You are on page 1of 20

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

ARTI TAUHID DAN MAKRIFAT


by Zulkarnain Bandjar

Sambungan dari 4 serangkai

C. ARTI TAUHID
Tauhid boleh diartikan sebagai suatu keyakinan yang mutlak terhadap Allah s.w.t. tanpa disekutukan dengan
yang lain.

Bila kita tauhid dengan Allah s.w.t. berarti kita benar-benar bergantung kepada-Nya, tanpa sedikit pun ragu,
syakwasangka dan was-was terhadapNya.

Tauhid kita kepada Allah adalah meliputi :

Zat Allah
Sifat Allah
Asma Allah
Apaal Allah.

Firman Allah di dalam Al-Quran

Surah : Al-Fatihah ayat 3-4

Artinya :

Engkaulah Tuhan yang memiliki hari kemudian. Kepada engkau kami menyembah dan kepada engkau
kami minta pertolongan.

Tauhid pada Zat Allah maknanya adalah kita bergantung mutlak bahwa Zat Allah saja yang
memerintah di alam semesta ini, dan Dialah tuhan semesta alam dan tidak pula kita menyekutukanNya
dengan yang lain, seperti firman Allah s.w.t diatas.

Tauhid pada Sifat Allah berarti kita bergantung sepenuhnya kepada Allah dan kita tidak berhak atas
sesuatu apapun kecuali dengan izinNya.

Sebagaimana dalam ayat ini :

Artinya :

Tidak hidup aku, hanya Allah yang hidup, tidak mengetahui aku hanya Allah saja yang
mengetahui, tidak mendengar aku hanya Allah yang mendengar, tidak melihat aku hanya Allah
yang melihat, tidak berkuasa aku hanya Allah yang berkuasa, tidak berkehendak aku hanya Allah
yang berkehendak Tidak berkata-kata aku hanya Allah saja yang berkata-kata. Dialah sebenarbenarnya bagi segala-galanya.
Caranya adalah dengan kita menafikan diri zahir kita dan mengisbabkan kepada Allah s.w.t saja.

Tauhid pada Asma Allah berarti kita memandang bahwa setiap yang ada dan yang wujud itu adalah
membawa nama Allah.

Seperti firmanNya didalam Al-Quran

Surah : Al-Baqarah ayat 115

Artinya :

Dimana saja kamu menghadap disitulah kamu lihat wajah Allah


Firman Allah didalam al-Quran lagi

Artinya :

Dialah pencipta yang mengadakan bentuk rupa dan mempunyai nama yang paling banyak.

Tauhid pada Apaal yaitu kelakuan Allah s.w.t. dimana kita menafikan kelakuan diri zahir kita
kemudian mengisbabkan kepada diri batin kita yaitu kelakuan Zat Allah s.w.t semata-mata.

Dengan dalil :

Artinya :

Saksikan yang banyak pada yang satu


Dan

Artinya :

Saksikan yang satu pada yang banyak.


-

Adapun makna kita saksikan yang banyak kepada yang satu adalah dengan kita melihat dan

menyakini bahwa semua perbuatan dan perlakuan diatas alam semesta ini adalah datang dari pada yang
satu yaitu perbuatan Zat Allah taala semata-mata.
-

Dan adapun makna kita saksikan yang satu pada yang banyak adalah dengan kita melihat dan

meyakini bahwasanya perlakuan Zat Alllah lah yang menghasilkan atau menimbulkan perlakuan serba
beraneka ragam diatas alam dunia ini.

D. ARTI MAKRIFAT
Makrifat artinya mengenal Allah s.w.t pada :

Zat-Nya
Sifat-Nya
Asma-Nya
Apaal-Nya.

Rasulullah awal-awal sekali sudah menegaskan bahwa tugas kita manusia adalah mengenal Allah.
Seperti sabdaNya :

Artinya :

Awal hidup (agama) adalah dengan mengenal Allah s.w.t.


Dan firman Allah didalam al-Quran, Surat : Al Insyiqaaq ayat 6
Artinya:

Hai manusia, jika sesungguhnya kamu telah berusaha dengan sungguh-sungguh menuju tuhanmu, maka
pasti kamu akan menemuiNya.
Dan firman Allah lagi, surat : An Nabaa ayat 39

Artinya :

Maka barang siapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan kembali (mengenal) kepada Tuhanya.
Dan firman Allah selanjutnya. Surat : Al-Ankabut ayat 69

Artinya ;

Mereka yang berjuang pada jalan kami, akan kami tunjukan jalanya kearah kami.
Dan sesungguhnya cara untuk mengenal Allah itu adalah dengan cara kita mengenal diri kita sendiri.
Seperti firman Allah didalam hadis Qudsi.

