Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Radius investigasi, yaitu suatu rentang jarak radial dari lubang sumur yang
dapat terinvestigasi selama tes. Hasil analisa tes mewakili propertis rata-rata
dari reservoir dalam radius tersebut.
Anomali reservoir, yang terdeteksi dalam radius investigasi termasuk barrier
(skin) dan kontak fluida. Perubahan permeabilitas atau reservoir berlapis sering
terrefleksi dari sifat tekanan yang diamati selama tes berlangsung. Informasi ini
ketika dihubungkan dengan data lainnya sering dapat membantu dalam
menjelaskan tipe anomali yang ada secara jelas.
Deplesi reservoir, yaitu kondisi penurunan tekanan reservoir karena
pengurasan fluida reservoir. Biasanya penurunan tekanan ini terjadi secara
perlahan dan jauh diujung batas reservoir sehingga berada diluar jangkauan alat
perekam tekanan.
Heterogenitas reservoir, adanya variasi porositas dan permeabilitas dalam satu
reservoir dapat menyebabkan karakteristik aliran yang sangat kontras.
(lambda) adalah parameter aliran interporosity, mensifatkan kemampuan dari
matrix untuk mengalir kedalam retakan. (omega) adalah rasio storativitas
yang secara umum berhubungan dengan prosentase ketersediaan minyak
didalam retakan. (kappa) adalah kekontrasan permebilitas antar lapisan.
BAB II
EI FUNCTION
2.1.
Tujuan Analisa
1.
2.
3.
2.2.
Teori Dasar
2.
3.
Persamaan Keadaan
= viskositas fluida, cp
= permeabilitas, md
= jam
= kompressibilitas, psi-1
( ) ............................................. (2-2)
.......................................................... (2-3)
...................................................... (2-4)
=(
) ........................................................................ (2-5)
tD
rD
QD
CD
.............................................................................. (2-6)
dan
tDA =
...................................... (2-7)
............................................................................................. (2-8)
(
.................................................................... (2-9)
............................................................................. (2-10)
....................... (2-11)
)...................... (2-12)
Dimana :
(
............................................................. (2-13)
3.
10
4.
5.
2.3.
Laju Produksi ( Qb )
: 20 STB/D
b.
Viskositas ( )
: 0.704 cp
c.
Permeabilitas ( k )
: 0.104 md
d.
Kompresibilitas Total ( Ct )
: 0.000015 Psi-1
e.
Tekanan ( Pi )
: 3000 Psi
f.
: 3000 ft
g.
: 0.5 ft
h.
i.
: 150 ft
j.
Porositas ( )
: 0.204
k.
Faktor Skin ( S )
:0
l.
Radius ( a )
: 1 ft
m.
Radius ( b )
: 10 ft
n.
Radius ( c )
: 100 ft
o.
Waktu ( t )
: 5 hours
2.3.2. Perhitungan
a.
Maka,
(
=
(
)(
)(
)(
)(
)(
)(
)
)
11
b.
)(
(
)(
)(
)(
Ei (-x) =
)(
)]
= - 4.963
)(
))
)(
)(
))
)(
(
)(
)(
)(
12
0.183
0.233
X = 1.171
)(
)(
)(
)(
(
)(
)(
)(
)(
(
(
( )
)(
)(
( )
13
2.4.
Pembahasan
Dari data hasil perhitungan di atas didapatkan tekanan pada radius 1
ft yaitu
2.5.
Kesimpulan
1. Nilai P = R2 adalah 2555.989
2. Semakin kecil radius pengurasan percobaan maka semakin berkurang
tekanan percobaan dari tekanan awal
3. Semakin besar radius pengurasan percobaan maka semakin dekat
tekanan percobaan dengan tekanan awal
14
BAB III
DIETZ SHAPE FACTOR
3.1.
Tujuan Analisa
1.
Menentukan nilai Pi
2.
3.
3.2.
Teori Dasar
Pada perhitungan persamaan aliran sebelumnya, hanya membahas
bentuk geometri reservoir berupa silinder terbatas. Namun dalam
kenyataan dilapangan tidak selamanya kita dapat menemukan bentuk
geometri reservoir kita berupa silinder terbatas. Untuk itu perlu suatu
perhitungan persamaan aliran dalam bentuk geometri yang lainnya.
