopetum (luka tembak) : ujung peluru steril karena panas, ekor peluru
infeksius karena dingin.
b. Vulnus lacerosum (luka laserasi) : benturan luas dan ada memar.
c. Vulnus penetratum (luka penetrasi) : jika luka menembus rongga tubuh, e.g:
pleura,peritoneum.
d. Vulnus avulsum (luka avulse) : lepasnya sebagian atau seluruh jaringan, e.g: telinga
lepas.
e. Degloving : "flap" yang terelevasi secara paksa, masih ada bagian yang berhubungan
dengan tubuh yang merupakan pedikel "flap" tersebut. *adalah pemindahan kulit dan atau
jaringan dibawahnya guna menutupi defek dengan menyertakan pedikel untuk
vaskularisasi.
g. Open fracture (patah tulang terbuka) : bila juga merusak jaringan vaskuler, epidermis,
dan subkutan.
h. Bite (luka gigit) : e.g: gigitan anjing, ular, serangga.
Vulnus occlusum terjadi bila tidak melibihi ketebalan kulit yang meliputi lapisan
epidermis dan dermis. Ada beberapa macam luka tertutup diantaranya;
a. Excoriasi (luka lecet) : merusak sebatas bagian superficial kulit .
b. Contusion (luka memar) : e.g: Contusio musculorum atau Contusio cerebri.
c. Blebs (luka lepuh) : timbul bulla dibawah epidermis yang berisi cairan, e.g: luka bakar
d. Hematoma : darah mengelompok disuatu tempat yang sebelumnya tidak ada. Darah
ini haruS dikeluarkan dikarenakan bisa terjad infeksi, menghambat penyembuhan, dapat
menjadi jaringan ikat.
e. Sprain : kerusakan (laesi) pada ligamen-ligamen atau kapsul sendi.
f. Dislocation (cerai sendi) : longgar atau lepasnya hubungan antar tulang yang disebut
sendi.
g. Close fracture (patah tulang tertutup) : patah tulang tanpa merusak jaringan yang lain.
h. Laceration Interna Organ : e.g : limpa.
Setiap luka memiliki ciri dan karakteristiknya sehingga penanganan tiap luka juga
berbeda. Hal tersebut selanjut digunakan dalam Wound management meliputi Assesment
luka, Debridement, Bacterial Balance, Exudate management, Penutupan luka, dan
Dressing.
2. Lidokain (Senyawa amida)
a. Farmakodinamik
Anestesi lokal kuat . Terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama & lebih ekstensif dari pa
da prokain
Larutan lidokain 0,5% adalah anestesi infiltrat, 1-2% ; anestesi blok & topikal
Efektif bila tanpa vasokonstriktor, kecepatan absorpsi & toxic , masa kerja lbh pendek
b. Farmakokinetik
Injeksi : anestesi infiltrasi, blokade saraf, anest epidural, anest kaudal, anest mukosa
DOSIS
1 ampul secara intramuskular (IM) atau subkutan (SC).
3. Selulitis merupakan infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam akibat bakteri
streptokokus atau stafilokokus atau bakteri lainnya. Dalam kondisi normal kulit memiliki
berbagai jenis bakteri, namun kondisi kulit yang utuh menjadi penghalang yang efektif
untuk mencegah masuknya bakteri dam pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. Bila kulit
robek, bakteri dapat masuk dan berkembangbiak sehingga menimbulkan infeksi dan
peradangan.
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) yang
terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh
bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau
jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah
penyebaran/perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dan
subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah. (Siregar, 2004).
Abses adalah pengumpulan nanah yang terlokalisir sebagai akibat dari infeksi yang
melibatkan organisme piogenik, nanah merupakan suatu campuran dari jaringan nekrotik,
bakteri, dan sel darah putih yang sudah mati yang dicairkan oleh enzim autolitik.
(Morison, 2003)
4. Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal. Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran
isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal. Banyak juga ahli yang mendefinisikan klik
abdomen sebagai sebuah kondisi yang ditandai dengan kram atau nyeri kolik hebat, yang
mungkin disertai dengan mual dan muntah.
Etiologi Kolik Abdomen
1. Mekanis
Adhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik)
Karsinoma
Volvulus
Intususepsi
Obstipasi
Polip
Striktur
1. Nyeri visceral.
Nyeri visceral berasal dari organ dalam perut, yang diinervasi oleh serat saraf
autonomik dan merespon terutama ke sensasi distensi dan kontraksi. Nyerinya tidak
terlokalisasi dan cenderung dialihkan ke daerah-daerah yang memiliki asal embrional
yang sama dengan daerah yang terkena. Struktur Foregut (lambung, duodenum, hati, dan
pankreas) menyebabkan nyeri abdomen atas. Struktur Midgut (usus halus, kolon
proximal, dan appendiks) menyebabkan nyeri periumbilical. Struktur Hindgut (kolon
distal dan traktus GU) menyebabkan nyeri abdomen bawah.
2. Nyeri somatik.
Nyeri somatik berasal dari peritoneum parietal, yang diinervasi oleh saraf
somatik, yang merespon gangguan dari infeksi, zat kimia, atau proses inflamasi lainnya.
Nyeri somatic bersifat tajam dan terlokalisasi.
3. Nyeri alih (Reffered Pain).
Nyeri alih adalah nyeri yang jauh dari sumber lesinya dan hasil dari konvergensi
dari serat saraf di saraf tulang belakang. Contoh yang paling umum adalah nyeri pada
scapula karena kolik bilier, nyeri perut karena kolik ginjal dan nyeri bahu karena darah
atau infeksi pada diafragma.