Artinya :

Barang siapa yang mngenal dirinya maka kenallah tuhanya.


Dengan mengenal diri maka dapat mengenal tuhan. karena rahasia tuhan itu ditanggung oleh diri manusia.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahawa mengenal tuhan itu hendaklah dengan mengenal diri sendiri.
Sesungguhnya jalan untuk mengenal diri adalah dengan cara menjalani latihan tasauf melalui guru hakekat
lagi mursyid.
Adapun yang dikatakan Iman, Islam, Tauhid, dan Makrifat itu tidak boleh dipisah-pisahkan antara satu
dengan lain karena sesungguhnya :
-

Islam tanpa Iman itu kosong bagai sebiji padi yang tidak berisi.

Iman tanpa Tauhid itu tidak berguna seperti padi yang tidak menjadi beras.

Tauhid tanpa Makrifat itu tidak sempurna bagai beras tidak menjadi nasi.

Makrifat itu adalah landasan pada Islam itu sendiri.

Dan sesungguhnya beriman tanpa tauhid juga tidak terpakai imannya, karena tanpa tauhid, iman seseorang
itu bagai ilalang yang bergerak mengikuti arus angin bila saja di tiup maka tumbanglah dia.

Disamping itu tauhid tanpa makrifat tidak sempurna, karena tauhid kepada sesuatu harus mengenal pada
siapa yang ditauhidkan, kalau menyerah diri kepada yang kita tidak kenal sama saja kita ini buta dan tuli (
meraba + tidak mengerti ). Oleh karena itu bila kita tauhid kepada Allah s.w.t. maka harus pula kita mengenal
Allah s.w.t.
Islam berkehendak Iman, Iman berkehendak Tauhid dan Tauhid Berkehendak Makrifat,. Oleh karena itu
saudaraku jangan sekali-kali kamu pisahkan dirimu dari sisi Islam, Iman, Tauhid, dan Makrifat, jika kamu
ingin mendapat keridhoan Allah s.w.t. Dan untuk pemahaman lebih lanjut silahkan ditanyakan kepada merekamereka yang hakiki dan makrifat lagi mursyid.
Salam : Zulkarnain Bandjar

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

** MASIH TENTANG SHOLAT **


by Zulkarnain Bandjar

HAKEKAT SHOLAT
Adapun Rukun Sembahyang itu ada 13 perkara. Yang pertama niat dan yang terakhir adalah tertib.
Demikianlah Syariatnya sembahyang menurut hukumnya.
Peraturan dan cara-cara sholat yang akan dijabarkan di sini adalah sebagai berikut :

1.

Dirikan sholat tersebut dengan mengikuti syarat dan rukunnya.

2.

Menghilangkan diri.

3.

Menilik diri rahasia yang dikandung oleh kita.

4.

Membaca dan mendengarkan setiap anggota kita, pada setiap patah


kata bacaan didalam sholat tersebut.

5.

Merasakan nikmatnya sholat.

Kelima-lima cara ini hendaklah dibuat serentak didalam sembahyang tersebut.

1. 1. Cara-cara sholat mengikuti syarat dan rukunya.


Adapun yang dikatakan sholat mengikuti syarat dan rukunnya adalah dengan kita mendirikan sholat dengan
mengikuti syarat dan rukun sesuai yang ditetapkan oleh syariat.

Disini tidaklah perlu untuk saya jabarkan satu persatu, tetapi kita batasi hanya tentang beberapa perkara
didalam sholat yang penting-penting saja yang harus kita perhatikan benar-benar tentang aturan dan caranya,
juga perbuatan didalam sholat itu sendiri, diantara perkara-perkara yang akan kita bahas disini adalah :
NIAT
Adapun niat itu terkandung didalam, taarat, taawut, dan taayin dan niat ini hendaklah muncul pada ujung
hati kita dan terus ditindak lanjuti dengan perbuatan,
Jadi niat bisa disimpulkan adalah :

Terlintas sesuatu dihati dan terus dilakukan dengan perbuatan apa yang terlintas dihati tersebut dan tidak
berpaling pada perbuatan yang lain.

Niat sholat ini kita lafazkan didalam hati kita dan katakanlah :

Niatku sholat menyaksikan diriku karena Allah s.w.t. semata-mata.