Untuk itu Odeh telah menurunkan persamaan aliran terhadap bentuk
geometri reservoir-reservoir non-silindris pada kondisi pseudo steady
state, yaitu
Dimana :
Pins
Pwf
: Viskositas, cp
: Permeabilitas, md
: Ketebalan formasi, ft
- .. (3-1)
15
CA
: Konstanta Dietz
rw
: Jari-jari sumur, ft
: Faktor skin
Secara teoritis aliran steady state terjadi pada harga t yang sangat
besar (sumur telah diproduksikan sangat lama) pada suatu sistem reservoir
dengan kondisi batas luar reservoir berupa tekanan konstan dan laju
produksi dilubang sumur konstan (constant production rate).
Periode transient, Pseudosteady state dan steady state tersebut diatas
dapat diobservasi melalui plot.
16
Tabel 3.1. Tabel Shape Factors for Various Single-Well Drainage Areas
17
Jadi, dengan adanya tabulasi dari Dietz ini, maka dapat ditentukan
waktu yang dibutuhkan oleh sumur yang diproduksikan untuk mencapai
kondisi tertentu berdasarkan bentuk geometri reservoirnya dan letak
sumurnya. Adapun perhitungan waktu (t) sumur untuk mencapai kondisi
tertentu adalah sebagai berikut
. (3-2)
18
.... (3-5)
(
3.3.
)........ (3-6)
a.
Luas Area ( A )
b.
c.
Porositas ( )
: 0.204
d.
Viskositas ( )
: 1.04 cp
e.
Permeabilitas ( k )
: 100.04 md
f.
Kompresibilitas Total ( Ct )
: 0.00001 Psi-1
g.
-Pwf
: 500 Psi
h.
: 10 ft
19
i.
: 0.30 ft2
j.
Faktor Skin ( S )
: 3.0
Keterangan :
tDA Infinite Acting Reservoir
= 0.03
tDA ketelitian 1%
= 0.25
= 0.7
CA
= 12.985
3.3.2. Perhitungan
a.
)(
)(
)(
)(
t = 41.981 hours
b.
0.25
)(
)(
)(
(
)(
t = 384.843 hours
c.
0.7 menggunakan
)(
)(
)(
(
)(
t = 979.562 hours
d.
20
]
(
)(
)[
)(
)(
)(
(
)(
)
)
)
Sedangkan,
q = J ( - Pwf)
= 0.3882 ( 500 psia )
q = 194,131 STB/Day
3.4.
Pembahasan
Dari data yang didapatkan di atas, serta perhitungan yang telah
dilakukan dan menentukan waktu (dalam
21
3.5.
Kesimpulan
1.
2.
3.
BAB IV
PRESSURE BUILD-UP TESTING
4.1.
Tujuan Analisa
1.
2.
4.2.
3.
4.
Teori Dasar
Penentuan karakteristik dari suatu reservoir merupakan parameter
yang sangat diperlukan dalam mendeskripsikan suatu reservoir. Salah satu
cara yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari suatu reservoir
adalah dengan analisis transient tekanan,dimana kegiatannya dinamakan
dengan pressure build up test. Cara ini berdasarkan pada prinsip
superposisi, dimana memerlukan satu harga laju produksi minyak pada
selang waktu tertentu. Nilai karakteristik pada analisis transient tekanan
dapat ditinjau dari beberapa metode diantaranya hornerplot (diajukan oleh
Horner pada tahun1951) (semi-log plot), derivative
dan
type curve
23
24
4.3.
Laju Produksi ( Q )
: 200 BBL/Day
b.
Tekanan ( Pi )
: 3538.6 psi
c.
: 0.4583 ft
d.
Porositas ( )
: 0.104
e.
: 45.93 ft
f.
Viskositas Minyak ( )
: 1.35 cp
g.
Kompresibilitas Total ( Ct )
: 0.0003 1/ psi
h.
i.
