You are on page 1of 4

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

UJIAN TENGAH SEMESTER


Periode Genap Tahun Akademik 2006/2007
Jurusan
Kd. Kls./MK
Mata Ujian
Dosen
1.

: Teknik Sipil
: A / TS13404
: Struktur Baja 1
: Wiryanto Dewobroto

Hari / Tanggal
Waktu
Semester
Sifat Ujian

: Selasa/
: 10.50 13.20
: IV
: Closed Books

SAMBUNGAN BAUT (75%). Jika diketahui :

Spesifikasi Bahan :
Baja karbon A36
E (modulus elastisitas) = 200 000 MPa
Fy tegangan leleh minimum 36 ksi 250 MPa
Fu tegangan tarik 58-80 ksi (mean 69 ksi) 475 MPa

HTB (High Tension Bolts) A325 or A325M


Tegangan geser nominal tumpu, Fnv = 330 Mpa
(ulir di bidang geser)
Diameter baut = 16 mm
Diameter lubang = 18 mm (standard)

Adapun konfigurasi sambungan adalah sebagai berikut :

50
5
75

70

70

75
50
18

16

18

16

18

16

70
70

70

70

40

60.6

60.6
70
50
40

10M16
A325M

50

290

Pertanyaan :
a. Jika tebal pelat t = 5 mm, berapa P maksimum yang dapat diberikan.
b. Jika digunakan konfigurasi dan jumlah baut yang sama seperti di atas, berapa tebal pelat agar
keruntuhan ditentukan dari kekuatan baut yang ada.
c. Jika digunakan sambungan slip-kritis dengan memberikan Pre-tensioning min 70% kuat ultimate
baut, maka berapa P maksimum yang dapat diberikan sebelum terjadi slip.
2.

SAMBUNGAN LAS (25%).

Jika konfigurasi pelat di atas dengan ketebalan pelat t = 5 mm diganti dengan sistem sambungan las (tidak
memakai baut sama sekali).
Pertanyaan :
a. Rencanakan sambungan las (memakai las sudut) yang diperlukan.
b. Berapa P maksimum sambungan las tersebut.

Selamat bekerja

1. HITUNGAN SAMBUNGAN BAUT (bobot 75%)


Kekuatan PELAT
50

50

60

60

50

50

A
102
40

75

41

18

70

35

18

70

103
290

70

D
I

70
70

75
40

F
*** Kekuatan Tumpu sekitar Lubang Baut ***
Tinjau bagian pelat tepi (paling kanan):
Rn = 1.5Lc tFu 3.0dtFu deformasi yang timbul pada lubang baut tidak menjadi permasalahan ............... (J3-6b)
Rn = 1.5* 41*5* 475 3.0 *16 *5* 475
Rn = 146062.5 114000 Rn = 114 kN per baut (ada 3 baut)

Tinjau bagian pelat tengah :


Rn = 1.5Lc tFu 3.0dtFu deformasi yang timbul pada lubang baut tidak menjadi permasalahan ............... (J3-6b)
Rn = 1.5*102 *5* 475 3.0 *16 *5* 475
Rn = 363375 114000 Rn = 114 kN per baut (ada 4 baut)

Tinjau bagian pelat tepi (paling kiri):


Rn = 1.5Lc tFu 3.0dtFu deformasi yang timbul pada lubang baut tidak menjadi permasalahan ............... (J3-6b)
Rn = 1.5*103*5* 475 3.0 *16 *5* 475
Rn = 366937 114000 Rn = 114 kN per baut (ada 3 baut)

Jadi kekuatan ijin pelat terhadap bahaya tumpu


Pu = Rn = 0.75*114 *10 = 855 kN
*** Kekuatan Tarik ***
Potongan utuh
Ag = 290 *5 = 1450 mm 2 : leleh Pu = Ag Fy ......................................................................................... (D2-1)

Pu = Ag Fy = 0.9 *1450 * 250 /1000 = 326.25 kN (kekuatan pelat utuh 100%)