Ketika melafazkan niat kita ini, kita hendaklah berdiri persis ditempat sujud kita, berniat langkahkan tiga tapak
langkah mundur kebelakang yaitu kearah tempat sembahyang tersebut dan qiamlah untuk teruskan aturan
sembahyang.

BERDIRi
Yang dinamakan qiam itu adalah kita berdiri di atas tempat sembahyang, dada tegak ke arah Baitullah
(kiblat), jarak di antara kaki kiri dengan kaki kanan adalah sejengkal lurus dan kedua tapak kaki hendaklah
lurus ke arah Baitullah, tangan kita lurus dan tegak menghadap kiblat, mata zahir kita hendaklah memandang
ke tempat yang hendak kita sujud, bebaskan diri kita dari segala hal keduniawian dan seterusnya takbirlah (
Allahu Akbar ) posisi dada kita hendaklah senantiasa tegak ke arah Baitullah.
TAKBIRATUL IHRAM
Ketika kita berkata Allahu Akbar maka hendaklah kita mengangkat dua belah tangan tegak dan lurus serta
biarkan ibu jari tangan kedua-dua belah tangan kita menyentuh telinga kita, maksudnya agar kita dapat
merasakan ketegakannya, yaitu rasa di bahagian tengah belakang kita.

Takbiratul ihram itu hendaknya dilafazkan dengan panjang 3 alif (6 harakat) sambil kedua belah tangan ke
arah telinga dan lafaz Allahu Akbar itu hendaknya serentak dengan kedua tangan kita sampai dipeluk diatas
pusat.
Kemudian peluklah kedua belah tangan diatas pusat dengan tangan kiri di bawah dan tangan kanan di atas.

Posisi lengan sebelah kanan di bahagian rusuk kanan dan longgarkan sedikit sebelah kiri sehingga berbentuk
lubang di antara siku kiri dengan bahagian badan semacam huruf (.), kemudian pada
perkataan Akbar Dekapkan tubuh kita dan jangan sekali-kali bergerak walau keadaan macam apapun dengan
tidak ada istilah garuk menggaruk selama sholat.
setelah selesai takbir maka bacalah : .
BACA AL FATIHAH

Berawal Al Fatihah itu terdiri daripada 7 ayat yaitu :


..

Dan hendaklah di-wakaf-kan pembacaannya pada setiap ayat dan dibaca di dalam dada, biarlah kita merasai
bacaan kita itu, berada di bawah paras susu pada lambung kiri kita dan jangan sekali-kali sekedar dibaca di
mulut saja. Di samping itu hendaklah dibaca mengikut tata cara bacaan yang betul mengikut sebutan huruf dan
baris masing-masing.

Bacalah Al Fatihah ini perlahan-lahan ( jangan cepat ) agar kita dapat merasakan kegairahan Al Fatihah
tersebut. Di samping itu, bacaan kita itu janganlah terlampau nyaring dan jangan pula terlampau perlahan
sehingga tidak dapat kedengaran di telinga kita. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Al-Quran:

Suarah Al-Isra ayat 110

artinya:

Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu di dalam sholatmu dan jangan pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya.
RUKUK
Rukuk artinya menundukkan diri selaras pinggang ke arah Baitullah. Sewaktu rukuk mata kita hendaklah
diarahkan ke tempat sujud. dan tangan kita hendaklah ditongkatkan di lutut (tapak kedua belah tangan betulbetul di tengah tempurung lutut).

Dan bacalah :

dengan perlahan-lahan ( jangan cepat )

bangkit dari rukuk kita iktidal dan angkatlah kedua belah tangan kita seperti takbir dan ..
SUJUD
Bermula sujud itu adalah merebahkan diri kearah Baitullah dengan membongkokkan badan agar bahagian
muka kita mencium di atas tempat sholat dengan tangan hendaklah diletakkan kedua belah ibu jari menyentuh
bibir kanan dan bibir kiri.

Dan kaki kita hendaklah ditegakkan 9o0 darajat (tegak) dan jangan sekali-kali bahagian lengan kita menyentuh
tempat sembahyang (tikar sembahyang). Dan bacalah ;
DUDUK ANTARA DUA SUJUD
Kemudian bangkit duduk di antara dua sujud. Letakkan kedua belah tangan pada paha dan lutut dan jangan
digerakkan.