: 164 Jam
25
4.3.2. Perhitungan
dt,
Jam
0
0.01
0.0186
0.0291
0.0496
0.0707
0.082
0.1009
0.1357
0.1937
0.2764
0.361
0.4713
0.5974
0.78
1.1132
1.4535
1.7886
2.5525
3.3328
4.8993
7.8719
10.2784
12.6481
15.5641
17.0114
20.9334
28.1549
33.6344
48
Pws,
psi
3538.627
3547.811
3555.552
3564.654
3581.853
3598.713
3607.355
3621.213
3645.29
3681.137
3724.555
3761.139
3799.697
3833.473
3869.224
3908.672
3930.481
3942.82
3957.012
3963.639
3970.802
3977.73
3981.07
3983.433
3985.566
3986.425
3988.282
3990.609
3991.826
3993.833
(tp+dt)/dt
16401
8818.2043
5636.7388
3307.4516
2320.6605
2001
1626.3717
1209.5483
847.67011
594.34298
455.29363
348.97369
275.52293
211.25641
148.32303
113.8311
92.691826
65.250735
50.207873
34.47417
21.833598
16.955791
13.966374
11.537069
10.640594
8.83437
6.8249186
5.8759603
4.4166667
26
a.
b.
c.
d.
e.
P* = -10.0 x
f.
)(
(
(
)(
)(
)
)
27
g.
S=
)
(
)(
)(
)(
S = 9.763
h.
P skin =
= 302.7634 psi
i.
=
=
= 1.108588
j.
k.
l.
(
(
)(
)(
)(
ft
)
)
28
4100
4000
3991.826
3942.82
3900
3800
3700
y = -15.48ln(x) + 4021.8
R = 0.941
3600
3500
10000
1000
100
10
4.4.
Pembahasan
Dengan memperhatikan grafik Semilog PBU (tp+dt)/dt VS Pws dapat di
tentukan nilai, dengan mengambil nilai yang dilewati oleh slope selama 1
cycle. Dari nilai m serta data yang tercantum di tabel, dapat ditentukan
nilai permeabilitas, nilai P1jam, nilai factor skin, produktifitas formasi,
flow efficiency, dan radius of investigasi. Untuk permeabilitas, didapatkan
nilai
4.5.
Kesimpulan
1.
2.
3.
29
BAB V
PRESSURE DRAW DOWN TESTING
5.1.
Tujuan Analisa
1.
2.
3.
5.2.
Teori Dasar
Pressure draw down testing adalah suatu pengujian yang
dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju
produksi tetap selama pengujian berlangsung. Sebagai syarat awal sebelum
pembukaan sumur tersebut, tekanan hendaknya seragam di seluruh
reservoir yaitu dengan menutup sumur sementara waktu agar dicapai
keseragaman tekanan di reservoirnya.
Mengingat hal tersebut diatas waktu yang paling ideal untuk
melakukan pressure draw down test adalah pada saat saat pertama suatu
sumur berproduksi. Namun tentu saja bahwa test ini tidak hanya terbatas
pada sumur sumur baru saja. Jadi pada dasarnya pengujian ini dapat
dilakukan pada :
1.
Sumur baru,
2.
Sumur sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai
keseragaman tekanan reservoir, dan
3.
30
31
......................................................... (5-1)
Keterangan :
= Pressure Dimensionless
= Time Dimensionless
32
Setelah tD/rD2 > 100 dan setelah efek wellbore storage menghilang :
*
( )
+ ......
(5-2)
Keterangan :
Pwf
Pi
Dari persamaan diatas terlihat bahwa plot antara Pwf vs Log (t)
merupakan garus lurus dengan kemiringan :
.. ............................................................................ (5-3)
Keterangan :
m = slope (kemiringan), psi/cycle
Q = Laju (produksi) sebelum sumur ditutup, bbl/d
= Viskositas, cp
B = Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB
k
= permeabilitas, md
33
+ .. ..................... (5-4)
Keterangan :
S
= Faktor Skin
Pwf
P1hr
= permeabilitas, md
= Viskositas, cp
= Porositas,
ct
rw
= Jari-jari Sumur, ft
.. .................................................... (5-5)
Keterangan :
t = time, hour
Ct = Compressibilitas total, Psi-1
k = Permeabilitas, md
h = tebal formasi, ft
s = factor skin
= Viscositas oil, cp
34
2.
akan bernilai
35
2.