Potongan netto A-B-C-D-E-F
wn = wg d = 290 4 *18 = 218 mm
An = wn t = 218*5 = 1090 mm 2 ; Ae = An : fraktur Pu = Ae Fu ............................................................ (D2-2)
Pu = An Fu = 0.75*1090 * 475 /1000 = 388.3 kN
Potongan netto A-B-G-C-H-D-I-E-F
wn = wg

d +

wn = 290 18*7 + 6

s2
4g

602
= 318.286 mm >>> wg = 290 mm tidak menentukan
4 * 35

Potongan netto A-B-G-H-I-E-F


wn = wg

d +

s2
4g

60 2
= 251.43 mm
4 * 35
An = wn t = 251.43*5 = 1257.15 mm 2 ; Ae = An : fraktur Pu = Ae Fu ................................................ (D2-2)

wn = 290 18*5 + 2

Pu = An Fu = 0.75*1257.15* 475 /1000 = 447.85 kN


Kekuatan BAUT
Kuat geser pada baut (satu sisi) adalah:
Pu = nAb Fv ............................................................................................................................................... (J3-1 )
Pu = 0.75*10 *

1
4

16 2 ) * 330 /1000

Pu = 498 kN

Catatan : kondisi kritis ditentukan oleh kekuatan leleh (pelat utuh), selanjutnya potongan kritis adalah pada
lubang (baut 4 baris ditengah), yang menjadi lintasan terpendek dan tidak dimungkinkan ada keruntuhan blok.
SAMBUNGAN FRIKSI dengan BAUT MUTU TINGGI (SLIP-CRITICAL)
Rn = Du hsc Tb N s ......................................................................................................................................... (J3-4)

dimana

= rata-rata koefisien slip permukaan, diambil = 0.35 untuk permukaan Class A (unpainted clean
mill scale steel surfaces or surfaces with Class A coatings on blast-cleaned steel and hot-dipped
galvanized and roughened surfaces)
Du = 1.13 adalah faktor pengali yang mewakili rasio rata-rata tegangan pretension baut yang terpasang
dan nilai minimum yang ditetapkan
hsc = 1.0 faktor lubang dianggap sebagai lubang standard
Ns = jumlah bidang slip , Ns = 1 (satu sisi)
Tb = minimum fastener tension , Tb = 91 kN minimum 0.70 kali kuat tarik baut (Tabel J3.1M)

Rn = 0.35*1.13*1* 91*1 = 36 kN
Pu = nRn = 0.85*10 * 36 = 306 kN

NOTE: Design loads are used for either design method and all connections must be checked for strength as
bearing-type connections.

Rangkuman perhitungan sambungan menurut ANSI/AISC 360-05


Efisiensi
Komponen yang
Pu maks
(kN)
sambungan
dievaluasi
1 Pelat
326.25
(100 % pelat utuh)
2 Baut HTB
498
(153% pelat utuh)
3 HTB - Full Pretensioning 306
(94% pelat utuh)

Keterangan

Applicabl
e

Sambungan Tumpu

ya

Sambungan
Friksi

ya

JAWABAN SOAL NO.1


a. Jadi P maks yang diijinkan pada sambungan tersebut yang ditentukan dari kekuatan leleh plat tersebut
yaitu Pu = 326.25 kN (100% kekuatan pelat utuh)
b. Agar keruntuhan ditentukan oleh baut maka P maks = 498 kN , karena yang paling kritis adalah pelat
terhadap bahaya leleh dimana Pu = 498 kN = Ag Fy .

Maka Ag =
c.

498 E 3 498*1000
=
= 2213.333 jika wn = 290 mm maka tmin = 7.63 mm diambil 8 mm.
0.9 * 250
Fy

P maksimum yang dapat diberikan sebelum terjadi slip = 306 kN

2. HITUNGAN SAMBUNGAN LAS (bobot 25%)

50
5

222

50

290

Sambungan las ditentukan juga oleh kondisi geometri dari pelat sambungan, karena tebal pelat 5 mm maka hanya
dapat dipasang las sudut maksimum 5 mm (teoritis), untuk mengantisipasi pelaksanaan maka dipadang las sudut t
= 4 mm di ujung-ujung sambungan.
Kekuatan las sudut tersebut
Luas efektif las sudut untuk lebar 290 mm:
Ae = t *0.707* l = 4 *0.707* 290 = 820 mm 2 / sisi
total ada diujung = 2 sisi
Ae = 820 * 2 = 1640 mm 2 / sisi
Ru = ( 0.60 FEXX ) Ae
Ru = 0.75* ( 0.6 * 483) *1640 = 356454 N = 356 kN >>> Pn pelat utuh = 326 kN

Jadi cukup digunakan las sudut t = 4 mm di ujung-ujung seperti gambar di atas.


Kapasitas P maks = 326 kN ditentukan oleh pelat yang disambung.

You might also like