Bacalah: .
TAHIYAT AWAL DAN AKHIR
Berawal cara tahayat awal itu adalah dengan cara kita duduk di atas kaki kiri kita, dan bahagian kaki kanan
hendaklah ditegakkan 90 derajat.
Kemudian kedua belah tangan hendaklah diletakkan di atas paha dan lutut, arah pandangan kita hendaklah
dilihat ke tempat sujud kemudian bacalah :.

..

Bacalah tahayat itu dengan teratur dan perlahan di samping itu hendaklah dirasakan di dalam dada. Bacaan
tahayat mestilah dibaca dengan teratur karena ayat-ayat tahayat itu adalah ayat pujian Zat kepada Sifat dan
pujian sifat kepada Zat dengan lain perkataan puji memuji di antara diri zahir dengan diri batin di samping
penyaksian secara total di antara tubuh zahir dan tubuh batin. Begitu juga pada tahayat akhir, cuma kedudukan
kaki kita pada bagian kiri hendaklah dimasukkan di bawah betis kaki kanan dan tegakkan tapak kaki kanan 90
derajat seperti di dalam tahayat awal dan bacalah :

Seyogianya kata salam itu adalah berpaling muka ke kanan dan ke arah kiri hingga mata zahir kita dapat
melihat bahu kanan dan bahu kiri kita, ketika memutar kepala itu jangan sekali-kali dada kita bergerak biar
tegak ke arah baitullah dan saat memberi salam itu maka bacaannya :

Salam sebelah kanan bacalah :

Salam sebelah kiri bacalah :

Pada martabat Zat dan Sifat, bacaannya

Salam kanan bacalah :

Salam kiri bacalah :

2.

MENGHILANGKAN DIRI

Adapun yang dimaksudkan menghilangkan diri adalah dengan cara kita menafikan yang zahir ini dan
mengisbabkan kepada diri batin semata-mata, yaitu dengan cara kita menanamkan niat dalam diri bahwa
sesungguhnya diri kita ini tidak mempunyai apa-apa. Kita tidak mendengar, tidak berkehendak, tidak melihat,
tidak hidup, singkat kata kita tidak . tidak . segalanya hanya Dia saja (Allah) yang bersifat
begitu:

Silahkan baca bacaan di atas sebelum takbirratulihram

Dengan beriktikad begitu maka kita akan merasai diri kita ini kosong. Pertahankan perasaan ini
sepanjang kita mengerjakan sholat yaitu dari pertama kita mulai niat, takbir dan sampailah ke
salam dan jangan sekali-kali hilang perasaan itu walaupun sesaatpun selama mengerjakan sholat
tersebut.
Jika kita tidak merasai begitu (hilang diri) maka kita tidak dapat menyaksikan diri rahasia kita di dalam sholat
tersebut, untuk bisa selalu khusyu dan tawwadu ketika hendak memulai takbiratul ihram (ketika kiam).
Katakanlah bacaan berikut:

Selesai dibaca bacaan diatas serantak kita merasakan merinding (rasa-rasa) pada bahagian
belikat di tengahtengah tulang belakang. Perasaan itu muncul dari bawah tulang sulbi naik

kearah atas tulang belakang. ketika kita merasakan perasaan tersebut maka cepat-cepatlah kita
takbir dengan kata :
Dan baca lafaz takbir biar panjang sekurang-kurangnya adalah 3 alif (6 harakat)

Takbir kita itu biarlah dengan penuh tenaga dan dilafazkan didalam dada.

Perlu diingatkan pada qiam (berdiri) dan menghilangkan diri, mata zahir kita hendaklah melihat ditempat sujud
kita. Dada kita menghadap kiblat dan mata hati kita hendaklah melihat diantara kedua-dua kening dan batang
hidung.

Disamping itu telinga batin kita hendaklah menumpuhkan sepenuh perhatin dan pendengaran kearah bacaan
yang dilafazkan oleh segenap anggota kita yaitu zahir dan batin, dan tidak sesaat pun lalai dengan tugasnya itu.

Manakala tugas mata batin kita adalah melihat diantara kedua kening dan batang hidung bagai menilik akan
diri kita ( diri rhasia yang ada pada kita ). Maka tiliklah dengan sebaik-baiknya seluruh diri rahasia kita itu
sehingga benar-benar nampak jelas dan terang sekali.

3.