= Permeabilitas, md
.. ......................................................................... (5-9)
Keterangan :
k
= Permeabilitas, md
36
.. ................................................................. (5-11)
Keterangan :
Q = Laju alir produksi, bbl/d
= Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB
= titik potong terrhadap sumbu tegak
= Slope
= Compresibilitas total, Psi-1
Faktor skin dapat pula ditentukan :
( )
............................................ (5-12)
Keterangan :
S = Faktor Skin
= TekananIterassi, psi
= Tekanan awal, psi
= Jari-jari pengurasan, ft
= Jari-jari sumur,ft
.. ....................................................................... (5-13)
Keterangan :
P (skin)
= Tekanan Skin
= Faktor Skin
.. .............................................................................. (5-14)
Keterangan :
37
Re = Jari-jari pengurasan
Vp = Volume Pori, res/bbl
= Constanta
= Tebal formasi produktif, ft
= Laju alir produksi, bbl/d
3.
38
4.
( )
)+ ........................... (5-17)
Keterangan :
( ) = Tekanan pada periode semi steady state
= Waktu pada periode semi steady state
= Luas area,ft2
= Jari-jari pengurasan, ft
= Constanta Dietz Shape
m*
= Waktu, S
= Pressure Intake
( )
+ ................... (5-19)
Keterangan :
= Tekanan Intake, psi
= Tekanan Inisial, psi
= Laju alir produksi, bbl/d
= Viskositas
= Volume Faktor Formasi Minyak, RB/STB
39
= Permeabilitas, mD
= Ketebalan Formasi Produktif, ft
= Luas area,ft2
= Jari-jari Pengurasan,ft
= Constanta Dietz Shape
= Factor skin
m* dan P int didapat dari plot Pwf vs t yaitu m* adalah kemiringan
dan P int didapat dengan mengekstrapolasikan garis liniernya ke
t = 0. Selanjtnya bentuk reservoir diperkirakan dari :
*
+ .. ............................... (5-20)
Keterangan :
= Constanta Dietz Shape
= Slope Transient
= Slope Pseudo Steady State
= Tekanan Selama 1 jam
= Pressure Intake, psi
.. .................................................. (5-21)
Keterangan :
(
5.3.
Laju Produksi ( Q )
: 200 BBL/Day
b.
Porositas ( )
: 0.237
c.
Viskositas Minyak ( )
: 1.5 cp
40
d.
Kompresibilitas Total ( Ct )
: 0.0000082 psi-1
e.
: 0.5 ft
f.
: 6.09756098 ft
g.
h.
Tekanan ( Pi )
: 4600 psi
i.
Temperatur, (T)
: 220 o F
5.3.2. Perhitungan
t
jam
0
0.12
Pwf
psi
4412
3812
1.94
2.79
4.01
4.82
3699
3653
3616
3607
788
901
947
984
993
5.78
6.94
8.32
14.4
17.3
20.7
24.9
29.8
35.8
43
51.5
61.8
74.2
89.1
107
128
154
185
222
3600
3593
3586
3573
3567
3561
3555
3549
3544
3537
3532
3526
3521
3515
3509
3503
3497
3490
3481
1000
1007
1014
1027
1033
1039
1045
1051
1056
1063
1068
1074
1079
1085
1091
1097
1103
1110
1119
P
psi
188
41
266
319
383
460
Periode Transient
a.
3472
3460
3446
3429
1128
1140
1154
1171
t vs Pwf
transient
4000
Log. (transient)
3800
Linear (transient)
3600
3616
y = -40.57ln(x) + 3671.6
3586
R = 0.977
3400
1
10
100
1000
1) Step 1
x
=1
( )
= 10
m = x1 x10
= 3671 3577.754
= 93.255 psi/cycle
P pada saat 1 hr
( )
=
= 3671 psi
2) Step 2
k
)(
(
)(
)(
)
)
42
= 102.94 mD
3) Step 3
S =
=
+
*
((
)(
)(
)(
= 5.755
t
(jam)
14.4
17.3
20.7
24.9
29.8
35.8
43
3490
83
77
71
65
59
54
47
3525
3526
3521
48
47
52
42
41
46
36
35
40
30
29
34
24
23
28
19
18
23
12
11
16
3481
3472
3460
92
101
113
86
95
107
80
89
101
74
83
95
68
77
89
63
72
84
56
65
77
3515
58
52
46
40
34
29
22
3446
127
121
115
109
103
98
91
3509
64
58
52
46
40
35
28
3503
70
64
58
52
46
41
34
3497
76
70
64
58
52
47
40
43
1000
3525
3526
3521
100
3515
3509
3503
3497
10
3490
3481
3472
1
3460
0
10
20
30
40
P iterasi
= 3490 psi
=
=
= 0.026954
2) Step 2
tPSS =
= 460 jam 51.5 jam
= 408.5 hours
3) Step 3
t PSS =
re
(
(
= 1110.878 ft
)(
)(
)
)(
50
44
4) Step 5
S =
* +
= 0.596374
5) Step 6
Vp
=
(
)(
)(
)(
= 1175463 res/bbl
c. Periode PSS
4600
4400
4200
t vs Pwf
PSS
4000
Log. (PSS)
Linear (PSS)
3800
Linear (PSS)
3600
3549
y = -0.2427x + 3537.5
3429
R = 0.9903
3400
0
100
200
300
400
1) Step 1
y
=
=
500
45
2) Step 2
, dimana L = m pada kondisi PSS
Vp =
(
)(
)(
= 1175463 res/bbl
3) Step 3
(
CA =
)
(
= 151.6
dimana
m*
4) Step 4
(tDA) PSS =
= 0.19431
46
5.4.
