Professional Documents
Culture Documents
: Teknik Sipil
: A / TS13404
: Struktur Baja 1
: Wiryanto Dewobroto
Hari / Tanggal
Waktu
Semester
Sifat Ujian
: Selasa/
: 10.50 13.20
: IV
: Closed Books
Spesifikasi Bahan :
Baja karbon A36
E (modulus elastisitas) = 200 000 MPa
Fy tegangan leleh minimum 36 ksi 250 MPa
Fu tegangan tarik 58-80 ksi (mean 69 ksi) 475 MPa
50
5
75
70
70
75
50
18
16
18
16
18
16
70
70
70
70
40
60.6
60.6
70
50
40
10M16
A325M
50
290
Pertanyaan :
a. Jika tebal pelat t = 5 mm, berapa P maksimum yang dapat diberikan.
b. Jika digunakan konfigurasi dan jumlah baut yang sama seperti di atas, berapa tebal pelat agar
keruntuhan ditentukan dari kekuatan baut yang ada.
c. Jika digunakan sambungan slip-kritis dengan memberikan Pre-tensioning min 70% kuat ultimate
baut, maka berapa P maksimum yang dapat diberikan sebelum terjadi slip.
2.
Jika konfigurasi pelat di atas dengan ketebalan pelat t = 5 mm diganti dengan sistem sambungan las (tidak
memakai baut sama sekali).
Pertanyaan :
a. Rencanakan sambungan las (memakai las sudut) yang diperlukan.
b. Berapa P maksimum sambungan las tersebut.
Selamat bekerja
50
60
60
50
50
A
102
40
75
41
18
70
35
18
70
103
290
70
D
I
70
70
75
40
F
*** Kekuatan Tumpu sekitar Lubang Baut ***
Tinjau bagian pelat tepi (paling kanan):
Rn = 1.5Lc tFu 3.0dtFu deformasi yang timbul pada lubang baut tidak menjadi permasalahan ............... (J3-6b)
Rn = 1.5* 41*5* 475 3.0 *16 *5* 475
Rn = 146062.5 114000 Rn = 114 kN per baut (ada 3 baut)
d +
wn = 290 18*7 + 6
s2
4g
602
= 318.286 mm >>> wg = 290 mm tidak menentukan
4 * 35
d +
s2
4g
60 2
= 251.43 mm
4 * 35
An = wn t = 251.43*5 = 1257.15 mm 2 ; Ae = An : fraktur Pu = Ae Fu ................................................ (D2-2)
wn = 290 18*5 + 2
1
4
16 2 ) * 330 /1000
Pu = 498 kN
Catatan : kondisi kritis ditentukan oleh kekuatan leleh (pelat utuh), selanjutnya potongan kritis adalah pada
lubang (baut 4 baris ditengah), yang menjadi lintasan terpendek dan tidak dimungkinkan ada keruntuhan blok.
SAMBUNGAN FRIKSI dengan BAUT MUTU TINGGI (SLIP-CRITICAL)
Rn = Du hsc Tb N s ......................................................................................................................................... (J3-4)
dimana
= rata-rata koefisien slip permukaan, diambil = 0.35 untuk permukaan Class A (unpainted clean
mill scale steel surfaces or surfaces with Class A coatings on blast-cleaned steel and hot-dipped
galvanized and roughened surfaces)
Du = 1.13 adalah faktor pengali yang mewakili rasio rata-rata tegangan pretension baut yang terpasang
dan nilai minimum yang ditetapkan
hsc = 1.0 faktor lubang dianggap sebagai lubang standard
Ns = jumlah bidang slip , Ns = 1 (satu sisi)
Tb = minimum fastener tension , Tb = 91 kN minimum 0.70 kali kuat tarik baut (Tabel J3.1M)
Rn = 0.35*1.13*1* 91*1 = 36 kN
Pu = nRn = 0.85*10 * 36 = 306 kN
NOTE: Design loads are used for either design method and all connections must be checked for strength as
bearing-type connections.
Keterangan
Applicabl
e
Sambungan Tumpu
ya
Sambungan
Friksi
ya
Maka Ag =
c.
498 E 3 498*1000
=
= 2213.333 jika wn = 290 mm maka tmin = 7.63 mm diambil 8 mm.
0.9 * 250
Fy
50
5
222
50
290
Sambungan las ditentukan juga oleh kondisi geometri dari pelat sambungan, karena tebal pelat 5 mm maka hanya
dapat dipasang las sudut maksimum 5 mm (teoritis), untuk mengantisipasi pelaksanaan maka dipadang las sudut t
= 4 mm di ujung-ujung sambungan.
Kekuatan las sudut tersebut
Luas efektif las sudut untuk lebar 290 mm:
Ae = t *0.707* l = 4 *0.707* 290 = 820 mm 2 / sisi
total ada diujung = 2 sisi
Ae = 820 * 2 = 1640 mm 2 / sisi
Ru = ( 0.60 FEXX ) Ae
Ru = 0.75* ( 0.6 * 483) *1640 = 356454 N = 356 kN >>> Pn pelat utuh = 326 kN