Menilik Diri

Adapun yang dimaksud menilik diri rahasia adalah dimana kita menilik diri batin yang menjadi rahasia
kepada Allah s.w.t. Maka diri batin kita itulah diri rahasia Allah s.w.t. yang bersemayam didalam jasad kita
dimana rupanya adalah sama seperti rupa paras yang zahir ini tetapi tidak cacat cela seperti kita.
Didalam hal menilik diri ini, tumpuhkan mata hati kita dari saat menghilangkan diri, hingga takbiratul ihram
sampailah salam kepada .., titiklah diri rahasia didalam jasad kita. Tiliklah diri rahasia kita itu sehingga
nampak jelas, keseluruhan diri rahasia kita pada setiap saat di waktu menunaikan sholat tersebut.

Rupa diri rahasia kita adalah sama dengan rupa wajah kita. bila saja diri rahasia dapat dilihat dengan terang,
meliputi seluruh tubuh jasad kita, maka kita akan merasakan padaperingkat awalnya merinding
(gemetar seluruh tubuh secara serentak tanpa di buat-buat), diikuti dengan suatu kelezatan yang tidak bisa
untuk diterangkan disin,i dengan demikian akan mewujudkan tawadu didalam sholat.
Jangan sekali kali kita menoleh mata bathin kita itu kearah lain. sebaliknya kita haruslah melatih diri ini
sehingga berhasil mencapai makam dan martabatnya.

Tawadu adalah mematikan penglihatan mata hati dari melihat dan menilik hal-hal lain kecuali
ditumpuhkan sepenuhnya kepada menilik diri bathin semata-mata.Dengan ini alasan pikiran untuk
membayangkan sesuatu yang lain akan gugur dan tidak timbul lagi serta lenyap langsung. Untuk mengetahui
secara lebih jelas silahkan bertanya kepada mereka yang hakiki dan makrifat lagi mursyid serta sampai pada
martabat ini.

4.

Mendengar Bacaan Oleh Setiap Anggota

Serentak dengan lidah dalam sholat berawal dengan menghilangkan diri mulai takbir al-ihram sampai ke salam
hendaklah dibaca didalam dada yaitu kita dapat merasakan keadaan diri kita itu dilambung kiri kita.

Serentak dengan lidah menyebut satu-satu kalimah bacaan selama menunaikan sholat maka hendaklah dituruti
sama oleh setiap anggota tujuh lapis jasad kita dan diri bathin kita, dan dengan itu juga maka wajiblah didengar
oleh telinga bathin kita. Jangan sekali-kali menolehkan pendengaran telinga batin kita kepada setiap patah
bacaan didalam sembahyang tersebut kearah yang lain.

5.

Merasai Nikmat Sembahyang

Jika kita mengamalkan petuah-petuah sholat dari para aulia ini, sebagaimana yang dijelaskan disini, maka kita
akan menikmati kelezatan yang amat sangat, kalau bisa dikatakan di dunia ini selain daripada kenikmatan
persetubuhan tiada lagi suatu nikmat yang lebih nikmat yang dirasakan oleh umat manusia, tetapi jika aku
bandingkan dengan nikmat persetubuhan maka nikmat sholat ini adalah 100 kali lebih nikmat dari
persetubuhan.

Bisa dibayangkan .. Enaaak .!! .Enak ..!! Sebenarnya kelezatan ini tidak dapat dijelaskan
dengan kata-kata. Tetapi hanya dapat dirasakan sendiri oleh mereka yang sampai kepada
martabatnya.
Inilah suatu kelezatan yang pernah dialami oleh Wali-wali Allah, para Ariffinbillah dan makrifat lagi mursyid.
Dari kebanyakan mereka yang sampai ke makam martabat sholat ini secara sebenar-benarnya maka orang
yang bersangkutan bila saja dia akan menunaikan sholat maka belum habis lagi di dalam takbiratullihram,
tubuh jasadnya itu telah gaib dan tidak dapat di lihat lagi oleh mata zahir manusia dan tidak dapat di rasai bila
di sentuh oleh anggota zahir orang lain. Dengan lain perkataan orang yang sampai ke martabat ini bila saja
takbir di dalam sholat, tentu gaib, dan akan kembali lagi setelah dia selesai salam dalam sholatnya.

Alangkah berbahagiannya jika kita dapat merasai sendiri kelezatan tersebut. Maka di sinilah timbulnya
khusyuk dan Tawwadu.
Dengan demikian tunaikanlah sholat yang benar sehingga kita mengalami sendiri nikmatnya.

Salam : Zulkarnain Bandjar

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

*** SHOLAHUDDAIM ***


by Zulkarnain Bandjar

HIMBAUAN !!