Pembahasan
Periode Transient
Dengan memperhatikan semilog pada grafik 5.1. didapatkan
equation berdasarkan pengamatan y= -40.57 ln (x) + 3671.6. Dari
persamaan tersebut didapatkan nilai m sebesar 93.255 psi/cycle serta
data P1jam sebesar 3671 psi. Untuk permebalitas didapatkan sebesar
102.94 mD. Nilai skin didapatkan sebsesar 5.755 yang menandakan
bahwa formasi tersebut damage.
47
5.5.
Kesimpulan
1.
2.
3.
BAB VI
PEMBAHASAN UMUM
Analisis uji sumur minyak adalah cabang dari teknik reservoir. Informasi
yang diperoleh dari aliran dan tes tekanan transient pada kondisi in situ reservoir
sangat penting untuk menentukan kapasitas produksi dari reservoir. Analisis
tekanan transien juga menghasilkan perkiraan tekanan reservoir rata-rata. Seorang
reservoir engineer harus memiliki informasi yang cukup tentang kondisi dan
karakteristik reservoir, baik untuk menganalisis kinerja reservoir yang memadai
dan untuk meramalkan produksi masa depan dalam berbagai macam
pengoperasian. Production engineer juga harus mengetahui kondisi sumur
produksi dan sumur injeksi untuk menghasilkan kinerja terbaik dari reservoir.
Perolehan data dan program analisis dari sebuah uji sumur minyak yang
efisien membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, rancangan dan evaluasi yang
matang serta upaya tim yang terkoordinasi dengan baik melalui pendekatan
terintegrasi. Pengukuran analisa core dari sampel yang dipilih oleh para geologist
menyediakan data sebagai identifikasi awal dari jenis batuan reservoir. Hasil uji
sumur menggunakan berbagai teknik yang masuk akal bila dibandingkan dengan
data geologi dan data core. Studi dari uji sumur ini membantu dalam mengenali
flow barrier, rekahan, dan berbagai macam permeabilitas. History matching dari
produksi sebelumnya dan pressure performance terdiri dari penyesuaian
parameter reservoir sampai contoh stimulasi.
Konfigurasi lubang bor menembus formasi serta geometri dan karakteristik
reservoirnya menyebabkan pola aliran fluida yang terjadi berbeda-beda. Pola
aliran radial paling lazim digunakan untuk menggambarkan aliran fluida di media
berpori. Ada lima solusi persamaan differensial yang snagat berguna didalam
analisa transient tekanan atau well testing yaitu solusi untuk reservoir yang tidak
terbatas ( line source solution ), solusi untuk reservoir yang terbatas, solusi untuk
keadaan pseudo steady state, solusi untuk reservoir dengan tekana tetap pada
48
49
50
terjadi pada reservoir-reservoir yang baru tetapi jarang dapat dipenuhi pada
reservoir-reservoir
yang
kontinyu. Pada pengujian ini segala data komplesi harus diketahui agar efek dan
lamanya "well bore storage" dapat diperkirakan.