Jangan sekali-kali bertanya hal-hal yang ada didalam penbahasan saya ini kepada orang-orang
syariat yang buta di dalam pengajian Hakekat dan Makrifat.

SHOLAHUDDAIM
Penting !!
Barang siapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas, maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami
alam hakekat SHOLAHUDDAIM

( Hal ini sudah saya jabarkan dalam uraian yang terdahulu )

SHOLAHUDDAIM bisa ditartikan sebagai sholat yang tiada putus-putusnya walaupun sesaat
dalam waktu 24 jam dalam sehari semalam,
Dalam waktu 24 jam ini mereka dapat melakukan penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri zahir)
pada setiap waktu dan setiap saat tanpa berhenti-henti walaupun sedetik disetiap hembusan nafas
mereka,

Seperti firman Allah s.w.t. didalam Al Quran ;

Surah : Al Maarij

ayat 23

Artinya :

Setiap saat mereka itu tetap mengerjakan sholat


Jika didalam acara sholat yang 5 waktu tugas kita adalah menumpuhkan segenap perhatian dengan mata batin
kita menilik diri batin kita, dan telinga batin kita menumpuhkan sepenuh perhatian kepada setiap bacaan oleh
anggota zahir dan batin kita di sepanjang acara sholat kita tersebut, tanpa menolehkan perhatian kita ke arah
yang lain. Maka SHOLAHUDDAIM-lah penyaksian sebenar-benarnya seseorang itu terhadap diri
batinnya pada setiap saat.
Sholat (sembahyang) adalah merupakan satu latihan di peringkat awal yang kita butuhkan agar diri kita dapat
menyaksikan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah s.w.t.
tetapi setelah mampu dan berhasil membuat penyaksian diri disaat kita menunaikan sholat, kita
haruslah meningkatkan peringkat kita dengan cara melatih diri kita supaya dapatlah kita menyaksikan diri
batin pada setiap saat di dalam waktu 24 jam di sepanjang hembusan nafas kita ( bukan hanya dalam 5 waktu ),
sebab itulah kita mengucap syahadah :

ASYHADUALLAILLAHAILLALLAH WASYHADUANNAMUHAMMADDARRASULLULLAH
Yang berarti bahwa kita telah berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri Rahasia Allah s.w.t. itu
pada setiap saat didalam 24 jam sehari semalam.

Oleh karena itu untuk mempraktekan penyaksian tersebut,

maka kita

haruslah mengamalkan

SHOLAHUDDAIM di dalam hidup kita sehari-hari, sebagaimana yang telah dikerjakan dan diamalkan oleh
Rasulullah s.a.w., para nabi, aulia, dan para wali Allah s.w.t. yanga agung.

Berawal di antara syarat untuk mendapat makam SHOLAHUDDAIM adalah seperti berikut :

Orang tersebut sudah memahami dan bisa mengamalkan hakekat zikir nafas.

Orang tersebut terlebih dahulu berhasil mendapat nur kalbu yaitu hati nurani.

Orang tersebut sudah menemui dan mengamalkan sembahyang Rasulullah s.a.w.

Orang itu telah pun mengalami proses pemecahan wajah.

Orang tersebut memahami dan berpegangan dengan penyaksian sebenar-benarnya

Untuk bisa mengamalkan dan mendapat makam SHOLAHUDDAIM, maka seseorang itu haruslah
memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat perlakuan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya
(pergerakan nafas), zikirnya, letaknya dalam diri dan sebagainya. hal ini sudah pernah saya jabarkan di dalam
uraian-uraian saya sebelumnya.
Oleh karena itu amalkanlah zikir nafas ini dengan sungguh-sungguh agar kita mendapat pancaran nur dari
dalam jantung kita yang menjadi DINAMO kepada terbentuknya makrifat untuk diri kita dengan Allah s.w.t.

Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas sajalah kentulan darah hitam (istana Iblis) di ujung jantung kita itu
akan hancur sehingga bisa terpancarlah nur kalbu, dan setelah terpancarnya nur kalbu. maka terpancar juga
current makrifat yang membuat seorang manusia itu termakrifatkan dirinya dengan Allah s.w.t. sehingga
dapatlah diri rahasia Allah s.w.t. yang menjadi diri batin kita membuat perhubungan dengan diri Tuhan
Semesta Alam.