Dari data hasil perhitungan di atas didapatkan tekanan pada radius 1 ft yaitu
Psi, radius 10 ft yaitu 2,895.238 Psi dan radius 100 ft sama dengan
Pi sendiri yaitu 3000 Psi. Penggunaan Ei Function hanya dapat dilakukan pada
infinite acting reservoir dimana tekanan di reservoir dianggap sama. Semakin
besar radius percobaan, maka tekanan yang didapatkan mendekati tekanan awal.
Semakin dekat radius percobaan (missal 1 ft) maka lubang bor akan mengalami
kehilangan tekanan. Kondisi di dekat lubang bor akan sangat mempengaruhi
kelakuan aliran. Perubahan tekanan dan radius pengurasan yang menerus seiring
dengan waktu.
Dari data yang didapatkan di atas, serta perhitungan yang telah dilakukan
dan menentukan waktu (dalam jam) dari Infinite Acting Reservoir, Pseudo Steady
State (Ketelitian 1 %), Pseudo Steady State Exact, dan PI (J) dan laju produksi
stabil (q) di bawah P-Pwf = 500 psia., didapatkan bahwa waktu pada Infinite
Acting Reservoir selama 41.981 hours, kemudian Pseudo Steady State dengan
ketelitian 1 % didapatkan 384.843 hours, Pseudo Steady State selama 979.562
hours, J sebesar
mili
Darcy, nilai permeabilitas formasi tersebut cukup. Namun dilihat dari produksi,
hal ini menandakan formasi tersebut memiliki gangguan nilai skin yang sangat
besar, yaitu 9.763.
51
Periode Transient
Dengan memperhatikan semilog pada grafik 5.1. didapatkan equation
berdasarkan pengamatan y= -40.57 ln (x) + 3671.6. Dari persamaan
tersebut didapatkan nilai m sebesar 93.255 psi/cycle serta data P1jam
sebesar 3671 psi. Untuk permebalitas didapatkan sebesar 102.94 mD.
Nilai skin didapatkan sebsesar 5.755 yang menandakan bahwa formasi
tersebut damage.
52
dibutuhkan nilai m*, p1hours, dan P intake yang didapatkan dari grafik
dengan nilai masing-masing m (slop transient) sebesar 0.242, P1hr sebesar
3671 psi dan p intake sebesar 3490 psi. Nilai (TDA) PSS didapatkan
sebesar 0,19431.
BAB VII
KESIMPULAN UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
Dietz shape dapat digunakan untuk mencari nilai dari PI dan q dengan
bentuk reservoir yang berbeda beda.
6.
Laju produksi stabil (q) dapat diketahui setelah mendapatkan hasil dari
Productivity Index (J).
7.
8.
9.
Dasar analisa pressure Build-Up ini dikemukakan oleh Horner, yang pada
dasarnya adalah memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu.
10.
Permeabilitas dari sumur ini kecil yang dikarenakan skin yang besar pada
tubing.
11.
Apabila skin berharga positif berarti ada kerusakan (damage) dan berharga
negatif berarti menunjukkan adanya perbaikan (stimulated).
53
54
12.
Adanya hambatan aliran yang terjadi pada formasi produktif akibat adanya
skin efek , biasanya direjemahkan kepada besarnya penurunan tekanan.
13.
14.
Untuk reservoir bersifat infinite acting, tekanan reservoir rata-rata ini adalah
p* = pi = pave yang dapat diperkirakan dengan menginterpolasi segemen
garis lurus pada horner plot sampai ke harga ( tp+p ) / t = 1. Tetapi pada
reservoir yang terbatas, hal diatas tidak dapat dilakukan mengingat bahwa
pengaruh dari batas reservoir, maka tekana pada umumnya akan jatuh
berada dibawah garis lurus horner.
15.
Dengan nilai skin tersebut, diperoleh nilai P skin. Nilai ini digunakan untuk
mencari harga dari produktivitas formasi ideal (PI), Pada tahap berikutnya
diperoleh harga PI.nyata. Kemudian diperoleh harga flow efficiency, Pada
tahap akhir perhitungan dapat diketahui harga radius investigasi.
16.
17.
Terdapat tiga rejim aliran yaitu periode transient, periode late transient, dan
PSS (preudo steady state) pada percobaan Drawdown testing.
18.
19.
55
DAFTAR PUSTAKA
1.
Abdassa, Doddy, Dr. 2005. Transien Well Tests. In-house traning Jakarta
2.
3.
56
LAMPIRAN