Latihan untuk menyaksikan diri ini. hendaklah dilatih pada peringkat awal yaitu melalui sholat,
sebagaimana yang di terangkan di dalam uraian yang lalu.
Selama masa proses penyaksian diri ini, seseorang itu akan mengalami pemecahan wajah yaitu suatu proses
pembebaskan diri batin dari jasad kita dan dengan demikian maka seseorang itu akan dapat melihat wajah
kesatu ke wajah berikutnya sampai pada wajah ke 9, yaitu martabat yang tertinggi di dalam ilmu gaib.
Dengan mendapat pemecahan wajah maka manusia itu akan dapat pula membuat satu penyaksian yang
sebenar-benarnya pada setiap saat dalam hidupnya, seperti ketika dia menunaikan sholat dalam acara ibadah
ataupun dalam keadaan biasa ( kehidupan sehari-harinya ) sepanjang masa hidupnya.

Pada peringkat ini dinamakan juga peringkat martabat Fana Baqabillah yiaitu suatu keadaan yang kekal pada
setiap pendengaran, penglihatan, perkataan, dan sebagainya.
Seseorang yang sudah sampai pada peringkat ini adalah seperti orang awam ( tidak pernah menonjolkan
dirinya ) dan susah sekali untuk kita mengetahui ketinggian derajatnya dengan Allah s.w.t.

Biasanya orang-orang yang sudah mencapai makam Fana Baqabillah, mereka dapatlah kembali kehadirat
Allah Taala dengan diri batin dan diri zahir tanpa berpisah diantara satu dengan lainnya.

Mereka dapat memilih kepulanganya dengan cara mati (meninggal) atau gaib (hilang).
Hal seperti ini pernah terjadi kepada wali-wali Allah s.w.t. yang agung, bila saja notis kematian mereka telah
sampai. Maka kematian dan gaibnya mereka akan disambut oleh para rasul, nabi, aulia, dan wali-wali Allah
s.w.t. karena ke-karomah-an mereka.

Adapun langkah-langkah yang harus diambil oleh seseorang yang hendak mencapai ke tahapan ini adalah
seseorang itu hendaklah sering membuat penyaksian terhadap diri batinnya pada setiap saat didalam hidupnya,
yaitu dengan cara mata batinnya senantiasa menilik diri batinnya dan telinga batinnya senantiasa
mendengarkan pada setiap patah kata yang dikeluarkan oleh mulutnya selama percakapan sehari-hari,
disamping itu setiap patah kata percakapan orang tersebut haruslah juga diikuti oleh anggota lain sebagaimana
didalam menunaikan sholat.

Latihan ini haruslah dilakukan terus menerus tanpa diabaikan walaupun sesaat. Sesungguhnya barang siapa
yang telah sampai dan ber-jaya di makam ini, maka meraka akan dimuliakan di dunia dan akhirat, berkat di
dunia dan di akhirat dan diredhoi di dunia dan diakhirat, sesungguhnya tanpa mencapai ke peringkat ini, maka
seseorang itu tidak mungkin bisa sampai ke peringkat martabat yang lebih tinggi didalam ilmu gaib.,

Akhirul kalam, semoga uraian singkat ini bisa memotifasi saudara-saudaraku sekalian untuk bisa mencapai ke
derajat yang lebih mulia lagi.

Salam : Zulkarnain Bandjar

ILMU HAKEKAT USUL DIRI

ZULKARNAIN BANDJAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

** ZIKIR NAFAS **
by Zulkarnain Bandjar

ZIKIR NAFAS

Sesungguhnya nyawa itu ditajalikan oleh Allah Taala daripada Jauhar Basita dan nyawa itu terbagi dalam 4
peringkat :

Nafas,

Ampas,

Tanapas,

Nupus.

Barang siapa yang tidak menguasai ZikIr Nafas maka mereka tidaklah dapat menyelamimakam
SHOLAHUDDAIM yaitu penyaksian secara total (sebenar-benarnya) akan diri batinnya dalam hidup
didunia ini, baik didalam acara beribadah ( sholat 5 waktu ) atau dalam keadaan kesehari-hariannya hidupnya.

Dan bagi mereka yang tidak mencapai ke makam Solahuddaim maka selama itulah mereka tidak akan
mencapai juga martabat nafsu yang tinggi dalam hidupnya.

Sejak nyawa dimasukkan kedalam jasad seorang manusia didalam kandungan ibunya, kemudian lahir ke dunia
hingga sampailah dia menghembuskan nafas terakhirnya, maka selama itulah nafasnya tidak sesaatpun
berhenti dari berdzikir kepada diri Empunya.Diri ( Tuhan Semesta Alam).

Dan sesungguhnya bekerjanya nafas itu adalah diluar dari pada control panca indra manusia.

Berawal hidup nafas karena ampas, hidup ampas itu karena tanapas dan hidup tanapas itu
karena Nupus dan hidup nupus itu dengan sendirinya, karena dia adalah Rahasia dan Rahasia
itu adalah dari Rahasia Allah s.w.t..

Al-insanu sirri waana sirru


Artinya :
Manusia adalah rahasiaku dan diri akulah rahasianya.

Adapun nafas itu letaknya dimulut. ampas letakya dihidung. tanapas letaknya ditengah-tengah
diantara telinga kanan dan kiri dan nupus letakntya dijantung.
Berawal zikir nafas ketika keluar adalah .. dan nafas ketika masuk adalah ..

Adapun zikir ampas ketika keluar adalah .. dan zikir ampas ketika masuk adalah..

Maka zikir tanapas adalah tetap diam dengan semata-mata.

Berawal nafas yang sampai ke ubun-ubun kepala dinamakan .

dan nafas pada mulut dinamakan ..

Adapun nafas yang sampai kemata dinamakan .

dan nafas yang turun dan naik dari pusat ke kulkum dinamakan

dan berawal pekerjaan nafas naik dan turun tersebut dinamakan ..

Berawal nafas yang sampai pusat dinamakan

dan nafas yang sampai jantung dinamakan ..

Sesungguhnya bahwa NAFAS adalah NYAWA tubuh kita dan dialah sebenar-benar tubuh kita yang tidak
mengenal cacat, cela dan tidak binasa.
Dan sesungguhnya AMPAS itu adalah sebenar benar HATI NURANI yang menjadi nilai kepada Allah
s.w.t.

Dan TANAPAS itu adalah sebenar-benarnya DIRI yang didalam Puad yang menerima amanah dari Allah
s.w.t.
Dan sesungguhnya NUPUS itu adalah sebenar-benar RAHASIA yaitu Zat Allah s.w.t.
Asal nafas itu dari ..

Asal ampas itu dari .

Asal tanapas itu dari ..

Asal nupus itu dari pada

Jadi bermula zikir rahasia nafas itu adalah A I U.


Nafas yaitu

Ampas yaitu

Tanapas yaitu keadaan keluar

Nupus yaitu keadaan didalam, tidak keluar tidak masuk, tidak kanan maupun ke kiri, tidak ke atas dan ke
bawah, ke depan dan ke belakang.

Oleh karena itu barang siapa telah memahami akan ilmu Nafas didalam dirinya, yaitu mengenai : asalnya,
tempatnya, kehendaknya, kalimatnya, maka akan dijamin oleh Allah s.w.t kepada mereka tiada binasa akan
dirinya dan tiada pula bercerai nyawa dengan tubuhnya dan inilah sesungguhnya yang merupakan pakaian
sejatinya para nabi dan wali- wali Allah yang agung.

Masih ingatkah bagaimana kita bernafas saat berada didalam kandungan ibu?

Jawabanya : tidak keluar dan tidak masuk, tidak melalui hidung dan tidak melalui mulut melainkan hidup
pujian tetap dengan Allah s.w.t.

Tujuan utama kita mengetahui dan mengamalkan zikir nafas ini adalah agar keluarnyadarah kotor (sifat-sifat
tercela) yang menjadi tempat istana iblis yang terletak pada bagian ujung bawah jantung ini agar bisa dihancur-kan, jika saja sudah hancur maka terbitlah suatu Nur didalam jantung kita, karena tanpa nur kalbi
manusia tidak mungkin dapat mengenal diri dan mengenal Allah s.w.t.

Oleh karena itu adalah menjadi tugas kita yang hendak menegenal diri makrifat dengan Allah s.w.t maka
wajib mengetahui sepenuhnya zikir nafas ini.

Adapun zikir nafas itu dibagi menjadi 5 bahagian :

Zikir keluar

Zikir Masuk

Zikir Masuk Keluar

Zikir Keluar Masuk

Zikir Rahasia Nafas

CARA ZIKIR
.
.
Insya Allah saya rasa cukup dulu pembahasan ini, untuk lebih jauhnya silahkan untuk kita bertanya langsung
kepada guru kita masing-masing tentang cara-cara berzikir ini, tentunya guru-guru yang makrifat lagi mursyid
karena sesungguhnya hanya merekalah yang mempunyai kapasitas dalam hal ini.

Salam : Zulkarnain Bandjar

You might also like